• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, penulis mengemukakan beberapa saran-saran sebagai berikut:

1. Rumah Komunitas Angklung

a. Meningkatkan kerjasama pada pemerintah kota Bandung dan Dinas Pariwisata Kota Bandung

b. Merangkul seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya masyarakat sekitar Rumah Komunitas Angklung Mang Udjo dalam melestarikan kesenian daerah khas Jawa Barat

2. Pemerintah Kota Bandung

a. Pemerintah seharusnya lebih peka terhadap kendala yang dihadapi oleh Rumah Komunitas Angklung mang Udjo dalam hal infrastruktur dan sarana prasarana

106

b. Menjalin kerjasama yang baik antara Pemerintah Kota Bandung dengan Rumah Komunitas Angklung Mang Udjo

3. Dinas Pariwisata Kota Bandung

a. Dinas Pariwisata Kota Bandung sebaiknya lebih strategies dalam melaksanakan fungsinya terkait mempromosikan keberadaan Rumah Komunitas Angklung mang Udjo melalui media social maupun media elektronik ke seluruh pelosok tanah air

b. Menjalin kerjasama yang baik antara dinas pariwisata Kota Bandung dengan Rumah Komunitas Angklung Mang Udjo

4. Pengunjung

a. Pengunjung sebagai penonton sebaiknya mampu untuk mengambil manfaat dan nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukan angklung, antara lain nilai kerjasama, nilai sosial, nilai kepemimpinan dan demokrasi.

b. Menyerap nilai-nilai kerjasama, demokrasi, kepemimpinan dan nilai sosial untuk kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari 5. Jurusan PKn

a. Menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dalam bermain angklung antara lain nilai kedisiplinan, nilai kerjasama dan nilai kemandirian agar mampu diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

b. Jurusan PKn diharapkan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai budaya-budaya lokal yang masih tetap relevan hingga saat ini c. Mengimplementasikan rasa cinta terhadap budaya lokal dengan

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Irwan. (2010). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azhari, A dan Asri A. (2011). Jurus Kilat Jago Main Angklung untuk Pemula & Profesional. Jakarta: Laskar Aksara

Astuti, D. (2009). Lagu dan Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.

Budimansyah, D. dan Karim, S. (2008). PKN dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Chodijah, Imas Siti. (2011). Kajian tentang Nilai-nilai Budaya dalam Upacara Seba di Situs Kabuyutan Ciburuy (studi deskriptif di situs Kabuyutan Ciburuy Kecamatan Bayongbong Garut). Skripsi pada FPIPIS Bandung: Tidak diterbitkan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1997). Pembinaan Nilai Budaya melalui Permainan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Depdikbud

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. (2006). Nilai Budaya pada Karya Sastra Sunda. Bandung: Departemen Kebudayaan & Pariwisata

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. (1997). Pembinaan Nilai Budaya dalam Lingkungan Keluarga. Yogyakarta: Depdikbud

Engkoswara. (2007). Revitalisasi Budaya Bangsa Menuju Indonesia Sejahtera 2020. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI

Garna, Judistira K. (2008). Budaya Sunda: Melintasi Waktu Menantang Masa Depan. Bandung: Lemlit Unpad

Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Herawati, I. dkk. (2004). Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Using Banyuwangi Jawa Timur. Yogyakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata

Ikbar, Yanuar. (2012). Metode Penelitian Sosial Kualitatif: Panduan Membuat Tugas Akhir/Karya Ilmiah. Bandung: PT. Refika Aditama

108

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. (2005). Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Nelayan Jepara Jawa Tengah. Yogyakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. (2005). Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Nelayan Madura.Yogyakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

Kosasih-Djahiri, A. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dan Games dalam VCT. Bandung: Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Kusherdyana. (2011). Pemahaman Lintas Budaya dalam Konteks Pariwisata dan

Hospitalitas. Bandung: Alfabeta.

Kymlicka, Will. (2011). Kewargaan Multikultural. Jakarta: LP3ES.

Malihah, E. Setiadi, Hakam A Kama & Effendi Ridwan. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Malihah, E. dan Usman K. (2011). Pengantar Antropologi. Bandung: CV Maulana Media Grafika.

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Masunah, J. Dkk. (2003). Angklung di Jawa Barat sebuah Perbandingan.

Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional (PAST UPI).

Moleong, Lexy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Mulyana, Yoyo. (2011). Pendidikan Sastra dan Karakter Bangsa. Bandung:

jurdik sastra asia FPBS UPI

Munandar, Soelaeman M. (2000). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: PT Refika Aditama.

Mutakin, A. Dasim, B. Dan Gurniwan, K.P. (2004). Dinamika Masyarakat Indonesia. Genesindo: Bandung

Nurmalina, K. dan Syaifullah. (2008). Memahami Pkn. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Patilima, Hamid. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Permadi, Dadi & Arifin Daeng (2010). Kepemimpinan Transformasional Kepsek dan Komite Sekolah. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa

Permana, R.C.E. (2010). Kearifan Lokal Masyarakat Baduy Dalam Mitigasi Bencana. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Prasetya, Hikmat Bhawika. (Bhawikah@gmail.com). (2012, 17 Maret). Penelitian. E-mail kepada Rani Karnita (ranikarnita@rocketmail.com). Putri, N.R.C. (2008). Pembelajaran Angklung dalam Kegiatan Ekskul di SMP

Negeri 3 Bandung. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Radmila, Samita. (2011). Kearifan Lokal: Benteng Kerukunan. Jakarta: PT Gading Inti Prima

Rahmat dkk. (2010). Pembelajaran PKn. Bandung : Laboratorium PKn UPI. Ranjabar, Jacobus. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia suatu Pengantar.

Bogor: Gholia Indonesia

Sachari, Agus dan Yan yan, S. (2000). Desain dan Dunia Kesenirupaan Indonesia dalam Wacana Transformasi Budaya. Bandung: ITB

Sary, T.N. (2011). Pembelajaran Angklung Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Subang. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sapriya, Rahmat dan Sundawa, D. (2010). Konsep Dasar PKn Edisi Revisi. Bandung : Laboratorium PKn UPI.

Sudirwo, Daeng. (2005). Pendidikan Kewargangeraan Pada Perguruan Tinggi. Bandung: CV Randu Alas Bandung

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Syafii, Sulhan. (2009). Udjo Diplomasi Angklung. Jakarta : PT Grasindo.

Wahab, Abdul Aziz., dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan PKn. Bandung: Alfabeta

110

Wuryan, S. dan Syaifullah. (2009). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Jurnal

Abdul-Muthalib, Suriakusumah. (2006). “Masalah Perbedaan Suku Bangsa, Persatuan dan Kesatuan Bangsa, dan Kepemimpinan di Indonesia. Jurnal Civicus. (1), (6), 393-401.

Adrianto, Ambar. (2004). “Pengaruh Teknolohi Informasi terhadap Relasi Sosial Kasus di Desa Kecemen. Jurnal Patra Widya Seri Sejarah dan Budaya.

(5), (2), 176.

Sadilah, E. (2009).”Kearifan Lokal Masyarakat Petani Cengkeh di Ngebel,

Ponorogo Jawa Timur”. Jurnal Patra Widya Seri Sejarah dan Budaya. 10, (1), 143-178.

Saleh, F. (2010). “Orientasi Nilai Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh dalam Perspektif Kearifan Lokal Budaya Sunda sebagai Landasan Pembangunan

CSR di Jawa Barat”. Warta Bapeda Provinsi Jawa Barat. 15, (4), 29-36.

Setiawan, Deny. (2009). “Paradigma PKn Demokratis di Era Global”. Jurnal Civicus. (2), (2), 128.

Sujarno. (2009). “Upacara Tradisional Hak-hakan Fungsi dan Nilainya Bagi

Masyarakat Pendukungnya (Sebuah Kajian Kearifan Lokal)”. Jurnal Patra

Dokumen terkait