BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis melihat hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para pendidik, orang tua dan sekolah. Oleh karena itu, penulis memberikan usulan sebagai upaya meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) khususnya mengenai materi PAK agar dapat membantu siswa untuk menumbuhkan dan meningkatkan sikap empati sebagai wujud anak-anak Allah yang mengasihi orang lain.
1. Bagi pihak sekolah agar senantiasa meningkatkan efektivitas maupun kualitas kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) melalui penyediaan materi cerita-cerita yang baik, seperti cerita-cerita pengalaman hidup, cerita kitab suci, cerita pendek dan cerita orang kudus misalnya dalam bentuk buku dan kaset VCD sebagai sumber belajar bagi siswa agar dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK).
2. Bagi peserta didik, diharapkan antar peserta didik mampu mengenal latar belakang teman-teman mereka meliputi suku, keluarga, bahasa, keunikan, kelebihan dan kekurangan dari sesama. Dalam proses kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) khususnya dalam menggunakan cerita, peserta mau diajak berefleksi dan menemukan makna cerita. Sikap empati tumbuh karena kita mengenal orang lain maka mengikuti kegiatan seperti sharing bersama, drama musikal, retret bersama dan bakti sosial dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan empati.
Bagi Program Studi IPPAK Universitas Sanata Dharma hendaknya mempersiapkan calon pendidik iman yang memiliki tidak hanya berintegritas namun memiliki kemampuan yang berguna bagi kreativitas kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) yakni kemampuan bercerita. Hendaknya sebagai calon guru dan pewarta, mahasiswa diberi pelatihan bercerita yang berguna bagi pelayanan. Guru yang kreatif dan mampu bercerita dengan baik membuat peserta didik tertarik mengikuti mata pelajaran PAK dan tercapainya tujuan PAK itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Abdul Majid. (2013). Mendidik Dengan Cerita. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset
Adisusanto, F.X., Heryatno. W.W., & F.X. Dapiyanta. (2000). Katekese pada Milenium III: quo vadis?. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Burhan Nurgiyantoro. (2005). Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Covey, Sean. (2001). Kebiasaan Remaja Yang Sangat Efektif. Jakarta Barat: Bina Rupa Aksara
Driyarkara. (1980). Driyarkara tentang Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Duwi Priyatno. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset
Edy Sembodo. (2010). Contekan Pintar Sastra Indonesia untuk SMP dan SMA. Jakarta Selatan: Penerbit Hikmah
Groome, Thomas H. (2010). Christian Religious Education (Pendidikan Agama Kristen). Jakarta: Gunung Mulia
Hardjana, H.P. (2006). Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-anak. Jakarta: Penerbit PT.Grasindo
Hartono. (2013). SPSS 16.0 Analisis Data dan Statistika: Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hasanuddin, W.S. (2015). Sastra Anak: Kajian Tema, Amanat dan TeknikPenyampaian Cerita Anak Terbitan Surat Kabar. Bandung: CV.Angkasa
Heryatno, W.W. (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah. Yogyakarta:IPPAK USD
Howe, David. (2015). Empati: Makna dan Pentingnya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak (Jilid II). Jakarta: Penerbit Erlangga
Kaufeldt Martha. (2008). Wahai Para Guru, Ubahlah Cara Mengajarmu!. Jakarta: PT. Indeks
Kemdikbud. (2014). Buku Guru: Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemdikbud
Komisi Kateketik KWI. (2001). Menuju Kurikulum Baru PAK di Sekolah. Jakarta: Sekretariat Komisi Kateketik KWI Indonesia
Linda. (1997). Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Mamang Sangadji dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset
Moeslichatoen R. (2014). Metode Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Paus Yohanes Paulus II. (1979). ). Ajaran dan Pedoman Gereja tentang Pendidikan Katolik. Jakarta: Grasindo
Sarumpaet. (2010). Pedoman Penelitian Sastra Anak (Edisi Revisi). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Setyakarjana, J.S. (1997). “Kateketik Pendidikan Dasar”. Manuskrip. Yogyakarta: Pusat Kateketik
Sutrisno Hadi. (2015). Metodologi Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Taufik. (2012). Empati: Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: RajaGrafindo
Persada
Thahar, H.E. (2014). Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Percetakan Angkasa Wiratna Sujarweni dan Endrayanto. (2012). Statistika untuk Penelitian.
( ) 5 Lampiran 3: Hasil Analisis SPSS
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.844 34
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Cerita Empati Siswa
N 75 75
Normal Parametersa Mean 49.5600 52.4133 Std. Deviation 5.55133 6.39065 Most Extreme Differences Absolute .113 .109 Positive .051 .109 Negative -.113 -.106 Kolmogorov-Smirnov Z .980 .941
Asymp. Sig. (2-tailed) .292 .339 a. Test distribution is Normal.
( ) 6 ANOVA Table Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Empati Siswa * Cerita Between Groups (Combined) 1270.464 22 57.748 1.714 .057 Linearity 434.689 1 434.689 12.904 .001 Deviation from Linearity 835.776 21 39.799 1.181 .305 Within Groups 1751.722 52 33.687 Total 3022.187 74
( ) 7 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Empati Siswa 52.4133 6.39065 75 Cerita 49.5600 5.55133 75 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .379a .144 .132 5.95359
a. Predictors: (Constant), Cerita b. Dependent Variable: Empati Siswa
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 434.689 1 434.689 12.264 .001a
Residual 2587.498 73 35.445 Total 3022.187 74
( ) 8 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Empati Siswa 52.4133 6.39065 75
b. Dependent Variable: Empati Siswa
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. 95% Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 (Constan t) 30.77 6 6.217 4.950 .000 18.386 43.166 Cerita .437 .125 .379 3.502 .001 .188 .685 a. Dependent Variable: Empati Siswa
( ) 9 Lampiran 4: Instrumen Penelitian
INSTRUMEN PENELITIAN
“PENGARUH CERITA TERHADAP EMPATI DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) KELAS VIII SMP MARIA
IMMACULATA YOGYAKARTA Nama : ... Kelas/ No. Absen : .../...
Jenis Kelamin : Perempuan/ Laki-laki Petunjuk Pengerjaan :
1. Pilih satu jawaban yang tersedia di dalam kolom yang sesuai dengan perasaan dan keadaan yang Anda alami dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada setiap pernyataan di bawah ini:
Contoh:
No Pernyataan SS S KS TS
1 Saya mengikuti pelajaran agama yang diberikan
dengan baik. √
a. Variabel Cerita
SS= Sangat setuju S=Setuju KS=Kurang setuju TS=Tidak setuju
No Pernyataan SS S KS TS
1 Saya pernah membaca cerita pendek (cerpen) 2 Saya pernah membaca cerita rakyat
3 Saya pernah membaca novel 4 Saya pernah membaca cerita fabel 5 Saya pernah membaca dongeng
6 Saya pernah membaca biografi seseorang
( ) 10
7 Saya mengingat cerita-cerita yang pernah saya baca 8 Saya mengingat cerita-cerita yang saya dengar
9 Saya mengingat cerita-cerita yang tonton
10 Saya dapat menjelaskan gambaran cerita yang saya baca
11 Saya dapat menyebutkan cerita-cerita yang saya tonton bila diminta
12 Saya dapat mengulang isi cerita tersebut
13 Cerita yang telah saya baca hingga saat ini berjumlah lebih dari 20 cerita
14 Saya mengingat semua jumlah cerita yang telah saya baca
15 Saya dapat menjelaskan alur cerita yang saya baca 16 Saya dapat menangkap isi dan pesan cerita yang
saya baca
17 Cerita-cerita yang saya baca seringkali mirip dengan kehidupan sehari-hari
18 Cerita-cerita yang saya baca berbeda dengan kejadian yang terjadi sehari-hari
19 Masalah-masalah yang sering muncul dalam cerita hampir sama dengan cerita kehidupan sehari-hari 20 Cerita yang saya baca mengesan bagi saya
21 Cerita yang saya baca memberi petunjuk bagi saya dalam menghadapi kondisi tertentu
22 Saya merasa terbantu dalam menghadapi masalah melalui cerita-cerita yang saya baca
23 Cerita-cerita yang saya baca tidak memiliki pengaruh bagi kehidupan saya
24 Cerita-cerita yang saya baca menjadi pedoman saya dalam menyelesaikan suatu masalah
( ) 11
25 Cerita yang saya baca memotivasi saya untuk melakukan hal-hal baik
26 Timbul keinginan untuk melakukan perbuatan baik setelah membaca cerita-cerita tertentu
27 Saya tidak terpengaruh oleh pesan-pesan dalam cerita yang saya baca
b. Variabel Empati Siswa dalam Mata Pelajaran PAK
S=Selalu SR=Sering J=Jarang TP=Tidak Pernah
No Pernyataan S SR J TP
28 Saya mengenal keluarga teman teman saya
29 Saya dapat menyebutkan darimana teman-teman saya berasal
30 Saya dapat menjelaskan kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki teman teman saya
31 Saya mengenal pekerjaan orangtua teman-teman saya
32 Saya mengenal teman teman saya sebatas lingkup sekolah saja
33 Saya mengenal agama dan suku teman teman saya 34 Saya mengenal situasi ekonomi teman-teman saya 35 Saya dapat menjelaskan mengenai diri teman
teman saya bila diminta
36 Saya tidak dapat menjelaskan latar belakang, ekonomi, suku dan agama teman saya
37 Bagi saya, mengenal teman sekelas di lingkungan sekolah saja sudah cukup
38 Saya kurang mengenal kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh teman-teman saya
( ) 12
teman saya dipengaruhi oleh latar belakang mereka 40 Saya memahami kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh teman-teman saya karena saya mengetahui latar belakang mereka
41 Saya bisa memaklumi perilaku teman saya yang sedang mendapat masalah
42 Saya dapat memaklumi jika seseorang mendapat masalah dalam kondisi tertentu (misalnya masalah belajar atau kehilangan keluarga)
43 Saya kurang dapat memahami teman saya karena kurang mengenal latar belakang mereka
44 Sikap maklum muncul karena saya mengenal latar belakang teman-teman saya
45 Saya sering mengomentari kebiasaan teman yang menurut kebiasaan saya, tidak baik.
46 Saya membandingkan masalah yang sedang dihadapi teman dengan masalah saya
47 Sebelum menanggapi masalah teman, saya mengenal lebih dahulu latar belakang teman saya 48 Saya menjadikan pengalaman saya sebagai
pedoman dalam melihat masalah yang dihadapi teman
49 Saya mengesampingkan pengalaman atau perasaan saya saat melihat masalah yang sedang dihadapi teman
50 Saya mendengarkan dengan tulus saat teman menceritakan masalah yang mereka hadapi
51 Saya mendengarkan kata perkata masalah yang diceritakan teman saya
( ) 13
memperhatikan bahasa tubuh, perasaan dan makna di balik kata-katanya
53 Saya tidak terburu-buru untuk membantu saat mengetahui teman memiliki masalah
54 Biasanya saya berpikir terlebih dahulu mengenai apa yang seharusnya saya lakukan untuk teman saya
55 Saya tidak menghakimi teman saya ketika melihat ada sesuatu hal yang tidak beres pada dirinya 56 Saya tidak langsung memberi nasihat bila teman
saya menceritakan masalah yang dialaminya 57 Biasanya saya memberikan nasihat-nasihat kepada
teman saya untuk menyelesaikan masalahnya 58 Selama ini, pertolongan yang saya berikan kepada
teman saya sesuai dengan yang mereka butuhkan 59 Berguna atau tidaknya pertolongan yang saya
berikan adalah nomer sekian, yang penting saya sudah menolong teman saya
60 Saya mengkomunikasikan hal-hal yang membantu teman saya untuk mengatasi masalahnya
61 Saya membantu teman saya sesuai dengan yang mereka butuhkan dan sesuai dengan kemampuan saya
62 Teman-teman saya menanggapi positif bentuk-bentuk pertolongan yang saya berikan
63 Teman saya merasa terbantu dalam menghadapi masalah dengan pertolongan yang saya berikan