BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil data Post II dan
Post III dilakukan dalam suatu acara tertentu agar data dapat terkumpul pada
hari dan tanggal yang sama.
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian terhadap hubungan karakteristik sosio-demografi responden terhadap intervensi dengan metode CBIA.
DAFTAR PUSTAKA
AAFP, 2009, Controlling Antibiotic Resistance: Will WE Someday See Limited Prescribing Autonomy ?, American Academy of Family Physicians, http://www.aafp.org/afp/2001/0315/p1034.html, diakses tanggal 13 April 2014.
Anonim. 2011. Definisi Pengetahuan serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengetahuan.Tersedia di:
http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan.html, diakses
tanggal 9 September 2014
Anna, Lucia., 2011. Penggunaan Antibiotik Makin Mengkhawatirkan, http://health.kompas.com/read/2011/04/07/06424523/Pemerintah.Buat.Pe doman,Penggunaan.Antibiotik, diaksestanggal 8 Maret 2014.
Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, pp. 168
Azwar,S.,2007, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 3 – 5, 14 -16
Azwar, 2011, Dasar-dasar Psikometri, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 51 Azwar, 2011, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp.
112-114, 162-163.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2008, Informatorium
Obat Nasional Indonesia, Badan POM RI, Jakarta, pp. 165.
Budiman dan Riyanto, 2013, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, pp.
11-22.
Dahlan, M., 2008, Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya, Edisi 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp.23-27.
Dahlan, M.S., 2009, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,
Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Dengan Menggunakan SPSS, Salemba Medika, Jakarta, pp. 1-235.
Depkes RI, 2009, Profil Kesehatan Indonesia, Depertemen Republik Indonesia, Jakarta pp. 7.
Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional, 2008, http://binfar.kemkes.go.id/2014/09/mencerdaskan-masyarakat-dalam-penggunaan-obat-melalui-metode-cara-belajar-insan-aktif
cbia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=mencerdaskan masyarakat-dalam-penggunaan-obat-melalui-metode-cara-belajar-insan-aktif-cbia, diakses tanggal 12 April 2014.
Effendi dan Tukiran, 2012, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, hal pp. 181.
Firstya, P., 2010, Perbedaan Pengaruh Metode Edukasi Secara CBIA dan
Ceramah Mengenai Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Perubahan Sikap, dan Tindakan Ibu-Ibu di Kecamatan Mlati dan Kecamatan Gamping Ditinjau dari Faktor Usia,
Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Goodman dan Gilman, 2008, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 671-764.
Hartayu, S.T., 2010, Efektifitas Metode Cara Belajar Insan Aktif Untuk Diabetes
Melitus (CBIA-DM) Dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pola Hidup Sehat Pada Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 Di Yogyakarta Indonesia,
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/jurnal.php?id=abstraksi&model=vo lume&id_j=25&id_m=1002&id_k=489, diakses tanggal 12 april 2014. Istyastono, E. P., 2012, Mengenal Piranti Lunak R-214.0 for Windows : Aplikasi
Statistika Gratis dan Open Source, Penerbit Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta, pp. 21-23.
Kalbemed, 2011, Laporan Khusus: 7th National Symposium of Indonesia , http://www.kalbemed.com/Portals/6/32_187Laporan%20khusus_7th%20 national%20symposium%20of%20indonesia%20antimicrobial%20resist ance%20watch%202011.pdf, diakses tanggal 12 April 2014.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Bakti Husada, Jakarta, pp. 76.
Kumala, P.A., 2014, CBIA-Diare Untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Ibu Dalam Tatalaksana Diare Pada Balita di Bina Keluarga Balita (BKB) Desa Banguntapan Kabupaten Bantul,
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=P enelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=71369, diakses tanggal 12 April 2014.
Kimin, A, 2013, Antibiotika Baru : Berpacu dengan Resistensi Kuman, http://apotekputer.com/ma/index.php?option=com_content&task=view&i d=123&Itemid=9 , diakses tanggal 17April 2014.
