• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Pada dasar nya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran penelitian secara teoretis, dan pada bagian ini akan diuraikan landasan yang dapat menjadi kerangka acuan dalam melakukan penilitian. Landasan yang dimaksud ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.

1. Seni

2. Kata seni sendiri merupakan bahasa melayu, dan bagi orang melayu

memiliki pandangan umum tentang seni sebagai sesuatu yang indah.Pada awalnya, seni tidak hanya memiliki sesuatu yang indah, tetapi juga sesuatu yang kecil. Karena sesuatu menjadi terlihat kecil itu diidentifikasikan sebagai sesuatu yang rumit, halus dan indah yang dihasilkan berdasarkan teknik tertentu, (Faisal, 2015:17).

Seni adalah sesuatu yang memuat hal-hal transendental, sesuatu yang kita kenal sebelumnya, dan kini kita kenal lewat karya seorang seniman. Seni dan ilmu seni adalah dua konstruk yang harus dibedakan eksistensinya. Seni adalah tentang penghayatan, sedangkanlah ilmu seni adalah soal memahami atau pemahaman, (Ashari, 2016:28).

Seni mencakup menifestasi budaya dan juga cara berkomunikasi dalam menyampaikan pengetahuan budaya. Setiap kebudaya memiliki ekspresi artistik dan praktik budaya yang unik. Keanekaragaman produk artistik dan kreatif suatu kebudayaan mencerminkan kreativitas kekinian dan tradisional manusia yang secara unik memberi sumbangan bagi keluhuran, warisan, keindahan, dan intergritas peradaban manusia. Kesadaran dan pengetahuan mengenai praktik

6

budaya dan kesenian akan mememperkuat identitas dan nilai individu dan kelompok, dan pada gilirannya menyumbang pada perlindungan, pelestarian, dan penyebaran keanekaragaman kebudayaan. “Dalam hal ini, pendidikan seni berperan sangat strategis untuk menggalakkan kesadaran dan praktik budaya, serta menjadi metode dalam upaya pewarisan pengetahuan dan penghargaan terhadap seni dan budaya dari suatu generasi yang lain” (Rohidi, 2016:15).

2. Pengertian berkarya

Pengertianberkaryamenurutkamusbesarbahasaindonesiaadalah

mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya. Islam sangat menganjurkan agar umatnya dapat saling menghargai yang didasari oleh jiwa yang tulus. Menghargai hasil karya orang lain berarti kita menghargai orang yang berkarya itu. Begitu juga sebaliknya, mencelanya berarti kita mencela yang menciptakannya.Poerwadarminta (1976 : 448)

Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya untuk membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat kemanusiaan. Menghargai hasil karya orang lain adalah sifat terpuji yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari uraian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses berkarya adalah suatu rangkaian tindakan yang sengaja dilakukan oleh manusia dalam menghasilkan suatu karya yang dimulai dari pencarian ide kemudian diaplikasikan ke dalam media.

7

3. Pengertian seni kriya

Kata “kriya‟ sendiri jika dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti pekerjaan (kerajinan tangan). Jika dalam bahasa Inggris disebut dengan craft yang berarti energi atau kekuatan, arti lainnya adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu. Istilah tersebut diartikan juga sebagai keterampilan yang sering dikaitkan dengan suatu profesi seperti pengrajin, (Bandem, 2002).

Dari beberapa pendapat yang telah dibahas sebelumnya menjelaskan bahwa wujud awal seni kriya lebih ditujukan sebagai seni pakai (terapan). Praktik seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik untuk kepentingan keagamaan dan kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia seperti; perkakas rumah tangga. Contoh nya dapat kita saksikan pada dari artefak-artefak berupa kapak dan perkakas pada zaman batu serta peninggalan-peninggalan dari bahan perunggu pada zaman logam berupa; nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti; gelang, kalung, cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan, prosesi upacara ritual adat (suku) serta kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan seperti; penghormatan terhadap arwah nenek moyang.

4. Kaligrafi

“Kaligrafi merupakan suatu bentuk disiplin ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal dimana bentuk tunggal tersebut meletakan-meletakan atau diletakan dengan cara penerapannya menjadi sebuah tulisan yang tersusun.”. (Didin Sirojudin,2000). Artinya huruf tersebut tidak hanya berlaku untuk huruf-huruf tertentu. Salah satu contoh. Kaligrafi hanya berlaku untuk bentuk atau huruf-huruf arab (hijaiyyah) saja, tetapi dapat juga berlaku untuk jenis-jenis huruf yang lain.

8

Sehingga kaligrafi berlaku untuk umum, keindah hurufnya bersifat umum univesal dengan global. Kaligrafi tidak hanya untuk mengungkapkan secara visual ayat atau surat-surat yang ada di alquran dan al hadis saja, tetapi bisa juga mengungkapkan aklimat kalimat sastra yang bentuk huruf latin, huruf cina, huruf jepang dan lain-lainnya. Walaupun hal itu juga tidak dapat di pungkiri lagi karena yang berkembang pesan di wilaya indonesia adalah banyaknya kreasi-kreasi kaligrafi yang ada merupakan bentuk keindahan huruf arab. Hal ini memang sangat erat kaitanya dengan mayoritas seniman kaligrafi yang ada di indonesia kalu kita mau melihat lebih luas, sebenarnya banyak juga ditemukan keindahan bentuk huruf ini yang berbentuk huruf selain hurub arab. Dalam perkembangan nya kaligrafi dapat dipisahkan menjadi beberapa jenis kaligrafi. Antara lain kaligrafi tradisional, kaligrafi klasik, kaligrafi modern, kaligrafi ekspresif, dan kaligrafi konteporer.

5. Alat dan bahan

“Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”Eldarni (2001 :4).

Dijabarkan juga oleh Djamarah (1995 : 136), “Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.Sedangkan Gerlach dan Ely (1971)“dalam menjelaskan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

9

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”.

Berseni adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu berupa hasil pekerjaannya. Berseni sangat erat untuk hubungannya dengan kerja keras. Kerja keras menunjukkan bahwa seseorang mempunyai keinginan untuk memperoleh hasil secara baik dan efektif. Orang yang demikian bertujuan agar hari ini (sekarang) harus lebih baik daripada hari kemarin.

Menghargai hasil seni orang lain merupakan salahsatu upaya untuk membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat kemanusiaan. Menghargai hasil seni orang lain adalah sifat terpuji yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini adalah contoh kriya motif kaligrafi dari bahan logam:

Gambar2:1 KerajinanLogamPadaSeni Motif Kaligrafi Sumber:KerajinanTangan+logam+kaigrafi

10

Gambar2:2KerajinanLogamDuaDimensi Sumber:KerajinanTangan+logam+kaigrafi

Gambar 2:3Kerajinan Logam Pada Seni Motif Kaligrafi Sumber: KerajinanTangan+logam+kaigrafi

B. Kerangka Pikir

Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai acuan konsep berfikir tentang proses pembuatan seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa. Berdasarkan skema yang telah digambarkan di bawah maka dapat diuraikan

11

hubungan masing-masing bagian antara satu dengan yang lain. Dengan melihat konsep yang telah disebutkan di atasmaka skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2.1 :KerangkaPikir pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa

Bagaimana respon siswa terhadap materi pembelajaran seni kriya motif kaligrafi dari bahan logam di pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa Seni kriya tif kaligrafi dari bahan logam

Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran seni kriya

logam motif kaligrafi dari bahan logam pada siswa kelas

XI SMA Negeri 20 Gowa

12

12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis penelitian

Deskriptif kualitatif ialah berusaha mengungkapkan sesuatu atau memberi gambaran secara objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya mengenai pelaksanaan pembelajaran seni kriya logam motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa, Metode penelitian kualitatif bersifat subjektif dari sudut pandang partisipan secara deskriptif sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan. Dengan kata lain, metode riset ini lebih bersifat memberikan gambaran secara jelas suatu permasalahan sesuai dengan fakta di lapangan.

Terdapat lima tahapan dalam melakukan penelitian ini, yaitu: 1. Mengangkat permasalahan

2. Memunculkan pertanyaan riset 3. Mengumpulkan data yang relevan 4. Melakukan analisis data

5. Menjawab pertanyaan riset

“Menurut para ahli banyak macamnya, sesuai dari sudut mana mereka memandang, pernyataannya bahwa mengelompokkan jenis penelitian berdasarkan derajad kepastian jawabannya”, (W.Surakhmad, 1980: 131-148).

13

metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.Sugiyono (2009:15).

2. Lokasi

Peta Lokasi penelitian

Keterangan:

Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. N SMA Negeri 20 gowa : Balla’ Lompoa : Jalan poros

: Batas Gowa Makassar : jembatan kembar

Sumber :www.google.co.id=peta+sekolah

Penelitian ini dilaksanakandiKelasXI SMA Negeri 20 gowa. KabupatenGowaKecamatan Pallangga.

14

B. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini adalah “proses pembuatan senikriya logam motif kaligrafidari bahan logam pada siswa Kelas XI SMA Negeri 20 gowa”. Adapun keadaan variabel-variabel sebagai berikut :

a. Proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

b. Hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

2. Desain penelitian

Desain penelitian disusun dan disesuaikan dengan apa yang ada di lapangan. Untuk memper mudah proses penilitian, maka perlu dibuatkan suatu desain penelitian dan berdasarkan variabel di atas desain yang digunakan dapat dilihat pada skema berikut:

15

Bagan 3.1: Skema Desain Penelitian

C. Definisi operasional variabel

Berdasarkan variable di atas maka perlu dilakukan pendefinisian operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik Adapun definisi operasional variable penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

2. Bagaimana hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

Pengumpulan data

Proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa..

Hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

Pengolahan analisis data.

Deskripsi data

16

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah sesuai KelasXI SMA Negeri 20 gowa

Adapun penyebaran populasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1: Keadaan Siswa KelasXI SMA Negeri 20 Gowa Tahun ajaran 2018-2019.

Nomor Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 7

2 Perempuan 22

Jumlah Siswa 29

Sumber kantor tata usaha SMA Negeri 20 gowa.

2. Sampel

Dalam kaitan dengan ini penulis mempertimbangkan antara lain : besarnya populasi, banyak kelas, waktu biaya dan tenaga. Atas pertimbangan tersebut maka besarnya sample dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 1 kelas yaitu kelas XI yang dipilih di seluruh kelas. Jadi sampel yang diteliti pada kegiatan ini sebanyak 29 siswa.

17

E. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu ;

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu data alamiah yang bisa disaksikan langsung ataupun data yang diperoleh melalui peristiwa atau berlangsungnya proses berkarya. Observasi juga bisa diuraikan sebagai teknik pengumpulan data yang melibatkan interaksi sosial antara peneliti dan informasi dalam suatu tempat penelitian selama pengumpulan data.

Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seseorang, suatu lingkungan atau situasi secara tajam terperinci, dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara. Metode observasi dalam penelitian seni dilaksanakan untuk memperoleh data karya seni dalam suatu kegiatan dan situasi yang relavan dengan masalah penelitian.Rohidi (2011:182).

Observasi ini yaitu tehnik yang digunakan dalam mengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yakni mengamati sejauh mana proses belajar siswa dalam berkarya seni kriya logam pada mata pelajaran seni budaya

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto, seperti telah disebutkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis dan foto. Kata-kata dan tindakan (prilaku) orang yang diamati dan diwawancarai merupakan sumber data utama yang dicatat. Disamping itu penggunaan foto, besar sekali manfaat nya untuk melengkapi sumber data.

18

3. Praktik

Praktik yakni tes dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data tentang kemampuan peserta didik dalam berkarya seni kriya logam, kemampuan peserta didik dapat diukur. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam berkarya seni kriya logam. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan proses berkarya seni kriya logam.

E. Teknik analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan melalui prosedur sebagai berikut.

1. Reduksi data

Reduksi data adalah struktur atau peralatan yang memungkingkan kita untuk memilah, memusatkan perhatian, mengatur, dan menyederhanakan data, misalnya, menerapkan kriteria berkenaan dengan sudut pandang, penyaring, dan penapis, pengodean data dengan tanda warna (berkaitan dengan kriteria); pemadatan atau pemejalan; pengelompokan/pembuatan kelas-kelas tertentu, (Rohidi, 2011:234).

Dengan demikian reduksi data penelitian ini yang dilakukan adalah pengumpulan data berdasarkan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumen yang dilakukan dengan menampung semua data yang ada, kemudian memilih data yang benar-benar diperlukan dan berhubungan dengan penelitian tersebut untuk dianalisis lebih lanjut.

19

Alir penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Pengertian ini merujut pada suatu penyajian sekolompok informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian kita akan memperoleh pemahaman tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang diperoleh dari penyajian data(Rohidi, 2011:236). Dalam penyajian data ini akan disajikan data secara lengkap, baik data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisi antara kategori dari permasalahan yang ada, guna untuk mendapatkan hasil penyajian yang rapi dan tersistematis sehingga data yang terkumpul tersusun dengan baik.

3. Verifikasi atau penarikan simpulan

Dapat dijelaskan bahwa penarikan kesimpulan, sesungguhnya, hanya merupakan sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh, verifikasi atau penarikan simpulan merupakan hasil dari perolehan data yang telah didapatkan atau data yang diperoleh dari penelitian yang kemudian diolah sehingga dapat ditarik sebuah simpulan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai.Dari ketiga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa antara reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan saling keterkaitan antara satu dengan yang lain baik pada saat sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data.(Rohidi, 2011:238)

E. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis mengelolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut:

1. Proses analisis ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah seluruh data dari wawancara, survei, dan dokumentasi kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

20

2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data-data yang dianggap penting yang diperoleh melalui wawancara, survei dan dokumentasi.

3. Data tersebut disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-uraian dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

5. Kemudian hasil tes praktik peserta didik dinilai dengan instrumen penilaian.

G. Intrumen Penilaian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengolah, menganalisa dan mengajikan data-data secara sistematis serta objek dengan tujuan dengan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian.

21

Tabel 3.2: Intrumen Pencapaian Penilaian

No. IndikatorKemam puan

HasilPenilaian SangatBai

k Baik Cukup Kurang

Sangat Kurang 1. Komposisi 2. Proporsi 3. Keseimbangan 4. Kesetuan 5. Arsiran HasilPenilaian

Kategori penilaian hasil seni kriya logam

Kriteria, Indikator,

Pencapain, Kompetensi Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

91- 100 Sangat Baik 4

86-90 Baik 3

81-85 Cukup 2

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dan pemanfaatan waktu belajar siswa di luar jam pelajaran sekolah dengan prestasi belajar seni budaya siswa kelas XI SMA Negeri 21 Gowa Tahun ajaran 2018/2019.

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 13 April 2018 penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 20 Gowa, proses pembelajaran seni kriya logam pada peserta didik atau penelitian yang diperoleh di lapangan melalui prosedur yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif, sesuai dalam indikator variabel penelitian. Dalam Bab II pada sub “Kajian Pustaka” sudah disebutkan beberapa pengertian proses, dan aspek yang dinilai dalam pembelajaran seni kriya logam sebagai bahan pedoman untuk mengukur kualitas hasil karya siswa yang menjadi objek penelitian. Sebelum menganalisa lebih dalam tentang proses pembelajaranpada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, dalam penelitian ini penulis mencoba menguraikan tentang kegiatan pembelajaran seni budaya di Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, Pembelajaran seni budaya Kelas XI IPA memiliki jadwal satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari rabu pukul 09.30-11.40 WITA selama dua jam pembelajaran.

23

Pada proses belajar-mengajar seni budaya dengan materi proses pembelajaran seni kriya logam, peserta didik sangat antusias dan semangat dalam menerima materi yang diberikan oleh pendidik, namun kurang termotivasi dalam hal mempelajari seni kriya logam karena selama menerima pelajaran seni budaya siswa belum pernah belajar membuat seni kriya logam dan ini pertama kali mereka mendapatkan materi dan mempraktikannya. Dengan pelaksanaan pembelajaran seni budaya (kriya logam) di Sekolah tersebut, penulis memperoleh data sebagai berikut:

1. Kemampuan Berkarya seni kriya logam serta hasil belajar pendidikan seni budaya pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

Dalam pembelajaran seni budaya khususnya pada proses pembelajaran karya seni rupa, begitu banyak cara yang dilakukan oleh para siswa untuk menyalurkan ide dan gagasannya, salahsatunya Proses Pembelajaran Seni Kriya Logam pada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA.

Dalam pembelajaran seni kriya logam siswa berusaha menampilkan gagasan/ide yang kreatif dalam membuat gambar sesuai dengan objek yang di inginkan. Setelah mendapatkan ide yang kreatif, siswa kemudian menggambarkan ide yang mereka dapatkan pada media kertas lalu memindahkan di atas permukaan logam, menggunakan pulpen mati (tidak ada tinta) lalu melakukan penyodetan agar objek utana menonjol seperti relief, setelah itu ditempelkan diatas tripleks kemudian baru dilakukan proses timbul. Pemanfaatan menggunakan teknik timbul dalam membuat karya seni kriya logam adalah cara untuk menghasilkan karya seni rupa yang memiliki nilai seni yang unik seperti yang dihasilkan oleh siswa Kelas XI SMA NEGERI 20

24

GOWA. Dimana logam adalah alat utama yang Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 siswa dengan memprioritaskan heterogenitas Kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik. digunakan untuk membuat seni kriya logam.

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 siswa dengan memprioritaskan heterogenitas Kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik. Kemudian siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk untuk membuat karya logam.

Adapun tahapan yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya logam adalah sebagai berikut:

1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4

2. Gambardesain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam yang dipakai misalnya almunium.

3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti garis kontur pada desain gambar yang dibuat.

4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas dicabut, kemudian pada permukaan almunium bag bawah dialasi dengan anduk kecil/busa, bag. Atas ditekan-tekan sehinga objek gambar terbentuk menonjol keluar seperti relief.

25

a. Hasil Sketsa

1. Sketsa kelompok 1

Gambar IV. 3: Sketsa kelompok I (Dokumentasi penelitian)

2. Sketsa kelompok II

Gambar 4.4: Sketsa Kelompok II (Dokumentasi penelitian)

26

3. Sketsa kelompok III

Gambar 4.5: Sketsa kelompok III (Dokumentasi penelitian)

1) Menyediakan alat dan bahan

Menyediakan alat dan bahan merupakan tahap awal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran seni kaligrafi. Alat yang harus disiapkan di antaranya: pensil 2B dan penghapus, guting, pulpen mati (tidak ada tinta), penggaris atau mistar, pisau cutter, palu, alat sodetan, gabus, dan bahan disiapkan di antaranya: logam, kertas A4, lem fox kuning.

Alat yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya logam kaligrafi (relief) antara lain:

27

a. Gunting

Gambar 4. 9: Gunting

(Dokumentasi Foto: Dokumentasi penelitian

b. Pulpen mati (tidak ada tinta)

Gambar IV. 10. Pulpen mati (tidak ada tinta) (Dokumentasi penelitian)

28

c. Penggaris atau mistar

Gambar 4. 11. Penggaris (Dokumentasi penelitian)

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya

Dokumen terkait