• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

      Dari kesimpulan tersebut diatas, maka dapat dikemukakan saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi dan Universitas Komputer Indonesia :

1. Dalam proses pembuatan cup, Mesin Thermoforming yang digunakan sering mengalami macet dan menimbulkan suara bising, maka untuk meminimalisir kejadian tersebut, perawatan terhadap mesin harus sering dilakukan.

2. Ketika cup disi dengan air pada mesin Cup Sealer, lid atau penutup cup masih sering keluar dari lingkaran cup, maka agar hal ini tidak terjadi penempatan posisi cup pada mesin Cup Sealer ketika akan diisi air harus lebih diperhatikan lagi.

3. Bagi pihak Universitas, agar mahasiswa mendapatkan hasil informasi dan mengerti tentang hal apa saja yang harus dilakukan ketika melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, maka sebelum mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, pembekalan dan penjelasan secara terperinci tentang Praktek Kerja Lapangan harus diberikan, hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak mengalami kebingungan ketika melaksanakannya.

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup Pengertian dari produksi air minum dalam kemasan cup adalah ada beberapa bentuk kemasan air minum, ada botol, gallon, cup dan sebagainya. Penulis hanya menguraikan proses produksi air minum dalam kemasan dalam bentuk cup saja, dimulai dari proses pembuatan cup, proses pengisian air kedalam cup sampai cup dikemas dalam karton.

Sistem yang berjalan pada proses produksi air minum dalam kemasan dalam bentuk cup di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi dimulai dari pembuatan flat sheet dan produksi cup di departemen plastik, kemudian proses pengisian air mineral di departemen produksi air minum dalam kemasan, penyimpanan barang di departemen gudang barang jadi serta penjualan barang kepada distributor melalui bagian marketing.

4.1.1 Analisis Departemen Plastik

Departemen plastik merupakan suatu departemen di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi yang memproduksi kemasan cup dan straw (sedotan). Kegiatan dimulai dari mendatangkan bahan baku utama yaitu resin (polypropilena) dari supplier serta bahan baku tambahannya yaitu regrind dan mengolahnya menjadi flat sheet yang kemudian flat sheet diubah bentuknya menjadi kemasan cup.

Pembuatan kemasan cup dikerjakan melalui mesin-mesin yang telah memiliki fungsi dan peranan masing-masing. Pada tahapan ini terdapat 2 mesin yang digunakan, yaitu mesin Extruder dan mesin Thermoforming, serta 1 satu mesin Grinder yang berfungsi untuk mengolah limbah atau reject kotor dan reject bersih dari proses sisa produksi cup.

Mesin yang digunakan adalah mesin Extruder yang digunakan untuk memproses pembuatan flat Sheet (bahan baku untuk produksi cup yang berbentuk lembaran). Pada mesin ini proses yang terjadi adalah mengolah bahan baku utama produksi cup yaitu Resin (Polypropilena) dan bahan baku tambahan Regrind menjadi satu dengan tujuan akhir menghasilkan flat sheet. Untuk lebih jelasnya berikut adalah pembahasan tentang proses pembuatan cup dimulai dari pembuatan flat sheet (bahan baku pembuatan cup) pada mesin Extruder.

Berikut adalah diagram alir proses produksi flat sheet pada mesin Ektruder.

27 Gambar 4.1

Diagram Alir Proses Produksi Cup Polypropilena+

Regrind Mesin Mixing Mesin Mixing

Screw Zone Screen

Flat Die Hooper

Cutting

Callender Haull Off  Thermoreg

Rellwinder Chiler

Hasil Produksi Flat Sheet Mesin Ektruder

Pembahasan proses pembuatan flat sheet pada mesin Extruder :

1. Pada tahapan ini proses yang terjadi adalah memasukan bahan baku utama resin (polypropilena) dan mencampurnya dengan bahan baku tambahan (regrind) kedalam mixing. Apabila kedua bahan tercampur, maka kedua bahan tersebut akan ditarik oleh hooper.

2. Tahapan selanjutnya bahan turun ke unit screw untuk dipanaskan dan kedua bahan tersebut dilebur dan menjadi satu.

3. Setelah bahan dilebur pada unit screw, bahan masuk ke unit selanjutnya yaitu unit screen, unit screen berfungsi sebagai penyaring. Sehingga ketika masuk ke unit selanjutnya, bahan-bahan tersebut telah bersih.

4. Dari unit screen bahan masuk ke unit flat die, pada tahapan ini bahan utama yaitu polipropylena dan bahan tambahan regrind telah bercampur dan membentuk lembaran flat sheet.

5. Selanjutnya bahan masuk unit callender, yaitu untuk mendinginkan dan mengatur ketebalan dari flat sheet, kemudian flat sheet akan ditarik oleh houl off dan di atur kelebaran flat sheet dengan cara dipotong sampingnya oleh cutting.

6. Setelah flat sheet diatur kelebaranya, maka proses selanjutnya flat sheet digulung menjadi roll melalui rell winder dan diinkubasi selama 2 hari, ini merupakan bagian terakhir dari proses pembuatan flat sheet.

Setelah proses pembuatan flat sheet selesai, proses selanjutnya adalah pembuatan cup. Mesin yang digunakan dalam pembuatan cup adalah mesin Thermoforming. Fungsi dari mesin ini adalah mengubah lembaran-lembaran flat sheet dan mencetaknya menjadi cup.

29

Berikut adalah pembahasan proses-proses yang terjadi dalam pembuatan cup pada mesin Thermoforming :

1. Flat sheet yang berupa gulungan dan sudah diinkubasi diuraikan kembali melalui mesin unwinder, sehingga flat sheet kembali berntuk lembaran. 2. Kemudian flat sheet dipanaskan melalui unit preheat, dan ditarik oleh

rantai penarik sheet ke dalam oven unit.

3. Langkah selanjutnya adalah flat sheet akan masuk ke mould unit untuk dicetak menjadi cup dengan cara ditekan kemudian ditiup dengan angin sebesar 8 bar.

4. Kemudian sisa dari flat sheet akan digulung oleh rell winder, sedangkan flat sheet telah berubah bentuk menjadi cup akan ditransfer dan berhenti di stopper cup dengan jumlah tumpukan 50 pcs.

5. Pada tahapan ini cup yang telah layak untuk diisi air mineral akan dikemas dengan menggunakan kantong inner dan diserahkan ke departemen produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Berikut adalah diagram alir proses produksi cup pada departemen plastik, dimulai dari penyediaan bahan baku sampai terbentuknya kemasan cup.

RESIN REGRIND

Gambar 4.2

Diagram Alir Proses Produksi Cup HP SHEET HP CUP KARTON LACKBAND INNER PELANGGAN Gd. LIMBAH Penanggung Jawab - - - - - - SUPPLIER Foremen Produksi Karu. Gudang Gudang Reject Bersih Hp. Regrind Reject Kotor Mc. EXTRUDER Mc. THERMOFORMING I, II, III, IV Penanggung Jawab Foremen Produksi Mc. GRINDER

BAHAN BAKU PENOLONG

Gudang Penanggung Jawab Foremen Produksi Karu. Gudang Reject Kotor Reject Bersih Reject Kotor

31

4.1.2 Analisis Departemen Produksi Air Minum Dalam Kemasan

Setelah proses pembuatan cup selesai, tahapan selanjutnya adalah cup diisi dengan air mineral. Dalam hal ini yang berwenang dalam proses pengisian air minum kedalam cup adalah departemen produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Dalam pembahasan ini penulis akan menguraikan secara garis besar proses yang terjadi dalam departemen ini. Dalam proses produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ada beberapa mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi, yaitu Mesin Cup Sealer, Mesin Printer dan Sealer Lackband.

Mesin yang digunakan untuk pengisian air yaitu mesin Cup sealer berfungsi untuk proses pengisian air (setelah air mengalami proses ozonisasi) kedalam kemasan cup yang telah di supply oleh departemen plastik (OMV). Mesin cup sealer terdiri dari 16 line, yang artinya setiap kali proses pengisian air mineral terjadi maka 16 cup akan secara bersamaan langsung terisi oleh air mineral. Selain itu, fungsi dari mesin cup sealer juga adalah sebagai penutup cup dengan menggunakan lid apabila cup telah diisi air mineral.

Untuk memberikan kode produksi dan tanggal produsi pada salah satu bagian cup maka diperlukan mesin yang bernama mesin Printer. Sedangkan untuk merekatkan bagian atas dan bawah karton setelah karton diisi dengan kemasan cup diperlukan mesin yang bernama mesin Sealer lackband.

Tahapan yang terjadi dalam proses pengisisan air minum kedalam kemasan secara garis besarnya adalah sebagai berikut. Pertama kemasan cup yang telah layak untuk diisi air mineral di supply ke produksi air minum dalam kemasan, kemudian kemasan cup diisi dengan air mineral yang telah mengalami proses ozonisasi oleh mesin Cup Sealer 16 line, setelah itu cup yang telah diisi dengan air mineral ditutup dengan menggunakan lid, kemudian keluar melalui conveyor dan disemprot oleh mesin Printer untuk memberikan kode dan tanggal produksi. Setelah kemasan cup dinyatakan layak untuk dijual, maka cup akan

dikemas, dengan karton dan layer dengan isi dari masing-masing karton sebanyak 48 pcs, selanjutnya karton yang telah diisi air mineral direkat dengan lackband oleh mesin Sealer lackband, kemudian disusun diatas pallet dengan jumlah 72 box untuk diserahkan kepada Dept. Gudang Barang Jadi (GBJ).

DEPARTEMEN PLASTIK (OMV)

CUP

- - -

MESIN CUP SEALER

CUP TELAH DIISI AIR DAN DITUTUP

MESIN PRINTER CUP DI PACKING MESIN SEALER LACKBAND Gambar 4.3 - - - KARTON DISUSUN DIATAS PALLET DEPT. GBJ

33

4.1.3 Analisis Departemen Gudang Barang Jadi

Awal mula kegiatan pada departemen ini dimulai dari serah terima barang dari departemen produksi air minum dalam kemasan ke departemen gudang barang jadi.

Dalam kegiatannya, secara garis besar departemen gudang barang jadi mempunyai tugas seperti menyediakan tempat untuk bongkar muat barang, menyediakan barang untuk dipasarkan, menyortir barang sebelum dan sesudah

dipasarkan serta menerima delivery order (DO) apabila ada permintan barang. 4.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur adalah menguraikan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada sistem. Berikut ini adalah prosedur kerja Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup

:

1. Departemen plastik memproduksi kemasan cup untuk produksi air minum dalam kemasan.

2. Setelah kemasan cup selesai diproduksi, masuk ke departemen produksi air minum dalam kemasan untuk diisi dengan air mineral.

3. Setelah itu departemen produksi air minum dalam kemasan memberikan kode produksi, tanggal produksi dan di packing dengan karton untuk diserahkan ke departemen gudang barang jadi.

4. Di departemen gudang barang jadi barang disimpan dan di sortir yang kemudian siap untuk dipasarkan.

4.2.1 Diagram Kontek

http://nyobayoo.blogspot.com/2008/09/diagram-konteks.html, Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari system. Diagram konteks juga berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat.

Diagram konteks Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini :

Gambar 4.4 Produksi Cup Dept. Prod. Plastik Pengsisan Air Dept. Prod. AMDK Dept. GBJ Flat Sheet Pencampu ran Bahan Baku Bahan Baku Gudang Bahan Baku Produk Reject Flat Sheet Produk Reject

Produksi Air Cup Jadi

Produk Dikemas

4.2.2 Data Flow Diagram

http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram, Diagram arus data atau yang lebih dikenal dengan Data Flow Diagram (DFD) merupakan pengembangan dari diagram konteks yang menggambarkan arus data yang mengalir.

Pada gambar menjelaskan proses-proses DFD secara terinci tentang proses yang terjadi.

2. 1.

Bahan baku utama Bahan Baku tambahan Mencamp ur bahan baku Gudang Bahan Baku Memilih bahan baku Bahan Baku 35 4. HP Flat Sheet 3. Produk Reject

Bahan ½ jadi Memasuka n kedalam mesin Dept. Prod. AMDK Dept. GBJ Gambar 4.5

DFD Sistem Informasi Produksi AMDK Cup 5. Membuat Cup 6. Memilih cup Dept. Prod. AMDK Flat Sheet Pro duk Rej ect Prod. Cup 7. Prod. Air Pengisian Air

Pengemasan Cup 9. Cup di beri tanggal pembuatan 8. Cup dimasukan kedalam karton Sorting Cup Pemberian label dan tanggal Prod. Air

4.3 Evaluasi Sistem

Berdasarkan analisis terhadap sistem informasi produksi air minum dalam kemasan cup, maka dapat diidentifikasikan beberapa kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari sistem yang sedang berjalan:

1. Penempatan kebutuhan produksi, yang dimulai dari penempatan penyediaan bahan baku sampai penempatan produk yang siap dipasarkan sudah tepat, sehingga ini bisa menghemat waktu produksi.

2. Dalam satu kali produksi mesin yang digunakan untuk membuat cup, dapat menghasilkan 6 – 12 cup setiap satu kali produksinya. Itu artinya Hal ini sangat mempercepat dan bisa lebih banyak menghasilkan cup yang dibutuhkan setiap harinya.

Adapun kelemahan dari sistem yang sedang berjalan :

1. Dalam proses produksi cup pada mesin thermoforming, masih sering terjadi reject yang mengakibatkan cup tidak memenuhi standar.

2. Masih sering terjadi mesin macet, misalnya pada mesin Thermoforming II. 3. Masih sering terjadi lid yang keluar dari lingkaran cup, ketika cup telah

diisi air dan ditutup oleh lid.

Dengan melihat kelemahan sistem tersebut maka diperlukan suatu pengembangan sistem aplikasi yang diharapkan dapat memperkecil kelemahan pada sistem yang sedang berjalan.

1. Memperbaiki atau melakukan perawatan mesin-mesin yang sekiranya sudah memiliki masa pakai lebih dari masa pakai mesin yang ditetapkan.

2. Meminimalisir reject-reject yang sering terjadi, misalnya dapat dilakukan dengan cara memperbaharui mesin yang ada.

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ………. i

LEMBAR PENGESAHAN……….. ii

KATA PENGANTAR ……….………. iii

DAFTAR ISI ……….…… v

DAFTAR TABEL ……….…... viii

DAFTAR GAMBAR ……….….. ix

DAFTAR SIMBOL ……….…. x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ……….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan kerja Praktek ……… 2

1.4 Batasan Masalah ………... 3

1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek ………. 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ……….… 4

2.1.1 Elemen Sistem ………..…... 4

2.1.2 Karakteristik Sistem ………..……….. 5

2.1.3 Klasifikasi Sistem …….……….. 7

2.1.4 Pengertian Informasi …………..………. 8

2.1.6 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur …….……….. 9

2.1.6.1 Flow Map ...……….……… 9

2.1.6.2 Diagram Kontek ...….……….. 9

2.1.6.3 Data Flow Diagram..……… 9

2.2 Air ………. 10

2.3 Plastik ………... 10

2.4 Mesin Extruder ………. 11

2.4.1 Bagian-Bagian Mesin Extruder ………..………. 11

2.5 Mesin Thermoforming ………. 13

2.5.1 Bagian-Bagian Mesin Thermoforming ………..……… 13

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ………. 15

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………….……… 15

3.1.2 Informasi Produk …………..………... 17

3.1.3 Sertifikasi / Izin Produksi ………..……….. 17

3.1.4 Tempat dan Tata Letak Perusahaan ……… 18

3.1.4.1 Tempat Perusahaan ………. 18

3.1.4.2 Tata Letak Perusahaan ...………. 18

3.1.5 Bidang Pekerjaan Divisi / Departemen Tempat Kerja Praktek ... 19

3.2 Struktur Organisasi ………... 20

3.3 Deskripsi Kerja ………. 21

3.3.1 Ketenagakerjaan ……….. 22

3.3.2 Jam Kerja ………. 22

3.3.4.1 Fasilitas Kerja ……….………. 23

3.3.4.2 Fasilitas Umum ……….…... 24

3.3.4.3 Fasilitas Lain ………..….. 24

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup … 26 4.1.1 Analisis Departemen Plastik ……… 26

4.1.2 Analisis Departemen Produksi Air Minum Dalam Kemasan …….. 31

4.1.3 Analisis Departemen Gudang Barang Jadi ……….. 33

4.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ……..………. 33

4.2.1 Diagram Kontek ………... 34

4.2.2 Data Flow Diagram ……….. 35

4.3 Evaluasi Sistem ……….… 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 37

5.2 Saran ……….. 38 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Sri Mulyati (B1A05006), Proses Pembuatan Cup Dari Polypropilena di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi, Laporan Kerja Praktek, 2007.

Kadir, abdul and Triwahyuni, Terra CH. Pengenalan Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta ; 2003.

http://www.google.com, PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi, tanggal download 15 September 2009.

http://id.wikipedia.org/wiki/Air, Air, tanggal download 5 Oktober 2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem, Sistem, tanggal download 5 Oktober 2009.

http://mahrus.wordpress.com/2008/02/25/karakteristik-sistem/, Karakteristik Sistem, tanggal download 5 Oktober 2009.

http://bowoblog.wordpress.com/2009/05/12/klasifikasi-sistem/, Klasifikasi Sistem, tanggal download 5 Oktober 2009.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi, Sistem Informasi, tanggal download, 5 Oktober 2009.

http://nyobayoo.blogspot.com/2008/09/diagram-konteks.html, Diagram Konteks, tanggal download 5 Oktober 2009.

http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram, Data Flow Diagram, tanggal download 5 Oktober 2009.

http://www.thermoforming-machine.com, tanggal download 5 Oktober 2009.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, kesehatan jasmani dan rohani, serta petunjuk dan ridhanya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktek ini tepat pada waktunya.

Laporan kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Kerja Praktek semester 4 program studi Diploma 3 Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan serta dukungannya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktek ini, terutama kepada :

1. Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, kesehatan jasmani dan rohani, serta petunjuk dan ridhanya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktek ini tepat pada waktunya.

2. Kedua orang tua, nenek beserta keluarga tercinta, yang telah memberikan do’a restu, dorongan serta pengorbanan baik moril maupun materil.

3. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Bapak H. Ukun Sastraprawira, Prof, Dr, Ir, M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Dadang Munandar S.E., M.Si, selaku ketua jurusan Manajemen Informatika.

6. Ibu Rina Kurniawati S.E.,M.T, selaku dosen wali dan pembimbing Kerja Praktek jurusan.

7. Bapak Marwan Gunawan, S.E, selaku wakil kepala pabrik PT. Tang Cidahu Sukabumi, terima kasih telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan Kerja Praktek di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi.

8. Bapak Ade Ibrahim S.H, selaku Personalia dan GA di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi.

9. Bapak Surdin, selaku pembimbing Kerja Praktek perusahaan, terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya kepada penulis, sehingga penulis dapat memperoleh informasi yang penulis butuhkan.

10.Seluruh staf dan karyawan di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi, yang telah membantu dalam melaksanakan kerja praktek di PT. Tang Mas Cidahu. 11.Teman-teman yang sedang melaksanakan Kerja Praktek, terutama Kelas

MI – 18, selamat berjuang teman, kesuksesan menanti kita semua.

Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih banyak kekurangan. Hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya pengalaman, pengetahuan, maupun kemampuan yang penulis miliki, maka pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan penulisan yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan bantuannya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan pembaca umumnya.

SISTEM INFORMASI PRODUKSI AIR MINUM

DALAM KEMASAN CUP

PADA PT. TANG MAS CIDAHU SUKABUMI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Diploma 3 Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Ujang Handi NIM 10907012 Ibnu Hassan NIM 10907042 Rendy Wahyu Afrizal NIM 10907022

Bandung, ………2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Rina Kurniawati, S.kom., MT Surdin NIP. 417.70.26.004

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019

3.2 Struktur Organisasi PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi   Wakil Factory Manager Factory Manager               Satpam                   Delivery Order Marketing Sales Admin Payroll Personalia dan GA GA Supervisor Prod. Plastik Supervisor Tekn. Plastik Ka. Dept. Plastik dan Teknik Supervisor Tekn.AMDK Ka. Dept. Produksi AMDK Adm Analis Supervisor QA Laboran Incoming Material Supervisor Produksi Foreman Kepala Regu Checker Pelaksana Supervisor GBB Foreman Kepala Regu Helper Checker Checker Helper Foreman Adm Supervisor GBJ Adm Gambar 3.1

DAFTAR TABEL

DAFTAR SIMBOL

1. Simbol

Flow Map

Simbol Keterangan

Menunjukan kegiatan proses dari operasi program komputer.

Simbol persiapan

Simbol garis alir

Menunjukan arus dari proses. Simbol dokumen

Menunjukan dokumen input dan output baik proses manual, mekanik, atau komputer. Simbol kegiatan manual

Menunjukan kegiatan proses secara manual Simbol proses

Simbol persiapan

Manual input

Menunjukan simbol manual input

Menunjukan penyimpanan yang dapat diakses langsung

2. Simbol DFD

Simbol Keterangan Notasi Yourdon /

DeMarco

Notasi Gane &

Sarson Simbol entitas eksternal/terminator

menggambarkan asal atau tujuan data diluar sistem

Simbol lingkaran menggambarkan entitas atau proses dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar Simbol aliran data menggambarkan aliran data

Simbol file menggambarkan tempat data disimpan

3. Simbol Diagram Kontek

Simbol Keterangan Entitas

Merupakan simbol yang menunjukan entitas Proses

Simbol yang menunjukan proses yang terjadi dalam sistem

Merupakan simbol yang menunjukan aliran data

Dokumen terkait