• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

C. Saran

Selain berupa kesimpulan yang diperoleh dan dijabarkan diatas, peneliti juga ingin menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat bersifat membangun. Saran-saran tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru dan calon guru

Guru perlu mengembangkan kemampuan bertanya. Peran pertanyaan dapat menjadikan sebagai salah satu fasilitator belajar siswa. Dari penelitian ini, pembelajaran sebenarnya dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang relevan pada siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang konsep dan materi tertentu.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian selanjutnya dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak, dan dapat dilakukan penelitian serupa di tingkat siswa SMP atau SD apakah perkembangan pengetahuan lewat bertanya juga dapat terjadi disana.

48

DAFTAR PUSTAKA

Chiappetta. Eugene L.& R Coballa. 2010. Science Instruction In The Middle And Secondary Schools. 7ndEdition. New York: Macmillan Pub. Co

Cook Juan L & Cook Greg. 2005. Child Development Cognitive Development

Piagetian and Sociocultural Views (Chapter 5). Dalam:

http://www.pcarsonhighered.com/samplechapter/0205314112.pdf diunduh tanggal 9 juni 2015

Fooster, Bob. 2005.Fisika Terpadu 2B. Jakarta: Erlangga Giancoli, D.C. 2001.Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Kuntjojo. 2009.Metodologi Penelitian.Dalam:

http://web.iaincirebon.ac.id/tmtk/wpcontent/uploads/2015/06/metodologi -penelitian.pdf. diunduh tanggal 20 juni 2015

Kusmarni, Yani,STUDI KASUS. Dalam:

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196601131

990012-YANI_KUSMARNI/Laporan_Studi_Kasus.pdf. diunduh juni

2010

McComas, William. F. 2003.A Textbook Case of the Nature of Science: Laws and

Theories in the Science of Biology. Rossier School of Education,

University of Southern California. Los Angeles. Dalam:

http://coehp.uark.edu/pase/Law_Theory.pdf. diunduh tanggal 17 maret 2015

Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka

Simanjuntak, MP. 2012. Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Mahasiswa Pendekatan Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Video, Jurnal Pendidikan Fisika, vol. 1, 2012, pp. 55-60.

Sri Wardhani. 2010. Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Matematika di SMP/Mts, (Widyaiswara PPPPTK Matematika

Yogyakarta, 2010), hlm. 23. Dalam:

https://mgmpmatsatapmalang.files.wordpress.com/2011/11/instrumen-penilaian-mat-smp.pdf. diunduh pada 19 Maret 2015

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius

Suparno, P. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.

Jakarta: Grasindo

Suranto. 2009. Pengaruh Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Pada Konsep Usaha bagi Siswa SMP Negeri 1 Trucuk Klaten. (Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Sutoyo, A. 2012.Pemahaman Individu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Taber, K. S. 1999. Probing Understanding. November 1999. Cambridge:

Homerton College

Tipler, P.A. 1998.Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga

Van den Berg, E. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana

Young, Roger A. Freedman, T.R. 2002.Fisika Universitas Edisi kesepuluh Jilid I. Jakarta: Erlangga

50

51

Transkrip wawancara partisipan

(A = Peneliti; B = Partisipan)

A : pastinya kenal tokoh fisika Archimedes kan?

B : iya kenal. Saya sudah kenal ceritanya dari SD dulu mas.

A : wah, dari mana tahu? Dulu waktu SD sudah diajari tentang materi Archimedes ya?

B : belum mas. Tapi saya tahu dari baca komik matematika tentang Archimedes di buku perpustakaan.

A : oh iya. Trus cerita Archimedes apa yang kamu dapat dari baca komik itu? B : itu mas. Menceritakan tentang si Archimedes itu yang disuruh oleh raja untuk

memecahkan suatu masalah tentang mahkota raja yang dicampuri oleh perak atau tidak.

A : oh memangnya mahkota raja yang asli bahannya dari apa?

B : itu mas dari emas. Nah karna raja ragu mahkotanya itu asli atau tidak, dia menyuruh Archimedes untuk menyelidikinya.

A : oh terus bagaimana Archimedes menyelidikinya?

B : nah pertama dia kan bingung. Setelah berfikir keras namun tak kunjung menemukan jawaban, si Archimedes ini berendam di air sambil cari inspirasi, kan airnya ada yang keluar tumpah dari bak mandi, dari sana dia sadar bahwa air yang tumpah akan sama dengan massa dan volume badan dia yang masuk ke air. A : nah dari situ, bagaimana cara Archimedes mengetahui mahkota raja apakah

dicampuri oleh emas atau tidak?

B : itu mas kan dia dari peristiwa tadi dia menemukan tentang gaya Archimedesnya. nah gaya Archimedes ini lah yang dia gunakan untuk menyelidiki mahkota sang raja.

A : oh dengan gaya konsep archimedes ya? kemudian bagaimana dia menyelidikinya?

dengan mahkota yang akan diselidiki.

A : tunggu. Jumlah yang sama? Maksudnya? Apa yang jumlahnya sama? B : volume dari mahkota yang akan dibandingkan yang sama mas. A : oke. Lanjutkan!

B : jadi ketika mahkota asli dicelupkan di dalam air maka akan ada air yang tumpah. Nah si Archimedes ini membandingkan volume air yang tumpah antara mahkota emas asli dengan mahkota yang akan diselidiki. Kalau misalnya mahkota itu asli terbuat dari emas, maka volume air yang tumpah besarnya akan sama dengan volume air yang tumpah pada mahkota emas yang asli.

A : oh jadi seperti itu. Tadi kan kamu bilang bahwa Archimedes itu menyelidiki dengan gaya archimedes. Namun, disini kamu menjelaskan bahwa dia

menyelidiki dengan membandingkan kedua mahkota dengan melihat volume air yang tumpah. Jadi gaya archimedes itu sama dengan volume air yang tumpah? Apakah kedua hal ini berbeda?

B : enggak mas beda. Gaya archimedes itu adalah gaya apung yang dapat

menyebabkan benda mengalami gaya ke atas. Kalau volume air yang tumpah itu karena ada suatu benda yang dicelupkan di dalam air.

A : tadi di awal kamu bilang bahwa dia menyelidikinya dengan menggunakan prinsip gaya apung. Nah bagaimana dia menjelaskannya?

B : hmm. Aduh kurang tahu saya mas. Lupa. Yang saya tahu dia menyelidikinya dengan membandingkan volume air yang tumpah.

A : oh oke. trus bagaimana pengetahuanmu tentang volume air yang tumpah sama dengan volume benda yang tercelup?

B : jadi ketika sebuah benda dicelupkan di dalam air, air akan didesak oleh volume benda yang tercelup. Sehingga volume air yang tumpah akan sama dengan volume benda yang tercelup. Atau kalau secara jelas dapat di tunjukan dengan menyelupkan sebuah bola ke dalam air. Ketika dicelupkan ada sejumlah air yang tumpah, air tumpah itu di ukur volume nya sehingga nanti akan diperoleh

sejumlah volume yang besarnya sama dengan volume benda tersebut. A : oke brarti volume air yang tumpah tergantung dengan volume bendanya? B : iya mas, tapi massanya juga ngaruh sepertinya.

B : iya mas.

A : oke, berarti kalau ada 2 bola yang punya volume sama dan kemudian dicelupkan kedalam air, maka volume air yang tumpah apakah sama?

B : iya mas sama.

A : terus kalau ada 2 bola yang punya massa sama dan kemudian dicelupkan kedalam air, maka volume air yang tumpah apakah sama?

B : iya mas sama juga.

A : kalau massa bendanya berbeda? Apakah volume air yang tumpah akan berbeda juga?

B : iya mas berbeda. Benda yang punya massa lebih besar akan menyebabkan volume air yang tumpah juga lebih banyak.

A : jadi semakin besar massa benda yang dicelupkan di dalam air, maka volume air yang tumpah juga semakin banyak?

B : iya mas. Setahu saya begitu.

