• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran dari peneliti diantaranya :

1. Agar dapat meningkatkan semangat, motivasi siswa dan hasil belajar dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan media animasi

dan video sebagai bentuk implementasi media pembelajaran. Dengan menggunakan media animasi dan video, para siswa diajak untuk berpikir secara riil bukan abstrak lagi sehingga siswa lebih mudah dalam mempelajari suatu materi.

2. Pentingnya manajemen waktu agar proses pembelajaran dapat berlangsung dalam suasana kondusif, efisien dan efektif.

3. Guru dan pihak sekolah yang berwenang sebaiknya mengupayakan fasilitas belajar seperti tersedianya media LCD projector minimal 2 buah di sekolah agar dalam mengajar beberapa materi pembelajaran dapat menggunakan media animasi dan video untuk membantu siswa memahami suatu materi.

4. Hasil penelitian pembelajaran IPA terpadu pada materi ekosistem dengan menggunakan media animasi dan video telah menunjukkan hasil positif sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi oleh siapapun untuk diaplikasikan dalam praktik mengajar.

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu, 2004, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.

Ardhi, R., 2007, Efektivitas Pembelajaran dengan Media Animasi dan LKS Pada Pokok Bahasan Pengukuran Luas dan Keliling Daerah Segiempat Terhadap Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Wonosobo Tahun Ajaran 2006/2007, Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Ashar, 2006, Media Pembelajaran (edisi revisi), Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar, 2005, Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Dimyati, & Mudjiono, 1999, Belajar & Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta. Guru, T.A., 2007, IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VII, Jakarta : Erlangga. Hamalik, Oemar, 2006, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bumi Aksara.

Haryanto, 2010, Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar, http://belajarpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar/, diakses tanggal 17 Januari 2013.

Hidayatin, Evi, 2013, Teori Belajar Behavioristik dan Sosial dan Penerapannya

dalam PAI,

http://blog.djarumbeasiswaplus.org/evihidayatin/2013/06/30/teori- belajar-behaviouristik-dan-sosial-dan-penerapannya-dalam-pembelajaran-pai/, diakses tanggal 05 Januari 2013.

Indismart, 2009, Ekosistem dan Kelestariannya Kelas VII SMP, http://www.indismart.com/files/flash/EKOSISTEM_DAN_KELESTARI ANNYA_(VII_-_SMP).swf, diakses tanggal 20 Oktober 2012

Kartika, dkk, 2008, Komponen-komponen Pembelajaran, ppt.

Kebudayaan, D.P., 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Krisanto, 2012, Motivasi Belajar,

http://kris-

Miku_Chan, 2013, Pengertian, Fungsi dan Macam-Macam Sumber Belajar,

http://othersidemiku.wordpress.com/2013/05/30/pengertian-fungsi-macam-macam-sumber-belajar/, diakses tanggal 10 Januari 2013.

Muhadi, 2011, Penelitian Tindakan Kelas Panduan Wajib Bagi Pendidik, Yogyakarta : Shira Media.

Muhadi, 2011, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta : Shira Media.

Neno, Nurvina, 2013, Definisi Belajar,

http://mahasiswa.ung.ac.id/311412111/home/2013/3/page/3, diakses tanggal 05 Januari 2013.

Pojok Bahasa dan Sastra, 2012, Definisi Bahasa Pembelajaran dan Pengajaran, http://nurabidah12.blogspot.com/2012/03/definisi-bahasa-pembelajaran-dan.html, diakses tanggal 10 Januari 2013.

Purwanto, & Suharyadi, 2009, Statistika Edisi II Buku 2, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Purwanto, Ngalim, 2002, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Qym, 2009, Motivasi, http://Qym7882.blogspot.com/2009/03/motivasi.html. Diakses tanggal 13 Februari 2013.

Ramli, Kamrianti, 2011, Media Animasi untuk Siswa, http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/kelebihan-dan-kekurangan-media-animasi/, diakses tanggal 12 Februari 2013.

Ratini, 2011, Penggunaan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2010/2011, Bioedukasi vol.2.

Sardiman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini, 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor : Ghalia Indonesia. hal. 49, 50, 52

Soedarsono, Fx, 2001, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PAU PPAI Universitas Terbuka.

Sudjana, 2005, Strategi Pembelajaran, Bandung : Falah Production.

Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Suyitno, Amin, 2004, Belajar & Pembelajaran, Medan : FIS UNIMED. Syamsuri, I., & dkk, 2007, IPA Biologi untuk Kelas VII, Jakarta : Erlangga.

Wibowo, Satriyo, 2011, Definisi Media Pembelajaran, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Satriyo%20Wibowo,% 20S.Pd./BAB%20I.docx, diakses tanggal 12 Februari 2013.

Wiriatmadja, Rohciati, 2005, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Rosda Karya.

Yasin, Sanjaya, 2011, Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli Definisi, http://www.sarjanaku.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.html, diakses tanggal 17 Januari 2013.

Zaifbio, 2012 , Motivasi Belajar, http://zaifbio.wordpress.com/tag/motivasi-belajar-adalah/, diakses tanggal 11 Februari 2013.

94

95

96

Materi Ekosistem Siklus I

Satuan-satuan dalam ekosistem, habitat dan nisia serta komponen penyusun ekosistem.

MEDIA ANIMASI

Animasi satuan dalam ekosistem.

1. 2.

3. 4.

101 Video

103

Animasi Flash Who Want’s To Be A Millionaire SIKLUS I

104 A. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem

Hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dipelajari dalam cabang ilmu yang disebut

ekologi (oikos = rumah, logos = ilmu). Hubungan timbal balik atau interaksi ini berlangsung baik antar sesama makhluk hidup maupun antara makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup disebut ekosistem.

Suatu ekosistem, misalnya ekosistem kolam air tawar, yang terdiri dari berbagai macam tumbuhan dan hewan yang hidup bersama. Ekosistem tersusun atas populasi makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup. Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 1

105

Pada ekosistem kolam air tawar diatas, banyak terdapat tumbuhan air, rumput, kumbang air, ikan pemakan daging/karnivora, ikan kecil pemakan tumbuhan/herbivora, kua-kura, katak, musang, burung elang, capung, kumbang, dan rusa.

Macam-macam satuan makhluk hidup dalam ekosistem, antara lain : 1. Individu

Satu ekor ikan pemakan daging atau satu teratai dapat disebut sebagai individu. Individu adalah makhluk hidup tunggal yang dapat hidup secara fisiologis.

Gambar 2 Gambar 3

Sumber : http://trazo212.wordpress.com Sumber : http://materikuliahldyusrin.blogspot.com

2. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Contohnya populasi teratai dalam kolam, populasi ikan nila, populasi rumput gajah, populasi rumput teki, dll.

106 Gambar 4 Gambar 5

Sumber : http://rustadi1-budidayaperikanan.blogspot.com Sumber http://dmndflorist.wordpress.com

Gambar 6 Gambar 7

Sumber : http://antokhttfactory.blogspot.com Sumber : http://tipsehatcantikalami.blogspot.com

3. Komunitas

Antara populasi yang satu dengan populasi yang lain pasti akan terjadi interaksi. Misalnya interaksi antara populasi ikan dengan populasi algae, atau antara populasi ikan dengan populasi teratai. Kumpulan dari beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada daerah tertentu dan waktu tertentu disebut komunitas.

107 4. Ekosistem

Ditempat tinggal anggota komunitas berada, terdapat benda tak hidup seperti air, tanah, udara, dan cahaya matahari. Interaksi antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungan tak hidup (komponen abiotik) disebut ekosistem.

Gambar 9

Berdasarkan proses terbentuknya ekosistem dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Ekosistem alami

Merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami, seperti ekosistem sungai, laut, rawa.

2. Ekosistem buatan

Merupakan ekosistem yang dibentuk secara sengaja oleh manusia. Misalnya ekosistem sawah, kolam, perkebunan dan hutan budidaya. 5. Biosfer dan bioma.

Ekosistem darat dipengaruhi oleh letak astronomis dan geografis. Jadi ekosistem-ekosistem yang ada di Indonesia (daerah tropis) berbeda

108

dengan ekosistem di Kanada (daerah sub tropis). Ekosistem pegunungan juga berbeda dengan ekosistem daerah padang rumput. Ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis disebut Bioma. Dibumi terdapat 6 bioma utama yaitu : bioma gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan tundra, masing masing bioma memiliki sifat yang khas yang dipengaruhi oleh komponen abiotiknya.

Gambar 10

Sumber : http://makeyousmarter.blogspot.com

Lapisan permukaan bumi dan atmosfer yang dihuni oleh seluruh makhluk hidup disebut biosfer.

Gambar 11 Gambar 12 Sumber : http://geografialahendri.blogspot.com

109 B. Habitat dan nisia

Habitat adalah tempat tinggal makhluk hidup. Habitat menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi makhluk hidup. Contohnya, habitat semut hitam adalah ditanah kebun.

Nisia adalah peranan makhluk hidup didalam habitatnya. Nisia berkaitan dengan jenis makanan, cara mencari makan, dan waktu mencari makan.

C. Komponen penyusun ekosistem

Suatu ekosistem tersusun atas komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen ini berinteraksi dan saling mempengaruhi.

1. Komponen Biotik

Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup didalam ekosistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer.

a. Produsen

Adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik. Proses ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis.

Semua organisme yang berklorofil termasuk dalam produsen, seperti alga, lumut, dan tumbuhan hijau.

110

Gambar 11 Gambar 12

Gambar 14

b. Konsumen

Berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan yang tidak berklorofil merupakan bagian dari konsumen. Konsumen juga memiliki arti yang lain yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan tergantung pada produsen.

Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung disebut konsumen primer (konsumen I) contohnya kambing. Hewan yang memakan konsumen primer disebut konsumen sekunder (konsumen II) contohnya burung pemakan ulat. Hewan yang memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier (konsumen III) contohnya ular yang memangsa burung pemakan ulat. Konsumen tingkat akhir atau konsumen Puncak (konsumen IV).

111 c. Dekomposer (pengurai)

Adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik contohnya bakteri dan jamur.

Gambar 15

2. Komponen Abiotik

Didalam ekosistem, komponen abiotik sangat mempengaruhi kehidupan komponen biotik. Komponen abiotik antara lain : oksigen, karbondioksida, air, tanah, suhu, kelembapan, cahaya matahari, ruangan. D. Daur materi dalam ekosistem

Peristiwa makan di makan dengan urutan tertentu disebut rantai makanan. Tujuan dari rantai makanan adalah perpindahan energi antar makhluk hidup.

112

Materi Ekosistem Siklus II

Organisme autotrof dan heterotrof serta interaksi dalam

ekosistem

113 Video

114

115 A. Organisme autotrof dan heterotrof

Berdasarkan kemampuan menyusun bahan organik, organisme penyusun ekosistem dibedakan menjadi organisme autotrof dan heterotrof.

a) Organisme autotrof

Organisme autotrof adalah organisme yang mampu menyusun zat anorganik menjadi organik melalui proses fotosintesis atau kemosintesis. Semua organisme berklorofil merupakan organisme autotrof. Organisme ini dapat mengubah zat anorganik, air, dan CO2 menjadi gula. Selanjutnya, gula diubah menjadi amilum, protein dan lemak.

Gambar 16 Gambar 17

Gambar 18

b) Organisme heterotrof

Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak mampu menyusun zat anorganik menjadi zat organik sehingga harus mendapatkan makanannya dengan cara memakan organisme lain. Berdasarkan jenis makanannya, organisme heterotrof dibedakan menjadi:

116 1) Herbivora

Berarti pemakan tumbuhan. Dalam rantai makanan, herbivora tergolong konsumen tingkat I. Contohnya ulat, sapi, kerbau, kambing, belalang.

Gambar 19 Gambar 20

Sumber : http://iceteamaniezt.blogspot.com Sumber :http://pengging.com

2) Karnivora

Berarti pemakan daging. Semua konsumen tingkat II dan seterusnya tergolong karnivora. Karena memangsa hewan lain, maka hewan ini disebut predator. Contohnya harimau, ular, singa, macan, bunglon.

Gambar 21 Gambar 22

117 3) Omnivora

Berarti pemakan segala. Hewan omnivora dapat memakan tumbuhan atau hewan. Contohnya beruang, kera, siamang, manusia.

Gambar 23 Gambar 24

Sumber :http://satopepelakan.blogspot.com Sumber : http://www.primates.com

4) Scavenger (Pemakan bangkai)

Scavenger adalah hewan yang memakan tubuh hewan lainnya yang sudah mati. Contohnya burung nasar.

Gambar 25 Gambar 26

Sumber : http://rianrenjo.blogspot.com Sumber : http://nofianusnofin.blogspot.com

5) Detritivor

Serpihan-serpihan organisme berupa sepihan daun, batang, atau potonga hewan disebut detritus. Organisme pemakan detritus disebut detritivor. Contohnya cacing tanah, rayap, dan serangga tanah.

118

Gambar 27 Gambar 28

Sumber : intranet2012.wordpress.com Sumber : http://www.rudyct.com B. Jenis-jenis interaksi dalam ekosistem

Jenis-jenis interaksi dalam ekosistem : 1. Netral

Adalah hubungan yang tidak saling mempengaruhi. Netralisme terjadi apabila nisianya berbeda. Namun sesungguhnya hubungan yang benar-benar netral tidak ada, sebab setiap organisme memerlukan komponen abiotiknya (udara, ruangan, air, cahaya) yang sama, sehingga timbul persaingan. Selain itu, setiap organisme juga mengeluarkan zat sisa yang dapat mengganggu organisme lain. Contoh hubungan netral adalah hubungan antara kambing dan ayam yang dipelihara dalam kandang yang berdekatan.

Gambar 29

119 2. Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan saling mempengaruhi antara dua organisme. Simbiosis ada tiga jenis :

 Simbiosis mutualisme

Merupakan hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Contohnya kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga. Kupu-kupu memperoleh madu dari bunga, sedangkan tumbuhan berbunga dibantu proses penyerbukannya.

Gambar 30

Sumber : http://ervinanana.blogspot.com

 Simbiosis komensalisme

Adalah hubungan antara dua jenis organisme, dimana yang satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan saat berinteraksi. Contohnya adalah tanaman anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Tanaman anggrek diuntungkan dapat hidup dipohon yang ditumpanginya, sedangkan pohon tidak mendapat keuntungan atau kerugian dari adanya tanaman anggrek.

120 Gambar 31

Sumber : http://riatriminarni.wordpress.com

 Simbiosis parasitisme

Adalah hubungan antara dua jenis organisme, dimana satu pihak dirugikan dan pihak lain diuntungkan. Contohnya hubungan antara pohon dengan benalu.

Gambar 32

Sumber : http://mediabelajarsd.wordpress.com 3. Kompetisi

Adalah interaksi antar organisme yang saling bersaing untuk bisa bertahan hidup. Contoh kompetisi antara 2 ayam jantan memperebutkan ayam betina.

Gambar 33

121 4. Predasi

Merupakan hubungan antara organisme yang memangsa dan dimangsa. Contohnya hubungan antara singa dengan rusa. meskipun tampak keja, hubungan predasi diperlukan untuk mengendalikan jumlah populasi mangsa.

Gambar 33

Sumber : http://putraberbagiilmu.blogspot.com

5. Antibiosis

Adalah hubungan dua makhluk hidup, yang satu menghambat pertumbuhan yang lainnya. Contohnya adalah hubungan jamur Pencillium nottatum yang menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Gambar 34

122 Silabus

Sekolah : SMP Negeri 1 Sendawar, Kutai Barat Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas / Semester : VII A/ II

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi Dasar : 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem. Alokasi Waktu : 10 x 40 menit

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (menit) Sumber/ Bahan/Alat Kognitif Psikomotor Afektif

- Ekosistem meliputi : 1. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem.

2. Habitat dan nisia. 3. Komponen penyusun ekosistem.

- Menampilkan gambar ekosistem.

- Tanya jawab mengenai gambar yang disampaikan - Memberi LKS kepada

siswa.

- Menjawab pertanyaan pada LKS.

- Mempresentasikan LKS hasil diskusi kelompok - Menampilkan animasi dan

video tentang ekosistem. - Tanya jawab tentang

ekosistem sesuai dengan animasi dan video.

