• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian terhadap upaya peningkatan Generic Life Skills warga belajar program pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Implementasi strategi dalam upaya peningkatan kecakapan personal dan sosial sebaiknya dibedakan menurut jenis kecakapannya, yaitu strategi untuk kecakapan personal yang mencakup skill awareness dan thinking skill serta untuk kecakapan sosial yang mencakup communication skills dan collaboration skills.

2. Pengadaan pelatihan sebaiknya dibedakan antara pelatihan untuk warga belajar yang sudah tua dan pelatihan untuk warga belajar yang

masih muda agar tidak menghambat jalannya komunikasi dalam proses pelatihan.

3. Perlunya mengadakan sosialisasi tentang manfaat dan nilai tambah dari program pendidikan kecakapan hidup khususnya kecakapan personal dan sosial (Generic Life Skills) sehingga warga belajar lebih berminat untuk memahaminya tidak hanya kecakapan vokasionalnya saja.

4. Perlu adanya pola-pola pembinaan dan pemantauan yang dilakukan oleh pihak SKB selaku penyelenggara pelatihan terhadap warga belajar secara berkala untuk melihat secara mendalam permasalahan dan kesulitan yang dialami oleh warga belajar setelah program pelatihan selesai.

5. Penyelenggara kegiatan diharapkan dapat melakukan evaluasi kegiatan secara rutin sesuai standar untuk mengetahui perkembangan dari penyelenggaraan program.

112

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup: (Life skills Education). Bandung: Alfabeta.

Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education). Bandung: Alfabeta.

Anwar Prabu, 2009, Perencanaan Dan Pengembangan Sumber daya Manusia, Refika Aditama, Bandung.

Arif S. Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Awangga, 2007.Desain Proposal Penelitian. Yogyakarta : Pyramid Publisher. Darsono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press. Depdiknas. 2002. Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Depdiknas, 2002.

Depdiknas. 2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Kecakapan Hidup. Jakarta: Depdiknas.

Ditjen Diklusepa Depdiknas. 2003. Pedoman penyelenggaraan program kecakapan hidup (life skills) pendidikan luar sekolah. Jakarta: Ditjen Diklusepa Depdiknas.

Djam’an Satori. 2002. Implementasi Life Skills dalam Konteks Pendidikan di Sekolah. Journal Pendidikan dan Kebudayaan.

Ekhardi. 2010. Pengertian Pelaksanaan.

Ermananti dan Priyatno.(1999). Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta :Rineka Cipta.

Faisal Sanapiah. 2010. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Fathurrohman,Pupuh dan Sutikno,Sobry. 2007. Strategi BelajarMengajar melalui Penanaman Konsep Umum&Konsep Islam. Cet. II, Bandung: Refika Aditama.

Hamzah B. Uno, (2008), Teorimotivasi dan pengukuranya Analisis di BidangPendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Kurniadin Didin dan Imam Machali. 2013. MANAJEMEN PENDIDIKAN Konsep&Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA.

Malik Fadjar, A. 2003. Pendidikan Kecakapan Hidup Sebagai Upaya Memajukan Kehidupan Bangsa. Jakarta: Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Mikarsa, 2004. Pendidikan dalam keluarga. Jakarta: Karya Ilmu.

Muslimin Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Mu’tadin, Z. 2006. Obesitas dan Faktor Penyebab. http//www.e-psikologi.com. Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algosindo.

Oemar Hamalik,. 2001. Belajar Mengajar. Jakarta : BumiAksara.

Sunarto dan B. Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT RinekaCipta

Sagala, Syaiful (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta. Sanjaya Wina, 2011. Strategi Pembelajaran ;berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : KencanaPrenada Media.

Sanjaya, Yasin. 2011. Pengertian Hasil Belajar Siswa Menurut Para Ahli. Diunduh melalui

Sri Anitah, Wiryawan & Nurhadi. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Sudjana, Djuju. 2006. Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah, Perkembangan Filsafat, Teori Pendukung Asas). Bandung: Falah Production.

Sugiyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.

114

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.

Tilaar, H.A.R. 2002. Pendidikan.Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia; Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Cet. III, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tohirin.2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.2006. Sistem Pendidikan Nasional (SIDIKNAS). Bandung: Fokusmedia.,

Wina Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

116 Lampiran 1, Pedoman Wawancara

1. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA LEMBAGA

Nama :

Tempat, tanggal lahir :

Jenis Kelamin :

Agama :

Jabatan dalam SKB :

Alamat :

1. Kapan berdirinya SKB Kota Yogyakarta?

2. Sejak kapan ada pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta?

3. Siapa yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta?

4. Apa saja jenis pendidikan kecakapan hidup yang ada di SKB Kota Yogyakarta?

117

5. Jenis pendidikan kecakapan hidup apa di sini yang kira-kira berpengaruh besar dapat meningkatkan kecakapan sosial dan personal warga belajar?

6. Media pembelajaran apa yang tersedia untuk menunjang kegiatan PKH di SKB dalam upaya meningkatkan kecakapan social dan personal warga belajar?

7. Dimana kegiatan PKH ini dilaksanakan? Apa ada ruangan khusus? 8. Siapa pendidik di kegiatan PKH ini? Dari pamong SKB atau

mendatangkan dari luar?

9. Bagaimana pelaksanaan program PKH di SKB Kota Yogyakarta ? 10.Apakah warga belajar antusias mengikuti program PKH?

11.Jika iya, program apa yang paling diminati?

12.Apakah program yang diminati berpengaruh terhadap kerjasama antar warga belajar?

13.Bagaimana komunikasi antar warga belajar dan tutor, warga belajar dengan warga belajar dalam kegiatan pendidikan kecakapan hidup disini?

14.Apakah warga belajar sudah mampu menggali informasi dalam kegiatan PKH terkait dengan potensi diri yang dimiliki?

15.Setelah mampu menggali informasi, apakah warga belajar mampu mengolah informasi tersebut sesuai kemampuan individu masing-masing?

118

16.Apakah warga belajar sudah mampu mengambil keputusan sendiri dalam mengikuti kegiatan PKH terkait dengan situasi pada saat pelaksanaan PKH dan setelah mengikuti PKH?

17.Di dalam pelaksanaan kegiatan PKH ataupun setelah mengikutiny jika ada permasalahan yang menyangkut individu, apakah warga belajar mampu memecahkan masalah yang dihadapi tersebut?

18.Bagaimana peningkatan yang diharapakan di SKB kota yogyakarta terkait kecakapan sosial dan personal warga belajar?

19.Apa saja media pembelajaran yang ada di sini dalam menunjang upaya meningkatkan kecakapan sosial warga belajar?

20.Apa saja media pembelajaran yang ada di sini dalam menunjang upaya meningkatkan kecakapan personal warga belajar?

21.Mengapa menggunakan media pembelajaran tersebut?

22.Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut terhadap terjalinya komunikasi dan kerja sama warga belajar?

23.Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut terhadap kecakapan personaln warga belajar?

24.Apa metode yang digunakan di SKB kota Yogyakarta dalam upaya peningkatan kecakapan sosial warga belajar?

25.Apa metode yang digunakan di SKB kota Yogyakarta dalam upaya peningkatan kemapuan mengenal potensi diri masing-masing warga belajar?

119

26.Mengapa menggunakan metode tersebut dalam upaya peningkatan kecakapan sosial warga belajar?

27.Mengapa menggunakan metode tersebut dalam upaya peningkatan kecakapan personal warga belajar?

28.Bagaimana pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap kemampuan komunikasi dan kerja sama warga belajar?

29.Bagaimana pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap kemampuan berpikir warga belajar?

30.Apa kendala yang di hadapi dalam meningkatkan kecakapan sosial dan personal di SKB kota Yogyakarta?

120

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PAMONG SKB

Nama :

Tempat, tanggal lahir :

Jenis Kelamin :

Agama :

Jabatan dalam SKB :

Alamat :

1. Apa saja jenis pendidikan kecakapan hidup yang ada di SKB Kota Yogyakarta?

2. Jenis pendidikan kecakapan hidup apa di sini yang kira-kira berpengaruh besar dapat meningkatkan kecakapan sosial dan personal warga belajar?

3. Media pembelajaran apa yang tersedia untuk menunjang kegiatan PKH di SKB dalam upaya meningkatkan kecakapan social dan personal warga belajar?

