• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

5.2. Saran

5.2.1. Pendidikan Keperawatan

Ilmu keperawatan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman yang yang terjadi dan kebutuhan masyarakat agar pelayanan keperawatan khususnya keperawatan jiwa yang didapatkan dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada mereka lebih berkualitas untuk kedepannya. Seperti bagaimana caranya untuk dapat memperbaiki terlebih dahulu harga diri para pengguna NAPZA dengan memberikan dukungan penuh dan motivasi kepada mereka, juga memberikan pandangan dan penilaian positif terus menerus. Menanamkan rasa tanggung jawab juga harus ditegaskan lagi pada pengguna NAPZA untuk membangun kembali rasa percaya dirinya sehingga mereka dapat memperbaiki apa yang telah dilalaikannya dahulu saat masih menggunakan NAPZA. Untuk itu dengan didapatkan hasil penelitian tentang konsep diri pengguna NAPZA, diharapkan dapat memperdalam dan menambah pembahasan dalam blok psikososial dan komunitas.

5.2.2. Rehabilitasi

Diharapkan dengan mengetahui gambaran tentang konsep diri pengguna NAPZA dari hasil penelitian yang telah didapatkan bisa menjadi gambaran untuk pengguna lainnya tentang pengalaman yang telah dirasakan oleh para pengguna NAPZA yang telah menjalani proses rehabilitasi. Dan diharapkan dengan temuan ini dapat menjadi masukan bagi tempat rehabilitasi untuk meningkatkan kualitas dari perawatan yang dilakukan sesuai dengan konsep diri yang dimiliki oleh pengguna NAPZA. Dengan mengetahui faktor atau apa yang dirasakan dan

dibutuhkan oleh pengguna, diharapkan proses penyembuhan mereka menjadi lebih cepat sehingga mereka dapat kembali ke lingkungannya tanpa perasaan dikucilkan dan rendah diri akibat masa lalunya. Dengan ditemukannya hasil penelitian ini, peneliti juga mengharapkan metode penanaman dan penguatan ilmu pengetahuan dan aktivitas religi yang diterapkan sebagai metode pemulihan ini dipertahankan dan selalu mendapatkan update terbaru terkait dengan religi. Kemudian, diharapkan juga untuk dilakukannya sebuah target pencapaian apa yang ingin dilakukan pengguna kedepannya agar kehidupan mereka lebih terkonsep saat keluar dari rehabilitasi.

Karena penilaian dari orang lain begitu penting terhadap motivasi pengguna NAPZa, diharapkan pihak pengurus rehabilitasi juga berkolaborasi langsung dengan keluarga untuk melakukan terapi. Bagaimana pentingnya dukungan dari keluarga terhadap proses penyembuhan anggota keluarganya yang sedang menjalni rehabilitasi, sehingga dengan kerjasama ini diharapkan keluarga mengerti dan memahami hal apa yang memang wajar terjadi pada pengguna, bisa berbesar hati menghadapi mereka dan tetap memberi dukungan psikologis pada mereka.

5.2.3. Penelitian Keperawatan

Kemampuan wawancara yang dilakukan peneliti masih terbatas dan bersifat umum dan perlu dikembangkan ke arah penelitian yang lebih spesifik lagi. Baik dari segi panduan wawancara yang telah dibuat dan dari hasil penelitian yang telah didapatkan. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang konsep diri pengguna NAPZA

untuk dapat meninjau, memperbaiki dan mencari penemuan terbaru lagi dalam hal apapun terkait dengan konsep diri mereka. Dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat menemukan hal baru terkait dengan faktor yang dapat mempercepat proses penyembuhan khususnya yang terkait dengan konsep diri pengguna NAPZA. Juga apa saja yang terjadi saat individu menggunakan NAPZA sehingga dapat memudahkan untuk mencari penanganan yang tepat dalam proses penyembuhan di rehabilitasi, khususnya hal yang terkait dengan konsep dirinya.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Nur. (2011). Perbedaan Tingkat Kebermaknaan Hidup antara Kelompok Pengguna NAPZA dengan Kelompok Non-Pengguna NAPZA. http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/100/ diakses pada 20 Agustus 2015 pukul 6:52 wib

Alatas, Husein, dkk. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Info Medika.

Arifin, Z. (2014). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Argyle, M. (2008). Sosial Encounters: Kontribusi terhadap Interaksi Sosial. Aldine Transaksi.

Calhoun, J. F. & Cocella, J. R. (1990). Psychology of Adjusment and Human Relationship. New York: McGraw-Hill Publishing Co.

Cicillabaika, Ratna. (2014). Hubungan antara Kepuasan Citra Tubuh dengan Harga Diri pada Laki-laki yang Melakukan Fitness. Diakses melalui http://psikologi.ub.ac.id>2014/11>jurnal/ pada tanggal 11 Agustus 2015 pukul 2:10 wib.

Dalami, Ermawati, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah Psikososial. Jakarta: Trans Info Media.

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Gunawan, W. (2006). Keren Tanpa Narkoba. Jakarta: Grasindo

Hafidha. (2004). Hubungan antara Konsep Diri dan Penyesuaian dengan Kecemasan Menghadapi Masa Depan pada Narapidana di Lapas Sragen. Jurnal Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hawari, D. (2006). Manajemen Stres, Cemas, Depresi. Jakarta: FKUI.

Humas Polda Metro Jaya. (2010). Gejala Dini Penyalahgunaan Narkoba Pada Anak Remaja. http://humaspoldametrojaya.blogspot.com/ diakses pada 12 Agustus 2015 pukul 8:35 wib.

Joewana, S. (2005). Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Joewana, S., & Martono, L., H. (2008). Peran Orang Tua dalam Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Balai Pustaka.

Keliat, B. A., dkk. (2005). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC Mardatillah, L. (2011). Konsep Diri dan Komunikasi Interpersonal Mantan Pengguna

Narkoba. http://reporsitory.unib.ac.id/id/reprint/1815/ diunduh pada 20 November 2013

Moleong, L.J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Musbikin, I. (2013). Mengatasi Kenakalan Siswa Remaja. Riau: Zanafa Publishing. Nuryani, Yulius. (2012). Dunia Keperawatan: Konsep Diri. Diakses melalui

perawatyulius.blogspot.com pada tanggal 11 Agustus 2015 pukul 1:48 wib.

Pasaribu, Y. N. (2011). Dinamika Konsep Diri Mantan Pecandu Narkoba. http://cinderellabypsychology.blogspot.com/ diakses pada tanggal 12 Juni 2015 pukul 15:15 wib.

Polit, D. F., Beck, C. T., & Hungler. (2004). Essential of Nursing Research. Philadelpia: Lippicont.

Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Research: Generating and Assesing Evidence for Nursing Practice (9th ed). Philadelphia: Lippicont.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Puspasari, R.K. (2015). Konsep Diri Mantan Pengguna Narkoba. http://library.gunadarma.ac.id//repository/view/319496/konsep diri mantan pengguna narkoba html/ diakses tanggal 23 Juli 2015 pukul 00:23wib.

Prisaria, Nusiriska. (2012). Penyalahgunaan NAPZA pada Siswa SMA Negeri 1 Jepara Bandung. http://eprints.undip.ac.id/ diakses tanggal 22 Desember 2014 pukul 20.00 wib.

.

Pudjijogyanti, C. R. (1991). Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.

Putra, M. P. (2015). Penyalahgunaan Narkoba. http://academia.edu>penyalahgunaan narkoba/ diakses pada 13 agustus 2015 pukul 7:08 wib.

Rahman, A. A. (2013). Psikologi Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Rosdakarya..

Reksana, R. (2012). Studi Fenomenologi Konsep Diri Pengguna NAPZA di Komunitas Futsal Cimuncang Kota Bandung. http://www.Jbptunikompp-gdl-renggareks- 30028-8-unikom-r-1.pdf/ Diakses tanggal 29 September 2014 pukul 20.30 wib. Riyadi, S., & Purwanto, T. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Roikhanah, Siti. (2012). Konsep Diri Remaja Paska Ketergantungan Narkoba. Surabaya.

Salbiah. (2003). Konsep Diri. Diakses melalui

http://www.library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-salbiah2.pdf/ pada tanggal 02 Mei 2015 pukul 13.00 wib.

Sari, I. P. (2014). Konsep Diri PENASUN (Pengguna Narkoba Suntik). Undergraduated thesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/393/ diakses pada 09 Februari 2015 pukul 02:28 wib.

Sitasari, N. W. (2007). Konsep Diri dan Penyesuaian Mmantan Pengguna NAPZA.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://etd.eprints.ums.ac.id/id/eprints/16826/ diakses pada tanggal 02 Agustus 2015 pukul 05:51 wib.

Stuart, G. W., & Sundeen, S. J. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumiati, dkk. (2009). Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling. Jakarta: Trans Info Media.

Sunaryo. (2002). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Surna, I. N., & Pandeirot, O. D. (2014). Psikologi Pendidikan I. Jakarta: Erlangga. Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:

Sagung Seto.

Tarwonto & Wartonah. (2003). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Widianingsih, R., & Widyarini, N. (2009). Dukungan Orang Tua dan Penyesuaian Diri Remaja Mantan Pengguna Narkoba. Universitas Gunadarma: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 1. Diakses pada 20 Agustus 2015 pukul 6:31 wib. http://publication.gunadarma.ac.id/

Yatim, D. I., & Irwanto. (1986). Kepribadian, Keluarga dan Narkotika: Tinjauan Sosial-Psikologis. Jakarta: Arcan.

http://www.bnn.go.id>uploads>2009/10/27.UU No.35 tahun 2009 tentang narkoba/ diakses pada 29 september 2014 pukul 20.25 wib.

http://dedihumas.bnn.go.id>read>2014/03/20/ Judul: Dampak Langsung dan Tidak Langsung Penyalahgunaan Narkoba. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2015 pukul 10:27 wib.

http://www.depkes.go.id/

http://zenc.wordpress.com.2007/06/13/

http://pkbi-diy.info.mengenal dan menemukan konsep diri PKBI DIY/ diakses pada tanggal 11 Agustus 2015 pukul 1:16 wib.

http://www.repository.usu.ac.id/

http://books.google.co.id. Judul: Dari Anak sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi Anak. (2004). Diakses pada 13 Agustus 2015 pukul 6:53 wib.

Dokumen terkait