BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada bagian terdahulu, saran yang dapat diberikan untuk beberapa pihak di antaranya adalah sebagai berikut.
148 1. Bagi Guru Matematika
Pembelajaran benda-benda simetris dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, alangkah baiknya pembelajaran ini dijadikan sebagai alternatif pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika di SD. Selain itu, guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan merancang pembuatan LKS yang lebih kreatif dan menantang siswa, selain itu guru juga dituntut untuk membuat media pembelajaran yang dapat menarik siswa. Seperti yang telah diketahui bahwa motivasi instrinsik lebih utama dibanding motivasi ekstrinsik, alangkah baiknya guru sering memberikan ceramah-ceramah atau tayangan-tayangan yang dapat memotivasi belajar siswa agar dengan sendirinya siswa memiliki keinginan untuk belajar sendiri meskipun tanpa diminta oleh guru ataupun orang tua.
2. Bagi Pihak Sekolah
Ruangan kelas cukup memadai namun dengan kapasitas siswa yang lebih membuat terasa sempit. Selain itu, alangkah baiknya jika tersedia infokus dan alat-alat yang dapat mendukung pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih kondusif lagi.
3. Bagi Siswa
Siswa harus selalu siap dalam memecahkan permasalahan baik permasalahan yang telah dikenal siswa maupun permasalahan yang baru dikenal siswa. Selanjutnya, diharapkan agar siswa dapat menerapkan pemecahan dalam permasalahan matematika di kehidupannya sehari-hari.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini terdapat beberapa kekurangan di antaranya pengadaan media yang terbatas seperti gambar saja. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media lain seperti media yang berbentuk audio-visual karena ketika siswa hanya melihat gambar saja siswa sudah merasa senang, apalagi jika media berupa audio-visual tentu saja dapat menarik perhatian siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Amioroh, S. (2012). Penggunaan Teknik Bertanya dalam Pembelajaran Kontekstual
untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa SMP. [Offline]. Tersedia:
http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=2034 Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B. ( 2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fatimah, N. (2012). Penerapan Pembelajaran Learning Cycle 5E dalam Mata
Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung. Tidak
diterbitkan.
Hamadi, A., dan Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hassoubah, Z.I. (2008). Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis Disertai Ilustrasi dan
Latihan. Bandung: Nuansa.
Kharisma, T. (2012). Kemampuan Berpikir Analitis dan Kritis. [Online]. Tersedia.http://thabilkharisma.blogspot.com/2012/01/kemampuan-berpikir- analitis-dan-kritis.html. [3 November 2012]
Maulana (2007a). Alternatif Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. [Offline]. Tersedia:
http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk_049507_chapter2.pdf
Maulana (2007b). Alternatif Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. [Offline]. Tersedia:
http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk_049507_chapter3.pdf Maulana (2008a). Dasar-dasar Keilmuan Matematika. Subang: Royyan Press.
Maulana (2008b). Konsep Dasar dan Aplikasi Statistika serta Teori Distribusi
Maulana (2008c). Pendidikan Matematika 1 Bahan Belajar untuk Guru, Calon Guru,
dan Mahasiswa PGSD: Tidak dipublikasikan.
Maulana (2009). Memahami Hakikat, Variabel, dan Instrumen Penelitian Pendidikan
dengan Benar Panduan Sederhana bagi Mahasiswa dan Guru Calon Peneliti.
Bandung: Learn2live n live2learn.
Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Jakarta: Rineka Cipta.
Mustaqim, B., dan Astuti, A. (2008). Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI kelas
IV. Jakarta: Pusbuk Depdiknas.
Nadhirin (2010). Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). [Online]. Tersedia: http://nadhirin.blogspot.com/2010/03/model-pembelajaran- contextual-teaching.html. [5 November 2012]
Nana, S. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prabawati, M.N. (2011a). Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kontekstual dengan
Teknik SQ3R terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir
Kritis Matematik Siswa SMA. [Offline].
Tersedia:http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=1180
Prabawati, M.N. (2011b). Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kontekstual dengan
Teknik SQ3R terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir
Kritis Matematik Siswa SMA. [Offline].
Tersedia:http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk_0907979_chapter2.pdf Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ramdan, D.A. (2008). Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Kontekstual Berbasis Media Kartun terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa: Suatu Penelitian Terhadap Kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI. [Offline]. Tersedia:
http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=3258 [5 Januari 2013] Ruseffendi, dkk. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Departemen Pendidikan
Ruseffendi (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksata
Lainnya.Bandung: Penerbit Tarsito Bandung.
Rusman (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Slameto (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Somakim (2010). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self-Efficacy
Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik. Disertasi. [Offline]. Tersedia http://repository.upi.edu/operator/upload/d_mat_chapter2.pdf
Subarinah, S. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas. Suherman, E., dan Sukjaya, Y. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah 157.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wardhani, dkk. (2011). Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar
dari PISA dan TIMSS. Kementerian Pendidikan Nasional Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.
Yulianti, H. (2009). Penerapan Model SAVI dalam Pembelajaran Matematika untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Skripsi. Jurusan
Dokumen
Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD/MI. Jakarta: Dharma Bakti.
Depdiknas (2006). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22
Tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang (2012). Daftar Sekolah Dasar Berdasarkan
Jumlah Nilai Ujian Nasional SD/MI Tahun Ajaran 2011/2012 Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan