BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Pembelajaran fisika dengan menggunakan model ARCS (Attantion,
Relevance, Confidence, Satisfaction) untuk meningkatkan hasil belajar siswa layak diteraapkan di kelas sebagai variasi dalam pembelajaran baik sebagian atau seluruhnya, karena model ARCS merupakan unsur-unsur motivasi yang dapat menumbuhkan minat dalam diri siswa.
2. Guru dapat menjadikan model pembelajaran ARCS (Attantion, Relevance,
Confidence, Satisfaction) sebagai salah satu alternatif penggunaan dalam proses pembelajaran di kelas. Sebaiknya model pembelajaran ARCS tidak hanya diterapkan pada konsep dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar saja, tetapi bisa digunakan untuk konsep fisika yang lain yang memiliki contoh nyata yang dapat di terpkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada konsep gaya gesek, usaha dan energi, momentum impuls.
3. Agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif, sebaiknya dalam
pelaksanaan model pembelajaran ARCS (Attantion, Relevance,
yang cocok, game yang berkaitan dengan materi, pertanyaan berdasarkan masalah kehidupan sehari-hari yang masih berkaitan dengan materi dan fasilitas pendukung pembelajaran dengan lebih matang.
4. Guru harus dapat merancang rencana pembelajaran dengan cermat, teliti dan terorganisir dengan baik serta memperhitungkan waktu dengan matang. dari segi materi yang akan disampaikan jangan terlalu banyak, contoh-contoh yang lebih up to date, serta soal latihan yang lebih menuntun siswa agar dapat menuntun pola pikir.
5. Sekiranya dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah untuk mengambil langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan dalam rangka mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan keberlanjutan manfaat model pembelajaran ARCS ke dalam salah satu pembelajaran efektif yang dapat diterapkan di sekolah.
54
http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html#.UUhQuGe86Nk, diakses 12 Februari 2013
Arikunto, Suharsimi, 1996, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi, 2009, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.9
Astleitner, Hermann, dan Peter Lintner, 2003, “The Effects Of ARCS-Strategies On Self-Regulated Learning With Instructional Texts”. Austria: Departemen of Educational Reasearch Akademiestrasse
Astleitner, Hermann, Manuela Ihufnagl, 2003, “The Effects of Situation-Outcome-Expectancies and of ARCS-Strategies on Self-Regulated Learning with Web-Lecture”, Austria : University of Salzburg, dalam JA. of Educational Multimedia and Hypermedia, Vol. 12(4)
Astuti, Muji, dkk, 2010, “Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pembelajaran
Kontekstual dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VII Smp Negeri 18 Semarang”, Semarang: Universitas Diponegoro, Fakultas Psikologi
Chang, Mei-mei dan James D. Lehman. 2002, “Learning Foreign Language
through an Interactive Multimedia Program: An Experimental Study on the Effects of the Relevance Component of the ARCS Models”, dalam Calico Journal 20 (1) Volume. 20 Number. 1p-p.
Cheng, Yi-Chia dan Hsin-Te Yeh, 2009, “From concepts of motivation to its application in instructional design: Reconsidering motivation from an instructional design perspective”, USA: Blackwell Publishing, dalam British Journal of Educational Technology, Vol. 40, No. 4, doi:10.1111/j.1467-8535.2008.00857.x
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Balajar dan Pembelajaran, Jakarta: Asdi Mahasatya
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002, “Psikologi Pendidikan”, Malang: Grasindo
Hamid, Rusdiana, 2006, “Reward dan Punishment Dalam Perspektif Pendidikan
Islam”, dalam Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Volume 4 No.5
Hamoraon, “Model ARCS Keller”, http://stkippgringanjuk.blogspot.com/2011/03/model-arcs-keller.html, diakses 10 Agustus 2012
Hodges, C.B, 2004, “Designing to Motivate: Motivational Techniques to
