BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang diberikan yaitu:
1. Melihat semakin banyaknya masalah yang terjadi dikalangan remaja dan pelajar, maka model pembelajaran pendekatan taktis menggunakan permainan leveling sistem dapat dijadikan referensi bagi setiap guru penjas karena model ini terbukti memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Bagi guru yang ingin mengimplementasikan model ini sebaiknya memahami prinsip-prinsip penting yang mendukung keberhasilan pembelajaran aktivitas permainan outbound, diantaranya yaitu: menentukan target nilai yang akan
Muhammad Irvan Andriana, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dicapai sebelum pembelajaran dilaksanakan, mempersiapkan media stimulus pembelajaran, Memberikan pertanyaan, pernyataan dan tugas gerak yang menggugah emosi siswa,selanjutnya melaksanakan tahap pembelajaran dengan urutan; penyajian stimulus, perumusan masalah, identifikasi masalah, penentuan masalah yangakan dipecahkan, klarifikasi masalah, pemecahan masalah dan terahir tindak lanjut kegiatan pembelajaran .
3. Dalam proses pembelajaran hendaknya setiap guru penjas mengetahui tingkat kemampuan motorik tiap siswanya.
4. Implementasi pembelajaran hendaknya mengacu kepada RPP dan program pembelajaran yang telah dibuat, dengan tujuan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan skenario yang telah dibuat.
5. Agar pembelajaran aktivitas permainan futsal dengan menggunakan model pembelajaran taktis dapat berjalan dengan lancar, hendaknya siswa harus berpartisipasi aktif selama pembelajaran, mengembangkan kemampuan logisnya dalam proses menentukan nilai-nilai, membuat keputusan serta menentukan sikap.
Muhammad Irvan Andriana, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal (Studi Eksperimen Terhadap Siswa
Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, gafur. 1989.Pengetian belajar dan strategi pembelajaran. Diambil dari : latihifahhafni.wordpree.com/2012/04.
Agus Mahendra.2007.Hakikat Pendidikan Jasmani. Diambil dari: www.google.com,tersediapadahttp://pojokpenjas.wordpress.com /2007/11/12/hakikat-pendidikanjasmani/. Diakses pada tanggal 10 Januari 2012.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Bahri Djamarah, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Bucher, C.A., 1979, Foundations of Physical Education, The C.V. Mosby Company, London.
Bigo,kohnstam,dan palland. 1950. dalam teori bermain, permainan mempunyai makna dalam pendidikan. Dalam http.//Wikipedia.com
Crounch bach (Djamarah, Saiful, Psikologi Belajar:Rineka cipta:1999) Belajar Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta : Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Duffy and Roehler. 1989. Improving Classroom Reading Instruction. New York: Radom Hause
Gagne, Briggs, dan Wagner dalam Udin S, Winataputra. (2008). Pengertian Pembelajaran. UPI (2013)
Muhammad Irvan Andriana, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal (Studi Eksperimen Terhadap Siswa
Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Griffin, L., & Patton, K. 2005. “Two Decades of Teaching Games for
Understanding: Looking at The Past, Present, and Future”. in L. Griffin & J. Butler (Eds.), Teaching Games for Understanding: Theory, research, and practice (pp. 1-18). Windsor: Human Kinetics.UPI 2013
Gagne, M. Robert. 1989. The Conditioning of Learning and Theory of Instruction. Terjemahan Munadir. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Irawan, Andri. 2009.Teknik Dasar Modern Futsal.Jakarta:Pena Ilmu dan Amal.2013.UPI.
James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologis Belajar : Rineka Cipta : 1999) belajar.
Joyce, Bruce & Marsha Weil. 1992. Models of Teaching. USA: Allyn and Bacon. Kirkendall.1987. Komponen-komponen motor ability yaitu: kecepatan, kekuatan,
daya tahan, power, koordinasi mata-tangan, koordinasi mata-kaki, kelincahan dan kelenturan”.diakses di google
Metzler.2000.pemahaman permainan Teaching game four understanding. tersediapada:http://pojokpenjas.wordpress.com/2007/11/12/TeachingGa meForUnderstanding/. Diakses pada tanggal 2 April 2013.
Nasir.1988. Hipotesis adalah pernyataan yang diteriman secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi”.Diakses di Wikipedia.com
Nurhasan. 2007. Tes motor ability terdiri dari beberapa jenis butir tes yang mengukur mengenai aspek kecepatan, daya, kelincahan, koordinasi
Muhammad Irvan Andriana, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal (Studi Eksperimen Terhadap Siswa
Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mata dan tangan, dan keseimbangan. Disamping itu kdang-kanga terdapat butir-butir tes yang mengukur aspek kekuatan dan endurance. Diakses di respository.upi.edu/operator/uploud
Nurhasan, cholil. 2007. Untuk mengukur hasil pembelajaran futsal, peneliti menggunakan tes teknik dasar bermain futsal yang terdiri dari : Passing-stopping, dribbling, dan shooting ke gawang. Diakses di respository.upi.edu/operator/uploud
Purwanto, ngalim .1992.Pengertian belajar.dalam prismabekasi.blogsopt.com Rusli Lutan, 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. DEPDIKBUD
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Subroto T, Juliantine T, dan Yudiana Y. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI
Subroto, Toto. 2001. Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar :sebuah pendekatan permainan taktis. Depdiknas.Jakarta
Sudirman et all. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung : Remadja Karya CV.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.
Sudjana. 2001 . Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuntitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuntitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
Muhammad Irvan Andriana, 2013
Pengaruh Model Pembelajaran Taktis Antara Kelompok Motorik Tinggi Dengan Kelompok Motorik Rendah Terhadap Hasil Belajar Permainan Futsal (Studi Eksperimen Terhadap Siswa
Ekstrakurikuler Futsal Smk Negeri 3 Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sukintaka. 2004. Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: Nuansa.
Surakmand.1998.menjelaskan tentang metode, terutama manfaat penelitian Yudiana, Yunyun.2010.Pembelajaran (instruction) merupakan akumulasi dari \ konsep mengajar (teaching).Dari blogspot.com
Waharsono.1999.Sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pulalah kemampuan geraknya. Winkel, 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi.
http:///id.wikipedia.org/wiki/Futsal