Produk a. Mendefinisikan pengertian ekosistem dan istilah penting dalam ekosistem. b. Menyebutkan satuan makhluk hidup dalam ekosistem. c. Mendefinisikan pengertian habitat dan nisia. d. Menyebutkan contoh habitat dan nisia. - Menyebutkan dan memberi keterangan gambar satuan makhluk hidup dalam ekosistem dan mempresentasikan di depan kelas. - Menyebutkan dan memberi keterangan gambar komponen penyusun ekosistem pada LKS. Karakter - Serius, teliti - Disiplin - Percaya diri - Tekun - Tanggung jawab - Berani - Jujur Keterampilan Sosial - Sopan - Toleransi - Bekerjasama - Saling - Proses Belajar (Afektif) - Hasil Belajar (Kognitif) 6 x 40’ Sumber :

Buku IPA biologi untuk SMP kelas VII, Syamsuri, Istamar Dkk. 2007. Jakarta: Erlangga Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs VII, Wasis. 2008. Jakarta: Pusat Perbukuan

123

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (menit) Sumber/ Bahan/Alat Kognitif Psikomotor Afektif

- Mendengarkan penjelasan guru tentang ekosistem. - Diskusi/Tanya jawab e. Menyebutkan komponen penyusun ekosistem. f. Menjelaskan macam-macam komponen penyusun ekosistem. g. Menjelaskan daur materi dalam ekosistem. Proses a. Mendiskusikan pengertian ekosistem dan istilah-istilah penting dalam ekosistem. b. Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem. c. Mendiskusikan pengertian habitat dan nisia. d. Mengidentifikasi macam-macam habitat dan nisia. e. Mendiskusikan macam-macam komponen ekosistem. mengormati dan menghargai. Departemen Pendidikan Nasional Media / Alat : -Media Animasi -Video -LCD/Proyektor, -Laptop -Internet Bahan : -LKS

124

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (menit) Sumber/ Bahan/Alat Kognitif Psikomotor Afektif

f. Mengelompokkan

komponen-komponen penyusun ekosistem.

g. Mengidentifikasi daur materi dalam ekosistem. - Organisme Autotrof dan Heterotrof. - Interaksi dalam ekosistem - Menampilkan gambar organisme autotrof dan heterotrof.

- Tanya jawab mengenai gambar yang disampaikan - Menjawab pertanyaan pada LKS. - Mempresentasikan LKS hasil diskusi kelompok - Menampilkan video tentang organisme autotrof dan heterotrof - Tanya jawab tentang

organisme autotrof dan heterotrof sesuai dengan video. - Menjelaskan interaksi dalam ekosistem. - Diskusi/Tanya jawab Produk a. Menyebutkan macam-macam organisme autotrof dan/atau heterotrof. b. Menjelaskan pengertian organisme autotrof atau heterotrof. c. Menjelaskan organisme heterotrof berdasarkan jenis makanannya. d. Menjelaskan interaksi dalam ekosistem. Proses a. Mengidentifikasi macam-macam organisme autotrof dan/atau heterotrof. Menyebutkan dan memberi keterangan gambar pada organisme autotrof dan/atau heterotrof pada LKS dan mempresentasikan di depan kelas. Karakter - Serius, teliti - Disiplin - Percaya diri - Tekun - Tanggung jawab - Berani - Jujur Keterampilan Sosial - Sopan - Toleransi - Bekerjasama - Saling mengormati. - Proses Belajar (Psikomotor dan Afektif) - Hasil Belajar (Kognitif) 4 x 40’ Sumber :

Buku IPA biologi untuk SMP kelas VII, Syamsuri, Istamar Dkk. 2007. Jakarta: Erlangga Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs VII, Wasis. 2008. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Media / Alat : -Media Animasi -Video -LCD/Proyektor,

125

Materi Pokok/Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (menit) Sumber/ Bahan/Alat Kognitif Psikomotor Afektif

b. Mendiskusikan pengertian organisme autotrof dan/atau heterotrof. c. Mengelompokkan organisme heterotrof berdasarkan jenis makanan. d. Mengidentifikasi interaksi yang terjadi dalam ekosistem. -Laptop -Internet Bahan : -LKS

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat. Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : VII A/2 Pertemuan : 1, 2 dan 3 Alokasi Waktu : 6 x 40 menit A. Standar Kompetensi

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi Dasar

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem. C. Indikator :

Kognitif 1. Produk

a. Mendefinisikan pengertian ekosistem dan istilah-istilah penting dalam ekosistem.

b. Menyebutkan satuan makhluk hidup dalam ekosistem. c. Mendefinisikan pengertian habitat dan nisia.

d. Menyebutkan contoh habitat dan nisia.

e. Menyebutkan komponen penyusun ekosistem.

f. Menjelaskan macam-macam komponen penyusun ekosistem. g. Menjelaskan daur materi dalam ekosistem.

2. Proses

a. Mendiskusikan pengertian ekosistem dan istilah-istilah penting dalam ekosistem.

b. Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem. c. Mendiskusikan pengertian habitat dan nisia. d. Mengidentifikasi macam-macam habitat dan nisia.

e. Mendiskusikan macam-macam komponen penyusun ekosistem. f. Mengelompokkan komponen-komponen penyusun ekosistem. g. Mengidentifikasi daur materi dalam ekosistem.

Psikomotor

- Menyebutkan dan memberi keterangan gambar satuan-satuan dalam ekosistem dan mempresentasikan di depan kelas.

- Menyebutkan dan memberi keterangan gambar komponen penyusun ekosistem pada LKS.

127 Afektif

1. Karakter

a. Melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS.

b. Disiplin dalam pengumpulan LKS.

c. Percaya diri dalam mempresentasikan komponen penyusun ekosistem.

d. Tekun dalam belajar ekosistem.

e. Bertanggung jawab terhadap kelompok dalam mengerjakan LKS. f. Berani mengungkapkan pendapat.

g. Jujur dalam memberikan jawaban LKS dan dalam mengerjakan tes. 2. Sosial

a. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi. b. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman. c. Bekerjasama dengan baik saat melakukan kerja kelompok. d. Saling menghormati dan menghargai pendapat teman. D. Tujuan Pembelajaran :

Kognitif 1. Produk

a. Setelah berdiskusi, siswa mampu mendefinisikan pengertian ekosistem dan istilah penting dalam ekosistem.

b. Melalui LKS, siswa menyebutkan satuan makluk hidup dalam ekosistem.

c. Melalui studi pustaka, siswa mampu mendefinisikan pengertian habitat dan nisia beserta contohnya.

d. Melalui studi pustaka, siswa mampu menyebutkan contoh habitat dan nisia.

e. Melalui diskusi, siswa mampu menyebutkan macam-macam komponen penyusun ekosistem.

f. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan komponen ekosistem.

g. Melalui media animasi, siswa mampu menjelaskan daur materi dalam ekosistem.

2. Proses

a. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mendiskusikan pengertian ekosistem dan istilah-istilah penting dalam ekosistem.

b. Melalui kerja kelompok, siswa dapat mengidentifikasi satuan-satuan ekosistem.

c. Melalui kerja kelompok, siswa dapat mengidentifikasi pengertian habitat dan nisia.

128

d. Melalui studi pustaka, siswa dapat mengidentifikasi macam-macam habitat dan nisia.

e. Dengan bantuan animasi dan video, siswa dapat mengidentifikasi macam-macam komponen ekosistem

f. Dengan bantuan LKS, siswa dapat mengelompokkan macam-macam komponen ekosistem.

g. Dengan bantuan media animasi, siswa mampu mengidentifikasi daur materi dalam ekosistem.

Psikomotor

- Menyebutkan dan memberi keterangan gambar satuan-satuan dalam ekosistem dan mempresentasikan di depan kelas.

- Menyebutkan dan memberi keterangan gambar komponen penyusun ekosistem pada LKS.

Afektif

1. Karakter

a. Dalam mengerjakan LKS dilakukan dengan serius dan teliti. b. Disiplin dalam pengumpulan LKS.

c. Mempresentasikan komponen penyusun ekosistem dengan percaya diri.

d. Tekun dalam belajar ekosistem.

e. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelompok dalam mengerjakan LKS.

f. Berani mengungkapkan pendapat.

g. Bersikap jujur dalam mengerjakan LKS dan tes. 2. Sosial

a. Menyanggah pendapat teman saat diskusi dengan sopan. b. Memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman. c. Dalam kegiatan kelompok mampu bekerjasama dengan baik. d. Mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai

pendapat teman. E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian ekosistem

2. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem 3. Habitat dan nisia

4. Komponen penyusun ekosistem

Materi selengkapnya terlampir.

F. Model / Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Kooperatif

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, menonton video, animasi dan ceramah

129 G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke 1 (2x40 menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu

Guru Siswa

Kegiatan Awal (30 menit) Pembukaan - Memberi salam,

- Mengecek absensi, - Mengecek kesiapan siswa - Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran. - Melakukan Pre test.

- Menjawab salam,

- Siswa, mengeluarkan buku.

25 menit

Apersepsi - Guru menanyakan apa yang kalian ketahui

Dokumen terkait