Incorporate in E-Learning Experiences”, Virginia Tech, dalam The Journal of Interactive Online Learning, Volume. 2, Number. 3, ISSN: 1541-4914
Humaidi, Abdul Haris dan Maksum, 2009, Fisika SMA/MA Kelas XI, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departeman Pendidikan Nasional
Keller, J.M, 2008, “First principles of motivation to learn and e3-learning”,
USA: Routledge, dalam Distance Education. Vol. 29, No. 2
Liao, Hung-Chang dan Ya-huei Wang, 2008, “Applying The ARCS Motivation
Model In Technological And Vocational Education”, Chung-Shan Medical University, dalam Contemporary Issues In Education Research, Vol. 1, No. 2
Norhasimi, 2008, “Model Motivasi ARCS”,
http://ihashimi.aurasolution.com/model_motivasi_arcs.htm, diakses 10 Agustus 2012
Oemar Hamalik, 2004, “Proses belajar Mengajar”, Jakarta: Bumi Aksara
Pertiwi, A. A Mas Megawati, “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) Berbantuan Media Interaktif Berbasis Animasi Kartun Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran TIK SMA N 3 Singaraja Tahun Ajaran 2011/2012”. Universitas Pendidikan Ganesha Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN 2252-9063
Sali, Jale balaban, 2008, “Designing Motivational Learning Systems In Distance
Education”, Turkey: Anadolu university, dalam Turkish Online Journal of Distance Education-TOJDE July 2008 ISSN 1302-6488 Volume. 9 Number. 3, Article. 13
Sardiman, A.M, 2011, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Shih,Y.E dan Dennis Mills, 2007, “Setting the New Standard with Mobile Computing in Online Learning”, USA: Capella University, dalam International Review of Research in Open and Distance Learning, Vol. 8, No. 2, ISSN: 1492-3831
Slameto, 2010, “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, Jakarta: Rineka Cipta
Song, S.H. dan John M. Keller, 2001, “Effectiveness of Motivationally Adaptive Computer-Assisted Instruction on the Dynamic Aspects of Moitivation”,
ETR&D, Vol. 49, No.2, ISSN 1042-1629. Sudjana, Nana, 1984, Metode Statistik, Bandung: Tarsito
Sugiono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta
Supriyadi, dkk. 2011, Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Menengah Atas, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta
Suryono, Sigit, “Hakikat Pembelajaran Fisika”, http://ciget.info/?p=291, diakses
tanggal 12 Februari 2013
Warsito, Adi, 2009, “Keseimbangan Benda Tegar”,
http://adiwarsito.wordpress.com/2009/08/06/materi-pelajaran/, diakses 16 September 2012
Wongwiwatthananukit, Supakit dan Nicholas G. Popovich, 2000, “Applying the
ARCS Model of Motivational Designe to Pharmaceutical Education”,
American Journal of Pharmaceutical Education Vol. 64
Wongwiwatthananukit, Supakit dan Nicholas G. Popovich, 2000, “Applying the
ARCS model of motivational Design to Apharmaceutical Education”,
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan
momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
Indikator : – Memformulasikan pengaruh torsi pada sebuah benda dalam kaitannya
dengan gerak rotasi benda tersebut.
– Memformulasikan momen inersia untuk berbagai bentuk benda tegar.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menunjukkan momen gaya atau torsi.
– Siswa dapat menjelaskan pengaruh torsi pada sebuah benda dalam kaitannya dengan gerak
rotasi.
– Siswa dapat menunjukkan pengaruh momen kelembaman terhadap gerak rotasi.
II. Materi Ajar
– Momen Gaya (Torsi)
Momen gaya adalah suatu ilmu dalam fisika yang mempelajari tentang penyebab benda bergerak melingkar. Hal yang mempengaruhinya antara lain, adanya gaya yang mendorong suatu benda secara tegak lurus dengan lengan benda tersebut dilihat dari titik porosnya.
– Momen Inersia (Momen Kelembaman)
Momen inersia diamati dari tenaga kinetik molekul yang bergerak melingkar pada suatu titik yang menjadi acuannya. Momen inersia ini adalah hasil perkalian antara massa suatu molekul dengan kuadrat jarak dari pusat acuannya.
Meliputi
Berkaitan dengan
Dasar pemahaman untuk
Saling berkaitan dan menghasilkan huungan
GLBB Vt = Vo ± a . t S = Vo . t ± ½ a. t2 Vt2 = Vo2 ± a . S Gerak Melingkar ω = 2Π . f atau Π v = ω . R a linear = α . R asentripetal = ω2 . R atau Energi Ep = m . g . h Ek = ½ m . v2 Hk. Newton ∑F = 0 ∑F = m . a ∑Faksi= ∑F reaksi Torsi τ = F . R
Searah jarum jam (+)
Berlawanan arah jarum jam (-)
Momen Inersia
I = k . M . R2
Hubungan torsi dengan momen inersia
τ = I . α Momentum
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan dalam pembelajaran
Interaksi dalam pembelajaran
Waktu
Guru Siswa
Awal
- Guru memberi salam dan
memperkenalkan diri
- Guru menanyakan kabar kepada siswa
- Guru memberikan motivasi bahwa
semua siswa di kelas mampu
mempelajari fisika, tanpa terkecuali.
- Guru menanyakan materi-sebelumnya
yang masih berkaitan dengan
dinamika partikel dan benda tegar dengan menggunakan sistem lempar kertas
- Siswa menjawab salam
dan memperhatikan - Siswa menjawab dengan memberitahukan kabar mereka - Siswa memperhatikan
dan memiliki sedikit
motivasi untuk bisa
fisika.
- Siswa aktif dalam
melempar kertas dan menjawab bagi yang memegang kertas.
- Siswa menjawab
pertanyaan guru tentang pintu.
20’
Inti
Attantion
- Guru meminta siswa menjelaskan
mengapa gagang pintu terletak jauh dari engsel pintu?
- Guru menjelaskan alasan yang benar tentang pertanyaan sebelumnya.
- Siswa menjelaskan
kenapa gagang pintu terletak jauh dari engsel pintu.
- Siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang pertanyaan tersebut dan
mulai terbangun pengetahuan awal mereka tentang dinamika rotasi. 65’ Relevance
Guru menjelaskan materi torsi,
momen inersia, dan momentum sudut, serta hubungan torsi dengan momen inersia dan aplikasinya pada contoh pintu
- Siswa memahami
penggunaan ilmu fisika dalam kehidupan nyata,
- Siswa memperhatikan
dan mencatat materi yang diberikan oleh guru.
Confidence
Guru menjelaskan bahwa mempelajari fisika bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satu caranya dengan
mengamati keadaan lingkungan
sehari-hari baik berupa permainan atau pekerjaan yang menggunakan alat-alat dalam kesehariannya. Guru meminta siswa untuk memberikan contoh dan menjelaskan keterkaitan contoh dengan torsi
Siswa memberikan
contoh dan menjelaskan hubungan torsi pada contoh yang mereka berikan sehingga siswa
termotivasi untuk
mempelajari fisika
sesuai dengan cara yang
menurut mereka
menyenangkan.
siswa lain untuk terus berusaha. bisa berkompetisi.
Penutup
Guru menanyakan kesimpulan kepada beberapa siswa pelajaran apa yang tadi dapat mereka ambil.
- Guru memberikan kesimpulan dari
seluruh materi yang telah
disampaikan.
- Guru memberikan tugas kepada siswa.
- Guru meminta siswa membentuk 5
kelompok dengan nama-nama bahan-bahan material untuk pertemuan selanjutnya.
Salah seorang siswa
menjawab dengan
kesimpulan yang
mereka pahami.
- Siswa memperhatikan
dan mencatat
kesimpulan dan tugas yang diberikan oleh guru.
5’
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Buku, Penggaris, dan tumpuan
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : papan tulis dan spidol
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru, kinerja keterampilan dalam melakukan peragaan serta penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam kelas
Contoh Soal Kuis
1. Tuliskan persamaan hubungan kelajuan linear dengan kelajuan sudut pada gerak melingkar.
2. Bagaimanakah rumus momentum di pelajaran sebelumnya? 3. Bagaimana rumus enegi kinetik?
4. Berikan contoh penggunaan torsi dalam kehidupan sehari-hari! 5. Sebutkan ada berapa hukum newton dan jelaskan satu-persatu!
Jawaban Kuis
1. V = ω R
2. P = m . v 3. Ek = ½ m v2
4. Contohnya: memukul sesuatu menggunakan kepalan tangan, membuka baut dengan menggunakan kunci pas, dsb.
5. ada 3 hukum newton, yaitu:
- Hukum I newton (kelembaman): ∑F = 0
- Hukum II Newton: ∑F = m . a
- Hukum III Newton: ∑Faksi= ∑Freaksi
..., ... Mengetahui,
Guru Fisika Peneliti
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
Indikator : – Menganalisis dan memformulasikan momentum sudut dan hukum
kekekalan momentum sudut.
– Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam berbagai keadaan yang berkaitan dengan gerak rotasi.
– Menganalisis dan memformulasikan energi kinetik pada gerak rotasi.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat memformulasikan momentum sudut dan menerapkannya dalam
menyelesaikan masalah.
– Siswa dapat menerapkan hukum kekekalan momentum dalam berbagai keadaan yang
berkaitan dengan gerak rotasi
– Siswa dapat menganalisis gerak pada gasing yang sedang berputar.
– Siswa dapat menganalsis dan memformulasikan energi kinetik pada gerak rotasi.
II. Materi Ajar
– Momentum Sudut
Momentum sudut adalah perkalian kecepatan sudut suatu benda yang berotasi dengan momen inersia suatu benda.
– Energi Kinetik Rotasi
Energi kinetik rotasi adalah tenaga kinetik suatu molekul atau benda yang melakukan gerak melingkar dengan kecepatan sudut tertentu.
Ketika dua benda berinteraksi menghasilkan Berhubungan dengan Menghasilkan gerak melingkar L = I . ω Energi kinetik Ek = ½ m . v2
Energi kinetik rotasi
Ek = ½ I . ω 2
Energi kinetik Total
Ek = ½ m . v 2 (k + 1)
HK. Kekekalan momentum sudut L1 + L2 = L1’ + L2’
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan dalam pembelajaran
Interaksi dalam pembelajaran
Waktu
Guru Siswa
Awal
- Guru memberi salam
- Guru menanyakan kabar kepada siswa
- Guru menanyakan materi kemarin
yang sudah di pelajari dengan menunjuk beberapa orang siswa.
- Siswa menjawab salam
dan memperhatikan - Siswa menjawab dengan memberitahukan kabar mereka - Siswa menjawab pertanyaan guru 10’ Inti
Attantion Guru menampilkan sebuah video
untuk dijadikan kasus pada pertemuan kali ini.
Siswa memperhatikan tampilan video
75’ Relevance
- Guru meminta siswa untuk
menyimpulkan kasus yang
ditampilkan secara berkelompok.
- Guru menjelaskan materi dinamika
rotasi yang berhubungan dengan
tampilan video tersebut dan
memberikan soal latihan.
- Siswa bekerja
kelompok untuk
menyimpulkan.
- Siswa mengerjakan soal
latihan
Confidence
Guru meminta siswa menyebutkan beberapa contoh lain yang berkaitan dengan tampilan video.
Siswa berdiskusi dan
memberikan contoh-contoh serta menjelaskannya berdasarkan pemahaman mereka tentang keterkaitan
contoh dengan materi
Sattisfaction
Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang dapat
menjelaskan kesimpulan dengan baik
dan kepada kelompok yang
menyebutkan contoh-contoh
terbanyak dan tepat.
Siswa merasa bangga dan berusaha untuk terus bersungguh-sungguh dalam memahami dan mempelajari fisika. Penutup
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal-soal latihan
Siswa mengamati dan mencatat tugas yang diberikan oleh guru
5’ V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : netbook, infokus, sound sistem
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
– Tugas berupa pekerjaan rumah.
..., ... Mengetahui,
Guru Fisika Peneliti
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan
momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
Indikator : Mengungkap analogi hukum II Newton tentang gerak translasi dan gerak
rotasi.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menganalisa dan mengungkap analogi hukum II Newton tentang gerak
translasi dan gerak rotasi.
