• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Strategi Inkuiri Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD N Kaliwungu 02 Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Strategi Inkuiri Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD N Kaliwungu 02 Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

25

Jenis penelitian ini adalah (PTK) atau yang disebut penelitian tindakan kelas. Disebut PTK Karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kelas atau sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru saat berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran.

3.2 Latar atau Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.2.1 Tempat penelitian

Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kaliwungu 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang semester II tahun 2014/2015.

3.2.2 Waktu penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan pada bulan Februari-april semester II tahun ajaran 2014/2015. Adapun pembagian waktu penelitian dapat diperinci seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1

Pembagian Waktu Penelitian

NO Kegiatan

Waktu

Jan Februari Maret April 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Proposal PTK

2 Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 3 Siklus II

(2)

3.2.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kaliwungu 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas IV adalah28 siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.

Sekolah Dasar Negeri Kaliwungu 02 dilihat dari letak geografisnya merupakan sekolah yang berada di perbatasan antara Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang. Walaupun berjarak lumayan jauh dari pusat Kabupaten. Sebagian besar siswa berasal dari lingkungan sekitar sekolah karena lokasi sekolah yang strategis sehingga dalam penyampaian informasi dan jarak tempuh yang dapat mudah terjangkau, letak sekolah ini adalah di pinggir jalan dan terletak di tengah-tengah pemukiman warga. Dalam kegiatan belajar mengajar antara siswa satu dengan siswa yang lain tentu saja memiliki perbedaan antara siswa-siswi dalam kemampuan menangkap materi yang diajarkan. Banyak penyebab yang membuat perbedaan tersebut, antara lain keinginan siswa dalam belajar, orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya, atau orang tua dengan latar belakang pendidikan rendah sehingga orang tua kesulitan membantu siswa-siswi dalam belajar di rumah.

3.3 Varibel Penelitian

Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variable bebas (x)

Dalam penelitian ini variable bebasnya adalah strategi inkuiri. Strategi inkuiri

adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab dikelas antara guru dan siawa. Langkah-langkah Strategi inkuiri itu sendiri adalah :

a. Orientasi

b. Merumuskan Masalah c. Merumuskan Hipotesis

(3)

e. Menguji Hipotesis

f. Merumuskan Kesimpulan 2. Variabel Terikat (y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variable terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah hasil belajar.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Perencanaan

Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam arikunto Suharsimi, 2002) terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi : Perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Tahapan siklus diartikan sebagai perputaran tahapan dalam penelitian tindakan kelas. Pada bagian ini dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunkan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan mutu pelajaran.

Gambar 3.1

(4)

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart, R. Adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan dan Persiapan (planning)

Kegiatan dari perencanaan ini adalah menjelaskan persiapan-persiapan yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan tindakan (acting)

Kegiatan dari kegiatan ini adalah menjelaskan tentang tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran (sesuai dengan tahap persiapan).

c. Observasi (observing)

Kegiatan dari observasi atau pengamatan ini adalah memonitoring/evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan dan menjelaskan hasil observasi yang dilakukan saaat pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi dan evaluasi (reflecting)

Kegiatan dari evaluasi atau refleksi ini adalah menanalisis terhadap proses hasil pengamatan, menjelaskan apakah sudah tercapai perbaikan atau peningkatan sesuai dengan yang diharapkan.

Perencanaan ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian akan dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

(5)

b. Implementasi Tindakan dan Pengamatan I

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi I

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II. Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas.

d. Perencanaan Tindakan II

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP, Lembar Penilaian, media danalat peraga serta lembar observasi. RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali 4 jam pelajaran. Namun dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada Siklus I atau dapat meningkatkan ketrampilan yang diinginkan.

e. Implementasi Tindakan dan Pengamatan II

Kegiatan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

f. Refleksi

(6)

3.5 Jenis Data Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Jenis Data a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa skor test IPA tentang materi.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktifitas siswa.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan observasi a) Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian dalam Sudijono (1995:66). Tes ini dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar siswa dan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan diakhir kegiatan setiap siklus dengan memberi sejumlah soal tes kepada subyek penelitian yaitu.

b) Observasi

(7)

c) Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang berupa jumlah siswa, daftar nama siswa, dan daftar nilai siswa kelas IV SD Negeri Kaliwungu 02 kecamatan kaliwungu Kabupaten Semarang serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan bekerja sama dengan guru kelas dan foto-foto yang membuktikan proses pembelajaran mulai siklus 1 sampai siklus 2.

3.5.3 Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data tes, instrument menggunakan butir-butir soal. Observasi menggunakan lembar observasi untuk pengamatan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan implementasi RPP.

a) Soal Tes

(8)

Tabel 2.2

Kisi-kisi Soal Evaluasi IPA Siklus I

Adapun kisi-kisi instrument penelitian siklus II untuk memudahkan Observer menentukan butir- butir soal dapat dilihat pada tabel 2.3 sebagai berikut.

Tabel 2.3

Kisi-kisi Soal Evaluasi IPA Siklus II Standar gerak akibat pengaruh udara. energi gerak menjadi energi bunyi. Energi Panas dan bunyi

1,2,3 3 energi panas dan bunyi

7,8,9, 10,

4

Menjelaskan perpindahan energi panas dan bunyi

11,12, 13,14, 15

5

(9)

b) Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan peserta didik mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran sedang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi di bawah ini.

Tabel 2.4

Lembar Observasi Siswa dan Guru

No Aspek Indikator Nomor

pernyataan 1 Orientasi 1. Melakukan kegiatan apresepsi 1

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran 2

3. Kesiapan siswa 3

4. Perhatian siswa mengenai pembelajaran 4 5. Perhatian siswa tentang peraturan

percobaan

7. Guru membimbing siswa berdiskusi 7

8. Siswa siap berdiskusi 8

3 Merumuskan Hipotesis

9. Siswa merumuskan hipotesis 9

4 Mengamati atau mengumpulkan data

10. Guru membimbing siswa dalam mencari sumber yang berkaitan tantang praktikum

10

11. Siswa membaca buku sumber lain yang berkaitan tentang percobaan

11

12. Siswa mengamati dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari suatu obyek yang akan diamati.

12

5 Menguji Hipotesis

13. Guru mendampingi siswa dalam melakukan percobaan

(10)

14. Siswa mengikuti percobaan dengan baik

14

6 Merumuskan Kesimpulan

15. Siswa menyimpulkan praktikum 15 16. Guru menyimpulkan hasil diskusi 16 17. Merefleksi ulang hasil kegiatan

pembelajaran.

17

7 Penutup 18. Mengerjakan soal evaluasi 18

19. Menutup kegiatan pembelajaran 19 20. Mengelola waktu dengan baik 20

c) Dokumentasi

Dokumentasi ini dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan kejaddian- kejadian selama berlangsungnya kegiatan pemeblajaran yang berupa foto– foto

3.6 Indikator kinerja

Pelaksanaan tes pada akhir siklus akan membantu peneliti dalam mendapatkan data tentang penguasaan materi yang telah diajarkan yang menandakan sebagai hasil belajar. Untuk mengukur keberhasilan pembelajaranini adalah apabila minimal 80 % dari seluruh jumlah siswa yangada mendapat nilai ≥ 70

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah diskriptif komparatif yang meluputi perbandingan mean, skor minimal, skor maksimal, dan persentase. Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, penilaian ketrampilan dan penilaian sikap dari setiap siklus.

(11)

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2006:168), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan SPSS versi 20 for windows. Teknik uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah

Corrected Item-Total Correlation. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:121). Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).

Uji validitas soal siklus 1 maupun siklus 2 di uji cobakan terlebih dahulu di SD N Kaliwungu 01. Berdasarkan hasil uji coba instrument kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 20.0 menggunakan coreccted item total correlation. Surapranata (2009:59) koefisien korelasi dibagi dalam lima bagian seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.5

Koefisien Korelasi Product Moment

Angka Korelasi Makna

0.800 - 1.000 Sangat tinggi 0.600 - 0.800 Tinggi 0.400 - 0.600 Cukup 0.200 - 0.400 Rendah 0.000 - 0.200 Sangat rendah 0.000 - 0.200 Sangat rendah

(12)

disarankan. Dengan demikian maka validitas yang di gunakan dalam penelitian ini seperti yang telah dijelaskan oleh surapranata yang mengatakan bahwa suatu item instrument dinyatakan valid apabila coreccted item total correlation> 0,2. Item instrument dinyatakan tidak valid apabila coreccted item total correlation< 0,2.

Berikut ini merupakan Hasil uji Validitas dan Reliabilitas yang sudah diuji menggunakan SPSS 20,0 dan di sajikan dalam bentuk Tabel 2.6 dengan menggunakan cronbach’s alpha:

Tabel 2.6

Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I

Reliability Statistics

Hasil Uji Validitas Siklus I

(13)

Berikut ini merupakan Hasil uji Validitas dan Reliabilitas yang sudah diuji menggunakan SPSS 20,0 dan di sajikan dalam bentuk Tabel 2.8 dengan menggunakan cronbach’s alpha:

Tabel 2.8

Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II

Reliability Statistics

Hasil Uji Validitas Siklus II

Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak tetapi peneliti hanya mengambil 20 soal yang valid dengan validitas tertinggi yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29. Selain itu untuk soal siklus II yang dinyatakan valid ada 22 nomor untuk pilihan ganda. Akan tetapi hanya diambil 20 soal yang valid dengan validitas tertinggi yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12,14, 15,16,17, 19, 20, 21, 22, 26, 28,30.

(14)

20.0 dengan menggunakan teknik Realibility Analysis untuk mengetahui koefesien Alpha Cronbach.

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 : 221).

Menurut Sekaran (Priyatno, 2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Dibawah ini merupakan tabel reliabilitas yang telah diolah dengan bantuan SPSS Statistics20.0 pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

Croncbrach Alpha.

Dari hasil uji Reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan peneliti menunjukan bahwa reliabilitas siklus 1 dapat diterima karena Alpha lebih dari 0,7 yaitu sebesar 0,719 dan pada instrumen siklus 2 yang digunakan untuk penelitian sebesar 0,755. Maka dari itu karena instrumen yang digunakan valid dan reliabel maka instrumen dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.2 Data Kualitatif

(15)

itu skor yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus: S = x SM

Keterangan:

S = Skor yang dicari

R = skor mentah yang diperoleh siswa

N = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

SM = Standar Mark (besarnya skala penilaian yang dikehendaki 1-100%) Setelah dinilai kemudian dikonversikan pada skala huruf (A,B,C,D,E) dengan skala 5 rentang 10. Konversi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.10

Kriteria Konversi Nilai Hasil Observasi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa

Interval Nilai Kategori Interprestasi (makna)

81-100 A Sangat Berkualitas

61-80 B Berkualitas

41-60 C Cukup

21-40 D Kurang berkualitas

0-20 E Sangat kurang berkualitas

Sumber: Saur Tampubolon, 2014

3.7.3 Data Kuantitatif

Adapun penyajian data kuantitatif yang berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menentukan mean dan rata-rata. Penyajian data kuantitatif dijelaskan dalam bentuk prosentase. Adapun rumus prosentase tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P = Prosentase

∑ n = Jumlah frekuensi yang muncul N = Jumlah total siswa

(16)

Tabel 2.11

Kriteria Ketuntasan Belajar

Kriteria Kemampuan Kualifikasi

≥ 70 Tuntas

<70 Tidak Tuntas

Data kualitatif dianalisis untuk mengorganisir data. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilaian kualitatif yang dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, sebagai berikut:

Tabel 2.12

Kriteria Penilaian Kualitatif

Interval Nilai Kategori Interprestasi (makna)

81-100 A Sangat Berkualitas

61-80 B Berkualitas

41-60 C Cukup

21-40 D Kurang berkualitas

0-20 E Sangat kurang berkualitas

(Sumber: Saur Tampubolon 2014) 3.7 Indikator Keberhasilan

Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah:

1. Proses pembelajaran yaitu terjadi peningkatan proses yang signifikan antara kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

2. Hasil belajar yaitu pencapaian rata-rata nilai yang mencapai nilai ≥ 70 maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator sebagai berikut :

 Mencapai ketuntasan 70% pada siklus I dari 28 siswa dengan (KKM =70)

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 3.1 Model PTK bentuk sepiral dari Kemmis dan Taggart
Tabel 2.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi IPA Siklus II
Tabel 2.4 Lembar Observasi Siswa dan Guru
+6

Referensi

Dokumen terkait

 Terakhir untuk teman-teman dan saudara yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya atas dukungan dan suport yang tidak pernah bosan

Sedangkan untuk kuantitatif, kita juga tidak bisa menutup mata dengan data yang diurai dan dideskripsikan sebab tujuan akhir penelitian kuantitiatif juga akan menggambarkan

No. a) Klaster pertama terdiri dari Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Way Kanan, Pringsewu, dan Pesisir Barat. b) Klaster kedua beranggotakan Kabupaten Lampung Selatan,

Berdasarkan tegas dan tidaknya agregat tanah dibedakan atas : tanah tidak beragregat dengan struktur pejal atau berbutir tunggal, tanah lemah ( weak ) yaitu tanah yang jika

Tahap kedua, pada tahap ini dilakukan dengan cara membuat catatan harian makanan untuk melihat makanan apa saja yang menyebabkan perubahan perilaku pada anak selain

angka berpikir Anababe potret pembelajaran yang dapat terlihat pada siswa diantaranya; para siswa merasakan senang termotivasi untuk belajar karena pola berpikir menjadi

Aksi individu atau bersama-sama yang ditunjukkan oleh pemain atau sekelompok pemain untuk mengambil kesempatan dari seorang pemain lawan atau sekelompok pemain

Berdasarkan dalil ini, maka diperintahkan dengan kuat terhadap setiap orang yang berpuasa untuk mengerjakan segala kewajiban, demikian juga menjauhi hal-hal yang diharamkan baik