• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Untuk mengatasi faktor-faktor penghambat dalam penanggulangan tindak pidana judi online, ada dua saran yang ditawarkan, yaitu saran yang bersifat normatif dan teknis. Saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Saran yang bersifat normatif, yaitu perlunya revisi Pasal 43 ayat (6) UU ITE, dimana batas waktu meminta penetapan penangkapan dan penahanan dari ketua Pengadilan Negeri melalui Kejaksaan harus disesuaikan dengan kebutuhan penyidik. Perlu juga diperbaharui Pasal 27 ayat 2 UU ITE dengan menyebut secara jelas kwalifikasi bandar dan pemain judi online. PP No. 9 tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian perlu ditingkatkan menjadi UU supaya mempunyai legitimasi yang lebih kuat dan dapat mendukung eksistensi Pasal 27 ayat (2) UU ITE.

2. Saran yang bersifat teknis, yaitu perlunya peningkatan kualitas, kuantitas penyidik, memberikan konpensasi kepada penyidik dan juga perlunya melengkapi tenaga penyidik yang ahli di bidang ITE di setiap Polda. Perlunya penyidik kepolisian melakukan kerjasama dengan PPATK untuk mempermudah investigasi terhadap bandar dan agen judi online. Perlu bahu membahu baik pemerintah, organisasi keagamaan dan juga masyarakat untuk membantu Polri dalam melakukan penanggulangan judi online.

DAFTAR PUSTAKA

A.BUKU

Ali, Achmad, dkk, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012.

Abdurrahman, Muslan, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, Malang: UMM Press, 2009.

Amiruddin, dkk, Pengantar Metode Penelitan Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Arief, Nawawi, Barda, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1996.

________, Masalah Penegakan Hukum Dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan, Jakarta: Kencana, 2007.

________, Upaya Non-Penal Dalam Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Jakarta: Rajawali Press, 1991.

Atmasasmita, Romli, Sistem Peradilan Pidana (Criminal Justice System) Perspektif Eksistensi dan Abolisionisme, Jakarta:Binacipta.

________, Sistem Peradilan Pidana Kontemporer, Jakarta: Kencana, 2010. Ali, Zainuddin, H, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009. _______, Sosiologi Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Bungin, Burhan, Pornomedia Kontruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan Seks di Media Massa, Jakarta Timur: Prenada Media, 2003.

Bakhri, Syaiful, Kebijakan Kriminal Dalam Perspektif Pembaruan Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Yogyakarta: Total Media, 2010.

Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum Pidana, Jakarta: RajawaliPers, 2011.

Cyber Crime Investigation Centre, Panduan Untuk Penyitaan Dan Penanganan Barang Bukti Elektro, Jakarta.

Ediwarman, Paradoks Penegakan Hukum Pidana Dalam Perspektif Kriminologi Di Indonesia, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2012.

Hamzah, Andi, Jur, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2010. ________, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.

Hamdan, M, Politik Hukum Pidana, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997.

Isnaini, Yusran, Hak Cipta dan Tantangannya Di Era Cyber Space, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.

Kartono, Kartini, Patologi Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Kansil S.T. C Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1979.

Kusuma, W, Mulyana, Kejahatan, Penjahat dan Reaksi Sosial, Bandung: Alumni, 1983.

Kanter, Y, E, dkk, Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapannya,

Jakarta: Storia Grafika, 2002.

Lubis, Solly, Serba Serbi Politik & Hukum, Jakarta: PT.Sofmedia.

Manan, Bagir, Sistem Peradilan Berwibawa (Suatu Pencarian), Yogyakarta: FH UII Press Yogyakarta, 2005.

Makarim, Edmon, Pengantar Hukum Telematika (Suatu Kajian Kompilasi), Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.

Muladi, dkk, Teori-Teori Dan Kebijakan Pidana, Bandung: Alumni, 1998.

Mansyur, M, Arief, Didik, dkk, Cyber Law Aspek Hukum Teknologi Informasi, Bandung: PT Refika Aditama, 2005.

Mulyadi, Mahmud, Criminal Policy :Pendekatan Integral Penal Policy dan Non Penal Policy Dalam Penanggulangan Kejahatan Kekerasan, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2008.

Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2003.

Raharjo, Agus, Cyber Crime Pemahaman Dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2002.

RI, Depdikbud, Kamus besar Sinonom Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1990. Ramli, M, Ahmad, Cyber Law dan HAKI Dalam Sistem Hukum Indonesia, Bandung:

PT Refika Aditama, 2004.

Raharjo, Satjipto, Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Yogyakarta: Genta Publishing, 2009.

Prasetyo, Teguh, dkk, Kajian Kebijakan Kriminalisasi Dan Dekriminalisasi,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Sitompul, Asril, Hukum Internet (Pengenalan Mengenai Masalah Hukum Di Cyberspace), Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001.

Suhariyanto, Budi, Tindak Pidana Teknologi Informasi (cybercrime) Urgensi Pengaturan dan Celah Hukumnya, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012. Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1997.

Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Bandung: Alumni, 1981.

Syaukani, Imam, Dasar-Dasar Politik Hukum, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2004.

Sitompul, Josua, Cyberspace, cybercrime, cyberlaw, Jakarta: PT Tatanusa, 2012. Sholehuddin, M, Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana Ide Dasar Double Track

System & Implementasinya, Jakarta: Raja Wali Pers, 2004.

Soemitro, Ronny H, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.

Soekanto, Soerjono Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001.

________, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.

________, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005. ________, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, Universitas Indonesia, 1981. Suseno, Sigid Yuridiksi Tindak Pidana Siber, Bandung: PT Refika Aditama, 2012.

Utsman, Sabian, Menuju Penegakan Hukum Responsif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Wahid, Abdul, dkk, Kejahatan Mayantara (cyber crime), Bandung: PT. Refika Aditama, 2010.

Widodo, Aspek Hukum Kejahatan Mayantara, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013. Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 1996. Wuisma, M, DJJ, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Jilid I, Jakarta:UI Press, 1996.

B.PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (ITE) UU No. 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian

UU No. 1 Tahun 1946 Tentang Hukum Pidana (KUHP)

UU No. 8 Tahun 1981 Tetang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 2007 Tentang Daerah Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia

Perkap No. 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Tindak Pidana

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 2007 Tentang Daerah Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia

C.MAJALAH

Majalah Rastra Sewakottama, Media Informasi Polri, No. 129 Maret 2013.

D.INTERNET

http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/12/16/efek-positif-dan-negatif- keberadaan-internet-511463.html

http://www.antaranews.com/berita/348186/pengguna-internet-indonesia-2012-capai- 63-juta-orang http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/08/23/dampak-positif-internet/ http://www.interpol.go.id/id/kejahatan-transnasional/kejahatan-dunia-maya/89- cybercrime-sebuah-fenomena-di-dunia-maya http://humas.kemsos.go.id/2012/07/12/judi-online-permasalahan-dan-solusi/ http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=tanggulang&varbidang=all&vardial ek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=kamus http://judi-online.com/perkembangan-judi http://jakarta.okezone.com/read/2012/10/11/500/702643/polri-bongkar-judi-online- terbesar-di-dunia http://koran.tempo.co/konten/2004/02/09/6413/Perjudian-Maya-Siap-Diklik http://www.antaranews.com/berita/348186/pengguna-internet-indonesia-2012-capai- 63-juta-orang http://forum.tribunnews.com/showthread.php?1133841-3-menit-proses-deposit- taruhan-bola-ratubetting-konfirmasi-lewat-PIN-BB-amp-YM/page9 http://banjarmasin.tribunnews.com/mobile/2012/07/10/kemenkominfo-kesulitan- blokir judi-online http://inet.detik.com/read/2012/07/10/115227/1961891/398/

LAMPIRAN

A.Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Penanggulangan Tindak Pidana Judi Online Yang Dilakukan Penyidik Subdit III Unit I Tipidum Dan Unit Cyber Crime Mabes Polri, Sebagai Berikut:

1. Apakah ada penyidik khusus untuk judi online?

2. Bagaimana kerjasama setiap unit yang menangani kejahatan judi online? 3. Bagaimana penyelidikan dan penyidikan judi online dalam praktiknya dan apa

kekususan dalam melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan yang berkaitan dengan tindak pidana judi online?

4. Apakah dalam melakukan penangkapan dilakukan dengan memperlihatkan surat tugas dan memberikannya kepada tersangka surat perintah penangkapan?

5. Sebelum melakukan penangkapan, tindakan apa yang dilakukan oleh penyidik?

6. Apakah pernah tertangkap tangan tersangka tindak pidana judi online?

7. Apakah tembusan surat perintah penangkapan diberikan kepada keluarga tersangka segera setelah penangkapan dilakukan?

8. Apakah penangkapan dilakukan paling lama 1 hari?

9. Siapa yang menjadi sasaran penangkapan terhadap pelaku tindak pidana judi online, apakah pemain atau agen atau bandar?

10.Bagaimana hubungan antara Polda dan mabes Polri dalam menangani kejahatan judi online. Apakah dalam penindakan ada kerjasama antara mabes Polri dan Polda? Berapa anggota biasanya di turunkan untuk melakukan penangkapan terhadap kasus judi online?

11.Apakah ada situs judi online yang situs judi tersebut berada di negara lain dan legal dinegara tersebut, apakah pernah dilakukan koordinasi untuk menangkap pelaku tersebut?dan jika ada berapa banyak, dan apakah di proses di Indonesia?

12.Jumlah pelaku judi online mulai tahun 2007 s/d 2013 baik bandar dan pemain?

13.Apakah penahanan dilakukan terhadap tersangka judi online berdasarkan bukti yang cukup, dalam hal adanya keadaan yang menimbulkan kekwatiran tersangka melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana?

14.Apakah dalam melakukan penahanan dan penahanan lanjutan yang dilakukan oleh penyidik terhadap tersangka dengan memberikan surat perintah penahanan yang memenuhi Pasal 21 ayat (2) KUHAP?

15.Apakah tembusan surat penangkapan diberikan kepada keluarga tersangka? 16.Apa jenis penahanan yang dilakukan terhadap tersangka judi online?

17.Apakah pengalihan jenis penahanan yang dilakukan oleh penyidik dengan surat perintah dan memberikan tembusannya kepada keluarga tersangka? 18.Apakah penahanan yang dilakukan paling lama 20 hari atau dilakukan

perpanjangan penahanan paling lama 40 hari?

19.Apakah masah penangkapan dan penahanan terhadap pelaku judi online sekali 24 jam terlalu sedikit dan sangat menghambat dalam penangkapan dan penahanan?

20.Bagaimana kekususan penggeledahan tindak pidana judi online?

21.Apakah penggeledahan dan penyitaan dilakukan berdasarkan surat izin ketua pengadilan negeri?

22.Apakah penggeledahan dilakukan berdasarkan surat perintah tertulis?Pasal 33 ayat (2) KUHAP

23.Apakah penggeledahan dan penyitaan yang dilakukan dengan memperhatikan Pasal 43 ayat (2) UU ITE dan memperhatikan terpeliharanya kepentingan pelayanan umum?

24.Apa saja objek yang digeledah dan disita penyidik? Pasal 39 ayat (1) KUHAP 25.Apakah penggeledahan rumah yang dilakukan oleh penyidik disaksikan oleh 2

26.Apakah penggeledahan rumah yang dilakukan oleh penyidik disaksikan oleh kepada desa atau ketua lingkungan dengan dua orang saksi, dalam hal tersangka atau penghuni menolak atau tidak hadir?

27.Bagaimana penerapan locus delicti dalam hal melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan dalam kasus tindak pidana judi online?

28.Apakah penyidik pernah memeriksa dan menyita surat yang berhubungan dengan perkara tindak pidana judi online?

29.Bagaimana tata cara penyadapan yang dilakukan oleh Kepolisian?karena di dalam UU tidak ada tata cara penyadapan/intersepsi?

30.Bagaimana pengelolaan barang bukti dalam perkara tindak pidana judi online? 31.Apakah penyidik pernah mendatangkan ahli dari luar institusi polisi dalam

pengelolaan barang bukti? 32.Jenis judi online yang tersedia?

33.Situs judi online yg situsnya berada di negara lain yang masih aktif sampai sekarang?

34.Pekerjaan pelaku judi online? 35.Pendidikan pelaku judi online?

36.Berapa banyak kasus yang dikembalikan kejaksaan karena tidak cukup bukti? 37.Berapa omset bandar judi online tiap hari atau perbulan yang telah ditangkap

oleh penyidik?

38.Apakah Indonesia Pasar mendistribusikan judi online?mengapa?

