• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan suhu pengeringan dan lama

waktu pengeringan terhadap kadar air, rendemen, β-karoten, vitamin C,

aktivitas antioksidan (DPPH), Protein, klorofil, total fenol dan kalsium uji organoleptik aroma dan uji organoleptik warna.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik pengeringan suhu 60 0C

,dan waktu 5 jam menghasilkan total fenol 6.945,121ppm, protein 20,502%.

sedangkan suhu 500C menghasilkan vitamin C 15,025 mg/g

B. Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut pengolahan tepung daun kelor yang dihasilkan dapat diolah untuk skala industri.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

Andarwulan, N., S Koswara. 1992. Kimia Vitamin. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Anonim, 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I), jilid 2. Departemen Kesehatan danKesejahteraan social Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembnagan Kesehatan,Jakarta, hal 37-38.

Anonim,2002. http://en.wikipedia.org/wiki/Moringaoleifera.column-one. Diakses tanggal 3 maret 2009.

Anonim. 2003. Pandamus amarylifolius. http://www.ajcn.org/. Diakses tanggal 9 februari 2011

Anonim. 2004. Cegah Gizi Buruk dengan Konsumsi Daun Kelor. http//:www.portal.com. [25 September 2007]

Anonim. 2007. Kelor.http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2& id=144.Diakses tanggal 26 januari 2010

Anonim, 2008. Moringa oleifera.http://www.echotech.org/technical/technotes/ moringabiomasa.pdf).Diakses tanggal 7 mei 2010.

Anonim. 2008. Mineral. http;// id.wikipedia.org/wiki/mineral. Diakses pada 4 Desember 2010.

AOAC, 1975. Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemists, 12th edition, Washington, D.C.

Bauerfeind, J,C. 1981. Carotenoids as Colorants and Vitamin A Precursors. New York: Academic Press.

Buckle, K. A, R.A. Edwards, D.H. Fleet, dan M.Wootton. 1985. Ilmu Pangan (terjemahan). UI Press. Jakarta

Chandler, H.M, 1958.Evergreen Orchard Lea and Febiger. Philadelpia.

Cheung, Sung keun, 2003. Bioactivity of selected plant essential oils against the yellow fever mosquito Aedes aegypti larvae. Bioresource Technology, 89, 99–102

Damayanthi E, SA Marliyati, H Syarief & D Sukandar. 1997. Percobaan Makanan. [Diktat]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Desrosier, N.W. 2008. Elemen Of Technology.AVI Publishing. Co., Inc. Wesport Connecticut

Desrosier, N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah : Muchji Mulyohardjo. UI press. Jakarta.

Duh, P., Y. Tu, and G. Yen. 1999. Antioxidant activity of water extract of Harng Iyur (Chrysanthemum morifolium Ramat). Lebensm Wiss U Technol 32: 269-277.

Duke. 1983. Moringa Oleifera Lamk. http//www.hort.purdue.edu/newcrop/duke. energi/htm. (5 Nopember 2007)

Gampang, K., 1979. Analisa Provitamin A Pada Buah dan Sayuran. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Foild N, Makkar HPS & Becker. 2007. The Potential Of Moringa Oleifera for Agricultural and Industrial Uses. Mesir: Dar Es Salaam.

Fuglie, Lowell J, ed. The Miracle Tree: Moringa oleifera: Natural Nutrition for the Tropics. Training Manual. 2001. Church World Service, Dakar,

Senegal.www.moringatrees.org/moringa/miracletree.htm. (5 November 2007)

Hafiz, I., 2008. Pengaruh Lama Dan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Tepung Pandan. Departemen Teknologi Pertanian. Universita Sumatra Utara.

Histifarina, D. dan R.M. Sinaga, 1996. Pengaruh perendaman dan suhu pengeringan terhadap mutu tepung bawang putih. Editor: Ati Srie Duriat, Rofik Sinung Basuki, R.M. Sinaga, Yusdar Hilman, dan Zainal Abidin. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komoditas Sayuran 24 Oktober 1995. Hlm:603-608.

Kim, O.S. 2005. Radical scavenging capacity and antioxidant activity of the E vitamer fraction in rice bran. J. Food Sci. 70(3): 208-213.

Khan, F. W., Gul, P.; Malik, M. N., 1975: Chemicalcomposition of oil from Moringa oleifera. Pakistan J.Forestry 25, 2, 100–102.

