• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa penelitian Self Compacting Concrete dengan pemanfaatan Abu Ampas Tebu dan Superplascizer jenis Viscocrete-1003 diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Penambahan abu ampas tebu sebagai bahan pengganti sebagian semen justru mempengaruhi nilai kuat tekan beton. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuat tekan maksimal pada umur 28 hari didapat pada komposisi campuran variasi abu ampas tebu dengan persentase 5 % dari berat semen yaitu sebesar 21,50 Mpa, sedangkan pemakaian abu ampas tebu sebesar 10%, dan 15 % menyebabkan penurunan kuat tekan. Besarnya kuat tekan untuk kadar abu ampas tebu 5 % dan 10 % berturut-turut adalah 20,50 MPa dan 16,10 MP. Penambahan abu ampas tebu pada kadar 5% ke 10% mengalami penurunan kuat tekan sebesar 6,96% dan penurunan juga terjadi pada kadar 10% ke 15% sebesar 25,1%. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan kuat tekan beton di sebabkan karena adanya pengurangan dari berat semen. 2. Penambahan abu ampas tebu terhadap pengujian beton pada kondisi segar

(fresh properties) dari variasi 3 % , 5 % dan 15 % telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh EFNARC. Hal ini di karenakan abu ampas tebu dapat mengisi kekosongan pada celah atau rongga antara agregat halus sehingga membuat beton menjadi lebih padat. Pada pengujian J-Ring (T50 cm dan slump flow) campuran beton SCC dengan abu ampas tebu 5 % memiliki sifat passingability yang baik yaitu 2,38 detik untuk mengalir dan mencapai diameter 50 cm dengan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan campuran beton SCC dengan penggantian kadar abu ampas tebu 10 -15 %. Pada pengujian V-Funnel menunjukkan bahwa campuran beton SCC paling optimum adalah7,15detik dengan abu ampas tebu 5 % lebih cepat keluar dari alat V-funnel. Kondisi ini menunjukkan bahwa beton SCC dengan

abu ampas tebu memiliki filling ability yang lebih baik. Sedangkan pada pengujian passing ratio dengan alat L-Box meningkat dengan peningkatan persentase abu ampas tebu dalam SCC. Campuran SCC menggunakan abu ampas tebu paling optimum untuk persentase 10 % yaitu sebesar 1,66. 3. Penambahan viscocrete-1003 dari ke tiga pengujian yaitu J-ring, V-funnel,

dan L-box dengan variasi kadar viscocrete-1003 yang berbeda ternyata dapat meningatkan flowability dari beton, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.8. Hal ini dikarenakan reaksi pada superplasticizer yang menyebabkan fluiditas pada campuran sehingga mampu meningkatkan flowability. Semakin banyak kadar viscocrete-1003 yang digunakan akan semakin bepengaruh pada flowability dan workability, hanya saja karena pengaruh kadar ampas tebu yang menyerap air, jadi pengaruh dari penggunaan viscocrete-1003 tidak terlihat secara jelas.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perlu beberapa saran untuk ditindaklanjuti yaitu sebagai berikut.

1. Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut dengan memperbanyak jumlah benda uji agar data yang diperoleh lebih banyak dan lebih akurat.

2. Penelitian SCC dengan menggunakan bahan mineral pengganti dan pozollan yang lain.

3. Penelitian lanjutan dengan menggunakan alat uji ketahanan beton segar SCC terhadap segregasi.

4. kesalahan yang terjadi dapat dihindari sekecil mungkin, baik oleh faktor human error atau juga kesalahan pada alat dan bahan penelitian.

5. Pemodelan analisis lebih lanjut menggunakan software MATLAB untuk membandingankan antara hasil pengujian yang asli dengan hasil pemodelan yang di tampilkan dalam bentuk 3D yang di dasarkan pada simulasi numerik di software MATLAB.

Dalam Self-Compacting Concrete, ISSN : 2459-9727, Seminar Nasional Teknik Sipil V Tahun 2015 – UMS.

ASTM C 33-74a. American Society For Testing and Materials. 1918. Concrete and Material Agregates (Including Manual of Agregates and Concrete Testing). Philadelphia: ASTM Philadelphia.

ASTM C.150-1985. Standard Spesification for Portland Cement. Annual Books of ASTM Standard. Philadelphia,USA.

ASTM. 1982. Standard Specification for Chemical Admixture for Concrete Type F. American Society for Testing Materials, ASTM C 494-82 Philadelphia. ASTM.1983. Annual Book of ASTM Standars: Part 14, Concrete and Mineral

Aggregates. Philadelphia

BS EN 12350-8. (2010). Testing Self Compacting Concrete : Slump Flow Test, British Standard Int.

BS EN 12350-9. (2010). Testing Self Compacting Concrete : V-Funnel Test, British Standard Int.

BS EN 12350-10. (2010). Testing Self Compacting Concrete : L-Box Test, British Standard Int.

BS EN 12350-11. (2010). Testing Self Compacting Concrete : Sieve Segregation Test, British Standard Int.

