• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Kategori Minuman Keras (Minuman Beralkohol)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

1. Pengawasan iklan pangan perlu dilanjutkan pada media massa lainnya terutama media elektronik untuk memperoleh gambaran yang utuh terhadap kategori pelanggaran yag paling banyak terjadi. Hal ini berguna untuk memperkuat fungsi pengawasan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun konsumen serta edukasi terhadap konsumen itu sendiri. 

2. Perlu dilakukan pengawasan iklan secara pre-market, yaitu penilaian iklan sebelum beredar/ditayangkan untuk menghindari terjadinya pelanggaran. Hal tersebut dapat membantu produsen yang kurang paham mengenai peraturan perundang-undangan tentang pangan dan meminimalisir ketidakpedulian produsen terhadap kepentingan konsumen. 

3. Sosialisasi tentang peraturan perundang-undangan iklan pangan perlu dilakukan oleh pemerintah kepada pelaku industri pangan dan agen periklanan sebagai sarana informasi dan penyamaan persepsi, serta kepada konsumen sebagai sarana edukasi dan meningkatkan kesadaran akan hak mereka sebagai pengguna produk yang diiklankan. Sosialisasi dapat difokuskan kepada poin peraturan yang banyak ditemukan pelanggaran. 

4. Pemerintah hendaknya meninjau kembali peraturan yang berdasarkan hasil evaluasi banyak ditemukan pelanggaran, yaitu apakah peraturan tersebut dinilai memberatkan produsen sebagai pemasang iklan atau belum adanya sosialisasi dan persamaan persepsi mengenai peraturan tersebut. 

5. Pemerintah, dalam hal ini Badan POM, hendaknya meningkatkan pengawasan secara lebih intensif dan menyeluruh mengenai kesesuaian iklan pangan yang beredar dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perlu adanya koordinasi dengan instansi terkait dalam kegiatan pengawasan tersebut. 

6. Produsen pangan dan agen periklanan selaku pemasang iklan hendaknya meningkatkan kesadaran akan pentingnya mematuhi hukum dan mengetahui batasan hukum dalam menawarkan, mempromosikan, khususnya mengiklankan suatu produk di media. Awareness

dan kepedulian masyarakat sebagai konsumen terhadap iklan yang beredar juga diperlukan untuk mendukung kegiatan pengawasan iklan pangan.  

DAFTAR PUSTAKA

[AAFC] Agriculture and Agri-Food Canada. 2007. Canada's functional food and natural health products industry. Di dalam: Bucknell D. 2008. International Market Trends Analysis for the Functional Foods and Natural Health Products Industry in the United States, Australia, the United Kingdom and Japan. Ontario: George Morris Centre.

[Anonim]. 2007. Regulation (EC) No 1924/2006 of The European Parliament and of the Council of 20 December 2006 on Nutrition and Health Claims Made on Foods. Official Journal of the European Union

18 January 2006 L12:7.

[Anonim]. 2009. Pemilihan susu formula yang terbaik bagi anak. http://childrenclinic.wordpress.com/2009/02/16/pemilihan-susu-formula-yang-terbaik-bagi-anak/. [18 Desember 2012

[Anonim]. 2012. Prospek dan tren industri minuman ringan Indonesia memasuki 2012. http://informasiagroindustri.blogspot.com/2012/04/prospek-dan-tren-industri-minuman.html. [6 November 2012].

Belch GE, Belch MA. 2001. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perpectives, Fifth Edition. New York: Irwin/Graw Hill.

[BPOMRI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2001. Kajian proses standarisasi produk pangan fungsional di Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Lokakarya Kajian Penyusunan Standar Pangan Fungsional. Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

[BPOMRI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2005. Peraturan Teknis Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional. Jakarta: BPOMRI.

[BPOMRI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2007. Tentang Larangan Pencantuman Informasi Bebas Bahan Tambahan Pangan Pada Label dan Iklan Pangan. Jakarta: BPOMRI.

[BPOMRI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2008. Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK. 00.05.52.1831 tahun 2008 tentang Pedoman Periklanan Pangan. Jakarta: BPOMRI.

[BPOMRI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK. 03.1.23.11.11.09909 tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan. Jakarta: BPOMRI.

[BPOMRI] Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.11.11.09657 tahun 2011 Tentang Persyaratan Penambahan Zat Gizi dan Zat Non Gizi dalam Pangan Olahan. Jakarta: BPOMRI.

[CAC] Codex Alimentarius Commission. 2004. Guidelines for Use of Nutrition and Health Claims. CAC/GL 23-1997 Rev.1-2004. Rome: CAC.

Cahyadi W. 2008. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Chandra EY. 2007. Gambaran konsumerisme dalam iklan di majalah perempuan. [Skripsi]. Program Studi Ilmu

Komunikasi. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Christyanto AH, Prasetya AD. 2009. Analisa strategi pemasaran melalui pengembangan multi platform media untuk meningkatkan minat pengiklan (media buyer) di Tabloid Nova. [Tesis]. Jakarta: Program Studi Magister Manajemen, Universitas Bina Nusantara.

[Depkes] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1994. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 386 tahun 1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan. Jakarta: Depkes.

Dermawan R. 2009. Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan dan Perencanaan Strategis. Bandung: Alfabeta. Dewan Periklanan Indonesia. 2007. Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Periklanan

Emalia RD, Mutahar R, Febry F. 2009. Hubungan iklan makanan dan minuman di media massa dengan frekuensi konsumsi junk food pada remaja di SMA Negeri 13 Palembang Tahun 2009. Jurnal Publikasi Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

Endrawati N. 2006. Tanggung Jawab Pelaku Usaha Atas Iklan yang Menyesatkan. PERSPEKTIF XII(4): 380- 389.

Engel J, Blackwell R, Miniard PW. 1995. Perilaku Konsumen (FX Budiyanto, Trans). Jakarta: Binarupa Aksara. Fardiaz D. 2004. Regulasi dan keamanan pangan. Di dalam: Panduan Seminar Nasional: Pangan Fungsional

Indigenous Indonesia: Potensi, Regulasi, Keamanan, Efikasi, dan Peluang Pasar 6-7 Oktober 2004. Bogor: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat dan Forum Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Pangan (FORMASIP) IPB.

Gardenia D. 2010. Kajian kesesuaian iklan dengan produk pangan di media cetak terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Ghufran M. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Yogyakarta: Lily Publisher. Hariyadi P. 2005. Mencermati label dan iklan pangan. http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_ntrtnhlth_label.php.

[24 September 2012].

Hartoyo A. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan, Sebuah Tinjauan Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hawkes C. 2004. Nutrition Labels and Health Claims: The Global Regulatory Environment. France: WHO. Hidayat IK, Sumarwan U, Yuliati LN. 2009. Persepsi dan sikap ibu terhadap klaim gizi dalam iklan susu

formula lanjutan anak usia prasekolah dan hubungannya dengan keputusan pembelian. Jur. Ilm. Kel. Dan Kons. 2(1): 77-85.

Jatmikasari I. 2012. Susu cair dorong pertumbuhan industri susu. Food Review Indonesia, Vol. VII/No.6/Juni 2012.

[Joint FAO/WHO]. 2006. Discussion Paper on Advertising Joint FAO/WHO Standards Programme Codex Committee on Food Labelling 34th Session. Ottawa: Codex Alimentarius Commision.

Krisanto YA. 2007. Iklan dan konsumen dalam perspektif pemasaran dan hukum (Analisis iklan yang menyesatkan menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen). Jurnal Studi Pembangunan Interdisipliner 19(3): 189-204.

Kurniawan HS. 2008. Kajian kesesuaian iklan produk pangan di media massa terhadap peraturan perundang- undangan: Studi kasus pada harian Kompas, Republika, Koran Tempo, Pikiran Rakyat dan Radar Bogor periode Agustus – Nopember 2007. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[Mensesneg RI] Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia. 1996. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan. Jakarta: Mensesneg.

[Mensesneg RI] Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Jakarta: Mensesneg.

[Mensesneg RI] Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia. 1999. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Jakarta: Mensesneg.

Morrisan MA. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenada Media Group.

Parlina I. 2011. Proses pembuatan es krim. http://iinparlina.wordpress.com/2011/07/13/proses-pembuatan-es- krim/. [13 November 2012].

Permatasari D. 2005. An analysis of industrial consumer's behaviour toward magazine (case study of Ayahbunda Magazine). [Tesis]. Bogor: Magister Bisnis Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti F. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Restiani Y. 2008. Peraturan pangan fungsional. http://www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=56101. [26 September 2012].

Shaver J, Weinrib D. 2006. TheFunctional Foods Revolution: Market Trends and Industry Outlook. Minnesota: MVP Marketing + Design, Inc.

Siregar D. 2012. Belanja iklan semester I capai Rp 40 triliun. http://www.tempo.co/read/news/2012/07/23/090418602/Belanja-Iklan-Semester-I-Capai-Rp-40-triliun. [24 September 2012].

Sudarsono NA. 2007. Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Budaya Jawa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sukmaningsih I. 1997. Iklan pangan kaitannya dengan hak dan peerlindungan konsumen. Di dalam: Gardenia

D. 2010. Kajian kesesuaian iklan dengan produk pangan di media cetak terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Sumarwan U. 2002. Etika, moralitas, dan periklanan. Agrimedia 8(1): 32-33.

Supranto, J. 2005. Teknik Pengambilan Keputusan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Supriadi K. 2006. Hubungan sikap ibu terhadap iklan makanan jajanan di televisi dengan pemilihan makanan jajanan untuk anak balita di Desa Karangtengah Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. [Skripsi]. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Susana 2008. Perkembangan pangan fungsional di Indonesia. http://www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=55875. [24 September 2012].

Thaheer H. 2009. Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wells W, Burnett J, Moriarty SE. 2006. Advertising: Principles and Practice. New Jersey: Pearson/Prentice Hall.

                                                   

Dokumen terkait