4. Dimana kegiatan PKH ini dilaksanakan? Apa ada ruangan khusus? 5. Siapa pendidik di kegiatan PKH ini? Dari pamong SKB atau

mendatangkan dari luar?

6. Bagaimana pelaksanaan program PKH di SKB Kota Yogyakarta ? 7. Apakah warga belajar antusias mengikuti program PKH?

121

9. Apakah program yang diminati berpengaruh terhadap kerjasama antar warga belajar?

10.Apakah warga belajar sudah mampu menggali informasi dalam kegiatan PKH terkait dengan potensi diri yang dimiliki?

11.Setelah mampu menggali informasi, apakah warga belajar mampu mengolah informasi tersebut sesuai kemampuan individu masing-masing?

12.Apakah warga belajar sudah mampu mengambil keputusan sendiri dalam mengikuti kegiatan PKH terkait dengan situasi pada saat pelaksanaan PKH dan setelah mengikuti PKH?

13.Di dalam pelaksanaan kegiatan PKH ataupun setelah mengikutinya jika ada permasalahan yang menyangkut individu, apakah warga belajar mampu memecahkan masalah yang dihadapi tersebut? 14.Bagaimana peningkatan yang diharapakan di SKB kota yogyakarta

terkait kecakapan sosial dan personal warga belajar?

15.Apa saja media pembelajaran yang ada di sini dalam menunjang upaya meningkatkan kecakapan sosial warga belajar?

16.Apa saja media pembelajaran yang ada di sini dalam menunjang upaya meningkatkan kecakapan personal warga belajar?

17.Mengapa menggunakan media pembelajaran tersebut?

18.Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut terhadap terjalinya komunikasi dan kerja sama warga belajar?

122

19.Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut terhadap kecakapan personalnya warga belajar?

20.Apa metode yang digunakan di SKB kota Yogyakarta dalam upaya peningkatan kecakapan sosial warga belajar?

21.Apa metode yang digunakan di SKB kota Yogyakarta dalam upaya peningkatan kemapuan mengenal potensi diri masing-masing warga belajar?

22.Mengapa menggunakan metode tersebut dalam upaya peningkatan kecakapan sosial warga belajar?

23.Mengapa menggunakan metode tersebut dalam upaya peningkatan kecakapan personal warga belajar?

24.Bagaimana pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap kemampuan komunikasi dan kerja sama warga belajar?

25.Bagaimana pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap kemampuan berpikir warga belajar?

26.Apa kendala yang di hadapi dalam meningkatkan kecakapan sosial dan personal di SKB kota Yogyakarta?

123

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENDIDIK

Nama :

Tempat, tanggal lahir :

Jenis Kelamin :

Agama :

Jabatan dalam SKB :

Alamat :

1. Bagaimana pelaksanaan program PKH di SKB Kota Yogyakarta ? 2. Jenis pendidikan kecakapan hidup apa di sini yang kira-kira

berpengaruh besar dapat meningkatkan kecakapan sosial dan personal warga belajar?

3. Media pembelajaran apa yang tersedia untuk menunjang kegiatan PKH di SKB dalam upaya meningkatkan kecakapan social dan personal warga belajar?

4. Dimana kegiatan PKH ini dilaksanakan? Apa ada ruangan khusus? 5. Apakah warga belajar antusias mengikuti program PKH?

6. Apakah program PKH berpengaruh terhadap kerjasama antar warga belajar?

124

7. Bagaimana komunikasi antar warga belajar dan tutor, warga belajar dengan warga belajar dalam kegiatan pendidikan kecakapan hidup disini?

8. Apakah warga belajar sudah mampu menggali informasi dalam kegiatan PKH terkait dengan potensi diri yang dimiliki?

9. Setelah mampu menggali informasi, apakah warga belajar mampu mengolah informasi tersebut sesuai kemampuan individu masing-masing?

10.Apakah warga belajar sudah mampu mengambil keputusan sendiri dalam mengikuti kegiatan PKH terkait dengan situasi pada saat pelaksanaan PKH dan setelah mengikuti PKH?

11.Di dalam pelaksanaan kegiatan PKH ataupun setelah mengikutiny jika ada permasalahan yang menyangkut individu, apakah warga belajar mampu memecahkan masalah yang dihadapi tersebut?

12.Bagaimana peningkatan yang diharapakan di SKB kota yogyakarta terkait kecakapan sosial dan personal warga belajar?

13.Apa saja media pembelajaran yang ada di sini dalam menunjang upaya meningkatkan kecakapan sosial warga belajar?

14.Apa saja media pembelajaran yang ada di sini dalam menunjang upaya meningkatkan kecakapan personal warga belajar?

125

16.Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut terhadap terjalinya komunikasi dan kerja sama warga belajar?

17.Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut terhadap kecakapan personalnya warga belajar?

18.Apa metode yang digunakan di SKB kota Yogyakarta dalam upaya peningkatan kecakapan sosial warga belajar?

19.Apa metode yang digunakan di SKB kota Yogyakarta dalam upaya peningkatan kemapuan mengenal potensi diri masing-masing warga belajar?

20.Mengapa menggunakan metode tersebut dalam upaya peningkatan kecakapan sosial warga belajar?

21.Mengapa menggunakan metode tersebut dalam upaya peningkatan kecakapan personal warga belajar?

22.Bagaimana pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap kemampuan komunikasi dan kerja sama warga belajar?

23.Bagaimana pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap kemampuan berpikir warga belajar?

24.Apa kendala yang di hadapi pendidik dalam meningkatkan kecakapan sosial warga belajar?

25.Apa kendala yang di hadapi pendidik dalam meningkatkan kecakapan personal warga belajar?

126

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK WARGA BELAJAR

Nama :

Tempat, tanggal lahir :

Jenis Kelamin :

Agama :

Jabatan dalam SKB :

Alamat :

1. Apakah anda antusias mengikuti program PKH yang ada di SKB Kota Yogyakarta?

2. Jika iya, program apa yang paling anda diminati?

3. Apakah program yang diminati berpengaruh terhadap kerjasama antar warga belajar?

4. Bagaimana komunikasi antar warga belajar dan tutor, warga belajar dengan warga belajar dalam kegiatan pendidikan kecakapan hidup disini?

5. Apakah warga belajar sudah mampu menggali informasi dalam kegiatan PKH terkait dengan potensi diri yang dimiliki?

6. Setelah mampu menggali informasi, apakah warga belajar mampu mengolah informasi tersebut sesuai kemampuan individu masing-masing?

127

7. Apakah warga belajar sudah mampu mengambil keputusan sendiri dalam mengikuti kegiatan PKH terkait dengan situasi pada saat pelaksanaan PKH dan setelah mengikuti PKH?

8. Di dalam pelaksanaan kegiatan PKH ataupun setelah mengikutiny jika ada permasalahan yang menyangkut individu, apakah warga belajar mampu memecahkan masalah yang dihadapi tersebut?

9. Bagaimana peningkatan yang diharapakan di SKB kota yogyakarta terkait kecakapan sosial dan personal warga belajar?

10.Apa saja media pembelajaran yang ada di sini dalam menunjang upaya meningkatkan kecakapan sosial warga belajar?

11.Apa saja media pembelajaran yang ada di sini dalam menunjang upaya meningkatkan kecakapan personal warga belajar?

12.Mengapa menggunakan media pembelajaran tersebut?

13.Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut terhadap terjalinya komunikasi dan kerja sama warga belajar?

14.Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran tersebut terhadap kecakapan personal warga belajar?

15.Bagaimana pengaruh penggunaan metode di SKB kota Yogyakarta terhadap kemampuan komunikasi dan kerja sama warga belajar?

16.Bagaimana pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap kemampuan berpikir warga belajar?

128

17.Apa kendala yang di hadapi pendidik dalam meningkatkan kecakapan sosial warga belajar?

18.Apa kendala yang di hadapi pendidik dalam meningkatkan kecakapan personal warga belajar?

19.Bagaimana cara mengatasinya?

20.Apa kendala yang di hadapi pendidik dalam meningkatkan kecakapan sosial warga belajar?

21.Apa kendala yang di hadapi pendidik dalam meningkatkan kecakapan personal warga belajar?

22.Apa kendala yang di hadapi warga belajar dalam meningkatkan kecakapan sosial?

23.Apa kendala yang di hadapi warga belajar dalam meningkatkan kecakapan personal?

24.Bagaimana cara mengatasinya? Lampiran 2, Pedoman Wawancara

Pedoman Dokumentasi

a. Struktur Organisasi SKB Kota Yogyakarta

b. Struktur pengelola kegiatan pendidikan kecakapan hidup di SKB Kota Yogyakarta

c. Kondisi sarana dan prasarana

d. Foto pelaksanaan kegiatan kecakapan hidup e. Buku Hasil belajar

129 Lampiran 3. Catatan Lapangan

Catatan Lapangan I

Hari / Tanggal : Senin, 21 September 2015

Waktu : 09.00 – 10.00

Tempat : SKB Kota Yogyakarta

Tema / Kegiatan : Penyerahan Surat Ijin Penelitian Deskripsi

Pada hari Senin, 21 September 2015 peneliti mengunjungi kantor SKB Kota Yogyakarta untuk memberikan surat ijin penelitian dan proposal. Sebelumnya peneliti telah menyelesaikan perijinan dari kampus dan instansi terkait, sehingga peneliti baru bisa menyerahkan surat ijin penelitian. Bapak M menerima surat ijin penelitian dan proposal dari peneliti dan memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Peneliti melakukan diskusi dengan bapak M terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Penyelenggara program Pendidikan Kecakapan Hidup yaitu bapak kepala SKB atau bapak M. Kemudian peneliti membuat janji dengan bapak M untuk melakukan wawancara karena bapak M tidak bisa diwawancara pada hari ini.

130 Catatan Lapangan II

Hari / Tanggal : Selasa, 22 September 2015

Waktu : 09.00 – 11.00

Tempat : SKB Kota Yogyakarta

Tema / Kegiatan : Pengambilan Data Melalui Wawancara dengan kepala SKB dan Tutor

Deskripsi

Pada hari ini peneliti memulai kegiatan penelitian dan diawali dengan wawancara. Pertama peneliti memulai wawancara dengan kepala SKB yaitu bapak M karena sudah membuat janji terlebih dahulu. Wawancara yang dilakukan peneliti dan bapak kepala SKB yaitu bapak M terkait dengan upaya peningkatan kecakapan personal dan sosial (generic life skill). Disini peneliti memulai bertanya terkait strategi, implementasi, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pelatihan. Pengambilan data dengan bapak M cukup lancar dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti tidak menyulitkan sehingga proses pengambilan data tidak membutuhkan waktu lama.

Pengambilan data yang kedua yaitu wawancara dengan tutor. Peneliti memulai masuk ke ruang pelatihan komputer/lab komputer bertepatan saat pelatihan berlangsung. Peneliti mendatangi bapak IS beliau adalah salah seorang tutor. Peneliti memulai menjelaskan maksud dan tujuan, bapak IM sangat terbuka dan mau membantu dalam kelancaran penelitian ini. Peneliti memulai bertanya terkait upaya peningkatan kecakapan personal dan sosial (generic life skill) pada

131

pelatihan kecakapan hidup. Selanjutnya peneliti memulai bertanya terkait program pelatihan komputer yang dilaksanakan dan upaya seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh bapak M untuk meningkatkan generic life skill warga belajar. Pengambilan data cukup sulit karena bapak M bingung dengan pertanyaan yang peneliti sampaikan, sehingga peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan data. Setelah pengambilan data dengan ibu M dirasa cukup maka peneliti mengucapkan terimakasih karena sudah mau menjadi subjek penelitian dan sumber informasi peneliti.

132 Catatan Lapangan III

Hari / Tanggal : Senin, 28 September 2015

Waktu : 09.00 – 11.30

Tempat : SKB Kota Yogyakarta

Tema / Kegiatan : Pengambilan Data Melalui Wawancara

Deskripsi

Pada hari ini peneliti melakukan wawancara dengan pamong yang menjadi perencana serta pengawas program yang berlangsung di SKB Kota Yogyakarta. Pertama peneliti menuju ruang staff dimana bapak TS bertugas. TS merupakan salah satu pamong yang berpengaruh besar bagi berjalanya program-program pelatihan. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan datang dan bapak TS menerima dan terbuka dengan kedatangan peneliti dan mau membantu proses pengambilan data. Peneliti mulai memberikan pertanyaan wawancara seputar strategi, implementasi, serta kendala kendala-kendala yang di hadapi. Bapak TS memberikan jawaban dengan lancar dan jelas sehingga peneliti mendapatkan banyak informasi dari bapak TS. Proses pengambilan data dengan TS berjalan dengan cukup lancar sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama. Setelah pengambilan data dengan TS selesai peneliti mengucapkan terimaksih dan pamit untuk melanjutkan pengambilan data selanjutnya.

Setelah dari ruang bapak TS kemudian peneliti melanjutkan pengambilan data ke ruang pelatihan. Di ruang pelatihan sedang berlangsung pelatihan tata boga, Peneliti meminta ijin dan menjelaskan maksud dan tujuan datang kerumah

133

memperkenankan peneliti untuk melakukan pengambilan dokumentasi sebelum wawancara dikarenakan warga belajar sedang sibuk sehingga belum bisa di wawancarai.

134 Catatan Lapangan IV

Hari / Tanggal : Selasa, 29 September 2015

Waktu : 09.00 – 11.00

Tempat : SKB Kota Yogyakarta

Tema / Kegiatan : Pengambilan Data Melalui Wawancara dan

Dokumentasi Deskripsi

Pada hari ini peneliti melakukan wawancara dengan warga belajar dan pengambilan dokumentasi lagi. Warga belajar adalah AN. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuannya datang dan tujuan bertemu AN. AN menerima dan menyambut kedatangan peneliti dengan terbuka. AN memperkenalkan peneliti dengan teman-temanya yang ada di kelas dan menyuruh salah satu temanya untuk membantu mencarikan dokumentasi tertulis yang dibutuhkan oleh peneliti. Peneliti kemudian memulai wawancara dengan AN terkait dengan pelaksanaan pelatihan dan kendala yang dihadapi. AN memberikan jawaban yang jelas, sehingga peneliti mendapatkan banyak informasi dari AN. AN menjelaskan bahwa banyak potensi yang ada pada warga belajar tapi belum ada pengembangannya. AN juga menyatakan bahwa SDM tidak mendukung dalam proses setelah mengikuti pelatihan. RL juga menyatakan bahwa pada program pelatihan warga belajar cuma paham tentang materi pelatihan tanpa mengetahui fungsi lain yang didapat seperti kecakapan personal dan sosial.

135 Catatan Lapangan V

Hari / Tanggal : Rabu, 30 September 2015

Waktu : 07.30 – 10.00

Tempat : SKB Kota Yogyakarta

Tema / Kegiatan : Pengambilan Data Melalui Wawancara

Deskripsi

Pada hari ini pengambilan data melalui wawancara. Pengambilan data dimulai dari ibu SH beliau adalah salah satu tutor di SKB Kota Yogyakarta. Ibu SH sangat ramah dan terbuka saat peneliti berkunjung. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan berkunjung ke ibu SH dan ibu SH bersedia menjadi salah satu narasumber dalam penelitian ini. Ibu SH mempersilahkan peneliti memulai wawancara. Peneliti memulai wawancara yang berkaitan dengan strategi, implementasi, dan kendala pada pelatihan kecakapan hidup. Proses pengambilan data berjalan sedikit lambat karena ibu SH sedikit kesulitan dalam menjawab tetapi dengan penjelasan dari peneliti maka dapat membantu ibu SH dalam menjawab dengan lancar. Setelah mengobrol lumayan lama kemudian ibu SH menawarkan diri untuk mengantar peneliti melihat proses pelatihan

Peneliti melanjutkan pengambilan data ke ruang Bapak TS membantu mencari data-data seperti profil SKB, struktur SKB, daftar peserta didik yang mengikuti pelatihan, laporan evaluasi program, dokumentasi foto-foto. Disitu peneliti mendapatkan informasi tambahan tentang program pendidikan kecakapan hidup. Setelah mendapatkan informasi yang cukup, peneliti menyudahi wawancara dan

136

pengambilan dokumentasi karena peneliti sudah cukup lama melakukan wawancara dan mencari dokumentasi-dokumentasi yang dibutuhkan. Peneliti mohon pamit dan mengucapkan terimakasih..

137 Catatan Lapangan VI

Hari / Tanggal : Kamis, 31 September 2015

Waktu : 09.00 – 11.30

Tempat : SKB Kota Yogyakrta

Dokumen terkait