• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Dari penelitian multimedia game berbasis model pembelajaran modified inquiry yang telah dilaksanakan, saran atau rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk pengembangan multimedia selanjutnya, yaitu bahwa multimedia yang dihasilkan masih memiliki

119

berbagai keterbatasan baik dalam tampilan, segi interaktifitas dan fitur yang disediakan. Beberapa rekomendasi diantaranya :

1. Penerapan algoritma backtracking (runut balik) harus dikembangkan lagi karena algoritma yang diterapkan pada penelitian ini tidak secara mendalam dan hanya diterapkan pada alur kerja tanpa menerapkan algoritma pada program dikarenakan keterbatasan aplikasi yang digunakan.

2. Game yang didalamnya terdapat beberapa level sebaiknya dibuat lebih beragam dan desain yang berbeda tetapi masih satu konsep dari yang sebelumnya. Dan level tantangan dibuat menjadi kategori level mudah, sedang dan tinggi. Agar pengguna dapat lebih tertarik dan antusias ingin memainkannya sampai pada level akhir game.

3. Sebelum melaksanakan penelitian lakukan pengaturan kondisi pada komputer di laboratorium agar saat meng-instalasi game pada komputer tidak mengalami kendala yang signifikan.

4. Untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan multimedia berbentuk game, game yang dibuat dapat dijalankan dan digunakan di perangkat lain seperti aplikasi mobile, agar dapat memudahkan pengguna untuk memainkannya.

5. Untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan multimedia berbentuk game menggunakan construct, game yang dibuat agar lebih baik didalamnya terdapat ruang diskusi dengan user yang lain didalam multimedia game pembelajaran, agar sesama pengguna yang lain dapat berkomunikasi atau berdiskusi ketika pengguna tersebut sedang memainkan multimedia game pembelajaran.

120

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. (2011). Penerapan model pembelajaran modified inquiry untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK (Studi kuasi eksperimen terhadap siswa kelas X SMAN 1 Martapura). (Skripsi). Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Amien. (1988). Buku pedoman laboratorium dan petunjuk praktikum pendidikan IPA umum (general science) untuk lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anisa, Y. A. (2012). Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis game untuk mata pelajaran TIK. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ariani, N. & Haryanto, D. (2010). Pembelajaran multimedia di Sekolah: Pedoman pembelajaran inspiratif, konstruktif, dan prospektif. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2002). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arsyad, A. (2009). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Boston, et al. (2007). Game designs that enhance motivation and learning for teenagers. Electronic Journal for the Integration of Technology in Education, (5), hlm. 34-43.

Crawford, B. A. (2007). Learning to teach science as inquiry in the rough and tumble of practice. Journal of Research in Science Teaching, 44 (4), hlm. 618-619. Dahlan, M. D. (1990). Model-model mengajar. Bandung: CP Diponegoro.

Darmawan, D. (2011). Teknologi pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. (2014).

Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Dimyati & Moedjiono. (2002). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fatimah, R. (2011). Penerapan model pembelajaran modified inquiry berbasis modul

HTML untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

121

Fitriani, L. (2014). Perancangan dan pembuatan game edukasi tajwid mania berbasis android. Yogyakarta: STMIK AMIKOM.

Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement methods in introductory mechanics courses. Departement of Physics, Indiana University, Bloomingtoon. [Online]. Tersedia: http://physics.indiana.edu/hake. [10 Agustus 2015, 21:30]

John, K. & Angela, M. (2004). Literature review in games and learning. University of Bristol: Futurelab.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (1980). Models of teaching (second ed.). New Jarsey: Pearson Education.Inc.

Panggabean, L. P. (2000). Statistika dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyanta & Leong, M. (2009). Tutorial membangun multimedia interaktif media pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Munir. (2010). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Munir. (2012). Multimedia - konsep dan aplikasi dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Munir, Rinaldi. (2004). Algoritma runut-balik (backtracking). Bahan Kuliah IF2251 Departemen Teknik Informatika ITB : Tidak Diterbitkan.

Nalwan, A. (2008). Pemrograman animasi dan game profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Nesbit, John. (2007). Learning Object Review Instrument (LORI). [Online]. Tersedia: http://www.transplantedgoose.net/gradstudies/educ892/LORI1.5.pdf. [15 Agustus 2015, 20:45]

Nisak, R. (2013). Seabrek games asyik-edukatif untuk mengajar PAUD/TK. Bandung: CV. Agung Ilmu.

Nurhadi. (2005). Kurikulum 2004 dalam pertanyaan dan jawaban. Jakarta: Grasindo. Onintra, P. 2009. Evaluation of educational multimedia support system for students

with deafness. Journal of Educational Multimedia and Hypermedia, 8 (1), hlm. 71-90.

Paramata, Y. (1996). Computer Aided Instruction (CAI) dalam pembelajaran IPA Fisika (Studi eksperimen pada pokok bahasan listrik dinamis di SLTP Negeri 2 Gorontalo). (Tesis). PPS IKIP. Bandung: Tidak diterbitkan.

Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. [Online]. Tersedia:

http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/proses/Permen_41_Th-122

Pressman, R. S. (2001). Software engineering – A practitioner’s approach fifth edition McGraw-Hill higher education. [Online]. Tersedia: http://dewiar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13560/EBookPressman__S oftware_Engineering.pdf. [11 Juni 2015, 09:30]

Pritchard, et al. (2002). What course elements correlate with improvement on tests in introductory newtonian mechanics?. Similar to National Association for Research in Science Teaching – NARST- 2002 Conference New Orleans, April 7-10, 2002. [Online]. Tersedia: http://relate.mit.edu/effectiveness.pdf. [10 Agustus 2015, 20:45]

Roblyer, M. D. (2006). Integrating educational technology into teaching. Upper Saddle River, NJ: Pearson Merrill Prentice Hall.

Rostika, D. (2003). Pembelajaran dengan menggunakan media untuk meningkatkan pemahaman dan kreatifitas mahasiswa PGSD dalam Matematika. (Tesis). Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan. Rustini, T. (2009). Penerapan model inkuiri dalam meningkatkan pembelajaran IPS

di kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Eduhumaniora, 1 (1), hlm. 31-39.

Stephen, M., W. Franklin, A. Elizabeth, K. Juma, & O. Patrick. (2011). Teaching computer programming in the 21st century. International Journal of Science and Technology (IJST), 1 (6), hlm. 247-252.

Sudijono, A. (1996). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, N. (2011). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosdakarya. Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Surachman. (2000). Penerapan model pembelajaran modified inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses Sains siswa SMA kelas XI IPA pada bahasan fluida statik. (Tesis). Jurusan Pendidikan Fisika Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Trianto. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik: Konsep landasan teorities-praktis dan implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Dokumen terkait