BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Dari pembahasan yang telah dikemukakan diatas, kebijakan mengenai perolehan perolehan dan metode penyusutan aset tetap yang ada di BPJS Kesehatan telah sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), maka penulis memberikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi instansi dalam melakukan tugasnyalebih lanjut. Adapun saran yang penulis berikan adalah: 1. Mengenai prosedur dalam pengelolaan aset tetap harus lebih rinci dan
rapi.
2. Mengingat nilai aset tetap yang cukup materil dan merupakan perangkat yang mendominasi jalannya operasi perusahaan sebaiknya BPJS Kesehatan mempertimbangkan kemungkinan mengasuransikan kekayaannya.
7 A. Sejarah Ringkas BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 dan merupakan transformasi kelembagaan PT. Askes (Persero).
1. Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) ~ 1968 Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional.
2. Perusahaan Umum Husada Bhakti ~ 1984 - 1991
Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara professional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1984 tentang Pemeliharaan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI, dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.
3. PT. Askes (Persero) ~ 1992 – 2013
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegoisasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.
Pada tahun 2005 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
4. BPJS Kesehatan ~ 2014 – sekarang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial maka pada tanggal 1 Januari 2014 PT. Askes (Persero) melakukan transformasi kelembagaan menjadi BPJS Kesehatan. Transformasi tersebut diiikuti adanya pengalihan peserta, program, aset dan liabilitas, pegawai, serta hak dan kewajiban.
PT Askes (Persero) berubah bentuk menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan masyarakat Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
B. Landasan Hukum
BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang beroperasi berdasarkan:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tanggal 19 Oktober 2014 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tanggal 25 November 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2013 tentang Tata Cara Hubungan Antar Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, Penerima Bantuan Iuran Dalam Penyelenggara Jaminan Sosial
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 8. Peraturan Presidan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang
9. Peraturan Presidan Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2013 tentang Bentuk dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial
10. Peraturan Presidan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan.
C. Tujuan, Visi, dan Misi BPJS Kesehatan 1. Tujuan BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya dibidang kesehatan dengan menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
2. Visi BPJS Kesehatan “Cakupan Semesta 2019”
Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.
3. Misi BPJS Kesehatan
a. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang efektif, efisien, dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan
c. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program
d. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip- prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan ilmu dan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul
e. Mengimplementasikan dan mengembangkan system perencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen resiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan
f. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung keseluruhan operasional BPJS
Kesehatan
D. Kinerja Terkini
1. Ruang lingkup usaha BPJS Kesehatan adalah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku 2. BPJS Kesehatan juga dapat melakukan kegiatan usaha lain dalam rangka
optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki organisasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan guna menghasilkan nilai tambah terhadap manfaat yang diberikan kepada peserta dan pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan
pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis ygng diperlukan. Manfaat jaminan kesehatan terdiri atas manfaat medis dan manfaat non medis dengan perawatan di kelas I, II dan III di fasilitas kesehatan yang bekerjasama.
E. Jaringan Kegiatan
Tabel 2.1
Daftar Kantor BPJS Kesehatan Nama Kantor
Alamat, Telepon, Hotline Services
Wilayah Kerja
KANTOR PUSAT Jl. Letjend.
Suprapto,Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510, Telp : (021) 4212938
Divisi Regional I Jl. Karya No. 135 Kel. Sei Agul Kec. Medan Barat , Telp : (061) 6613317, 6624132, 6613191
NAD dan Sumatera Utara
Divisi Regional II Jl. Jend. Sudirman No.3 Tangkerang Utara Pekanbaru 28282, Telp : (0761) 26980, 7053539
Riau, Kep. Riau, Sumatera Barat dan Jambi
Divisi Regional III Jl. R Sukamto 8 Ilir Kotak Pos 1128, Palembang 30114, Telp : (0711) 373720, 373721, 364224, Hotline Services : 081377814001 Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu dan Lampung
Divisi Regional IV Jl. Raya Pasar Minggu No.17 Jak-Sel 12780, Kotak Pos 8114, Telp : (021) 7943239, 7943240
DKI Jakarta, Banten dan Kalimantan Barat
Divisi Regional V Jl. Dr. Djundjunan No.144 PO BOX 1617 Bandung 40163, Telp : (022) 2005892, 2013174
Jawa Barat
Divisi Regional VI Jl. Teuku Umar no.43 Semarang, Telp : (024) 8501429 , 8501430
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
Divisi Regional VII
Jl. Raya Jemursari 234 Kota Surabaya, Telp : (031) 8432541
Jawa Timur
Divisi Regional VIII Jl. Ruhui Rahayu No.8 RT.25 Sepinggan Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur 76115, Telp : (0542) 7218682, Hotline Services : 08115440659 Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
Divisi Regional IX Jl. Andi Pangerang Pettarani No.78 Makassar 90013, Telp : (0411) 452416, 450439, 444442 Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara
Divisi Regional X Jl. Tololiu Supit No. 11 Kel. Tingkulu, Manado 95119, Telp : (0431) 863565
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara
Divisi Regional XI Jl. Raya Puputan Komplek Niti Mandala Renon Denpasar 80232, Telp : (0361) 222206
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
Divisi Regional XII (Papua)
Jl. Raya Kotaraja No. 46 PO BOX 152 Abepura, Jayapura 99225, Telp : (0967) 581638
Papua
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan untuk mendukung pencapaian cakupan kepesertaan, dilakukan melalui :
1. Meningkatkan manajemen pemasaran dan kepesertaan, melalui peningkatan pemahaman program Jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh lapisan kepesertaan, serta upaya-upaya maksimal akuisisi dan retensi peserta.
2. Mewujudkan jaminan kesehatan nasional berkualitas bagi seluruh penduduk Indonesia, dengan upaya komprehensif untuk meningkatkan kepuasan peserta serta berkembangnya citra positif para pemangku kepentingan terhadap organisasi BPJS Kesehatan.
3. Strategi yang mendukung pencapaian Jaminan Kesehatan berkesinambungan, yaitu:
a. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang sehat dan akuntabel, yang dapat dicapai melalui pola penataan keuangan serta intensifikasi upaya pengawasan.
b. Meningkatkan manajemen iuran melalui upaya-upaya intensifikasi pengumpulan iuran serta pengawasa terhadap kepatuhan peserta dan pemberi kerja, dan
c. Meningkatkan fungsi manajemen manfaat pelayanan primer, manajemen manfaat pelayanan rujukan dan manajemen fasilitas kesehatan, dengan aktifitas utama yang diarahkan untuk penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh fasilitas kesehatan kepada peserta.
4. Strategi yang mendukung terbentuknya kelembagaan BPJS Kesehatan yang handal, unggul, dan terpercaya, yaitu:
a. Meningkatkan tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kelancaran upaya-upaya pelayanan kepada peserta dan operasional Badan.
b. Meningkatkan produktifitas sumber daya manusia BPJS Kesehatan melalui peningkatan kompetensi serta penciptaan iklim kerja yang kondusif untuk optimalisasi penyelenggaraan skema jaminan kesehatan nasional.
c. Meningkatkan kapabilitas organisasi BPJS Kesehatan.
G. Struktur Organisasi dan Job Description
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menguraikan struktur dan tugas organisasi BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe, sebagai berikut:
Kepala Kantor Cabang merupakan pimpinan tertinggi pada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe yang membawahi:
1. Kepala Unit Pemasaran
2. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer 3. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan
4. Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta
5. Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan 6. Kepala Unit Umum dan Keuangan
7. Kepala Layanan Operasional Kabupaten 8. IT Helpdesk
Berikut ini merupakan tugas organisasi BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe:
Uraian tugas Kepala Cabang adalah: a. Menyusun rencana kerja dan anggaran
b. Merencanakan kegiatan kerja untuk pencapaian kinerja kantor cabang c. Merencanakan dan mengarahkan penyusunan peta potensi
kepesertaan untuk tercapainya target pemasaran
d. Mengarahkan dan mengendalikan terselenggaranya pelayanan bagi peserta
e. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan mitra dalam rangka perluasan, pembiayaan, kepesertaan, dan peningkatan pelayanan. 2. Kepala Unit Pemasaran
Tugasnya adalah memperoleh data potensi pasar, mengendalikan kegiatan petugas lapangan, menjamin tercapainya target kepesertaan, pengarsipan data peserta tahun berjalan, memberikan pelayan informasi program BPJS Kesehatan, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Pemasaran dibantu oleh:
a. Staf Administrasi Pemasaran b. Staf Relationship Officer
3. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer
Tugasnya adalah meningkatkan hubungan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), meneliti dokumen penagiha
FKTP, mengendalikan pelayanan di FKTP, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer dibantu oleh:
a. Verifikator
b. Staf Manajemen Manfaat dan Kemitraan Fasilitas Kesehatan Primer c. Staf Manajemen Utilisasi Pelayanan Kesehatan dan Anti Fraud 4. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tugasnya adalah meningkatkan hubungan kemitraan dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL), meneliti dokumen penagihan dari FKTL, mengendalikan biaya pelayanan di FKTL, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan dibantu oleh:
a. Verifikator
b. Staf Manajemen Manfaat dan Kemitraan Fasilitas Kesehatan Rujukan c. Staf Manajemen Utilisasi Pelayanan Kesehatan dan Anti Fraud
5. Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta
Tugasnya adalah menerima dokumen, meneliti kelengkapan, dan keabsahan dokumen pendaftaran, dokumen pembayaran iuran dan dokumen pengajuan pembayaran jaminan untuk menjamin pelayanan yang baik dan benar, mengani keluhan dari pesertadan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan menjadi lebih baik, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta dibantu oleh:
a. Staf Administrasi Kepesertaan b. Staf Pelayanan Peserta
c. Staf Unit Pengendlian Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Peserta.
6. Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan
Tugasnya adalah menyusun rencana kerja pengawasan dan kepatuhan, melakukan koordinasi untuk melakukan tindakan yang diperlukan, menerbitkan surat konfirmasi dan pengecekan data atau pemeriksaan lapangan terhadap peserta yang menunggak pembayaran iuran, dan membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan dibantu oleh :
a. Petugas Pemeriksa
b. Staf Hukum dan Komunikasi Publik 7. Kepala Unit Umum dan Keuangan
Tugasnya adalah menerbitkan neraca perolehan kantor cabang, menandatangani cek, bilyet giro untuk pembayaran bersama kepala kantor cabang atau pejabat yang ditunjuk, mengendalikan anggaran, menandatangani voucher penerimaan dan pengeluaran kas/bank, monitoring dan evaluasi terhadap penerimaan iuran, melakukan verifikasi atas semua bukti transaksi keuangan, mengkoordinir pembuatan laporan manajemen, mengendalikan tertib administrasi, distribusi, pengarsipan,
melaporkan semua jenis pajak, membina sumber daya manusia dan memenuhi sarana kantor, serta membuat laporan.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Umum dan Keuangan dibantu oleh:
a. Staf Sumber Daya Manusia
b. Staf Umum, Administrasi, dan Kesekretariatan c. Staf Penagihan
d. Staf Akuntansi dan Keuangan e. Kasir
8. Kepala Layanan Operasional Kabupaten
Tugasnya adalah sebagai perwakilan dari kantor cabang Kabanjahe, yang merupakan perpanjangan tangan dari seluruh unit yang ada di kantor menurut daerah kerja masing-masing kabupaten, dan membuat laporan. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Layanan Operasional Kabupaten dibantu oleh Staf Pemasaran Kepesertaan dan Unit Pengendalian Mutu Pelayanan dan Penaganan Pengaduan Peserta.
9. IT Helpdesk
Tugasnya adalah melakukan pemeliharaan penjagaan keamanan database, melakukan pengiriman data kepesertaan dan iuran ke kantor pusat, mengatur kewenangan pemakai sistem, melakukan back up untuk kelangsungan operasional (back up, security, dan recovery), melakukan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas komputer berupa hardware, software, dan jaringan untuk memastikan pemakaian yang optimal.
1
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum tujuan didirikannya BPJS Kesehatan adalah memberikan jaminan berupa jaminan kesehatan berupa perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang membayar iuran atau iurannya dibayarkan oleh pemerintah yang diselenggarakan menurut berdasarkan prinsip asuransi sosial dan ekuitas. Dalam aktivitasnya untuk menjalankan operasi agar dapat mencapai tujuan, mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk itu setiap instansi harus dapat membuat keputusan bisnis yang baik. Keputusan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi perusahaan, melindungi aset, dan mencegah penyalahgunaan sistem yang telah dibentuk instansi.
Suatu instansi pada umumnya membutuhkan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen. Faktor-faktor produksi ini dikelola instansi untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu faktor produksi tersebut adalah aset tetap. Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen merupakan aset berwujud (tangible assets) karena terlihat secara fisik. Aset tersebut dimiliki dan digunakan oleh instansi serta tidak dimaksudkan untuk dijualkan sebagai bagian dari operasi normal.
Semua aset tetap milik instansi memerlukan biaya perawatan dan pemeliharaan agar dapat digunakan sesuai rencana. Pengeluaran-pengeluaran guna pemeliharan dan perawatan aset tetap tersebut diantaranya dapat menambah masa manfaat aset tetap, meningkatkan kapasitas, dan meningkatkan mutu produksinya. Aset tetap sangat berpengaruh terhadap berbagai kegiatan operasional perusahaan demi tercapainya efesiensi dan efektifitas kegiatan operasional instansi. Oleh karena itu diperlukan pengendalian dan pengawasan internal yang begitu besar terhadap aset tetap. Pengendalian dan pengawasan tesebut dilakukan untuk melindungi aset dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, dan penempatan aset pada lokasi yang tidak tepat.
Pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional instansi atau organisasi tertentu untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan, dan sampai seberapa jauh dipercayanya data akuntansi. Dengan adanya pengendalian dan pengawasan terhadap aset tetap, instansi dapat mengikhtisarkan seluruh aset tetap yang dimilikinya yang dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi instansi, Sebaliknya, jika instansi tidak melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap aset tetap instansi maka akan mengalami kerugian berupa penghancuran aset, pencurian aset, kerusakan informasi, dan gangguan sistem informasi pada instansi tersebut. Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas peran sistem pengendalian atas aset
tetap bagi suatu instansi, maka penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir yang berjudul “Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada BPJS Cabang Kabanjahe”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka masalah yang akan dirumuskan oleh penulis dalam tugas akhir ini adalah “Apakah sistem pengendalian aset tetap yang diterapkan BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe telah efektif?”
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan utama penulis melakukan penulisan adalah untuk mengetahui efektifitas sistem pengendalian aset tetap BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan kepada penulis agar dapat mempelajari secara
langsung mengenai sistem pengendalian aset tetap dan dapat menambah ilmu pengetahuan penulis, serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang didapat dari perkuliahan dengan sebenarnya.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbagan bagi penulis lain yang nantinya dapat bermanfaat sebagai referensi yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal atas aset tetap.
3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe dalam menentukan kebijakan sistem pengendalian imternal aset
tetap pada masa yang akan datang dari beberapa uraian beserta saran-saran yang diberikan oleh penulis.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survei/Observasi
Penulisan ini dilakukan pada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe yang terletak di Jl. Letnan Rata Perangin-angin No. 14A Kabanjahe.
Tabel 1.1
Jadwal Survei/Observasi dan Penulisan Laporan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penulisan terdiri dari empat bab, dimana setiap bab akan berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas
NO. KEGIATAN Mei/Miinggu Juni/Minggu
I II III IV I II III 1. Pengesahan Tugas Akhir
2. Pengajuan judul 3. Permohonan Izin Riset
4. Penunjukan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data
6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Penyelesaian Tugas Akhir
akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu laporan penulisan tugas akhir ini disusun sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal penulisan dan rencana isi.
BAB II: BPJS KESEHATAN CABANG KABANJAHE
Dalam bab ini membahas tentang sejarah ringkas BPJS Kesehatan, landasan hukum, tujuan, visi, dan misi BPJS Kesehatan, kinerja terkini, jaringan kegiatan, rencana kegiatan, dan struktur organisasi BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe dan job description.
BAB III: SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA BPJS KESEHATAN CABANG KABANJAHE
Dalam bab ini membahas tentang hasil tugas akhir mengenai segala hal yang berhubungan dengan judul tugas akhir, pembahasan berupa akuntansi aset tetap, pengertian sistem pengendalian internal, jenis-jenis pengendalian internal aset tetap, unsur-unsur pengendalian aset tetap,
dan prosedur dokumen aset tetap.
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan yang merupakan inti dari pembahasan penulisan dan saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi kemajuan BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe di masa yang akan datang
KESEHATAN CABANG KABANJAHE
Oleh:
RISSA ANDARI 122102202
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : RISSA ANDARI
NIM : 122102202
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS
ASET TETAP PADA BPJS KESEHATAN CABANG KABANJAHE
Tanggal: 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
NIP. 19550908 198103 1 005 Drs.Rasdianto, M.Si, Ak
Tanggal: 2015 Ketua Program Diploma III Akuntansi
NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA
Tanggal: 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
NIP. 19560407 198002 1 001
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : RISSA ANDARI
NIM : 122102202
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS
ASET TETAP PADA BPJS KESEHATAN CABANG KABANJAHE
Medan, Juni 2015
RISSA ANDARI NIM. 122102202
i
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini untuk dapat menyelesaikan pendidikan di program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, dengan judul “Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe”.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak mengalami kesulitan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, literatur, serta kekurangan kemampuan penulis sendiri dalam memnulis dan menganalisa secara ilmiah. Untuk itu dengan kerendahan hati menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Selama dalam penulisan tugas akhir ini penulis banyak menerima masukan dan dorongan baik moral maupun materil. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda Sudar, SE dan Ibunda tercinta Fauziah Anwar Nasution, SE yang telah mencurahkan kasih dan sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril dan materil dan doa disetiap sujudnya.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak. CA. selaku Ketua Program Studi D III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
ii
5. Pimpinan dan seluruh pegawai BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan izin dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini.