• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN BERKARYA SENI LOGAM DENGAN MOTIF KALIGRAFI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 20 GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN BERKARYA SENI LOGAM DENGAN MOTIF KALIGRAFI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 20 GOWA"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN BERKARYA SENI LOGAM DENGAN MOTIF

KALIGRAFI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 20

GOWA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat guna Mengikuti Ujian Skripsi pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

MUSLIM

10541066213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

M O T O dan PERSEMBaHan

Kuatkan tekad, tegakan jiwa,

Lapangkan dada, dan lakukan yang terbaik

Maka akan menghasilkan yang baik.

Semangat raihlah sarjanamu

Tiada kehidupan yang berjalan dengan kebahagiaan semata, dan tiada

hidup tanpa ada masalah, dan tiada masalah tampa solusi

Maka hadapilah dengan hati yang sabar, dan ikhlas.

Lagi dan lagi sebelum akhirnya kita

Meraih puncak kebahagiaan.

KaRya SEdERHana InI Ku PERSEMBaHKan

Buat Kedua orang tuaku dan keluargaku yang selalu

menyayangi dan mendoakanku,

Saudara-saudari dan calon imam yang selalu

membesarkan hati dan memberiku semangat,

Sahabat dan teman-temanku yang selalu mendampingiku

.

(7)

ABSTRAK

MUSLIM, 2019. “Kemampuan Berkarya Seni Logam Dengan Motif Kaligrafi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 20 Gowa”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. (dibimbing oleh Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, M.Sn dan Bapak Irsan Kadir, S, Pd.,M.Sn).

Tujuan penelitian ini adalah secara umum untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni kriya logam pada mata pelajaran seni budaya pada siswa Kelas XI SMA Negeri 20 Gowa dalam membuat seni kriya logam dengan menggunakan teknik timbul.

Penelitian ini merupakan strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk menentukan semangat dan memotivasi belajar siswa dan mengembangkan kreativitas belajar siswa dalam berkarya seni kriya logam dan dapat mendorong siswa belajar secara sistematis. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 20 Gowa di Kelas XI A dengan jumlah 1 Kelas, dengan siswa sebanyak 30 orang, sampel 30 orang. Menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Hasil ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran kriya logam pada siswa Kelas XI SMA Negeri 20 Gowa dalam membuat seni kriya logam sudah lumayan baik dari 30 orang yang terdiri dari tiga kelompok dan dua kelompok yang paling baik dari cara mendesainnya maupun sampai proses penyelesaian dan itu menunjukkan bahwa mereka sangat termotivasi dalam membuat seni kriya logam. Namun disisi lain masih ada sebagian dua kelompok yang belum terlalu berani dan tidak terlalu mengerti dalam proses pembuatan kriya logam dan siswa merasa kesulitan dalam proses pemindahan desain kertas A4 ke permukaan logam.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis kirimkan kehadirat allah swt atas

segalah limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada nabi muhammad saw nabi yang telah menyelamatkan umat manusia dengan menunjukkan jalan yang benar dan jalan menuju kebenaran.

Skripsi ini memaparkan studi deskripsi tentang “Kemampuan Berkarya Seni Logam Dengan Motif Kaligrafi Pada Siswa Kelas XI Sma Negeri 20 Gowa”. Sebagai salahsatu tugas akademik untuk memperoleh gelar Sarjana

“Sarjana Pendidikan” pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassas.

Selama menulis skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan rintangan, namun berkat bimbingan, bantuan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak, segala tantangan yang dihadapi penulis dapat mengatasinya.

Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat penulis menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Erwin Akib, M. Pd,. M. Ph. D,. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

(9)

3. Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, S. Pd, M. Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, M.Sn dan Bapak Irsan Kadir, S, Pd.,M.Sn. Masing-masing pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan arahan, petunjuk dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi.

5. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

6. Untuk yang tercinta ayahanda bapak Adnan dan Ibunda Mahani, berserta saudara-saudaraku: kakanda Dedy Muhlis, S.Pd, kakanda Arif Budimansyah, S. Pt. dan adik-adikku Nurmalla sary, Nur, Runi, Preny dan sahabatku Muhammad Afrillah atas bantuan moril maupun material serta do’a dan dukunganya dan kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebut namanya. Namun telah berjasa dalam penyelesaian studi ini semoga kebaikan dan keiklasan serta bantuan dari semua pihak bernilai ibadah disisi Allah swt Amin.

Makassar 08 November 2019 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……….... i

Lembar Pengesahan ……… ii

Persetujuan Pembimbing ……… iii

Surat Pernyataan ………... iv

Surat Perjanjian ………... v

Motto Dan Persembahan ………... vi

Abstrak ………... vii

Kata Pengantar ………... viii

Daftar Isi ………... ix Daftar Gambar ………... xi Daftar Skema ………... x Daftar Tabel ………....……….………….. xi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1 B. Rumusan Masalah ………... 3 C. Tujuan Penelitian ………... 4 D. Manfaat Penelitian ………... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjaun Pustaka ………....………... 6

(11)

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ……….…... 32

B. Sumber dan Lokasi Penelitian………... 33

C. Prosedur Penelitian …………...………... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ……….….……..…... 35

E. Teknik Analisis Data………... 36

F. Jadwal Penelitian………... ………...……… 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………..………...………. 42

B. Pembahasan ……….…...……… 65

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….………... 76

B. Saran ……….………... 78

DAFTAR PUSTAKA ……….……….... 79

LAMPIRAN ………..……….………... 82

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 19. Kerajinan hiasan dinding ... 9

Gambar III. 1. Peta lokasi penelitian ... 13

Gambar IV. 1. Skektsa Kelompok 1 Allah ... 23

Gambar IV. 2. Skektsa Kelompok 2 Allahu Samad... 23

Gambar IV. 3. Sketsa kelompok 3 Muhammad ... 45

Gambar IV. 8. Peralatan desain ... 26

Gambar IV. 9. Gunting ... 27

Gambar IV. 10. Pulpen mati (tidak ada tinta) ... 27

Gambar IV. 11. Penggaris atau Mistar ... 28

Gambar IV. 12. Kuningan logam... 28

Gambar IV. 13. Papan Tripleks... 29

Gambar IV. 14. Lem Fox Kuning ... 29

Gambar IV. 15. Hasil ... 30

Gambar IV. 16. Memindahkan sketsa pada logam... 35

Gambar IV. 17. Penyodetan objek utama dan pendukung... 36

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Keadaan Siswa KelasXI SMA Negeri 20 Gowa... 16

Tabel 3.2: Intrumen Pencapaian Penilaian... 21

Tabel 3.3: Kategori penilaian gambar ilustrasi... 21

Tabel 3.4: Skektsa Kelompok 2 Allahu Samad... 23

Tabel 4.5: Penilaian kelompok hasil karya seni kriya logam siswa... 30

Tabel 4.6: Penilaian kelompok 1... 31

Tabel 4.7: Penilaian kelompok 2 ... 32

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kemampuan terhadap materi pembelajaran, hasil belajar siswa serta faktor-faktor kesulitan dalam proses belajar siswa merupakan hal yang perlu secara terus-menerus dilakukan oleh guru mata pelajaran. Hal ini penting dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar dan hasil belajar siswa. Demikian pula terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa dalam pembelajaran seni kriya.

Mata Pelajaran Seni Budaya, khususnya tentang materi seni kriya logam motif kaligrafi telah dilaksanakan di kelas. Dalam mata pelajaran seni kriya tersebut, siswa diberikesempatan belajar terapanseni karya motif kaligrafi serta belajar menggunakan alat dan bahan. Dalam pembelajaran tersebut siswa dilatih untuk mengembangkan kreativitas melalui praktik seni karya motif kaligrafi.

