BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
5.2.1 Pelayanan Keperawatan
Penulis berharap bahwa institusi pelayanan kesehatan dapat menjadikan laporan praktika senior ini sebagai bahan masukan untuk dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan karena peran pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk mempertahankan derajat kesehatan, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan.
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengelola pasien yang mengalami gangguan mobilitas fisik berdasarkan aplikasi terapi yang sudah dilakuka
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, (2011). Diabetes Mellitus. Dalam: Arisman, ed. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC, 44-54.
American Diabetes Association (2012). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diambil tanggal 26 Agustus 2015 dari: www.care.diabetesjournals.org/content/34/Supplement_1/S62.full.
Bethesda. (2007). Stroke dan Diabetes Mellitus Center. Stroke di Yogyakarta.
Diambil tanggal 5 September 2015 dari
http://www.strokebethesda.com/content/view/233/42/.
Boedisantoso, A., Subekti, I. (2009). Komplikasi Akut Diabetes Melitus. Dalam : Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., ed. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : EGC.
DepKes. (2013). Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 Di Dunia.
Diambil tanggal 27 Juni 2015 dari
http://www.depkes.go.id/article/view/2383/diabetes-melitus-penyebab- kematian-nomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-cerdik-melalui- posbindu.html.
J Phys Ther Sci. (2015). Effects of using an unstable inclined board on active and passive ankle range of motion in patients with ankle stiffness. Diambil
tanggal 23 Agustus 2015 dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4540876/.
IDF. (2013). IDF Diabetes Atlas Sixth Edition, International Diabetes Federation 2013.http://www.idf.org/sites/default/files/EN_6E_Atlas_Full_0.pdf diakses tanggal 4 Januari 2014.
Iqbal M. ( 2008 ). Buku Ajar Kebutuhan Manusia : Teori & Aplikasi Dalam Praktik.Jakarta : EGC
Irfan, M. 2010. Fisioterapi Bagi Insan Stroke dan Diabetes Mellitus. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kwakkel, G. (2004). Effect of Aumented Exercise Therapy Time After Stroke.Availablefrom:http://stroke.ahajournals.org/cgi/content/full/35/11/5 29. Diakses 27 Februari 2013.
Lancester & Stanhope. (2004). Community and public health nursing. St.Louis: Mosby.
PERKENI. (2006). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe-2 di Indonesia. Jakarta: Penerbit PERKENI, 4-32.
Potter, P. A & Perry, A.G. (2002). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik, Terjemahan oleh Komalasari, R. et all. Jakarta : EGC. Rahmi, V, M. (2012). Pengaruh Latihan ROM pasif Terhadap Kekuatan Otot
Ekstremitas Pada Pasien Diabetes Mellitus. Universitas Muhammaddiyah Ponorogo.
Salsich, dkk. (2000). Passive ankle stiffness in subjects with diabetes and peripheral neuropathy versus an age-matched comparison group http://search.proquest.com/docview/223116489/DCE5F4BA81A74C17P Q/1?accountid=50257
Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I. (2007). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Suari, dkk. (2009). Pengaruh Pemberian Active Lower ROM Terhadap Perubahan Nilai Ankle Brachial Index Pasien DM Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas II Denpasar Barat. http://www.e-jurnal.com/2015/05/pengaruh-pemberian- active-lower-rom.html
Suyono, S. (2009). Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Taufiq, Ihsan. (2011). Tesis : Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) Ankle terhadap Proses Penyembuhan Ulkus Kaki Diabetik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dan RSUD Jendral A. Yani Provinsi Lampung. Depok : Jurnal Universitas Indonesia.
Ulliya, S et al. (2007). Pengaruh Latihan Range Of Motion Terhadap Fleksibilitas Sendi Lutut Pada Lansia Di Panti Werda Wardoyo. http://download.portalgaruda.org/article.php?article.
WHO. (2015). What Is Diabetes?. Diambil tanggal 2 Juli 2015 dari http://www.who.int/diabetes/en/
WHO. (2015). About Diabetes. Diambil tanggal 2 Juli 2015 dari http://www.who.int/diabetes/action_online/basics/en/index1.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS
DISUSUN OLEH
INDAH SARI BEATRIX SIREGAR
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Topik : Diabetes Melitus
B. Hari/Tanggal :
C. Waktu :
D. Tempat : RA2
E. Penyaji : Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
1. Tujuan
1. 1Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien mampu memahami diet penderita Diabetes Melitus dengan benar.
1.2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit, pasien dapat menjelaskan tentang:
1. Pengertian Diabetes Melitus 2. Gejala-Gejala Diabetes Melitus 3. Komplikasi Diabetes Melitus 4. Pengelolaan Diabetes Melitus 5. Diet Penderita Diabetes Melitus
2. Pelaksanaan Kegiatan TAHAP KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN MASYARAKAT ESTIMASI WAKTU METODE MEDIA DAN ALAT Pendahuluan Deskriptif Relevansi Tujuan TIU TIK Menjelaskan uraian tentang Diabetes Melitus secara singkat. Pasien dapat meng-aplikasikan diet penderita Diabetes Melitus Setelah mengikuti penyuluhan, pasien mampu memahami tentang penyakit diabetes melitus. Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dapat menjelaskan tentang pengertian Diabetes Melitus, gejala-gejala Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, Menjawab salam Mendengarkan Memperhatikan
pengelolaan Diabetes Melitus, dan diet penderita Diabetes Melitus. Penyajian Uraian Contoh Latihan Menjelaskan pengertian Diabetes Melitus, gejala-gejala Diabetes Melitus , komplikasi Diabetes Melitus, pengelolaan Diabetes Melitus, dan diet penderita Diabetes Melitus. Menyebutkan komplikasi yang timbul jika KGD tidak terkontrol Meminta pasien menyebutkan hal- hal yang dapat dilakukan untuk mengontrol KGD. Mendengarkan Memperhatikan Mencatat 15’ Ceramah Penutup Test Menanyakan kembali kepada pasien tentang pengertian Memperhatikan Bertanya 10’ Ceramah dan diskusi
Umpan Balik Tindak Lanjut Diabetes Melitus, gejala-gejala Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, pengelolaan Diabetes Melitus, dan diet penderita Diabetes Melitus. Pasien mampu menjelaskan kembali tentang pengertian Diabetes Melitus, gejala-gejala Diabetes Melitus , komplikasi Diabetes Melitus, pengelolaan Diabetes Melitus, dan diet penderita Diabetes Melitus. Pasien mampu menerapkan diet penderita Diabetes Melitus yang dijelaskan. 3. Strategi Pelaksanaan
2.Metode : Leaflet 4. Evaluasi
Evaluasi Proses
Pasien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji tentang Diabetes Melitus
Evaluasi Hasil
Pasien mampu menjelaskan kembali pengertian Diabetes Melitus, gejala-gejala Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, pengelolaan Diabetes Melitus, dan diet penderita Diabetes Melitus.
Materi Pendidikan Kesehatan 1. Pengertian Diabetes
Diabetes Mellitus adalah sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kekurangan hormon insulin.
2. Manifestasi Klinis Diabetes Melitus Penglihatan kabur
Gatal-gatal terutama didaerah kemaluan Cepat lelah dan mengantuk
Luka sulit sembuh Banyak kencing Sering merasa haus Penurunan berat badan Banyak makan
3. Komplikasi Diabetes Mellitus Akut kematian
Kronik cacat
Kerusakan ginjalgagal ginjalcuci darah Kaki busuk (ganggren)
Penyakit jantung Kebutaan
Perencanaan diet
Melakukan olahraga
Minum obat secara teratur
Berkonsultasi pada dokter
1. Pengaturan Diet untuk Penderita Diabetes Melitus a. Tujuan Pengaturan Diet
o Mempertahankan kadar gula darah mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin, obat, dan olahraga o Mencapai dan mempertahnakan kadar lipida serum normal.
o Memberi energi cukup dan mempertahankan berat badan normal. o Menghindari komplikasi akut
b. Pengaturan Diet Diabetes Melitus
Jadwal
= 25% – 10% – 25% – 10% – 20% -10%Jumlah
= sesuai porsi (ingat makanan penukar)!Jenis
= sesuai kebutuhanPOLA MAKAN DIABETES !! 07.00-08.00 Makan Pagi 10.00 Makan Selingan 12.00-13.00 Makan Siang 15.00-15.30 Makan Selingan 18.00-18.30 Makan Malam 19.00 Makan Selingan
PEDOMAN MAKAN YANG SEHAT Pilih makanan sehat
Hati-hati memilih makanan pengganti bila lapar Variasikan makanan
Gunakan piring kecil Kunyah perlahan
Pilih makanan rendah lemak
Tingkatkan konsumsi makanan berserat (IG rendah) Kurangi garam dan batasi gula
F. Referensi
Depkes.(2005).Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Diambil tanggal 29 September 2012
Jackson, Marilynn.(2011).Seri Panduan Praktis Edukasi Pasien.Jakarta:Erlangga Mansjoer, Arif,dkk.(2007).Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:FK UI
Suddarth,Brunner.(2004).Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.Jakarta:EGC
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF DAN PASIF
DISUSUN OLEH
INDAH SARI BEATRIX SIREGAR PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA