• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan analisa data dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang ingin

disampaikan penulis, anatara lain:

1. Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat PT. Mercedes-Benz

Distribution Indonesia Ciputat Melalui Program Pelatatihan Keterampilan

Otomotif

Saran penulis dalam tahapan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat PT.

Mercedes-Benz Distribution Indonesia melalui program pelatihan keterampilan otomotif

adalah PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia di dalam aksi dan komunikasi agar

memberikan informasi mengenai pelatihan keterampilan otomotif lebih sering agar

masyarakat.

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Saran penulis dalam faktor pendukung yaitu PT. Mercedes-Benz Diharapkan

dapat mempertahankan kerjasama yang baik dengan para dealer dan pemilik armada

angkutan dalam penyerapan lulusan, fasilitas pendidikan dan pelatihan yang sudah

modern dan memadai diharapkan dijaga dengan baik karena dengan fasilitas yang bagus

kegiatan pelatihan keterampilan otomotif dapat berjalan dengan baik.

Faktor penghambat yaitu perusahaan diharapkan dapat mengurangi beberapa

standar persyaratan yang menyebabkan para calon siswa gagal masuk tes di tempat

pelatihan keterampilan otomotif, dan PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia

diharapkan dapat meberikan penyuluhan terhadap masyarakat agar masyarakat dapat

tertarik terhadap program pendidikan non-formal.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anshori, Ibnu, Modul Pelatihan Guru Lintas Agama Berbasis HAM. Jakarta: Komisi

Perlindungan Anak Indonesia, 2007

Banthos, Basir, Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Makro. Jakarta:

Bumi Aksara, 2004

Cordoso, Faustino Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset,

1995

Fadhilah, Amir, “Budaya Politik Kyai di Pedesaan : Studi Kasus Kyai Pesantren di

Kabupaten Pekalongan.” Tesis S 2 Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian

Bogor. 2004

Gulo, W, Strategi Belajar Mengajar. Jakartta: Grafindo, 2002

Hamalik, Oemar, Manajemen Pelatihan Ketenaga Kerjaan, Pendekatan Terpadu:

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2005

Isbandi Rukminto, Adi, Pemikiran-Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2002

Isbandi Rukminto, Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, dan Intervensi

Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. 2003

Makmur, Syarif, M.si. Drs, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektifitas

Organisasi: Kajian Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2008

Moleong, J. Lexi, Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004

Newman, Lawrence. W. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative

Approaches 4

th

. Edition

,

USA, Pearson Education Company. 2000

Notoadmojo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2003

Poerwandari, Kristi. E, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologis. Jakarta:

LPSP3-UI, 1998. Cet ke-1

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka. 2003

Probis, Soepomo Sita, “Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Prinsip GCG”

Harian Republika, Rabu 24 Oktober 2004

Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2004

Samana, A, S.pd. Drs, Sistem Pengajaran Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)

dan Perkembangan Metodologisnya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika

Aditama. 2005

Sutopo, B. Heribertus, Metodologi Penelitian Kualitatif. Metodologi Penelitian untuk

Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1996

Tim Penyusunan Kamus Pusat dan Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998

Vrendenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia, 1978

INTERNET

Panduan Wawancara

Nama : Bpk. Eko Setiyodiwarno Jabatan : Deputy Direktur

Waktu : Pkl. 12.00 – 13.00 WIB Tempat : Diruangan kantor.

1. Kapan dan bagaimana sejarah berdirinya PT. Mercedes-Benz Indonesia? Jawab:

Kalau saya diminta menjelaskan sejarah perusahaan ya itu memang bagian dari kewajiban saya berdasarkan persyaratan ISO 9001 dimana seorang pimpinan departemen seperti saya harus tahu sejarah perusahaan. Tapi sembentar ya, biar pasti saya mesti buka contekan dulu boleh kan?, begini sejarahnya, anda copy saja deh!:

1894 Kendaraan pertama Mercedes-Benz masuk ke Indonesia, Benz-Model Phaeton (2000 cc 1 cylinder 5 hp for eight people), yang dimiliki oleh Susuhunan Surakarta

