• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Temuan dan pembahasan yang disajikan pada bab IV, menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan masing-masing pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas V salah satu SD Swasta di kota Bandung Utara cukup baik, hal ini terbukti dari kemampuan siswa dalam memunculkan 11 dari 12 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang telah ditetapkan. Kemunculan indikator tersebut terjadi secara variatif pada setiap siswa.

2. Dari empat kemampuan pemecahan masalah matematis, kemampuan memeriksa kembali hasil penyelesaian terutama pada indikator mampu memunculkan alternatif jawaban dengan cara yang berbeda merupakan kemampuan yang sulit diwujudkan oleh semua siswa ketika menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis.

3. Strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah bervariasi pada setiap soal yang telah diselesaikan, yaitu strategi bekerja mundur, act it out, membuat tabel, membuat gambar, coba-coba, dan membuat kalimat terbuka. Akan tetapi, strategi yang paling sering digunakan siswa adalah strategi coba-coba. Strategi tersebut merupakan

strategi pemecahan masalah “asli” yang digunakan siswa.

4. Bentuk representasi yang dibuat oleh siswa saat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis bervariasi pada setiap soalnya. Representasi yang dibuat siswa berupa representasi visual (tabel dan gambar), ekspresi matematika, dan kata-kata atau teks tertulis.

97

97

Siti Mas’ula, 2013

Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kesulitan yang dialami siswa saat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematisdiantaranya: (a) beberapa siswa mengalami kesulitan dalam memahami masalah yang sedang dihadapi. Hal tersebut dikarenakan kemampuan membaca pemahaman siswa yang kurang, (b) siswa mengalami kesulitan dalam memilih strategi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, (c) siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan rencana penyelesaian, hal tersebut dikarenakan siswa salah menginterpretasikan kondisi-kondisi masalah yang sedang dihadapi, (d) siswa mengalami kesulitan dalam memunculkan alternatif jawaban dengan cara yang berbeda untuk soal yang sedang dihadapi.

6. Adapun aspek metakognisi yang terjadi saat siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah matematik yaitu:

a. Pengetahuan strategis

Pengetahuan strategis merupakan pengetahuan tentang strategi-strategi belajar, berpikir dan memecahkan masalah. Sekitar 78% siswa telah mampu menggunakan strategi-strategi metakognisinya dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Siswa tersebut telah mampu merencanakan, memonitor, dan mengatur kognisinya saat memecahkan masalah.

b. Pengetahuan tugas

Pengetahuan tugas merupakan akumulasi dari pengetahuan tentang tugas-tugas kognisi yang meliputi memahami sumber, tingkat kesulitan, strategi pengembangan, pemecahan masalah, dan memilah tugas. 50% siswa telah memahami tentang tingkat kesulitan dari setiap soal pemecahan masalah yang telah diberikan. Sehingga siswa tersebut mengerti akan proses yang akan dilakukan.

98

98

Siti Mas’ula, 2013

Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengetahuan diri mencakup pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dalam kaitannya dengan kognisi dan belajar. 33% siswa menyatakan bahwa siswa lebih suka menyelesaikan soal matematika yang berbentuk pilihan ganda, 50% siswa menyatakan bahwa siswa lebih suka menyelesaikan soal matematika yang berbentuk uraian, sedangkan 17% siswa menyatakan bahwa siswa tidak suka menyelesaikan soal matematika dalam bentuk pilihan ganda maupun uraian.

B. Saran

1. Sebagai respon terhadap temuan penelitian yaitu kemampuan siswa dalam memeriksa kembali hasil penyelesaian terutama pada indikator mampu memunculkan alternatif jawaban dengan cara yang berbeda bisa dikatakan sangat kurang. Karena hampir semua subyek penelitian tidak mampu memunculkan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis. Menanggapi hal tersebut, peneliti merekomendasikan kepada guru supaya dalam pembelajaran guru tidak harus meminta siswa untuk menggunakan cara penyelesaian yang diajarkan oleh guru untuk menyelesaikan setiap soal atau masalah. Guru hendaknya memberikan kesempatan atau memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan yang sebenarnya sudah ada pada diri masing-masing siswa. Ketika siswa diberi kesempatan untuk berkreasi menggunakan cara penyelesaian terhadap sebuah masalah, maka siswa akan lebih kreatif dan akan tercipta anak bangsa yang tidak hanya pandai meniru, tetapi siswa yang menciptakan, serta siswa yang mampu dengan pasar global.

2. Bagi guru, pengenalan berbagai strategi pemecahan masalah dirasa perlu dilakukan dalam pembelajaran matematika. Karena hal tersebut bisa menambah perbendaharaan strategi yang bisa digunakan siswa untuk

99

99

Siti Mas’ula, 2013

Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika ataupun dalam kehidupan nyata sehari-hari.

3. Bagi guru, pemberian soal pemecahan masalah yang bervariatif perlu dimaksimalkan untuk lebih memunculkan beragam strategi “asli” yang

digunakan siswa.

4. Pemberian soal pemecahan masalah yang bervariatif perlu dimaksimalkan oleh guru untuk lebih memunculkan beragam strategi “asli” yang digunakan siswa.

5. Pembiasaan mengecek kembali hasil penyelesaian perlu dibiasakan kepada siswa dalam setiap penyelesaian soal matematika.

6. Untuk Peneliti selanjutnya, penelitian ini menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematik pada materi pecahan dan perbandingan, kepada yang berminat untuk melanjutkan pada materi yang lain.

100

Siti Mas’ula, 2013

Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (2000). “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa SLTP”. Jurnal Pendidikan. 17, (1), 1-8.

Alwasilah, A. C. (2011). Pokoknya Kualitatif, Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (eds). (2001). A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing. A Revision of Bloom’s Taxonomy of education Objectives. New York: Addisin Wesley.

BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: Depdiknas. Creswell, J. W. (1998). Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage

Publications, Inc: California.

Dunbar, K. (1998). Problem Solving. Department of Psychology, McGill University.

Firdaus, A. (2009). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. [Online]. Tersedia: http://madfirdaus.wordpress.com. [11 November 2011]

Hwang, W.-Y., et al. (2007). “Multiple Representation Skills and Creativity Effects on Mathematical Problem Solving using a Multimedia Whiteboard System”. Educational Technology & Society, 10 (2), 191-212. [Online]. Tersedia: www.ifets.info/journals/10_2/17.pdf [24 Januari 2013].

Jacob, C. (---). Matematika Sebagai Pemecahan Masalah. [Online]. Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATI KA/194507161976031CORNELIS_JACOB/MATEMATIKA_SEBAGAI_ PEMECAHAN_MASALAH.pdf [16 November 2012].

Juliah. (2012). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Tesis pada SPS UPI. [Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu [10 Februari 2013].

Kipnis, M. & Hofstein, A. (2007). “The Inquiry Laboratory as a Source for Development of Metacognitive Skills”. International Journal of Science and Mathematics Education. 6, (3), 601-627.

101

Siti Mas’ula, 2013

Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lidinilah. (2010). Heuristik dalam Pemecahan Masalah Matematika dan

Pembelajarannya di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia:

http://abdulmuizlidinillah.wordpress.com [29 Januari 2013].

Mudzakir, H.S. (2006). Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write untuk Meningkatkan

Kemampuan Representasi Matematis Beragam Siswa SMP. Tesis pada SPS

UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Pitajeng, R. (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagakerjaan.

Posamentier, A.S & Krulik, S. (2009). Problem Solving in Mathematics, Grades 3–6: Powerful Strategies to Deepen Understanding. California: Corwin. Posamentier, A.S. & Stepelmen, J. (2002). Teaching Secondary Mathematics:

Techniques and Enrichment Units. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc.

Rasiman. (2007). Penelusuran Proses Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan Masalah Matematika bagi Siswa dengan Kemampuan Matematika Tinggi. [Online]. Tersedia: http://www.depdiknas.go.id/jurnal/40 (19 Juli 2007) [11 November 2012].

Shadiq, F. (2004). Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Yogyakarta: PPPG Yogyakarta.

Simanjuntak, M. P. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Fisika dengan Berbasis Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi dan Pemahaman Konsep Mahasiswa. Disertasi pada SPS UPI. [Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu [10 Februari 2013].

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

102

Siti Mas’ula, 2013

Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Rosdakarya. Suparlan, A. (2005). Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mengembangkan

Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematisa Siswa SMP. Tesis Pada

SPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Suryadi, D & Herman, T. (2007). Eksplorasi Matematika Pembelajaran Pemecahan Masalah. Jakarta: CV. Rizky Grafis.

Suwangsih, E dan Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS.

Tarigan, D. E. (2012). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika berdasarkan Langkah-Langkah Polya pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Surakarta Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Siswa. Tesis UNS Solo. [Online]. Tersedia: http://pasca.uns.ac.id. [11 November 2012].

Utomo, D. P. (2012). “Pembelajaran Lingkaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah Versi Polya Pada Kelas VIII di SMP PGRI 01 Dau”. Widya Warta. (01), 145-158.

Wahyudin. (2012). Filsafat dan Model-model Pembelajaran Matematika (Pelengkap untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Para guru dan Calon Guru Profesional). Bandung: Mandiri.

Wahyudin. (2003). “Peranan Problem Solving”. Makalah Seminar Technical Cooperation Project for Development of Mathematics and Science for Primary and Secondary Education in Indonesia. Bandung: Program Pascasarjana UPI. Tidak diterbitkan.

Widyastutik, W. (2009). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Bentuk Soal Cerita Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Sub Pokok Bahasan kubus dan Balok di Kelas VII A SMP Maryam Surabaya.

Tesis. Universitas Budi Utomo. [Online]. Tersedia:

http://digilib.unitomo.ac.id/. [11 November 2012].

Wijaya, H. (2011). Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Representasi Siswa melalui Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended. Tesis pada SPS UPI. [Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu [24 Januari 2013].

103

Siti Mas’ula, 2013

Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yee, F. P. (2012). “Assessing Problem Solving Solution-Performance”. Makalah Disajikan pada Seminar International, UPI Bandung.

Dokumen terkait