• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Penelitan selanjutnya sebaiknya untuk menentukan hipertensi pengukuran tekanan dara dilakukan secara berkala. Penelitian sebaiknya dilakukan sampai pada pengendalian tekanan darah mengingat penyakit hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang harus dikendalikan.Selain itu, supaya aturan the rule of halves bisa terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeny, R., Wahiduddin,dan Rismayanti, 2014, Faktor Risiko Aktivitas Fisik, Merokok, dan Konsumsi Alkohol terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pattingalloang Kota Makasar, Laporan Penelitian, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Anggara, F.H.D, dan Prayitno,N, 2013, Faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah di Puskesmas Telaga Murni Cikarang Barat Tahun 2012, Jurnal Ilmiah Kesehatan

,

5(1), 23-25.

Aung, M.N., Lorga, T., Srikrajang, J., Promtingkran, N., Kreuangchai, S., Tonpanya, W., et al., 2012, Assessing awareness and knowledge of hypertension in an at-risk population in the Karen ethnic rural community, Thasongyang, Thailand, Int J Gen Med, 5, 553-561. Babiker, F.A., Elkalifa, and Moukhyer, M.E., 2013, Awareness of

Hypertension and Factors Associated with Uncontrolled Hypertension in Sudanese Adults, Cardiovasc J Afr, 24(6), 208-12. Bustan,M.N.,2007, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta,Jakarta,

pp. 29-38.

Dahlan, M.S., 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta, pp. 46, 53-53, 102, 157, 163-166.

Daniel, A.J., and Rao, V., 2014, Application Of The “Rule Of Halves” For Hypertension As An Assessment Tool In An Urban Slum At Davangere, National Journal of Community Medicine, 5, 333-338. Deepa, R., Shanthirani,C.H., Pradeepa, R., and Mohan, V., 2003, Is the ‘Rule

of Halves’ in Hypertension Still Valid - Evidence from the Chennai

Urban Population Study, JAPI,

www.ncbi.nlm.gov/pubmed/12725257, diakses tanggal 20 Februari

2014.

Depkes, 2006, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi, Depkes RI,

http://ninfar.depkes.go.id/download/BUKU_SAKU_HIPERTENSI.pdf

Depkes,RI, 2012, Masalah Hipertensi di Indonesia, Departemen Kesehatan RI,

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909, diakes pada

tanggal 5 Maret 2014.

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013, Profil Kesehatan Daerah

Istimewa Yogyakarta tahun 2012,

http://dinkes.jogjaprov.go.id/files/64370-Profil-Kes-DIY-2012.pdf,

diakses pada tanggal 1 desember 2014.

Fatma, Y., 2009, Pola Konsumsi dan Gaya Hidup Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Hipertensi pada Nelayan di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009, Tesis, 44, Universitas Gajah Mada , Yogyakarta.

Gormer, B., 2007, Hypertension Pharmacological Management,

http://www.pharmj.com/pdf/hp/200704/hp 200704

pharmacological.pdf, diakses pada tanggal 12 Februari 2014.

Gunawan,L., 2007, Hipertensi Tekanan Darah Tinggi, Penerbit Kanisius,Yogyakarta, pp. 23-25.

Handayani, Y.,N., 2013, Hipertensi pada Pekerja Perusahaan Migas X di Kalimantan Timur, Indonesia , Indonesia Makara Seri Kesehatan In Press, 28-30.

Hooker, R.C., Cowab,N., and Freeman,G.K., Better by half : hypertension in the elderly and the ‘ the of halves’: a primary care audit of the clinical computer record as a springboard to improving care,

Oxford University Press,

www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10381016, diakses tanggal 28

Februari 2014.

Irza, S., 2009, Analisis Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung Sumatera Barat, Skripsi, 50, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Jaakko, E.F., Kastarinen,M., Antikainen,R., Paltonen,M., Laatikainen,T., Barengo, et al., 2009, Prevalence, awareness and treatment of hypertension in Finland during 1982–2007, Journal of Hypertension, 27, 1552-1559.

Jihadi, M., 2013, Uji Normalitas Data dengan SPSS, UGM, http://jihadi.staff.umm.ac.id/2012/03/normal-data/, diakses tanggal 15 januari 2015.

Kartikasari,N.,A., 2012, Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Di Desa Kabongan Kidul Kabupaten Rembang, Laporan Hasil Penelitian, 78, Universitas Diponogoro, Semarang.

Kumar,V., Abbas.A.K., and Fausto.N, 2005, Hypertension Vascular Disease : Robn and Cotran Pathalogic of Disease, 7th Ed, Philadelphia : Elsevier Saunders, Philadelphia, pp.528-529.

Mancia, G., Fagard,R., Narkiewicz,K., Redo,J., Zanchetti,A., Michael ,B., et al., 2013, TheTask Force for the management ofarterial hypertension of the European Society ofHypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC), Hypertension J., 31:1286.

Mannan, H., 2013, 'Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Kabupaten Jeneponto Tahun 2012, Skripsi, 43, Universitas Hasanuddin, Makassar.

McPhee, S.J., and Ganong, W.F., 2010, Patofisiologi Penyakit : Pengantar Menuju Kedokteran Klinis, Ed. 5., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.340-342.

National Obesity Observatory, 2009, Body Mass Index as A Measure of Obesity, Association of Public Health Observatories, USA.

Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 89, 145-148.

Porth,C.M, and Matfin, G., 2009,Pathophysiologi : Concept pf Altered Health State, Eight Edition, Lippincott Wiliams and Wilkins, Philadelphia, pp.513-515.

Price,S.A., dan Lorraine,M.W.,2006, Patofisologi : Konsep Klinis : Proses-proses Penyakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.56-60. Rahajeng, E., dan Tuminah, S., 2009, 'Prevalensi Hipertensi dan

Determinannya di Indonesia', Majalah Kedokteran Indonesia, 59. Ronny, 2003, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, 1th Ed.,

PPM, Jakarta, pp. 152.

Sagala, L.M., 2011, Perawatan Penderita Hipertensi di Rumah oleh Keluarga Suku Batak dan Suku Jawa di Kelurahan Lau Cimba Kabanjahe, Skripsi,66, Universitas Sumatra Utara, Sumatra Utara.

Sastroasmoro, S., dan Ismael, S., 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Sagung Seto, Jakarta, pp. 49.

Sarasaty, R. F., 2011, Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia di Kelurahan Sawah Baru Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Skripsi, 44, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Setiati,S., 2005, Prevalence of Hypertension without Anti-hypertensive Medications and Its Association with Social Demographic Characteristics Among 40 Yearsand Above Adult Population in Indonesia, Journal Kesehatan,20-21.

Straka, R.J., 2008, Pharmaceutical Principles and Practise,The McGraw Hill Companies, USA, pp. 9-31.

Strom,B.L., and Kimmel,S.T., 2006, Textbook Of Pharmacoepidemiology, University of Pennsylvania, Philadelphia, USA,pp. 45,78.

Sugiarto,2007,Faktor-faktor resiko hipertensi grade II pada masyarakat (studi kasus di kabupaten karang anyar), Tesis, 66-78, Universitas Diponogoro, Semarang.

Sugiyono, 2007 , Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta,

http://klinikstatistik.wordpress.com/referensi-uji-validitas-dan-reliabilitas , diakses pada tanggal 27 januari 2015.

Tesfaye, F., 2007., Association between body mass index and blood pressure across three population in Africa and Asia, J of Human Hypertension 21, 28-37.

Yahaya, A., Hashim, S., Boon, J.R.Y., dan Hamdan A.R., 2006, Menguasai Penyelidikan dalam Pendidikan: Teori, Analisis dan Interpretasi Data, PTS Professional Publishingv, Kuala Lumpur, pp. 63.

World Health Organization, 2013, BMI Classification, http://apps.who.int/bmi/ index.jsp?introPage=intro_3.html , diakses tanggal 17 Mei 2015.

Lampiran 3. Leaflet Bagian Depan

Lampiran 5. SOP Pengukuran Tekanan Darah

1. Baterai diperiksa sebelum digunakan.

2. Lilitkan Cuff di sekitar lengan secara pas dan tidak ketat. Sejajarkan dengan jantung.

3. Letakkan lengan dengan ditumpukan di atas meja agar sejajar dengan jantung.

4. Pasien dijelaskan bahwa saat pengukuran berjalan, Cuff akan mengembang untuk sementara waktu dan akan mengempis kembali.

5. Saat dilakukan pengukuran, biarkan Cuff mengembang dan mengempis. Jika pasien merasa tidak nyaman, matikan alat. Kemudian catat hasil pengukuran sistolik dan diastolik pada layar pembacaan.

6. Biarkan pasien untuk istirahat terlebih dahulu. Jika nilai sistolik dan diastolik yang diukur mempunyai perbedaan lebih dari 5mmHg, maka dilakukan pengukuran ulang dan diambil nilai rata-rata dari kedua pengukuran tersebut.

7. Catat tekanan darah sistolik (atas) dan diastolik (bawah).

8. Hasil pengukuran tekanan darah diberitahukan kepada pasien. Apabila tekanan darah yang dilakukan tidak normal, sarankan ke pasien untuk memeriksa lebih lanjut ke dokter untuk mengetahui informasi selanjutnya.

Lampiran 7. Daftar Pengajuan Pertanyaan Responden

1. Nama responden

2. Alamat (apabila peneliti berada di rumah responden catat alamat RT dan RW)

3. Umur responden

4. Peneliti mengukur tinggi badan dan berat badan responden 5. Peneliti menanyakan pendidikan terakhir responden 6. Peneliti menanyakan jenis pekerjaan responden

7. Peneliti menanyakan jumlah penghasilan responden apabila responden tidak menjawab peneliti menanyakan apakah diatas atau dibawah UMR (Rp.1.127.000,-)

8. Peneliti mengukur tekanan darah responden (pengukuran pertama)

9. Apabila hasil tekanan darah tinggi, peneliti menanyakan apakah responden sadar menderita hipertensi?

10. Apabila responden sadar menderita hipertensi, peneliti menanyakan apakah melakukan terapi obat antihipertensi, jika iya dan tidak catat.

11. Peneliti menanyakan sumber pengobatan yang dikunjungi responden jika sakit atau sekedar mengontrol dan tanyakan lokasinya (dekat atau jauh) 12. Peneliti mengukur tekanan darah responden (pengukuran kedua)

13. Peneliti menanyakan apakah responden merokok? Berapa batang sehari? 14. Peneliti menanyakan apakah responden mengonsumsi alkohol? Jika iya

berapa kali seminggu?

15. Apakah responden selalu makan teratur?

16. Apakah responden lebih suka makan makanan manis atau asin? 17. Apakah responden suka makan makanan berlemak?

18. Apakah responden suka mengonsumsi sayur dan buah? 19. Apakah responden melakukan olahraga teratur?

Lampiran 8. Surat pelatihan penggunaan alat ukur tekanan darah (Sphygmomanometer digital)

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi Kajian Faktor Risiko Kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta” memiliki nama lengkap MG. Niken Arum Dati, lahir di Pekanbaru tanggal 06 September 1993. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Martinus Suhadi dan Caecilia Murniati. Pendidikan awal penulis dimulai di TK Kartika (1998-1999), SDN 048 Bukit Raya (1999-2005), SMP Negeri 09 Pekanbaru (2005-2008), dan SMA Negeri 10 Pekanbaru (2008-2011). Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah penulis aktif dalam beberapa kegiatan seperti Panitia Pelepasan Wisuda “Bersamaku, Jejakkan Langkahmu Menuju Impian” sebagai anggota seksi kesekretariatan (2012), Panitia TITRASI 2013 sebagai koordinator seksi humas (2013), Panitia Pharmacy Performance Road to School 2013 sebagai ketua umum (2013) dan sebagai peserta dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat yang lolos didanai DIKTI (2014) dengan judul “POLISI OK (PrOgram penyuLuhan InformaSI Obat dan Kreativitas) Bagi Waria Di Lsm Kebaya Yogyakarta”.

Dokumen terkait