• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

89

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diambil maka saran-saran yang dapat penulis ajukan yang berkaitan dengan penelitian adalah sebagai berikut:

1. CV. Garlick Indotama Surabaya sebaiknya selalu memperhatikan dan

meningkatkan iklim komunikasi organisasi yang baik di perusahaan, antara lain kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi kebawah, mendengarkan dalam komunikasi kebawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan berkinerja tinggi. Apabila iklim komunikasi organisasi diperusahaan baik, maka dapat diharapkan kinerja para karyawan juga akan baik.

2. Untuk meningkatkan komunikasi organisasi diperlukan loyalitas penuh

dari karyawan, karena dengan loyalitas akan tercipta komitmen karyawan pada tujuan-tujuan perusahaan. Perusahaan perlu membina hubungan baik antara atasan dan bawahan. Perusahaan juga perlu memperhatikan kesjahteraan karyawan, karena jika karyawan merasa hak-haknya diperhatikan, maka mereka akan membalasnya dengan kerja keras dan loyalitas tinggi pada perusahaan dimana mereka bekerja.

3. Disamping itu atasan atau pimpinan CV. Garlick Indotama Surabaya

diharapkan dapat berusaha menjadi pimpinan yang dapat dipercaya dan menjadi panutan bagi seluruh bawahannya, karena keharmonisan, kekeluargaan, dan kenyamanan suasana kerja menjadi modal penting bagi sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

4. CV. Garlick Indotama Surabaya sebaiknya memperhatikan dan

memperoleh informasi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan mereka saat itu dan indikator pertukaran informasi di antara kelompok-kelompok kerja yang berbeda untuk peningkatan kemampuan penyelesaian masalah.

5. Untuk mendukung hasil penelitian ini disarankan kepada peneliti-peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian serupa dengan batasan-batasan tertentu yang lebih bervariatif agar memperoleh kesimpulan yang lebih baik daripada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Curtis, dan B; Floyd, James J & Winsor, Jerry L, Komunikasi Bisnis dan profesional, (Nanan Kandagasari, Rina Komra & Yeti Pujiyanti, Trans), Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2004

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1990

Effendy, Onong Uchjana 1992, Hubungan Masyarakat W: Suatu Studi Komunikologis, Remaja Rosda Karya

Moekijat, 1993. Komunikasi dalam organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Muhammad, Arni, 2004 Komunikasi Organisasi. Jakarta. Bumi Aksara

Mulyana, Deddy. 2001 Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Offset

Pace, Wayne & Faules, Don F, 2001 Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Ed. Deddy Mulyana. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Offset

Robbins, Stephen P, 2003 Perilaku Organisasi. Vol.2 (9). (Tim Indeks Trans). Jakarta. PT. Indeks Kelompok Gramedia

Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 2002

Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian, ed. Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES. 1995

Sendjaja, Sasa Djuarsa, 1998. Pengantar Komunikasi, Materi Pokok Universitas Terbuka

Soemirat, Soleh Ardianto, Elvianaro, Ratna Suminar, Yenny, 1999 Komunikasi Organisasional. Jakarta. Universitas Terbuka

Sutarto. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. 2002

Tubs, Stewart L, dan Sylvia, Moss, Humman Communication, Editor : Deddy Mulyana, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA CV. GARLICK

INDOTAMA SURABAYA

(Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi Pada CV. Garlick Indotama

Surabaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian per syaratan memper oleh Gelar Sar jana Pada Fisip UPN ”Veteran” J awa Timur

Disusun Oleh :

Dewangga Aditya S.P NPM : 0843010003

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SURABAYA 2012

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA CV. GARLICK INDOTAMA

SURABAYA

(Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi Pada CV. Garlick Indotama

Surabaya)

Oleh

Dewangga Aditya S.P 0843010003

Telah Diper tahankan Dihadapan dan Diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 20 J anuar i 2012

Menyetujui

Pembimbing Utama Tim Penguji 1. Ketua

J uwito, S.Sos, Msi J uwito, S.Sos, Msi NPT. 367049500361 NPT. 367049500361

2. Sekr etar is

Drs. Syaifuddin Zuhr i, Msi NPT. 370069400351

3. Anggota

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed NPT. 3730 5990 1701

Mengetahui Dekan

Dr a. Ec. Hj. Supar wati, MSi NIP. 1955 0718198302 2001

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA CV. GARLICK INDOTAMA

SURABAYA

(Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi Pada CV. Garlick Indotama

Surabaya)

Oleh

Dewangga Aditya S.P 0843010003

Telah Diper tahankan Dihadapan dan Diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 20 J anuar i 2012

Menyetujui

Pembimbing Utama Tim Penguji 1. Ketua

J uwito, S.Sos, Msi J uwito, S.Sos, Msi NPT. 367049500361 NPT. 367049500361

2. Sekr etar is

Drs. Syaifuddin Zuhr i, Msi NPT. 370069400351

3. Anggota

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed NPT. 3730 5990 1701

Mengetahui Dekan

Dr a. Ec. Hj. Supar wati, MSi NIP. 1955 0718198302 2001

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kemurahan, kebaikan dan karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penyusunan proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana program studi Ilmu Komunikasi, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini tidak akan bisa terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis untuk menyampikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu guna mendukung kelancaran penyusunan proposal ini.

Penulis dengan rasa hormat yang mendalam mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP., Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Juwito, S. Sos., MSi., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur,

4. Juwito, S. Sos., MSi., dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu

5. Semua dosen dan staff dosen Universitas Pembangunan Nasioanal ”Veteran” Jawa Timur.

6. Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan bantuan baik materiil maupun

moril, serta do’a.

7. Semua orang yang telah banyak membantu dan memberikan saran dan kritik

kepada penulis namun tidak tersebutkan, penulis ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalaminya di masa yang akan datang.

Surabaya, November 2012

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

2.1. Landasan Teori ... 12

2.1.1. Definisi Organisasi ... 12

2.1.2. Karyawan ... 14

2.1.3. Karakteristik dan Fungsi Organisasi ... 15

2.1.4. Komunikasi Organisasi Dalam Suatu Perusahaan ... 17

2.1.5. Pengertian Komunikasi Organisasi ... 26

2.1.6. Arus Informasi dalam Organisasi ... 28

2.1.7. Kebijakan Komunikasi ... 29

2.1.8. Komunikasi Organisasi Yang Efektif ... 30

2.1.9. Iklim Komunikasi Organisasi ... 31

2.1.10.Proses Komunikasi di Perusahaan ... 33

2.1.11.Konsep Hubungan Dalam Organisasi ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 41

