• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Sejalan dengan hasil penelitian di atas maka peneliti menyarankan:

1. Disamping dengan tes, guru juga menggunakan peta konsep untuk mengukur pemahaman konsep siswa.

2. Bila akan dilakukan penelitian menggunakan peta konsep, siswa harus sudah terampil membuat peta konsep dari konsep-konsep yang telah dipelajari. 3. Selanjutnya dapat juga dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah peta

konsep dapat digunakan untuk mengukur prestasi, aplikasi memecahkan masalah, ingatan dan kemampuan sintesis analisis.

lxii

DAFTAR PUSTAKA

Berg , Euwe Van den (ed), 1991; Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi, Salatiga: Universitas Kristen

Setya Wacana.

Kartika Budi, Fr. Y. 1987; “Konsep : Pembetukan dan penenemannya” Sumbangan Pikiran Terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kartika Budi, Fr. Y. 1990; Peta dan Pemetaan Konsep Serta Peranannya Dalam Kegiatan Belajar

Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (Sains), dalam Widya Dharma. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Kartika Budi, Fr. Y. 1992; Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah konsepsi yang Terjadi,

dalam Widya Dharma. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Dahar , Ratna Willis, 1989; Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Depertemen pendidikan nasional, 2002, Kamus besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Nana Sudjana, 1995; Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suparno, P. 1997; Filsafat Konstuktivisme Dalam Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius.

Tisher, Power dan Endean, 1972; Fundamental Issues In Science Education, John Wiley and Sons

Lampiran 1

Bacaan tentang peta konsep

1. Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi yang memiliki ciri-ciri yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol.

Konsep dibedakan menjadi tiga kelompok:

ƒ Konsep logika matematis, yaitu konsep yang mengacu pada struktur operasi yang dilakukan terhadap obyek. Misalnya: perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan, dll

ƒ Konsep filosafis, yaitu konsep yang berkaitan dengan sifat manusia. Misalnya: senang, jatuh cinta, jujur, kagum, dll

ƒ Konsep fisis, yaitu konsep yang mengacu pada (a) obyek, (b) sifat yang menyatu pada obyek, (c) proses yang terjadi pada obyek, (d) relasi antara konsep yang satu dengan konsep yang lain.

2. Dalam fisika, konsep adalah segala hal yang sudah ada mengenai benda-benda, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa dan ciri-ciri yang menjadi obyek dalam proses pembelajaran fisika, dan penerapannya untuk berbagai kepentingan. Dari ketiga konsep diatas, dalam pembelajaran fisika yang dibahas adalah konsep fisis.

ƒ Konsep yang mengacu pada obyek ada dua jenis, yaitu konkret dan abstrak. Konsep yang mengacu pada obyek yang konkret, misalnya: magnet, lensa, zat cair, cahaya, dll. Sedangkan konsep yang mengacu pada obyek yang abstrak misalnya: suhu, kalor, frekuensi, medan magnet, dll;

ƒ Konsep yang mengacu pada sifat yang mengacu pada obyek. Misalnya: massa, panjang, intensitas cahaya, panjang gelombang, dll.

ƒ Konsep yang mengacu pada proses. Misalnya: pemuaian, pembiasan, mencair, membeku, dll.

ƒ Relasi antara konsep yang satu dengan konsep yang lain, misalnya: “bila kawat berada didalam medan magnet dialiri arus listrik maka kawat tersebut akan mengalami gaya.

3. Setiap konsep tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan konsep-konsep yang lainnya. Hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain dapat digambarkan dalam apa yang disebut PETA KONSEP. Peta konsep adalah peta (jaringan, diagram) yang memuat konsep-konsep dan hubungannya. Contoh peta konsep yang paling sederhana terdiri dari dua konsep dan satu hubungan seperti pada gambar berikut:

Dapat berujud Padat

Zat

Peta konsep tersebut memuat konsep zat dan konsep padat. Hubungannya adalah zat dapat berujud padat. Contoh peta konsep yang lebih komplek:

dapat berujud

Padat Cair Gas

Zat

4. Peta konsep dapat menyatakan hubungan hierarkis antara konsep yang satu dengan konsep yang lain. Dalam peta konsep yang demikian dapat ditunjukkan mana konsep yang paling umum dan mana konsep yang paling khusus. Biasanya konsep yang paling umum diletakkan paling atas, sedangkan konsep yang paling khusus diletakkan paling bawah.

5. Bila ada dua orang yang membuat peta konsep mengenai suatu teori yang sama, tidak dapat diharapkan hasilnya adalah peta konsep yang sama. Bahkan hampir dapat dipastikan bahwa hasil peta konsep antara dua orang itu berbeda. Hal itu dikarenakan kekayaan akan konsep-konsep dari kedua orang tersebut mungkin berbeda, keluasanya dan kedalaman akan pemahaman konsep beserta hubungannya mungkin juga berbeda.

6. Pemetaan konsep adalah proses untuk menghasilkan peta konsep. Dalam membangun sebuah konsep diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

ƒ Mengidentifikasi semua konsep yang akan dipetakan.

ƒ Mengurutkan konsep-konsep tersebut dari yang paling umum ke yang paling khusus (jika peta konsep akan dibuat hierarkis).

ƒ Menyusun/menuliskan konsep-konsep itu di atas kertas. Memetakan konsep-konsep itu berdasarkan kriteria: konsep yang paling umum dipuncak, konsep-konsep yang berada pada tingkatan yang sama diletakkan sejajar satu sama lain, konsep yang lebih khusus dibawah konsep yang lebih umum.

ƒ Menetapkan hubungan yang mungkin antar konsep yang satu dengan konsep yang lain dengan mencari kata-kata penghubung yang dapat menghubungkannya, membuat garis penghubung dan menuliskan hubungan pada garis penghubung tersebut.

ƒ Jika peta konsep sudah selesai, perhatikan kembali letak konsep-konsepnya dan kalau perlu diperbaiki atau disusun kembali agar menjadi lebih baik dan berarti sehingga peta dapat mudah dibaca dan dianalisis.

lxv Lampiran 2

ALAT INDERA

Manusia memiliki lima jenis alat indera yang disebut panca indera. Mata merupakan indera penglihatan. Bagian-bagian yang melindungi mata adalah alis mata, kelompok mata dan bulu mata. Bagian-bagian mata yang berperan penting dalam fungsi penglihatan adalah kornea, iris, lensa, badan bening, retina, dan saraf mata. Mata juga dilengkapi dengan kelenjar air mata dan otot mata. Buta warna merupakan penyakit keturunan.

Telinga merupakan indera pendengaran. Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Tuli bisa disebabkan pecahnya gendang telinga, tersumbatnya lubang telinga, rusaknya saraf pendengaran atau pengapuran tulang pendengaran.

Lidah merupakan indera pengecap (parasa). Bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa adalah ujung lidah, tepi lidah dan pangkal lidah. Lidah berfungsi sebagai alat bicara dan pengatur letak makanan.

Hidung merupakan indera pembau. Hidung juga berfungsi sebagai jalan pernafasan. Kulit merupakan indera peraba. Kulit juga berfungsi sabagai pelindung tubuh.

MAGNET

Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi atau baja. Benda-benda yang dapat dibuat menjadi magnet disebut feromagnetik dan benda-benda yang tidak dapat dibuat menjadi magnet disebut diamagnetik. Gaya tarik menarik dapat menembus benda sampai ketebalan tertentu. Gaya tarik magnet tergantung pada kekuatan magnet. Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub yang senama tolak-menolak, sedangkan kutub yang tak senama tarik menarik.

Magnet batang yang digantung secara seimbang dengan tali dan dibiarkan bebas berputar dapat digunakan sebagai kompas sederhana. Kekuatan gaya tarik magnet yang paling besar terletak pada kutub-kutubnya. Jangkauan tarikan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet.

Magnet terbagi atas magnet alam dan magnet buatan. Magnet buatan dapat dibuat dengan cara induksi, gosokan dan aliran listrik. Beberapa kegunaan magnet yang dapat kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada pengunci kotak pencil atau tas, kompas, obeng, dinamo dan pengunci lemari es.

lxvi TATA SURYA

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari dan planet-planet yang mengelilinginya dengan matahari sabagai pusatnya. Ada sembilan planet dalam tata surya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan pluto. Planet yang mempunyai lintasan terdekat ke matahari adalah Merkurius. Planet yang mempunyai lintasan terjauh ke matahari adalah Pluto dan sekaligus merupakan planet terkecil. Bumi merupakan planet terdekat ketiga ke matahari dan merupakan satu-satunya planet yang dihuni makhluk hidup. Yupiter adalah planet terbesar dalam keluarga tata surya.

Meteoroid adalah benda-benda langit berukuran kecil yang melanyang-layang di angkasa dengan kecepatan tinggi dan tidak mempunyai lintasan tertentu. Meteor adalah meteoroid yang tertarik oleh planet dan berpijar karena bergeseran dengan atmosfer planet yang menariknya. Meteor sering juga disebut bintang jatuh atau bintang beralih. Meteorit adalah meteor yang telah sampai di permukaan bumi.

Komet adalah benda langit yang terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku dan mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet sering juga disebut bintang berekor. Asteroid atau planetoid adalah benda-benda langit berukuran kecil yang mengedari matahari pada lintasan tertentu. Lintasan asteroid berada di antara orbit Mars dan Yupiter. Satelit sering disebut pengiring planet karena satelit selalu menemani planet dalam peredarannya mengitari matahari. Satelit terbagi atas dua jenis yaitu satelit alam misalnya bulan dan satelit buatan misalnya satelit palapa.

Lampiran 3

lxviii Lampiran 4

Instrumen soal tes pemahaman materi “Besaran dan Satuan” 1. a. Apa yang dimaksud dengan besaran?

b. Apakah warna bunga termasuk besaran? Mengapa? 2. Nyatakanlah 2500m dalam kilometer dan dalam sentimeter

3. Mengapa dalam suatu pengukuran diperlukan suatu sistem satuan yang berlaku internasional?

4. Manakah yang termasuk besaran pokok dan besaran turunan? a.Panjang f. Volum

b.Massa g. Massa jenis c.Waktu h. Gaya d.Jarak i. Kecepatan e.Luas j. Percepatan

5. Manakah yang termasuk satuan baku dan satuan tak baku? a.Jengkal d. Meter

b.Kilogram e. Hasta c.Centimeter f. Depa

6. Jika Pak Amir memiliki sawah seluas 100 hektar, berapa luasnya jika dinyatakan dalam m2? (1 hektar = 1 hm2)

7. Sebuah buku yang memiliki 400 halaman diukur tebalnya 2,0 cm. berapakah tebal dari tiap lembar kertas dalam mm?

8. a. Jika 1 pascal = 1 N/m2, nyatakanlah 0,01 KN/cm2 dalam pascal. b. Jika 1 watt = 1 J/s, nyatakanlah 3 KJ/menit dalam watt.

9. Bagaimana cara Anda mengukur volume sebuah gunting kecil dengan menggunakan :

a. Sebuah gelas pengukur?

b.Sebuah gelas berpancur dan sebuah gelas pengukur? 10. Dari soal no 16 diatas manakah yang lebih teliti: (a) atau (b)?

Instrumen soal tes pemahaman materi “Suhu dan Pemuaian” 1. a. Apa yang dimaksud dengan suhu?

b. Dapatkah perasaanmu mengukur suhu dengan tepat. Jelaskan!

2. Manakah yang termasuk karakteristik termometer alkohol dan termometer raksa

a. Memiliki pemuaian seragam b.Membasahi kaca

c. Bereaksi cepat terhadap perubahan suhu d.Memiliki titik didih tinggi

e. Memiliki titik beku rendah f. Murah

g.Cairan yang aman

3. Mengapa untuk mengukur suhu di daerah kutub digunakan termometer alkohol? Mengapa tidak digunakan termometer raksa?

4. Mengapa gelas tebal yang diisi dengan air mendidih dapat retak? 5. Jelaskan mengapa:

a. Kawat telpon didesain kendor di antara dua tiang.

b. Salah satu ujung jembatan ditopang di atas roda dan diberi celah.

6. Diagaram di bawah ini menunjukkan sebuah keping bimetal pada suhu normal.

Perunggu

Invar

a. Apa yang terjadi jika keping bimetal ini dipanaskan? b. Mengapa peristiwa itu terjadi? Jelaskan jawabanmu!

7. Jelaskan mengapa cairan yang digunakan dalam termometer haruslah suatu cairan yang merupakan konduktor panas yang baik!

8. Sebutkan 5 alasan mengapa air tidak digunakan untuk mengisi tabung termometer?

9. Di Bedugul, Bali, seorang turis mendengar siaran radio yang menyatakan bahwa suhu hari ini akan mencapai 15o C. berapakah suhu ini dalam :

a. Skala Kelvin b. Skala Fahrenheit

10. Berilah angka yang ditunjukkan oleh titik tetap atas dan titik tetap bawah pada:

a. Slaka Celsius b. Skala Fahrenheit c. Skala Kelvin

Lampiran 6

Contoh salah satu peta konsep yang benar dan penskorannya

Penskoran :

Hubungan 5 x 5 = 25 Hierarki 2 x 10 = 20 Skor total 45 Ket:

Warna merah : hubungan Warna biru : hierarki

Lampiran 7

Peta konsep yang dibuat siswa dan penskorannya untuk materi besaran dan satuan

Penskoran : Hubungan 9 x 5 = 45 Hierarki 3 x 10 = 30 Contoh 2 x 2 = 4 Skor total 79 Ket:

Warna merah : hubungan Warna biru : hierarki

Penskoran :

Hubungan 4 x 5 = 20

Hirarki 2 x 10 = 20

Ada contoh dan benar 1 x 2 = 2 Ada contoh dan salah 1 x 1 = 1

Skor total 43

Ket:

Warna merah : hubungan Warna biru : hierarki

Lampiran 8

Penskoran :

Hubungan yang benar 4 x 5 = 20 Hubungan yang salah 3 x 1 = 3

Hirarki 2 x 10 = 20

Skor total 43

Ket:

Warna merah : hubungan Warna biru : hierarki

lxxviii

Lampiran 11

Perhitungan korelasi secara manual antara pemahaman siswa dengan kemampuan menyusun peta konsep

Meteri : “Besaran dan Satuan” No siswa X Y XY X 2 Y2 1 57 59 3363 3249 3481 2 58 70 4060 3364 4900 3 50 46 2300 2500 2116 4 50 53 2650 2500 2809 5 66 67 4422 4356 4489 6 53 65 3445 2809 4225 7 58 58 3364 3364 3364 8 56 71 3976 3136 5041 9 59 73 4307 3481 5329 10 64 79 5056 4096 6241 11 51 60 3060 2601 3600 12 51 47 2397 2601 2209 13 64 58 3712 4096 3364 14 60 61 3660 3600 3721 15 73 71 5183 5329 5041 16 57 74 4218 3249 5476 17 57 75 4275 3249 5625 18 56 58 3248 3136 3364 19 55 57 3135 3025 3249 20 59 71 4189 3481 5041 21 52 46 2392 2704 2116 22 51 43 2193 2601 1849 23 57 67 3819 3249 4489 24 51 65 3315 2601 4225 25 55 56 3080 3025 3136 26 56 58 3248 3136 3364 27 53 55 2915 2809 3025 28 55 61 3355 3025 3721 29 63 54 3402 3969 2916 30 57 53 3021 3249 2809 31 57 52 2964 3249 2704 32 51 61 3111 2601 3721 33 63 75 4725 3969 5625 34 65 68 4420 4225 4624 35 56 51 2856 3136 2601 36 54 67 3618 2916 4489 37 60 60 3600 3600 3600

38 54 68 3672 2916 4624 39 53 46 2438 2809 2116 40 58 55 3190 3364 3025 41 50 56 2800 2500 3136 42 55 57 3135 3025 3249 43 58 63 3654 3364 3969 ∑ = 2438 = 2610 = 148943 = 139264 = 161818 Jumlah siswa (N) = 43 lxxix

lxxx

Lampiran 12

Perhitungan korelasi secara manual korelasi antara pemahaman siswa dengan kemampuan menyusun peta konsep

Meteri : “Suhu dan Pemuaian” No siswa X Y XY X 2 Y2 1 49 54 2646 2401 2916 2 53 66 3498 2809 4356 3 48 51 2448 2304 2601 4 53 64 3392 2809 4096 5 72 85 6192 5184 7396 6 51 60 3060 2601 3600 7 48 46 2208 2304 2116 8 50 61 3050 2500 3721 9 60 81 4860 3600 6561 10 70 61 4270 4900 3721 11 47 43 2021 2209 1849 12 53 62 3286 2809 3844 13 60 82 4920 3600 6724 14 50 47 2350 2500 2209 15 61 62 3782 3721 3844 16 55 64 3520 3025 4096 17 49 57 2793 2401 3249 18 55 55 3025 3025 3025 19 47 47 2209 2209 2209 20 59 66 3894 3481 4356 21 52 54 2808 2704 2916 22 53 66 3498 2809 4356 23 50 62 3100 2500 3844 24 52 63 3276 2704 3969 25 50 65 3250 2500 4225 26 58 69 4002 3364 4761 27 48 66 3168 2304 4356 28 57 52 2964 3249 2704 29 58 63 3654 3364 3969 30 53 66 3498 2809 4356 31 47 56 2632 2209 3136 32 62 62 3844 3844 3844 33 61 67 4087 3721 4489 34 53 55 2915 2809 3025 35 48 76 3648 2304 5776 36 47 55 2585 2209 3025 37 60 80 4800 3600 6400

38 57 64 3648 3249 4096 39 47 69 3243 2209 4761 40 48 58 2784 2304 3364 41 65 68 4420 4225 4624 42 59 56 3304 3481 3136 43 53 56 2968 2809 3136 ∑ =2328 =2663 =145520 =127672 =168757 Jumlah siswa (N) = 43 lxxxi

Dokumen terkait