• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Penelitian ini dapat disempurnakan kembali dengan menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Disarankan agar peneliti selanjutnya melakukan penyempurnaan pada aplikasi Augmented Reality seperti interaksi penggantian bermacam-macam bahan kimia yang tidak dapat dilaksanakan pada aplikasi yang sudah dibuat ini.

2. Disarankan agar dapat diuji coba pada skala yang lebih luas dengan jumlah mahasiswa lebih banyak untuk melihat tingkat kepraktisan terhadap jumlah populasi yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Abdinejad, Maryam, et. al. 2020. Student Perceptions Using Augmented Reality and 3D Visualization Technologies in Chemistry Education. Journal of Science Education and Technology. https://doi.org/10.1007/s10956-020-09880-2.

Adam, Steffi dan Muhammad Taufik Syastra. 2015. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam. Dalam CBIS Journal, Volume 3 No 2: 79.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Atsani, L. G. 2020. Transformasi Media Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19. Al- Hikmah: Jurnal Studi Islam.

Boslaugh, Sarah & Watters, Paul A. 2008. Statistics in a Nutshell, a Desktopquick Reference. Beijing, Cambridge, Famham, Köln, Sebastopol, Taipei, Tokyo: O’reilly.

Chen, Shih-Yeh dan Shiang-Yao Liu. 2020. Using Augmented Reality to Experiment with Elements in A Chemistry Course. Computers in Human Behavior. 111 (2020)106418.

Dave, Ishan R, Vikas Chaudhary and Kishor P. Upla. 2019. Simulation of Analytical Chemistry Experiments on Augmented Reality Platform. Springer Nature Singapore Pte Ltd. C. R. Panigrahi et al. (eds.). Progress in Advanced Computing and Intelligent Engineering. Advances in Intelligent Systems and Computing. 714, https://doi.org/10.1007/978-981-13-0224-4_35

Dermawan, Aris, dkk. 2019. Pengembangan Penuntun Praktikum Fisika Dasar II Menggunakan Teknologi Augmented Reality pada Materi Rangkaian Listrik dan Optik Geometris. (Vol. 2, No. 2). Hlm. 91-98.

Hannes, Kaufmann. 2003. Collaborative Augmented Reality in Education, Imagina Conference 2003, Monaco (2003), p. 4.

Huwer, Johannes dan Johann Seibert. 2018. A New Way to Discover the Chemistry Laboratory: The Augmented Reality Laboratory-License. World Journal of Chemical Education. 2018, 6(3), 124-128. DOI: 10.12691/wjce-6-3-4.

Jalius, Ellizar. 2009. Pengembangan Program Pembelajaran. Padang: UNP Press.

Kamelia, L. 2015. Pengembangan Teknologi Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran Interaktif pada Mata Kuliah Kimia Dasar. Jurnal Istek, 9(1).

Kemendikbud, P. W. (2020, Agustus 07). Kemendikbud.go.id. Diambil kembali

dari www.

kemendikbud.go.id:https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/08/peny esuaiankeputusan-bersama-empat-menteri-tentang-panduan-pembelajaran-di-masa-pandemicovid19.

Khoir, Hamdi Muhammad, R. Eka Murtinugraha, Sittati Musalamah. 2020.

Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Moodle pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil (JPenSil).

Volume 9, No.1 Januari 2020 (54-60). DOI:10.21009/jpensil.v9i1.13453.

Lee, Kangdon. 2011. Augmented Reality in Education and Training. Journal of Teach Trends Link, Res, Pr, Improve Learn. 56 (2011), p. 13-21.

Mustaqim, Ilmawan dan Nanang Kurniawan. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality. Jurnal Edukasi Elektro. Vol. 1, No. 1, Mei 2017.

Novita, Rini dan Syaiful Zuhri Harahap. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Komputer Di SMK.

Informatika : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu. Vol.

8 No.1 / Januari/2020.

Perez-Lopez, David, Manuel Contero. 2013. Delivering Educational Multimedia Contents Through an Augmented Reality Application: A Case Study on its Impact on Knowledge Acquisition and Retention. Journal of Educational Technology. 12 (2013), p. 19-28.

Ploomp, Tjeered & Nienke Nieveen. 2013. Part A: Educational Design Research: An Introduction. Netherlands : SLO.

Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Jurusan Matematika. FMIPA: Unnes. ISSN : 2086-2334.

3(1): 9-72.

Silva, Bruno Rogério da et.al. 2019. AR Lab: Augmented Reality App for Chemistry Education. Nuevas Ideas en Informática Educativa, Volume 15, p. 71 - 77. Santiago de Chile.

Sudjana, N. dan Rivai, A. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2008. Metode Peneltian Pendidikan Kualitatif, kuantitatif R&D.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Depdiknas (2008: 28)

Sukardi. 2012. Evaluasi Pendidikan, Prinsip, dan Operasionalnya. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Sung, Rou-Jia et.al. 2020. BiochemAR: An Augmented Reality Educational Tool for Teaching Macromolecular Structure and Function. Journal of Chemical Education. Cite This: J. Chem. Educ. 2020, 97, 147−153.

Ummah, Inayatul dan Muhamad Riyad Ariwibowo. 2021. Augmented Reality Sebagai Media Pendukung Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19.

SCIENCE TECH: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Volume 7, No.

1, Bulan Februari, hal. 15-25

Utomo, Dimas Setyo, Issa Arwani, Wibisono Sukmo Wardhono. 2017.

Implementasi Mobile Augmented Reality pada Aplikasi Pemilihan Sarana dan Prasarana Laboratorium Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 1, No. 3, Maret 2017, hlm.

224-235.

Wahyu, Yuliana dkk. 2020. The Effectiveness of Mobile Augmented Reality Assisted STEM-Based Learning on Scientific Literacy and Students’

Achievement. International Journal of Instruction. July 2020. Vol.13, No.3.

pp. 343-356.

Yang, Shuxia, Bing Mei, and Xiaoyu Yue. 2018. Mobile Augmented Reality Assisted Chemical Education: Insights from Elements 4D. Journal of Chemical Education. Cite This: J. Chem. Educ. 2018, 95, 1060−1062.

LAMPIRAN 1

RANCANGAN AUGMENTED REALITY

Rancangan Aplikasi Augmented Reality dapat dilihat pada link berikut:

https://drive.google.com/drive/folders/1eCnuCTyN0K6pL4KMQTSSIcJ6Ettaglo o?usp=sharing

LAMPIRAN 2

RANCANGAN HANDOUT ANALISIS VOLUMETRI

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ... 1 B.Batasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 5 C.Tujuan Penelitian ... 5 D.Defenisi Operasional ... 5 E.Kajian Riset Sebelumnya yang Relevan ... 6 BAB II. KAJIAN TEORI

A.Kajian Teori ... 11 B.Bagan Kerangka Konseptual ... 18 BAB III. METODE PENELITIAN

A.Metodologi Penelitian ... 19 B.Subjek Uji Coba... 27 C.Jenis Data ... 27 D.Instrumen Pengumpulan Data ... 27 E.Teknik Analisis Data ... 28 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil ... 32 A.Kesimpulan ... 47 B.Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN 1

LINK APLIKASI AUGMENTED REALITY

Rancangan Aplikasi Augmented Reality dapat dilihat pada link berikut:

https://drive.google.com/drive/folders/1eCnuCTyN0K6pL4KM

QTSSIcJ6Ettaglo o?usp=sharing

LAMPIRAN 2

RANCANGAN HANDOUT VOLUMETRI

Handout Mata Kuliah Dasar-dasar Kimia Analitik

Analisis Volumetri

Maya Sari, M. Si Aidhya Irhash Putra, M. P

Nama Program Studi : Tadris Kimia

Jenjang : S1

Nama Mata Kuliah : Dasar-dasar Kimia Analitik Kode Mata Kuliah : KIM 308

Kelompok Matakuliah : Mata Kuliah Program Studi

Bobot sks : 3 sks

Semester : V (lima)

Prasyarat : -

Status (wajib/pilihan) : wajib

Nama dan Kode Dosen : Maya Sari, M. Si

Perkuliahan Dasar-Dasar Kimia Analtik merupakan matakuliah wajib untuk mahasiswa program studi Tadris Kimia. Perkuliahan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang dasar-dasar kimia analitik, konsep-konsep dasar dalam menentukan teknik/metode untuk pemecahan masalah dalam bidang kimia analitik serta analisis terhadap hasil-hasil pengujian yang diperoleh dari teknik/metode yang digunakan. Perkuliahan ini disajikan dalam bentuk diskusi, dan simulasi dengan memanfaatkan fasilitas ICT (Information Communication Technology). Hasil perkuliahan ini akan diukur melalui tes unit, ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas-tugas, dan partisipasi dalam diskusi.

Identitas Matakuliah

Deskripsi Pembelajaran

 Menguasai pengetahuan tentang dasar kimia analitik

 Menguasai konsep-konsep dalam menentukan teknik/metode untuk masalah bidang kimia analitik

 Menguasai prosedur terhadap teknik yang digunakan dalam pemecahan masalah bidang kimia analitik

 Mampu melakukan analisis terhadap hasil-hasil pengujian yang diperoleh dari teknik yang digunakan.

Setelah melaksanakan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dasar-dasar teknik atau metode kimia analitik serta mampu menganalisis hasil pengujian terhadap teknik/metode tersebut.

Mahasiswa mampu menguasai metode analisa volumetrik

 Terminilogi analisis volumetri

 Klasifikasi metode volumetri

 Titrasi Asam-Basa

 Kurva Titrasi Asam Basa

 Indikator Asam Basa

 Penerapan Titrasi Asam Basa

Capaian Pembelajaran Program Studi

Capaian Pembelajaran Matakuliah

Indikator Capaian Pembelajaran

Bahan Kajian

ANALISIS VOLUMETRI A. Terminologi Analisis Volumetri

Analisis volumetri disebut juga dengan titrimetrik yaitu analisis kuantitatif yang dilakukan dengan mengukur volume larutan yang telah diketahui konsentrasi nya secara akurat dikelompokkan kepada analisis titrimetri, dimana zat yang akan dianalisis bereaksi dengan zat lain yang konsentrasi nya sudah dketahui. Dalam analisis volumetri, suatu reaksi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Reaksi harus berlangsung cepat, seperti reaksi-reaksi ionik. Jika dibutuhkan dapat ditambahkan katalis.

2. Reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi samping. Reaksi ini merupakan reaksi sederhana dan dapat dituliskan dengan persamaan reaksi.

3. Perubahan selama reaksi dapat diikuti dengan adanya perubahan energi sehingga sifat fisika dan sifat kimia berubah pada saat tercapai ekivalensi.

4. Jika reagen penitrasi yang diberikan berlebih, dapat diketahui dengan indikator. Pemakaian indikator dapat menandai perubahan reaksi dari larutan.

B. Istilah Umum Pada Titrasi 1. Titrasi

Suatu proses analisis dimana suatu volum larutan standar ditambahkan ke dalam larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak dikenal.

2. Larutan standar

Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti. Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekunder.

Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari massa - volume larutan).

Contoh larutan standar primer yang biasa digunakan dalam titrasi volumetric adalah:

Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi.

3. Standardisasi larutan

Proses saat konsentrasi larutan standar sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan standar primer.

4. Titran atau titer

Larutan yg digunakan untuk mentitrasi dan konsentrasinya sudah diketahui secara pasti (larutan yang terdapat dalam buret). Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat.

5. Titrat

Larutan yang dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu (larutan yang terdapat didalam erlenmeyer)

6. Analit

Spesies (atom, unsur, ion, gugus, molekul) yang dianalisis atau ditentukan konsentrasinya atau strukturnya.

7. Titik akhir titrasi

Titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikan. Pengenceran adalah proses penambahan pelarut yg tidak diikuti terjadinya reaksi kimia shg berlaku hukum kekekalan mol.

8. Titik ekuivalen 9. Indikator

10. Kesalahan titrasi

kesalahan yang terjadi bila titik akhir titrasi tidak tepat sama dengan titik ekivalen (≤ 0,1%).

C. Klasifikasi Metode Volumetri

Titrasi asam-basa

Meliputi reaksi asam dan basa baik kuat maupun lemah

Titrasi redoks

Meliputi hampir semua reaksi oksidai reduksi

Titrasi pengendapan Meliputi pembentukan endapan, seperti titrasi Ag atau Zn dengan K4Fe(CN)6 dengan indikator pengadsorpsi

Titrasi kompleksometri Sebagian besar meliputi titrasi EDTA seperti titrasi spesifik dan juga dapat digunakan untuk melihat perbedaan pH pada pengompleksan.

D. Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa merupakan reaksi netralisasi dimana senyawa asam bereaksi dengan sejumlah ekuivalen senyawa basa. Dalam mentitrasi, titran (biasanya larutan basa) dimasukkan ke dalam buret. Titran dituangkan dari buret tetes demi tetes ke dalamLarutan titrat sampai titik stoikiometri tercapai. Rangkaian alat titrasi dapat dilihat pada QR code berikut.

Titik ekivalen dari titrasi dapat diketahui dengan bantuan indikator. Titik akhir titrasi dapat diketahui dengan menunjukkan perubahan warna.

1. Cara Mengetahui Titik Ekuivalen

Cara umum menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa, antara lain:

a. Memakai pH meter untuk memonitor

Perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekivalen”

b. Memakai indikator asam basa

Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan.

Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator perubahan warnanya dipengaruhioleh pH.

Pada umumnya cara kedua lebih dipilih karena kemudahan dalam pengamatan

2. Perubahan pada pH titrasi

a. Titrasi Asam Kuat-Basa Kuat

Reaksi antara asam kuat (misalnya, HCl) dan basa kuat (NaOH) dapat dinyatakan dengan reaksi sebagai berikut:

NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

Atau dalam bentuk persamaan ionik bersih H+(aq) + OH-(aq) → H2O(l)

Misalkan kita masukkan larutan yang mengandung NaOH 0,100 M dari sebuah buret kedalam labu erlenmeyer yang mengandung 25 mL HCl 0,100M. Kita dapat menghitung pH larutan pada setiap titrasi. Berikut tiga contoh perhitungan:

1) Sesudah penambahan 10,0 mL NaOH 0,100 M pada 25,0 mL HCl 0,100 M. Volume total larutan menjadi 35,0 mL. Jumlah mol NaOH dalam 10,0 mL adalah:

Jumlah mol HCl yang semula ada dalam 25,0 mL larutan adalah:

Jadi, jumlah HCl yang tersisa sesudah penetralan parsial adalah ( ) - ( ) , atau ( ) .

2) Sesudah penambahan 25,0 mL NaOH 0,100M pada 25,0 mL HCl 0,100 M

Ini merupakan perhitungan yang sederhana karena melibatkan reaksi penetralan sempurna dan garam (NaCl) tidak mengalami hidrolisis. Pada titik ekivalen

[ ] [ ] dan pH larutan adalah 7

3) Sesudah penambahan 35,0 mL NaOH 0,100 M pada 25,0 mL HCl 0,100 M. Volume total larutan sekarang menjadi 60,0 mL.

Jumlah mol NaOH yang ditambahkan adalah

pH = 14,00 – pOH = 14,00 – 1,78 = 12,22

Profil pH dari titrasi asam kuat dan basa kuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Pada gambar dapat dijelaskan ketika NaOH ditambahkan, pH larutan mula-mula meningkat perlahan. Mendekati titik ekivalen, pH meningkat tajam, dan pada titik ekivalen (artinya titik saat sejumlah ekuimolar dari asam dan basa telah bereaksi) kurva meningkat hampir horizontal.

Perubahan titrasi asam kuat-basa kuat dapat dilihat pada QR code berikut:

b. Titrasi Asam Lemah-Basa Kuat

Perhatikan reaksi penetralan antara asam asetat (asam lemah) dan natrium hidroksida (basa kuat) berikut:

CH3COOH (aq) + NaOH (aq) → CH3COONa(aq) + H2O (l)

Persamaan ini dapat disederhanakan menjadi CH3COOH (aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)

Ion asetat mengalami hidrolisis sebagai berikut:

CH3COO-(aq) + H2O (l) → CH3COOH(aq) + OH-(aq)

Profil pH dari titrasi asam lemah-basa kuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Larutan 0,100 M NaOH ditambahkan dari buret ke 25,0 mL larutan CH3COOH 0,100 M dalam labu Erlenmeyer. Oleh karena itu terjadi hidrolisis pada garam yang terbentuk,pH pada titik ekuivalen lebih besar daripada 7.

Perubahan titrasi asam lemah-basa kuat dapat dilihat pada QR code berikut:

E. Indikator Asam Basa

Indikator asam-basa adalah zat yang berubah warna nya atau membentuk fluorescen atau kekeruhan pada suatu range pH tertentu. Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH. Berbagai indikator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda sehingga menunjukkan warna pada range pH yang berbeda.

Zat-zat indikator harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Berupa larutan asam atau basa organic lemah 2. Bersifat larut

3. Merupakan senyawa yang stabil

4. Menunjukkan perubahan warna yang kuat

Indikator asam-basa secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan:

1. Indikator ftalein

Indicator ftalein dibuat dengan kondensasi anhidrida ftalein dengan fenol sehingga menghasilkan fenolftalein. Pada pH 8,0 – 9,8, berubah warnanya menjadi merah. Anggota-anggota lainnya adalah: o-cresolftalein, thimolftalein, α-naftolftalein.

2. Indikator sulfoftalein

Indikator Sulfoftalein dibuat dari kondensasi anhidrida ftalein dan sulfonate, contohnya: thymol blue, m-cresolpurple, chlorofenolred, bromofenolred, bromofenolblue,bromocresolred

3. Indikator azo

Indikator azo menunjukkan kenaikan disosiasi bila temperatur naik.

Indikator azo diperoleh dari reaksi amina aromatic dengan garam dizonium, misalnya metil yellow atau p-dimetil amino azo benzene

Tidak semua indikator akan mengalami perubahan warna pada pH yang sama, jadi pilihan indikator untuk titrasi tergantung pada sifat asam dan basa yang digunakan dalam titrasi (dengan kata lain apakah mereka kuat atau lemah). Dengan memilih indikator yang tepat untuk titrasi, kita dapat menggunakan titik akhir untuk menentukan titik ekivalen sebagaimana kita lihat dalam uraian berikut:

Asam monoprotik lemah yang akan kita sebut HIn. Untuk menjadi indikator yang efektif, HIn dan basa konjugatnya , In- harus memiliki warna yang berbeda. Dalam larutan, asam ini sedikit terionisasi:

HIn (aq) → H+(aq) + In-(aq)

Jika indikator berada dalam medium yang cukup asam, maka kesetimbangan menurut Le Chatelier, bergeser kekiri dan warna indikator yang dominan adalah warna dari bentuk tak terionisasi (HIn). Sebaliknya, dalam medium basa, kesetimbangan bergeser kekanan dan warna larutan akan timbul terutama adalah warna dari basa konjugat (In-).

Kita dapat menggunakan perbandingan konsentrasi berikut untuk memprediksi warna indikator yang timbul:

[ ]

Titik akhir suatu indikator tidak terjadi pada satu pH spesifik, melainkan ada kisaran pH dimana titik akhir terjadi. Pada prakteknya, kita memilih indikator yang kisaran titik akhirnya terletak pada bagian curam dari kurva titrasi, karena titik ekivalen juga terletak pada bagian curam dari kurva, pilihan ini menjamin bahwa pH pada titik ekivalen akan berada dalam kisaran terjadinya perubahan warna indikator

Beberapa indikator Asam-Basa yang lazim digunakan

Indikator Warna

Kisaran pH Dalam Asam Dalam Basa

Timol biru Merah Kuning 1,2 – 2,8

Bromofenol Biru Kuning Ungu kebiruan 3,0 – 4,6

Metil Jingga Jingga Kuning 3,1 – 4,4

Metil Merah Merah Kuning 4,2 – 6,3

Klorofenol Biru Kuning Merah 4,8 – 6,4

Bromotimol Biru Kuning Biru 6,0 – 7,6

Kresol Merah Kuning Merah 7,2- 8,8

Fenolftalein Tak bewarna Pink Kemerahan 8,3 – 10,0

SOAL LATIHAN

1. Hitung pH pada titik ekivalen untuk titrasi berikut:

a. HCl 0,10 M dengan NH3 0,10M

b. CH3COOH 0,10 M dengan NaOH 0,10 M

2. Sampel 0,1276 gram asam monoprotik tak diketahui dilarutkan dalam 25,0 mL air dan dititrasi dengan larutan NaOH 0,0633 M. Volume basa yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen adalah 18,4 mL.

a. Hitung massa molar asam

b. Sesudah 10,0 mL basa ditambahkan pada titrasi, pH ditentukan sebesar 5,87. Berapa Ka asam tak diketahui tersebut?

3. Sebanyak 0,2688 gram sampel asam monoprotik menetralkan 16,4 mL larutan KOH 0,08133 M. Hitung massa molar asam tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Raymond Chang, Kimia Dasar; Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga, Jilid 2. Erlangga, Jakarta, 2004

Gary D. Christian. Analytical Chemistry, sixth Edition. John Wiley and Sons, inc.

USA, 2003

S.M. Khopkar. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press, Jakarta. 2014

Keenan, Kleinfelter, Wood A. Hadyana Pudjaatmaka. Kimia Untuk Universitas, Jilid 1 Edisi Ke enam.

Indarini Dwi Puspita, Kimia Analitik Dasar. Alfabeta, Bandung. 2017

LAMPIRAN 3

LEMBAR VALIDASI DAN ANGKET

Lembar Praktikalitas (Angket Respon Mahasiswa)

Media Pembelajaran Kimia Berbasis Augmented Reality (AR) Berbantuan Handout pada Materi Analisis Volumetri di Perguruan Tinggi

A. Pengantar

Lembar angket uji praktikalitas ini disampaikan kepada Saudara untuk mendapatkan masukan tentang media pembelajaran AR berbantuan Handout ini.

Data hasil angket ini sangat dibutuhkan sebagai data penelitian yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Augmented Reality (AR) Berbantuan Handout pada Materi Analisis Volumetri di Perguruan Tinggi” .

Peneliti sangat mengharapkan bantuan Saudara berupa pendapat atau saran dalam bentuk pengisian angket ini yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Atas bantuannya, peneliti ucapkan terima kasih.

B. Petunjuk Pengisian

Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Saudara pada angket uji praktikalitas dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

IDENTITAS

Nama : Alya Mitra Duriani Semester : V (Lima) Perguruan Tinggi : IAIN Batusangkar

No Aspek yang dinilai pada Media AR berbantuan handout

Skor

4 3 2 1

SS S TS STS

A. Kemudahan Penggunaan

1 Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan pada handout

jelas ✓

2 Bahasa yang digunakan pada handout mudah dipahami

3 Huruf yang digunakan jelas dan mudah dibaca ✓

4 Handout memiliki ukuran yang praktis dan mudah

dibawa ✓

5 Teks pada aplikasi AR Book sesuai dengan materi yang

disampaikan ✓

6 Gambar yang terdapat pada AR Book sesuai dengan

materi yang disampaikan ✓

7

Gambar 3D yang ditampilkan saat scan marker terlihat dengan jelas dan dapat mempresentasikan wujud benda

aslinya ✓

8 Scan marker untuk menampilkan gambar 3D perangkat

titrasi dapat dioperasikan dengan mudah ✓ 9 Petunjuk penggunaan dan tombol navigasi dapat

diakses dengan mudah ✓

10 AR dapat digunakan dengan lancar tanpa adanya hang,

crash atau lag

B. Efisiensi Waktu Pembelajaran

11 Dengan menggunakan media AR berbantuan handout

ini, waktu pembelajaran menjadi lebih efisien ✓ C. Manfaat dan Daya Tarik Media terhadap Minat Mahasiswa

12 Gambar, tabel dan bacaan yang ada pada handout

memotivasi saya dalam menemukan konsep ✓

13 Handout membantu saya dalam memahami konsep

melalui pertanyaan-pertanyaan ✓

14 Lembar kerja pada handout dapat mengukur

pemahaman saya terhadap materi Analisis Volumetri ✓ 15 Adanya kunci jawaban pada handout dapat

membantu saya dalam mengukur kemampuan ✓

16 Media pembelajaran AR komunikatif untuk digunakan ✓ 17 Media pembelajaran AR interaktif untuk digunakan ✓ 18 Media AR berbantuan handout meningkatkan minat

saya untuk belajar ✓

19 Desain dan warna yang digunakan pada media AR berbantuan handout membuat saya tertarik untuk

Saran :

Pada istilah umum titrasi lebih baik semua pengertian nya di buatkan, seperti pengertian dari indikator dan titik ekuivalen lalu perbanyak rujukan guna lebh memperluas wawasan.

Duri, 9 September 2021

Alya Mitra Duriani

Pedoman Wawancara Evaluasi Perorangan (One-to-One Evaluation) Media Pembelajaran Kimia Berbasis Augmented Reality (AR) Berbantuan

Handout pada Materi Analisis Volumetri di Perguruan Tinggi

Nama Mahasiswa : Alya Mitra Duriani

Semester : V (Lima)

1. Menurut Saudara, apakah tampilan cover pada AR dan handout sudah mewakili isi materi analisis volumetri?

Sudah

2. Apakah Saudara dapat memahami petunjuk penggunaan AR dan handout?

Paham

3. Bagaimana pendapat Saudara tentang kejelasan penyajian materi pada handout ? Penyajian pada materi pada hangout sudah sesuai dengan materi yang akan di bahas serta dengan pengguna handout ini akan mempermudah Mahasiswa dalam memahami materi

4. Apakah penyajian materi pada handout menggunakan bahasa yang mudah dipahami?

Materi yang ditampilkan di hangout mudah dipahami karena behasanya tidak berbelit-belit

5. Apakah gambar dan warna pada tampilan AR dan handout membuat Saudara tertarik untuk mempelajari isinya?

Tertarik

6. Apakah Saudara menemukan kesalahan penulisan dan tanda baca di dalam handout?

Tidak, namun saya menemui kekurangan pengertian nya pada istilah umum titrasi, untuk pengertian indikator dan titik ekuivalen tidak tertera

Mahasiswa

(Alya Mitra Duriani)

Lembar Praktikalitas (Angket Respon Mahasiswa)

Media Pembelajaran Kimia Berbasis Augmented Reality (AR) Berbantuan Handout pada Materi Analisis Volumetri di Perguruan Tinggi

A. Pengantar

Lembar angket uji praktikalitas ini disampaikan kepada Saudara untuk mendapatkan masukan tentang media pembelajaran AR berbantuan Handout ini.

Data hasil angket ini sangat dibutuhkan sebagai data penelitian yang berjudul

Data hasil angket ini sangat dibutuhkan sebagai data penelitian yang berjudul

Dokumen terkait