• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan temuan yang peneliti temukan dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran terkait dengan penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Bagi pihak guru khususnya guru bidang studi matematika, Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran matematika yang dapat diterapkan di dalam kelas khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa.

2. Penelitian ini hanya fokus pada mata pelajaran matematika pada pokok bahasan teorema phytagoras, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya lebih dikembangkan lagi pada pokok bahasan lain.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) terhadap kemampuan berpikir matematik lainnya.

80

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan ke-IX, 2013.

Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Cetakan 1, 2014.

C.H Lawshe, A Quantitative Approach To Content Validity, (Purdue University: Personnel Psychology, 1975.

Cocroft, Mathematics Counts, London: Her Majesty's Stationery Office, 1982.

David M. Hanson, Instructor’s Guided to Process-Oriented Guided-Inquiry Learning, Stony Brook University:Suny, 2006.

David Hanson, Designing Process –Oriented Guided-Inquiry Activities, Stony Brook University : Pacific Creast, 2005, 2nd ed,.

David M.Hanson dan Richard S.Moog, Introduction to POGIL, 2014,

(http://www.pcrest.com/pc/pub/POGIL.html), diakses pada 21 November 2014 pukul

18:59 WIB.

Didi Suryadi, Membangun Budaya Baru dalam Berpikir Matematika, Bandung: Rizqi Press, Cetakan 1, 2012.

Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung : JICA UPI, 2001.

Fadjar Shadiq, Kemahiran Matematika, Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2009.

Gusti Putu Sudiarti, Pengembangan Dan Implementasi Pembelajaran Matematika Berorientasi Pemecahan Masalah Kontekstual Open-Ended Untuk Siswa Sekolah Dasar, Bali: Universitas Pendidikan Ganesha, 2006.

Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang: Universitas Negeri Malang(UM PRESS), 2005.

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada, Cetakan 2, 2011.

James P.Byrnes ,Cognitive Development and Learning in Instructional Contexts, USA:Temple University, Third edition, 2009.

Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT Rosemata Sampurna, 2010.

Kadir, Statistika Terapan (Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian), Jakarta:RajaGrafindo Persada, Cetakan ke-2, 2015. Karina Arinda Reswariaji, dkk., Dampak Layanan Bimbinga Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa Terhadap Proses Dan Hasil, (Semarang: UNS, 2013), (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs) diakses pada 13 Februari 2016 pukul 06:00

M.Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014.

82

Miftah Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (Isu-isu metodis dan Paradigmatis), Yogjakarta:Pustaka Pelajar Offset, 2013.

Nahrowi Adji dan Maulana, Pemecahan Masalah Matematika, Bandung:UPI PRESS, Cetakan 1, 2006.

Ningsih,dkk, Implementasi Model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. (Semarang: Unnes, 2012

Nur Rahmawati Trisna Putri dan Bambang Sugiarto, Unnes Journal of Chemical Education : Implementasi Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Untuk Melatih Keterampilan Metakognitif Pada Materi Pokok Reaksi Reduksi-Oksidasi, Semarang: Universitas Negeri Semarang, Indonesia, 2014.

OECD,PISA2012Results In Focus, 2014, (http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results overview.pdf).

Rainer Zawadzki ,”Is Process-Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL) Suitable as a teaching method in Thailand’s higher Education?”, Asian Journal on Education and Learning, Vol.2, 2010.

Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, Jakarta :Bumi Aksara, 2013.

Rosada, Jurnal Kreano:Keefektifan Pembelajaran POGIL Berbantu LKPD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah.Materi Pokok Peluang, Semarang:Universitas Negeri Semarang, Indonesia, 2013.

Rosidah, Keefektifan Pembelajaran POGIL Berbantu LKPD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Peluang, Semarang: UNNES, 2013.

Rosnawati, Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP Indonesia Pada TIMSS 2011, Yogyakarta: UNY, 2013,

(

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian./Makalah-Semnas-2013-an-R-Rosnawati-FMIPA-UNY.pdf) diakses pada 30 oktober 2014 pukul 19:15.

Rudi Kurniawan, “Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis”, Algoritma Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 7 No. 2 Desember 2012.

S. Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cetakan ke-8, 2003.

Selvia Ermy Wijayanti, Pengaruh Model Pembelajaran Treffinger Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa, Jakarta: Skripsi UIN Jakarta, 2014.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, Cetakan 3, 2005.

Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, Cetakan 11, 2010. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabet, Cetakan ke-14, 2011.

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cetakan 1, 2012.

Sri Wardani, Analisis SI Dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/Mts Untuk Optimalisasi Pencapaian Tujuan, Jogjakarta:PPPPTK Matematika, 2008.

Sri Wardhani, dkk., Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Di SMP, Yogyakarta:PPPPTK Matematika, 2010.

Sri Wardani, dkk, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Di SD, Jogjakarta:PPPPTK Matematika, 2010.

84

Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, Cetakan ke-4, 2009.

Utari Sumarmo, “Proses Berpikir Matematika Apa Dan Mengapa Dikembangkan,”

Bahan Belajar Matakuliah Proses Berpikir Matematik Program S2 Pendidikan Matematika, STKIP, 2012.

Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Assesmen, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya Offset, Cetakan 1, 2012.

Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran:Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektifdan Berkualitas, Jakarta:Kencana Prenada Media Grup, Cetakan 1, 2009.

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Bandung:Remaja Rosdakarya Offiset, Cetakan pertama, 2011.

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cetakan ke-5, 2013.

Lampiran 1

HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN

1. Berapa jumlah kelas yang ada di SMP Islam Ar-Rahman? Jawab : Ada dua kelas

2. Apakah pembagian kelas berdasarkan pada tingkat kecerdasan siswa? Jawab : Tidak

3. Bagaimana kondisi siswa pada saat pembelajaran di kelas?

Jawab : Sebagian besar siswa memperhatikan apa yang guru jelaskan, namun ada beberapa siswa yang masih tidak memperhatikan apa yang guru jelaskan.

4. Apakah siswa aktif bertanya terkait materi yang belum dipahaminya dan merespon ketika guru bertanya terkait materi pembahasan di kelas?

Jawab : Iya, ketika proses pembelajaran berlangsung dan kiranya ada yang mereka tidak pahami, mereka akan bertanya kepada guru, namun siswa yang aktif menjawab dan bertanya disetiap pembelajaran adalah siswa yang sama, kemungkinan siswa yang lain masih takut dan malu jika ingin bertanya kepada saya

5. Metode pembelajaran apa saja yang pernah ibu terapkan di kelas? Jawab : metode ceramah dan latihan

6. Sumber belajar apa saja yang ibu pakai dalam proses pembelajaran? Jawab : Saya menggunakan buku paket dan LKS Matematika

7. Jenis soal seperti apa yang biasanya ibu berikan ketika latihan soal dan ujian? Jawab : Biasanya ketika latihan soal dan ujian saya lebih sering memberikan

soal teori dan pemahaman konsep

8. Pernahkah ibu memberikan latihan soal dan ujian berupa soal-soal pemecahan masalah?

86

Jawab : Pernah, sesekali saya memberikan soal pemecahan masalah, tetapi siswa lebih menyukai soal-soal yang langsung menggunakan rumus dan memasukkan angka ke dalam rumus tersebut. Meraka bingung memulai mengerjakannya dari mana. Saya jarang sekali memberikan soal-soal pemecahan masalah karena butuh waktu lama untuk

mengerjakan soal dan membahasnya sedangkan saya harus mengejar pembahasan pada materi matematika selanjutnya.

9. Bagaimana kemampuan matematik siswa yang ditunjukkan ketika siswa mengerjakan latihan soal dalam proses pembelajaran?

Jawab : Ketika mengerjakan soal, siswa sering kali mengikuti langkah guru dalam menyelesaikan soal. Sehingga siswa hanya mampu

menyelesaikan jenis soal yang telah dicontohkan sebelumnya oleh guru

10.Bagaimana dengan nilai yang diperoleh siswa ketika ujian?

Jawab : Sebagian siswa mencapai target dari KKM, tetapi ada juga siswa yang masih mendapat nilai di bawah KKM

11.Bagaimana jika semua soal ujian yang ibu berikan berupa soal pemecahan masalah?

Jawab : Nilai siswa kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan jika saya memberikan ujian dengan tipe soal pemahaman konsep

12.Pernahkah ibu bertanya kepada para siswa mengenai pandangan mereka tentang pelajaran matematika?

Jawab : Pernah, Saya pernah bertanya kepada siswa di kelas mengenai anggapan mereka tentang pelajaran matematika, tanggapan mereka sangat beragam ada yang suka dan kurang menyukai, tetapi

didominasi oleh siswa yang kurang menyukai matematika dan memiliki pandangan yang sama, yaitu: “matematika adalah pelajaran yang sulit dan memusingkan ketika harus bertemu dengan soal-soal yang susah, jadi mereka malas mencari jawabannya”

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah benar telah diajukan kepada guru bidang studi matematika kelas VIII SMP Islam Ar-Rahman dan telah dijawab oleh guru yang bersangkutan sebagaimana tertulis di atas.

Guru Matematika SMP Islam Ar-Rahman

88 Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMP ISLAM AR RAHMAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII (Delapan) / Semester 1 Alokasi Waktu :

Pertemuan ke- : 1(Satu)

A. Standar Kompetensi

3. Menggunakan teorema phytagoras dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

3.1 Menggunakan teorema phytagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku

C. Indikator

1. Menemukan konsep teorema phytagoras 2. Menentukan rumus teorema phytagoras D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menemukan konsep teorema phytagoras 2. Siswa dapat menentukan rumus teorema phytagoras

Karakter yang Diharapkan Dari Siswa 1. Disiplin

2. Rasa ingin tahu 3. Bertanggung jawab 4. Kerja keras

5. Kemandirian E. Materi Pembelajaran

Menemukan teorema phytagoras F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Metode : Diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahapan POGIL

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Kegiatan Awal

1. Orientation a. Siswa bersama dengan guru mengawali pelajaran dengan berdo’a

b. Guru mengabsen kehadiran siswa

c. Guru memberikan apersepsi: melalui proses tanya jawab, guru bertanya mengenai konsep yang berkaitan dengan teorema phytagoras, diantaranya adalah:

1) Kuadrat suatu bilangan 2) Akar kuadrat suatu bilangan 3) Luas persegi

4) Luas segitiga siku-siku.

d. Guru memberikan motivasi dan menumbuhkan minat para siswa, diantaranya dengan cara memberikan penjelasan bahwa penerapan teorema phytagoras dapat diterapkan pada banyak bidang.

e. Guru nemberikan informasi kepada siswa tentang materi

90 Lampiran 2

yang akan mereka pelajari dan menjelaskan tujuan dari pembelajaran

f. Guru mensosialiasakan kepada siswa mengenai model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa memahami apa yang harus mereka lakukan selama proses pembelajaran berlangsung

Kegiatan Inti 2. Exploration

3. Concept Invention

a. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dengan cara menghitung bilangan 1 s.d 8 secara bergantian yang dimulai dari barisan paling depan. Kemudian siswa yang memiliki nomor yang sama berkumpul dan duduk dalam satu kelompok. Kelompok yang telah terbentuk dibagi menjadi beberapa peran, diantaranya adalah: manager, juru bicara, perekam, dan reflector

b. Guru memberikan LKS-1 berbasis Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) sebagai bahan diskusi dalam kelompok

c. Siswa didampingi oleh guru mempelajari materi teorema phytagoras berdasarkan langkah-langkah pada LKS-1 berbasis Process Oriented Guided Inquiry Learning

(POGIL)

d. Dalam diskusi kelompok, siswa yang bertugas sebagai perekam (recorder) mencatat hasil dari diskusi kelompok dan manager mengatur jalannya diskusi supaya lebih kondusif

a. Setelah setiap kelompok mendiskusikan serangkaian pertanyaan pada LKS-1, mereka dapat menemukan konsep mengenai teorema phytagoras

4. Application

b. Siswa mendapatkan penemuan tersebut berada dalam bimbingan guru

a. Siswa bersama kelompoknya mengerjakan soal latihan yang ada pada LKS-1.

b. Guru mengontrol aktivitas para siswa dalam mengerjakan soal latihan

Kegiatan Penutup

5. Closure a. Juru bicara dari kelompok terpilih melalui pengambilan undian menuliskan hasil diskusi kelompok di papan tulis dan mempresentasikannya kepada teman-teman di kelasnya b. Siswa bersama guru mengkonfirmasi dan menyamakan

persepsi mengenai pembahasan materi yang dipresentasikan oleh kelompok terpilih

c. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan beberapa hal yang belum dipahami

d. Siswa yang bertugas sebagai strategy analys / reflector

mengisi lembar refleksi berdasarkan masukan dari teman-teman sekelompoknya

e. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran pada pertemuaan hari ini

f. Siswa mengisi lembar penilaian kinerja atas keikut sertaan teman satu kelompoknya selama diskusi berlangsung

g. Guru memberikan PR kepada para siswa

h. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas dipertemuaan selanjutnya

i. Siswa bersama guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah

92 Lampiran 2

H. Media dan Sumber Belajar a. Media :

1. LKS-1 yang berbasis Process Orientd Guided Inquiry Learning (POGIL) 2. Papan tulis dan spidol

b. Sumber Belajar :

1. Buku dengan judul: Matematika 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII, Karangan: J Dris dan Tasari.

2. Buku dengan judul: Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 2, Karangan: Nuniek Avianti Agus

I. Penilaian Hasil Belajar

Indikator Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Instrumen Soal 1. Menemukan konsep teorema phytagoras 2. Menentukan rumus teorema phytagoras

Tes tertulis Uraian 1. Presiden Amerika Serikat ke-20 yaitu James Abram Garfield pernah melakukan pembuktian teorema phytagoras.

Pembuktian tersebut dilakukannya dengan cara membuat 2 segitiga siku-siku identik. Sisi alas dinamakan a, sisi tinggi dinamakan b, dan sisi miring c. Lalu kedua

segitiga siku-siku tersebut disusun dengan cara sisi tinggi salah satu segitiga siku-siku bertemu dan sejajar dengan sisi alas segitiga siku-siku yang lain. Kemudian membuat garis lurus sehingga terbentuklah trapesium.

Bagaimanakah akhirnya teorema phytagoras dapat dibuktikan oleh Sang Presiden ?

Tangerang,

Guru Pengampu Mata Pelajaran Peneliti

94 Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMP ISLAM AR RAHMAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII (Delapan) / Semester 1 Alokasi Waktu :

Pertemuan ke- : 2 (Dua)

A. Standar Kompetensi

3. Menggunakan teorema phytagoras dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

3.1 Menggunakan teorema phytagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.

C. Indikator

1. Menemukan salah satu penggunaan teorema phytagoras pada segitiga siku-siku 2. Menggunakan rumus teorema phytagoras untuk menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menemukan salah satu penggunaan teorema phytagoras pada segitiga siku-siku

2. Siswa dapat menggunakan rumus teorema phytagoras untuk menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.

Karakter yang Diharapkan Dari Siswa 1. Disiplin

2. Rasa ingin tahu 3. Bertanggung jawab 4. Kerja keras

5. Kemandirian E. Materi Pembelajaran

Penggunaan rumus teorema phytagoras pada segitiga siku-siku F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Metode : Diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahapan POGIL

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Kegiatan Awal

1. Orientation a. Siswa bersama dengan guru mengawali pelajaran dengan berdo’a

b. Guru mengabsen kehadiran siswa c. Siswa bersama guru membahas PR d. Siswa mengumpulkan PR kepada guru

e. Guru memberikan apersepsi: melalui proses tanya jawab, guru bertanya mengenai konsep yang berkaitan dengan penggunaan teorema phytagoras pada segitiga siku-siku, diantaranya adalah:

96 Lampiran 2

2) Akar kuadrat suatu bilangan 3) Rumus teorema phytagoras

f. Guru memberikan motivasi dan menumbuhkan minat para siswa, diantaranya dengan cara memberikan penjelasan bahwa penerapan teorema phytagoras sangat berperan di kehidupan kita

g. Guru nemberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari dan menjelaskan tujuan dari pembelajaran

h. Guru mensosialiasakan kepada siswa mengenai model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa memahami apa yang harus mereka lakukan selama proses pembelajaran berlangsung

Kegiatan Inti

2. Exploration a. Siswa berkumpul dan duduk bersama dengan teman satu kelompoknya dan mengatur pembagian peran sebagai manager, juru bicara, perekam, dan reflector

b. Guru memberikan LKS-2 berbasis Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) sebagai bahan diskusi dalam kelompok

c. Siswa didampingi oleh guru mempelajari materi berdasarkan langkah-langkah pada LKS-2 berbasis Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)

d. Dalam diskusi kelompok, siswa yang bertugas sebagai perekam (recorder) mencatat hasil dari diskusi kelompok dan manager mengatur jalannya diskusi supaya lebih kondusif

3. Concept Invention

4. Application

a. Setelah setiap kelompok mendiskusikan serangkaian pertanyaan pada LKS-2, mereka dapat menemukan salah satu penggunaan teorema phytagoras pada segitiga siku-siku b. Siswa mendapatkan penemuan tersebut dalam bimbingan

guru

a. Siswa bersama kelompoknya mengerjakan soal latihan yang ada pada LKS-2

b. Guru mengontrol aktivitas para siswa dalam mengerjakan soal latihan

45 menit

Kegiatan Penutup

5. Closure a. Juru bicara dari kelompok terpilih melalui pengambilan undian menuliskan hasil diskusi kelompok di papan tulis dan mempresentasikannya kepada teman-teman di kelasnya b. Siswa bersama guru mengkonfirmasi dan menyamakan

persepsi mengenai pembahasan materi yang dipresentasikan oleh kelompok terpilih

c. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan beberapa hal yang belum dipahami

d. Siswa yang bertugas sebagai strategy analys / reflector

mengisi lembar refleksi berdasarkan masukan dari teman-teman sekelompoknya

e. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran pada pertemuaan hari ini

f. Siswa mengisi lembar penilaian kinerja atas keikut sertaan teman satu kelompoknya selama diskusi berlangsung

g. Guru memberikan PR kepada para siswa

h. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas dipertemuaan selanjutnya

98 Lampiran 2

i. Siswa bersama guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah

H. Media dan Sumber Belajar a. Media :

1. LKS-2 yang berbasis Process Orientd Guided Inquiry Learning (POGIL) 2. Papan tulis dan spidol

b. Sumber Belajar :

1. Buku dengan judul: Matematika 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII, Karangan: J Dris dan Tasari.

2. Buku dengan judul: Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 2, Karangan: Nuniek Avianti Agus

3. Buku dengan judul: Matematika SMP dan Mts Kelas VIII, Karangan: Heru Nugroho dan Lisda Meisaroh

I. Penilaian Hasil Belajar

Indikator Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Instrumen Soal 1. Menemukan salah satu penggunaan teorema phytagoras pada segitiga siku-siku

Tes tertulis Uraian Terdapat dua persegi, dimana ukuran persegi yang satu lebih besar dari persegi lain, seperti gambar berikut ini:

2. Menggunakan rumus teorema phytagoras untuk menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.

Jika diketahui panjang sisi persegi besar adalah 15 cm, sedangkan luas persegi kecil adalah 25 cm2. Maka

tentukanlah nilai dari x!

Tangerang,

Guru Pengampu Mata Pelajaran Peneliti

100 Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMP ISLAM AR RAHMAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII (Delapan) / Semester 1 Alokasi Waktu :

Pertemuan ke- : 3 (Tiga)

A. Standar Kompetensi

3. Menggunakan teorema phytagoras dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

3.1 Menggunakan teorema phytagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.

C. Indikator

1. Menemukan salah satu penggunaan teorema phytagoras pada bidang koordinat kartesius

2. Menggunakan rumus teorema phytagoras pada bidang koordinat kartesius untuk menghitung jarak dua titik

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menemukan salah satu penggunaan teorema phytagoras pada bidang koordinat kartesius

2. Siswa dapat menggunakan rumus teorema phytagoras pada bidang koordinat kartesius untuk menghitung jarak dua titik

Karakter yang Diharapkan Dari Siswa 1. Disiplin

2. Rasa ingin tahu 3. Bertanggung jawab 4. Kerja keras

5. Kemandirian E. Materi Pembelajaran

Penggunaan rumus teorema phytagoras pada bidang koordinat kartesius F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Metode : Diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahapan POGIL

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Kegiatan Awal

1. Orientation a. Siswa bersama dengan guru mengawali pelajaran dengan berdo’a

b. Guru mengabsen kehadiran siswa c. Siswa bersama guru membahas PR d. Siswa mengumpulkan PR kepada guru

e. Guru memberikan apersepsi: melalui proses tanya jawab, guru bertanya mengenai konsep yang berkaitan dengan penggunaan teorema phytagoras pada bidang koordinat kartesius, diantaranya adalah:

102 Lampiran 2

2) Rumus teorema phytagoras

f. Guru memberikan motivasi dan menumbuhkan minat para siswa, diantaranya dengan cara memberikan penjelasan bahwa penerapan teorema phytagoras sangat berperan di kehidupan kita

g. Guru nemberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari dan menjelaskan tujuan dari pembelajaran

h. Guru mensosialiasakan kepada siswa mengenai model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa memahami apa yang harus mereka lakukan selama proses pembelajaran berlangsung

Kegiatan Inti 2. Exploration

3. Concept Invention

a. Siswa berkumpul dan duduk bersama dengan teman satu kelompoknya dan mengatur pembagian peran sebagai manager, juru bicara, perekam, dan reflector

b. Guru memberikan LKS-3 berbasis Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) sebagai bahan diskusi dalam kelompok

c. Siswa didampingi oleh guru mempelajari materi berdasarkan langkah-langkah pada LKS-3 berbasis Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)

d. Dalam diskusi kelompok, siswa yang bertugas sebagai perekam (recorder) mencatat hasil dari diskusi kelompok dan manager mengatur jalannya diskusi supaya lebih kondusif

a. Setelah setiap kelompok mendiskusikan serangkaian pertanyaan pada LKS-3, mereka dapat menemukan salah

4. Application

satu penggunaan teorema phytagoras pada bidang koordinat kartesius

b. Siswa mendapatkan penemuan tersebut berada dalam bimbingan guru

a. Siswa bersama kelompoknya mengerjakan soal latihan yang ada pada LKS-3

b. Guru mengontrol aktivitas para siswa dalam mengerjakan soal latihan

45 menit

Kegiatan Penutup

5. Closure a. Juru bicara dari kelompok terpilih melalui pengambilan undian menuliskan hasil diskusi kelompok di papan tulis dan mempresentasikannya kepada teman-teman di kelasnya b. Siswa bersama guru mengkonfirmasi dan menyamakan

persepsi mengenai pembahasan materi yang dipresentasikan oleh kelompok terpilih

c. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan beberapa hal yang belum dipahami

d. Siswa yang bertugas sebagai strategy analys / reflector

mengisi lembar refleksi berdasarkan masukan dari teman-teman sekelompoknya

e. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman/simpulan

Dokumen terkait