3.2. Populasi, Teknik Penarikan Sempel ... 45

3.2.1. Populasi ... 45

3.2.2. Teknik Penarikan Sempel ... 45

3.3. Teknik Pengambilan Data ... 46

3.4. Metode Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 52

4.1.1. Latar Belakang Perusahaan ... 52

4.1.2. Struktur Organisasi ... 54

4.2. Penyajian Data dan Analisa ... 55

4.2.1. Identitas Responden ... 55

4.2.2. Deskripsi Indikator Iklim Komunikasi Organisasi di CV. Garlick Indotama Surabaya ... 58

4.2.2.1. Kepercayaan ... 59

4.2.2.2. Keputusan Partisipatif ... 63

4.2.2.3. Kejujuran ... 67

4.2.2.4. Keterbukaan Dalam Komunikasi Ke Bawah . 70 4.2.2.5. Nilai Mendengarkan Dalam Komunikasi Ke Atas ... 73

4.2.2.6. N ilai Per hat ian U nt uk Tujua n Berk iner ja T ing g i ... 76

4.2.2.7. N ila i I k lim Ko mp o sit ... 79

4.3. Pembahasan ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1. Kesimpulan ... 86

5.2. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 91

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden ... 55

Tabel 4.2. Umur Responden ... 56

Tabel 4.3. Pendidikan Terakhir Responden ... 57

Tabel 4.4. Kepercayaan ... 59

Table 4.5. Keputusan Partisipatif ... 63

Tabel 4.6. Kejujuran ... 67

Tabel 4.7. Keterbukaan Dalam Komunikasi Ke Bawah ... 71

Tabel 4.8. Mendengarkan Dalam Komunikasi Ke Atas ... 74

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Struktur Organisasi ……… 92

Lampiran 1 Surat Keterangan Perusahaan .………... 93

DEWANGGA ADITYA S.P, 0843010003, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA CV. GARLICK INDOTAMA SURABAYA (Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi Pada CV. Garlick Indotama Surabaya)

Dalam sebuah organisasi atau suatu perusahaan, iklim komunikasi sangat penting dan sangat diperlukan untuk mengembangkan visi dan misi sebuah organisasi dan perusahaan. Pada CV. Garlick Indotama Surabaya mengalami oleh seluruh karyawan CV. Garlick Indotama Surabaya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori komunikasi organisasi dari Pace & Faules. Berdasarkan landasan teori yang dikemukakan oleh Pace & Faules (2001 : 148).

Metode yang digunakan untuk mengetahui permasalahan yang ada dengan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Disini menggunakan teori Pace & Faules yang membagi tahapan mengukur indicator=indicator yang mempengaruhi komunikasi organisasi pada CV. Garlick Indotama Surabaya.

Hasil dari penelitian ini, menurut peneliti adalah iklim komunikasi organisasi pada CV. Garlick Indotama Surabaya secara keseluruhan dapat dikatakan tidak baik.

Kata Kunci : Kuantitatif, Iklim Komunikasi Organisasi.

ABSTRACT

In an organization or a company climate communication very important and indispensable to develop vision and mission an organization and companies. On CV. Garlick Indotama Surabaya increased turn over very year but there are still problems in the company experienced by all the employees CV. Garlick Indotama Surabaya.

In this study, researchers used the Organization’s communications theory of Pace & Faules. Based on the foundations of the theory expressed by Pace & Faules (2001 : 148).

The methods used to find out the existing problems with the use of a descriptive. Research. Here using the theory of Pace & Faules dividing stages measure the indicator that effect the organizations communication on CV. Garlick Indotama Surabaya.

The results of this study, according to researchers is the climate of communications organitation on CV. Garlick Indotama Surabaya as a whole can be said to be not good. .

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia bisnis, individu-individu yang ada dalam organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain, dan cara penyampaian gagasan, fakta, pikiran, perasaan dan nilai kepada orang lain (Davis & Newstrong, 1992, p.150). oleh karena itu, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi, yang dapat digunakan untuk memotivasi dan merangsang para anggota organisasi untuk memenuhi tujuan organisasi.

Komunikasi yang terjadi didalam suatu organisasi disebut dengan komunikasi organisasi. Adapun tujuan di dalam suatu organisasi adalah untuk membentuk rasa saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of reference) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara anggota organisasi.

Dalam suatu organisasi, komunikasi yang terjadi dari interaksi antara individu- individu organisasi yaitu interaksi atasan dan bawahan. Komunikasi tersebut dapat terjadi secara Horizontal (bawahan dengan bawahan). Dan komunikasi secara Vertikal (atasan dengan bawahan). Komunikasi yang berlangsung tersebut harus mudah dimengerti dan disampaikan dengan lengkap dan tepat sasaran oleh atasan maupun bawahan.

Dalam perusahaan, proses penyampaian informasi juga sangat menentukan efektifitas komunikasi. Seorang atasan selain memberi perintah kerja atau tugas kepada bawahannya, harus mau mendengarkan gagasan dan keluhan bawahan,

maupun menawarkan bimbingan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan, sehingga tercipta suasana komunikasi yang harmonis dan proses komunikasi organisasi menjadi efektif.

Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang menciptakan suasana harmonis dengna menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti serta menggugah perhatian dan minat di pihak komunikasi (Panuju 1995, p.151), dengan adanya komunikasi yang efektif tersebut, para bawahan akan merasa kinerja mereka dihargai oleh kedua belah pihak dana akan merasa puas dan nyaman dengan informasi, media, dan hubungan-hubungan dalam organisasi (Pace & Faules, p.165) sehingga terdapat kepuasan komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan, kepuasan komunikasi ini cenderung memperkaya gagasan iklim komunikasi organisasi dengan menyoroti tingkat individu dan pribadi.

Dari pengalaman-pengalaman komunikasi yang terjadi, perlahan-lahan akan membentuk suatu iklim komunikasi organisasi. Iklim komunikasi organisasi merupakan persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi. (Pace dan Faules, 2001)

Keberadaan iklim komunikasi organisasi, sangatlah penting. Karena iklim komunikasi organisasi dapat mempengaruhi cara hidup anggotanya, kepada siapa berbicara, siapa yang disukai, bagaimana kegiatan kerjayanya, bagaimana perkembangannya, apa yang ingin dicapai, dan bagaimana cara beradaptasi. Pentingnya iklim komunikasi organisasi disadari oleh Redding, bahkan ia menyatakan bahwa ”iklim (komunikasi) organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif” (Pace & Faules, 2001 : 148). Pentingnya keberadaan iklim komunikasi

3 organisasi ini membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang iklim komunikasi organisasi.

Perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah Garlick Store Surabaya. CV. Garlick Indotama Surabaya merupakan salah satu organisasi formal yang sudah berjalan selama 6 tahun dan bergerak dibidang retail. Perusahaan ini adalah salah satu lapangan pekerjaan sekaligus sebagai tempat pembelajaran untuk pegawainya yang mayoritas adalah mahasiswa.

Peneliti memilih CV. Garlick Indotama Surabaya dikarenakan Garlick Store Surabaya merupakan perusahaan retail yang diakatakan cukup berhasil dibidangnya, perkembangan penjualan yang semakin meningkat dari tahun ketahun dan tergolong pesat untuk ukuran perusahaan baru. Perusahaan yang didirikan sejak tahun 2006 ini berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Arga Pratama selaku pemilik tunggal perusahaan CV. Garlick Indotama Surabaya.

Dari data di atas menunjukkan produktivitas kerja di CV. Garlick Indotama Surabaya sangat bagus dan cukup berhasil dibidangnya, namun ternyata tidak menjadikan institusi tersebut tidak memiliki permasalahan. Seiring dengan perkembangannya maka perusahaan ini dituntut untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar mampu bertahan dalam persaingan yang semakin ketat CV. Garlick Indotama Surabaya didukung jumlah karyawan yang banyak yang terbagi dalam beberapa, kelompok divisi. Agar operasional perusahaan berjalan dengan lancar maka dituntut adanya komunikasi yang harmonis baik antar divisi maupun antara kepala, divisi dengan bawahannya, serta divisi dengan pimpinannya.

Adapun alasan penelitian memilih CV. Garlick Indotama Surabaya sebagai tempat penelitian, dikarenakan tingginya tingkat turn over pada tahun 2009. Tingkat

mengalami peningkatan 10%, dibanding tahun sebelumnya 2008 (Wawancara dengan

Bapak Aswin Mahendra, Store Manager CV. Garlick Indotama. Data turn over

tersebut mengingatkan peniliti pada ungkapan Pace and Faules yang mengatakan bahwa iklim komunikasi organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi turn over pegawai.

Dalam pelaksanaan operasionalnya seringkali ditemukan beberapa masalah yang bisa mengganggu hubungan komunikasi perusahaan. Masalah tersebut diantaranya kurangnya pendekatan General Manager selaku pimpinan tertinggi dibawah Owner di CV. Garlick Indotama Surabaya kepada pegawai Divisi di bawahnya (Kontributor, Marketing, Warehouse) beserta anggota-anggota divisinya, Supervisor dan juga Shopkeeper. Sehingga penyampaian informasi yang di dapat dari General Manager bisa tidak dapat tersampaikan dengan baik oleh pegawai-pegawai Divisi (Kontributor, Marketing, Warehouse) dan mengakibatkan penyampaian informasi dari pegawai- pegawai Divisi (Kontributor, Marketing, Warehouse) bisa dipastikan tidak dapat tersampaikan dengan baik kepada anggota divisi, Supervisor, dan Shopkeeper. Dalam bersikap terhadap karyawan, General Manager seolah bersikap individual.

Selain itu keterbatasan memperoleh informasi juga sangat signifikan karena posisi General Manager yang tidak menetap di satu tempat dikarenakan tanggung jawabnya atas kantor cabang lain, sehingga seringkali tidak berada dikantor yang terletak di Surabaya. Hal ini menyebabkan karyawan di semua divisi hanya melakukan komunikasi langsung dengan atasan, kecukupan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan organisasi yang di dapat dari General Manager sangat minimum sehingga efisiensi berbagai saluran ke bawah maupun ke atas mengalami hambatan.

5 Cakupan programnya rendah dan terlihat jarang di evaluasi oleh pegawai- pegawai Divisi (Kontributor, Marketing, Warehouse) dan General Manager. Suasana kerja bisa jadi tidak nyaman, tidak adanya koodinasi antar unit, dan semangat kerja jadi tidak ada sehingga pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan hari itu dapat tertunda.

Demikian juga rendahnya kesempatan menyampaikan ide yang diberikan oleh pihak CV. Garlick Indotama Surabaya untuk berpartisipasi dan bersikap aktif mengajukan bahwa pertimbangan dalam setiap rapat pengambilan keputusan, sehingga pada saat manajemen mengeluarkan peraturan baru, banyak terjadi keluhan diantara para karyawan-karyawan di semua divisi. Salah satunya pada bulan Januari 2012, manajemen CV. Garlick Indotama Surabaya melalui General Manager mengeluarkan peraturan baru lagi bagi semua divisi mengenai keterlambatan, setiap keterlambatan lebih dari 1 menit maka pendapatan karyawan akan dipotong sebanyak Rp.3.000,- per 1 menitnya dan dipotong pada akhir bulan. Hal ini juga berlaku bagi karyawan yang absen tanpa keterangan, apabalia tidak menyertakan surat sakit atau tanpa pemberitahuan sebelumnya akan dikenai denda pengurangan 1 (satu) hari gaji.

Kasus lainnya, pada bulan juni 2012 para karyawan mengeluhkan adanya penggantian rugi yang dibayar Shopkeeper kepada perusahaan apabila merusakkan properti (pakaian, properti, dll) baik yang disengaja maupun tidak dengaja, dan akan dilakukan potong gaji pada akhir bulan sesuai dengan besar nominal barang-barang tersebut.

Kurangnya detailnya uraian pekerjaan dan keterbukaan yang diberikan oleh pihak Manager terhadap Supervisor dan Shopkeeper untuk melaksanakan tugas, mengakibatkan tidak terlaksananya dengan baik apa yang diharapkan oleh perusahaan dalam setiap penyelesaian pekerjaan. Tidak adanya pemberian solusi yang tepat,

namun justru pencarian kesalahaan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap Supervisor dan Shopkeeper menunjukkan kurang adanya komunikasi dari perusahaan ke bawahan (komunikasi kebawah). Para karyawan (Supervisor dan Shopkeeper) menganggap bahwa Manager operasioanal tidak mau lagi berpikiran terbuka dan mau manerima masukan-masukan mengenai permasalahan yang berkenan dengan pekerjaan dari para Supervisor dan Shopkeeper.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa komunikasi dalam CV. Garlick Indotama Surabaya belum berjalan dengan optimal, baik itu komunikasi vertikal antar atasan dengan bawahan maupun sebaliknya komunikasi horizontal antar karyawan. Kejadian-kejadian ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap karyawan (pada semua divisi). Dampak ini berupa rasa khawatir atas pemecatan yang menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan, yang berarti kehilangan mata pencahariaan, sekalipun mereka hanya melakukan kesalahan kecil yang mereka harapkan bisa diberi tindakan berupa surat penugasan ke cabang lain , karyawan mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atas kebijakan perusahaan.