Kochar, S.P. dan B. Rossell. 1990. Detection estimation and evaluation of antioxidants in food system. In B.J.F. Hudson (ed.). Food Antioxidants.

Elsevier Applied Science. London

Lapedes, N.D.,1977.Encyclopedia of food Agricultural and Nutrion Mc. Graw Hill book Company, New York.

Mursaha, Masdin, 2009. Mengapa Daun Berubah Warna. Sciencedaily.com diakses tanggal 2 Desember 2010

Muchtadi, T.R, 1989. Petunjuk Laboratorium Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB. Bogor

Muchtadi dan Gambira. 1973. Pengolahan Hasil Pertanian II Nabati. Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Fateta. Bogor.

Muchtadi, Deddy. dan Sri Palupi. 1992. Metoda Kimia Biokimia dan Biologi dalam Evaluasi Nilai Gizi Pangan Olahan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

Oliviana, A. 2008. Effect Of Blanching and Dehydration Methods On The Quality Of Moringa Leaf Powder Used As Herbal Gren Tea. A Thesis Submitted To The Departement of Biochemistry and Biotechnologi. The University of Science and Technoloogi

Paiva-Martins, F. and M.H. Gordon. 2002. Effects of pH and ferric ions on the antioxidant activity of olive polyphenols in oil-in-water emulsions. JAOCS 79(6): 571-576.

Price,2000.Perbandingan nutrisi antara daun kelor. http://www.treesforlife.org/treesforlife.asp.Diakses tanggal 7 mei 2010. Pokorny, J., Yanishlieva, and M. Gordon. 2001. Antioksidants in Food. Woodhead

Publishing Ltd.England.

Rahayu, W. 2001. “ Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik”. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Raharjo, M dkk., 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Suradaya. Jakarta.

Setijahartini, S. 1980. Pengeringan. Jurusan Teknologi Industri. Fateta. Institut Pertanian Bogor.

Soares, J.R., T.C.P. Dins, A.P. Cunha, and L.M. Ameida. 1997. Antioxidant activity of some extract of Thymus zygis. Free Rad. Res. 26: 469-478.

Shahidi F, Naczk m. 2004. Phenolics in Food and Nutraceuticals. New York CRC Press LLC.

Shetty,1999. Metde kimia Faktor Dan Metode Kimiawi. http://www.scribd.com/doc/17089305/Pengaruh-Dekafeinasi-Terhadap-an.

Diakses 20 februari 2011

Siagian. 1987. Penelitian Opperasional. Lembaga Penerbit FE UI. Jakarta.

Singh, D., P. Marimuthu, C.S. de Heluani, and C. Catalan. 2005. Antimicrobial and antioxidant potentials of essential oil and acetone extract of Myristica fragrans Houtt. (aril part). J.of Food Sci. 70(2): M141-M148.

Simbolan JM, M Simbolan, N Katharina. 2007. Cegah Malnutrisi dengan Kelor. Yogyakarta: Kanisius.

Suharto, 1992. Teknologi Pengawetan Pangan.Rineka Cipta.Jakarta Sulaiman, A.H,1996. Biokimia Untuk Pertanian. USU-Press, Medan.

Susanto, T dan Saneto. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu Surabaya.

Suksmadji, B. 1988. Pengalengan Bahan Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, UGM. Yogyakarta.

Sutapradja, H., 2006. Tehnik Mempertahankan Mutu Lobak Dengan Menggunakan Alat Pengering Vakum. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang. Bandung

Sutomo,Budi.2002.Daun Kelor Ratunya Vitamin A .

http://budiboga.blogspot.com/2008/06/daun-kelor-ratunya-vitamin.html. Diakses tanggal 07 juni 2010

Sutomo,Budi.2002. Gizi dan kuliner. PT Prima Media Pustaka. Jakarta. Winarno, F.G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka. Jakarta Winarno, FG. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka . Jakarta Winarno, F.G. 1994. Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka. Jakarta Winarno, F.G. 2000. Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka. Jakarta Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka. Jakarta Winarno, F.G. 2003. Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka. Jakarta

Wirakartakusumah,M.A., Hermanianto djoko., Andrawulan, N.1989. Prinsip Teknik Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.

Dokumen terkait