A : nah misalkan gini. Aku punya 2 benda yang berbentuk bola. Kedua bola memiliki volume yang sama. Tetapi bola-1 punya massa yang lebih besar. Apabila kedua bola ini saya celupkan kedalam sebuah tabung yang berisi penuh air ternyata kedua bola ini tenggelam. Pertanyaanku, apakah volume air yang tumpah berbeda?

B : ehmmm sepertinya berbeda.

eh sebentar mas. sama ding mas. Sama. Iya sama.

A : sebelumnya, tadi kamu bilang bahwa massa juga mempengaruhi volume air yang tumpah, tapi dalam kasus ini kamu mengatakan sama. Nah yang bener yang mana ini? Haha

B : oh iya mas, brarti yang berpengaruh hanya volume bendanya saja. Massa tidak berpengaruh.

A : yakin?

B : iya mas, yakin.

volume air yang tumpah sama dengan volume benda yang mendesak. Disana tidak dijelaskan tentang pengaruh massa, jadi hanya volume bendanya saja. A : oke. Misalnya pada peristiwa seperti ini, aku punya balok kayu yang di salah satu

bidangnya saya ikatkan kawat kaku tipis. Dan ada wadah yang berisi penuh air. Nah ketika kawat saya dorong masuk ke dalah wadah, balok kayu tercelup di air hanya setengahnya saja. Brarti volume air yang tumpah seberapa?

B : oh kalo Cuma setengahnya brarti volume air yang tumpah juga hanya sebanyak volume setengah balok kayu itu.

A : oke, kalau balok kayu itu saya celupkan seluruhnya, namun posisinya berada ditengah-tengah wadah?

B : brarti volume air yang tumpah juga volume seluruhnya balok kayu itu.

A : trus kalau baloknya saya dorong lagi sampai di dasar wadah, bagaimana dengan banyaknya volume air yang tumpah?

B : sama mas. Banyaknya volume air yang tumpah juga sama dengan volume balok kayu itu?

A : oh bagaimana kamu tahu kalau sama?

B : tahu mas. Saya masih inget ketika minum teh yang saya kasih es batu.

Permukaan air di gelas akan naik ketika saya kasih es batu. Nah ketika es batu itu saya celupkan lagi dengan sendok ke dalam gelas, ketinggian permukaan air tetap akan sama ketika es batunya berada di tengah-tengah gelas ataupun di dasar gelas. Dari teori Archimedes juga cocok, bahwa banyaknya zat cair yang tumpah sama dengan volume air yang didesak.

A : oke. Kalau begitu balik ke pertanyaan awal. Bagaimana Archimedes menyelidiki mahkota menggunakan konsep gaya apung?

B : aduh masih belum tau jawabannya mas haha

A : haha oke. Pertanyaan lain, emm gaya apung itu berpengaruh pada apa?

B : ee mungkin gaya apung ini yang menyebabkan benda tidak tenggelam dan dapat mengapung, melayang.

A : jadi yang menyebabkan benda mengapung, melayang dan tenggelam adalah gaya apung?

mempengaruhi.

A : oh jadi gaya apung dan massa jenis mempengaruhi?

B : kalau massa jenis saya yakin mempengaruhi, tapi kalau gaya apung saya masih sedikit ragu haha

A : haha oke. nah brarti kalau sudah yakin ya massa jenis berpengaruh, pengaruhnya bagaimana?

B : pengaruh massa jenis ya? Brarti apabila massa jenis benda lebih kecil dari pada massa jenis air, benda akan mengapung. Kalau massa jenis benda sama dengan massa jenis air, benda akan melayang. Dan apabila massa jenis benda lebih besar dari pada massa jenis air, benda akan tenggelam.

A : oh jadi begitu?

dalam kehidupan sehari-hari kita lihat kapal besar yang terbuat dari logam yang punya massa jenis lebih besar dari pada massa jenis air laut, dia tetap akan mengapung. Kenapa kapalnya tidak tenggelam?

B : sebenarnya bukan massa jenis bendanya saja mas, namun massa jenis rata-rata. Jadi, dalam kasus kapal, di dalam kapal itu terdapat ruang kosong yang ditempati oleh udara, berarti massa jenis rata-rata kapal itu adalah bukan hanya massa jenis logam saja, namun disana terdapat massa jenis udara. Nah, ketika dilihat secara keseluruhan, massa jenis rata-ratanya akan lebih kecil dari pada massa jenis air laut.

A : oke. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana penjelasan tentang syarat tenggelam, melayang dan mengapung? Kenapa dalam peristiwa tenggelam, massa jenis benda harus lebih besar dari pada massa jenis zat cair? Kenapa tidak yang lain? B : bagaimana ya, kurang tau mas haha

A : haha oke. coba kamu gambarkan ketiga peristiwa tadi secara sederhana! B : (menggambar peristiwa mengapung, melayang dan tenggelam). Sudah mas. A : menurutmu ada gaya apa saja yang bekerja disana?

B : iya mas, hanya gaya berat dan gaya apung yang bekerja pada ketia peristiwa itu. A : oke. Coba kamu gambarkan gaya-gaya apa saja yang ada dalam peristiwa itu! B : (menggambar gaya-gaya yang bekerja).

apung? B : iya mas.

A : oke. Kemudian bagaimana dengan gaya besarnya kedua gaya ini? B : maksudnya?

A : coba kamu amati, bagaimana dengan besar gaya berat dan gaya apungnya? B : kalau gaya berat besarnya massa benda dikali percepatan gravitasinya. Kalau

gaya apung saya lupa bagaimana persamaannya haha

A : oke. Menurutmu gaya apung itu gaya yang muncul dari mana? B : emm itu gaya yang disebabkan oleh air mungkin.

A : oh jadi air dapat memberikan gaya pada benda? Sebenarnya ketika benda

dicelupkan didalam air apa yang akan terjadi? Yang sudah pasti terjadi apa? Apa yang dilakukan air pada benda?

B : emmm tekanan air. Jadi, ketika ada benda berada di air dia akan tertekan oleh tekanan air.

A : bagaimana dengan tekanannya?

B : jadi tekannan air akan menekan benda. Lalu ketika semakin dalam di air tekanannya akan

semakin besar. Tekanan ini dirumuskan dengan ρgh. Semakin besar jarak dari permukaan air, tekanannya akan semakin besar.

A : jadi misalkan gini (sambil menggambar), ketika benda dicelukan kedalam air dimana saja tekanan air yang dikerjakan pada benda? Coba ditunjukan.

B : bagiannya ya? Semua bagian benda akan terkena tekanan. Karena tekanannya di segala arah. Berarti tekanannya ada di seluruh permukaan benda itu (sambil menunjukan pada gambar)

A : apakah tekanannya sama untuk disetiap permukaannya? Coba kamu analisis dulu sebentar.

B : (...berfikir). jadi setelah saya pikirkan, dibagian kanan dan kiri karena jarak dari permukaan air sama, maka tekanannya juga sama. Sehingga akan saling

menghilangkan. berarti dari situ, hanya akan diperhatikan pada bagian atas dan bawah saja. Nah, karena dibagian bawah benda tekanan airnya lebih besar, jadi pada akhirnya akan tersisa tekanan air yang arahnya keatas. Mungkin itu yang

menunjukan pada gambar)

A : oh jadi tekanan itu sama dengan gaya?

B : emm bukan ding mas. Itu tekanan kan F dibagi A. A : nah disana apakah ada gaya?

B : yang ada tekanan mas. Tapi kalau ada tekanan berarti kita dapat menghitung gayanya juga.

A : coba bagaimana?

B : (menjelaskan sambil menulis) seperti ini mas. Jadi nanti akan diperoleh gaya yang besarnya ρghA yang arahnya keatas.

A : oke. Trus itu ρ siapa? h yang mana? Dan A itu milik siapa?

B : karena ini adalah gaya yang dikerjakan air, maka ρ itu miilik fluida. Oh tapi h dan A ini kan milik si benda jadi dapat saya rumuskan sebagai V (volume). A : volume? Volume benda berarti?

B : emm volume air mas. Tapi volume air yang terdesak. Kalau dalam peristiwa ini karena bendanya tercelup seluruhnya jadi ya volume air yang terdesak sama dengan volume bendanya. Seperti yang dijelaskan di awal tadi mas, volume air terdesak akan sama dengan volume benda yang tercelup.

A : oke, berarti ini adalah gaya yang disebabkan oleh zar cair kan? B : iya mas. Inilah yang namanya gaya apung, saya inget sekarang. A : oh jadi ini yang namanya gaya apung? Yang besarnya ρgV? B : iya mas.

A : nah coba kamu perhatikan gambar yang tadi! Bagaimana dengan besar gaya apungnya?

B : besarnya sama dengan gaya berat bendanya mas. Di awal tadi volume air yang tumpah akan sama dengan volume benda yang tercelup itu pengaruhnya di sini. Jadi, ketika volume benda yang tercelup hanya separonya dia juga akan

berpengarung pada besarnya gaya apung itu yang pengaruhnya juga setengahnya. A : maksudnya?

B : kan volume air yang tumpah sama dengan volume benda yang tercelup itu ngaruh ke gaya apung mas. Volume benda yang tercelup kan sama dengan volume air yang dipindahkan, jadi itu akan ngaruh ke gaya beratnya. Ato dengan

awal tadi aku salah, kalau massa yang berpengaruh tapi berat benda yang tercelup.

A : oke. Penjelasannya bagaimana?

B : kan apa bila benda yang tercelup di dalam air dia akan mendesak zat cair. Nah, besarnya desakan ini akan sama dengan gaya apung. Atau dapat dituliskan dengan FA=Wb. makanya benda yang tercelup di dalam air akan seperti kehilangan beratnya dan terasa lebih ringan.

A : oh gitu?

Jadi, apakah persamaan ini berlaku untuk ketiga peristiwa tadi? Untuk peristiwa tenggelam, melayang dan mengapung?

B : iya mas. Kan ketiganya mengalami kedua gaya ini. Dan peristiwanya kan berada pada posisi stimbang, jadi resultan gayanya adalah nol. Jadi gaya apung akan sama dengan gaya beratnya di semua peristiwa.

A : oh oke. Sekarang coba buktikan dengan membuktikan syarat-syarat mengapung, melayang dan tenggelam tadi!

B : oke mas, bentar. (membuktikan syarat-syarat mengapung, melayang dan tenggelam)

Sudah mas. Tapi yang tenggelam tidak ketemu. A : oke. Yang tenggelam tidak terbukti ya?

coba kamu perhatikan lagi, ada sesuatu yang kurang tidak? B : yang kurang? Sepertinya tidak ada je mas.

A : ingatkah kamu ketika ada sebuah benda diam yang diletakkan pada sebuah bidang? Dia akan mengalami gaya apa saja?

B : gaya gravitasi kan? A : ada tidak gaya lain?

B : oh itu mas. Aksi-reaksi. Ada gaya normal. Brarti disini ada yang normal (sambil membetulkan perhitungannya) berarti nanti pada peristiwa tenggelam, gaya apungnya akan lebih kecil dari pada gaya berat benda. Sehingga (melanjutkan pekerjaannya). Jadi terbukti mas. Yeah! Haha

A : hahaha oke. Selamat. Haha B : haha

B : gaya archimedes ini adalah gaya apung, gaya yang arahnya ke atas. Gaya yang disebabkan oleh tekanan air. Besarnya adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan atau berat benda yang tercelup.

A : oke. terima kasih atas waktunya. B : iya mas, sama-sama.

60

Transkrip latihan wawancara partisipan A

(A = Peneliti; B = Partisipan)

A : pernah dengar yang namanya Archimedes? B : Archimedes? Iya.

A : itu tokoh yang bicara mengenai apa? B : tentang air air itu kan ya? lupa haha

A :yaah. Misalkan ada benda yg dmasukkan dlm zat cair. Dia akan mengalami keadaan apa?

B :hmmm itu lho mas bendanya akan tengelam, mengapung, dan berubah bentuk. A :oh selain tenggelam, mengapung berarti batu yang dicelupkan di dalam air

mulainya bentuknya bola bisa berubah jadi balok gitu ya? B : enggak. Berarti tidak bisa berubah bentuk haha

A :oh. Kalo tenggelam dan mengapung kenapa bisa terjadi? Benda akan mengalami mengapung dan tenggelam karena dipengaruhi oleh apa?

B :dipengaruhi oleh massa. Kan misalnya batu kan punya massa yang lebih berat dibandingkan plastic. Sehingga batu akan tenggelam sedangkan plastik bisa mengapung.

A : jadi yang mempengaruhi adalah massanya? B : iyaa. Bener kan mas? haha

A : coba kita lihat di kehidupan sehari-hari saja ya. tahu kapal? B : tahu lah mas.

A :kapal punya massa yang lebih besar dari pada batu kerikil, tapi kenapa ya batu kerikil tenggelam sedangkan kapal mengapung? Padahal massa kapal jauh lebih besar.

B :hmmm kenapa ya? aduh gak tahu mas udah lupa.

A :sekarang gini. Misalkan ada dua tabung yang punya volume sama. Di isi 2 zat cair yang berbeda jenisnya. Kemudian ada satu telur. Ketika telur

membedakan dari kedua peristiwa ini!

B :yang membedakan itu zat cairnya mas. Trus telurnya sama ya? berarti massanya juga sama. Eh iya ding, bukan bergantung pada massa tapi massa jenisnya. Iya iya inget sekarang. Haha trus kemungkinan keadaan bendanya masih ada satu lagi yaitu melayang, yang di tengah-tengah air itu.

A :lho tadi bilangnya bergantung massa, sekarang bergantung massa jenis? Lha yang bener yang mana ini?

B :yang massa jenis mas haha

A :kalau memang tergantung pada massa jenis bagaimana kamu menjelaskannya?

B :seingetku sih mas, kalau tenggelam itu bendanya punya massa jenis lebih besar dari air. Kalau mengapung itu bendanya punya massa jenis yang lebih kecil. Trus kalau melayang bendanya punya massa jenis yang sama dengan massa jenis air. Iya kan ya? udah agak lupa sih mas haha

A :oh gitu ya? trus balik ke pertanyaan awal. Apa yang di bahas Archimedes? Konsep apa?

B :aduh mas gak tau udah lupa haha. Pokoknya tntang air-air gitu.

A :kamu pernah main air? Renang? Atau mencelupkan benda didalam air? Bagaimana rasanya mengangkat benda yang berada di dalam air?

B :iya pernah. Itu mas, kalau mau gerak di air itu susah. Terus kalau itu bendanya jadi lebih ringan mas.

A :tambah ringan kan bendanya? Nah kira-kira apa apa disana kok bendanya bisa tambah ringan? Ada gaya apa saja disitu?

B : gaya apa ya? gaya gravitasi ya? A :selain gaya gravitasi?

B : gaya apa ya? gak tau mas.

A :dari peristiwa tadi ya, benda bisa mengalami tenggelam karena dikerjakan gaya apa? arahnya?

B :gaya gravitasi kan ya? arahnya jalas kebawah makanya benda bisa tenggelam. A :laah. Trus sekarang peristiwa yang lain. Mengapung. Benda yang mengapung

mengalami gaya gravitasi tidak? B :iya jelas mengalami gaya gravitasi lah.

B :jelas kebawah dong mas.

A :kalau benda dikerjakan gaya kebawah kenapa benda itu bisa tetap berada di permukaan/ mengapung?

B :oh iya ya. kenapa ya? aduh mas bingung.

A :nah kira-kira ada gaya lain enggak yang dikerjakan pada benda itu?

B :oh. hmm. berarti ada dong mas. gaya yang arahnya keatas biar bendanya tidak tenggelam.

A :ya. terrus gaya apa itu? kenapa kira-kira ada gaya keatas?

B :gaya apa ya? gak tau mas. Kenapa ada gaya keatas mungkin karena gaya yang disebabkan oleh zat cairnya.

A :trus apakah gaya yang keatas ini juga ada pada semua peristiwa? tenggelam, melayang dan mengapung?

Dokumen terkait