• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

1. Diharapkan ada tindakan proaktif dan memberikan informasi-informasi dari Puskesmas Helvetia Tengah Medan kepada Kepala Keluarga tentang pentingnyamelakukan pemeriksaan medical check up usia 50 tahun keatas. 2. Diharapkan kepada Kepala Keluarga di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia

Tengah perlu memperhatikan diri serta keluarga untuk melakukan pemeriksaan pemeriksaan medical check up usia 50 tahun keatas.

3. Adanya komunikasi kepala keluarga terhadap pemeriksaan kesehatan keluarga dalam melakukan pemeriksaan medical check up sangatlah kurang sehingga setelah mengalami keluhan dan penyakit baru melakukan pemeriksaan medical check updalam arti keterpaksaan melakukan pemeriksaan tersebut dalam keluarga masih ada.

Kushariyadi. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika.

Lely, S, Sitio. 2011. Pentingnya Pemeriksaan Berkala. Diakses pada tanggal 06

Maret 2013 dengan situs

Lumongga, Namora Lubis & Zan Pieter, Herri. 2010. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana.

Majalah Famicia. 2013. Hanya 10 persen pasien jantung ditangani di Indonesia terobati. Diakses pada tanggal 15 April 2013 dengan situs Medical tourism news. 2013. Why Medical Tourism India. Diakses pada tanggal 28

Agustus 2013 dengan situs

http://www.medicaltourismnews.com/2013/06/13/why-medical-tourism-india/.

Moleong, J. Lexy. 2002. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitin Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pramudiarja, An Unyung. 2012. 7 Penyakit Kronis di Usia Muda dan cara

Mencegahnya. Diakses pada tanggal 23 Mei 2013 dengan situs

Konsensus. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Militus Tipe 2 Di Indonesia 2011. Diakses pada tanggal 24 April 2013 dengan situs

Pramantie, 2013. A-Z Medical Check Up 1. Diakses pada tanggal 24 April 2013 dengan sit

Rintati. 2012. Konsep Keluarga. diakses pada tanggal 6 Maret 2013 dengan s

Rumah Sakit Awal Bros Batam. 2013. Ajak Masyarakat Sehat. Diakses pada tanggal 28 Agustus 2013 dengan situs

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suprajitno, S.Kp. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta: EGC, 2004.

Su’ud, A. 2010. Analisis Pemanfaatan Jaminan Kesehatan. Tesis FKM UI. Depok. Trihandini, Indang. 2007. Peran Medical Check Up Terhadap Aktifitas Fisik

Dasar Lansia: Studi Panel Kelompok Lanjut Usia 1993-2000. Jurnal: Makara Kesehatan. Vol. 11. No. 2, Desember 2007: 90-96.

Wikipedia. 2013. Medical Tourist. Diakses pada tanggal 28 Agustus 2013 dengan situs

Wikipedia. 2013. Osteoporosis. Diakses pada tanggal 21 Mei 2013 dengan situs

Wiman, 2010. JENIS PEMERIKSAAN MEDICAL CHECK UP KARYAWAN. Diakses pada tanggal 16 maret 2013 dari situs

Yunita, Oci, M. 2012. Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit DM. Jakarta. Dunia Sehat.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rencana Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, dimana akan melihat perilaku kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up usia 50 tahun keatas di Kelurahan Helvetia Tengah Medan tahun 2013. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam (indepth interview).

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Medan 2013. Adapun alasan peneliti memilih lokasi:

a. Karena banyak jumlah kepala keluarga usia 50 tahun keatas di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Medan.

b. Pada survei pendahuluan yang dilakukan terlihat bahwa lokasi penelitian memiliki ekonomi menengah keatas.

c. Belum adanya penelitian tentang perilaku kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up usia 50 ahun keatas.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Desember 2013 DiLingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Medan tahun 2013.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: - Kamera digital

- Pedoman wawancara - CD Room

3.4 Pemilihan Informan

Pemilihan informan dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang memiliki status ekonomi menengah keatas. Awalnya peneliti menjumpai Kepling Lingkungan 6 lalu membicarakan lokasi yang bisa diwawancarai dan kepling menunjukkan lokasinya. Informan diperoleh dengan cara menemuinya dirumah tempat tinggalnya yaitu di Lingkungan 6 Kelurahan Heletia Tengah Medan. Peneliti melakukan kunjungan selama 3 kali karena informan beraktifitas sehingga peneliti selalu berkomunikasi lewat sms maupun telpon agar bisa jumpa dengan informan. Informan dijumpai sore hari hingga malam hari karena pada waktu-waktu tersebut informan telah pulang dari pekerjaan masing-masing.Informan senang berjumpa dengan peneliti bahkan mau membantu peneliti untuk mengenalkan informan untuk diwawancarai. Sehingga penelitimudah mencari informan untuk diwawancarai.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan untuk mengetahui identitasperilaku kepala keluarga terhadap pemeriksaanmedical check up pada orang tua umur 50 tahun keatas di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Medan tahun 2013.

3.6 Defenisi Operasional

a. Umur adalah lamanya usia hidup responden yang dihitung sejak dilahirkan sampai pada saat wawancara berdasarkan pengakuannya dalam setahun. b. Jenis kelamin adalah untuk membedakan perempuan dan laki-laki.

c. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

d. Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk memperoleh uang guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

e. Penghasilan adalah suatu tingkat perolehan berupa uang yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan.

f. Kepala keluarga adalah orang yang bertanggungjawab atas kebutuhan sehari-hari keluarga.

g. Sikap adalah reaksi atau respon kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up.

h. Tindakan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk melaksanakan medical check up.

i. Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan umum untuk mengetahui

kesehatan seseorang maupun keluarga. 3.7 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian menggunakan teknik kualitatifdan akan diolah dengan menggunakan EZ-TEXT, dimana hanya melihat perilaku kepala keluarga terhadap pemeriksaan medical check up usia 50 tahun keatas.

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1Gambaran Umum Helvetia Tengah

Kelurahan Helvetia Tengah merupakan bagian dari Kecamatan Medan Helvetia Medan Sumatera Utara. Helvetia berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kelurahan Helvet Timur sebelah Utara, Kelurahan Dwi Kora dan keselatan berbatasan dengan Helvetia barat bersebelahan dengan Kantor Camat Helvetia.

Kelurahan Helvetia Tengah memiliki luas wilayah sekitar 150 Ha/m², dengan keterangan luas sebagai berikut:

Luas wilayah : 137 Ha/m² Luas Taman : 3 Ha/m² Luas perkantoran : 10 Ha/m² Total luas : 150 Ha/m² 4.2 Keadaan Penduduk

4.2.1 Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di 7 kelurahan mencapai 130.000 jiwa. Menurut data Kelurahan Helvetia Tengah tahun 2013 Penduduk Helvetia Tengah adalah 31.000 Jiwa, dengan 17.000 Jiwa jumlah penduduk perempuan, dan laki-laki 14.000 jiwa, serta jumlah penduduk menurut kepala keluarga adalah 8814 KK.

Untuk mengetahui aspek kependudukan Kelurahan Helvetia Tengah, berikut ini disajikan gambaran kependudukan tersebut:

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Tabel 1. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan usia sebagai berikut:

No. Usia Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. 0-5 Tahun 2.000 6.45 2. 6-10 Tahun 3.500 11.29 3. 11-15 Tahun 2.800 9.03 4. 16-18 Tahun 5000 16.13 5. 19-24 Tahun 7000 22.59 6. 25-55 Tahun 6.000 19.35 7. 56-58 Tahun 2.700 8.71 8. 59 Tahun keatas 2.000 6.45 Jumlah 31.000 100.00

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan data tabel diatas bahwa komposisi penduduk berdasarkan usia yang paling banyak di usia 19-24 tahun adalah 7000 jiwa (22.59%), setelah itu di usia 25-55 tahun adalah 6000 jiwa (19.35%), usia 16-18 tahun 5000 jiwa (16.13%), usia 6-10 tahun 3500 jiwa (11.29%), usia 11-15 tahun 2800 jiwa (9.03%), usia 56-58 tahun 2700 jiwa (8.71%), usia 0-5 tahun serta usia 59 tahun keatas adalah 2000 jiwa (6.45%).

