• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA :Studi Persepsional Pada Karyawan di Sepuluh Perusahaan Bordir dilihat dari Investasi Terbesar dan Tenaga Kerja Terbanyak Kelurahan Tanjung Kota Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA :Studi Persepsional Pada Karyawan di Sepuluh Perusahaan Bordir dilihat dari Investasi Terbesar dan Tenaga Kerja Terbanyak Kelurahan Tanjung Kota Tasikmalaya."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi Persepsional Pada Karyawan di Sepuluh Perusahaan Bordir dilihat dari

Investasi Terbesar dan Tenaga Kerja Terbanyak Kelurahan Tanjung Kota Tasikmalaya)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

GIN GIN FARID H 0703734

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi Persepsional Pada Karyawan di Sepuluh Perusahaan Bordir dilihat dari

Investasi Terbesar dan Tenaga Kerja Terbanyak Kelurahan Tanjung Kota Tasikmalaya)

GIN GIN FARID H 0703734

Disetujui dan disahkan oleh:

1. Pembimbing 1

Prof. Dr. H. Suryana, M.Si NIP. 19600602 198601 1 002

2. Pembimbing II

Askolani SE.MM

NIP. 19750704 200312 1 001

3. Ketua Program Studi

(3)

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI

KERJA

(Studi Persepsional Pada Karyawan di Sepuluh Perusahaan Bordir

dilihat dari Investasi Terbesar dan Tenaga Kerja Terbanyak

Kelurahan Tanjung Kota Tasikmalaya)

Oleh :

Gin Gin Farid H

0703734

Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Gin Gin Farid H 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(4)
(5)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMKIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11

2. Faktor-Faktor yang Terkait dengan Pemberian Insentif . 19 3. Tujuan Pemberian Insentif ... 22

2.1.2 Motivasi Kerja ... 23

(6)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

3.3.Operasionalisasi Variabel ... 53

3.4.Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.6 Instrumen Pengumpulan Data, Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 65 3.6.1 Instrumen Pengumpulan Data ... 65

3.6.2 Rancangan Analisis Data ... 66

3.6.2.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 68

3.6.2.2 Uji Reliabilitas ... 72

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 82

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 83

4.1.2.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir 85 4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 86

(7)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

4.1.3.1 Gambaran Variabel Pemberian Insentif (X) ... 89

4.1.3.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Pemberian Insentif . 99 4.1.3.3 Deskripsi Variabel Pemberian Insentif ... 100

4.1.3.4 Gambaran Variabel Motivasi Kerja (Y) ... 103

4.1.3.5 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Motivasi ... 116

4.1.3.6 Deskripsi Variabel Motivasi ... 117

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ... 120

4.1.4.1 Analisis Korelasi ... 121

4.1.4.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 122

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 125

4.2.1 Pembahasan Tingkat Pemberian Insentif di Sepuluh Perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga kerja Terbanyak se-Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya ... 126

4.2.2 Pembahasan Tingkat Motivasi Kerja di Sepuluh Perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga kerja Terbanyak se-Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya ... 128

4.2.3 Pembahasan Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Sepuluh Perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga kerja Terbanyak se-Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya ... 131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 134

5.1 Kesimpulan ... 134

5.2 Saran ... 136

(8)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Rekapitulasi Data Potensi Industri Kota Tasikmalaya tahun 2011 .. 1

Tabel 1.2 Data Potensi Industri Perusahaan Bordir Kel. Tanjung Kec. Kawalu Kota Tasikmalaya tahun 2012 ... 3

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X (Pemberian Insentif) ... 55

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y (Motivasi Kerja) ... 57

Tabel 3.3 Data Jumlah Sampel Penelitian Perusahaan Bordir ... 64

Tabel 3.4 Tabel Kriteria Penilaian Alat Ukur Pemberian insentif dan Motivasi kerja ... 65

Tabel 3.5 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 66

Tabel 3.6 Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data ... 67

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Pemberian Insentif) ... 70

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja) ... 71

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Pemberian Insentif) dan Variabel Y (Motivasi Kerja) ... 74

Tabel 3.10 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi ... 77

Tabel 4.1 Karakterisitik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 84

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 85

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 87

(9)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

Tabel 4.6 Kesesuaian Tunjangan Tahunan dengan Kuantitas Kerja ... 91

Tabel 4.7 Kesesuaian Tunjangan Fasilitas/ Transportasi ... 92

Tabel 4.8 Kelayakan Bonus dengan Hasil Kerja ... 93

Tabel 4.9 Kelayakan Bonus dengan Kebutuhan sehari-hari ... 93

Tabel 4.10 Kelayakan Pelayanan Jaminan Keamanan ... 95

Tabel 4.11 Kelayakan Pelayanan Jaminan Kesehatan ... 95

Tabel 4.12 Kelayakan Tunjangan Hari Raya dengan Hasil Kerja ... 97

Tabel 4.13 Kelayakan Tunjangan Hari Raya Sesuai dengan Kebutuhan saat Hari Raya` ... 97

Tabel 4.14 Kelayakan Tunjangan Hari Raya Sesuai dengan Masa Kerja ... 98

Tabel 4.15 Rekapitulasi Penilaian Responden terhadap Variabel Pemberian Insentif ... 99

Tabel 4.16 Tingkat keinginan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan perusahaan ... 104

Tabel 4.17 Tingkat Keinginan Selalu Unggul ... 105

Tabel 4.18 Tingkat Keinginan Mencapai Hasil Kerja yang Baik ... 106

Tabel 4.19 Tingkat Keinginan Mendapatkan Timbal Balik yang Sesuai ... 107

Tabel 4.20 Tingkat Keinginan Mendapatkan Penilaian Istimewa dari Sesama pegawai ... 108

Tabel 4.21 Tingkat Keinginan Mendapatkan Penilaian Istimewa dari Atasan 109 Tabel 4.22 Tingkat Keinginan untuk Memimpin Rekan Kerja ... 110

Tabel 4.23 Tingkat Keinginan Mendapatkan Pengaruh dari Rekan Kerja ... 111

Tabel 4.24 Tingkat Keinginan Mendapatkan Pengaruh dari Atasan ... 112

Tabel 4.25 Tingkat Keinginan Berkomunikasi dengan Sesama Rekan kerja .. 113

Tabel 4.26 Tingkat Keinginan Berpartisipasi dalam Kegiatan Perusahaan ... 114

Tabel 4.27 Tingkat Keinginan Menjalin Kerja Sama ... 115

Tabel 4.28 Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja ... 116

(10)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

Tabel 4.30 Interprestasi Nilai r ... 122

Tabel 4.31 Output Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Motivasi Kerja ... 122

Tabel 4.32 Output Persamaan Regresi ... 123

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1.1 Diagram Tingkat Kepuasan Pegawai ... 4

Gambar 1.2 Diagram Perasaan Pegawai ... 5

Gambar 1.3 Diagram Motivasi Kerja Pegawai ... 6

Gambar 2.1 Maslow’s Need Hierarcy Theory ... 29

Gambar 2.2 Teori Dua-Faktor Herzberg ... 31

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 50

Gambar 2.4 Paradigma Penelitian ... 51

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 83

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 85

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 86

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 88

Gambar 4.5 Daerah Kriterium Variabel Pemberian Insentif ... 102

(11)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(12)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Gin Gin Farid H (0703734), “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional pada Sepuluh Perusahaan Bordir dilihat dari Investasi Terbesar dan Tenaga Kerja Terbanyak Kelurahan Tanjung Kota Tasikmalaya)”

Permasalahan yang melatar belakangi peneletian ini adalah motivasi kerja pegawai. Hal ini ditunjukan dengan dilakukannya pra penelitian, bahwa karyawan masih ada yang merasa tidak puas dengan pemberian insentif yang diberikan perusahaan. Permasalahan ini harus segera di atasi, agar motivasi kerja pegawai bisa meningkat dan tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai.

Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pemberian insentif serta motivasi kerja pegawai dan mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja pegawai di perusahaan bordir.

Jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan populasi 248 orang pegawai, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah stratified sampling. Dengan menggunakan teknik tersebut maka dapat diambil 72 orang pegawai, karena penelitian ini ada 10 perusahaan maka penarikan sampel di masing-masing perusahaan digunakan rumus cluster random

sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson dan

analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian yang diperoleh memberikan kesimpulan bahwa pemberian insentif dan motivasi kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak se-kelurahan Tanjung kec. Kawalu kota Tasikmalaya berada pada kategori sedang. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,697 artinya terdapat hubungan cukup tinggi. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana didapat persamaan Y= 7,045 + 0,948X dan KD 48,59% artinya pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja pegawai sebesar 48,59% sedangkan sisanya 51,41% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.

(13)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Gin Gin Farid H (0703734), “The impact of giving incentives toward work motivation (perceptional study in ten embroidery companies be observed from largest investment and most of labors at one village of Tanjung City of Tasikmalaya)”

The Problems which background the research is labors motivation. It is shown by pre research. That the labor is still feel dissatisfaction yet about the incentive is given by company. This problem have to resolve quickly in order to increase labor motivation and reach goals of company.

Based on it this research aims for knowing description about giving the incentive with labor motivation and knowing as far as impact of giving incentive towards labor motivation in embroidery company.

Type of research method used is descriptive and verificative methods with 248 labor population, withdrawl technique which used is stratified sampling. By using it techniques so it can take 72 labors, because of this research has 10 companies so withdrawl sample in every company use cluster random sampling formula. Analyze techniquewich used is pearson correlation coefficient and simple regresion analysis.

Research result which obtainable gives conclusion that giving incentive and labor motivation in ten embroidery compnies be observed from largest investment and most of labors at one village of Tanjung, Sub district of kawalu, City of Tasikmalaya is in medium category. Result of calcullation from correlation as big as 0,697. it means there is high enough relation. Calcullation result simple regresion analysis be obtained equation Y = 7,045 + 0,848X and Dteremination Coefficient 48,59% it means correlation of giving incentive toward labor motivation in amount of 48,59% whereas the rest 51,41% impacted by other factors or variables which not research by writer.

(14)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kota Tasikmalaya merupakan kota yang mempunyai potensi bisnis

kerajinan yang cukup baik. Salah satu potensi bisnis unggulan kota Tasikmalaya

adalah industri kerajinan bordir. Persaingan di dunia perusahaan bordir di

kawasan Tasikmalaya saat ini sangatlah ketat. Keadaan tersebut ditandai dengan

banyaknya perusahaan bordir yang ada di Tasikmalaya.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Data Potensi Industri Kota Tasikamalaya Tahun 2011

No Komoditi Unggulan Unit Usaha

1 Bordir 1264

2 Alas Kaki (Kelom dan Sandal) 495

3 Makanan Olahan 485

4 Kayu Olahan 253

5 Kerajinan Anyaman Mendong 176

6 Kerajinan Anyaman Bambu 76

7 Batik 42

8 Payung Geulis 5

Jumlah 2796

(15)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti terlihat dalam tabel 1.1 diatas, bahwa perusahaan bordir

menduduki peringkat pertama banyaknya unit usaha yang ada di kota

Tasikmalaya, perbedaannya sangat signifikan dari unit usaha lainnya.

Industri perusahaan bordir di kota Tasikmalaya berkembang cukup pesat

dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak khususnya kaum perempuan.

Daerah yang di kenal sebagai sentra Industri Bordir terdapat di Kecamatan

Kawalu yaitu kelurahan Tanjung, Karsamenak, Cibeuti, Cilamajang, Talagasari,

Gunung Tandala, Karang Anyar dan Karikil.