II. Materi Ajar
– Momen Gaya (Torsi)
– Momen Inersia
– Hubungan torsi dan momen inersia
– Energi
– Hukum Newton
Materi di atas saling berkaitan antara satu dengan yang lain, ketika suatu benda dengan momen inersia tertentu melakukan gerak melingkar yang diakibatkan oleh sutau gaya yang mendorongnya, sehingga menghasilkan sebuah torsi dan bergerak melingkar dengan kecepatan tertentu, perubahan kecepatan (percepatan) dari benda tersebut menghasilkan perubahan energi.
aplikasinya
Diperoleh hubungan Aplikasi pada hukum
Newton
Berkaitan dengan aplikasinya
Analogi Hukum Newton
Katrol Bidang miring
Tegangan tali
Benda bergerak naik T – W = m . a
Benda bergerak turun W – T = m . a τ = I . α Gerak Melingkar ω = 2Π . f atau Π v = ω . R a linear= α . R asentripetal = ω2 . R atau Torsi τ = F . R I = k . M . RMomen Inersia 2 GLBB Vt = Vo ± a . t S = Vo . t ± ½ a. t2 Vt2 = Vo2 ± a . S Energi Mekanik EM1 = EM2 Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
Energi kinetik Total
Ek = ½ m . v 2 (k + 1)
Energi Potensial
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan dalam pembelajaran
Interaksi dalam pembelajaran
Waktu
Guru Siswa
Awal
- Guru memberi salam
- Guru menanyakan kabar kepada siswa
- Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan buku latihan mereka.
- Siswa menjawab salam
dan memperhatikan - Siswa menjawab dengan memberitahukan kabar mereka - Siswa mengumpulkan
buku latihan mereka
5’
Inti
Attantion
Guru menanyakan materi yang telah siswa pelajari sebelumnya dengan memilih siswa menggunakan sistem operan bola yang dibatasi dengan suara musik.
- Siswa berperan aktif
dalam mengoper bola
kepada
teman-temannya hingga suara musik dihentikan.
- Siswa menjawab
pertanyaan guru yang berkaitan dengan materi
yang sudah
disampaikan sebelumnya.
80’ Relevance
- Guru menjelaskan materi tentang
analogi hukum Newton dan
hubungannya dengan torsi.
- Guru menampilkan video tentang
penerapan dinamika rotasi pada
kehidupan sehari-hari.
- Siswa memperhatikan
dan mencatat materi yang dijelaskan oleh guru
- Siswa serius
menyaksikan tampilan video yang diputar oleh guru.
Confidence
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa fisika dapat memudahkan dan membantu menyelesaikan masalah
dalam kehidupan. Contohnya
menurunkan benda-benda berat
dengan menggunakan bantuan roda yang berbentuk silinder pejal. Guru
meminta siswa mencontohkan
kegiatan sehari-hari mereka yang mengaplikasikan ilmu fisika dalam membantu kerja sehari-hari.
Siswa mencontohkan
kegiatan kerja dalam
kehidupan sehari-hari dengan mengaplikasikan ilmu fisika dalam penerapannya sehingga siswa terbangun kepercayaan dirinya
untuk dapat bersaing di masa yang akan datang
dengan dasar
pengetahuan yang
mereka miliki sekarang
dan berusaha
berkembang
terus-menerus.
Sattisfaction Guru memberikan beberapa soal
latihan kepada siswa yang harus
Siswa bersemangat untuk menyelesaikan
Penutup
Guru mengakhiri dengan memberikan kesimpulan pelajaran
Siswa memperhatikan
dan mencatat
kesimpulan yang
diberikan oleh guru
5’
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : netbook, infokus.
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : papan tulis dan spidol
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru, kinerja keterampilan dalam bekerja kelompok dan penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam kelas
..., ... Mengetahui,
Guru Fisika Peneliti
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 4
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam
menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan
momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
Indikator : – Menentukan pusat massa dalam satu garis.
– Menentukan pusat massa pada suatu bidang.
– Menentukan pusat massa dalam suatu ruang.
– Menentukan pusat massa dari berbagai benda tegar.
I. Tujuan Pembelajaran
– Menganalisis keseimbangan partikel (keseimbangan titik).
– Siswa dapat menunjukkan dan pusat massa dalam suatu garis.
– Siswa dapat menunjukkan dan menentukan pusat massa pada suatu bidang.
– Siswa dapat menunjukkan dan menentukan pusat massa dalam suatu ruang.
– Siswa dapat menunjukkan dan menentukan pusat massa benda homogen yang berbentuk garis atau busur, bidang, kulit homogen, dan pejal homogen.
II. Materi Ajar
Keseimbangan Partikel (Keseimbangan Benda Tegar)
Sebuah benda tegar dikatakan dalam kesetimbangan jika benda itu tidak mengalami perubahan gerak translasi maupun gerak rotasi. Artinya, benda itu tidak mengalami percepatan translasi dan tidak pula mengalami percepatan sudut.
Aplikasinya
Macam-macam bidang Macam-macam bidang
Keseimbangan pada partikel
Titik berat pada ruang
Titik berat pada garis
Titik berat pada bidang
- Segitiga : yo =
-Jajar genjang, persegi, dan persegi panjang : yo = ½ . t
-Bidang juring lingkaran : yo = -Setengah lingkaran : yo = - Prisma : yo = ½ . t - Tabung : yo = ½ . t - Limas : yo = ¼ . t - Kerucut : yo = ¼ . t - Setengah bola : yo =
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan dalam pembelajaran
Interaksi dalam pembelajaran
Waktu
Guru Siswa
Awal
- Guru memberi salam kepada siswa.
- Guru menanyakan tugas yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
- Siswa menjawab salam
guru
- Siswa memperlihatkan
tugas yang diberikan guru pada pertemuan sebelumnya.
5’
Inti
Attantion
- Guru memberikan tantangan kepada
siswa, yaitu mendirikan 10 paku pada 1 buah paku, meletakkan uang koin pada sudut samping uang kertas, menyusun kartu tanpa jatuh
- Siswa berpartisipasi
untuk menyelesaikan
tantangan dari guru.
- Siswa yang lain
memotivasi teman
mereka yang
mendapatkan tantangan.
80’ Relevance
- Guru menjelaskan dan menampilkan
beberapa gambar dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan keseimbangan benda tegar.
- Guru menjelaskan materi tentang
keseimbangan benda tegar pada
partikel, garis, luas, dan volum.
- Siswa mengamati dan
memahami bagaimana
prinsip kerja dari
gambar-gambar yang
ditampilkan oleh guru
- Siswa memperhatikan
dan mencatat
penjelasan yang
diberikan oleh guru.
Confidence
Guru memberikan contoh
keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
- Bagaimana seorang arsitek dapat
merancang bangunan yang begitu kokoh.
- Bagaimana seorang ibu yang hamil
dapat mengangkat beban selama sembilan bulan
- Bagaimana seorang dibidang otomotif
mendisain kendaraan agar
airodinamis sehingga tidak mudah tergelincir
- Bagaimana alat-alat pabrik begitu kuat mengangkat beban yang berat dan lain sebagainya.
Guru meminta siswa memberikan contoh keterkaitan fisika terutama materi keseimbangan yang diterapkan dalam bidang ilmu yang lain
Siswa mencari
keterkaitan antara materi
fisika tentang
keseimbangan dengan
penerapannya dalam
bidang ilmu lain serta
mencari penjelasannya
sehingga Siswa
termotivasi dan terbangun rasa percaya diri bahwa mereka mampu menjadi seorang yang memiliki
kemampuan untuk
menerapkan fisika
terutama dinamika rotasi dalam kehidupan sehari-hari.
siap untuk berkompetisi.
Penutup
- Guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
- Guru memberikan tugas berupa
soal-soal latihan kepada siswa sebagai bahan untuk memantapkan materi yang baru dipelajari.
- Siswa menyimak dan
mencatat tugas yang diberikan oleh guru.
5’
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat-Alat/Bahan : Kartu remi, paku, uang kertas dan koin.
Sumber : Buku Fisika Dasar SMA 2B (Tiga Serangkai)
Sarana/Media : infokus, netbook, papan tulis, dan spidol
VI. Penilaian
– Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab tantangan dari guru, kinerja keterampilan siswa dalam melakukan peragaan (demonstrasi) serta penilaian sikap, minat, dan tingkah laku siswa di dalam kelas.
– Tugas
..., ... Mengetahui,
Guru Fisika Peneliti
–––––––––––––––– –––––––––––––––––
Kelas/Semester : XI/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 5
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 45 menit)
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam
menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut,
dan momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
Indikator : – Menganalisa keseimbangan dan hubungannya dengan hukum
Newton dari berbagai bentuk benda dalam kehidupan sehari-hari.
– Menentukan dan merumuskan titik berat suatu benda.
I. Tujuan Pembelajaran
– Siswa dapat menganalisa keseimbangan dan hubungannya dengan hukum Newton dari