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Laki-laki 14.000 45.16

2. Perempuan 17.000 53.84

Jumlah 31.000 100.00

Berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak di Kelurahan Helvetia Tengah adalah perempuan sebanyak 17.000 jiwa (53.84%) dan laki-laki sebanyak 14.000 jiwa (45.16%).

c. Komposisi Penduduk berdasarkan Agama

Penduduk Kelurahan Helvetia Tengah pada umumnya menganut Agama Islam. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Islam 15.000 48.39 2. Kristen Protestan 13.250 42.74 3. Katolik 2.500 8.06 4. Budha 200 0.65 5. Hindu 50 0.16 Jumlah 31.000 100.00

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan data tabel diatas bahwa jumlah yang beragama Islam paling tinggi di Kelurahan Helvetia Tengah dengan jumlah sebanyak 15.000 jiwa (48.39%). Beragam Kristen Protestan sebanyak 13.250 jiwa (42.74%), beragama Katolik sebanyak 2500 jiwa (8.06%), beragama Budha sebanyak 200 jiwa (0.65%), sera beragama Hindu sebanyak 50 jiwa (0.16%).

d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat mempengaruhi tingkat potensi sumber daya manusia. Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel. 4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Belum Sekolah 1.700 5.48 2. Tamat SD 157 0.50 3. Tamat SMP 14.429 46.54 4. Tamat SMU 11.400 36.77 5. Tamat D1 65 0.21 6. Tamat D2 21 0.07 7. Tamat D3 60 0.19 8. Tamat S1 3.000 9.68 9. Tamat S2 100 0.32 10. Tamat S3 75 0.24 Jumlah 31.000 100.00

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan tingkat pendidikan yang paling tinggi di Kelurahan Helvetia Tengah adalah tamat SMP sebanyak 14.429 jiwa (46.54%). tingkat pendidikan tamat SMU sebanyak 11.400 jiwa (46.54%), tingkat pendidikan tamat S1 sebanyak 3.000 jiwa (9.68%), Tingkat pendidikan yang tamatnya belum sekolah sebanyak 1700 jiwa (5.48%), tingkat pendidikan tamat SD sebanyak 157 jiwa (0.50%), tingkat pendidikan tamat S3 sebanyak 75 jiwa (0.24%), tingkat pendidikan 65 jiwa (0.21%), tingkat pendidikan tamat D3 sebanyak 60 jiwa (0.19%), dan tingkat pendidikan tamat D2 sebanyak 21 jiwa (0.07%).

e. Jumlah perumahan

Tabel 5. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan perumahan jumlah sebagai berikut:

No. Perumahan Buah

1. Rumah permanen 2.561

2. Rumah semi permanen 1.394

3. Rumah daruruat 162

Jumlah 4.117

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan jumlah rumah yang paling banyak di Kelurahan Helvetia Tengah adalah rumah permanen sebanyak 2.561 buah. Sedangkan rumah semi permanen sebanyak 1.394 buah, rumah darurat sebanyak 162 buah.

f. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian penduduk Kelurahan Helvetia Tengah bervariasi, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah (KK) Persentase (%)

1. P. Swasta 2.500 28.36 2. PNS 2.500 28.36 3. Pedagang 2.000 22.69 4. TNI 1000 11.34 5. Tukang Kayu 1 0.01 6. Montir 12 0.14 7. Supir 20 0.23 8. Pengemudi Becak 64 0.73 9. Pengusaha 570 6.47 10. Dokter 15 0.17 11. Penjahit 12 0.14 12. Buruh 120 1.36 Jumlah 8814 100.00

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan tabel diatas bahwa mata pencaharian yang paling tinggi di Kelurahan Helvetia Tengah adalah PNS dan Pegawai Swasta sebanyak 2.500 KK

(28.36%). Sedangkan mata pencaharian Pedagang adalah 2000 KK (22.69%), mata pencaharian TNI adalah 1000 KK (11.34%), mata pencaharian Pengusaha adalah 570 KK (6.47%), mata pencaharian Buruh adalah 120 KK (1.36%), mata pencaharian Pengemudi Becak adalah 64 KK (0.73%), mata pencaharian Supir adalah 20 KK (0.23%), mata pencaharian Dokter adalah 15 KK (0.17%), mata pencaharian Penjahit dan Montir adalah 12 KK (0.14%), mata pencaharian Tukang kayu adalah 1 KK (0.01%).

4.2.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan hal yang mendukung pencapaian tujuan suatu program serta kegiatan pembangunan. Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik tentunya akan membantu segala perencanaan dalam program maupun kegiatan pembangunan untuk dapat berjalan dengan baik sehingga memudahkan serta mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan.

Untuk mendukung tugas pelayanan terhadap masyarakat dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka di Kelurahan Helvetia Tengah tersedia berbagai sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, sarana tempat ibadah, prasarana kesehatan dan lain sebagainya.

a. Prasarana Pendidikan

Dalam hal sarana pendidikan terbagi atas SD, SMP, SMU, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan Prasarana Pendidikan

No. Prasarana Pendidikan Jumlah (Unit)

1. SD 8

2. SMP 4

3. SMU 3

Jumlah 15

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa sarana prasarana pendidikan yang paling banyak di Kelurahan Helvetia Tengah adalah SD sebanyak 8 unit. Sedangkan prasarana pendidikan SMP sebanyak 4 unit dan prasarana pendidikan SMU sebanyak 3 unit.

b. Jumlah sarana kendaraan

Dalam hal sarana kendaraan terbagi atas kendaraan umum, kendaraan pribadi, becak bermotor, becak berdayung.Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan Sarana Kendaraan sebagai berikut:

No. Sarana Kendaraan Jumlah

1. Kendaraan umum 122

2. Kendaraan pribadi 687

3. Becak bermotor 96

4. Becak dayung 40

Jumlah 945

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel diatas dapat diketahui jumlah sarana kendaraan pribadi lebih banyak sebanyak 687 buah dari pada sarana kendaraan lainnya.

c. Prasarana Ibadah

Dalam ibadah keagamaan dan sarana peribadatan di Kelurahan Helvetia Tengah dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan Sarana Ibadah sebagai berikut:

No. Prasarana Ibadah Jumlah (Unit)

1. Mesjid 18

2. Gereja 10

3. Musholah 6

Jumlah 34

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Prasarana Ibadah di Helvetia Tengah yang paling banyak adalah Sarana Ibadah Mesjid dengan jumlah 18 unit dan kedua adalah Gereja dengan jumlah 10 unit serta yang paling sedikit adalah Musholah sebanyak 6 unit.

d. Prasarana Ekonomi

Prasarana ekonomi yang terdapat di Kelurahan Helvetia Tengah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan prasarana Ekonomi sebagai berikut:

No. Sarana Ekonomi Jumlah (Unit)

1. Warung makan 60 2. Warung internet 40 3. Toko/Swalayan 13 4. Bengkel 38 5. Kios klontong 250 Jumlah 401

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah prasarana Ekonomi paling banyak adalah kios klontong sebanyak 250 unit, sedangkan warung makan sebanyak 60 unit, warung internet sebanyak 40 unit, bengkel sebanyak 38 unit, sedangkan paling sedikit adalah toko swalayan sebanyak 13 unit.

e. Prasarana Kesehatan

Prasarana kesehatan yang terdapat di Kelurahan Helvetia Tengah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan Prasarana Kesehatan sebagai berikut:

No. Prasarana Kesehatan Jumlah (Unit)

1. Poliklinik/Balai Pengobatan 5

2. Apotik 15

3. Posyandu 18

4. Praktek Dokter 20

Jumlah 58

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Prasarana Kesehatan paling banyak adalah praktek dokter dengan jumlah 20 unit dari Prasarana KesehatanPosyandu sebanyak 18 unit, Apotik sebanyak 15 unit, poliklinik/balai Pengobatan sebanyak 5 unit.

f. Prasarana Olahraga

Prasarana Olahraga yang terdapat di Kelurahan Helvetia Tengah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Dibawah ini menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan Prasarana Olahraga sebagai berikut:

No. Prasarana Olahraga Jumlah (Unit)

1. Lapangan Sepak Bola 3

2. Lapangan Bulu Tangkis 4

3. Lapangan Basket 2

4. Lapangan Volly 4

Jumlah 13

Sumber: Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013

Berdasarkan data tabel diatas bahwa jumlah Prasarana Olahraga paling banyak di Kelurahan Helvetia Tengah adalah lapangan bulu tangkis dan lapangan volly.

4.3Objek Penelitian

4.3.1 Karakteristik Informan

Dalam penilitan ini diperoleh 11 informan dengan gambaran karateristik informan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Informan yang diambil terdiri dari kepala keluarga yang memiliki ekonomi menengah keatas dan menengah kebawah. Umur yang diambil adalah berkisar 50 tahun keatas karena usia tersebut rentan terhadap penyakit dan fungsi organ tubuh melemah. Agama

informan di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah adalah beragama mayoritas Islam dan Suku Jawa, ada juga Kristen Protestan pendidikan terakhir rata-rata SMU, S1, S2 dan penghasilan informan bervariasi juga, yang tertinggi > Rp.5.000.000 dan yang lebih rendah < Rp. 3.500.000.

Tabel 1. Karakteristik Informan Di wilayah Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah.

Informan Umur Agama Pendidikan Penghasilan (Bulan)

Pekerjaan Pak A 55 Th Islam S2 15 jt Bisnis Konsultan

Pak B 62 Th Islam S1 4.5 jt Pensiun BUMN

Ibu C 56 Th Islam SMA 4 jt IRT

Pak D 58 Th Kristen SMA 3.5 jt Wiraswasta

Ibu E 53 Th Islam S1 5 jt Pedagang

Kecil-kecilan

Ibu F 50 Th Islam SMA 3 jt Pedagang Ayam

Pak G 55 Th Islam STM 7,5 jt Kodam

Ibu H 53 Th Kristen SMA 4 jt IRT

Ibu I 59 Th Kristen SLTA 7 jt Home Industri

4.3.2 Matriks Perilaku Informan 4.3.2.1 Pengetahuan Informan

1. Pengetahuan Informan Tentang Pemeriksaan Medical Check Up

Adapun hasil wawancara mengenai pengetahuan informan tentang pemeriksaan Medical Check Up terdapat dalam matriks dibawah ini:

Matriks 4.1. Pengetahuan informan mengetahui pemeriksaan medical check up di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013.

Informan Informan ketahui tentang pemeriksaan medical check up 1 Sebenarnya saya ingin tahu kondisi badan saya..

2 Untuk mengetahui yah.. Sejauh mana kesehatan kita sekarang.. masih normal-normal ja yah...yah.. mendikte yah..pengen tahu yah...

3 Ga ngertilah...

4 Check up semuanya kesehatan...

5 Ohh.. Penyakitnya??? (bingung).. ohh.. penyakitnya cuman kita periksa kolesterol.. itu aja..

6 Check semua.. gitu yah?? Menurut saya gitulah..

7 Kitakan mengetahui.. apa ya??? (bingung sejenak) Untuk mengetahui keadaan kitalah biar stabil.. kalau kita ada penyakitkan kita lebih tahu..iya kan??? Nanti terus kita obati.. gitu loo... pencegahan.. dari pada kita operasikan kita lebih bagus... dicegah dulu.. gitu... (tertawa)

8 Untuk mengetahui segala penyakit yang ada ditubuh kita. 9 Pemeriksaan kesehatan kita agar kita tahu dari awal

penyakitnya.

10 Meriksa itulah yah... Meriksakan diri kita. Untuk mengantisipasi apa yang terjadi pada kita

Berdasarkan matriks diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan tentang pengertian pemeriksaan medical check up dilihat dari informan7, 8, 9, 10 mengetahui apa itu pemeriksaan medical check

up dan 1, 2, 3, 4, 5, 6 tidak mengetahui apa itu pemeriksaan medical check up.

2. Pengetahuan Informan Tentang Manfaat pemeriksaan medical check up.

Adapun hasil wawancara mengenai manfaat pemeriksaan medical check up terdapat dalam matriks dibawah ini:

Matriks 4.2. Pengetahuan Informan tentang manfaat pemeriksaan medical check up di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013.

Informan Manfaat pemeriksaan medical check up

1 Sebenarnya sih yah gak pernah tahu yah.. (garut-garut kepala) sebenarnya yah mungkin prifer sebenarnya yah...kurang lebih misalnya LDL tinggi pasti ada pengantisipasiannya yah.. tindakan preventiflah yah.. supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan..

2 Menurut saya sih.. Buat kita yah.. harus jaga, harus patuh.. medical check up untuk menjaga kita yah.. disiplin untuk smua orang.

3 Supaya tau penyakit kita apa.. iya kan??

4 Ntah ada penyakit kalau kita..ntah ada yang sakit di bawa ke rumah sakit di check... sehat apa nggak.. kan gitu kira-kira??(ragu-ragu)

5 Maksudnya nengok penyakitnya... iya?? Eceknya periksa sakitnya yah gitu aja... (menjawab bingung)

6 Biar tahu yah..keadaan ada atau tidaknya penyakit.. tapi takut yah.. (ketawa)

7 Kalau manfaatnya yah itu tadi... agar kita untuk kedepan kita sudah tahu..ooo... ada bibit apa yang ada di badan kita. Gitu maksudnya..kan gitu...

8 Manfaatnya.. istilahnya supaya kita mengetahui apa yang udah ada penyakit katanya... ya kalo udah tau manfaatnyakan berhati - hati aja.

9 Sangat luar biasa... kita menjaga kesehatan itu..

10 Bagi ibu bisa mengantisipasilah misalnya kolesterol ibu sekian bisa diantisipasi makanan, misal obesitas...agak dikurangi makannya. Gitu... mengantisipasi aja..

Berdasarkan matriks diatas dapat diketahui bahwa manfaat pemeriksaan medical check up adalah informan 1, 3, 6, 7, 10 yang

mengetahui manfaatnya. Sedangkan informan 2,4, 5,8, 9 bingung dan tidak tahu menjawab.

3. Pengetahuan Informan Tentang Penting Tidaknya Pemeriksaan medical check up.

Adapun hasil wawancara mengenai penting tidaknya pemeriksaan medical check up terdapat dalam matriks dibawah ini: Matriks 4.3. Pengetahuan Informan tentang penting tidaknya

pemeriksaan medical check up di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013.

Informan Penting tidaknya pemeriksaan medical check up. 1 Tergantung orangnya yah... Sebenarnya penting yah...

tapi agak takut-takutan sih.. kita bisa tindakan awal, bisa juga pencegahan gitu yah...

2 Penting itu..sangat penting.. sudah medical check up tiba- tiba kita gak patuh untuk apa medical check up.. jadi sesuatunya harus periksa

3 Pentinglah kalau bagi yang mau..

4 Yah itu memang penting.. kalau medical check up orang pun pergi keluar negri.

5 (bingung sejenak) pentinglah... untuk kesehatan... 6 Penting gak yah?? Seharusnya penting yah... 7 mmm... penting.. iya... (ragu-ragu)

8 Penting...

9 Penting dong.... alasaannya kalau kita tahu apa penyakit kita..kita tahu mengantisipasinya.

10 Iya penting.

Berdasarkan matriks diatas dapat diketahui bahwa Penting tidaknya pemeriksaan medical check up adalah informan 2, 4, 8, 9, 10 mengatakan pentingnya melakukan pemeriksaan medical check up, informan 1, 3, 5, 6, 7 masi ragu walau menjawab penting.

4. Pengetahuan Informan Jika Ingin Mengetahui Keadaan Kesehatannya

Adapun hasil wawancara mengenai hal yang akan dilakukan informan jika ingin mengetahui keadaan kesehatannya terdapat dalam matriks dibawah ini:

Matriks 4.4. Pengetahuan Informan tentang hal yang akan dilakukan informan jika ingin mengetahui keadaan kesehatannya di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013.

Informan Hal yang akan dilakukan informan jika ingin mengetahui keadaan kesehatan.

1 Medical check up ajalah yah... kalau sakit kedokter trus

dokternya bilang kamu sakit ini.. gitu aja..

2 Priksa kesehatan...paling kita kasih tahu..dengan hasil begini kita patuhi jangan kita langgar.. harus disiplin. 3 Iya priksa ke dokter..

4 Mencegahnyalah.. mulai dini biar kita bisa mencegah.... 5 Periksa kedokterlah... mmhhmm...

6 Pergi ke rumah bidan.. kalau kedokter banyak kali dikasi obatnya...

7 Langsung medical check up.. 8 Datang ke dokter Hasan Pasaribu.. 9 Pergi kedokter...

10 Yah saya ke dokter... misalkan kalau ada signal gak enak langsung ke dokter suharno

Berdasarkan matriks diatas dapat diketahui bahwa hal yang akan dilakukan informan jika ingin mengetahui keadaan kesehatan adalah informan 1, 2, 7 langsung medical check up. Informan 4 melakukan pencegahan dini,informan 3,5, 6, 8, 9, 10 yang memeriksakan ke dokter maupun bidan.

5. Pengetahuan Informan Tentang Apa yang Terjadi Jika Bapak/Ibu Melakukan Pemeriksaan Medical Check Up dengan Hasil yang Buruk.

Adapun hasil wawancara mengenai apa yang terjadi jika bapak/ibu melakukan pemeriksaan medical check up dengan hasil yang buruk terdapat dalam matriks dibawah ini:

Matriks 4.5. Pengetahuan Informan tentang apa yang terjadi jika bapak/ibu melakukan pemeriksaan medical check up dengan hasil yang buruk di Lingkungan 6 Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013.

Informan Apa yang terjadi jika bapak/ibu melakukan pemeriksaan medical check up dengan hasil yang buruk.

1 Kalau saya sakit kedokter saya... katanya kamu sakit saraf misalnya, sakit paru-paru gitu yah..kalau kedukun gak pernah yah... (tertawa)

2 Paling penting yah niatnya kita.. kitakan ingin tahu.. apa sih kira-kira diperiksa..gitu..

3 Kita berobatlah.. berusaha supaya baik. Itu yang penting.. 4 Berusahalah kita berobat.. kalau memang da

kelewatannya penyakit ditubuh ini.. kan gitu..

5 Adalah kesembuhan gitu yah... Maksudnya.. Penyakitnya kita obati, sembuhlah.. itu ja..

6 Dijaga gitulah.. dikontrol juga.. jaga makannya jaga gitu kan..

7 Ha... yah.. kalau itu mungkin.. yah itu tadi de... misalnya dianjurkan check waktunya mungkin batasnya tidak terlalu panjang.. kan gitu.. kalau ada keluhan yang berlebihan dikasi resep. kalau disangsikan... ada rujukan

Dokumen terkait