McNulty, Cliodna., Boyle, Paul., 2007, The Public’s Attitudes to And Compliance
With Antibiotics,
http://jac.oxfordjournals.org/content/60/suppl_1/i63.full.pdf, diakses
tanggal 12Maret 2014.
National Institute of Allergy and Infections Desease, 2009, Antimicrobial Drug
Resistance,http://www.niaid.nih.gov/topics/antimicrobialResistance/Und erstanding/Pages/definitions.aspx, diakses tanggal 19 Maret 2014.
Notoatmodjo,S., 2003, Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku
Kesehatan, Andi Offset, Jakarta, pp. 18-22.
Notoatmodjo,S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 136-139.
Notoatmodjo, S., 2009, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Peneribit PT. Rineka Cipta, Jakarta, pp. 33, 127.
Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Peneribit PT. Rineka Cipta, Jakarta, pp. 1, 37-38, 60 – 61, 124, 164-170, 124-15.
Notoatmodjo, S., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 37-38, 124, 164-170.
Notoatmodjo, S., 2012b, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, pp. 134-143.
Pulungan,S., 2010, Hubungan Tingkat Pengetahuan Antibiotika Dan Penggunaannya Di Kalangan Mahasiswa Non Media Universitas Sumatera Utara,Skripsi,Universitas Sumatera Utara, Medan.
Rossetyowati, D. A., 2012, Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotika dengan Metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA) di Kabupaten Jember, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sanjoyo, R., 2009, Obat (Biomedik Farmakologi), Universitas Gajah Mada,
http://YoyokeWeb.Ugm.Ac.Id/Download/Obat.Pdf, diakses tanggal 19 Maret 2014.
Sarwono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Graha Ilmu, Jakarta, pp. 86-90.
Sastroasmoro, S., dan Ismael, S., 2011, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis, Sagung Seto, Jakarta, pp. 100.
Setiabudy, R., 2008, Pengantar AntimikrobaFarmakologi dan Terapi, Edisi kelima, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, pp. 585, 592-593.
Simamora, Roymond, H., 2009, Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 55-58.
Singarimbun, M., Effendi, S., 2006, Metode Penelitian Survai, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta, pp.5-7
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,Penerbit Alfabeta, Bandung, pp.363.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung, pp. 199-200.
Supratiknya, 2014, Pengukuran Psikologis, Penerbit USD, Yogyakarta, pp.115- 134, 181-211
Suryawati, Sri, 2003, Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Memilih Obat
dengan Metode CBIA,Skripsi,Pusat Studi Farmakologi Klinik dan
Kebijakan ObatUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tjay Hoan Tan dan Rahardja Kirana., 2007, Obat-Obat Penting Khasiat,Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, edisi enam, Gramedia,
Jakarta, pp.65.
Waltz, dkk, 2010, Measurement in Nursing and Health Research, Springer Publishing Company, New York, pp. 165-168
WHO, 2013, Antimicrobia Resistance,http://www.who.int/drugresistance/en/diakses tanggal 10 Maret 2013.
WHO,2013, Antimicrobia Resistance,
http://www.who.int/drugresistance/WHO_Global_Strategy_English.pdf? ua=1,diakses tanggal 10 maret 2014.
WHO, 2013, Antimicrobia Resistance,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs194/en/, diakses tanggal 19 Maret 2014.
Wawan, A., Dewi, M., 2011, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia, Mulia Medika, Yogyakarta, pp.48-61.
Widiyanto M., 2013, Statistika Terapan: Konsep & Aplikasi SPSS/LISREL dalam
Penelitian Pendidikan, Psikologi & Ilmu Sosial Lainnya, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, pp. 175, 244, 248.
Wilson TD, 2000,Special Issue on Information Science Research, Human
Information Behavior, 3(2), 50-55.
Wulandari, W., 2012, Peningkatan Pengetahuan Ibu-Ibu Mengenai Perilaku Pengobatan Sendiri dengan Menggunakan Metode CBIA di Beberapa Kecamatan Kabupaten Banyumas Bagian Selatan, Tesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto.
72
Lampiran 5: INFORMED CONSENT
PERNYATAAN PERSETUJUAN (INFORMEDCONSENT)
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama :_______________________________________ Jenis Kelamin :_______________________________________ Usia/Tanggal Lahir :_______________________________________ Alamat :_______________________________________ No. Telp/Hp :_______________________________________ Menyatakan bahwa:
Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian yang berjudul: “Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Dewasa Pria di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tentang Antibiotika Dengan Metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif).”Setelah saya memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, saya bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini dengan kondisi:
Secara sukareka bersedia mengisi kuesioner peneltian sebagai kepentingan penelitian.
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasianya dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah.
Apabila saya inginkan, saya boleh memutuskan keluar dan tidak
berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa menyatakan alasan apapun. Demikian pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun dan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada saya sebagai suatu informasi edukatif untuk kesehatan pribadi saya.
Yogyakarta,
...
Saksi, Yang membuat pernyataan,
Lampiran 8: Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Aspek Pengetahuan sebelum dan sesudah seleksi aitem
Lampiran 17: Kuesioner Uji Pemahaman Bahasa Tingkat Pengetahuan mengenai Antibiotika
Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika anda mengerti dengan kalimat pernyataan di bawah.
PERNYATAAN
1. Antibiotika dapat digunakan untuk mengobati segala jenis penyakit. 7. Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit infeksi jamur.
8. Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
9. Penggunaan antibiotika dihentikan jika gejala penyakit sudah hilang.
10. Antibiotika harus digunakan sampai habis meskipun gejala sudah hilang.
11. Antibiotika harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.
12. Terjadinya resistensi (kekebalan kuman) dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotika yang tidak sesuai anjuran dokter.
13. Neomisin salep bisa diperoleh di apotek tanpa resep dokter
14. Antibiotika dapat diminum kapan saja, ketika merasa sakit.
15. Tablet Amoksisilin bisa diperoleh di apotek dengan resep dokter 16. Antibiotika dapat diminum bersama susu, teh atau kopi.
18. Antibiotika yang aman harus dibeli di Apotek
19. Antibiotika bisa diperoleh dari bidan/mantri
20. Antibiotika diminum 3-4 kali sehari selama 5 sampai 7 hari
21. Jika saya lupa meminum antibiotika maka saya harus segera minum sesuai dengan dosis dan aturan pakai.
22. Neomisin salep dioleskan/digunakan 1 kali sehari
23. Resistensi artinya bakteri kebal terhadap antibiotika jadi siapapun yang terserang bakteri tersebut tidak dapat diobati dengan antibiotika apapun
24. Jika terjadi resistensi (kekebalan bakteri) maka antibiotika tidak dapat membasmi bakteri yang bersangkutan
II . Pernyataan Sikap Responden Terkait Antibiotika
Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika anda mengerti dengan kalimat pernyataan di bawah.
NO PERNYATAAN
1 Setiap kali sakit, saya memilih tidak berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin menggunakan antibiotika.
2 Menurut saya, saya dapat memberikan antibiotika yang saya gunakan kepada anggota keluarga yang sedang sakit.
3 Saya suka menyimpan antibiotika di kotak obat untuk persiapan.
4 Saya lebih memilih meminum antibiotika ketika batuk daripada obat yang lain.
5 Saya lebih memilih menggunakan antibiotika yang diresepkan dokterdaripada menggunakan sisa antibiotika keluarga lain.
6 Saya lebih suka memperoleh informasi tentang antibiotika dari dokter daripada bidan dan perawat
7 Saya lebih sukamemanfaatkan media internet yang terpercaya sebagai sumber informasi tentang antibiotika daripada brosur/leaflet. 8 Saya lebih baik menghabiskan antibiotika yang digunakan untuk
menghindari resistensi. 9
Saya lebih suka membeli antibiotika di apotek meskipun mahal. 10 Saya lebih suka membeli antibiotika di toko/warungobat karena
III .Tindakan Responden Terkait Antibiotika
Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika anda mengertidengan kalimat pernyataan di bawah.
No PERNYATAAN
1 Saya akan langsung membeli antibiotika di apotek tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar lebih hemat.
2 Saya dapat memberikan sisa antibiotika yang saya gunakan kepada anggota keluarga lain yang sedang sakit.
3 Jika merasa sudah sembuh, saya akan menghentikan penggunaan antibiotik.
4 Jika ada luka bernanah saya tidak akan menggunakan antibiotik untuk mengobatinya dengan cara ditaburkan
5 Jika terjadi reaksi alergi antibiotika maka saya akan memeriksakannya ke dokter.
6 Saya akan memberikan antibiotika yang sedang saya gunakan pada hewan peliharaan yang sakit agar lekas sembuh.
7
Saya akan mengatur alarm agar tidak lupa minum antibiotika.
8 Saya tidak selalu minta diresepkan antibiotika jika saya periksa ke dokter supaya sakitnya segera sembuh.
9 Antibiotika yang sudah diresepkan oleh dokter akan saya gunakan sampai habis.
10 Karena takut resisten (kebal) terhadap antibiotika, saya tidak akan mau menggunakan antibiotika yang diresepkan oleh dokter.
Lampiran 18: Kuesioner Penelitian (Pre dan Post-Intervention)
KUISIONER PENELITIAN (Pre dan Post-Intervention)
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
Tuliskan identitas Saudara pada tempat yang telah tersedia di bawah ini. Data ini hanya untuk keperluan penelitian saja dan dijamin kerahasiaannya.
Nama : _______________________
Umur :_______________________
JenisKelamin :_______________________
Pendidikan Terakhir :_______________________ (SD/SMP/SLTA/PT)
Pekerjaan :_______________________ Alamat(RT/RW) : _______________________ Kampung/Dusun : _______________________ Desa : _______________________ Kecamatan : _______________________ Nomor HP/Telepon : _____________________
PETUNJUK PENGISIAN
I. Tingkat Pengetahuan mengenai Antibiotika
Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pernyataan di bawah
PERNYATAAN JAWABAN
Ya Tidak
1. Antibiotika dapat digunakan untuk mengobati segala jenis penyakit.
2. Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit infeksi jamur.
3. Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
4. Penggunaan antibiotika dihentikan jika gejala penyakit sudah hilang.
5. Antibiotika harus digunakan sampai habis meskipun gejala sudah hilang.
6. Antibiotika harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. 7. Terjadinya resistensi (kekebalan kuman) dapat disebabkan
oleh penggunaan antibiotika yang tidak sesuai anjuran dokter.
8. Neomisin salep bisa diperoleh di apotek tanpa resep dokter
9. Antibiotika dapat diminum kapan saja, ketika merasa sakit.
10. Tablet Amoksisilin bisa diperoleh di apotek dengan resep dokter
11. Antibiotika dapat diminum bersama susu, teh atau kopi. 12. Antibiotika yang aman dapat juga dibeli di toko/warung
13. Antibiotika yang aman harus dibeli di Apotek 14. Antibiotika bisa diperoleh dari bidan/mantri
15. Antibiotika diminum 3-4 kali sehari selama 5 sampai 7 hari 16. Jika saya lupa meminum antibiotika maka saya harus segera
minum sesuai dengan dosis dan aturan pakai.
17. Neomisin salep dioleskan/digunakan 1 kali sehari
18. Resistensi artinya bakteri kebal terhadap antibiotika jadi siapapun yang terserang bakteri tersebut tidak dapat diobati dengan antibiotika apapun
19. Jika terjadi resistensi (kekebalan bakteri) maka antibiotika tidak dapat membasmi bakteri yang bersangkutan
20. Penggunaan antibiotika yang tepat dapat membahayakan semua orang
II. Pernyataan Sikap Responden Terkait Antibiotika
Berilah tanda Check (√) pada kolom tersedia yang anda anggap paling sesuai:
STS bila Sangat Tidak Setuju TS bila Tidak Setuju
S bila Setuju
SS bila Sangat Setuju
NO PERNYATAAN
JAWABAN STS TS S SS
1 Setiap kali sakit, saya memilih tidak berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin menggunakan antibiotika.
2 Menurut saya, saya dapat memberikan antibiotika yang saya gunakan kepada anggota keluarga yang sedang sakit.
3 Saya suka menyimpan antibiotika di kotak obat untuk persiapan.
4 Saya lebih memilih meminum antibiotika ketika batuk daripada obat yang lain.
5 Saya lebih memilih menggunakan antibiotika yang diresepkan dokter daripada menggunakan sisa antibiotika keluarga lain.
6 Saya lebih suka memperoleh informasi tentang antibiotika dari dokter daripada bidan dan perawat
7 Saya lebih suka memanfaatkan media internet yang terpercaya sebagai sumber informasi tentang antibiotika daripada brosur/leaflet. 8 Saya lebih baik menghabiskan antibiotika yang
digunakan untuk menghindari resistensi.
9 Saya lebih suka membeli antibiotika di apotek meskipun mahal.
10 Saya lebih suka membeli antibiotika di toko/warungobat karena lebih murah.
III. Tindakan Responden Terkait Antibiotika
Berilah tanda Check (√) pada kolom tersedia yang anda anggap paling sesuai:
STS bila Sangat Tidak Setuju TS bila Tidak Setuju
S bila Setuju
SS bila Sangat Setuju
No PERNYATAAN JAWABAN
STS TS S SS
1
Saya akan langsung membeli antibiotika di apotek tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar lebih hemat.
2
Saya dapat memberikan sisa antibiotika yang saya gunakan kepada anggota keluarga lain yang sedang sakit.
3 Jika merasa sudah sembuh, saya akan menghentikan penggunaan antibiotik.
4
Jika ada luka bernanah saya tidak akan menggunakan antibiotik untuk mengobatinya dengan cara ditaburkan
5 Jika terjadi reaksi alergi antibiotika maka saya akan memeriksakannya ke dokter.
6
Saya akan memberikan antibiotika yang sedang saya gunakan pada hewan peliharaan yang sakit agar lekas sembuh.
7
Saya akan mengatur alarm agar tidak lupa minum antibiotika.
8
Saya tidak selalu minta diresepkan antibiotika jika saya periksa ke dokter supaya sakitnya segera sembuh.
9 Antibiotika yang sudah diresepkan oleh dokter akan saya gunakan sampai habis.
10
Karena takut resisten (kebal) terhadap antibiotika, saya tidak akan mau menggunakan antibiotika yang diresepkan oleh dokter.
Lampiran 19: Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian
1. Tingkat Pengetahuan mengenai Antibiotika
PERNYATAAN JAWABAN
Ya Tidak
1. Antibiotika dapat digunakan untuk mengobati segala jenis
penyakit. 1√
2. Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit infeksi
jamur. 1√
3. Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri. 1√
4. Penggunaan antibiotika dihentikan jika gejala penyakit
sudah hilang. 1√
5. Antibiotika harus digunakan sampai habis meskipun gejala
sudah hilang. 1√
6. Antibiotika harus digunakan sesuai dengan petunjuk
dokter. 1√
7. Terjadinya resistensi (kekebalan kuman) dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotika yang tidak sesuai anjuran dokter.
1√
8. Neomisin salep bisa diperoleh di apotek tanpa resep dokter 1√
9. Antibiotika dapat diminum kapan saja, ketika merasa sakit. 1√
10. Tablet Amoksisilin bisa diperoleh di apotek dengan resep
11. Antibiotika dapat diminum bersama susu, teh atau kopi. 1√
12. Antibiotika yang aman dapat juga dibeli di toko/warung
obat 1√
13. Antibiotika yang aman harus dibeli di Apotek 1√
14. Antibiotika bisa diperoleh dari bidan/mantri 1√
15. Antibiotika diminum 3-4 kali sehari selama 5 sampai 7 hari
1√
16. Jika saya lupa meminum antibiotika maka saya harus segera minum sesuai dengan dosis dan aturan pakai.
1√
17. Neomisin salep dioleskan/digunakan 1 kali sehari 1√
18. Resistensi artinya bakteri kebal terhadap antibiotika jadi siapapun yang terserang bakteri tersebut tidak dapat diobati dengan antibiotika apapun
1√
19. Jika terjadi resistensi (kekebalan bakteri) maka antibiotika tidak dapat membasmi bakteri yang bersangkutan
1√
20. Penggunaan antibiotika yang tepat dapat membahayakan semua orang
2. Pernyataan Sikap Responden Terkait Antibiotika
NO PERNYATAAN
JAWABAN STS TS S SS
1 Setiap kali sakit, saya memilih tidak
berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin menggunakan antibiotika.
3√
2 Menurut saya, saya dapat memberikan
antibiotika yang saya gunakan kepada anggota keluarga yang sedang sakit.
4√
3 Saya suka menyimpan antibiotika di kotak obat
untuk persiapan. 3√
4 Saya lebih memilih meminum antibiotika ketika batuk daripada obat yang lain.
4√
5
Saya lebih memilih menggunakan antibiotika yang diresepkan dokterdaripada menggunakan sisa antibiotika keluarga lain.
4√
6 Saya lebih suka memperoleh informasi tentang antibiotika dari dokter daripada bidan dan perawat
3√
7 Saya lebih sukamemanfaatkan media internet yang terpercaya sebagai sumber informasi tentang antibiotika daripada brosur/leaflet.
3√
8 Saya lebih baik menghabiskan antibiotika yang digunakan untuk menghindari resistensi.
4√
9 Saya lebih suka membeli antibiotika di apotek meskipun mahal.
4√
10 Saya lebih suka membeli antibiotika di toko/warungobat karena lebih murah.
3. Tindakan Responden Terkait Antibiotika
No PERNYATAAN JAWABAN
STS TS S SS
1 Saya akan langsung membeli antibiotika di apotek tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar lebih hemat.
3√
2 Saya dapat memberikan sisa antibiotika yang saya gunakan kepada anggota keluarga lain yang sedang sakit.
4√
3 Jika merasa sudah sembuh, saya akan menghentikan penggunaan antibiotik.
4√
4 Jika ada luka bernanah saya tidak akan menggunakan antibiotik untuk mengobatinya dengan cara ditaburkan
4√
5 Jika terjadi reaksi alergi antibiotika maka saya akan memeriksakannya ke dokter.
4√
6 Saya akan memberikan antibiotika yang sedang saya gunakan pada hewan peliharaan yang sakit agar lekas sembuh.
3√
7 Saya akan mengatur alarm agar tidak lupa minum antibiotika.
3√
8 Saya tidak selalu minta diresepkan antibiotika jika saya periksa ke dokter supaya sakitnya segera sembuh.
3√
9 Antibiotika yang sudah diresepkan oleh dokter akan saya gunakan sampai habis.
4√
10 Karena takut resisten (kebal) terhadap
antibiotika, saya tidak akan mau menggunakan antibiotika yang diresepkan oleh dokter.
118
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Eirene Copalcanty Tuko, lahir di Samarinda, pada tanggal 25 desember 1993.Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Michael Hang Nyuk dengan Emiliana Dai.Penulis menempuh jenjang pendidikan di TK Fajar Harapan (1997-1999), kemudian melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar di SDK 1 Wr. Soepratman (1999-2005). Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPK 1 Wr. Soepratman (2005-2008), kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMAK St. Fransiskus Asissi (2008-2011). Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2011. Selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma, penulis aktif dalam beberapa kegiatan kepanitiaan di dalam dan di luar kampus, antara lain organisasi UKF Voli sebagai anggota, menjadi anggota Divisi Perlengkapan “Kampanye Informasi Obat”, dan aktif mengikuti seminar. Selain itu penulis juga mengikuti seminar internasional 12th Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) in Malaysia pada tahun 2014.