39.Berapa banyak kasus yang sudah di vonis dan apakah ada yang dibebaskan oleh hakim karena tidak terbukti?

40.Usia pelaku judi online ? 41.Motif pelaku judi online ?

43.Berapa banyak situs judi online yg sudah di lapor oleh kepolisian dan sudah diblokir oleh Menkominfo?

44.Apakah masih banyak situs judi online yang sudah di laporkan oleh kepolisian kepada menkominfo tetapi tidak dilakukan pemblokiran?

45.Bagaimana cara untuk mengetahui bahwa situs judi online berada di Indonesia dan Negara lain?

46.Di dalam Pasal 27 ayat (2) kan tidak ada penjelasannya terus bagaimana mendefenisikan Pasal 27 ayat (2) UU ITE?

47.Apakah menurut bapak ada kelemahan Pasal 27 ayat (2) UU ITE dalam hal penafsiran pasal tersebut?

48.Kapan dikatakan bahwa telah terjadi perjudian melalui dunia maya?

49.Apakah bisa diketahui pemain judi online melalui berbagai sarana elektronik? 50.Penyidik cyber crime mendapatkan pendidikan dimana?apakah di luar negeri

atau di dalam negeri?berapa lama mendapatkan pendidikan? 51.Minimal pangkat penyidik cyber crime?

52.Dalam hal bagaimana mabes Polri menangani judi online di berbagai Provinsi di Indonesia??

53.Berapa banyak penyidik mabes Polri yang khusus menangani judi online? 54.Bagaimana kelengkapan penyidik cyber crime di tingkat Polda, Polres dan

dan Polsek, sehingga banyak kasus judi online ditangani Mabes Polri?

55.Bagaimana hubungan Penyidik cyber crime kepolisian dengan penyidik cyber crime di Menkominfo dalam menangani tindak pidana judi online?

56.Apakah ada kasus judi online yang ditangani oleh Menkominfo dan berkoordinasi dengan Mabes Polri?

57.Apakah situs judi online yang berada di negara lain yang dilindungi negaranya menjadi salah satu kendala penanggulangan tindak pidana judi online?

58.Bagaimana peralatan yang mendukung dalam penanggulangan judi online, apakah sudah ada di tiap polda?berapa banyak di mabes polri?

60.Apakah mabes polri menjalin kerjasama dengan instansi lain dalam pencegahan judi online?

61.Bagaimana kesadaran masyarakat dalam penanggulangan judi online?apakah ada laporan dari masyarakat mengenai tentang keberadaan situs judi online? 62.Kejaksaan dan pengadilan yang mana yang berwewenang dalam menangani

kasus judi online yang ditangani oleh mabes polri?

63.Apa faktor penghambat dalam penanggulangan tindak pidana judi online?

64.Apakah sulit memberantas tindak pidana judi online, mengapa?

B.Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Penanggulangan Tindak Pidana Judi Online Yang Dilakukan Penyidik Cyber Crime Di Kominfo, Sebagai Berikut:

1. Berapa banyak kasus judi online yang ditangani oleh Menkominfo?

2. Data kasus judi online yg ditangani oleh Menkominfo mulai tahun 2008 sampai dengan 2013 baik bandar/pemilik situs judi online dan pemain situs judi online? 3. Bagaimana kerja sama menkominfo dengan kepolisian dalam penanggulangan

tindak pidana judi online?

4. Bagaimana kerjasama menkominfo dengan negara lain dalam penanggulangan TP Judi online?

5. Berapa banyak kasus judi online yang dilaporkan oleh menkominfo baik pemilik/bandar situs judi online maupun pemain judi online kepada kepolisian? 6. Apakah pemblokiran situs judi online hanya kewenangan menkominfo, apakah

pihak kepolisian ikut serta dalam pemblokiran situs judi online?

7. Mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 berapa banyak situs judi online yang telah di blokir oleh menkominfo?

8. Situs judi online yang telah dilakukan pemblokiran bisa di buka kembali? 9. Apakah semua situs judi online yang masih aktif bisa di data semuanya?

10. Apakah para pemain judi melalui berbagai sarana elektronik bisa dilacak lokasi tempat bermain dan identitasnya?

11. Apakah sulit atau mudah pembuatan situs judi online?

Dokumen terkait