Demikian juga belum terlaksananya dengan baik budaya organisasi CV. Garlick Indotama Surabaya, terutama perhatian detail uraian pelaksanaan yang seharusnya diberikan kepada karyawan di semua divisi untuk meminimalkan kesalahan pekerjaan, kurangnya orientasi tim yaitu saling mendukung kerjasama antar karyawan di semua divisi.

Komunikasi yang kurang baik antara General Manager dengan pegawai-pegawai divisi (Kontributor, Marketing, Warehouse), pegawai-pegawai divisi (Kontributor, Marketing, Warehouse) dengan anggota divisi. pegawai-pegawai divisi (Kontributor, Marketing, Warehouse) dengan Supervisor, pegawai-pegawai divisi (Kontributor, Marketing, Warehouse) dengan Shopkeeper, Supervisor dengan Shopkeeper, tentu

7 dapat mempengaruhi kinerja para karyawan. Pertemuan maupun pengarahan yang diharapkan dapat mengkomunikasikan berbagai permasalahan jarang dilakukan perusahaan, sehingga semakin menambah kurang baiknya iklim perusahaan.

Iklim komunikasi organisasi sama halnya dengan tempat seseorang berada. Iklim komunikasi sebuah organisasi mempengaruhi cara hidup seperti kepada siapa seseorang berbicara, siapa yang disukai, perasaan seseorang, kegiatan kerja seseorang, pekembangan sesorang, sesuatu yang ingin dicapai, dan cara seseorang menyesuaikan diri dengan organisasi. Redding (1972) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif (Pace dan Faules, 2002 : 148). Kita dapat memahami lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk bersikap dengan cara-cara tertentu melalui iklim organisasi.

Iklim komunikasi organisasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik antar pesona, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut. Iklim komunikasi merupakan salah satu pengaruh yang paling penting dalam produktivitas organisasi. Iklim yang diciptakan dalam suatu organisasi memiliki dampak yang bearti terhadap semua orang yang bekerja didalamnya.

Iklim organisasi dapat memberikan pedoman berperilaku bagi perilaku individu seperti pengambilan keputusan, bekerja secara efektif, berhubungan dengan sesama anggota organisasi, penyampaian gagasan yang inovatif, Kovach (1980) menyatakan bahwa sikap pegawai dan faktor sebenarnya yang memotivasi pegawai berubah lebih cepat daripada kecepatan perubahan pengetahuan pegawai mengenai apa yang memotivasi pekerja. (Pace dan Faules, 2002 : 118).

Sebuah iklim komunikasi organisasi yang sehat dapat kita lihat dari beberapa faktor yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri, salah satunya melalui motivasi kerja karyawan yang ada. Menurut Pace dan Faules motivasi kerja adalah bagaimana anggota organisasi menafsirkan lingkungan kerja mereka. Seberapa baik harapan terpenuhi, peluang apa yang tersedia seberapa banyak pemenuhan yang terjadi dan seberapa baik peranan-peranan organisasi yang bermanfaat dilaksanakan (Pace dan Faules, 2002 : 134). Jadi dengan meningkatkan motivasi karyawan yang ada, bearti iklim komunikasi dalam organisasi berjalan sehat dan semua karyawan ikut mendukung dan melaksanakan operasional dengan baik demi mencapai tujuan organisasi.

Sebuah perusahaan diharapkan dapat menciptakan iklim yang menimbulkan kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja melalui kebijakan, struktur, dan prosedur

Dokumen terkait