1907 Kendaraan pertama Daimler-Britse Daimler (4 cylinder 45 hp) di Indonesia, yang dimiliki oleh Susuhunan Solo. Jangan salah lho Sunan Solo itu njuga kaya. 1970 Kerja sama antara Mercedes-Benz dan Volkwagen

dalam perakitan kendaraan di Jakarta, terus dimulailah perakitan kendaraan niaga Mercedes-Benz di Tanjung Priok

PT Star Motor Indonesia didirikan sebagai agen tunggal

Daimler-Benz AG di Indonesia, berlokasi di Jl. Cik Ditiro, Jakarta

PT German Motor Manufacturing didirikan sebagai

pabrik pembuat dan perakit produk Daimler-Benz di Indonesia, berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara 1973 Mulai perakitan kendaraan sedan di Tanjung Priok 1978 Pendirian Pabrik Perakitan di Wanaherang Bogor

Pembukaan resmi Apprentice Training Center dan

1979 Berakhirnya kerja sama antara Perakitan Bus di Wanaherang dengan Volkswagen

1981 Dimulainya perakitan truk

1982 Peresmian PT German Motor Manufacturing di Wanaherang

1983 Pendirian PT Star Engines Indonesia di Wanaherang 1985 Dimulainya perakitan mesin Mercedes-Benz oleh PT

Star Engine Indonesia

1996 Memperoleh sertifikasi ISO 9001 menjadi perusahaan manufacturing pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi

17 Nopember

1998

Penggabungan DaimlerChrysler Indonesia Daimler-Benz AG dengan Chrysler Corp. USA

Maret 2000 Pengambil alihan PT Star Engine Indonesia oleh PT German Motor Manufacturing

Juni 2000 PT Star Motors Indonesia berganti nama menjadi PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia

PT German Motor Manufacturing berganti nama

menjadi PT DaimlerChrysler Indonesia 31 Januari

2008

• PT DaimlerChrysler Indonesia berganti nama menjadi PT Mercedes-Benz Indonesia

PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia berganti

nama menjadi PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia

2. Apa visi dan misi, dari PT. Mercedes-Benz Indonesia? Jawab:

Nah ini justru makanan sehari-hari, malah wajib ditempelkan di dinding. Visi

Menjadi nomor 1 dalam hal Mutu, Citra dan Keuntungan dalam sector Automotive di Indonesia

Misi

1. Melampaui kepuasan pelanggan dalam segala hal yang kita lakukan 2. Secara terus menerus meningkatkan efektivitas Sistem Management

Mutu dan Proses Bisnis

3. Secara terus menerus meningkatkan mutu produk dan layanan

4. Mempunyai kultur perusahaan yang berorientasi pada team dan keterbukaan dengan melibatkan seluruh karyawan melalui kepemimpinan dan penerima delegasi tanggung jawab

5. Sadar akan kelestarian lingkunan

3. Dalam konteks CSR dan Community Relation, sejak kapan perusahaan mulai melibatkan diri pada kegiatan sosial bagi stakeholder?

Jawab:

Mercedes-Benz itu sudah sangat peduli dari awal, jadi perusahaan telah memulai kegiatan CSR dan Community Relation berdirinya di Indonesia yaitu pada tahun 1970-an, hanya saja pada saat itu sifatnya tidak terprogram dan hanya melakukan kegiatan dalam bentuk bantuan-bantuan spontan pada saat ada kebutuhan dari masyarakat. Masyarakat minta, kita memberi...begitulah nseterusnya.

Semakinh tumbuh bisnis di Indonesia, terutama setelah didirikannya Pusat Pelatihan pada tahun 1978, kegiatan Community Relation dan CSR mulai terfokus pada upaya peningkatan ketrampilan otomotif.. Haabis mau bikin apa lagi? Kan ini sudah jadi program perusahaan. Ini program yang sangat effisien baik bagi masyarakat maupun perusahaan karena sifatnya timbal balik. Perusahaan dalam upaya pemenuhan tenaga kerja trampil dan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan dalam bentuk pemberian kesempatan kerja dengan imbalan yang layak dan dilanjutkan dengan kemungkinan pengembangan karir yang baik. Jadi apa coba kurangnya?

4. Mengapa pelatihan ketrampilan otomotif yang dipilih oleh perusahaan dalam konteks Community Relation ini?

Jawab:

Kalau anda mempunyai keahlian dibidang ”menjahit”, apa akan membuka kegiatan dibidang ”memasak”? Tentunya tidak kan? Yang bener aja!!!. Ini tentunya sangat berseberangan dengan bidang keahlian kita yang beresiko membuahkan hasil yang tidak optimal alias buang-buang energi dan biaya. Mendingan buat piknik karyawan saja biar mereka seneng.

Perusahaan mengambil bidang ketrampilan otomotif sebagai kegiatan pokok karena karena beberapa pertimbangan bisnis, sosial dan efisiensi bagi perusahaan sebagai pelaku bisnis, masyarakat sebagai peserta program dan sosial dalam memberikan kesempatan belajar dan kesempatan kerja pasca program. Hebat kan?

Dengan program pelatihan ketrampilan otomotif tidak perlu dilakukan persiapan dan investasi yang dimulai dari ”nol”, dalam hal ini perusahaan dapat sekaligus memanfaatkan sumber daya dan sumber dana yang memang dianggarkan oleh perusahaan guna pengembangan bisnis. Memang dalam hal ini diperlukan pengembangan dan expansi kapasitas seiring dengan peningkatan kebutuhan di masyarakat dan perusahaan yang terus berkembang secara paralel. Manfaatnya instant bagi perusahaan maupun masyarakat.

Tahu nggak?, kalau diibaratkan ini seperti tanam cabe, panen terus makan...langsung terasa pedesnya. Kalau gagal ya jadi sakit perut gitu.

5. Manfaat apa yang dirasakan oleh perusahaan (management) dari kegiatan Community Relation ini?

Jawab:

Kalau nggak ada manfaatnya ngapain juga dijalankan? Kita disini selalu membidik sasaran dengan tepat... meleset ya berarti buang peluru dong.

Bagi perusahaan jelas seperti tadi saya jelaskan bahwa perusahaan akan memenuhi kebutuhan tenaga trampil melalui program dan bersamaan dengan itu perusahaan juga memiliki eksistensi yang baik di mata publik. Pada saat masyarakat mengalami kesulitan akan biaya pendidikan dan ditambah lagi dengan lapangan pekerjaan, perusahaan membuka peluang bagi mereka yang berprestasi untuk belajar dan sekaligus jaminan masa depan.

6. Bagaimana tahapan pelaksanaan community relations melalui program pelatihan keterampilan otomotif yang dilakukan oleh perusahaan?

Jawab:

Tahapan-tahapan kami ya seperti biasa...mulai dari analisa kebutuhan perusahaan dalam pengembangan jaringan bisnis dan kondisi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan kesempatan belajar dan lapangan kerja. Terus data itu kita olah untuk menyesuaikan program bagi calon peserta dan kebutuhan jaringan. Habis itu kita hitung deh sumber daya, biaya bagi pelaksanaan program serta kapasitas tempat pelatihan,

Kalau sudah siap semua saya terus kerahkan tim buat menyebar informasi kepada publik tentang akan dimulainya program pelatihan dan sekaligus melakukan rekruitment bagi calon peserta program. Evaluasi sudah pasti dong dilakukan secara berkala dimulai dari awal program, pertengahan, akhir program dan dilanjutkan dengan evaluasi rutin terhadap para lulusan dengan tindak lanjut pelatihan untuk tingkat yang lebih tinggi.

7. Apakah PT. Mercedes-Benz menjalin kerjasama dengan perusahaan atau lembaga lain dalam pelatihan keterampilan otomotif?

Jawab:

Wah...kalau tidak ada mereka kita tidak bisa apa-apa. Siapa yang mau beri kesempatan praktek kerja lapangan? Terus sapa juga yang

mau pakai tenaga lulusan? Masa habis latihan 3 tahun terus jadi pengangguran? Sayang dongggg.

Dalam pelatihan ketrampilan otomotif PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia bekerja sama dengan Dealer Resmi Mercedes-Benz dan Pemilik Armada Angkutan (bus dan truk) yang di seluruh Indonesia. Kerja sama yang dilakukan disini dalam bentuk pemanfaatan bengkel dealar dan pemilik armada sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan (On The Job Training) yang dilanjutkan dengan penempatan para lulusan diklat untuk bekerja di bengkel dealer dan pemilik armada Mercedes-Benz. Kan dari tadi saya sudah bilang...”.jaminan masa depan bagi para lulusan”.

8. Selama ini apakah ada keluhan dari pengguna tenaga lulusan dari lembaga pelatihan ini, misalnya karena kemampuan mereka pada saat diterjunkan bekerja di lapangan?

Jawab:

Bukan manusia kalau nggak ngeluh, biar baik tetep saja pera pemakai lulusan pada ngeluh. Tapi bagus sih buat kami terus berusaha meningkatkan program.

Kami sudah cukup tua...30 tahunan lebih. Dengan perjalanan yang sudah sepanjang ini pastilah ada masukan-masukan dari pengguna lulusan mengenai mutu ketrampilannya. Bagi kami keluhan seperti itu justru jadi masukan berharga bagi guna meningkatkan mutu program secara berkesinambungan. Kami tidak pernah diam diri baik ada keluhan maupun tidak ada keluhan. Faktor pemicu pengembangan bagi kami adalah kemajuan teknologi yang diterapkan di bidang otomotif. Pokoknya maju terus demi mutu.

9. Langkah-langkah apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pelatihan?

Jawab:

Kalau soal langkah, kami ini nggak pernah berhenti melangkah biarpun kadang-kadang terasa cape juga. Bukan Cuma langkah...tapi lari biar bisa ngejar.

Buat fasilitas pelatihan kami terus menerus melakukan investasi peralatan dan model yang dipergunakan dalam pelatihan guna menyesuaikan diri terhadap perkembangan kendaraan di pasar. Dan terhadap sumber daya manusia perusahaan secara rutin mengirimkan tenaga instruktur untuk mengikuti pelatihan baik didalam maupun di luar negeri. Tenaga instruktus juga harus menjalani sertifikasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan pusat di Jerman.

Soal peningkatan mutu instruktur, kita nggak main-main dan jelas nggak mau sampai malu di lapangan. Yang kita usung itu logo ”bintang” lhoooo.

10.Apakan ada rencana perusahaan untuk mengembangkan program Community Relation dalam bentuk lain?

Jawab:

Sementara ini dulu deh sampai kita merasa bener-bener mampu dan perlu untuk melakukan nyang lainnya.

Sementara ini kami masih fokus pada kegiatan latihan ketrampilan otomotif dalam konteks pemenuhan kebutuhan dan manfaat timbal balik. Pada masa-masa mendatang tetap terbuka kemungkinan bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi kegiatan yang masih dalam koridor pelatihan ketrampilan akan tetapi target kelompoknya berkembang ke sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya dalam upaya peningkatan mutu program pendidikan dan pelatihan di Indonesia. Yaaahhh, biar dikit tapi kan sudah bantu pemerintah

Nama : Benz Susanto Jabatan : Siswa

Waktu : Pkl. 12.00 – 13.00 WIB Tempat : Di asrama

1. Sudah berapa lama anda berada di tempat pelatihan keterampilan otomotif di PT. Mercedes-Benz Ditribution Indonesia ini?

Jawab:

Saya sekarang sudah berada di tahun ketiga, berarti sudah hampir selama 3 tahun saya berada dan mengikuti program pelatihan disini. Sebentar lagi pelatihan saya akan selesai dan akan diakhiri dengan wisuda.

2. Dari mana anda mengetahui tentang adanya tempat pelatihan keterampilan otomotif di PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia ini?.

Jawab:

Saya tahu adanya tempat pelatihan ini pas saya liat dari salah satu berita di Metro TV yang menayangkan acara wisuda para lulusan. Beberapa hari kemudian saya membaca iklan dikoran yang menyebutkan bahwa PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia membuka pendaftaran angkatan baru untuk pelatihan., kemudian saya datang ke Ciputat dan mendaftarkan diri untuk mengikuti program. 3. Alasan anda untuk masuk di tempat pelatihan keterampilan otomotif itu apa?

Jawab:

Alasan saya masuk sini ya karena memang dari awal saya memang tertarik sama otomotif dari kecil, jadinya saya kembangkan lagi dengan baik di tempat pelatihan ini.

4. Oh...Jadi anda memang sudah niat dari awal untuk masuk tempat pelatihan keterampilan otomotif disini?

Iya mbak, lagi pula saya juga pengen buka bengkel mbak makanya saya belajar di sini.

5. Terus bagaimana menurut anda tentang pelatihan keterampilan otomotif di PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia?

Jawab:

Pelatihan disini dilakukan secara profesional dengan tenaga instruktur yang handal dan para lulusan disini juga dapat sertifikasi dari Jerman. Peralatan yang dipergunakan disini semuanya sangat lengkap dan bahkan pas kita praktek kita pake mobil baru sebagai model. Udah gitu para siswa diwajibkan tinggal di asrama selama pelatihan jadinya kesempatan untuk berdiskusi, belajar dalam waktu ektra sangat besar. Pokoknya, lulusan dari sini dijamin jadi teknisi yang trampil dan pastinya bakalan dapat lapangan kerja tanpa harus melamar kesana kemari pada saat lulus nanti.

6. Wah enak banget dong kalau gitu, lulus langsung dapat kerjaan jadinya nggak perlu repot-repot buat ngelamar sana sini?

Jawab?

Iyalah, soalnya disini kerjasama sama dealer-dealer Mercedes-Benz yang ada diseluruh Indonesia, bahkan kita juga bisa bekerja di luar negeri.

7. Terus selama anda melaksanakan pendidikan pelatihan keterampilan otomotif disini, anda merasa kesulitan pas kapan?

Jawab :

Yang paling susah disini itu pas di tahun ketiga, soalnya waktu pas di tahun pertama dan kedua kita diarahkan pada spesialisasi diagnosa kerusakan dan kita juga harus bisa mengambil keputusan dengan tepat untuk penggantian suku cadang. Kalau misalnya sekali salah analisa maka uang puluhan juta yang merupakan harga suku cadang yang salah ganti Cuma keluar sia-sia Cuma gara-gara salah analisa doang, jadi sama kaya dokter spesialis, kalau misalnya salah bedah wah nyawa paien kan yang jadi taruhannya mbak, ya kan?(sambil tersenyum)

8. Wah ternyata susah juga ya mas belajar otomotif?harus butuh kesabaran buat nyari kerusakan mobilnya?

Jawab:

Ya iyalah mbak, kalau kita nggak sabar ya kasian entar mbak sama customernya dan entar kitanya juga kena marah.

9. Apa sih faktor pendukung dan Faktor penghambat yang anda rasakan selama melaksanakan pelatihan keterampilan otomotif disini?

Jawab :

Faktor pendukung disini kita belajar keterampilan otomotif disini yaitu kerena PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia Ciputat mempunyai Hubungan erat antara training center dengan dealer dan para pemilik armada yang menjamin tersedianya lapangan kerja pada saat kita lulus nanti. Ini yang merupakan pendorong semangat yang sangat tinggi dan memberikan rasa aman bagi kita tentang masa depan yang cukup menjanjikan”.

Terus faktor penghambatnya belajar disini yaitu pas kita ragu sama pendidikan yang bersifat non-formal ini, soalnya orang tua kita suka nanya gimana nantinya kamu kerja kalau kamu ikut pendidikan yang non formal yang ngga ada ijazahnya. Tapi kita para siswa disini meyakinkan orang tua bahwa mereka jangan khawatir kalau masalah kerjaan, soalnya disini kalau lulus pastinya sudah bakalan keterima kerja di dealer-dealer.

10. Ya sudah kalau begitu mas, makasih ya atas waktunya! Jawab:

Nama : Rachmat Fauzan Jabatan : Siswa

Waktu : Pkl. 16.00-15.00 WIB Tempat : Di asrama

1. Sudah berapa lama anda berada di tempat peltihan keterampilan otomotif di PT. Mercedes-Benz Ditribution Indonesia ini?

Jawab:

Saya sekarang sudah 3 tahun saya berada dan mengikuti program pelatihan disini. Sebentar lagi akan ujuan akhir tahun kedua dan akan dilanjutkan dengan pemograman tahun ketiga.

2. Dari mana anda ketahui tentang adanya tempat pelatihan keterampilan otomotif di PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia ini?.

Jawab:

Pas saya lagi UAS di sekolah terus ada petugas dari PT. Mercedes-Benz Distiburion Indonesia yang datang ke sekolah terus mereka pada masang brosur tentang penerimaan siswa baru di ciputat untuk pelatihan keterampilan otomotif.

3. Terus anda langsung tertarik nggak sama brosur tersebut? Jawab:

Ya...awalnya sich nggak mbak soalnya saya awalnya mau nyoba daftar ke perguruan tinggi. Tapi berhubung orang tua saya nggak punya biaya buat nguliahin saya di perguruan tinggi jadinya saya nyoba-nyoba daftar disini lagi pula nggak ada salanya juga daftar disini soalnya udah terkenal sich mbak tempat disini apalagi kalau udah lulus pasti langsung keterima kerja dimana aja.

4. sekarang setelah anda belajar disini menurut anda gimana? Jawab:

Ya...enak-enak aja sich mbak apalagi orang-orangnya pada seru-seru semua nggak pada sombong-sombong, soalnya disini semua orang sama, sama-sama belajar.

5. Bagaimana menurut anda tentang pelatihan keterampilan otomotif di PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia?

Jawab:

Menurut saya ini pelatihan keterampilan otomotif disini yang sangat baik dan bersifat sosial, soalnya sangat membantu kami yang berasal dari daerah dan dari kalangan yang kurang mampu karena pelatihan disini tidak menguras biaya. Yang penting disini adalah kemauan dan kesungguhan para siswa dalam menjalani program. Tentang fasilitas disini benar-benar sangat menjamin siswa yang mengikuti program dengan baik karena semua tersedia secara lengkap dan mutakhir.

6. Memangnya disini fasilitas yang disediakan apa saja? Jawab:

Disini kita disediakan asrama, satu kamar ditempati empat siswa, ada lapangan olah raga, terus fasilitas lainnya yaitu alat-alat yang dipake buat praktek disini semuanya lengkap.

7. Selama anda melaksanakan pelatihan keterampilan otomotif disini, kapan anda merasakan kesulitan dalam pelatihan?

Jawab :

Disini saya benar-benar merasa kesulitan pas pada tahun pertama, tahun pertama disini merupakan tahun yang terberat bagi para siswa. Disamping harus beradaptasi dengan banyak hal baru yang belum pernah saya temui selama di SMU, saya harus mempelajari dan mempraktekkan banyak hal yang saya sendiri merasa berontak sama tujuan yang masih sangat ngambang bagi saya meskipun dijelaskan berkali-kali oleh para instruktur dan pembimbing praktek kami

8. Kalau boleh saya tahu maksudnya dari jawaban anda ngambang itu seperti apa?

Jawab:

Maksudnya itu tujuan program di tahun pertama yang masih ngambang buat saya yang baru mempelajarinya, karena kita harus beradaptasi sama hal baru yang belum pernah ditemui udah gitu kita juga mempelajari dan mempraktekkan banyak hal yang kita sendiri nggak tahu.

9. Apa sih faktor pendukung dan Faktor penghambat yang anda rasakan selama melaksanakan pelatihan keterampilan otomotif disini?

Jawab:

Kalau buat saya sich disini faktor pendukungnya kita bisa belajar mau teori atau praktek, baik itu di dealer maupun di training center selalu tersedia dan ditambah lagi sama sarana belajar yang benar-benar sangat memadai.

Kalau yang faktor penghambatnya itu awalnya saya beranggapan

Dokumen terkait