• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

2. Saran

Jika dilihat dari angka paruh hidup literatur yakni 17 tahun, maka informasi yang dikandung Jurnal Studia Islamika hingga tahun 2000 masih mutakhir. Namun bila dilihat angka paruh hidup literatur bidang ilmu sosial di luar negeri, yang rata-rata 2 tahun, maka angka paruh hidup 17 tahun ini masih sangat jauh tertinggal. Berarti perkembangan kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara termasuk lambat. Maka disarankan bagi pihak PPIM yang menerbitkan jurnal ini, dimana dari hasil penelitian menunjukkan jurnal ini sebagai jurnal yang paling representatif dalam kajian ini, untuk lebih meningkatkan perannya dalam menstimulus para ilmuwan kajian Islam untuk lebih memberikan kontribusi pemikirannya, agar lebih banyak literatur di bidang kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara yang diterbitkan tiap tahun. Kemudian diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap analisis subjek yang terdapat dalam jurnal ini, agar dapat memperluas subjek kajian Islam di Indonesia

dan Asia Tenggara di tahun-tahun berikutnya. Selanjutnya, juga dapat diteliti analisis sitiran dan analisis subjek pada jurnal ini yang terbit tahun 2001 hingga saat ini. Tidak kalah pentingnya adalah penelitian yang sudah dilakukan ini disarankan bagi pihak-pihak yang berkompeten, untuk dikembangkan lebih lanjut dalam hal mengkaji pemetaan pemikiran kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara, melalui analisis ko-sitiran pengarang. Demikian saran yang penulis sampaikan semoga bermanfaat bagi kemajuan PPIM dan UIN Syarif Hidayatullah pada khususnya, dan perkembangan kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian dengan judul “Komunikasi Ilmiah dalam Kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara: Sebuah Analisis Sitiran” ini, bertujuan untuk mengetahui pola sitiran. Dengan mencakup jumlah sitiran dan karakteristik literatur (bentuk atau jenis literatur, tahun terbit, tempat terbit, bahasa pengantar literatur). Kemudian juga untuk melihat peringkat pengarang dalam bidang kajian Islam, dan mengetahui usia serta tingkat keusangan literatur yang disitir dalam artikel berbahasa Inggris pada Jurnal Studia Islamika, dari tahun 1994 sampai tahun 2000, dari volume I sampai volume VII.

2. Kesimpulan

Setelah melakukan serangkaian proses analisis data dengan pendekatan analisis sitiran, maka dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:

11.Terdapat 3173 sitiran dari 76 artikel yang dianalisis dimana jumlah sitiran pada masing-masing artikel berbeda-beda. Beragamnya jumlah sitiran pada tiap artikel memperlihatkan bahwa kemampuan penulis artikel di Jurnal Studia Islamika dalam menggunakan informasi cukup bervariasi. 12.Jenis literatur yang dijadikan rujukan dalam penulisan artikel di Jurnal

Studia Islamika cukup beragm. Diantaranya adalah buku teks, jurnal dan majalah, surat kabar, disertasi, tesis, skripsi, risalah, makalah seminar, laporan penelitian, mikrofilm, dan nota pemerintah. Buku teks adalah jenis

literatur yang paling banyak digunakan, dengan jumlah sitiran 2114 kali. Ini bisa dimaklumi karena ilmuwan dalam bidang sosial cenderung menggunakan buku teks dibanding ilmuwan bidang eksakta, yang lebih banyak menggunakan jurnal, majalah, dan makalah pertemuan ilmiah. 13.Penggunaan jurnal dan majalah sebagai sumber referensi cukup banyak,

dengan rata-rata 88 sitiran pada tiap volume. Masih cukup banyak digunakannya jurnal dan majalah karena pada umumnya jenis literatur ini berisi informasi yang mutakhir mengenai suatu topik dan terfokus pada subjek yang sangat spesifik. Kelengkapan jurnal dan majalah cukup tersedia, serta mudahnya artikel di dalamnya diperoleh memudahkan penulis artikel pada Jurnal Studia Islamika untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

14.Terdapat 191 judul jurnal dan majalah dalam penelitian ini, dan hanya 17 judul yang dianalisis yang dijadikan referensi, dengan frekuensi minimal 10 sitiran. Jurnal Studia Islamika adalah jurnal yang paling banyak digunakan sebagai sumber referensi, yakni sebanyak 40 sitiran. Ini merepresentasikan bahwa Jurnal Studia Islamika sebagai jurnal yang paling representatif dalam kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara. Namun data ini tidak dapat dipakai untuk menunjukkan mutu suatu artikel dalam jurnal tersebut, dan hanya dapat digunakan sebagai indikator tentang peringkat pemanfaatan artikel serta penyebarannya. Tingkat sitiran

suatu jurnal dan majalah menggambarkan tingkat pemanfaatan jurnal dan majalah tersebut oleh penulis artikel pada Jurnal Studia Islamika.

15.Dari keseluruhan 3173 sitiran yang diperoleh, sebanyak 766 sitiran tidak mencantumkan tempat terbit. Jadi hanya 2407 sitiran yang dapat dianalisis. Hasil analisis menunjukkan, bahwa literatur yang digunakan sebagai referensi oleh penulis artikel pada Jurnal Studia Islamika diterbitkan dari 38 negara. Indonesia adalah negara yang paling banyak menerbitkan literatur dalam kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan jumlah 1115 sitiran. Diikuti oleh Amerika serikat sebanyak 405 sitiran. Kedua negara ini adalah mayoritas dengan 50% lebih yang menerbitkan literatur dalam bidang kajian ini.

16.Dari analisis yang dilakukan terhadap bahasa literatur yang disitir, terdapat 11 bahasa yakni Inggris, Indonesia, Belanda, Melayu, Arab, Perancis, Jepang, Jerman, Sunda, Jawa, dan Tagalog. Literatur berbahasa Inggris adalah literatur yang paling banyak dijadikan rujukan, yakni sebanyak 1642 sitiran dan merupakan jumlah lebih dari 50%. Ini menunjukkan bahwa literatur dalam kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara sudah sangat tersedia, dan penyebarannya sangat luas. Karena dengan digunakannya bahasa Inggris berarti memperluas cakupan pembacanya tidak hanya di Indonesia dan Asia Tenggara.

17.Dari keseluruhan 3173 sitiran yang didapat, terdata sebanyak 102 sitiran tidak mencantumkan tahun terbit. Jadi hanya 3071 sitiran yang dapat dianalisis. Literatur yang banyak digunakan sebagai referensi dalam penulisan artikel pada Jurnal Studia Islamika terbit dalam rentang waktu antara tahun 1981 – 1990, yakni ada 1001 sitiran. Kemudiaan diikuti oleh literatur yang terbit antara tahun 1991 – 2000, dengan 787 sitiran. Literatur yang terbit dalam kedua kelompok tahun ini mendominasi tahun terbit literatur yang disitir. Jika melihat tahun terbit literatur yang disitir dengan tahun terbit jurnal yang menjadi objek dalam analisis ini, maka literatur yang digunakan tersebut tergolong muda.

18.Ditemukan bahwa 116 sitiran tidak terdapat nama pengarang. Jadi hanya 3057 sitiran yang dianalisis, dari jumlah keseluruhan 3173 sitiran. Dari setiap volume Jurnal Studia Islamika, sitiran atas nama pengarang orang jumlahnya tidak terpaut terlalu jauh. Hanya berkisar antara 11% hingga 18%.

19.Jumlah keseluruhan sitiran pengarang atas nama orang adalah 3057 sitiran, dan diperoleh 1344 nama pengarang baik dalam maupun luar negeri. Namun hanya 29 pengarang yang dianalisis dengan parameter frekuensi sitiran minimal 15 kali. Mayoritas adalah pengarang dari Indonesia sebanyak 16 pengarang. Munawar Chalil adalah pengarang yang mendapat sitiran tertinggi yakni sebanyak 78 sitiran.

20.Hasil penghitungan terhadap usia literatur yang disitir oleh penulis artikel pada Jurnal Studia Islamika, diperoleh angka paruh hidup literatur dalam analisis ini adalah 17 tahun. Berdasarkan frekuensi usia literatur yang banyak disitir, menunjukkan bahwa jumlah kumulatif 58,03% berada pada usia di bawah 17 tahun dari tahun penulisan artikel. Maka dapat dinyatakan bahwa pada umumnya tahun terbit dari seluruh literatur yang disitir usianya masih belum mencapai titik keusangan dan informasi di dalamnya tergolong mutakhir.

3. Saran

Jika dilihat dari angka paruh hidup literatur yakni 17 tahun, maka informasi yang dikandung Jurnal Studia Islamika hingga tahun 2000 masih mutakhir. Namun bila dilihat angka paruh hidup literatur bidang ilmu sosial di luar negeri, yang rata-rata 2 tahun, maka angka paruh hidup 17 tahun ini masih sangat jauh tertinggal. Berarti perkembangan kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara termasuk lambat. Maka disarankan bagi pihak PPIM yang menerbitkan jurnal ini, dimana dari hasil penelitian menunjukkan jurnal ini sebagai jurnal yang paling representatif dalam kajian ini, untuk lebih meningkatkan perannya dalam menstimulus para ilmuwan kajian Islam untuk lebih memberikan kontribusi pemikirannya, agar lebih banyak literatur di bidang kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara yang diterbitkan tiap tahun. Kemudian diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap analisis subjek yang terdapat dalam jurnal ini, agar dapat memperluas subjek kajian Islam di Indonesia

dan Asia Tenggara di tahun-tahun berikutnya. Selanjutnya, juga dapat diteliti analisis sitiran dan analisis subjek pada jurnal ini yang terbit tahun 2001 hingga saat ini. Tidak kalah pentingnya adalah penelitian yang sudah dilakukan ini disarankan bagi pihak-pihak yang berkompeten, untuk dikembangkan lebih lanjut dalam hal mengkaji pemetaan pemikiran kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara, melalui analisis ko-sitiran pengarang. Demikian saran yang penulis sampaikan semoga bermanfaat bagi kemajuan PPIM dan UIN Syarif Hidayatullah pada khususnya, dan perkembangan kajian Islam di Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad. Kajian Islam Indonesia. Diakses pada tanggal 14 April 2009 pukul 11.41 WIB dari http://muhamadali.blogspot.com/2008/03/kajian-islam-indonesia.html

Amri, Yasser. Signifikansi Studi Islam. Diakses pada tanggal 14 April 2009 pukul 11.34 WIB dari http://msibki3.blogspot.com/2008/09/signifikansi-studi-islam.html

Andriani, Juznia. Studi kualitatif mengenai alasan menyitir dokumen: kasus pada lima mahasiswa program pascasarjana IPB. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol.11, No.2, 2002, hal. 29-40.

Anonim. Studia Islamika: Promoting Indonesian Islam. Diakses pada tanggal 15 September 2008 pukul 15.37 WIB dari http://www.indonesianmuslim.com/ studia-islamika-promoting-indonesian-islam.

Beni, Romanus. Analisis sitiran literatur kependudukan 1990-1998. Tesis. Program Studi Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan. Program Pascasarjana. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. 2002.

Dimitroff, Alexandra. “Self Citation in the Library and Information Science Literature.” Journal of Documentation. Vol.51, No.1, 1995, hal. 44-56. Farihah, Ipah. Buku panduan penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta:

UIN JKT Press & Lemlit UIN JKT, 2006.

Garvey, William D. Communication: the essense of science. New York: Pergamon Press, 1979.

Graham, Taylor. The citation process: the role and significance of citations in scientific communication. London: Blaise Cronin, 1984.

Haridasan, Sudharma and Kulshresta, Vishnu Kumar. “Citation analysis of scholarly communication in the journal Knowledge Organization”. Library Review. Vol.56, No.4, 2007, hal. 299-310.

Hartinah, Sri. “Keusangan dan paro hidup dokumen.” Makalah. Depok: Masyarakat Informatika Indonesia, 2002.

Hartinah, Sri. Analisa sitiran. Makalah. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2002.

Hasibuan, Jonner. “Analisis sitiran terhadap disertasi Program Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara”. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Vol.1, No.2, 2005, hal. 1-11. Istiana, Purwani. Analisis sitiran terhadap skripsi Jurusan Kartografi dan

Penginderaan Jauh Fakultas Geografi tahun 2005 dan ketersediaannya di perpustakaan Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta: Berkala Ilmu

Perpustakaan dan Informasi, Vol III, No.6, 2007.

Lanchaster, F.W. Bibliometric methods in assesing productivity and impact factor of research, SRELS, Bangalore, (1991). hal 1-20.

Lasa, H.S. kamus istilah perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998.

Liu, M. “Progress in documentation the complexities of citation practice: a review of citation studies”, Journal of Documentation, Vol.49, No.4, 1993, hal 370-404. Mustafa, B. “Obsolescence: mengenal konsep keusangan literatur dalam dunia

kepustakawanan”. Makalah. Bogor: Perpustakaan IPB.

Nasuhi, Hamid. Pedoman penulisan karya ilmiah. Jakarta: Ceqda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Okiy, Rose B. “A citation analysis of education dissertations at the Delta State University, Abraka, Nigeria”. Collection Building, Vol.22, No.4, 2003, hal. 158-161.

Pergola, Irianti. “Analisis sitiran jurnal psikologi UGM tahun 1997-2006.” Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta, Vol.3, No.7, 2007.

Permata, Ahmad Norma. Dari studi budaya ke studi bahaya: arah baru kajian tentang Islam di Indonesia. Diakses pada tanggal 14 April 2009 pukul 12.01 WIB dari http://www.indonesianmuslim.com/dari-studi-budaya-ke-studi-bahaya-arah-baru-kajian-tentang-islam-di-indonesia.html

Rimbarawa, Kosam. Dasar-dasar organisasi informasi. Jakarta: Hakaeser, 2003. (tidak diterbitkan)

Riyadi, Ahmad. “Pemetaan kajian Islam pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta: sebuah analisis ko-sitiran pengarang yang disitir tesis mahasiswa tahun 1991-2000”. Tesis. Program Studi Ilmu Informasi,

Perpustakaan dan Kearsipan. Program Pascasarjana. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. 2002.

Rupadha, I Komang. “Kajian analisis sitiran terhadap laporan penelitian dosen

Universitas Mataram: suatu kajian perbandingan analisis sitiran antara laporan penelitian dosen Fakultas Hukum, Ekonomi, Pertanian, dan Peternakan

periode tahun 1991-1995”. Tesis. Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996.

Smith, Linda C. “Citation Analisys”. Library Trends. Vol.30, No.1, 1981, hal.83-106. Sulistyo-Basuki. Pengantar dokumentasi: mulai dari perkembangan istilah,

pemahaman jenis dokumen, diikuti dengan pengolahan dokumen, disusul teknologi informasi, dan komunikasi sampai dengan jasa pemencaran informasi serta diakhiri dengan etika profesi. Bandung: Rekayasa Sains, 2004.

Sulsityo-Basuki, dkk. “Kajian jaringan komunikasi islmiah di Indonesia dengan menggunakan analisis subjek dan analisis sitiran”. Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan. Vol.1, No.1, 1999, hal. 1-30.

Sutardji. “Pola sitiran dan pola kepengarangan pada jurnal penelitian pertanian tanaman pangan.” Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol.12, No.1, 2003, hal. 1-9.

Toffandi, A. Dasar-dasar ilmu pengetahuan perpustakaan. Bandung: Carya Remaja, 1989.

Wasito, Hermawan. Pengantar metodologi penelitian. Jakarta: Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik dan Gramedia, 1993.

Yaru, Dang. “Structural Modeling of Network Systems in Cytation Analysis.” Journal of the American Society for Information Science. Vol.48, No.10, 1997, hal. 946-952.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad. Kajian Islam Indonesia. Diakses pada tanggal 14 April 2009 pukul 11.41 WIB dari http://muhamadali.blogspot.com/2008/03/kajian-islam-indonesia.html

Amri, Yasser. Signifikansi Studi Islam. Diakses pada tanggal 14 April 2009 pukul 11.34 WIB dari http://msibki3.blogspot.com/2008/09/signifikansi-studi-islam.html

Andriani, Juznia. Studi kualitatif mengenai alasan menyitir dokumen: kasus pada lima mahasiswa program pascasarjana IPB. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol.11, No.2, 2002, hal. 29-40.

Anonim. Studia Islamika: Promoting Indonesian Islam. Diakses pada tanggal 15 September 2008 pukul 15.37 WIB dari http://www.indonesianmuslim.com/ studia-islamika-promoting-indonesian-islam.

Beni, Romanus. Analisis sitiran literatur kependudukan 1990-1998. Tesis. Program Studi Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan. Program Pascasarjana. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. 2002.

Dimitroff, Alexandra. “Self Citation in the Library and Information Science Literature.” Journal of Documentation. Vol.51, No.1, 1995, hal. 44-56. Farihah, Ipah. Buku panduan penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta:

UIN JKT Press & Lemlit UIN JKT, 2006.

Garvey, William D. Communication: the essense of science. New York: Pergamon Press, 1979.

Graham, Taylor. The citation process: the role and significance of citations in scientific communication. London: Blaise Cronin, 1984.

Haridasan, Sudharma and Kulshresta, Vishnu Kumar. “Citation analysis of scholarly communication in the journal Knowledge Organization”. Library Review. Vol.56, No.4, 2007, hal. 299-310.

Hartinah, Sri. “Keusangan dan paro hidup dokumen.” Makalah. Depok: Masyarakat Informatika Indonesia, 2002.

Hartinah, Sri. Analisa sitiran. Makalah. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2002.

Hasibuan, Jonner. “Analisis sitiran terhadap disertasi Program Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara”. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Vol.1, No.2, 2005, hal. 1-11. Istiana, Purwani. Analisis sitiran terhadap skripsi Jurusan Kartografi dan

Penginderaan Jauh Fakultas Geografi tahun 2005 dan ketersediaannya di perpustakaan Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta: Berkala Ilmu

Perpustakaan dan Informasi, Vol III, No.6, 2007.

Lanchaster, F.W. Bibliometric methods in assesing productivity and impact factor of research, SRELS, Bangalore, (1991). hal 1-20.

Lasa, H.S. kamus istilah perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998.

Liu, M. “Progress in documentation the complexities of citation practice: a review of citation studies”, Journal of Documentation, Vol.49, No.4, 1993, hal 370-404. Mustafa, B. “Obsolescence: mengenal konsep keusangan literatur dalam dunia

kepustakawanan”. Makalah. Bogor: Perpustakaan IPB.

Nasuhi, Hamid. Pedoman penulisan karya ilmiah. Jakarta: Ceqda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Okiy, Rose B. “A citation analysis of education dissertations at the Delta State University, Abraka, Nigeria”. Collection Building, Vol.22, No.4, 2003, hal. 158-161.

Pergola, Irianti. “Analisis sitiran jurnal psikologi UGM tahun 1997-2006.” Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta, Vol.3, No.7, 2007.

Permata, Ahmad Norma. Dari studi budaya ke studi bahaya: arah baru kajian tentang Islam di Indonesia. Diakses pada tanggal 14 April 2009 pukul 12.01 WIB dari http://www.indonesianmuslim.com/dari-studi-budaya-ke-studi-bahaya-arah-baru-kajian-tentang-islam-di-indonesia.html

Rimbarawa, Kosam. Dasar-dasar organisasi informasi. Jakarta: Hakaeser, 2003. (tidak diterbitkan)

Riyadi, Ahmad. “Pemetaan kajian Islam pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta: sebuah analisis ko-sitiran pengarang yang disitir tesis mahasiswa tahun 1991-2000”. Tesis. Program Studi Ilmu Informasi,

Perpustakaan dan Kearsipan. Program Pascasarjana. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. 2002.

Rupadha, I Komang. “Kajian analisis sitiran terhadap laporan penelitian dosen

Universitas Mataram: suatu kajian perbandingan analisis sitiran antara laporan penelitian dosen Fakultas Hukum, Ekonomi, Pertanian, dan Peternakan

periode tahun 1991-1995”. Tesis. Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996.

Smith, Linda C. “Citation Analisys”. Library Trends. Vol.30, No.1, 1981, hal.83-106. Sulistyo-Basuki. Pengantar dokumentasi: mulai dari perkembangan istilah,

pemahaman jenis dokumen, diikuti dengan pengolahan dokumen, disusul teknologi informasi, dan komunikasi sampai dengan jasa pemencaran informasi serta diakhiri dengan etika profesi. Bandung: Rekayasa Sains, 2004.

Sulsityo-Basuki, dkk. “Kajian jaringan komunikasi islmiah di Indonesia dengan menggunakan analisis subjek dan analisis sitiran”. Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan. Vol.1, No.1, 1999, hal. 1-30.

Sutardji. “Pola sitiran dan pola kepengarangan pada jurnal penelitian pertanian tanaman pangan.” Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol.12, No.1, 2003, hal. 1-9.

Toffandi, A. Dasar-dasar ilmu pengetahuan perpustakaan. Bandung: Carya Remaja, 1989.

Wasito, Hermawan. Pengantar metodologi penelitian. Jakarta: Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik dan Gramedia, 1993.

Yaru, Dang. “Structural Modeling of Network Systems in Cytation Analysis.” Journal of the American Society for Information Science. Vol.48, No.10, 1997, hal. 946-952.

Dokumen terkait