Mengenal proses berkarya seni karya motif kaligrafi, terlebih dahulu harus mempelajari dan memahami cara membuat karya seni kriya motif kaligrafi, melalui proses ekspresi yang dicapai oleh siswa.

Selanjutnya dalam pelajaran seni rupa dijelaskan bahwa standar kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa, setelah mengalami proses pembelajaran adalah mempresentasikan pengalaman penilaian. Berkreasi serta melaksanakan pementasan dan pergelaran kelas dan atau sekolah berdasarkan beragam gagasan, Medium dan teknik berkreasi seni nusantara. Salahsatu indikator keberhasilan itu adalah siswa mampu menjelaskan dan

(15)

2

mempresentasikan berkarya seni kriya dengan bahan limbah seperti, bahan kertas, logam, dll.

Salahsatu pokok bahasan yang diajarkan di SMA pada kelas XI adalah karya seni rupa terapan berupa seni kriya. Demikian hal nya pada SMA Negeri 20 Gowa yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran seni kriya di SMA Negeri 20 Gowatampak siswa mengalami beberapa kesulitan sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal sebagaimana diharapkan.

Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam belajar seni kriya, khususnya motif kaligrafi, diperlukan suatu penelitian. Penulis beramsumsi bahwa jika siswa mengalami kesulitan akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya.

Disinilah pentingnya mata pelajaran Pendidikan Seni di SMA sejalan apa yang diungkapkan oleh.

Suaji (1983) “bahwa tempat yang paling baik pengembangan kreatifitas anak adalah di Sekolah”. Oleh karena itu penelititertarikmengetahui sejauh mana kemampuan siswa berkarya seni kriya melalui sesuatu judul “Kemampuan berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa”.

Itulah beberapa alasan sehingga penelitianini perlu dilakukan, khususnya tentang kemampuan berkarya seni kriyamotif kaligrafi .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa?

(16)

3

2. Bagaimana hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan proses seni kriya logam motif kaligrafi dari bahan logam pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

2. Untuk mengukur kemampuan siswa proses pembuatan seni kriya logam motif kaligrafi dari bahan logamdi kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat dipetik utamanya bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya:

1. Mahasiswa, diharapkan dapat menjadi bahan referensi pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUnismuh Makassar.

2. Tenaga pengajar, diharapkan dapat memberi bahan masukan untuk meningkatkan kreativitas dalam berseni seni kriya.

3. Siswa, dapat mengetahui proses pembuatan seni kriya motif kligrafi dari bahan logam pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

E. Sistematik Penulisan

Adapun sistematik penulisan ini sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

(17)

4

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penilitian D. Manfaat Penilitian E. Sistematik Penilitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka

B. Kerangka pikir

BAB III METODE PENILITIAN A. Jenis penilaian

B. Sumber dan Lokasi Penelitian C. Prosedur Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data F. Jadwal Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(18)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Pada dasar nya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran penelitian secara teoretis, dan pada bagian ini akan diuraikan landasan yang dapat menjadi kerangka acuan dalam melakukan penilitian. Landasan yang dimaksud ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.

1. Seni

2. Kata seni sendiri merupakan bahasa melayu, dan bagi orang melayu

memiliki pandangan umum tentang seni sebagai sesuatu yang indah.Pada awalnya, seni tidak hanya memiliki sesuatu yang indah, tetapi juga sesuatu yang kecil. Karena sesuatu menjadi terlihat kecil itu diidentifikasikan sebagai sesuatu yang rumit, halus dan indah yang dihasilkan berdasarkan teknik tertentu, (Faisal, 2015:17).

Seni adalah sesuatu yang memuat hal-hal transendental, sesuatu yang kita kenal sebelumnya, dan kini kita kenal lewat karya seorang seniman. Seni dan ilmu seni adalah dua konstruk yang harus dibedakan eksistensinya. Seni adalah tentang penghayatan, sedangkanlah ilmu seni adalah soal memahami atau pemahaman, (Ashari, 2016:28).

Seni mencakup menifestasi budaya dan juga cara berkomunikasi dalam menyampaikan pengetahuan budaya. Setiap kebudaya memiliki ekspresi artistik dan praktik budaya yang unik. Keanekaragaman produk artistik dan kreatif suatu kebudayaan mencerminkan kreativitas kekinian dan tradisional manusia yang secara unik memberi sumbangan bagi keluhuran, warisan, keindahan, dan intergritas peradaban manusia. Kesadaran dan pengetahuan mengenai praktik

(19)

6

budaya dan kesenian akan mememperkuat identitas dan nilai individu dan kelompok, dan pada gilirannya menyumbang pada perlindungan, pelestarian, dan penyebaran keanekaragaman kebudayaan. “Dalam hal ini, pendidikan seni berperan sangat strategis untuk menggalakkan kesadaran dan praktik budaya, serta menjadi metode dalam upaya pewarisan pengetahuan dan penghargaan terhadap seni dan budaya dari suatu generasi yang lain” (Rohidi, 2016:15).

2. Pengertian berkarya

Pengertianberkaryamenurutkamusbesarbahasaindonesiaadalah

mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya. Islam sangat menganjurkan agar umatnya dapat saling menghargai yang didasari oleh jiwa yang tulus. Menghargai hasil karya orang lain berarti kita menghargai orang yang berkarya itu. Begitu juga sebaliknya, mencelanya berarti kita mencela yang menciptakannya.Poerwadarminta (1976 : 448)

Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya untuk membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat kemanusiaan. Menghargai hasil karya orang lain adalah sifat terpuji yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari uraian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses berkarya adalah suatu rangkaian tindakan yang sengaja dilakukan oleh manusia dalam menghasilkan suatu karya yang dimulai dari pencarian ide kemudian diaplikasikan ke dalam media.

(20)

7

3. Pengertian seni kriya

Kata “kriya‟ sendiri jika dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti pekerjaan (kerajinan tangan). Jika dalam bahasa Inggris disebut dengan craft yang berarti energi atau kekuatan, arti lainnya adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu. Istilah tersebut diartikan juga sebagai keterampilan yang sering dikaitkan dengan suatu profesi seperti pengrajin, (Bandem, 2002).

Dari beberapa pendapat yang telah dibahas sebelumnya menjelaskan bahwa wujud awal seni kriya lebih ditujukan sebagai seni pakai (terapan). Praktik seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik untuk kepentingan keagamaan dan kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia seperti; perkakas rumah tangga. Contoh nya dapat kita saksikan pada dari artefak-artefak berupa kapak dan perkakas pada zaman batu serta peninggalan-peninggalan dari bahan perunggu pada zaman logam berupa; nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti; gelang, kalung, cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan, prosesi upacara ritual adat (suku) serta kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan seperti; penghormatan terhadap arwah nenek moyang.

4. Kaligrafi

“Kaligrafi merupakan suatu bentuk disiplin ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal dimana bentuk tunggal tersebut meletakan-meletakan atau diletakan dengan cara penerapannya menjadi sebuah tulisan yang tersusun.”. (Didin Sirojudin,2000). Artinya huruf tersebut tidak hanya berlaku untuk huruf-huruf tertentu. Salah satu contoh. Kaligrafi hanya berlaku untuk bentuk atau huruf-huruf arab (hijaiyyah) saja, tetapi dapat juga berlaku untuk jenis-jenis huruf yang lain.

(21)

8

Sehingga kaligrafi berlaku untuk umum, keindah hurufnya bersifat umum univesal dengan global. Kaligrafi tidak hanya untuk mengungkapkan secara visual ayat atau surat-surat yang ada di alquran dan al hadis saja, tetapi bisa juga mengungkapkan aklimat kalimat sastra yang bentuk huruf latin, huruf cina, huruf jepang dan lain-lainnya. Walaupun hal itu juga tidak dapat di pungkiri lagi karena yang berkembang pesan di wilaya indonesia adalah banyaknya kreasi-kreasi kaligrafi yang ada merupakan bentuk keindahan huruf arab. Hal ini memang sangat erat kaitanya dengan mayoritas seniman kaligrafi yang ada di indonesia kalu kita mau melihat lebih luas, sebenarnya banyak juga ditemukan keindahan bentuk huruf ini yang berbentuk huruf selain hurub arab. Dalam perkembangan nya kaligrafi dapat dipisahkan menjadi beberapa jenis kaligrafi. Antara lain kaligrafi tradisional, kaligrafi klasik, kaligrafi modern, kaligrafi ekspresif, dan kaligrafi konteporer.

5. Alat dan bahan

“Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”Eldarni (2001 :4).

Dijabarkan juga oleh Djamarah (1995 : 136), “Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.Sedangkan Gerlach dan Ely (1971)“dalam menjelaskan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

(22)

9

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”.

Berseni adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu berupa hasil pekerjaannya. Berseni sangat erat untuk hubungannya dengan kerja keras. Kerja keras menunjukkan bahwa seseorang mempunyai keinginan untuk memperoleh hasil secara baik dan efektif. Orang yang demikian bertujuan agar hari ini (sekarang) harus lebih baik daripada hari kemarin.

Menghargai hasil seni orang lain merupakan salahsatu upaya untuk membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat kemanusiaan. Menghargai hasil seni orang lain adalah sifat terpuji yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini adalah contoh kriya motif kaligrafi dari bahan logam:

Gambar2:1 KerajinanLogamPadaSeni Motif Kaligrafi Sumber:KerajinanTangan+logam+kaigrafi

(23)

10

Gambar2:2KerajinanLogamDuaDimensi Sumber:KerajinanTangan+logam+kaigrafi

Gambar 2:3Kerajinan Logam Pada Seni Motif Kaligrafi Sumber: KerajinanTangan+logam+kaigrafi

B. Kerangka Pikir

Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai acuan konsep berfikir tentang proses pembuatan seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa. Berdasarkan skema yang telah digambarkan di bawah maka dapat diuraikan

(24)

11

hubungan masing-masing bagian antara satu dengan yang lain. Dengan melihat konsep yang telah disebutkan di atasmaka skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2.1 :KerangkaPikir pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa

Bagaimana respon siswa terhadap materi pembelajaran seni kriya motif kaligrafi dari bahan logam di pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa Seni kriya tif kaligrafi dari bahan logam

Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran seni kriya

logam motif kaligrafi dari bahan logam pada siswa kelas

XI SMA Negeri 20 Gowa

(25)

12

12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis penelitian

Deskriptif kualitatif ialah berusaha mengungkapkan sesuatu atau memberi gambaran secara objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya mengenai pelaksanaan pembelajaran seni kriya logam motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa, Metode penelitian kualitatif bersifat subjektif dari sudut pandang partisipan secara deskriptif sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan. Dengan kata lain, metode riset ini lebih bersifat memberikan gambaran secara jelas suatu permasalahan sesuai dengan fakta di lapangan.

Terdapat lima tahapan dalam melakukan penelitian ini, yaitu: 1. Mengangkat permasalahan

2. Memunculkan pertanyaan riset 3. Mengumpulkan data yang relevan 4. Melakukan analisis data

5. Menjawab pertanyaan riset

“Menurut para ahli banyak macamnya, sesuai dari sudut mana mereka memandang, pernyataannya bahwa mengelompokkan jenis penelitian berdasarkan derajad kepastian jawabannya”, (W.Surakhmad, 1980: 131-148).

(26)

13

metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.Sugiyono (2009:15).

2. Lokasi

Peta Lokasi penelitian

Keterangan:

Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. N SMA Negeri 20 gowa : Balla’ Lompoa : Jalan poros

: Batas Gowa Makassar : jembatan kembar

Sumber :www.google.co.id=peta+sekolah

Penelitian ini dilaksanakandiKelasXI SMA Negeri 20 gowa. KabupatenGowaKecamatan Pallangga.

(27)

14

B. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini adalah “proses pembuatan senikriya logam motif kaligrafidari bahan logam pada siswa Kelas XI SMA Negeri 20 gowa”. Adapun keadaan variabel-variabel sebagai berikut :

a. Proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

b. Hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

2. Desain penelitian

Desain penelitian disusun dan disesuaikan dengan apa yang ada di lapangan. Untuk memper mudah proses penilitian, maka perlu dibuatkan suatu desain penelitian dan berdasarkan variabel di atas desain yang digunakan dapat dilihat pada skema berikut:

(28)

15

Bagan 3.1: Skema Desain Penelitian

C. Definisi operasional variabel

Berdasarkan variable di atas maka perlu dilakukan pendefinisian operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik Adapun definisi operasional variable penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

2. Bagaimana hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

Pengumpulan data

Proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa..

Hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

Pengolahan analisis data.

Deskripsi data

(29)

16

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah sesuai KelasXI SMA Negeri 20 gowa

Adapun penyebaran populasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1: Keadaan Siswa KelasXI SMA Negeri 20 Gowa Tahun ajaran 2018-2019.

Nomor Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 7

2 Perempuan 22

Jumlah Siswa 29

Sumber kantor tata usaha SMA Negeri 20 gowa.

2. Sampel

Dalam kaitan dengan ini penulis mempertimbangkan antara lain : besarnya populasi, banyak kelas, waktu biaya dan tenaga. Atas pertimbangan tersebut maka besarnya sample dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 1 kelas yaitu kelas XI yang dipilih di seluruh kelas. Jadi sampel yang diteliti pada kegiatan ini sebanyak 29 siswa.

(30)

17

E. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu ;

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu data alamiah yang bisa disaksikan langsung ataupun data yang diperoleh melalui peristiwa atau berlangsungnya proses berkarya. Observasi juga bisa diuraikan sebagai teknik pengumpulan data yang melibatkan interaksi sosial antara peneliti dan informasi dalam suatu tempat penelitian selama pengumpulan data.

Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seseorang, suatu lingkungan atau situasi secara tajam terperinci, dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara. Metode observasi dalam penelitian seni dilaksanakan untuk memperoleh data karya seni dalam suatu kegiatan dan situasi yang relavan dengan masalah penelitian.Rohidi (2011:182).

Observasi ini yaitu tehnik yang digunakan dalam mengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yakni mengamati sejauh mana proses belajar siswa dalam berkarya seni kriya logam pada mata pelajaran seni budaya

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto, seperti telah disebutkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis dan foto. Kata-kata dan tindakan (prilaku) orang yang diamati dan diwawancarai merupakan sumber data utama yang dicatat. Disamping itu penggunaan foto, besar sekali manfaat nya untuk melengkapi sumber data.

(31)

18

3. Praktik

Praktik yakni tes dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data tentang kemampuan peserta didik dalam berkarya seni kriya logam, kemampuan peserta didik dapat diukur. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam berkarya seni kriya logam. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan proses berkarya seni kriya logam.

E. Teknik analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan melalui prosedur sebagai berikut.

1. Reduksi data

Reduksi data adalah struktur atau peralatan yang memungkingkan kita untuk memilah, memusatkan perhatian, mengatur, dan menyederhanakan data, misalnya, menerapkan kriteria berkenaan dengan sudut pandang, penyaring, dan penapis, pengodean data dengan tanda warna (berkaitan dengan kriteria); pemadatan atau pemejalan; pengelompokan/pembuatan kelas-kelas tertentu, (Rohidi, 2011:234).

Dengan demikian reduksi data penelitian ini yang dilakukan adalah pengumpulan data berdasarkan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumen yang dilakukan dengan menampung semua data yang ada, kemudian memilih data yang benar-benar diperlukan dan berhubungan dengan penelitian tersebut untuk dianalisis lebih lanjut.

(32)

19

Alir penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Pengertian ini merujut pada suatu penyajian sekolompok informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian kita akan memperoleh pemahaman tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang diperoleh dari penyajian data(Rohidi, 2011:236). Dalam penyajian data ini akan disajikan data secara lengkap, baik data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisi antara kategori dari permasalahan yang ada, guna untuk mendapatkan hasil penyajian yang rapi dan tersistematis sehingga data yang terkumpul tersusun dengan baik.

3. Verifikasi atau penarikan simpulan

Dapat dijelaskan bahwa penarikan kesimpulan, sesungguhnya, hanya merupakan sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh, verifikasi atau penarikan simpulan merupakan hasil dari perolehan data yang telah didapatkan atau data yang diperoleh dari penelitian yang kemudian diolah sehingga dapat ditarik sebuah simpulan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai.Dari ketiga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa antara reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan saling keterkaitan antara satu dengan yang lain baik pada saat sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data.(Rohidi, 2011:238)

E. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis mengelolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut:

1. Proses analisis ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah seluruh data dari wawancara, survei, dan dokumentasi kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

(33)

20

2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data-data yang dianggap penting yang diperoleh melalui wawancara, survei dan dokumentasi.

3. Data tersebut disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-uraian dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

5. Kemudian hasil tes praktik peserta didik dinilai dengan instrumen penilaian.

G. Intrumen Penilaian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengolah, menganalisa dan mengajikan data-data secara sistematis serta objek dengan tujuan dengan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian.

(34)

21

Tabel 3.2: Intrumen Pencapaian Penilaian

No. IndikatorKemam puan

HasilPenilaian SangatBai

k Baik Cukup Kurang

Sangat Kurang 1. Komposisi 2. Proporsi 3. Keseimbangan 4. Kesetuan 5. Arsiran HasilPenilaian

Kategori penilaian hasil seni kriya logam

Kriteria, Indikator,

Pencapain, Kompetensi Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

91- 100 Sangat Baik 4

86-90 Baik 3

81-85 Cukup 2

(35)

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dan pemanfaatan waktu belajar siswa di luar jam pelajaran sekolah dengan prestasi belajar seni budaya siswa kelas XI SMA Negeri 21 Gowa Tahun ajaran 2018/2019.

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 13 April 2018 penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 20 Gowa, proses pembelajaran seni kriya logam pada peserta didik atau penelitian yang diperoleh di lapangan melalui prosedur yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif, sesuai dalam indikator variabel penelitian. Dalam Bab II pada sub “Kajian Pustaka” sudah disebutkan beberapa pengertian proses, dan aspek yang dinilai dalam pembelajaran seni kriya logam sebagai bahan pedoman untuk mengukur kualitas hasil karya siswa yang menjadi objek penelitian. Sebelum menganalisa lebih dalam tentang proses pembelajaranpada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, dalam penelitian ini penulis mencoba menguraikan tentang kegiatan pembelajaran seni budaya di Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, Pembelajaran seni budaya Kelas XI IPA memiliki jadwal satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari rabu pukul 09.30-11.40 WITA selama dua jam pembelajaran.

(36)

23

Pada proses belajar-mengajar seni budaya dengan materi proses pembelajaran seni kriya logam, peserta didik sangat antusias dan semangat dalam menerima materi yang diberikan oleh pendidik, namun kurang termotivasi dalam hal mempelajari seni kriya logam karena selama menerima pelajaran seni budaya siswa belum pernah belajar membuat seni kriya logam dan ini pertama kali mereka mendapatkan materi dan mempraktikannya. Dengan pelaksanaan pembelajaran seni budaya (kriya logam) di Sekolah tersebut, penulis memperoleh data sebagai berikut:

1. Kemampuan Berkarya seni kriya logam serta hasil belajar pendidikan seni budaya pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

Dalam pembelajaran seni budaya khususnya pada proses pembelajaran karya seni rupa, begitu banyak cara yang dilakukan oleh para siswa untuk menyalurkan ide dan gagasannya, salahsatunya Proses Pembelajaran Seni Kriya Logam pada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA.

Dalam pembelajaran seni kriya logam siswa berusaha menampilkan gagasan/ide yang kreatif dalam membuat gambar sesuai dengan objek yang di inginkan. Setelah mendapatkan ide yang kreatif, siswa kemudian menggambarkan ide yang mereka dapatkan pada media kertas lalu memindahkan di atas permukaan logam, menggunakan pulpen mati (tidak ada tinta) lalu melakukan penyodetan agar objek utana menonjol seperti relief, setelah itu ditempelkan diatas tripleks kemudian baru dilakukan proses timbul. Pemanfaatan menggunakan teknik timbul dalam membuat karya seni kriya logam adalah cara untuk menghasilkan karya seni rupa yang memiliki nilai seni yang unik seperti yang dihasilkan oleh siswa Kelas XI SMA NEGERI 20

(37)

24

GOWA. Dimana logam adalah alat utama yang Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 siswa dengan memprioritaskan heterogenitas Kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik. digunakan untuk membuat seni kriya logam.

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 siswa dengan memprioritaskan heterogenitas Kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik. Kemudian siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk untuk membuat karya logam. Adapun tahapan yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya logam adalah sebagai berikut:

1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4

2. Gambardesain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam

yang dipakai misalnya almunium.

3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium

menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti garis kontur pada desain gambar yang dibuat.

4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas

dicabut, kemudian pada permukaan almunium bag bawah dialasi dengan anduk kecil/busa, bag. Atas ditekan-tekan sehinga objek gambar terbentuk menonjol keluar seperti relief.

(38)

25

a. Hasil Sketsa

1. Sketsa kelompok 1

Gambar IV. 3: Sketsa kelompok I (Dokumentasi penelitian)

2. Sketsa kelompok II

Gambar 4.4: Sketsa Kelompok II (Dokumentasi penelitian)

(39)

26

3. Sketsa kelompok III

Gambar 4.5: Sketsa kelompok III (Dokumentasi penelitian)

1) Menyediakan alat dan bahan

Menyediakan alat dan bahan merupakan tahap awal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran seni kaligrafi. Alat yang harus disiapkan di antaranya: pensil 2B dan penghapus, guting, pulpen mati (tidak ada tinta), penggaris atau mistar, pisau cutter, palu, alat sodetan, gabus, dan bahan disiapkan di antaranya: logam, kertas A4, lem fox kuning.

Alat yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya logam kaligrafi (relief) antara lain:

(40)

27

a. Gunting

Gambar 4. 9: Gunting

(Dokumentasi Foto: Dokumentasi penelitian b. Pulpen mati (tidak ada tinta)

Gambar IV. 10. Pulpen mati (tidak ada tinta) (Dokumentasi penelitian)

(41)

28

c. Penggaris atau mistar

Gambar 4. 11. Penggaris (Dokumentasi penelitian)

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya logamkaligrafi (relief) antara lain.

d. Potongan logam kuningan

Gambar IV. 16. Lembaran logam kuningan (Dokumentasi penelitian)

(42)

29

e. Tripleks

Gambar IV. 17. Tripleks (Dokumentasi penelitian) f. Lem Fox Kuning

Gambar IV. 19. Lem fox kuning (Dokumentasi penelitian)

Adapun teknik yang digunakan dalam membuat karya yaitu di antaranya:

Pada penciptaan karya seni logam kuningan ini menggunakan teknik ketok: yaitu teknik yang paling mudah dengan menonjolkan bagian dalam dengan menggunakan alas karpet tebal atau gabus. Menggunakan alat pahatan dengan

(43)

30

mata yang tumpul serta teknik timbul dari depan, dan samping dengan menggunakan pulpen mati pada background.

1. Penyelesaian akhir

Pada tahap ini mengevaluasi hasil karya yang dibuat dan diberi nilai. Adapun karya yang dihasilkan yaitu sebagai berikut:

Gambar IV. 24. Hasil karya siswa (Dokumentasi penelitian)

2. Hasil Karya Seni Kriya Logam

Tabel IV. 1. Penilaian kelompok hasil karya seni kriya logam siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa

No Namasiswa/ Hasil Karya

Indikator Penilaian Kualitas Hasil

Karya Jumlah

Nilai

Nilai Rata-Rata Ide Kreativitas Estetika Teknik

1 Kelompok I 75 75 80 75 305 76

(44)

31 Lin DwiPutri Nuraemi NurulReski P. A Nurhaeda Febrianti No Namasiswa/ Hasil Karya

Indikator Penilaian Kualitas Hasil Karya Jumlah Nilai Nilai Rata-Rata Ide Kreativitas Estetika Teknik

2 Kelompok 2 65 65 65 65 260 65

Siti Ayu W

Afrika Ananda

NurHikma

(45)

32

Nur Dinda Sari

Alya Assifa A

No Nama siswa/ Hasil Karya

Indikator Penilaian Kualitas Hasil Karya Jumlah Nilai Nilai Rata-Rata Ide Kreativitas Estetika Teknik

3 Kelompok 3 80 80 80 80 315 80

Mutahharah M Nur Aliyag P. P. Isnaeny Latief Atiqah

(46)

33

Jessica Febriani Reski Amelia

Berdasarkan Klasifikasi nilai di atas maka dapat dideskripsikan bahwa hasil karya setiap kelompok berjumlahkan 6 orang yang bertanggung jawab pada karya seni kaligrafi tersebut. Berikut akan dijelaskan hasil penilaian 5 kelompok:

1. Kelompok 1

Kelompok 1 terdiri dari 6 orang dengan berkarya yang bertemakan: lafas Allah. Pada aspek ide/gagasan mendapatkan skor 75 kategori cukup, karena kurang seimbang dalam penempatan desain, dalam aspek kreativitas mendapatkan skor 75 kategori cukup, karena dalam karya kelompok satu menggunakan background titik ada yang rawat dan tidak dalam proses timbulnya sehingga tidak mencakup keseluruhan logam sehingga karyanya belum terlihat sempurna, dalam aspek estetika mendapatkan skor 80, karena karya yang dihasilkan memberikan kesan huruf kaligrafi melengkung, dan

(47)

34

dibagian backgroundada membentuk titik tebal dan titik tipis, dalam aspek teknik mendapatkan skor 75 dikategorikan cukup, karena tekniknya yang mereka gunakan masih belum sempurna disebabkan hiasan pinggir logam dalam karyanya masih kelihatan tidak seimbang ada yang besar dan kecil. 2. Kelompok 2

Kelompok 2 terdiri dari 7 orang dengan berkarya yang bertemakan: lafas Allah. Pada aspek ide/gagasan mendapatkan skor 65 dikategorikan cukup, karena pada saat berdesain mereka kurang menekuni sehingga penempatan objek dalam desain tidak seimbang, pada aspek kreativitas mendapatkan skor 65 dikategorikan cukup, karena kelompok 2 tidak serius dalam menyelesaikannya dan membuat karya tidak memakai rasa sehingga karya yang dihasilkan berantakan, dalam aspek estetika mendapatkan skor 65 dikategorikan cukup, karena dilihat karya yang dihasilkan dalam segi keindahan belum masuk, dalam aspek teknik mendapatkan skor 65 dikategorikan cukup, karena proses penimbulan kurang dan tidak rapih, ambur aduh dalam pengerjaan dan kaligrafi yang dihasilkan tidak menonjol. 3. Kelompok 3

Kelompok 3 terdiri dari 6 orang dengan berkarya yang bertemakan: lafas Muhammad. Pada aspek ide/gagasan mendapatkan skor 80 dikategorikan baik, karena ide kaligrafi yang di tuangkan dalam desain kertas A4 bagus walaupun tidak seimbang dalam menempatkan desain pada logam, dalam aspek kreativitas mendapatkan skor 80 dikategorikan baik, karena proses penonjolan kaligrafi yang baik namun penempatan objek

(48)

35

utama tidak seimbang. Bila garis hiasan pinggirnya ditambah maka akan menghasilkan karya yang paling bagus, dalam aspek estetika mendapatkan skor 85 dikategorikan baik, karena kepadatan timbulnya yang membuat kelihatan indah dan menarik, dalam aspek teknik mendaparkan skor 80 dikategorikan baik, karena teknik timbul sudah bagus walaupun tidak menimbulkan keseluruhan logam namun ini teknik yang paling bagus yang berbeda di antara kelompok yang lain.

Adapun proses pembuatan seni kriya logam adalah sebagai berikut: a) Sketsa kelompok I

Gambar 4. 3. Sketsa kelompok I (Dokumentasi penelitian)

(49)

36

b) Sketsa kelompok II

Gambar 4. 4. Sketsa kelompok II (Dokumentasi penelitian)

c) Sketsa kelompok III

Gambar IV. 5. Sketsa kelompok III Allah (Dokumentasi penelitian)

B. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangang dengan mengaitkaan teori-teori yang telash dikemukakan terlebih dahulu berdasarkan kenyataan yang dihadapi atau

(50)

37

ditemukan peneliti. Ada dua hal pokok yang akan dibahas yaitu proses pembelajaran seni kriya logam, dan hasil pembelajaran seni kriya logam.

1. Proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.

Pada tahap proses pembelajaran dijelaskan tujuan dari pembelajaran seni kriya logam. Jadi pada tahap ini sebagai peserta didik siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA harus mengetahui tujuan yang akan dicapai, baik itu berupa tujuan khusus maupun tujuan umum. Jadi sebelum memasuki topik materi pembelajaran terlebih dahulu peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran seni kriya logam misalnya untuk memahami dan menciptakan sebuah karya seni kriya logam. Selanjutnya setelah peserta didik mengetahui tujuan yang ingin dicapai barulah peneliti memaparkan apa saja topik, tema yang akan disajikan dalam pembelajaran seni kriya logam.

Setelah peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai, selanjutnya adalah pengenalan media dan sumber belajar. Jadi peserta didik disarankan untuk mencari referensi melalui sumber-sumber langsung maupun tidak langsung. yang digunakan yang merupakan salahsatu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dimana siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 siswa atau yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota telah menguasai materi tersebut.

(51)

38

Dalam proses pembelajaran kegiatan utama yang perluh diperhatikan yaitu, menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran yang konduktif, memberikan acuan dan penilaian awal kondisi awal yang diciptakan oleh peneliti kepada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, adalah menciptakan situasi pembelajaran yang telah menarik dan kondusif. Adapun upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kondisi yang kondusif yaitu mengecek atau memeriksa terlebih dulu kehadiran kemudian peneliti disini harus menjadi acuan bagi peserta didik di Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA.

Menyediakan alat dan bahan

Pada proses ini, siswa telah menyediakan alat dan bahan yang telah digunakan membuat karya seni kriya logam. Pada proses ini siswa Kelas XI SMA

NEGERI 20 GOWA telah melakukan dengan cukup baik, adapun alat, bahan, dan tekniknya sebagai berikut:

1) Pensil dan Penghapus

Pensil dan penghapus merupakan salahsatu alat yang digunakan, ketika dalam menyeket/menggambar sebuah pola atau desain dalam membuat objek, sedangkan penghapus untuk digunakan untuk menghapus coretan desain yang salah dalam objek gambar.

2) Gunting

Gunting adalah alat untuk memotong lembaran logam kuningan yang digunakan sebagai media objek gambar.

(52)

39

3) Pulpen mati (tidak ada tinta)

Pulpen mati digunakan untuk proses perwujudan sket pada lembaran logam kuningan, ini bertujuan untuk menimbulkan alur atau tekstur pada lembaran logam kuningan. Selain itu pulpen mati juga digunakan untuk membuat background titik-titik atau alat untuk ditimbul pada karya.

4) Penggaris atau mistar

Penggaris atau mistar yaitu alat yang digunakan untuk membuat ukuran desain di atas kertas A4, maupun logam kuningan digunakan untuk mengukur hiasan pinggir.

Bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya logam kaligrafi (relief) antara lain:

1) Potongan logam kuningan

Potongan logam kuningan adalah bahan utama untuk membuat karya seni logam. Pemilihan logam kuningan karena teksturnya lebih lentur sehingga mudah untuk ditekan dan dibentuk. Ukuran lembaran logam yang digunakan yaitu 20x20 cm dengan ketebalan 0,2 mm. 2) Tripleks

Triplek yaitu bahan yang digunakan sebagai pengalas logam kuningan, supaya logam tidak rusak pada saat proses timbul.

(53)

40

3) Kertas A4

Kertas A4 yaitu bahan yang digunakan untuk membuat desain atau sketsa.

4) Lem fox kuning

Lem fox kuningan adalah bahan untuk digunakan sebagai perekat logam pada tripleks, supaya bisa menyatuh dengan kuat. Adapun teknik yang digunakan dalam membuat karya yaitu di antaranya:

Pada penciptaan karya seni logam kuningan ini menggunakan teknik ketok: yaitu teknik yang paling mudah dengan menonjolkan bagian dalam dengan menggunakan alas karpet tebal atau gabus. Menggunakan alat pahatan dengan mata yang tumpul serta teknik timbul dari depan, dan samping dengan menggunakan pulpen mati pada background.

b) Memindahkan sketsa di atas logam

Sketsa dipindahkan di atas logam, menggunakan desain kaligrafi yang sudah di buat dengan sesuai pola atau desain seni kaligrafi ukuran kertas A4, kemudian tempel di atas logam kuningan, selanjutnya menjiplak gambar dengan menggunakan pulpen mati (tidak ada tinta) dengan cara ditekan sehingga akan menimbulkan goresan pada logam kuningan. Dalam tahap ini siswa diajarkan dan dibimbing dituntut menciptakan karya yang memiliki bentuk atau desain seni kaligrafi

(54)

41

yang indah yang tentunya tidak keluar dari materi dalam proses belajar mengajar.

c) Penyodetan objek utama dan pendukung

Pada proses ini siswa melakukan penyodetan dengan cara menekan logam kuningan dengan alat sodetan atau pulpen mati (tidak punya tinta) sehingga akan timbul kaligrafi seperti relief pada logam kuningan dengan menggunakan alas di bawahnya yaitu gabus agar mempermudah proses penyodetan pada objek utama.

d) Mengeleman logam di atas tripleks

Siswa meletakan tripleks di atas meja lalu diolesi lem pada permukaan tripleks. Kemudian meletakan logam pada permukaan tripleks tersebut dengan memperhatikan posisi logam agar tidak miring. Siswa melakukan pengeleman logam di atas tripleks supaya logam kuningan tidak rusak pada saat melakukan proses timbul. e) Membuat background titik-titik

Membuatan background titi-titik dibuat menggunakan pulpen mati dengan ditimbul sampai keseluruhan logam agar menciptakaan efek yang indah. Brackground sengaja dibuat titik-titik untuk menciptakaan kesan kesederhanaan dalam karya, agar objek utama pada karya lebih terlihat menonjol.

f) Penyelesaian akhir

(55)

42

2. Hasil karya proses pembelajaran seni kriya logam pada siswa kelas XI SMA negeri 20 gowa

Untuk mengetahui proses pembelajaran seni kriya logam melalui model pembelajaran Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, kualitas penjelasannya dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Ide/gagasan

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada aspek ide/gagasan setiap kelompok memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, dimana kelompok yang memiliki tingkat nilai baik yaitu kelompok 1, 3, dengan nilai 76, 80, karena dipengaruhi aspek ide/gagasan yang baik, kelompok yang memiliki tingkat nilai cukup yaitu kelompok 2, dengan nilai 65. Seperti yang diketahui bahwa seseorang pencipta karya seni harus tahu ide/gagasan dan karakter yang digunakan, kesalahan dalam menempatkan ide/gagasan dapat membuat karya kelihatan tidak menarik. Untuk itu aspek ide/gagasan dalam membuat sebuah karya memiliki peran yang penting dalam penilaian karya seni rupa terapan.

b. Kreativitas

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada setiap kelompok memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, Kreativitas mencakup persoalan ide/konsep, kerapian, keindahan dan teknik. Ditahap ini seperti yang kita lihat pada tabel yang ada di atas, dari 3 kelompok ada 2 kelompok yang merupakan tingkat kreativitas cukup yaitu kelompok 1, 3 dengan nilai 65. Sedangkan kelompok yang lain dikategorikan berhasil

(56)

43

karena sudah mencapai kriteria penilain yaitu kelompok 1 dengan nilai 76, kelompok 3 dengan nilai 80, dan kelompok 1 dengan nilai 76.

c. Estetika

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada setiap kelompok memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, sesuai dengan Estetika secara keseluruhan yang menyangkut proporsi bentuk objek merupakan Keindahan yang dihasilkan oleh keseimbangan benda. Ditahap ini seperti yang kita lihat pada karya yang dihasilkan masing-masing kelompok yang ada di atas tabel bahwa pada penilaian ini ada dua kelompok yaitu kelompok 1,3 yang pada kriterial indikator pencapaian kompetensi yang cukup yaitu nilai 65, dan kelompok yang lainnya termasuk kriterial indikator pencapaian kompetensi yang baik yaitu kelompok 1 dengan nilai 76, kelompok 3 dengan nilai 80.

d. Teknik

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada setiap kelompok memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, sesuai dengan Teknik merupakan suatu hal yang tidak semua orang bisa melakukannya begitu pula dalam proses pengerjaannya mulai dari penyediaan bahan dan alat, pegeleman, timbul sampai finishing, selain itu juga mendesain kaligrafi di atas logam menggunakan teknik yang seimbang dan juga ketelitian sehingga bentuk dan struktur yang terdapat pada karya bisa mempercantik karya. Hal ini terbilang sangat rumit dan perlu ketelatenan dan kerja sama antara anggota kelompok dalam proses pengerjaannya.Penilaian dari aspek

(57)

44

teknik suatu karya, hasil karya yang dihasilkan oleh siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA tergolong baik dan ada yang cukup dari 3 kelompok, rata-rata nilainya baik yaitu kelompok 1, dan 3, dengan nilai 76, 80 dan ada satu kelompok yang mendapat nilai cukup yaitu kelompok 2, dengan nilai 65. Hal ini membuktikan bahwa untuk menghasilkan karya seni kriya logam yang baik dan berkualitas, terutama dari segi teknik suatu karya seni kriya logam tidak harus menggunakan teknik yang pada umumnya sering digunakan.

(58)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul

“proses pembelajaran seni kriya logam pada siswa kelas XI smanegeri 20 gowa”. Makadapat disimpulkan bahwa:

1. Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna dengan menggunakan logam sebagai mediannya.

2. Seperti yang telah dikemukakan pada penyajian hasil analisa data bahwa pembelajaran seni kriya logam yang harus dipersiapkan adalah alat dan bahan, karena tanpa alat dan bahan untuk mengerjakan sesuatu tidak mungkin berhasil. Adapun alat yang digunakan adalah gunting, pisaucutter, penggaris atau mistar, penghapus, palu atau batu, gabus, kain, pulpen (tidak ada tintanya), dan pensil. Bahannya adalah logam, tripleks, kertas A4, danlem fox kuning.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas tentang Proses pembelajaran seni kriya logam pada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, maka dikemukakan saran sebagai berikut:

(59)

46

1. Untuk Peneliti: diharapkan hasil penelitian ini dikaji lebih lanjut dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang relefan. 2. untuk Sekolah: agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan

efisien diharapkan sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

(60)

47

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, M. 2016, Kritik Seni. Makassar. Media Qita Fondation.

Bandem, M 2002, Pengertian-Seni-Kriya, diakses tanggal 19 desember 2015. Depdikbud. 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT Panataran Jaya

permai.

Depdiknas, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta.

Djamarah, 1995, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Faisal, M. 2015, Antropologi Seni. Makassar: Badan Penerbit Uneversitas Muhammadiyah Makassar.

Gustami. 2002, Kriya meupakan akar seni rupa Indonesia. diakses tanggal 19 desember 2015.

Purnamawati & Eldarni. 2001, Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali. Rohendi, R.2016, Pendidikan Seni Isu dan Paradigma. Semarang. Cipta Prima

Nusantara.

__________2011, Metodelogi Penelitian Seni. Semarang. Cipta Prima Nusantara CV.

Syamsuri ,S. 2008, Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar, 2014. Timbul, H. 2002), Perwujudan Seni Kriya Masa Lalu & Masa kini.

Poerwadarminta, M. 198, Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Poerwadarminta, M. 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Didin, S. 2000, Pengertian kaligrafi

Eldarni. 2001. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Surakhmad, W. 1980. Metode penelitian kualitatif

(61)
(62)

Lampiran 1.

Format Obsevasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek. Pada penelitian ini objek yang akan diamati adalah Kemampuan Siswa Dalam Berkarya Seni Logam Dengan Motif Kaligrafi Di Kelas XI SMA Negeri 20 Gowa. Adapun hal-hal yang harus diamati terdiri atas:

No. Kemampuan Berkarya Seni Logam Degan Motif Kaligrafi

Deskripsi

1. Eksplorasi (pencarian sumber ide, gagasan, dan landasan penciptaan)

Eksplorasi meliputi langkah pengembaraan jiwa dan penjelajahan dalam menggali sumber ide. Langkah-langkah tersebut meliputi penggalian sumber penciptaan baik secara langsung di lapangan maupun pengumpulan data referensi mengenai tulisan-tulisan dan gambar yang berhubungan dengan karya. Dari kegiatan ini akan ditemukan tema dan berbagai persoalan. Langkah kedua adalah menggali landasan teori, sumber dan referensi serta acuan visual untuk memperoleh konsep pemecahan masalah sacara teoritis, yang dipakai nanti sebagai tahap perancangan.

2. Perancangan Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, media mengajar, Lembar Kerja Peserta didik (LKPD), dan materi bahan ajar.

Tahap perancangan pada siswa terdiri atas kegiatan menuangkan ide dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam bentuk dua dimensional atau desain. Hasil perancangan tersebut selanjutnya diwujudkan dalam bentuk karya. Perancangan meliputi beberapa tahapan, di antarnya rancangan desain alternatif (sketsa). Dari beberapa sketsa tersebut

(63)

dipilih beberapa sketsa yang terbaik dijadikan sebagai desain terpilih. Pemilihan tersebut tentunya mempertimbangkan beberapa aspek seperti

teknik, bahan, bentuk dan alat yang digunakan. Kemudian tahapan menyempurnakan sketsa terpilih menjadi desain sempurna, sesuai ukuran, skala, bentuk asli dan penempatannya. Kemudian tahapan terakhir menempelkan daun pada pola sketsa yang telah di tentukan.

3. Perwujudan Karya Tahap perwujudan merupakan tahap mewujudkan ide, konsep landasan, dan rancangan menjadi karya. Dari semua tahapan dan langkah yang telah dilakukan perlu dilakukan evaluasi untuk secara menyeluruh terhadap kesesuaian antara gagasan dengan karya yang diciptakan. Tahapan dalam proses berkarya seni logam misalnya, ada beberapa tahapan, di antaranya: persiapan alat dan bahan, pemberian pola atau sketsa, dan memindahkan pola atau desain diatas logam. Begitu juga dengan perwujudan karya seni kriya lainnya.

4. Kualitas Karya Kualitas karya seni logam yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa diukur dari aspek kerapihan, desain,, dan nilai estetika. Dari keempat indikator tersebut yang menentukan karya berkualitas baik atau masih perlu ditingkatkan lagi.

(64)

Lampiran 2.

LEMBAR PENGAMATAN PENG ELOLAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 20 Gowa Mata Pelajaran : Seni Budaya

Nama Guru : IDAWATI S,Pd

Tanggal/Pukul : 18 Mei 2019/ 13:15-14:45

Kelas : X IPA

Pokok Bahasan : Seni kriya Logam

Petunjuk Pengisian:

Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan mengajar belajar seni budaya yang dikelola guru di dalam kelas. Berdasarkan aspek tersebut pengamat diminta untuk:

1. Memberikan tanda cek () pada kolom yang sesuai, menyangkut pengelolaan kegiatan mengajar belajar.

2. Memberikan penilaian tentang kemampuan guru mengelola pembelajaran berdasarkan skala penilaian berikut:

1. Kurang 3. Baik 2. Cukup 4. Sangat baik

ASPEK PENGAMATAN Skor

I. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR 1 2 3 4 A. PENDAHULUAN

1. Guru Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

2. Guru meminta ketua kelas untuk mengajak teman-temannya berdoa sebelum memulai pelajaran

3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini, serta mengecek kehadiran siswa

(65)

4. Guru melakukan apersepsi kepada siswa terkait materi sebelumnya yang akan dikoneksikan pada pelajaran hari ini

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

6. Guru mempersiapkan siswa dengan memberikan motivasi

B. KEGIATAN INTI

1. Guru menyampaikan/mempresentasekan materi dan memberikan contoh-contoh gambar

2. Memberi kesempatan kepada siswa yang belum memahami materi untuk bertanya.

3. Guru memberikan tugas materi seni kriya logam kepada siswa dan siswa harus mampu menyelesaikannya.

4. Memberi motivasi kepada siswa untuk tetap bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya.

5. Guru membimbing siswa jika menemukan masalah.

C. KEGIATAN AKHIR

1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan.

(66)

2. Guru memberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah (PR).

3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Makassar, Mei 2019 Pengamat,

(67)

Lampiran 3.

WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDI SENI BUDAYA Nama Responden : IDAWATI S,Pd (Guru Mata Pelajaran) Tanggal Wawancara : 19 Mei 2019

1. Menurut ibu bagaimanakah proses pembelajaran di kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.?

Jawaban : Berjalan lancar, dan disiplin.

2. Metode apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan?

Jawaban : Saya lebih suka dengan metode diskusi dan kelompok.

3. Bagaiamana sikap peserta didik terhadap metode pembelajaran yang ibu gunakan?

Jawaban : Antusias, terutama pelajaran berbasis praktek.

4. Media pembelajaran apa saja yang biasa ibu gunakan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku paket.

5. Bagaimana minat peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran? Jawaban : Minat cukup besar, terbukti dengan tugas yang di kumpulkan. 6. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam menggambar?

Jawaban : Cukup Baik.

7. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran yang ibu gunakan dengan kemampuan siswa dalam menggambar?

(68)

8. Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar? Jawaban : Ketersediaan alat dan bahan.

9. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

Jawaban : Mengkondisikan, dengan memanfaatkan bahan dan alat yang ada. 10. Apa sajakah yang mempermudah ibu dalam proses belajar mengajar?

Jawaban : Kesiapan / motivasi siswa dalam menerima pelajaran. Kebijakan kepala sekolah.

11. Apa pesan ibu untuk siswa-siswi di sekolah SMA Negeri 20 Gowa

Jawaban: Semangat untuk belajar harus ditingkatkan lagi, menghargai dan menghormotai guru harus dibangun lagi.

(69)

Lampiran 4.

INSTRUMEN PENILAIAN

No. Indikator Penilaian Karya Seni Kolase

Hasil Penilaian

Sangat

Baik Baik Cukup Kurang

Sangat Kurang 1. Kerapihan 2. Desain 3. Perpaduan/Kombinasi Warna 4. Nilai Estetika Hasil Penilaian Kriteria Penilaian: Kriteria Indikator Pencapaian Kompetensi

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

90-100 Sangat Baik 4

80-89 Baik 3

70-79 Cukup 2

(70)

Lampiran 5.

MATERI AJAR

1. Pengertian berkarya seni kolase

Menggambar disebut sebagai (1) ekspresi pribadi: sebagai upaya untuk mengungkapkan emosional terdalam yang diwujudkan dalam berbagai simbolisasi rupa, (2) aktualisasi diri: usaha atau upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis, (3) rekaman peristiwa. Merupakan proses penciptaan karya seni dengan alasan merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna, dan (4) alat komunikasi: upaya untu membangun dan berbagai gagasan atau imajinasi pencipta sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.

Kolase (collage) adalah sebuah cabang dari seni rupa yang meliputi kegiatan menempel potongan-potongan kertas, kayu atau material lainnya untuk membentuk suatu desain atau rancangan tertentu.(Kamus Modern Art, A Collins-Larousse Concise Encyclopedia) semua kegiatan adalah merupakan “perakitan” beraneka bahan dasar menjadi sebuah karya seni.Misalnya, merakit dan merekatkan kertas, kayu, metal, barang-barang bekas, bahkan sampah ke dalam media hiasan dinding. Begitu pula, semua media lukisan yang ditambahi dan ditempeli assesoris berbagai bentuk benda sesuai aslinya.

Kolase dan Seni Rupa, kendati seni kolase berlawanan arah sifatnya dengan seni lukis, pahat, atau cetak dan seni kriya lainnya, yakni berupa karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai seni lukis, dari kanvas putih menjadi lukisan berwarna-warni. Dalam Teknik Kolase

(71)

material yang digunakan harus tetap terlihat, seperti menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan kayu, benda bekas, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.

2. Alat dan Bahan yang digunakan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pemamfaatan daun kering dengan seni kriya logam :

Gambar 1: Gunting Pensil, Penghapus Sumber: Muslim

Gambar 2: kertas gambar A4 Sumber: Muslim

Gambar 3: Lem fox, kuas, daun kering Sumber: Muslim

(72)

3. Proses Berkarya Seni Kriya Logam

a. Menyiapkan alat dan bahan b. Membuat sketsa gambar.

c. Setelah membuat sketsa di atas kertas gambar, selanjutnya menempelkan kertas dengan logam untuk proses pembuatan pola pada logam.

d. Memotong tripleks sesuai dengan ukuran logan setelah itu di lem e. Menempelkan logam yg sudah dibuatkan pola pada tripleks setelah itu logam siap ditotol berdasarkan polanya.

(73)

Lampiran 6.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Sekolah : SMA Negeri 20 Gowa Mata Pelajaran : Seni Budaya

Kelas : XI IPS. Semester : 2 (dua).

1. dengan teman kelompokmu berbagai informasi tentang seni kriya logam dan jenis-jenisnya.

Berilah Alat dan Bahan:

1. Polpen mati 2. Lem fox 3. Gunting 4. Tripleks 5. Kertas 6. pensil Cara Kerja

2. Diskusikan tanda (√) pada daftar yang sesuai , cocokan dengan pendapat kawanmu lalu diskusikan bersama.

3. Diskusikan pula jawaban pertanyaan yang ada dan buatlah kesimpulannya secara berkelompok.

(74)

Tabel: Jenis-Jenis karya logam

No. KARYA SENI KRIYA LOGAM JENIS KARYA LOGAM

1.

2.

3.

(75)

Kesimpulan : Kelompok Nama-Nama Kelompok : 1………. 2………. 3………. 4………. 5……….

(76)

Lampiran 7.

DOKUMENTASI

Gambar 4: Guru memberikan materi. Sumber: Muh. Ikhsan

Gambar 5:. Proses membuat sketsa Sumber: Yusuf alghifari

(77)

Gambar 6: Proses gunting daun dan menempelkan pada ketas Sumber: yusuf alghifari

Gambar 7: Hasil akhir berkarya Sumber: yusuf alghifari

(78)

Lampiran 8.

HASIL KARYA SISWA KELAS X IPS SMA MUHAMMADIYAH 7 MAKASSAR

Kelompok 1. Kelompk 2.

Kelompok 3.

Gambar

Gambar 2:3Kerajinan Logam Pada Seni Motif Kaligrafi   Sumber: KerajinanTangan+logam+kaigrafi  B
Tabel 3.1: Keadaan Siswa KelasXI SMA Negeri 20 Gowa Tahun ajaran  2018-2019.
Tabel 3.2: Intrumen Pencapaian Penilaian
Gambar IV. 3: Sketsa kelompok I  (Dokumentasi penelitian)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan kemampuan apa berkarya yaitu untuk meningkatkan kemampuan berkarya seni ilustrasi fashion dengan menggunakan cat poster dan warna yang dihasilkan oleh siswa

serta saudaraku dan orang yang menyayangiku.. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Kriya Di Kelas XI SMA Negeri 2Lambu Kabupaten Bima. Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Hasil penelitian yakni ada beberapa tahap dalam proses berkarya seni lukis ekspresionisme yang dilakukan oleh siswa kelas XI MA Bontomarannu yaitu menyiapkan alat dan

Penelitian ini mengangkat permasalahan yaitu kemampuan berkarya seni grafis cetak datar siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Sanggar Kabupaten Bima, faktor pendukung dan penghambat

Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan berkarya seni

Eisner (1972: 65) mengatakan kegiatan seni yang berupa aktivitas mengembangkan keterampilan berkarya seni dapat berfungsi untuk mempertinggi atau menunjang pemahaman

Hasil wawancara langsung dengan Ibu Andi Lily Wulandari, selaku Guru bidang Studi Seni Budaya, dalam berkarya seni lukis menggunakan sepatu sebagai media ini sangat bagus untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran seni kriya dari bahan stik es krim mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah