• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya mengenai pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja pegawai maka penulis mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada umumnya pemberian insentif yang diterima pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya yang terdiri dari dimensi insentif tetap dan tidak tetap masuk dalam kategori sedang.

Diketahui bahwa aspek teritingi terdapat pada dimensi insentif tidak tetap, lebih jelasnya lagi terletak pada indikator tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan sesuai dengan masa kerja, semakin lama pegawai bekerja diperusahaan maka akan semakin besar tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan. Sedangkan untuk aspek terendah terdapat pada dimensi insentif tidak tetap dalam indikator bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pegawai, hal ini bisa disebabkan karena besarnya bonus yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pegawai.

2. Pada umumnya motivasi kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak Kelurahan Tanjung

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya yang terdiri dari dimensi Need for

Achievement (kebutuhan kesuksesan atau prestasi), Need for Power (kebutuhan

kekuasaan atau otoritas kerja) dan Need for Afiliation (kebutuhan berberafilasi) berada dalam kategori sedang.

Dapat diketahui bahwa aspek tertinggi terdapat pada dimensi Need for

Achievement (kebutuhan kesuksesan atau prestasi) dalam indikator hasil kerja,

lebih jelasnya lagi tanggapan responden mengenai tingkat keinginan pegawai untuk mendapatkan timbal balik yang sesuai dengan hasil kerja, maka semakin tinggi keinginan pegawai untuk mendapatkan timbal balik yang sesuai dengan hasil kerja maka akan semakin tinggi juga motivasi pegawai untuk bekerja lebih baik lagi, hal ini akan sangat mendorong perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuannya.

Sedangkan aspek paling rendah terdapat pada dimensi Need for Power (Kebutuhan kekuasaan atau otoritas kerja) dalam indikator kepemimpinan, lebih jelasnya lagi tanggapan responden mengenai tingkat keinginan untuk memimpin rekan kerja, kurangnya keinginan pegawai untuk memimpin rekan kerjanya bisa disebabkan karena pekerjaan yang dilakukan di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya hampir mempunyai tugas yang sama.

3. Diketahui bahwa pemberian insentif memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak Kelurahan Tanjung kecamatan

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kawalu kota Tasikmalaya. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari penelitian ini bahwa motivasi kerja sangat dipengaruhi oleh pemberian insentif, hal ini bisa dilihat dari koefisien korelasi yang menunjukan terdapat hubungan yang cukup tinggi antara pemberian insentif dengan motivasi kerja.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan mengenai pemberian insentif terhadap motivasi kerja, maka penulis ingin memberikan saran dengan harapan dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi sepuluh perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya.

1. Indikator bonus yang memiliki skor paling terendah yaitu bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pegawai, hal ini bisa disebabkan karena besarnya bonus yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pegawai. Oleh karna itu perusahaan disarankan untuk melakukan peningkatan kesesuaian bonus dengan kebutuhan sehari-hari, hal tersebut dilakukan supaya pegawai bisa termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi sesuai dengan tujuan perusahaan.

2. Indikator bonus yang memiliki skor rendah yaitu bonus yang diberikan sesuai dengan hasil kerja pegawai, hal ini bisa disebabkan karena besarnya bonus yang diberikan perusahaan kurang sesuai dengan hasil kerja pegawai. Oleh karna itu perusahaan disarankan untuk melakukan peningkatan kesesuaian bonus dengan hasil kerja pegawai, hal tersebut dilakukan supaya pegawai

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merasa terdorong atau termotivasi untuk memberikan hasil kerja yang baik bagi perusahaan.

3. Indikator jaminan keamanan dan kesehatan yang memiliki skor rendah yaitu pelayanan jaminan keamanan dan kesehatan yang diberikan perusahaan masih belum layak didapat oeh pegawai, hal ini bisa disebabkan karena pelayanan jaminan keamanan dan kesehatan yang diberikan perusahaan masih belum layak didapat oleh pegawai. Oleh karna itu perusahaan disarankan untuk melakukan peningkatan kelayakan pelayanan jaminan keamanan dan kesehatan, hal tersebut dilakukan supaya pegawai merasa nyaman bekerja di perusahaan dan akan mermotivasi untuk memberikan hasil kerja yang baik bagi perusahaan.

4. Indikator tunjangan hari raya yang memiliki skor rendah yaitu tunjangan hari raya yang diberikan sesuai dengan hasil kerja pegawai, hal ini bisa disebabkan karena besarnya tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan kurang sesuai dengan hasil kerja pegawai. Oleh karna itu perusahaan disarankan untuk melakukan peningkatan kesesuaian tunjangan hari raya dengan hasil kerja pegawai, hal tersebut dilakukan supaya pegawai merasa termotivasi untuk memberikan hasil kerja yang lebih baik bagi perusahaan.

5. Untuk meningkatkan indikator-indikator yang rendah perusahaan harus melakukan strategi yang bisa meningkatkan motivasi kerja pegawai, contohnya perusahaan memberikan bonus yang lebih besar terhadap pegawai yang berprestasi atau pegawai yang melebihi pencapaian target. Dengan hal tersebut akan memberikan dampak besar untuk peningkatan motivasi.

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Bisa dilihat skor yang paling tinggi adalah indikator tunjangan hari raya sesuai dengan masa kerja. indikator ini sangat erat hubunganya antara tunjangan hari raya sesuai dengan hasil kerja dan tunjangan hari raya sesuai dengan masa kerja. Diharapkan perusahaan bisa menyeimbangkan kesesuaian tunjangan hari raya sesuai dengan hasil kerja dan masa kerja, supaya indikator tunjangan hari sesuai dengan hasil kerja bisa meningkat, dan memotivasi pegawainya untuk bisa bekerja lebih semangat dan lebih baik, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara pegawai yang memiliki masa kerja lebih lama dengan pegawai yang masa kerjanya belum terlalu lama, meskipun berada pada jabatan dan posisi yang sama.

Dari kesimpulan dan saran diatas penulis berharap dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi sepuluh perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam memanajemen pegawainya untuk bisa lebih termotivasi dalam bekerja dan meningkatkan hasil kerja pegawainya.

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Peneliian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Daft, R.L. 2003. Management. Alih Bahasa Diana Angelica 2006. Jakarta: Salemba Empat.

Griffin, Ricky, 2004, Manajemen, jilid 1 edisi 7, Jakarta, Erlangga. H. 45-46 Handoko, T. Hani. 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Edisi kedua, Yogyakarta, Penerbit BPPE.

Hasibuan, Malayu SP, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, : Jakarta, PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu SP, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, : Jakarta, PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu SP, 2010, Organisasi dan Motivasi, Dasar peningkatan

produktivitas, Jakarta, PT. Bumi Aksara.

Kountur, Ronny. (2007). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Malthis, R.L dan Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 1998. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang

Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Riduwan. (2007). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta. Robbins, S.P. 2001. Organizational Behavior, 9th edition, Prentice-Hall, New

Jersey.

Siagian, Sondang P, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono, 2008. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Veithzal Rivai (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Internet:

Aindah Blog. (2010). Telaah Pustaka Teori Insentif [On Line]. Tersedia: http://ri4u.wordpress.com/2010/07/02/telaah-pustaka/ (06 Desember 2012)

Gajimu.com. (2013). Gajimu Indonesia. Tersedia:

http://m.gajimu.com/main/gaji/Gaji-Minimum (17 Mei 2013).

Sumber Lainnya:

Buku Profil UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Kota Tasikmalaya: Kegiatan Fasilitasi Promosi Melalui Event-Event Tahun 2010. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya

Dokumen terkait