Christiadi, S., 2014. Pengaruh Variasi Umur terhadap Nilai Kuat Tekan Beton dengan Menggunakan Abu Ampas Tebu (AAT) Sebesar 5% Sebagai Bahan Pengganti sebagian Semen. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Citrakusuma, JL.,2012. Kuat Tekan Self Compacting Concrete Dengan Kadar Superplasticizer Yang Bervariasi. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember.

1971), Bandung : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

Departemen Pekerjaan Umum (1989), Spesifikasi Bahan Bangunan bagian A (Bahan Bangunan Bukan logam), SK. SNI S-04-1989-F, Yayasan LPMB, Bandung.

Dignan, Li., and Gaimster, R, 2003., A Review of Mix Design of Self Compacting Concrete. World Conference on Concrete Materials and Structures, Malaysia, May 30.

EFNARC.2002. Specification and Guidelines for Self-Compacting Concrete. Surrey GU9 7EN, UK

Hariono, B., 2014. Pengaruh Variasi Proporsi Campuran Dan Penambahan Superplasticizer Terhadap Slump, Berat Isi Dan Kuat Tekan Beton Ringan Struktural Beragregat Batuan Andesit Piroksen. Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Rekayasa Sipil / Volume 2, No.3 – 2008 Issn 1978 – 5658.

Kurniawandy, A., 2013. Pemanfaatan Abu Sawit Sebagai Binder Pada Self- Compacting Concrete (Scc). Tugas Akhir. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil S1, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru.

Lianasari, AE., 2012. Penggunaan Material Lokal Zeolit Sebagai Filler Untuk Produksi Beton Memadat Mandiri (Self Compacting Concrete). Tugas Akhir, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Mulyono, Tri., 2005. Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Murdock, L. J. dan K. M. Brook. 1991. Concrete Materials and Practice. Jakarta: Erlangga.

Nagataki, S. and Fujiwara, H. 1995. Self Compacting Property Of Highly-Flowable Concrete, Second Conference on Advances in Concrete Technology, ACI SP-154, V.M. Malhotra, American Concrete Institute, June, 301-304.

Surakarta.

Okamura, H & Ouchi, M. 2003. Self- Compacting Concrete. Journal of Advanced Concrete Technology.1: 1 dan 5-15.

Ozawa, K., 1995, Mix Design for Self Compacting Concrete. Concrete Library of JSCE. pp : 107-120.

Pandaleke, R.E., 2014. Pengaruh Variasi Kadar Superplasticizer Terhadap Nilai Slump Beton Geopolymer. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (283-291) ISSN: 2337-6732.

Persson, B., 2000, A Comparison Between Mechanical Properties of Self-Compacting Concrete and the Corresponding Properties of Normal Concrete. Cement and Concrete Research, Vol. 31, Pergamon.

Pujianto AS’AT, 2011, Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplastisizer dan

Aditif Silicafume. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 14, No. 2,177-185, November 2011.

Pujiono, A. 2013. Pengaruh Faktor Air Semen dengan Agregat Batu Apung Terhadap Kuat Tekan Beton (dengan Variaso Fas 0,36; 0,38; 0,40; 0,42). Teknik Sipil UMY. Yogyakarta.

Putri, NA., 2014. Pengaruh Rasio Semen - Fly Ash Terhadap Sifat Segar dan Kuat Tekan High Volume Fly Ash - Self Compacting Concrete (Hvfa-Scc). Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Sebelas Maret ISSN 2354-8630. E-Jurnal Matriks Teknik Sipil Vol. 2 No. 2/Juli 2014/1

Priatama, A., 2012. Pengaruh Kadar Fly Ash Sebagai PenggantiSebagian Semen Terhadap Kuat Tarik BelahDan Modulus Of Rupture Pada High Volume FlyAsh – Self Compacting Concrete. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

dengan Pemanfaatan Abu Vulkanik Sebagai Bahan Tambahan Pengganti Semen. Skripsi Jurusan Teknik Sipil. Surabaya: ITS.

Sika., Mix design for Self Compacting Concrete, Sika Viscocrete Technology. SK SNI S-18-1990-03, Spesifikasi Bahan Tambah Untuk Beton, Yayasan LPMB,

Bandung.

SNI 1990-2002. Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halusdan Kasar. Bandung: Badan Standar Nasional

SNI 03-1969-1990. Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Bandung: Badan Standar Nasional

SNI 03-1970-1990. Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Bandung: Badan Standar Nasional

SNI 03-1971-1990. Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles. Bandung: Badan Standar Nasional

SNI 03-2471-1991. Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Bandung: Badan Standar Nasional

Sugiharto, H., Himawan., dan Kusuma, GH., 2001. Penggunaan Fly Ash Dan Viscocrete Pada Self Compacting Concrete. Universitas Kristen Petra, ISSN 1410-9530, Dimensi Teknik Sipil, Vol. 3, No. 1, Maret, pp : 30-35. Syahrizal, 2013. Pengaruh Penambahan Silica Fume Dan Superplasticizer

Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Dengan Metode Aci (American Concrete Institute. Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

Tjokrodimuljo, K., 2007, Teknologi Beton, Biro Penerbit Teknik Sipil Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR