BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Sistem Distribusi Dengan Adanya Distributed Generation
2.2.3 Dampak dari Pemasangan DG pada Jaringan
Terpasangnya DG pada jaringan menyebabkan beberapa dampak yang
perlu diperhatikan yaitu faktor perubahan arah aliran daya, rugi – rugi daya pada
saluran, dan perubahan profil tegangan pada sistem.
10
2.2.3.1 Arah Aliran Daya
Jaringan konvensional merupakan jaringan dengan aliran daya satu arah.
Namun dengan adanya DG maka aliran daya tidak dapat dianggap bergerak pada
satu arah lagi. DG berada di daerah dekat beban dan di daerah sistem distribusi.
Munculnya DG menyebabkan jaringan menjadi dua arah, dimana hal ini dapat
ditunjukan pada Gambar 2.2 dan 2.3 di bawah ini.
Gambar 2.2 Aliran Daya Satu Arah
11
Gambar 2.3 Aliran Daya Dua Arah
Perubahan pola aliran daya yang terjadi pada saluran mengakibatkan
perubahan nilai arus yang mengalir pada jaringan distribusi. Hal ini
mengakibatkan perubahan nilai rugi – rugi daya pada jaringan. Faktor yang
mempengaruhi nilai rugi – rugi pada jaringan adalah resistansi dari penghantar,
serta besar arus yang melalui penghantar tersebut. Bertambah besarnya daya yang
disalurkan dari sebuah sumber daya ke beban melalui sebuah penghantar
mengakibatkan penghantar tersebut akan menghantarkan arus yang lebih besar,
sehingga rugi – rugi pada penghantar pun lebih besar.
Gambar 2.4 Diagram Aliran Daya dengan Koneksi DG
12
Dari Gambar 2.4 didapatkan persamaan sebagai berikut :
= + (2.1)
= (2.2)
= (2.3)
Dimana : S* adalah conjugate pada bus U2
V* adalah conjugate pada bus U2
U = (2.4)
≈ – ( (± ) (2.5)
Dari persamaan di atas diketahui, bahwa nilai drop tegangan berubah,
semakin bertambah atau berkurang, tergantung jika DG menyerap daya reaktif
atau memberi daya reaktif. Jika DG menyerap daya reaktif terlalu besar, maka
drop tegangan pada sistem semakin bertambah. oleh karena itu, rugi-rugi dapat
semakin bertambah bukannya berkurang.
Jika DG diletakan di tempat yang tepat dengan besar yang tepat,
penambahan DG pun tidak lagi menambah rugi, melainkan mengurangi
rugi-rugi dari sistem. Perubahan pola aliran daya akibat interkoneksi DGpada jaringan
distribusi dapat berdampak bertambahnya nilai rugi – rugi atau berkurangnya
rugi-rugi pada jaringan.
Bertambahnya daya yang mengalir pada jaringan akan menyebabkan
naiknya tegangan pada saluran. Maka dari itu dibutuhkan juga pengaturan
tegangan yang tepat sehingga beban – beban dapat terlayani dengan baik [9].
2.2.3.2 Profil Tegangan
Pemasangan pembangkitan terdistribusi (DG) dapat menyebabkan
perubahan profil tegangan pada sistem. Pada sistem distribusi radial yang
menggunakan regulator tegangan (goltage regulator), dapat terjadi tegangan lebih
13
(ogergoltage) atau tegangan kurang (undergoltage) yang diterima pelanggan yang
diakibatkan pemasangan DG. Tegangan lebih dapat terjadi jika transformator
distribusi yang menyuplai pelanggan terletak di titik pada penyulang yang
tegangan primernya mendekati atau sedikit di bawah batas atas standar.
Normalnya, saat kondisi tanpa DG, jatuh tegangan akan timbul sepanjang saluran
dan tegangan pada ujung terima akan lebih kecil daripada ujung kirim.
Penambahan DG pada sistem akan menimbulkan aliran daya balik yang melawan
jatuh tegangan yang normal ini, kemudian mengakibatkan tegangan yang diterima
pelanggan lebih tinggi dari tegangan pada sisi kirim. Kenaikan tegangan ini dapat
mengakibatkan tegangan sistem lebih tinggi dari batas tegangan standar [10].
Tegangan kurang dapat terjadi saat DG terpasang pada bagian hilir dari
regulator tegangan yang menggunakan kompensator jatuh tegangan (line drop
compensator). Dengan pemasangan DG, regulator tegangan akan mengukur beban
yang lebih kecil dari kenyataan karena adanya DG pada sisi hilir. Dalam hal ini,
tegangan dapat berkurang karena DG menurunkan beban yang diamati oleh
pengontrol kompensator. Gambar 2.5 menunjukkan profil tegangan yang dapat
timbul dalam kondisi dengan pemasangan DG dan tanpa pemasangan DG [10].
Gambar 2.5 Contoh Pemasangan Pembangkitan Terdistribusi Yang Mengganggu
Kerja Regulator Tegangan [10]
14
Untuk menentukan dampak yang signifikan pada tegangan penyulang
akibat pemasangan DG, maka ukuran dan penempatan dari DG, pengaturan
regulator tegangan, dan karakteristik impedansi dari saluran harus diperhatikan.
Jika kompensator jatuh tegangan digunakan oleh regulator, maka DG yang
terhubung di dalam zona regulator dan di bagian hilir dari titik tegangan konstan
(constant goltage point atau CVP) akan meningkatkan tegangan penyulang di hilir
CVP (lokasi setelah CVP di saluran ditinjau dari sisi kirim). Sedangkan yang
terletak di sisi hulu CVP (lokasi sebelum CVP di saluran ditinjau dari sisi kirim)
akan menurunkan tegangan di hilir CVP. Jika dukungan tegangan adalah alasan
utama penggunaan DG, maka pemasangan DG pada sisi hilir dari CVP sangat
penting untuk memenuhi tujuan ini (semakin jauh di hilir dari CVP, maka
dukungannya semakin besar)[10].
2.2.3.3 Keandalan
Implementasi DG ke dalam sistem distribusi dapat meningkatkan
keandalan dari pelayanan listrik jika unit DG dikonfigurasikan untuk
menyediakan cadangan terpisah selama terjadi pemadaman. Agar peran cadangan
DG dapat efektif, maka dibutuhkan unit DG yang andal dan koordinasi peralatan
proteksi yang hati-hati. Salah satu skema adalah menggunakan saklar otomatis
pada sisi hulu untuk memisahkan sebagian dari penyulang distribusi seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.6 [10].
15
Gambar 2.6 Skema Implementasi Pembangkitan Terdistribusi Untuk
Meningkatkan Keandalan Sistem [10]
Agar pendekatan ini bekerja, maka saklar harus terbuka saat terjadi
gangguan pada sisi hulu dan DG harus dapat memikul beban pada sisi yang sudah
terpisah dengan menjaga level tegangan dan frekuensi yang cocok pada beban
yang terpisah. Skema ini pada umumnya akan menimbulkan gangguan sesaat
(momentary interruption) pada bagian terpisah saat DG harus trip selama terjadi
goltage disturbance yang disebabkan oleh gangguan sisi hulu. DG pada bagian
terpisah harus mampu start kembali dan kemudian memikul beban pada bagian
terpisah tersebut setelah saklar terbuka. DG harus dapat mengikuti perubahan
beban selama operasi terpisah dan saklar harus bisa mengetahui jika terjadi arus
gangguan pada bagian hilir dari saklar atau bagian yang terpisah, kemudian
mengirim sinyal untuk memblok operasi terpisah jika gangguan terjadi pada
daerah terpisah.
Saat daya listrik sudah kembali pada bagian hulu dari saklar, maka saklar
tidak akan langsung menutup kecuali jika sistem dan DG sudah tersinkronisasi
dengan rapat. Hal ini membutuhkan pengukuran tegangan pada kedua sisi dari
saklar dan kemudian mengirimkan informasi tersebut ke DG yang menyuplai
16
bagian terpisah sehingga dapat disinkronkan lagi dengan sistem untuk kemudian
dihubungkan kembali dengan menutup saklar [10].
Dalam dokumen
Studi Voltage Stability Index Pada Jaringan Distribusi Yang Terinterkoneksi Dengan Disributed Generation
(Halaman 102-109)