• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN

5.2 Saran

Berdasarkan pengamatan yang diakukan penulis di KPAD Kota Pematang Siantar, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan sebaiknya menggunakan sistem otomasi perpustakaan seperti menggunakan OPAC dalam penelusuran bahan pustaka.

2. Mengadakan promosi agar masyarakat lebih tertarik ke KPAD Kota Pemaatang Siantar. Seperti membagikan brosur ke sekolah-sekolah dan kepada masyarakat sekitar.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Menurut Hermawan dan Zen dalam bukunya Etika Kepustakawanan (2006 : 30) menyatakan bahwa, “Perpustakaan Umum adalah Perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya”.

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 3) “Perpustakaan Umum adalah Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum”.

Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009 : 70) yang dimaksud dengan Perpustakaan Umum adalah “A library or library system that provides unrestricted access to library resources and service free of charge to all the resident of a given community,district,or georapich region,supported wholly or in part by public funds”. Berdasarkan definisi di atas menyatakan bahwa Perpustakaan Umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu yang di dukung penuh atau sebagian dari dana masyarakat.

Menurut Sulistyo-Basuki yang dikutip Sutarno (2006 : 38) menyatakan bahwa: “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat di pahami perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh masyarakat, perpustakaan didanai oleh masyarakat dan memberikan layanan gratis kepada masyarakat.

2.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Menurut Manifesto perpustakaan umum Unesco dalam Sulistyo-Basuki yang dikutip oleh Rahayuningsih (2007 : 5) menyatakan bahwa Perpustakaan Umum mempunyai tujuan utama yaitu :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membatu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik. 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat

terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka fungsi ini disebut fungsi pendidikan seumur hidup.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi msyarakat sekitarnya.Perpustakaaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Hal senada dikemukaan oleh Hermawan dan Zen (2006: 31) tujuan perpustakaan umum yaitu:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang masa.

Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapat informasi secara mudah, cepat, dan tepat dalam meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kesejahteraan. Disamping itu perpustakaan umum juga berperan sebagai kultural yang bertugas menumbuhkan apresiasi masyarakat dibidang keterampilan budaya.

2.3 Fungsi Perpustakaan

Untuk mencapai tujuan perpustakaan umum yang diuraikan di atas, perpustakaan harus semaksimal mungkin untuk melakukan fungsinya dengan baik. Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2006 : 6) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah :

1. Pengolahan dan penyiapan bahan pustaka 2. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi

pendayagunaan koleksi 3. Pemsyaratan perpustakaan

4. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil dan lain-lain

5. Pengelolaan ketatausahaan perpustakaan

6. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana/prasarana

Menurut Siregar dalam bukunnya yang berjudul Perpustakaan energi pembangunan bangsa (2004 : 76) fungsi perpustakaan umum adalah:

1. Membantu orang-orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak) menjadi mengetahui informasi.

2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca.

3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahaan karir.

4. Memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, mengolah, melestarikan, menyebarluaskan informasi, mengembangkan kebiasaan membaca penyimpanan, pendidikan, penelitian, informasi dan mempromosikan kebudayaan.

3.1 Pengertian Pelayanan Pengguna

Menurut Soeatminah (2000 : 1) “Pelayanan pengguna adalah tugas melayani pengguna perpustakaan dalam menggunakan bahan pustaka yang telah disediakan di perpustakaan”.

Menurut Rahayuningsih (2007 : 84) “Pelayanan pengguna merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan”.

Menurut Lasa H.S (2000 : 122) Pelayanan pengguna merupakan semua kegiatan pelayanan pengguna kepada yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan.

Menurut Wahyudi, Upeno (2001 : 123) “Pelayanan pengguna adalah kegiatan yang melayani peminjaman bahan-bahan pustaka”.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pelayanan pengguna adalah kegiatan pemberian bantuan kepada pengguna untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan agar para pengguna dapat memanfaatkan bahan pustaka sebaik-baiknya.

3.2 Fungsi Pelayanan Pengguna

Menurut Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud (2004 : 3), “mempertemukan pengguna dengan bahan pustaka yang diminati”.

Menurut Sumardji (2002 : 27), Fungsi pelayanan pengguna yaitu harus dapat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pengguna antara lain :

1. Membantu pengguna perpustakaan untuk menemukan informasi atau sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.

2. Memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memperoleh buku yang diperlukan dengan cepat dan tepat.

3. Mengetahui bahan pustaka yang sedang dipinjam. 4. Mengetahui siapa peminjam bahan pustaka tersebut. 5. Menjamin bahan pustka yang dipinjam akan dikembalikan. 6. Mengetahui volume kegiatan peminjaman

7. Mengetahui siapa yang dapat memakai ataupun meminjam bahan tersebut. Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami bahwa fungsi pelayanan pengguna adalah memberikan stimulasi dan guidance untuk memenuhi minat dan kebutuhan anak

mahasiswa/mahasiswi yang sedang mengerjakan laporan dan proyek lainnya serta kegiatan mereka, memberikan bantuan kepada para pengajar dan perencanaan kurikulum dan ikut menyelesaikan problem khusus pengajar dan perencanaan kurikulum dan ikut menyelesaikan problem khusus dalam bidang kurikulum.

3.3 Jenis-jenis Pelayanan Pengguna

Menurut Darmono (2004 : 141) jenis-jenis pelayanan perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan sirkulasi 2. Pelayanan referensi

3. Pelayanan pendidikan pamakai 4. Layanan Audiovisual

5. Layanan Terbitan Berseri

Menurut Rahayuningsih (2007 : 87) jenis-jenis layanan pengguna dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Layanan sirkulasi 2. Layanan referensi 3. Layanan koleksi 4. Layanan ruang baca

5. Layanan pendidikan pemakai

3.3.1 Pelayanan Sirkulasi

Menurut Darmono (2004 : 141) “Pelayanan peminjaman bahan pustaka (sirkulasi) adalah layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan”. Adapun proses layanan sirkulasi meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Keanggotaan 2. Peminjaman 3. Pengembalian 4. Perpanjangan 5. Penagihan 6. Pemberian sanksi

Menurut Rahayuningsih (2007 : 95) Pelayanan sirkulasi di perpustakaan merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan pengguna perpustakaan. Pengertian layanan sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi.

Menurut Bafadal-Ibrahim (2000 : 24), “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka”.

Menurut Sjahrial-Pamunjtak (2000 : 97), “Sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca didalam perpustakaan maupun dibawah keluar perpustakaan”.

Sedangkan menurut Zulfikar Zen (2006 : 93) “Layanan sirkulasi adalah Kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagian peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat dipergunakan pengguna secara maksimal.

3.3.1.1 Keanggotaan

Menurut Darmono (2004 : 142) Pendaftaran anggota adalah salah satu tugas layanan sirkulasi. Setiap perpustakaan harus menentukan siapa yang boleh dan berhak menjadi anggota perpustakaan. Selain itu perpustakaan juga menentukan persyaratan apa saja yang perlu dipenuhi oleh pengguna untuk menjadi anggota perpustakaan. Dalam hal ini perpustakaan melakukan pencatatan keanggotaan dalam pendaftaran anggota dan membuat kartu anggota yang digunakan untuk melaksanakan peminjaman.

Menurut Rahayuningsih (2007 : 86) keanggotaan merupakan tugas di bagian sirkulasi yang menerima pendaftaran anggota perpustakaan dan melayani perpanjangan keanggotaan. Jenis keanggotaan meliputi keanggotaaninterndanekstern. Anggota intern adalah anggota yang terdiri dari orang atau sekelompok orang yang berkaitan langsung dengan lembaganya. Anggota ekstern adalah anggota yang terdiri dari orang atau sekelompok orang yang tidak ada kaitannya dengan lembaganya.

Menurut Sulistyo Basuki (2006 : 257) Keanggotaan menyatakan bahwa bila seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan maka di harus mengisi formulir keanggotaan. Setelah selesai mengisi, formulir dikembalikan kepada petugas

masing-masing perpustakaan ada yang mensyaratkan uang iuran, foto diri dan foto copy tanda pengenal.

3.3.1.2 Peminjaman

Menurut Darmono (2004 : 143) Peminjaman koleksi merupakan salah satu kegiatan utama dalam sirkulasi. Kegiatan peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi. Jangka waktu peminjaman meliputi peminjaman jangka pendek (harian), peminjaman biasa (mingguan), dan peminjaman jangka panjang (bulanan).

Menurut Rahayuningsih (2007 : 88) “Peminjaman buku merupakan kegiatan peminjaman bahan koleksi yang dilakukan oleh pengguna danpetugas perpustakaan”.

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 97), “Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk d ibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”.

Menurut Perpustakaan Umum ; buku Pedoman (2004 : 7), prosedur meminjamkan bahan perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Pengguna menunjukkan tanda pengenal sebagai anggota perpustakaan 2. Petugas memriksa tanda pengenal pengguna

3. Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan perpustakaaan 4. Petugas meyerahkan bahan perpustakaan tersebut kepada pengguna

3.3.1.3 Pengembalian

Menurut Darmono (2004 : 145) “Kegiatan pengembalian adalah kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan koleksi yang dipinjamnya”.

Menurut Rahayuningsih (2007 : 97) “Kegiatan pengembalian adalah proses pengembalian bahan pustaka ke perpustakaan”.

Menurut perpustakaan umum ; buku pedoman (2004 : 81), langkah kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah :

a. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan

c. Mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku

d. Membubuhkan stempel pada “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kaartu peminjaman

e. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku

f. Mengembalikan kartu pinjam ke dalam kotak kartu ujian

g. Mengelompokkan buku menurut nomor kode bukunya untuk dikembalikan ke dalam rak

h. Memilih buku

1. Yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada suatu tempat untuk dikirim ke unit perawatan

2. Yang rusak dan tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi

3.3.1.4 Perpanjangan

Menurut Darmono (2004 : 147) “Kegiatan perpanjangan adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah dipinjam sesuai kurun waktu yang ditentukan.Perpanjangan koleksi biasanya dilakukan satu kali periode peminjaman”.

Menurut Rahayuningsih (2007 : 96) “Kegiatan perpanjangan adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah dipinjam sesuai kurun waktu yang ditentukan”.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan umum (2004 : 820), “Memperpanjang masa pinjam adalah ijin untuk memperpanjang masa pinjam buku setelah habis masa pinjamnya diberikan jika tidak ada pengguna lain menempah buku tersebut”.

Menurut perpustakaan umum : Buku Pedoman (2000 : 820), prosedur peminjaman adalah sebagai berikut :

1. Pengguna membawa bahan pinjam ke meja layanan 2. Petugas memeriksa formulir pemesanan

3. Jika tidak ada yang memesan, petugas membubuhkan tanggal kembali yang baru pada lembar tanggal kembali ( untuk perpanjangan manual, tanggal kembali baru juga dibubuhkan pada kartu pinjam dan kartu buku)

4. Jika ada yang memesan, petugas tidak memberikan perpanjangan untuk melaksanakan prosedur perpanjangan masa pinjam diperlukan :

a.Kartu pinjam b.Kartu buku

3.3.1.5 Penagihan

Menurut Darmono (2004 : 149) Kegiatan penagihan adalah kegiatan pemberitahuan kepada peminjam untuk meminta kembali koleksi yang dipinjam karena telah melampaui batas waktu peminjaman. Penagihan biasanya dilakukan paling banyak tiga kali pada setiap keterlambatan, misalnya penagihan pertama dilakukan tiga hari setelah keterlambatan, penagihan kedua dilakukan dua minggu setelah keterlambatan, dan penagihan ketiga dilakukan sebulan setelah keterlambatan.

Sarana penagihan koleksi meliputi:

1. Kartu penunjuk tanggal kembali, sebagai sarana pengecekan koleksi yang sudah waktunya kembali.

2. Kartu buku, yang menunjukkan identitas nomor anggota dan koleksi yang dipinjam.

3. Kartu peminjaman, untuk menunjukkan identitas peminjam.

4. Formulir penagihan, berisi nama dan alamat tertagih, identitas koleksi yang dipinjam serta batas akhir waktu peminjaman.

Menurut Martoadmodjo (2003 : 76 ) Penagihan adalah tuntutan yang diberikan kepada pengguna untuk memenuhi janji untuk mengembalikan bahan koleksi yang sudah dipinjam karna telah melampaui batas peminjaman”.

3.3.1.6 Pemberian Sanksi

Menurut Darmono (2004 : 151) Sanksi adalah suatu tindakan pemberian hukuman atas orang yang melakukan pelanggaran. Sanksi ini penting diberikan bagi pengguna yang melakukan pelanggaran, sebagai sarana untuk mendidik pengguna agar mentaati peraturan yang berlaku. Berat ringannya sanksi kepada pengguna tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan.

Jenis pelanggaran yang dilakukan antara lain: 1. Keterlambatan pengembalian koleksi.

2. Membawa koleksi tanpa melalui prosedur yang benar. 3. Mengembalikan koleksi dalam keadaan rusak.

4. Menghilangkan koleksi yang dipinjam. 5. Melanggar peraturan perpustakaan. Jenis sanksi yang diberikan antara lain:

1. Sanksi denda, besarnya denda ditentukan oleh kebijakan perpustakaan. 2. Sanksi administrasi, misalnya tidak boleh meminjam koleksi dalam kurun

Menurut Rahayunungsih (2007 :90) “Sanksi merupakan hukuman yang diberikan kepada pengguna yang melanggar peraturan perpustakan”.

Dalam buku pedoman perpustakaan umum : buku pedoman (2004 : 83), dinyatakan bahwa ada beberapa jenis sanksi yang dikenakan kepada pengguna antara lain :

a. Denda

b. Sanksi administrasi, misalnya tidak boleh meminjam bahan pustaka dalam waktu tertentu.

3.3.2 Pelayanan Referensi

Menurut Darmono (2004 : 152) “Layanan referensi adalahlayanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan, yang berisi informasi teknis dan singkat”.

Menurut Rahayuningsih (2007 : 103) “Layanan referensi atau layanan rujukan merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan pengguna perpustakaan”.

Menurut Lois Shores (2000 : 12) “Pelayanan referensi merupakan bagian pelayanan perpustakaan yang tugasnya menginterpretasikan seluruh koleksi perpustakaan untuk kepentingan pemakainya”.

3.3.2.1 Koleksi Referensi

Menurut Darmono (2000 : 91) koleksi referensi dapat dibedakan menurut cakupan dan jenis pertanyaan yang akan dijawab, yaitu :

a. Ensiklopedia

Cakupan isi : Memberi informasi atau uraian tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan.

b. Kamus

Cakupan isi : arti dan asal kata, definisi, cara pengejaan, cara pengucapan, sinonim, contoh penggunaan

c. Sumber biografi

Cakupan isi : Sumber macam ini memuat riwayat hidup berbagai orang. d. Direktori

Cakupan isi : direktori membuat nama, alamat dan kegiatan organisasi, lembaga atau orang terkemuka dalam suatu profesi.

Cakupan isi : bibliografi memberi informasi mengenai penerbitan, baik yng berupa buku maupun majalah.

f. Indeks dan abstrak

Cakupan isi : buku referensi semacam ini memuat informasi tentang karangan majalah.

g. Penerbitan resmi

Cakupan isi : data fakta resmi, undang-undang, peraturan, pengumuman dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Menurut Rahayuningsih (2007 : 93) Koleksi referensi adalah kumpulan atau kelompok koleksi pustaka yang terdiri dari bahan-bahan pustaka berisi karya-karya yang bersifat memberitahu/menunjukkan mengenai informasi tertentu yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai alat petunjuk atau konsultasi.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan referensi adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perpustakaan yang khusus menyatakan/menyajikan koleksi referensi kepada pengguna perpustakaan.

3.3.3 Pelayanan Pendidikan Pemakai

Menurut Darmono (200 : 156) Layanan yang diberikan oleh perpustakaan dalam rangka menambah pengetahuan pengguna tentang perpustakaan tersebut, kegiatan yang diberikan adalah membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna agar dapat memanfaatkan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien.

Menurut Rahayuningsih (2007 : 95) dilaksanakannya pendidikan pemakai, diantaranya adalah :

1. Agar pemakai menggunakan perpustakaan secara efektif dan efisien.

2. Agar pemakai dapat menggunakan sumber-sumber literatur dan dapat menemukan informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi.

3. Memberi pengertian kepada mahasiswa akan tersedianya informasi di perpustakaan dalam bentuk tercetak atau tidak.

4. Memperkenalkan kepada mahasiswa jenis-jenis koleksi dan ciri-cirinya. 5. Memberikan latihan atau petunjuk dalam menggunakan perpustakaan dan

sumber-sumber informasi agar pemakai mampu meneliti suatu masalah, menemukan materi yang relevan , mempelajari dan memecahkan masalah. 6. Mengembangkan minat baca pengguna perpustakaan

7. Memperpendek jarak antara pustakawan dengan penggunanya

Menurut Malley (2005 : 45) Pelayanan Pendidikan Pemakai merupakan suatu proses dimana pengguna perpustakaan untuk pertama kali diberi pemahaman dan pengertian sumber-sumber perpustakaan, termasuk pelayanan dan sumber-sumber

informasi yang saling terkait, bagaimana menggunakan sumber-sumber tersebut, bagaimana pelayanannya dan di mana sumbernya.

3.3.4 Layanan Ruang Baca

Menurut Rahayuningsih (2007 : 89) “Layanan ruang baca berupa penyediaan fasilitas untuk membaca/belajar di ruang-ruang perpustakaan”.

Menurut Sulistyo Basuki (2004 : 34) “Layanan ruang baca adalah ruangan yang disediakan perpustakaan untuk tempat pengguna membaca koleksi”.

Menurut Soeatminah (2000: 44) “Layanan ruang baca yaitu ruang khusus untuk pengguna membaca yang ada di perpustakaan”.

3.4.5 Layanan Koleksi

Menurut Rahayuningsih (2007 : 88) “Layanan koleksi adalah suatu kegiatan untuk melayankan berbagai jenis koleksi yang dimilikiperpustakaan”.

Menurut Soeatminah (2000 : 45) “Layanan koleksi merupakan layanan yang ada diperpustakaan yang mengenai semua jenis koleksi bahan pustaka”.

Menurut Martoadmojo (2003 : 78) “Layanan koleksi merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan layanan di perpustakaan”.

3.4.6 Layanan Terbitan Berseri

Menurut Darmono ( 2000 : 158 ) “Layanan terbitan berseri dimaksudkan untuk memberikan informasi yang terdapat dalam terbitan berseri kepada pengguna dengan mudah, cepat dan aktual”.

Menurut buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 40) pelayanan terbitan berseri adalah “Kegiatan melayankan terbitan

berseri kepada pengguna perpustakaan misalnya jurnal, surat kabar, majalah, dan terbitan lain yang mempunyai kala terbit tertentu”.

3.4.7 Layanan Anak

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Umum (2000 : 65) “Layanan anak merupakan bentuk jasa yang diberikan oleh seseorang, institusi atau perusahaan kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan”.

Menurut Puji Astuti (2012 : 12) tujuan utama dari layanan anak antara lain adalah :

1. Menyediakan koleksi berbagai bentuk bahan pustaka, serta penyajiannya yang menarik perhatian anak dan mudah digunakan

2. Memberikan bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan bahan pustaka lainnya yang sesuai dengan usianya

3. Membina, mengembangkan dan memelihara kesenangan membaca dan mendidik anak belajar mandiri

4. Mempergunakan semua sumber yang ada di perpustakaan untuk menunjang pendidikan seumur hidup

5. Membantu anak untuk mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuan sosialnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perpustakaan digunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, dan berbagai layanan jasa yang telah ada sejak zaman dahulu. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, perpustakaan sebagai pusat informasi tentu mendukung pengguna dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan Umum(Public Libraries) merupakan salah satu pusat informasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi utama yang menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan informasi kepada masyarakat. Perpustakaan Umum bagi masyarakat menjadi tempat untuk mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang pada akhirnya masyarakat mendapat informasi yang baik dan berkualitas. Kegiatan utama di perpustakaan umum adalah melayani masyarakat sebagai pengguna perpustakaan. Perpustakaan amat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan bangsa, karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang dapat diraih umum.

Perkembangan suatu perpustakaan dapat dilihat dari kegiataan pelayanannya. Karena keberhasilan pelayanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh suatu perpustakaan. Pelayanan pengguna merupakaan tugas penting dalam penyelenggaraan perpustakaan, karena pelayanan pengguna merupakan suatu unit kegiatan yang mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan informasi sehingga pengguna dapat menelusuri, menemukan dan mempelajari informasi yang dibutuhkan sesuai kebutuhan. Secara umum pelayanan pengguna adalah salah satu kegiatan perpustakaaan yang penting dan harus dilakukan secara baik. Untuk melakukan tugas pelayanan dengan baik, pihak perpustakaan perlu mempelajari, memahami, dan mengerti akan kebutuhan penggunanya, sehingga dalam memberikan pelayanannya perpustakaan harus mengutamakan kepentingan pengguna perpustakaan sehingga fungsi perpustakaan benar-benar terlaksana. Jenis pelayanan pengguna yang terdapat di perpustakaan umu terdiri dari : pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, pelayanan pendidikan pemakai, pelayanan internet, dan pelayanan anak.

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (KPAD) Kota Pematang Siantar merupakan perpustakaan yang diharapkan mampu menyediakan sarana dan pelayanan yang baik bagi penggunanya untuk mendapatkan informasi, Hal ini sesuai dengan visi perpustakaan adalah terwujudnya pelayanan publik yang handal di bidang perpustakaan, arsip dan dokumetasi. Berdasarkan profil Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Pematang Siantar tahun 2014, memiliki koleksi buku berjumlah 800 judul dan 1366 eksemplar buku, selain itu juga terdapat majalah, tabloid, surat kabar, bahan audio visual berupa CD dan DVD. Jumlah pengguna ±150 perhari, adapun jam buka perpustakaan yaitu pada hari Senin-Kamis mulai pukul 08.00–16.00 WIB, sertahari Jum’at mulai pukul 08.00 -11.30 WIB.

Jenis pelayanan pengguna yang terdapat di KPAD Kota Pematang Siantar meliputi : pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, pelayanan pendidikan pemakai, pelayanan internet,

Dokumen terkait