• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

40

41

DAFTAR PUSTAKA

Almu Ma, Syahrul S, Padang Ya. 2014. Analisa Nilai Kalor Dan Laju Pembakaran Pada Briket Campuran Biji Nyamplung (Calophyllm Inophyllum) Dan Abu Sekam Padi. Din Tek Mesin. 4(2):117–122. Doi:10.29303/D.V4i2.61.

Capah Ag. 2007. Pengaruh Konsentrasi Perekat Dan Ukuran Serbuk Terhadap Kualitas Briket Arang Dari Limbah Pembalalakan Kayu Mangium (Acacia Mangnum Willd). Skripsi. Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Faizal M, Andynapratiwi I, Destriana P, Putri A. 2014. Pengaruh Komposisi Arang Dan Perekat Terhadap Kualitas Biobriket Dari Kayu Karet. Tek K. 20(2):36–

44.

Hendra D. 2007. Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Kayu, Bambu, Sabut Kelapa Dan Tempurung Kelapa Sebagai Sumber Energi Alternatif. J Penelit Has Hutan. 25(3):242–255. Doi:10.20886/Jphh.2007.25.3.242-255.

Himawanto Da. 2003. Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Biobriket Sebagai Salah Satu Bahan Bakar Alternatif. Laporan Penelitian. Uns. Surakarta.

Iskandar N, Nugroho S, Feliyana Mf. 2019. Uji Kualitas Produk Briket Arang Tempurung Kelapa Berdasarkan Standar Mutu Sni. J Ilm Momentum. 15(2).

Doi:10.36499/Jim.V15i2.3073.

Jamilatun S. 2008. Sifat-Sifat Penyalaan Dan Pembakaran Briket Biomassa, Briket Batubara Dan Arang Kayu. Rekayasa Proses. 2(2):37–40.

Doi:10.22146/Jrekpros.554.

Jupar A. 2013 Analisi Pengaruh Metode Torefaksi Terhadap Kenaikan Nilai Kalor Biobriket Campuran 75% Kulit Mete Dan 25% Sekam Padi Dengan Persentase Berat. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Kahariayadi A, Setyawati D, Nurhaida, Diba F, Roslinda E. 2015. Kualitas Arang Briket Berdasarkan Persentase Arang Batang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Dan Arang Kayu Laban (Vitex Pubescens Vahl). Hutan Lestari. 3(4):561–568.

Krisnawati, Kallio Hm Dan Kanninen M. 2011. Acacia Mangium Willd.Ekologi, Silvikultur Dan Produktivitas.Cifor.

Kurniawan A. 2013. Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Buah Bintaro Dan Bambu Betung Menggunakan Perekat Amilum. Jurusan Teknik Kimia Polsri:

Palembang.

Maryono, Sudding, Rahmawati. 2013. Pembuatan Dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Ditinjau Dari Kadar Kanji. J Chem. 14(1):74–83.

Masturin A. 2002. Sifat Fisis Dan Kimia Briket Arang Dari Campuran Arang Limbah Gergajian Kayu. Institut Pertanian Bogor.

Mislaini R, Santosa, Dan Anugrah Sp. 2010. Studi Variasi Komposisi Bahan Penyusun Briket Dari Kotoran Sapi Dan Limbah Pertanian. Jurnal.

Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Padang.

42 Moeksin R, Ade Kgs, Pratama A, Tyani Dr. 2017. Cangkang Biji Karet. J Tek Kim.

23(3):146–156.

Pari G, Hendra D Dan Hartoyo. 1990. Beberapa Sifat Fisis Dan Kimia Dari Briket Arang Dari Limbah Barang Aktif. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Vol. 7 No.

2. Bogor.

Pari G. 2002. Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu. Makalah Falsafah Sains (Pps 702). Program Pasca Sarjana Ipb. Bogor.

Pranata J. 2007. Pemanfaatan Sabut Dan Tempurung Kelapa Serta Cangkang Sawit Untuk Pembuatan Asap Cair Sebagai Pengawet Makanan Alami Teknik Kimia. Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Aceh.

Purnama Rr, Chumaidi A Dan Shaleh A. 2012. Pemanfaatan Limbah Cair Cpo Sebagai Perekat Pada Pembuatan Briket Dari Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit. Universitas Sriwijaya, Palembang Prabumulih.

Purnama Rr, Chumaidi A, Saleh A. 2012. Pemanfaatan Limbah Cair Cpo Sebagai Perekat Pada Pembuatan Briket Dari Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit Retta. J Tek Kim. 18(3):43–53.

Putra J, Efendi R, Hamzah F. 2017. Karakteristik Briket Arang Serpihan Kayu Dengan Penambahan Arang Tempurung Biji Karet. Teknol Pertan. 4(1):1–8.

Santosa, Mislaini R Dan Anugrah Sp. 2010. Studi Variasi Komposisi Bahan Penyusun Briket Dari Kotoran Sapi Dan Limbah Pertanian, 2010, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Universitas Andalas. Padang.

Setyawati T, Narulita S, Bahri Ip, Dan Raharjo Gt. 2015. A Guide Book To Invasive Plant Species In Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.

Jakarta.

Sihombing L, Alpian A, Mayawati S, Jumri J, Supriyati W. 2020. Karakterisktik Briket Arang Dari Kayu Akasia (Acacia Mangium Willd) Sebagai Energi Terbarukan. Sustain Technol Journal). 9(1):31–38.

Sugiyati Fy, Sutiya B, - Y. 2021. Karakteristik Briket Arang Campuran Arang Akasia Daun Kecil (Acacia Auliculiformis) Dan Arang Alaban (Vitex Pubescens Vhal). J Sylva Sci. 4(2):274. Doi:10.20527/Jss.V4i2.3337.

Sulistio Y, Febryano Ig, Yoo J, Kim S, Lee S, Hasanudin U, Hidayat W. 2020.

Pengaruh Torefaksi Dengan Reaktor Counter-Flow Multi Baffle (Comb) Dan Electric Furnace Terhadap Pelet Kayu Jabon (Anthocephalus Cadamba). J Sylva Lestari. 8(1):65–76. Doi:10.23960/Jsl1865-76.

Suryani A. 1986. Pengaruh Pengempaan Dan Jenis Perekat Dalam Pembuatan Arang Briket Dari Tempurung Kelapa Sawit. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tirono M, Ali Sabit. 2011. Efek Suhu Pada Proses Pengarangan Terhadap Nilai Kalor Arang Tempurung Kelapa (Coconut Shell Charcoal). J Neutrino.

3(2):143–152. Doi:10.18860/Neu.V0i0.1647.

43 Triono A. 2006. Karakteristik Briket Arang Dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis Eminil Engl) Dan Sengan (Paraserianthes Falcataria L Nielsen) Dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos Mucifera L). [Skripsi]. Departemen Hasil Hutan. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Valery L, Fritz H, Lefeuvre Jc Dan Simberloff D. 2008. Ecosystem Level Consequences Of Invasions By Native Species As A Way To Investigate Relationships Between Evenness And Ecosystem Function. Biol Invasions (2009) 11:609–617

Yuniarti Y. 2011. Briket Arang Dari Serbuk Gergajian Kayu Meranti Dan Arang Kayu Galam. J Ris Ind Has Hutan. 3(2):38. Doi:10.24111/Jrihh.V3i2.1194.

44

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Rata-Rata Nilai Pengamatan Karakteristik Briket Arang

Parameter Pengamatan Jenis Bahan Baku Nilai

Kadar Air

Acacia mangium 4,238

Bambu borok 3,504

Jambu Eropa 7,230

Kadar Abu

Acacia mangium 5,108

Bambu borok 10,58

Jambu Eropa 4,66

Kadar Zat Menguap

Acacia mangium 19,43

Bambu borok 39,95

Jambu Eropa 45,82

Kadar Karbon Terikat

Acacia mangium 74,99

Bambu borok 49,47

Jambu Eropa 49,52

Kerapatan

Acacia mangium 0,449

Bambu borok 0,463

Jambu Eropa 0,436

Keteguhan Tekan

Acacia mangium 0,745

Bambu borok 0,603

Jambu Eropa 0,589

Nilai Kalor

Acacia mangium 3837,667

Bambu borok 3560

Jambu Eropa 3579,667

Acacia mangium 0,003076

Laju Pembakaran Bambu borok 0,00272

Jambu Eropa 0,0027732

45 Lampiran 2. Data Nilai Kesesuaian Karakteristik Briket Arang Terhadap

Standar ASTM 1959

Parameter

Nilai Hasil Pengujian Nilai

Karakteristik Berdasarkan

Standar Acacia

mangium

Bambu Borok

Jambu eropa

Kadar Air (%) 4,238* 3,504* 7,230tn 6,2

Kadar Abu (%) 5,108* 10,58tn 4,66* 8,3

Kadar Zat menguap (%) 19,43* 39,95tn 45,82tn 19-28 Kadar karbon Terikat (%) 74,99* 49,47tn 49,82tn 60

Kerapatan (g/cm3) 0,449* 0,463* 0,436* 1

Keteguhan tekan (Kg/cm2) 0,745* 0,603* 0,589* - Nilai Kalor (cal/g) 387,667tn 3560tn 3579,667tn 6230 Laju Pembakaran (g/s) 0,003076 0,0272 0,0027732 - Keterangan:

* Memenuhi Standar

tn Tidak Memenuhi Standar

46 Lampiran 3. Hasil Analisis Sidik Ragam Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang

Variabel

Sumber Keragama

n

Jumlah Kuadrat

db Kuadrat

Tengah F hitung Sig.

Kadar Air (%)

Perlakuan 38,986 2 19,493 57,803**

0,000

Galat 4,047 12 0,337

Total 43,033 14

Kerapatan (g/cm3)

Perlakuan 0,002 2 0,001 6,372**

0,013

Galat 0,002 12 0,000

Total 0,003 14

Keteguhan Tekan (kg/cm2)

Perlakuan 0,075 2 0,037 0,165tn

0,850

Galat 2,722 12 0,227

Total 2,797 14

Kadar Abu (%)

Perlakuan 108,650 2 54,719 55,719**

0,000

Galat 11,700 12 0,975

Total 120,349 14

Kadar Zat Menguap (%)

Perlakuan 1919,932 2 959,966 13,179**

0,001

Galat 874,101 12 72,842

Total 2794,033 14

Kadar Karbon Terikat (%)

Perlakuan 2166,996 2 1083,498 15,713**

0,000

Galat 827,473 12 68,956

Total 2994,469 14

Laju Perlakuan 0,000 2 0,000 7,980** 0,006

Pembakaran Galat 0,000 12 0,000

(g/s) Total 0,000 14

Nilai Kalor (kal/g)

Perlakuan

144049,55

6 2 72024,778 9,654**

0,013 Galat 44765,333 12 7460,889

Total

188814,88

9 14

Keterangan :

* Berpengaruh nyata

** Berpengaruh sangat nyata

tn Tidak Berpengaruh nyata

47 Lampiran 4. Hasil Uji Lanjut DMRT Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang

Parameter Pengamatan

Jenis Bahan Baku

Nilai N Notasi

Kadar Air

Bambu borok 3,504±1,8799 5 a

Acacia mangium 4,238±0,2292 5 a

Jambu Eropa 7,230±0,9089 5 b

Kadar Abu

Jambu eropa 4,66±0,5746 5 a

Acacia mangium 5,108±1,4661 5 a

Bambu borok 10,58±0,6670 5 b

Kadar Zat Menguap

Acacia mangium 19,43±2,7476 5 a

Bambu borok 39,95±2,5 5 b

Jambu Eropa 45,82±14,30 5 b

Kadar Karbon Terikat

Bambu borok 49,47±2,54 5 a

Jambu eropa 49,52±14,04 5 a

Acacia mangium 74,99±1,78 5 b

Kerapatan

Jambu eropa 0,436±0,1066 5 a

Acacia mangium 0,449±0,00165 5 ab

Bambu borok 0,463±0,00433 5 a

Keteguhan Tekan

Acacia mangium 0,745±0,2619 5 a

Bambu borok 0,603±0,0520 5 a

Jambu Eropa 0,589±0,2873 5 a

Nilai Kalor

Bambu borok 3560±132,487 3 a

Jambu eropa 3579,667±59,50 3 a

Acacia mangium 3837,667±35,9072 3 b Bambu borok 0,00272±0,000144 5 a Laju Pembakaran Jambu eropa 0,0027732±0,00018 5 a Acacia mangium 0,003076±0,000154 5 b

48 Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

Cetakan Briket Tepung Tapioka

Aquades Alat pirolisis

Penjemuran Bahan Bahan dimasukan kedalam pirolisis

49 Bahan yang akan dipirolisis Proses Pirolisis

Arang setelah proses pirolisis Penumbukan arang

Penyaringan Arang Aquades dituangkan

50 Tepung tapioka dituangkan Perekat diaduk

Pemanasan dan pengukuran suhu perekat

Pencampuran perekat dengan arang yang lolos saringan 60 mesh

Pencetakan briket Penimbangan hasil cetakan

51 Penimbangan sisa abu laju pembakaran Penumbukan briket untuk uji kadar

abu dan zat menguap

Kadar Abu Kadar zat menguap

Menghitung nilai karbon terikat

Dokumen terkait