BAB V PENUTUP
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, berikut adalah saran-saran dari penulis untuk diperhatikan:
1. Sebaiknya penempatan komik dengan buku fiksi lainnnya dipisah. Ini dimaksudkan agar user yang memang khusus ingin membaca komik dapat
langsung menemukannya tanpa harus mencari satu per satu dalam rak.
2. Penempatan komik pada bagian anak-anak diharapkan lebih hati-hati. Hal ini disebabkan format komik adalah visual bukan teks, sehingga pesan dan isi dalam komik lebih mudah ditangkap dibandingkan dengan buku berisi tulisan. Hal-hal yang belum patut dilihat oleh anak sebaiknya dijauhkan dahulu. 3. Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat dapat menggunakan cukilan
kode-etik komik di Amerika Serikat sebagai pedoman penyeleksian koleksi komik. Cukilan kode–etik ini terdapat pada bab II.
4. Sesuai dengan pendapat para responden yang menyatakan bahwa komik
adalah perangsang minat baca anak, maka penulis menyarankan agar koleksi komik diperbanyak lagi. Keberadaan komik juga dapat membantu promosi agar anak senang ke perpustakaan. Berikut adalah rekomendasi judul-judul komik yang baik untuk anak-anak yang didasarkan pada kode-etik komik Amerika Serikat:
No. Judul 1 Shibao (berseri)
2 Hai, Miiko! (berseri) 3 Namaku Miiko! 4 Miiko di Zaman Edo
5 Archie & Meidy (berseri) 6 Captain Tsubasa (berseri) 7 Prince of Tennis (berseri) 8 Hikaru's Go (berseri) 9 Puku-puku (berseri) 10 Fantasista (berseri)
11 Our Field of Dreams (berseri)
12
Catatan Harian Paman Abu : Mengenal Luar Angkasa (Komik Ibadah Anak Muslim Ilmu Pengetahuan)
13 Bermain Ala Ilmuwan (Komik Anak Sekolah)
14 Teman dari Luar Angkasa (Komik Ibadah Anak Muslim) 15 Komik Islam Kisah Nabi Ibrahim (5) : Si Kecil Ismail
16 Keunikan Dunia Burung (Komik Ibadah Anak Muslim Ilmu Pengetahuan)
17 Keajaiban Daratan (Komik Ibadah Anak Muslim Ilmu Pengetahuan) 18 Nomik Anak Serial Ababil : Misteri Topeng Kayu
19 Bikin Pinter! (Komik Anak Sekolah 4-6 SD) 20 Keajaiban Lautan (Komik Ibadah Anak Muslim) 21 Hantu Doyan Melon (Komik Ibadah Anak Muslim) 22 Negeri Mas Gatot (Komik Petualangan Kompilasi) 23 Bangun Tidur Kuterus ...(Komik Ibadah Anak Muslim) 24 Aku Ingin Terbang (Komik Ibadah Anak Muslim)
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd. Rachman. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993. Anggoro, Donny, “Sejarah Komik Indonesia: Kepala Tanpa Leher.” Artikel
diakses pada 15 Februari 2008 dari Sinar Harapan Online http://www.sinarharapan.co.id/hiburan/budaya/2005/0129/bud2.html Anggoro, Donny. “Terdakwa Itu adalah Komik.” Artikel diakses pada 15 Februari
2008 dari Sinar Harapan Online
http://www.sinarharapan.co.id/hiburan/budaya/2005/0625/bud2.html Angkat, Guntur. “Selintas Sejarah Komik Indonesia.” Artikel diakses pada
tanggal 15 Februari 2008 dari http://re-searchengines.com/art05-72.html. Atmakusumah. “Komik.” Dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia. vol. 9. Jakarta:
Delta Pamungkas, 2004.
Azhari, Akyas. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Teraju, 2004. Baron, Robert A. dan Donn Byrne. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga, 2004. Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia, 1993.
