BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pengujian untuk mengetahui keterkaitan kimia antara aspal-styrofoam.
2. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan jenis aspal lain dan campuran lain untuk variasi terhadap temperatur.
3. Pada penelitian selanjutnya bisa digunakan jenis aspal dengan styrofoam hitam atau styrofoam penyimpan makanan untuk mengetahui sifat fisik dari aspal modifikasi.
4. Dapat dilakukan dengan pengkajian tentang kohesitas campuran terhadap kadar aspal dengan menggunakan metode ITS (indirect Tensile Strength). 5. Dilakukan pengkajian terhadap pelaksanaan perkerasan dengan campuran
6. Dengan hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi pedoman dalam perencanaan penggunaan styrofoam sebagai campuran jenis perkerasaan AC- WC.
75
Daftar pustaka
Aquina, H.,2014, Pengaruh Substitusi styrofoam kedalam aspal penetrasi 60/70 terhadap karakteristik campuran aspal porus, jurnal Teknik Sipil :Universitas Syiah Kuala.
Dharma Giri, I.B, dkk. 2008. Kuat Tekan Modulus Elastisitas Beton dengan penambahan styrofoam, Jurnal Ilmilah Teknik Sipil Vol.12 : Universitas Udayana.
Direktorat Jenderal Bina Marga.,2014. Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Edisi 2010 Revisi 3. Kementrian Pekerjaan Umum Indonesia.
Krebs, Robert D. and Walker, Richard D. 1971. Highway Material. Mc Graw : Hill Book Company.
Laitinen, J.T., Asosiated Asphalt Ltd., 1998. Asphalt concrete (and macadam) surface courses, Asphalt Surfacing. Edited by J. C. Nicholls. London : E & FN SPON.
Lavin, P.G. 2003. Asphalt Pavement, London and New York : Spon press.
Saleh, S.M.2014. Karakteristik Campuran Aspal Porus dengan Substitusi Styrofoam pada Aspal Penetrasi 60/70, jurnal Teknik Sipil : Universitas Syiah Kuala. Sukirman, S. (2003). Beton Aspal Campuran Panas, Penerbit Granit, Bandung. Sukirman, S., 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova, Bandung.
Toruan L.Armin,dkk. 2013. Pengaruh Porositas Agregat terhadap berat jenis maksimum campuran. Jurnal Sipil Statik, Bahu Manado, Universitas Sam Ratulangi
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 1
PEMERIKSAAN PENETRASI ASPAL KERAS 60/70 SNI 06-2456-1991
JALANNYA PEMERIKSAAN
Kegiatan Jam Mulai Jam Selesai Didiamkan pada suhu ruang 09.00 10.30 Direndam pada suhu 25° C 10.30 11.30 Pemeriksaan penetrasi pada suhu 25° C 11.30 12.00
HASIL PEMERIKSAAN
Penetrasi pada 25° C 100 gram,5
detik Pemeriksaan I 1 65 2 70 3 68 4 66 5 64 Rata – rata 66,6 Penetrasi rata - rata = 66,6 dmm
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 2
PEMERIKSAAN PENETRASI ASPAL KERAS SETELAH KEHILANGAN BERAT
SNI 06-2456-1991
HASIL PEMERIKSAAN
Penetrasi pada 25° C 100 gram,5
detik Pemeriksaan I 1 66 2 62 3 64 4 66 5 67 Rata – rata 65 Rata-rata = 65 dmm
% tehadap penetrasi aspal = x 100 %
= 65 / 66,6 x 100 %
= 97,6 %
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 3
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL SNI 2434-2011
HASIL PEMERIKSAAN
No. Suhu yang diamati (C°) Waktu (detik) Titik Lembek (C°) Keterangan I II I II 1 5 0 0 - - - 2 10 1‟ 44” 1‟ 44” - - - 3 15 2‟ 57” 2‟ 57” - - - 4 20 3‟ 54” 3‟ 54” - - - 5 25 4‟ 33” 4‟ 33” - - - 5 30 4‟ 97” 4‟ 97” - - - 6 35 5‟ 40” 5‟ 40” - - - 7 40 6‟ 33” 6‟ 33” - - - 8 45 7‟ 10‟‟ 7‟ 10‟‟ - - - 9 50 8‟ 10‟‟ 8‟ 10‟‟ 50 50 Jatuh 10 55 - - - - - 11 60 - - - - -
Titik Lembek rata - rata : 500C
Syarat uji titik lembek yang memenuhi spesifikasi ≥ 48
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 4
PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT ASPAL KERAS SNI 06-2456-1991
HASIL PEMERIKSAAN
Keterangan I II Satuan Cawan kosong (1) 11,58 11,50 gram Aspal keras (2) 46,9 51,48 gram Cawan + Aspal keras (1+2) 58,48 62,98 gram Sebelum dipanaskan (3) 46,9 51,48 gram Sesudah dipanaskan (4) 46,88 51,47 gram Kehilangan berat (4-3) 0,02 0,01 gram
Loss on Heating 0,04 0,02 %
Rata-rata = 0,03 %
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 5
PEMERIKSAAN UJI TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR ASPAL DENGAN ALAT CLEVELAND OPEN CUP
SNI 2433 : 2011
HASIL PEMERIKSAAN
PENGAMATAN JAM MULAI JAM SELESAI CONTOH 1 CONTOH II CONTOH 1 CONTOH II Suhu 56°C di bawah TNP
(Kenaikan suhu 15° C/menit)
Suhu antara 56° C s/d 28° C di bawah TNP (Kenaikan suhu 5° C s/d 6° C/menit)
Syarat uji titik nyala yang memenuhi spesifikasi ≥ 232
° C DI BAWAH TNP WAKTU (menit) SUHU (°C) TITIK NYALA
0 255 - 56 1‟10” 280 - 51 2‟08” 285 - 46 4‟05” 286 - 41 5‟30” 288 - 36 7‟10” 320 - 31 8‟42” 322 - 26 12‟40” 326 - 21 16‟20” 330 - 16 21‟19” 338 Titik nyala 11 23‟26” 341 Titik bakar 1
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 6
PEMERIKSAAN UJI DAKTILITAS ASPAL
HASIL PEMERIKSAAN
Contoh uji dipanaskan mulai jam : 09.00 Temperatur : ± 135° C selesai jam : 09.20
Contoh uji dituangkan
jam : 09.20
Didiamkan pada temperatur ruang mulai jam : 09.20 Temperatur ruang : ±30° C selesai jam : 10.30
Direndam pada bak perendam mulai jam : 10.40 Temperatur Water Bath : ± 25° C selesai jam : 12.00
Persiapan pengujian direndam pada Water Bath
mulai jam : 10.30 selesai jam : 10.40 Pemeriksaan daktilitas pada
temperatur 25° C
mulai jam : 12.00 selesai jam : 12.20
Syarat uji daktalitas yang memenuhi spesifikasi ≥ 100
Daktilitas pada 25° C, 5 cm/menit Pembacaan pengukur pada alat
Pengamatan I dan II 1. 130 cm
2. 130 cm Rata - rata (I +II) = 130 cm
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 7
PEMERIKSAAN BERAT JENIS ASPAL KERAS SNI 2441 : 2011
HASIL PEMERIKSAAN
KETERANGAN BENDA UJI 1 BENDA UJI 2
Berat Piknometer + Air (B) 90,97 gram 91,12 gram Berat Piknometer (A) 34,25 gram 34,38 gram
Berat Air (Isi Piknometer) (C) = (B – A) 56,72 gram 56,74 gram Berat Piknometer + Contoh (D) 35,26 gram 35,38 gram Berat Piknometer (A) 34,25 gram 34,38 gram Berat Contoh (E) = (D – A)
1,01 gram 1 gram
Berat Piknometer + Air + Contoh (F) 91,28 gram 91,15 gram Berat Piknometer + Contoh (D) 35,51 gram 35,38 gram Berat Air (G) = (F – D)
55,77 gram 55,77 gram
Isi Butiran (1) 4 cc 5 cc Berat Jenis Aspal (H) = (E/(C – G) 1,06 1,03 Berat Jenis Aspal Rata – rata = 1,045
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 8
PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR SNI 1969 : 2008
HASIL PEMERIKSAAN
CONTOH BENDA UJI I SATUAN
Berat benda uji kering oven (A) 1481.8 gram Berat benda uji kering permukaan
jenuh / SSD (B) 1522,8 gram Berat benda uji dalam air (C) 951,5 gram Berat jenis Curah (ss) B/B-C 2,66 gr/cc Berat Bulk (sd) A/B-C 2,59 gr/cc Berat jenis semu (Appearent) (sa) A/A-C 2,79 gr/cc Penyerapan ((B-A)/A)x100% 0,028 %
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 9
PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS SNI 1970 : 2008
HASIL PEMERIKSAAN
Contoh Bendad Uji I SATUAN Berat benda uji kering permukaan jenuh (SSD) 500 gram Berat benda uji kering oven Bk 491,9 gram Berat piknometer + air (25°C) B 650,5 gram Berat piknometer + benda uji SSD + air (25°C) Bt 958,7 gram Berat jenis bulk (sd) Bk/(B+500-Bt) 2,5646 gr/cc Berat jenis kering permukaan jenuh 500/(B-500-Bt) 2,6068 gr/cc Berat jenis semu (Appearent)(sa) Bk/(B+Bk-Bt) 2,6667 gr/cc Penyerapan ((500 – Bk)/Bk)100% 1,6466 %
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 10
HASIL PEMERIKSAAN PEMBAGIAN BUTIRAN
Ukuran Saringan Massa Tertahan Jumlah Tertahan Presentase Komulatif
Spesifikasi
mm inch Gram (a) gram (b) Tertahan © Lewat (d)
38.1 1 1/2 25.4 1 19.1 3 per 4 0 0 0 100 100 12.7 1 per 2 60 60 5 95 90 - 100 9.52 3 per 8 138 198 16.5 83.5 77 - 90 4.75 No.4 270 468 39 61 53 - 69 2.36 No.8 216 684 57 43 33 - 53 1.18 No.16 150 834 69.5 30.5 21 - 40 0.6 No.30 102 936 78 22 14 - 30 0.3 No.50 78 1014 84.5 15.5 9 - 22 0.15 No.100 60 1074 89.5 10.5 6 - 15 0.075 No.200 48 1122 93.5 6.5 4 - 9 Pan 78 1200
PERHITUNGAN BERAT JENIS & PENYERAPAN MATERIAL
Jenis
Material Proporsi Material
Berat Jenis Bulk Berat Jenis Semu Berat Jenis Efektif Absorbsi Ca 0.57 2.59 2.79 2.69 1.5333 Ma (43-6,5)/100=0.365 2.59 2.79 2.69 0.98185 Fa 0.065 2.5646 2.667 2.6158 0.170027
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 12
PEMERIKSAAN KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL
HASIL PEMERIKSAAN
Pelekatan 100 gr, 18 Jam Contoh % dari permukaan Pengamatan I 97
Pengamatan II 99 Rata-rata = 98%
Syarat uji kelekatan agregat yang memenuhi spesifikasi ≥ 95
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 13
PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGATbDENGAN MESIN LOS ANGELES
SNI 2417:N2008 HASIL PEMERIKSAAN BENDA UJI GRADASI PEMERIKSAAN SARINGAN BERAT SEBELUM (a) BERAT SESUDAH (b) LEWAT TERTAHAN 76,2 mm (3”) 63,5 mm (2 ½ “) 63,5 mm (2 ½ “) 50,8 mm (2”) 50,8 mm (2”) 37,5 mm (1 ½ “) 37,5 mm (1 ½ “) 25,4 mm (1”) 25,4 mm (1”) 19,0 mm (3/4 “) 19,0 mm (3/4 “) 12,5 mm (1/2 “) 2500 1590 12,5 mm (1/2 “) 9,5 mm (3/8 “) 2500 1590 9,5 mm (3/8 “) 6,3 mm (1/4 “) 6,3 mm (1/4 “) 4,75 mm (No. 4) 4,75 mm (No. 4) 2,36 mm (No. 8) Jumlah Berat 5000 3180 Berat tertahan Saringan No. 12 1820 1820 Putaran 100 = Putaran 500 =
a = 5000 Gram a = 5000 Gram b = 3180 Gram b = 4605 Gram a - b = 1820 Gram a – b = 395 Gram Keausan 100 putaran = ((a-b) / a) x 100% = 7,9 % Keausan 500 putaran = ((a-b) / a) x 100% = 36,4 %
Syarat uji keausan agregat 100 putaran yang memenuhi spesifikasi maksimum 8% Syarat uji keausan agregat 500 putaran yang memenuhi spesifikasi maksimum 40%
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki
DE N S IT Y ( gr /cc ) VFWA ( % ) VI T M ( % ) VM A (% ) S T AB IL IT AS (Kg) F L OW ( mm ) M ar sha ll quoe ti on (Kg/mm )
% Aspal %Aspal %Aspal
%Aspal
%Aspal %Aspal
%Aspal
LAMPIRAN 15
GRAFIK KADAR ASPAL DESIGN AC-WC
Kadar aspal design = 6 %
No Kriteria Spesifikasi %Aspal
1 Density - 2 VFWA Min 65 % 3 VITM 3-5 % 4 VMA Min 15 % 5 Stability Min 800 Kg 6 Flow Min 2 – 4 mm 7 MQ Min 250 Kg/mm 6% 5% 5.5% 6.5% 7%
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 16
PEMERIKSAAN PENETRASI CAMPURAN ASPAL DENGAN
STYROFOAM 2%
JALANNYA PEMERIKSAAN
Kegiatan Jam Mulai Jam Selesai Didiamkan pada suhu ruang 09.00 10.30 Direndam pada suhu 25° C 10.30 11.30 Pemeriksaan penetrasi pada suhu 25° C 11.40 12.40
HASIL PEMERIKSAAN
Penetrasi pada 25° C 100 gram,5
detik Pemeriksaan I 1 67 2 62 3 66 4 60 5 58 Rata – rata 64,2 Penetrasi rata – rata = 64,2 dmm
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 17
PEMERIKSAAN PENETRASI CAMPURAN ASPAL DENGAN
STYROFOAM 4%
JALANNYA PEMERIKSAAN
Kegiatan Jam Mulai Jam Selesai Didiamkan pada suhu ruang 09.00 10.30 Direndam pada suhu 25° C 10.30 11.35 Pemeriksaan penetrasi pada suhu 25° C 11.30 12.10
HASIL PEMERIKSAAN
Penetrasi pada 25° C 100 gram,5
detik Pemeriksaan I 1 53 2 68 3 63 4 53 5 64 Rata – rata 60,2 Penetrasi rata - rata = 60,2 dmm
Syarat penetrasi pada aspal modifikasi elestomer minumum 40 dmm
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 18
PEMERIKSAAN PENETRASI CAMPURAN ASPAL DENGAN
STYROFOAM 6%
JALANNYA PEMERIKSAAN
Kegiatan Jam Mulai Jam Selesai Didiamkan pada suhu ruang 09.00 10.30 Direndam pada suhu 25° C 10.33 11.30 Pemeriksaan penetrasi pada suhu 25° C 11.30 12.20
HASIL PEMERIKSAAN
Penetrasi pada 25° C 100 gram,5
detik Pemeriksaan I 1 50 2 51 3 55 4 54 5 57 Rata – rata 53,4 Penetrasi rata - rata = 53,4 dmm
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 19
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DENGAN CAMPURAN
STYROFOAM 2 %
HASIL PEMERIKSAAN
No. Suhu yang diamati (C°) Waktu (detik) Titik Lembek (C°) Keterangan I II I II 1 5 0 0 - - - 2 10 1‟ 06” 1‟ 06” - - - 3 15 2‟ 04” 2‟ 04” - - - 4 20 2‟ 46” 2‟ 46” - - - 5 25 3‟ 17” 3‟ 17” 5 30 3‟ 50” 3‟ 50” - - - 6 35 4‟ 27” 4‟ 27” - - - 7 40 5‟ 08” 5‟ 08” - - - 8 45 5‟ 51” 5‟ 51” - - - 9 50 6‟ 32” 6‟ 32” - - - 10 52 6‟ 57” 6‟ 57” 52 52 Jatuh 11 60
Titik Lembek rata - rata : 52 0C
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 20
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DENGAN CAMPURAN
STYROFOAM 4%
HASIL PEMERIKSAAN
No. Suhu yang diamati (C°) Waktu (detik) Titik Lembek (C°) Keterangan I II I II 1 5 0 0 - - - 2 10 1‟ 29” 1‟ 29” - - - 3 15 2‟ 45” 2‟ 45” - - - 4 20 3‟ 19” 3‟ 19” - - - 5 25 3‟ 56” 3‟ 56” 5 30 4‟ 36” 4‟ 36” - - - 6 35 5‟ 19” 5‟ 19” - - - 7 40 6‟ 00” 6‟ 00” - - - 8 45 6‟ 50” 6‟ 50” - - - 9 50 7‟ 36” 7‟ 36” - - - 10 54 8‟ 00” 8‟ 00” 54 54 Jatuh 11 60
Titik Lembek rata - rata : 540C
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 21
PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DENGAN CAMPURAN
STYROFOAM 6%
HASIL PEMERIKSAAN
No. Suhu yang diamati (C°) Waktu (detik) Titik Lembek (C°) Keterangan I II I II 1 5 0 0 - - - 2 10 1‟ 29” 1‟ 29” - - - 3 15 2‟ 01” 2‟ 01” - - - 4 20 3‟ 43” 3‟ 43” - - - 5 25 4‟ 16” 4‟ 16” 5 30 5‟ 01” 5‟ 01” - - - 6 35 5‟ 19” 5‟ 19” - - - 7 40 5‟ 52” 5‟ 52” - - - 8 45 6‟ 25” 6‟ 25” - - - 9 50 7‟ 03” 7‟ 03” - - - 10 55 7‟ 55” 7‟ 55” - - - 11 56 8‟ 44” 8‟ 44” 56 56 Jatuh Titik Lembek rata - rata : 560C
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 22
PEMERIKSAAN BERAT JENIS ASPAL KERAS DENGAN CAMPURAN
STYROFOAM 2%
HASIL PEMERIKSAAN
KETERANGAN BENDA UJI 1
(gram)
BENDA UJI 2 (gram)
Berat Piknometer + Air (B) 91,04 91,12
Berat Piknometer (A) 34,23 34,36
Berat Air (Isi Piknometer) (C) = (B - A) 56,81 56,76 Berat Piknometer + Contoh sampel benda
uji (D) 35,24 35,38
Berat Piknometer (A) 34,23 34,36
Berat Contoh (E) = (D - A) 1,01 1,02
Berat Piknometer + Air + Contoh sampel
benda uji (F) 91,09 91,15
Berat Piknometer + Contoh sampel benda
uji (D) 35,24 35,38
Berat Air (G) = (F - D) 55,85 55,77
Isi Butiran ( I ) 4 cc 5 cc
Berat Jenis Aspal (H) = (E/(C - G) 1,05 1,03
Berat Jenis Aspal Rata-rata = 1,041
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 23
PEMERIKSAAN BERAT JENIS ASPAL KERAS DENGAN CAMPURAN
STYROFOAM 4%
HASIL PEMERIKSAAN
KETERANGAN BENDA UJI 1
(gram)
BENDA UJI 2 (gram)
Berat Piknometer + Air (B) 91,19 91,175
Berat Piknometer (A) 34,23 34,36
Berat Air (Isi Piknometer) (C) = (B - A) 56,96 56,815 Berat Piknometer + Contoh sampel benda
uji (D) 35,29 35,385
Berat Piknometer (A) 34,28 34,36
Berat Contoh (E) = (D - A) 1,01 1,025
Berat Piknometer + Air + Contoh sampel
benda uji (F) 91,21 91,218
Berat Piknometer + Contoh sampel benda
uji (D) 35,24 35,38
Berat Air (G) = (F - D) 55,97 55,838
Isi Butiran ( I ) 4 cc 5 cc
Berat Jenis Aspal (H) = (E/(C - G) 1,02 1,05
Berat Jenis Aspal Rata-rata = 1,035
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 24
PEMERIKSAAN BERAT JENIS ASPAL KERAS DENGAN CAMPURAN
STYROFOAM 6%
HASIL PEMERIKSAAN
KETERANGAN BENDA UJI 1
(gram)
BENDA UJI 2 (gram)
Berat Piknometer + Air (B) 91,195 91,256
Berat Piknometer (A) 34,23 34,36
Berat Air (Isi Piknometer) (C) = (B - A) 56,965 56,896 Berat Piknometer + Contoh sampel benda
uji (D) 35,29 35,37
Berat Piknometer (A) 34,28 34,36
Berat Contoh (E) = (D - A) 1,01 1,01
Berat Piknometer + Air + Contoh sampel
benda uji (F) 91,252 91,266
Berat Piknometer + Contoh sampel benda
uji (D) 35,24 35,38
Berat Air (G) = (F - D) 56,012 55,886
Isi Butiran ( I ) 4 cc 5 cc
Berat Jenis Aspal (H) = (E/(C - G) 1,06 1,00
Berat Jenis Aspal Rata-rata = 1,030
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki LAMPIRAN 25
PEMERIKSAAN ELASTISITAS ASPAL DENGAN ALAT DAKTALITAS
JALANNYA PEMERIKSAAN
HASIL PEMERIKSAAN
Syarat uji elastisitas pada aspal modifikasi elestomer ≥ 60 %
Contoh uji dipanaskan mulai jam : 09.00 Temperatur : ± 135° C selesai jam : 09.20
Contoh uji dituangkan
jam : 09.20
Didiamkan pada temperatur ruang mulai jam : 09.20 Temperatur ruang : ±30° C selesai jam : 10.30
Direndam pada bak perendam mulai jam : 10.40 Temperatur Water Bath : ± 25° C selesai jam : 12.00
Persiapan pengujian direndam pada Water Bath
mulai jam : 10.30 selesai jam : 10.40 Pemeriksaan daktilitas pada
temperatur 25° C
mulai jam : 12.00 selesai jam : 12.20
Jenis Pengukuran Benda Uji kadar 2%
Benda Uji kadar 4%
Benda Uji kadar 6%
Panjang Awal 10 cm 10 cm 10 cm
Panjang setelah elastisitas (X) 1,3 cm 1,6 cm 2 cm
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Anita Rahmawati, ST. M.Sc Ir.Iman Basuki
DE N S IT Y ( gr /cc ) VFWA ( % ) VI T M ( % ) VM A (% ) S T AB IL IT AS (Kg) F L OW ( mm ) M ar sha ll Quoe ti on (Kg/mm )
%Aspal %Aspal %Aspal
%Aspal %Aspal %Aspal
%Aspal LAMPIRAN 28
GRAFIK KADAR ASPAL DESIGN AC – WC DENGAN CAMPURAN STYROFOAM
Kadar Aspal Design Aspal Styrofoam adalah 2,5%
6 Flow Min 2-4 mm 7 MQ 4 VMA Min 15% 5 Stability Min 1000 Kg 2 VFWA Min 65% 3 VITM 3-5%
No Kriteria Spesifikasi %Styrofoam 1 Density
JL. Lingkar barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183. Telp. 0274-387656
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Laboran BPJ
Windi Dewi Asaryanti 2, Anita Rahmawati, S.T., M.Sc.3, Emil Adly ST., M.Eng 4
ABSTRACT
Penggunaan limbah bahan Styrofoam cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari tetapi sangat sedikit yang dimanfaatkan. Tingkat penggunaan Styrofoam yang begitu banyak memicu limbah Styrofoam yang banyak juga. Untuk itu pemanfaatan limbah domestik Styrofoam yang tidak bisa hancur sehingga 100 tahun kedepan harus dilakukan dengan cerdas mengingat bahan yang ringan serta gangguan estetika yang timbul yang disebab kan oleh limbah yang terjadi jika tidak dikelola secara baik dan benar. Selain itu menipisnya persediaan agregat, seperti batu kerikil dan pasir juga menjadi masalah yang terkait dengan konstruksi dalam perkerasan jalan.
Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan alat, pengujian bahan, perencanaan campuran, pembuatan benda uji dan pengujian Marshall. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah Styrofoam, Aspal penetrasi 60/70 dan Agregat. Gradasi agregat yang digunakan yaitu gradasi menerus (AC- WC). Untuk Parameter penentuan Kadar Aspal Optimum yaitu terdiri atas Density, Voids Filled With Asphalt (FVWA), Voids in Mix (VITM), Void in the Mineral Agregat (VMA), Stabilitas, Flow dan Marshall Quetient (MQ) dengan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7% sedangkan kadar variasi styrofoam terhadap aspal yaitu mulai dari 0%, 2%, 4% dan 6%.
Dengan penambahan styrofoam pada aspal menunjukan hasil yang signifikan terhadap pengujian sifat fisik aspal. Beberapa Parameter penentuan Kadar Aspal Optimum pada aspal dengan bahan tambah styrofoam mulai dari kadar variasi styrofoam 0%, 2%, 4% dan 6% juga telah memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga Edisi 2010 (Revisi 3) dengan nilai FVWA diatas 65% yaitu mulai dari 75.203% - 80.133%, nilai VITM diantara 3-5% yaitu 4.440% - 3.375%, nilai VMA diatas 15% yaitu 17.905% - 16.990, nilai Stability diatas 1000kg yaitu 1580.460 – 1651.692, dan nilai flow diantara 2 - 4 mm yaitu mulai dari 3.900 mm – 2.460 mm.
Kata kunci: Limbah domestik, Marshall Quetient (MQ), Styrofoam.
1Disampaikan pada seminar Tugas Akhir
220120110179, Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Email: [email protected]
3Dosen Pembimbing I 4Dosen Pembimbing II
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggunaan styrofoam cukup banyak dibandingkan pemanfaatan limbah styrofoam
didalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu
pemanfaatan limbah domestik Styrofoam yang tidak bisa hancur sehingga 100 tahun kedepan harus dilakukan dengan cerdas mengingat bahan yang ringan serta gangguan estetika yang timbul yang disebab kan oleh limbah yang terjadi jika tidak dikelola secara baik dan benar.
Di sisi lain, masalah yang timbul terkait dengan konstruksi adalah menipisnya persediaan
agregat, seperti batu kerikil dan pasir. Agregat tersebut tidak hanya digunakan untuk perkarasan jalan saja, tetapi juga untuk proyek konstruksi lain, seperti pembuatan gedung-gedung bertingkat, perumahan dan bendungan.
Dengan latar belakang diatas maka penulis melakukan penelitian tentang “Pengaruh Limbah Padat Styrofoam dengan Variasi 0%, 2%, 4% dan 6% pada Campuran AC-WC di Tinjau
dari Karakteristik Marshall” Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, bahan styrofoam telah digunakan sebagai campuran pada aspal dengan
digunakan?
2. Apakah penggunaan limbah styrofoam
memberikan pengaruh terhadap karakteristik
Marshall pada campuran lapis Aspal beton
Asphalt Concrete-wearing course (Laston-
WC)?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui sifat-sifat fisik limbah styrofoam. yang digunakan sebagai campuran aspal pada perkerasan jalan.
2. Mengetahui KAO (kadar Aspal Optimum) yang akan di gunakan pada campuran AC- WC terhadap stabilitas dan durabilitas campuran.
3. Mengetahui kinerja campuran Aspal dan
Styrofoam dengan Metode Marshall.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian mengenai styrofoam
sebagai bahan additive dalam campuran aspal adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman dalam perencanaan penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah dalam aspal pada perkerasan jalan.
2. Optimalisasi pemanfaatan styrofoam untuk mengurangi pencemaran yang di akibatkan oleh limbah styrofoam.
3. Sebagai sebab untuk mendorongan penelitian lainnya mengenai pemanfaatan styrofoam.
Batasan Masalah
Batasan masalah kegiatan penelitian ini adalah :
1. Pemeriksaan aspal (penetrasi, titik lembek,
titik nyala, penurunan berat aspal, daktilitas, berat jenis aspal).
2. Pengujian Marshall dengan komposisi
styrofoam 0%,2%, 4%,dan 6% dari berat
aspal.
3. Komposisi kimia pada agregat dan bahan
additive (Styrofoam) dan pengaruhnya
terhadap campuran tidak dibahas dalam laporan ini.
jembatan,Departemen Perekerjaan Umum 2010 revisi 3.
6. Pengujian dilakukan laboratorium Teknik
Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
7. Metode yang dilakukan pada penelitian ini
adalah metode pengujian Marshall.
TINJAUAN PUSTAKA
Perkerasan jalan adalah suatu lapisan yang terletak diatas tanah dasar, yang telah mengalami pemadatan dan mempunyai fungsi untuk mendukung lalu lintas. Beban lalu lintas kemudian disebarkan ke badan jalan, sehingga tanah dasar tidak menerima beban yang lebih besar dari pada daya dukung tanah dasar yang diijinkan. Jenis perkerasan jalan dalam penelitian ini adalah Perkerasan Lentur (Flexible Pavement). Dimana perkerasan Lentur (Flexible Pavement)
adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat.
Struktur perkerasan lentur terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun sebagai berikut :
1. Lapis Permukaan (Surface Course) 2. Lapis Pondasi Atas (Base Course)
3. Lapis Pondasi Bawah (Subbase Course)
4. Tanah Dasar (Subgrade)
Jenis Campuran beraspal yang digunakan yaitu Asphalt Concrete– Wearing Course (AC– WC). Menurut Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum 2010 (Revisi 3) Lapis Aspal Beton (Laston) yang selanjutnya disebut AC, terdiri dari tiga jenis campuran yaitu AC Lapis Aus (AC- WC), AC Lapis Antara (AC-Binder Course,CA- BC) dan AC Lapis Pondasi atau sering disebut dengan AC-Base) dan ukuran maksimum agregat masing-masing campuran adalah 19 mm, 25,4mm, dan 37,5mm. Setiap jenis Campuran AC yang menggunakan bahan aspal polimer atau aspal dimodifikasi dengan aspal Alam disebut masing-masing sebagai AC-WC Modified, AC-
BC Modified, dan AC-Base Modified. Bahan
penyusun dari AC-WC yaitu : 1. Aspal
2. Agregat, terdiri dari agregat kasar, agregat
selalu dilakukan pencampuran pasir halus dengan agregat pecah mesin.
2. Sisa rongga udara pada kepadatan membal
(refusal density) harus memenuhi ketentuan
yang ditunjukkan dalam spesifikasi.
Desain Campuran dalam penelitian ini adalah Metode Marshall. Konsep metode Marshall untuk rancangan campuran perkerasan dirumuskan oleh Bruce Marshall dan kemudian dikembangkan oleh
The US Army Corp Engineer. (Lavin, 2003)
melanjutkan penelitian dengan intensif dan mempelajari hal-hal yang ada kaitannya, meningkatkan dan menambah kelengkapan pada prosedur pengujian Marshall dan akhirnya mengembangkan rancangan campuran pengujian ini, yang telah distandarisasikan di dalam ASTM D-1559.
LANDASAN TEORI
Bahan Penyusun Campuran AC-WC
Adanya lapisan padat dan awet pada beberapa