Suksesnya perusahaan Bordir di kecamatan Kawalu ternyata tidak lepas

dari jasa seorang ibu. Menurut sejarah, industri Bordir Tasik pertama kali tumbuh

dan berkembang pada tahun 1925 di Desa Tanjung Kecamatan Kawalu Kota

Tasikmalaya. Salah seorang perintisnya adalah seorang wanita bernama Hj.

Umayah binti H. Musa, yang pada tahun sebelumnya bekerja di perusahaan

kebangsaan Amerika, Singer. Setelah menguasai bidang bordiran saat di Singer, ia

keluar dan kembali ke kelurahan Tanjung dan membuka usaha kecil-kecilan

dengan menerima pesanan bordiran baik dari Tasikmalaya maupun dari luar

daerah. Sehingga hal tersebut menyebabkan kelurahan tanjung menjadi sektor

(16)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.2

Data Potensi Industri Perusahaan Bordir Kel. Tanjung Kec. Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2012

No Nama Perusahaan / Pemilik

Investasi (Rp)

Tenaga Kerja

1 Al-Huda : H. Arip R 698.020.000 50

2 Cahaya Rahmat : H. Rohim 595.000.000 48

3 Rosalind : Deden K 367.980.000 12

4 Anita/Ma’Mur 356.800.000 30

5 Al-Ichlas : Asep Tatan 348.311.000 14

6 Tarunatex : H. Atang 334.281.000 30

7 Musim Seni : H. Wahyu Ruhiyat 304.180.000 23

8 Teratai Putih : H. Ajat S 299.620.000 10

9 Nurfadilah : Dedi S 222.110.000 16

10 Damani Bordir : Mumu 133.440.000 15

Jumlah 3.659.742.000 248

Sumber : Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya

Dilihat dati Tabel 2.2 diatas, dapat dilihat sepuluh perusahaan terbesar

bordir yang telah di sortir dari beberapa perusahaan bordir yang ada di kelurahan

(17)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perusahaan bordir sangat bergantung pada hasil produktivitas sumber daya

manusianya yang akan menghasilkan kepuasan bagi pelanggan. Kepuasan

pelanggan ditentukan oleh kualitas bordir yang bagus, kreatif dan unik, sehingga

jaminan kualitas bordir menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan bordir dan

dijadikan sebagai tolak ukur keunggulan daya saing perusahaan bordir. Selain itu

persoalan penting yang harus diperhatikan adalah kualitas dari sumber daya yang

merupakan ujung tombak berkembangnya suatu usaha.

Berbagai upaya dilakukan oleh pihak perusahaan untuk membentuk

pegawai yang ideal sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan. Salah satu upaya

tersebut adalah dengan memberikan insentif kepada pegawai yang mampu untuk

memenuhi kriteria yang ditentukan. Upaya ini dilakukan dengan harapan pegawai

merasa puas dan mampu meningkatkan motivasinya dalam bekerja sehingga

produktivitasnya meningkat serta diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya.

Pembenahan sistem penggajian ini adalah suatu keutamaan. Sistem penggajian

yang lebih baik dan manusiawi diharapkan dapat lebih memotivasi produktifitas.

Insentif yang diberikan diperusahaan bordir diberikan untuk meningkat

kan produktivitas, kinerja terutama motivasinya dalam bekerja. Salah satu insentif

yang diberikan perusahaan bordir pada pegawainya adalah tunjangan tahunan,

tunjangan tahunan diberikan sesuai dengan kualitas dan kuantitas pegawai dalam

bekerja, selanjutnya adalah tunjangan fasilitas atau transportasi, tunjangan ini

diberikan untuk melengkapi dan mendukung pegawai disaat bekerja. Selanjutnya

(18)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemberian insentif yang diberikan perusahaan sangat diharapkan bisa

meningkatkan motivasi pegawai sehingga produkvitasnya bisa jauh lebih baik

untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di perusahaan bordir se-kelurahan

Tanjung mengenai tingkat kepuasan pegawai pada insentif yang diberikan

diperoleh data sebagai berikut :

Gambar 1.1

Diagram Tingkat Kepuasan Pegawai

Berdasarkan diagram tingkat kepuasan pegawai dapat dilihat bahwa

tingkat kepuasan pegawai cukup tinggi sekitar 62% dan yang merasa biasa serta

kurang puas sekitar 14% dan 24 %. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian

insentif memberikan kepuasan bagi pegawainya.

Selain memberikan kepuasan, pemberian insentif ternyata memberikan

dampak tertentu pada diri pegawai. Hal ini dapat dilihat dari diagram berikut : 62%

14% 24%

Puas

Biasa saja

(19)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.2

Diagram Perasaan Pegawai

Dari diagram perasaan pegawai dapat dilihat bahwa bagi sebagian pegawai

ada yang merasa pekerjaannya benar-benar dihargai oleh perusahaan meskipun

ada sebagian lainnya yang merasa dengan insentif tersebut dirinya merasa

terbebani karena harus mampu untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dengan

lebih baik lagi.

Selain itu, berdasarkan wawancara bapak YI dengan salah satu pegawai di

perusahaan bordir di kelurahan Tanjung diperoleh keterangan bahwa terkadang

sebagian pegawai ada yang terlihat sering menunda-nunda pekerjaan, dan masih

ada pegawai yang kurang semangat untuk bekerja. Berdasarkan angket yang telah

disebarkan kepada beberapa responden diperoleh data sebagai berikut : 50%

40% 10%

Dihargai

Biasa saja

(20)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.3

Diagram Motivasi Kerja Pegawai

Memotivasi dalam sebuah organisasi atau lembaga merupakan sebuah

proses dengan apa seseorang pimpinan merangsang pihak lain terutama para

pegawainya untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran-sasaran atau

tujuan dari perusahaan serta tujuan dari pegawai itu sendiri. Semakin tinggi

motivasi seseorang pegawai, semakin cepat ia akan mempelajari keterampilan

atau pengetahuan baru dalam pekerjaannya. SDM yang unggul inilah merupakan

salah satu faktor yang membuat tujuan perusahaan dapat tercapai. Setiap

organisasi harus mampu menghasilkan SDM yang berpotensi tinggi dan

mempunyai kemampuan yang handal, karena hal inilah nantinya berpengaruh

terhadap setiap kinerja pegawainya. Insentif yang disediakan oleh perusahaan

pada prinsipnya adalah untuk memberikan motivasi agar pegawai dapat

memaksimalkan dan meningkatkan segala potensi yang dimilikinya.

Nawawi (1998:317) menyatakan bahwa Insentif adalah 30%

46% 24%

Kurang semangat

Merasa Termotivasi

(21)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penghargaan/ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar

produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Dalam

hubungannya dengan insentif, bila ditinjau dari sudut teori Maslow nampaknya

hal ini merupakan upaya pengelola perusahan untuk menciptakan iklim kerja. Dari

hasil pemenuhan kebutuhan mendasar diharapkan pegawai dapat meningkatkan

motivasinya untuk mencapai tingkat kebutuhan yang lebih tinggi sehingga kinerja

pegawai menjadi lebih enerjik. Namun demikian, keadaan itu hanya

dimungkinkan apabila dilanjutkan dengan penciptaan iklim kerja yang mendorong

para pegawai memenuhi kebutuhan pertumbuhannya sendiri (growth needs).

Usaha dari pengelola perusahaan bordir untuk memberikan insentif pada

pegawainya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi

pegawainya. Upaya untuk memotivasi tersebut ternyata tidak sepenuhnya mampu

meningkatkan motivasi bagi pegawainya. Berdasarkan pemaparan di atas,

selanjutnya penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja (Studi Persepsional pada Sepuluh Perusahaan Bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung Kota Tasikmalaya)”.

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Motivasi merupakan suatu faktor yang mampu mendorong seseorang

dalam melaksanakan kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Memotivasi

(22)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pimpinan merangsang pihak lain terutama para pegawai dalam organisasi tersebut,

untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran¬sasaran atau tujuan dari

organisasi serta tujuan dari pegawai itu sendiri. Semakin tinggi motivasi seseorang

pegawai, semakin cepat ia akan mempelajari keterampilan atau pengetahuan baru

dalam pekerjaannya. SDM yang unggul inilah merupakan salah satu faktor yang

membuat tujuan perusahaan dapat tercapai.

Motivasi kerja yang tinggi tidak semata – mata tercipta begitu saja, dengan

kata lain perusahaan memiliki andil dalam menciptakan Motivasi kerja pegawai

yang baik. Perusahaan harus mengetahui apa yang seharusnya dilakukan agar

motivasi kerja pegawai itu terus naik dan bernilai positif, salah satunya adalah

dengan pemberian balas jasa yaitu berupa pemberian insentif, karena dengan

pemberian insentif akan meningkatkan motivasi kerja pegawai untuk lebih

berprestasi dalam berupaya mencapai tujuan-tujuan organisasi.

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang sudah diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana Gambaran Pemberian Insentif di Sepuluh Perusahaan Bordir

dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan

(23)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana Gambaran Motivasi Kerja Pegawai di Sepuluh Perusahaan

Bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak

se-Kelurahan Tanjung?

3. Bagaimana Gambaran Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Motivasi

Kerja Pegawai di Sepuluh Perusahaan Bordir dilihat dari Investasi terbesar

dan Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui gambaran Pemberian Insentif di Sepuluh Perusahaan

Bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak

Kelurahan Tanjung.

2. Untuk mengetahui gambaran Motivasi Kerja Pegawai di Sepuluh

Perusahaan Bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja

terbanyak Kelurahan Tanjung.

3. Untuk mengetahui pengaruh Pemberian Insentif terhadap Motivasi Kerja

Pegawai di Sepuluh Perusahaan Bordir dilihat dari Investasi terbesar dan

Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai manfaat yakni:

1. Bagi pengembangan ilmu diharapkan dapat memperkaya khazanah

(24)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan semoga dapat bermanfaat pula untuk tambahan informasi untuk

peneliti lainnya terkait variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Secara praktis hasil penelitian ini dapat berguna untuk para pengelola

khususnya di lingkungan Perusahaan Bordir se-Kelurahan Tanjung sebagai

bahan informasi mengenai Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Motivasi

Kerja Pegawai.

3. Untuk peneliti sendiri diharapkan memberikan informasi dan pengalaman

(25)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh pemberian insentif

terhadap motivasi kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari

Investasi terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung. Adapun yang

menjadi objek penelitian sebagai variabel independent adalah pemberian insentif

(X) sedangkan yang menjadi variabel dependent adalah motivasi kerja (Y).

Objek dari penelitian ini adalah pegawai di lingkungan perusahaan bordir

Kelurahan Tanjung yang berada Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, sesuai

dengan ruang lingkup penelitian mengenai Pengaruh Insentif terhadap Motivasi

Kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan

Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung.

3.2Metode dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2000: 309) “penelitian deskriptif

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang

ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Penelitian denskriptif tidak memerlukan pengontrolan ataupun administrasi

(26)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2000: 310) “penelitian deskriptif tidak dimaksudkan

untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi apa adanya tentang sesuatu variabel,

gejala atau keadaan. Jenis penelitian deskriptif ini terdiri dari: penelitian survey,

studi kasus, penelitian perkembangan, penelitian tindak lanjut, analisis dokumen

dan penelitian korelasional”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei. Menurut Arikunto (2000: 312) “survey merupakan satu metode penelitian

yang banyak dilakukan oleh peneliti dalam bidang sosiologis, bisnis, politik,

pemerintahan dan pendidikan”. Menurut Sumarsono (2004:52) “metode survei

digunakan dengan mengambil contoh dari suatu populasi”. Hal ini dilakukan

dengan alasan sebagai berikut :

a. Metode survey lebih cepat dengan biaya lebih rendah.

b. Memberikan informasi lebih lengkap (komprehensif).

c. Memberikan hasil dengan ketelitian lebih tinggi.

Memungkinkan penghematan waktu dan biaya maka contoh survei dapat

menggunakan populasi-populasi lebih besar dengan berbagai jenis variasi.

3.3Operasionalisasi Variabel

Untuk memperoleh pengertian/istilah-istilah dalam pengolahan data dan

interpretasi hasil penelitian dirumuskan definisi operasional peristilahan yang

terdapat dalam penelitian ini yaitu :

(27)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nawawi (1998:317) menyatakan bahwa Insentif adalah

penghargaan/ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja

agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau

sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama

sekali diberikan pada pekerja yang bekerja secara baik atau yang

berprestasi. Misalnya dalam bentuk bonus. Di samping itu berarti insentif

dapat pula diberikan dalam bentuk barang.

b. Motivasi Kerja

Hasibuan (2005: 95) mengemukakan bahwa: “Motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang,

agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan

segala daya upayanya untuk mendapat kepuasan”.

Motivasi kerja pegawai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

skor total dari alat ukur motivasi kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir

terbesar Kelurahan Tanjung yang dapat menunjukan indikator kebutuhan

manusia menurut David McCelland. Skor yang diperoleh akan menunjukan

motivasi kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir terbesar Kelurahan

Tanjung. Semakin tinggi skor subjek maka semakin tinggi pula motivasi kerja

(28)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

(29)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Penelitian Dimensi Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

 Tingkat kelayakan tunjangan sesuai dengan kualitas hasil pegawai.

 Tingkat kelayakan tunjangan sesuai dengan kuantitas hasil pegawai.

 Tingkat kelayakan tunjangan sesuai

 Tingkat kelayakan bonus sesuai dengan hasil kerja pegawai.

 Tingkat kelayakan bonus sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

 Tingkat kelayakan pelayanan jaminan kemanan bagi pegawai.

 Tingkat kelayakan pelayanan jaminan kesehatan bagi pegawai.

(30)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Tunjangan

Hari Raya

 Tingkat kelayakan tunjangan hari raya sesuai dengan hasil kerja pegawai

 Tingkat kelayakan tunjangan hari raya sesuai dengan kebutuhan pegawai saat hari raya

(31)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

(32)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Penelitian Dimensi Indikator Ukuran Skala

(33)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini di peroleh dari pegawai yang berasal dari

sepuluh perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja

terbanyak Kelurahan Tanjung.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data didasarkan pada perumusan masalah. Adapun

jenis data yang dukumpulkan meliputi :

(34)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Data Primer

Data ini diperoleh langsung dari pegawai yang berada di perusahaan bordir

dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan

Tanjung.

b. Data Sekunder

Data ini diperoleh bukan dari responden akan tetapi dari pustaka-pustaka,

internet, serta catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti baik yang bersumber dari sumber internal maupun sumber eksternal.

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis sebagai upaya

untuk melengkapi data dalam penelitian meliputi:

a. Interview (Wawancara)

Wawancara langsung/tanya jawab dengan para pegawai untuk memperoleh

data mengenai masalah yang menjadi objek penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Mempelajari data-data dan dokumen yang ada hubungannya dengan masalah

yang diteliti.

c. Observasi

Pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian, sehingga

(35)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Angket/kuisioner (pernyataan/daftar pernyataan)

Sejumlah pernyataan/pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang diketahui.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Dalam pengumpulan data primer dengan menggunakan metode deskriptif,

maka perlu diambil sampel dan populasi. Menurut Sugiyono (2009: 115)

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah populasi dari

seluruh pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan

Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung yang berjumlah 248 orang.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan bahan penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:91) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan sebagian

populasi yang dianggap representative yang diambil dengan teknik tertentu.

(36)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya, bukan pada besar atau

banyaknya modifikasi populasi. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini

adalah pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan

Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung yang berjumlah 248 orang.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara

stratified sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan memilih

secara acak sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai responden, yang

mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Untuk menentukan

ukuran sampel ditentukan dengan pendekatan statistik, menurut Slovin yang

dikutip oleh Sugiyono (2009:118) untuk menentukan sampel dari populasi yang

digunakan dengan rumus sebagai berikut :

Dimana : n = Ukuran sampel

N= Ukuran populasi

e = Presentase ketidaktelitian karena kesalahan sampel peluang

masih dapat diinginkan sekitar 10%

Diketahui populasi N adalah 248 yang merupakan pegawai pada

masing-masing 10 perusahaan border, serta untuk memperoleh tingkat kepercayaan 90%

(37)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka presentase ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang diambil sebesar

10% maka diperoleh sampel:

Maka dapat diketahui bila jumlah sampel yang akan dipilih untuk

menjawab kuisioner yang diajukan penulis, sebesar 72. Berdasarkan hasil

perhitungan itu maka ukuran sampel minimal yang harus diambil dalam penelitian

ini adalah berjumlah 72 orang pegawai dari sepuluh perusahaan bordir dilihat dari

Investasi terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung. Untuk

penarikan sampel di masing-masing perusahaan digunakan rumus Cluster

Random Sampling sehingga pengambilan sampel pada masing-masing perusahaan

lebih proposional. Perhitungan matematis ukuran alokasi pada masing-masing

bagian dengan menggunakan sampel proposional yang dapat ditentukan, menjadi

sebagai berikut:

Dimana : ni = Ukuran sampel ke-i

N = Ukuran populasi secara keseluruhan

(38)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = Ukuran Sampel

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui jumlah responden dari setiap

pegawai perusahaan bordir di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari Investasi

terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung, dengan perhitungan

sebagai berikut:

1. Al-Huda : H. Arip R

2. Cahaya Rahmat : H. Rohim

3. Rosalind : Deden K

4. Anita/Mak’Mur

5. Al-Ichlas : Asep Tatan

6. Tarunatex : H. Atang

(39)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Musim Seni : H. Wahyu Ruhiyat

8. Teratai Putih : H. Ajat S

9. Nurfadilah : Dedi S

10. Damani Bordir : Mumu

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diketahui jumlah sampel dari

masing-masing perusahaan bordir di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari

Investasi terbesar dan Tenaga Kerja terbanyak Kelurahan Tanjung. Selanjutnya

dapat diketahui jumlah sampel sebanyak 72 dengan proporsi dari masing-masing

perusahaan bordir sebagai berikut:

Tabel 3.3

Data Jumlah Sampel Penelitian Perusahaan Bordir No Nama Perusahaan / Pemilik Sampel

(40)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Responden)

1 Al-Huda : H. Arip R 14

2 Cahaya Rahmat : H. Rohim 14

3 Rosalind : Deden K 3

4 Anita/Ma’Mur 9

5 Al-Ichlas : Asep Tatan 4

6 Tarunatex : H. Atang 9

7 Musim Seni : H. Wahyu Ruhiyat 7

8 Teratai Putih : H. Ajat S 3

9 Nurfadilah : Dedi S 5

10 Damani Bordir : Mumu 4

Jumlah 72

3.6 Intrument Pengumpulan Data, Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1 Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatannya menjadi

sistematis dan mudah (Arikunto, 2000:134). Alat ukur yang digunakan untuk

(41)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alat ukur yang akan digunakan terdiri dari alat ukur pemberian Insentif

dan motivasi kerja pegawai. Alat ukur ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang

dibuat oleh peneliti berdasarkan pada indikator-indikator yang ada dalam dimensi

masing-masing variabel.

Peneliti menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk skala yang

dikembangkan oleh Likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban yaitu : ST =

Sangat Tinggi, T = Tinggi, S = Sedang, R = Rendah, SR= Sangat Rendah.

Penilaian yang akan diberikan pada jawaban pernyataan tersebut memiliki bobot

nilai 1-5 dengan ketentuan :

Tabel. 3.4

Tabel Kriteria Penilaian Alat Ukur Pemberian Insentif dan Motivasi Kerja

Alternatif jawaban Bobot

Favorabel (+) Unfavorabel (-)

ST 5 1

T 4 2

S 3 3

R 2 4

SR 1 5

3.6.2 Rancangan Analisis Data

Pengumpulan data atau informasi pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan kuesioner, setelah data kuesioner terkumpul dari responden maka

(42)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh pemberian insentif (X) terhadap motivasi kerja (Y). Pengolahan data

dilakukan sebagai berikut:

1. Editing, yaitu memeriksa lembar jawaban yang telah diisi oleh responden

untuk mengetahui kelengkapan data yang telah diisi oleh responden

sehingga dapat diolah lebih lanjut.

2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item angket berdasarkan pada

pembobotan untuk jawaban postif diberi skor 5-4-3-2-1 dan untuk jawaban

negatif diberi skor 1-2-3-4-5.

Tabel 3.5

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot pertanyaan

Sangat sesuai/ Sangat lengkap/ Sangat Layak/ Sangat Tinggi 5

Sesuai/ Lengkap/ Layak/ Tinggi 4

Cukup/ Cukup/ Cukup/ Sedang 3

Tidak Sesuai/ Tidak Lengkap/ Tidak Layak/ Rendah 2 Sangat tidak sesuai/ Sangat tidak lengkap/ Sangat tidak

layak/ Sangat rendah 1

3. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam

tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

(43)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Responden Skor Item

1 2 3 n

1 2 3 n

4. Analisis Deskriptif, yaitu mengolah data dari angket dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK=ST X JB X JR

Keterangan:

ST : Skor Tertinggi

JB : Jumlah Bulir

JR : Jumlah Responden

2) Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor

kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner menggunakan

rumus:

∑Xi = X1 + X2 + X3+ ... + Xn

Dimana:

Xi = jumlah skor hasil angket X

(44)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Membuat daerah kontinum untuk melihat bagaimana gambaran tentang

variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis

membagi daerah kategori kontinum kedalam tiga tingkatan sebagai

berikut:

Tinggi = ST X JB X JR

Sedang = SS X JB X JR

Rendah = SR X JB X JR

Keterangan:

ST : Skor Tertinggi

SS : Skor Sedang

SR : Skor Terendah

JB : Jumlah Bulir

JR : Jumlah Responden

4) Menentukan garis kontinum dan menentukan letak skor untuk variabel

pemberian insentif (X) dan Motivasi kerja (Y)

Rendah Sedang Tinggi

3.6.2.1Pengujian Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut

(45)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2008:172). Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga

korelasi antara bagian-bagian dan alat ukur secara keseluruhan dengan

cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang

merupakan jumlah tiap skor butir, dengan menggunakan rumus Pearson

Product Moment, sebagai berikut:

r

∑ ∑ ∑

√( ∑ ∑ ) ( ∑ ∑ )

(Riduwan, 2007 : 110)

Dimana :

r

= Koefisien Korelasi

X = Jumlah skor tiap item

Y = Jumlah total skor seluruh item

N = Jumlah responden

Keputusan pengujian validitas instrument :

 Jika rhitung ≥ rtabel berarti valid

 Jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak valid

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus-rumus di atas

menggunakan fasilitas software SPSS 17.0 for windows, dengan hasil yang

(46)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Pemberian Insentif) No.

Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1

Bagaimana menurut anda tingkat kesesuaian tunjangan tahunan dengan kualitas kerja anda?

0,605 0,374 Valid

2

Bagaimana menurut anda tingkat kesesuaian tunjangan tahunan dengan kuantitas kerja (jumlah hasil kerja) anda?

0,667 0,374 Valid

3

Bagaimana menurut anda fasilitas kerja disesuaikan dengan kebutuhan anda saat bekerja?

0,605 0,374 Valid

4

Bagaimana menurut anda tingkat kelayakan bonus sesuai dengan hasil kerja anda?

0,631 0,374 Valid

5

Bagaimana menurut anda tingkat kelayakan bonus sesuai dengan kebutuhan sehari-hari keamanan yang anda dapatakan saat anda bekerja?

0,729 0,374 Valid

7

Menurut anda bagaimana tingkat kelayakan jaminan kesehatan yang anda dapatkan dari perusahaan?

0,484 0,374 Valid

8

Menurut anda bagaimana tingkat kelayakan tunjangan hari raya sesuai dengan hasil kerja anda?

0,650 0,374 Valid

(47)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelayakan tunjangan hari raya

sesuai dengan kebutuhan anda saat hari raya?

10

Menurut anda bagaimana tingkat kelayakan tunjangan hari raya sesuai dengan masa kerja anda?

0,767 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja) No

Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1

Menurut anda bagaimana tingkat keinginan anda untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan?

0,700 0,374 Valid

2

Menurut anda bagaimana tingkat keinginan anda untuk selalu unggul dalam bekerja?

0,656 0,374 Valid

3

Menurut anda bagaimana tingkat keinginan anda untuk mencapai hasil kerja yang baik?

0,465 0,374 Valid

4

Menurut anda bagaimana tingkat keinginan anda untuk mendapatkan timbal balik yang sesuai dengan hasil kerja anda?

0,614 0,374 Valid

5

Bagaimana tingkat keinginan anda untuk mendapatkan penilaian istimewa dari atasan anda?

0,543 0,374 Valid

6

Bagaimana tingkat keinginan anda untuk mendapatkan penilaian istimewa dari sesama rekan kerja?

0,536 0,374 Valid

7

Bagaimana tingkat keinginan anda untuk

jadi pemimpin diantara rekan kerja? 0,612 0,374 Valid

8

Bagaimana tingkat keinginan anda untuk

mendapatkan pengaruh dari atasan anda? 0,691 0,374 Valid

(48)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mendapatkan pengaruh dari sesama rekan

kerja?

10

Bagaimana tingkat keinginan anda untuk berkomunikasi dengan sesama rekan kerja?

0,565 0,374 Valid

11

Bagaimana tingkat keinginan anda untuk berpartisipasi dalam kegiatan

perusahaan? 0,440 0,374 Valid

12

Bagaimana tingkat keinginan anda untuk bekerja sama dengan sesama rekan kerja anda?

0,511 0,374 Valid

Sumber:Hasil Pengolahan Data

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30

responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu

30-2=28, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,374. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa setiap item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid,

karena setiap item pertanyaan memiliki ri(x-i) lebih besar daripada rtabel (ri(x-i)>rtabel).

Artinya, pertanyaan dalam setiap kuesioner dapat dijadikan alat ukur apa yang

hendak diukur.

3.6.2.2Uji Reliabilitas

Setelah menguji validitas kuesioner, langkah selanjutnya adalah uji

reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat

pengumpul data tersebut menunjukkan tingkat ketetapan, tingkat

keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu

(49)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda. “Suatu instrument penelitian disebut reliabel apabila instrument

tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur”

(Ronny Kountur, 2007:165). Dengan memperoleh nilai r dari uji validitas

(menunjukkan hasil indeks korelasi), maka akan diketahui ada atau

tidaknya hubungan antara dua belah instrument. Suharsimi Arikunto

(2006:178) menyatakan bahwa “Reliabilitas menunjukkan pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah

baik”. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan teknik

dengan rumus Alpha Croanbach sebagai berikut :

( )

Dimana :

r = Croanbanch Alpha (Reliabilitas Instrumen)

k = Banyaknya item angket

∑α

b 2

= Jumlah varian bulir

α

t2 = Varian total

(50)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ ∑

Keterangan:

N = Jumlah peserta test

Keputusan pengujian reliabilitas instrument:

Jika rhitung > rtabel, berarti reliabel

Jika rhitung≤ rtabel, berarti tidak reliabel

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Pemberian Insentif) dan Variabel Y (Motivasi kerja)

Variabel Nilai

r hitung

Nilai

r tabel Keterangan

Pemberian Insentif Sumber: Hasil Pengolahan Data

3.6.2.3Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan

menggunakan uji statistik dan menitik beratkan pada pengungkapan perilaku

(51)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisa korelasi dan regresi linear sederhana, karena penelitian ini hanya

menganilisis dua variabel. Adapun langkah-langkah untuk analisis verifikatif

adalah sebagai berikut:

1. Method of Successive interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal, maka semua data

yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan ke tingkat

interval dengan bantuan program excel windows 7 melalui method of

successive interval.

2. Analisis Regresi Sederhana

Tujuan penggunaan analisis ini adalah untuk melakukan

prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen apabila nilai

variabel independen dimanipulasi (dinaikan atau diturunkan

nilainya). Penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana.

Dalam analisis regresi linier sederhana terdapat satu variabel

yang diramalkan (dependent variable) yaitu Motivasi kerja dan

(independent variable) yang mempengaruhinya yaitu Pemberian

Insentif. Maka bentuk umum linier sederhananya adalah :

(Sugiyono, 2012:270)

Dimana :

(52)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = Pemberian Insentif

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah/koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independen. Bila (+) maka naik, dan bila b (-) maka

terjadi penurunan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana

adalah sebagai berikut :

 Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ dan

 Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus :

∑ ∑

(Sumber: Sugiyono, 2012:272)

∑ ∑ ∑

(Sumber: Sugiyono, 2012:272)

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan

menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X

akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini

(53)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang

menyebabkannya.

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran

yang menyatakan seberapa kuat hubungan suatu variabel dengan

variabel lain. Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini

menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product

Moment Coefficient of Correlation)

∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ } ∑ }

(Sumber : Sugiyono, 2012:248)

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara X

dan Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 <

r < +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau

kolerasi langsung antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan

nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan begitu

pula sebaliknya.

a. Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara

kedua variabel sangat kuat dan positif.

b. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara

(54)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang

diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut maka

dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini :

Tabel 3.10

Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sumber : Sugiyono (2011:184)

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk

mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen, dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1.

Rumusnya adalah:

Kd = (r2) x 100% (Sumber : Arikunto, 2010 : 144) dimana:

Kd = Koefisien determinasi

r = Koefisien kolerasi

Nilai koefisien penentu berada diantara 0 – 100%. Jika nilai

koefisien penentu makin mendekati 100%, berarti semakin kuat

(55)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.3 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data ini yaitu melakukan uji hipotesis yang

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat

dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji

hipotesis ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi korelasi (uji T-student)

sebagai berikut :

√ √

(Sugiyono, 2011:184)

Dimana :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi)

n = banyaknya sampel

dengan kriteria sebagai berikut :

a. Taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2

b. Apabila thitung > ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

c. Apabila thitung<ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X (pemberian

insentif) dan variabel Y (motivasi kerja), maka dibutuhkan hipotesis yang

memenuhi syarat. Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah :

(56)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka : Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara pemberian insentif dengan motivasi kerja pegawai di

sepuluh perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja

terbanyak Kelurahan Tanjung.

Maka : Korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara pemberian insentif dengan motivasi kerja pegawai di

sepuluh perusahaan bordir dilihat dari Investasi terbesar dan Tenaga Kerja

(57)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada pegawai di sepuluh

perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak

Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya mengenai pengaruh

pemberian insentif terhadap motivasi kerja pegawai maka penulis mendapatkan

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada umumnya pemberian insentif yang diterima pegawai di sepuluh

perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak

Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya yang terdiri dari

dimensi insentif tetap dan tidak tetap masuk dalam kategori sedang.

Diketahui bahwa aspek teritingi terdapat pada dimensi insentif tidak tetap,

lebih jelasnya lagi terletak pada indikator tunjangan hari raya yang diberikan

perusahaan sesuai dengan masa kerja, semakin lama pegawai bekerja

diperusahaan maka akan semakin besar tunjangan hari raya yang diberikan

perusahaan. Sedangkan untuk aspek terendah terdapat pada dimensi insentif

tidak tetap dalam indikator bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan

kebutuhan sehari-hari pegawai, hal ini bisa disebabkan karena besarnya bonus

yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari pegawai.

2. Pada umumnya motivasi kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat

(58)

Gin Gin Farid H, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya yang terdiri dari dimensi Need for

Achievement (kebutuhan kesuksesan atau prestasi), Need for Power (kebutuhan

kekuasaan atau otoritas kerja) dan Need for Afiliation (kebutuhan berberafilasi)

berada dalam kategori sedang.

Dapat diketahui bahwa aspek tertinggi terdapat pada dimensi Need for

Achievement (kebutuhan kesuksesan atau prestasi) dalam indikator hasil kerja,

lebih jelasnya lagi tanggapan responden mengenai tingkat keinginan pegawai

untuk mendapatkan timbal balik yang sesuai dengan hasil kerja, maka semakin

tinggi keinginan pegawai untuk mendapatkan timbal balik yang sesuai dengan

hasil kerja maka akan semakin tinggi juga motivasi pegawai untuk bekerja

lebih baik lagi, hal ini akan sangat mendorong perusahaan untuk mencapai

tujuan-tujuannya.

Sedangkan aspek paling rendah terdapat pada dimensi Need for Power

(Kebutuhan kekuasaan atau otoritas kerja) dalam indikator kepemimpinan,

lebih jelasnya lagi tanggapan responden mengenai tingkat keinginan untuk

memimpin rekan kerja, kurangnya keinginan pegawai untuk memimpin rekan

kerjanya bisa disebabkan karena pekerjaan yang dilakukan di sepuluh

perusahaan bordir dilihat dari investasi terbesar dan tenaga kerja terbanyak

Kelurahan Tanjung kecamatan Kawalu kota Tasikmalaya hampir mempunyai

tugas yang sama.

3. Diketahui bahwa pemberian insentif memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap motivasi kerja pegawai di sepuluh perusahaan bordir dilihat dari

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Data Potensi Industri Kota Tasikamalaya Tahun 2011
Tabel 1.2 Data Potensi Industri Perusahaan Bordir Kel. Tanjung Kec. Kawalu Kota
Gambar 1.1 Diagram Tingkat Kepuasan Pegawai
Gambar 1.2 Diagram Perasaan Pegawai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti lain: Peneliti lain yang hendak melakukanpenelitian seperti yang peneliti lakukan sebaiknya warna yang digunakan lebih banyak, cat air yang akan

“ Observasi adalah teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat ”

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan Perundang- undangan bagi setiap warga

Kemristekdikti Contribution on Nation Competitiveness Ultimate Outcome: Nation Competitiveness Ultimate Outcome: Nation Competitiveness Output: Skilled Labors Output: Skilled

[r]

Penulis melihat dengan banyaknya software pendukung pembuatan video, program dalam bentuk multimedia ini bisa dikreatifitaskan lebih menarik lagi. Salah satu software yang

(2006) yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki karyawan yang optimis akan?. memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari pada perusahaan yang memiliki

4.5 Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlah Compreng Dalam Penanaman Pendidikan Politik Santri dan Masyarakat