Bonneff, Marcel. Komik Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), 1998.
Bunanta, Murti. “ Memilih Buku Seks untuk Anak”. Dalam Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Tangga, 2004.
Bunanta, Murti. “Buku Biografi untuk Anak”. Dalam Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Tangga, 2004.
Bunanta, Murti. “Menyiapkan Pembaca Masa Depan Melalui Koran Kecil: Sebuah Alternatif”. Dalam Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Tangga, 2004.
Bunanta, Murti. “Perjuangan untuk Bacaan Anak yang Layak—Benang Masuh Kusut”. Dalam Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Tangga, 2004.
Bunanta, Murti. “Sastra Multietnis untuk Masyarakat Pluralistik”. Dalam Buku, Mendongeng, dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Tangga, 2004.
“Cara Kilat Belajar Sejarah Lewat Komik” Koran Tempo Minggu: Ruang Baca, Desember 2006
Chaplin, James P. kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004.
Cooper-Chen, Anne. “The Dominant Trope: Sex, Violence, and Hierarchy in
Japanese Comics For Men”. Dalam Comics and Ideology. New York: Peter Lang Publising, 2001.
Demonic Angel. “Pro Kontra Komik Bajakan.” Animonster, vol. 64, Juli 2004: h. 37-39.
Eve dan Demonic Angel. “Cencorship & Rating: The Endless Debate.” Animonster, vol. 48, Maret 2003: h. 34-35.
Franz, Kurt dan Bernard Meier. Membina Minat Baca Anak. Bandung: Remadja Karya, 1986.
Hassan, Fuad. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran Pendidikan Psikologi (LPSP3) Universitas Indonesia, 2001.
Heni. “Anak dan Komik. Artikel diakses pada 15 Februari 2008 dari
http://rumakom.wordpress.com/2007/12/04/anak-dan-komik/.
Heny. “Anak dan Komik” Artikel diakses pada tanggal 15 Februari 2008 dari
http://rumakom.wordpress.com/2007/12/04/anak-dan-komik/.
Hurlock, Elizabeth B.. Perkembangan Anak, vol.1. Jakarta: Erlangga, 1976. Ikhsan, Muhamad. “Buku Terlarang Itu Bernama Komik”. Artikel diakses pada 15
Februari 2008 dari
http://teknologipendidikan.wordpress.com/category/artikel/page/2/.
Indira, Saraswati. “Bacaan Komik di Perpustakaan Anak.” Skripsi S1 Fakultas Sastra Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia Depok, 1985. Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Junaidi, Cahyo. “Membuka Jendela Dunia Lewat Komik” Koran Tempo, 21 November 2004.
“Komik Indonesia”. Artikel diakses pada 15 Februari 2008 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Komik_Indonesia.
“Komik Spiderman Beri Inspirasi Pengajaran Fisika” Sinar Harapan, 15 Mei 2002.
“Komik”. Artikel diakses pada 15 Februari 2008 dari
Leonhardt, Mary. 99 Cara Menjadikan Anak Anda Keranjingan Membaca. Bandung: Kaifa, 2000.
Listiorini, Dina. “Diskursus Angkasa Luar, UFO, dan Alien pada Komik Disney.” Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Program Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Depok, 2000.
Mar’at. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuran. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981.
McAllister, Mathew P, dkk. “Introducing Comics ang Ideology”. Dalam Comics and Ideology. New York: Peter Lang Publising, 2001.
McCloud, Scott. Memahami Komik. Penerjemah S. Kinanti. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), 2001.
Nasir, Moh.. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.
Nasuhi, Hamid, dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: CeQda, 2007.
Nugroho, Supardinah. “Resensi Bacaan Anak Fiksi pada Beberapa Surat Kabar di Jakarta.” Skripsi S1 Fakultas Sastra Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia Depok, 1987.
Plunket, E. M.. “Comic Strip.” Dalam Grolier Academic Encyclopedia, vol. 5. United States of America: Grolier International, 1983: 135-136.
Purnomo, Pungki. Manajemen Pembinaan dan Pengembangan Koleksi: Diktat Kuliah. Jakarta: PiZeWa Publihing, 2006.
Qalyubi, Syihabuddin, dkk. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Peprustakaan dan Informasi (IPI) Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2007.
Sarumpaet, Riris K. Bacaan Anak-Anak: Suatu Penyelidikan Pendahuluan ke dalam Hakekat Sifat dan Corak Bacaan Anak-Anak Serta Minat Anak pada Bacaannya. Jakarta: Pustaka Jaya, 1976.
Schodt, Frederik. “Cartoons in Japan.” Dalam Maurice Horn, ed. The World Ensiklopedi of Cartoons. vol. 2. New York, London: Chelsea House Publishers, 1980.
Sugiarti, Rokhmah. “Komik “Archi dan Meidy”: Upaya Memperkenalkan Iptek pada Anak-anak” Sinar Harapan, 25 Januari 2006.
Sutan, Firmanawaty. 3 Langkah Praktis Menjadikan Anak Anda Maniak Membaca. Jakarta: Puspa Swara, 2004.
Sutarno. Profil Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat 1978-2000. Jakarta: Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat, 2000.
Vergueiro, Waldomiro C S. “Comic book collections in Brazilian public libraries,” New Library World, . vol. 95, Iss. 1117, 1994: h. 14-18.
Artikel diakses dari
http://proquest.umi.com.newdc.oum.edu.my/pqdweb?did=8957535&sid=3 &Fmt=3&clien tId=56581&RQT=309&VName=PQD
White, David Manning. ”Comics”. Dalam Encyclopedia Americana. Vol. 7. New York: Americana Cooperation, 1975.
Wijana, I Dewa Putu. Kartun: Studi tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Ombak, 2004.
Yulia, Yuyu, dkk. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999. Yusuf, Taslimah. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka,
PEDOMAN WAWANCARA
“KOMIK SEBAGAI KOLEKSI PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA PUSAT”
Nama responden : 1. Daldiri 2. Sarti
Status Jabatan : 1. Kasie Pengolahan dan Pelestarian 2. Pustakawan (Jabatan Fungsional) Tanggal Wawancara : 29 Oktober 2008 dan 24 Novenber 2008
Tempat Wawancara : Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat Nama Pewawancara : Mety Dwi Puspita
Fakultas/ Jurusan : Adab dan Humaniora/ Ilmu Perpustakaan dan Informasi
1. Apakah saat Anda kecil suka/ pernah membaca komik? 2. Kalau pernah, komik seperti apa yang Anda baca?
3. Menurut Anda, komik itu bacaan yang seperti apa? (Definisi komik)
4. Apa pendapat Anda mengenai komik sebagai bacaan anak? (positif/ negatif)? Jelaskan alasannya!
5. Bagaimana pengembangan koleksi di perpustakaan ini?
6. Apa saja standar seleksi yang diberlakukan untuk pengadaan komik? 7. Bagaimana proses seleksinya?
8. Mengenai reputasi komik yang buruk di mata masyarakat, apakah pernah ada protes dari pihak orangtua/ pembaca dewasa lainnya atas keberadaan komik sebagai koleksi anak? (Kalau pernah, apa tindakan yang diambil oleh perpustakaan?)
9. Berdasarkan hasil pengamatan saya, ada komik yang memiliki rating D (Dewasa) dengan judul “Legend of the Condor Heroes” terdapat pada bagian anak-anak. Kenapa hal ini bisa terjadi?
10. Saya lihat, komik-komik yang ada di perpustakaan ini hampir semuanya komik terbitan lama, apakah ada kebijakan tertentu dari pihak perpustakaan dalam hal pengadaan dan pengembangan koleksi komik?
HASIL WAWANCARA
“KOMIK SEBAGAI KOLEKSI PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA PUSAT”
Nama responden : 1. Daldiri (Responden D) 2. Sarti (Responden S)
Status Jabatan : 1. Kasie Pengolahan dan Pelestarian 2. Pustakawan (Jabatan Fungsional) Tanggal Wawancara : 29 Oktober 2008 dan 24 Novenber 2008
Tempat Wawancara : Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat Nama Pewawancara : Mety Dwi Puspita
Fakultas/ Jurusan : Adab dan Humaniora/ Ilmu Perpustakaan dan Informasi
1. Apakah saat Anda kecil suka/ pernah membaca komik?
Jawab: “Saya tidak mengenal perpustakaan. Saya hidup di pelosok. Jangankan (ada) buku, kita menulis masih pakai sabak, yang begitu selesai langsung dihapus. Jadi, saya belum mengenal buku pada waktu itu (buku bacaan), apalagi buku komik.” (Responden D)
“Pernah, tapi komiknya bukan komik yang seperti sekarang, yang seperti sekarang belum ada.” (Responden S)
2. Kalau pernah, komik seperti apa yang Anda baca?
Jawab: “Contohnya, Mahabarata, Ramayana, itu saja. Tidak ada komik yang lain.” (S)
3. Apakah Anda juga membaca komik terbitan sekarang, seperti komik-komik yang berasal Jepang, Barat, dan Indonesia? Kalau ya komik-komik apa yang Anda baca?
Jawab: “Ya, saya baca. Saya membaca Shinchan.” (S)
“Ya, saya pernah membaca Doraemon sampai beberapa jilid waktu itu walau tidak tuntas (saya baca).” (D)
Jawab: “Shinchan itu katanya terlalu porno, kalau untuk saya tidak masalah. Shinchan dikatakan tidak mendidik, tapi menurut saya bayak hal yang mendidiknya.misalnya, saat Shinchan bertanya asal adik dari mana?” (S) “Di situ ada unsur pendidikannya dan meningkatkan kreativitas anak. Apalagi jika melihat penayangannya yang kreatif, mungkin anak akan berusaha meniru (kreativitas yang ditunjukkan dalam cerita tersebut-red).” (D)
5. Menurut Anda apa manfaat komik?
Jawab: “Hanya sebagai rekreasi manfaatnya, karena kebutuhan orang itu banyak, ada rekreasi, pendidikan, dan lain-lain. Yang jelas, komik itu hiburan karena anak-anak di sekolah sudah penuh (aktivitasnya-red), jadi perlu hiburan. Hiburan itu tidak harus jalan-jalan. Tapi, bukan berarti komik itu konsumsi yang wajib. Bolehlah membaca satu komik, supaya balance (antara hiburan dan aktivitas lainnya-red). Jadi, anak itu tidak harus membaca text book terus. Tidak ada orang yang tersesat karena (membaca) komik. Anak-anak makin banyak membaca (makin) banyak pengalamannya, banyak bahasa yang tadinya dia tidak tahu menjadi tahu, perbendaharaan katanya akan bagus. Komik tidak selalu jelek kata-katanya. Seperti komik SpongeBob, dari awal cerita runtun dan ceritanya masuk akal, seperti cara berteman dan cara menyelesaikan masalahnya.” (S)
6. Apakah menurut Anda komik adalah bacaan untuk anak-anak semata atau general (semua orang bisa membacanya)?
Jawab: “Komik itu kan untuk sekarang memang ditujukan untuk anak-anak, untuk dewasa tidak ada. Jaranglah untuk dewasa, untuk dewasa itu karikatur.”(S)
“Menurut saya komik itu bukan hanya bacaan untuk anak-anak saja. Komik itu ada yang sifatnya dewasa.” (D)
7. Menurut Anda, komik itu bacaan yang seperti apa? (Definisi komik)
Jawab: “Bacaan selingan. Penilaian saya untuk komik adalah untuk memacu dan menimbulkan minat baca. Kalau anak sudah membaca komik dan tidak ada lagi komik yang belum ia baca, akhirnya apa saja akan ia baca. Jadi, komik bisa dijadikan perangsang membaca.” (D)
8. Kriteria komik yang mendidik menurut Anda yang seperti apa?
Jawab: “(Yang) berurutan (ceritanya-red), anak-anak dapat mudah mengerti, sifatnya mendidik, bukan komik yang menjerumuskan, misalnya tentang kejahatan. Walau ada cerita tentang kejahatan tapi kejahatan itu selalu kalah, jadi bukan kejahatannya yang ditonjolkan melainkan kemenangan (pahlawannya-red).” (D)
9. Komik di sini digolongkan ke fiksi?
Jawab: “Tidak hanya komik saja. Di sini kan perpustakaan umum, jadi yang fiksi itu, buku cerita itu langsung fiksi bukan 813.” (S)
10. Maksud saya, kenapa tidak dipisah saja antara komik dengan fiksi (novel atau buku yang mayoritas kandungannya berupa tulisan). Karena ada orang yang ingin membaca komik tapi susah mencarinya karena komik tercampur dengan buku (fiksi) lain.
Jawab: ”Komik itu kan di dalam DDC tidak ada…. Di dalam peraturan katalogisasi sendiri ada nomor kelas komik?” (S)
11. Ada, 741.5
Jawab: “(Ibu Sarti mengambil DDC yang ringkasan tapi tidak ada, lalu ia mengambil DDC yang sebenarnya terbitan tahun 2006). Penafsiran itu berbeda, saya tidak mengambil seni lukisnya. Di sini kalo masuk 700 masuk seni lukisnya, saya yang diambil ceritanya. Karena fiksi itu hanya cerita komik, tidak ada unsur seninya kalau (menurut) saya.”(S)
12. Apa pendapat Anda mengenai komik sebagai bacaan anak? (positif/ negatif)? Jelaskan alasannya!
Jawab: “Menurut saya komik itu bukan hanya bacaan untuk anak-anak saja. Komik itu ada yang sifatnya dewasa.” (D)
“Kalau (menurut) saya baik, karena di situ (komik-red) memuat banyak karakter, banyak tokoh yang tidak kita kenal (tokoh lain). Seperti kalau kita membaca Mahabarata, tokohnya adalah orang Jawa, tokoh filosof yang orang Jawa punya. Banyak pengetahuan yang kita dapat (dari membaca komik-red).” (S)
Jawab: “Kami setiap tahun beli. Perpustakaan umum tidak melayani satu jenis saja dari umur 0-akhir hayat walau tidak terpenuhi seluruhnya karena terbentur anggaran.” (D)
14. Apa saja standar seleksi yang diberlakukan untuk pengadaan komik?
Jawab: “Tidak ada standar khusus. Kami menyeleksi buku yang akan dikoleksi dari katalog penerbit, dari pengunjung, dan melihat buku apa yang kurang. Tergantung dengan kebutuhan perpustakaan saja. Misalnya untuk tahun lalu buku fiksi kita habis, maka dibelilah buku fiksi.” (D)
15. Bagaimana proses seleksinya? Jawab:
a. “Menyiapkan alat bantu seleksi, yaitu katalog penerbit dan daftar permintaan user yang didapat dari hasil angket. Selain itu, pihak perpustakaan juga melihat adakah kebutuhan penambahan koleksi. Walaupun permintaan user juga menjadi pertimbangan pengadaan, namun tidak diprioritaskan karena keterbatasan dana. Selain itu, alasan permintaan user tidak di penuhi dikarenakan user tidak menulis detail bahan pustaka yang diminta. Biasanya user hanya menyebut suatu judul tanpa menyebut pengarang dan penerbit yang jelas sehingga menyulitkan pihak perpustakaan untuk meloloskan permintaan user. Permintaan user sebelum dijadikan daftar seleksi akan didiskusikan apakah layak untuk diadakan sebagai koleksi.
b. Dengan alat bantu seleksi, disusunlah daftar penambahan koleksi.
c. Setelah disusun daftar buku yang sudah diseleksi, maka dilakukan lelang. Pembelian buku akan dilelang kepada perusahaan-perusahaan yang merupakan rekanan perpustakaan.
d. Setelah ditunjuk pemenang lelang, maka pembelian diserahkan kepada rekanan tersebut untuk membeli koleksi berjumlah tertentu sesuai dengan budget yang tersedia. Namun, sering terjadi keterlambatan pemberian anggaran oleh pemerintah. Hal ini mengakibatkan buku-buku yang sudah dibeli tidak baru lagi di mata masyarakat (terutama buku fiksi, sudah tidak menjadi tren lagi).” (D)
Jawab: “Pembelian dan sumbangan” (D) 17. Dana untuk pembelian berasal dari mana?
Jawab: “Dari Pemerintah” (D)
18. Kalau sumbangan koleksi berasal dari mana saja?
Jawab: “Sumbangan koleksi biasanya berasal dari perpustakaan lain, universitas, dan perseorangan.” (D)
19. Mengenai reputasi komik yang buruk di mata masyarakat, apakah pernah ada protes dari pihak orangtua/ pembaca dewasa lainnya atas keberadaan komik sebagai koleksi anak? (Kalau pernah, apa tindakan yang diambil oleh perpustakaan?)
Jawab: “Tidak ada. Sebab bagaimana mau protes? Perpustakaan ada untuk menyediakan buku. Apalagi yang namanya perpustakaan umum. Memang sudah tugasnya (mengoleksi berbagai macam buku-red).” (D)
“Tidak ada komplain. (Masyarakat-red) tidak ada hak.” (S)
20. Berdasarkan hasil pengamatan saya, ada komik yang memiliki rating D (Dewasa) dengan judul “Legend of the Condor Heroes” terdapat pada bagian anak-anak. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Jawab: ”Karena pembatasan anak-anak itu 0-12 tahun, kalau di luar negeri anak-anak dari (usia) 0-14 tahun. Jadi, pembatasan umur itu di Indonesia tidak jelas. Ada yang 0-12, ada yang 0-14.” (S)
21. Jadi, menurut Anda tidak apa-apa seperti itu? (penempatan komik ber-rating D di seksi anak-anak)
Jawab: ”Yang jelas, judul-judul yang itu seperti Shinchan hanya seperti itu saja, karena saya pustakawan, kalau memang diperlukan untuk dewasa kita taruh di rak dewasa. Kalau pustakawan kan sudah membedakan ini untuk anak-anak, ini untuk dewasa, sudah ada ruangannya sendiri.” (S)
22. Tapi dengan kasus yang saya temukan itu…? Jawab: “Di sini?” (S)
23. Iya, di sini komik itu diberi rating D (Dewasa) tapi yang saya lihat pernah terletak di rak bagian anak-anak.
Jawab: ”Karena di sini perpustakaan keliling satu mobil. Anak-anak dan dewasa satu mobil. Mestinya yang pinjam itu yang untuk anak-anak tidak boleh dikasih.” (S)
24. Jika Anda mengepalai sebuah perpustakaan apakah Anda akan memasukkan komik sebagai koleksi perpustakaan Anda?
Jawab: “Kalau masyarakat di sini meminta, iya. Kita kan di sini pengadaan buku berdasarkan angket, permintaan. Tapi tidak dominan. Tidak ada yang melarang. Tidak ada peraturan yang melarang bahwa perpustakaan tidak boleh menyediakan komik. Selama tidak ada peraturan yang membatasi akan disediakan.” (S)
“Komik tetap menjadi koleksi, khususnya di ruang anak-anak. Karena di sini perpustakaan umum, tapi komik yang (akan dikoleksi adalah komik yang) mendidik.” (D)
25. Saya lihat, komik-komik yang ada di perpustakaan ini hampir semuanya komik terbitan lama, apakah ada kebijakan tertentu dari pihak perpustakaan dalam hal pengadaan dan pengembangan koleksi komik?
Jawab: “Setiap tahun ada pembelian buku. Tapi buku kita sudah terlalu ketinggalan, tidak ada yang baru karena pengadaan tahun ini, uangnya belum keluar. Seleksinya sudah awal tahun 2008, yang jadi acuan untuk pengadaan adalah katalog tahun 2007, sedangkan anggaran adanya pada tahun 2009, buku-buku kita sudah ketinggalan 2 tahun.” (D)
No Judul Pengarang
Tempat
Terbit Penerbit
Tahun
Terbit Call Number
43 Mahabharata vol. 9**
Naskah: A. Anjaya
Tatang Jakarta Elex Media Komputindo 2001 K - A/F - TAT - m5
Ilustrasi: R.A. Kosasih
44 Kartun Benny & Mice: Jakarta Luar Benny Rachmadi dan Jakarta Nalar 2007 741.5 - BEN - k
Dalem** Muh. Misrad
45 Dendam** Akiko Miyawaki Jakarta Elex Media Komputindo 1999 F - MIY - d
46 Siluman Badak** B. Kamanjaya Jakarta Pustaka Benny 1984 F - KAM - s4
(Seri Dewa Sun Go Kong)
47
Dragon Ball vol. 8: Songoku
Menyerang** Akira Toriyama Jakarta Elex Media Komputindo 1992 F - TOR - d
48 Sukab Intel Melayu: Misteri Harta Seno Gumira Ajidarma Jakarta Kepustakaan Populer 2002 F - AJI - s3
Centini** dan Zacky Gramedia (KPG)
49 Dragon Ball vol. 4: Pendekar Tangguh Akira Toriyama Jakarta Elex Media Komputindo 1992 F - TOR - d
50 Chiko Chie Watari Jakarta Elex Media Komputindo 1994 F - WAT - c
51 The Genius Bakabon vol. 7 Fujio Akatsuka Jakarta Elex Media Komputindo 2002 K - A/F - AKA - t1
52 Inuyasha vol. 6 Rumiko Takahashi Jakarta Elex Media Komputindo 2002 K - F - RUM - i1
53 UFO Baby vol. 5 Mika Kawamura Jakarta Elex Media Komputindo 2002 K - A/F - KAW - u
54 Shoot! Legend of New Age vol. 1 Tsukasa Oshima Jakarta Elex Media Komputindo 2002 K - A/F - OSH - s4
55 Penemuan Telepon Seiichi Konishi Jakarta Elex Media Komputindo 2001 F - KON - p
(Seri Penemuan vol. 1)
56 Penemuan Sepeda Tamami Kowasa Jakarta Elex Media Komputindo 2002 F - KOW - p
(Seri Penemuan vol. 12)
57 Penemuan Film Seiichi Konishi Jakarta Elex Media Komputindo 2002 F - KON - p
58 Dragon Ball vol. 6 Akira Toriyama Jakarta Elex Media Komputindo 1995 F - TOR - d
The Spoon vol. 1 Kim Soo Jung Jakarta Elex Media Komputindo 2002 K - A/F - KIM - t1
59 Azukichan vol. 4 Chika Kimura dan Jakarta Elex Media Komputindo 2001 K - A/F - KIM - a2
Yasushi Akimoto
60 Si Lender vol.1 P-Project Jakarta Kepustakaan Populer 2001 F - P-P - s
Gramedia (KPG)
61 Wolfgang Amadeus Mozart Jakarta Gramedia A - F - CIA - w2
62 Penemuan Lampu Yumiko Yukino Jakarta Elex Media Komputindo 2002 F - YUK - p