• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan model pembelajaran siklus belajar hipotetikal deduktif 7E untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa SMA pada konsep pembiasan cahaya peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:

98

1. Model pembelajaran siklus belajar hipotetikal deduktif 7E menggunakan alat- alat praktikum yang sederhana dan mudah didapat dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran ini pada konsep-konsep yang memiliki karakteristik sama dengan konsep pembiasan cahaya.

2. Agar praktikum pada penerapan model siklus belajar hipotetik deduktif 7E terlaksana dengan baik, guru dapat memberikan tugas membuat rancangan alat sederhana untuk pembelajaran di kelas, sehingga tidak tergantung dengan alat yang tersedia di laboratorium.

3. Agar siswa merespon permasalahan yang diajukan pada awal pembelajaran dengan baik maka pada tahap elicit dan engage, hendaknya guru mengawali penyajian masalah dengan bahasa yang mudah dipahami siswa.

4. Kegiatan penyelidikan mengalami kendala yang disebabkan oleh kurang terbiasanya siswa melakukan kegiatan praktikum dalam kelompok. Oleh karena itu, guru sebaiknya meningkatkan proses bimbingan pada saat siswa bekerja.

5. Agar kegiatan presentasi pada tahap explain berlangsung dengan baik, guru hendaknya dapat memberikan pengarahan terlebih dahulu pada awal pembelajaran bagaimana mempresentasikan hasil penyelidikan agar penggunaan waktu lebih efektif.

6. Agar diskusi yang dilakukan pada tahap elaborate berjalan efektif, maka guru hendaknya mampu mengatur kesesuaian waktu yang tersedia sehingga pembelajaran dapat terlaksana lebih maksimal.

99

7. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya model siklus belajar hipotetikal deduktif 7E diterapkan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains yang lebih dititikberatkan pada tahap explore.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and

Assessing. New York: Longman.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Ates, S. (2005). “The Effect of Learning Cycle on College Studens’ Understanding of Different Aspects in Resistive DC Circuits”. Eletronic

Journal of Science Education. 9, (4).

Bodner, G.M. (1986). Constructivist A Theory of Knowledge. Purdue University.

Journal of Chemical Education. 63, (10).

Cheng, K.K., et al. (2004). “Using an Online Homework System Enhances Students’ Learning Of Physics Consepts in an Introdutory Physics Course”.

Journal American Association of Physic Teacher. 72, (11), 1447–1453.

Dahar, R.W. (1985). Kesiapan Guru Mengajar Di Seklah Dasar Ditinjau Dari Segi Pengembangan Keterampilan Proses Sains (suatu studi iluminatif tentang proses belajar mengajar sains di kelas 4,5, dan 6 sekolah dasar. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan.

. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (1994). Kurikulum Penddikan Dasar Garis-garis Besar Program

Pengajaran Sekolah lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

. (2004). Silabus Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Menengah.

________. (2006). Daftar Silabus Fisika KTSP 2006. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Druxes, H. (1995). Kompedium Didaktik Fisika. Bandung: Remaja Rosdakarya. Eisenkraft, A. (2003). “Expanding the 5E Model”. The Science Teacher. 70, (6),

57-59.

Fraenkel, J. R. & Wallen, N. E. (2007). How to Design and Evaluate Research in

Giancoli, D.C. (2001). Physics Fifth Edition. Alih Bahasa: Yuhilza Hanum. Fisika Edisi Kelima, Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Gonzales, P. (2009). Highlights from TIMSS 2007: Mathematic and Science

Achievement of U.S. Fourthand Eighth-Grade Students in an International Context. Washington: National Center for Education Statistics. [Online].

Tersedia: http://nces.ed.gov/pubs2009/2009001.pdf. [10 Februari 2010] Hamalik, O. (2002). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Hancer & Yilmaz. (2007). “The Effects of Characteristics of Adolescence on The Science Process Skills of The Child”. Journal of Applied Sciences. 7, (23). Harini, T. (2005). Model Pembelajaran Inquiry untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains pada Pembelajaran Biologi SMP. Tesis SPs UPI

Bandung: Tidak Diterbitkan.

Huang, K.J., et al. (2008). “Embedding Mobile Technology To Outdoor Natural Science Learning Based on the 7E Learning Cycle”. the National Science Council of the Republic of China. NSC 097-2811-S-008-001.

Kanginan, M. (2007). Fisika SMA. Bandung: Erlangga.

Karyadi, F. (2009). Model Siklus Belajar Abduktif Empiris untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP pada Materi Bunyi. Tesis SPs UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Kneller, G.F. (1984). Introduction to the Philosophy of Education. New York: John Willey Sons Inc.

Lawson, A.E. (1988). Science Teaching and Development of Thinking. Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.

Lee, Y., et al. (2008). Technology-Enhanced Homework Assignments to

Facilitate Conceptual Understanding in Physics. Paper on ICCE 2008.

[Online]. Tersedia: http://www.apsce.net/ICCE2008/papers/ICCE2008- paper83.pdf [2 Oktober 2009]

Liliasari. (2002). Pengembangan Model Pembelajaran Kimia untuk Meningkatkan Strategi Kognitif Calon Guru dalam Menerapkan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi (Studi Pengembangan Berpikir Kritis dan Kreatif). Laporan Penelitian Hibah Bersaing IX Perguruan Tinggi. UPI

. (2005). Membangun Keterampilan Berpikir Manusia Indonesia Melalui Pendidikan Sains. Naskah Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap

dalam Ilmu Pendidikan IPA pada Fakultas PMIPA UPI Bandung.

Lindgren, J. & Bleicher, R.E. (2005). “Learning the Learning Cycle: The Differential Effect on Elementary Preservice Teachers”. Journal Science

and Mathematics. 105, (2), 61-72.

Lorsbach, Anthony W. (2006). The Learning Cycle as a Tool for Planning

Science Instruction. [Online]. Tersedia:

http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/Lorsbach2571rcy.htm. [10 Oktober 2009]

Margendoller, J.R, Maxwell, N.L, & Bellisimo, Y. (2006). “The Effectivenes of Problem-Based Instruction: A Comperative Study of Instructional Methods and Student Charactheristics”. The Interdisciplinary Journal of Problem-

based Learning. 1, (2).

Mursell, J & Nasution. (2008). Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Edisi

Pertama. Jakarta: Bina Aksara.

Nuhoglu, H & Yalcin, N. (2006). “The Effectiveness of the Learning Cycle Model to Increase Student’ Achievement in the Physics Laboratory”. Journal of

Turkish Science Education. 3, (2), 49-65.

Nur, M & Wikandari, P. (2000). Pengajaran Berpusat Pada Siswa dan

Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: Pusat Studi MIPA

Universitas Negeri Surabaya.

Piaget, J.(1979). The Child’s Conception of Physical Causality. New Jersey: Little Field, Adams & Co.

Pines & West. (1986). Conceptual Understanding and Science Learning: an

Interpretation of Research within a Sources of Knowledge Framework, Science Education. 70 (5), 583-604.

Ruseffendi, H.E.T. (1998). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: Andira.

Rustaman, N & Andrian Rustaman. (1997). Pokok-pokok Pengajaran Biologi dan

Kurikulum 1994. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suparno, S.J. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Jakarta: Kanisius.

Stiggins, R.J. (1994). Student-Centered Classroom Assessment. New York: Macmillan College Publishing Company, Inc.

Tatang. (2005). Penerapan Model Learning Cycle untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Siswa Kelas II SMA pada Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang. Tesis SPs UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Tias, W., Tapilouw, F.S. & Widodo, A. (2008). ”Perbandingan Pembelajaran Berbasis Inkuiri Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi pada Topik alat Indera Di SMA”. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 2, (3), 339-358. TIMSS. (2003). Highlihts from The Trends in International Mathematics and

Science Study (TIMSS). Washington, D.C: National Center for Statistics

(NCES), Institute of Education Sciences, U.S. Departement of Education. Tipler, P.A. (2001). Physics for Scientists and Engineers. Alih bahasa: Bambang

Soegijono. Fisika untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga, Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Uyanto, S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wartono. (1996). “Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Sains di SD” dalam Khazanah Pengajaran IPA. Majalah Pendidikan IPA. Vol I/No 2/1996. Bandung: IMAPIPA PPS & PPS IKIP Bandung.

Williams, P. (2007). “Implementing Interactive Lecture Demonstrations (ILDs) With a Classroom Response System”. Department of Physics, Austin

Community College Physics Workshop for The 21st Century Project.

Winkel, W. S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Yilmaz, H & Huyuguzel-Cavas, P. (2006). “The Effect of The 4-E Learning Cycle Methode on Students’ Understanding of Electricity” Journal of Turkish

Dokumen terkait