• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

4.2 Saran

Penelitian yang ditulis oleh penulis masih belum sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

Penelitian tentang novel Panggil Aku Sydney karya Kartika ini masih dapat diteliti. Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan sudut pandang lain seperti psikologi sastra, pendekatan historis sastra, ataupun dengan pendekatan feminisme.

Daftar Pustaka

Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Depdikbud.

Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(http://tirzarest.wordpress.com/2011/10/22/konflik-sampit/).Diunduh: 10/10/2012.

(http://zahidb.blogspot.com/2012/03/kesusastraan.html). Diunduh: 09/10/2012.

Nurgiantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Purnono, Fitriyanti Kartika. 2004. Panggil Aku Sydney. Yogyakarta: Alenia.

Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.

Semi, M. Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Sikana, Mana. 1986. Kritikan Sastera: Pendekatan dan Kaedah. Petaling Jaya: Penerbit Fajar Bakti SDN.BHD.

Sunarwinadi & Ilya Revianti. 2007. Berita dan Konflik Sosial/Antarbudaya: Pendekatan Teoritik. Jakarta: Program Pasca Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia.

Susan, Novri. 2010. Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kencana.

LAMPIRAN

Sinopsis Novel Panggil Aku Sydney

Kisah dalam novel ini berawal saat ayah Sydney menyuruh mematikan lagu yang diputar oleh adik Sydney yang bernama Sarah. Malam itu juga ayah Sydney mendapat fax dari kedubes untuk segera meninggalkan Sampit dan pindah ke Jakarta. Ayah Sydney tidak ingin segera meninggalkan rumahnya karena ayah Sydney sangat menghormati kakek Sydney yang memberikan rumah tempat tinggal mereka sekarang. Lagipula mereka takkan bisa keluar dari wilayah Sampit, Kalimantan tengah karena hampir semua jalan diblokir oleh penduduk asli Sampit.

Suasana tiba-tiba semakin menegangkan ketika terdengar suara kaca jendela pecah akibat dilempar batu dari luar dan ibunda Sydney jatuh karena terkena lemparan batu itu, malam itu juga ayah dan ibu Sydney meninggal dengan cara dibantai dan hanya Sydney dan Sarah yang selamat. Sarah benar-benar syok saat melihat ayah dan ibunya berlumuran darah dan terbaring tak bernyawa setelah dibantai oleh orang-orang Sampit. Sydney menggendong Sarah keluar karena Sarah pingsan setelah melihat keadaan ayah dan ibunya yang seperti itu.

Sydney lari menyelamatkan diri sambil menggendong Sarah yang pingsan sampai akhirnya Sydney menemukan sebuah gubuk kecil yang digunakan untuk beristirahat sementara. Sydney dan Sarah terlelap tidur selama dua hari dan secara tidak sadar mereka telah ditampung di suatu rumah penduduk pribumi milik Neni selama dua hari. Pada hari ketiga sang pemilik rumah menyarankan mereka

pindah akibat keadaan yang sudah tidak aman karena sepertinya orang-orang Sampit sudah mengetahui keberadaan mereka di rumahnya. Tapi sayang tragedi pembantaian malam itu terjadi lagi di rumah Neni. Sydney bersembunyi di sebuah lemari, tetapi Sarah sama sekali tidak beranjak dari tempat tidurnya karena masih lemah dan hanya terdiam dengan pandangan kosong. Sarah lalu dibantai dengan cara dibacok lehernya, sebelumnya ia diperkosa terlebih dahulu. Sang pemilik rumah juga ikut dibantai dengan cara dipenggal lehernya karena dianggap menyembunyikan musuh. Setelah melihat orang-orang yang membantai adiknya dan Neni, Sydney pun keluar dari lemari dan lari menyelamatkan diri sambil menangis tidak percaya setelah apa yang dilihatnya.

Sydney kini hanya hidup sebatang kara. Ia sekarang tak lagi takut dengan kematian, ia justru sekarang berusaha menjemput kematian karena sudah sangat frustrasi dan tidak ada semangat untuk menjalani kehidupan. Sydney keluar untuk mencari penduduk pribumi yang membunuh seluruh keluarga dan orang yang menolongnya, dengan harapan ia juga ikut dibunuh. Tapi takdir masih membiarkannya hidup. Ia lalu mendapat tumpangan dengan truk tentara menuju ke pengungsian. Di sana Sydney bertemu dengan seorang pria bernama Dar. Sydney senang berkenalan dengan Dar karena dialah yang bisa membuatnya melupakan tragedi yang menimpanya, tapi sayang perkenalan tersebut tak lama karena Dar meninggal akibat serangan jantung. Melihat hal itu, Sydney kembali putus asa dan berusaha untuk bunuh diri tetapi tidak berhasil.

Dengan bekal uang yang diberikan Dar waktu di pengungsian, Sydney akhirnya memutuskan pergi ke Jakarta dengan menggunakan kapal laut. Di kapal

ia bertemu seorang pria yang bernama Star yang juga keturunan Australia. Mereka selalu bersama, bercanda dan bermesraan. Di Jakarta Sydney juga menghadapi kehidupan yang sangat sulit dan mendapat banyak masalah. Sydney bekerja di sebuah klub malam milik Tony, kemudian ia mempunyai teman bernama Tara yang merupakan simpanan Tony dan Latsmi yang merupakan teman baik Sydney. Sydney kembali bertemu dengan Star dan mulai menjalin hubungan yang serius. Sydney kembali menghadapi cobaan saat ia dianggap mengidap penyakit jiwa dan ia pun masuk ke rumah sakit jiwa untuk melakukan perawatan. Banyak hal yang memilukan yang harus dirasakan Sydney saat berada di rumah sakit jiwa. Star menjadi bayang-bayang Sydney karena ia anggap Star merupakan cinta sejatinya. Sampai pada akhirnya Sydney terlepas dari rumah sakit jiwa dan pergi ke Australia untuk membangun kehidupan baru yang bahagia di sana dan melupakan kenangan-kenangan pahit masa lalunya.

BIODATA

Nama : Ignatius Subono Hadinugroho Jenis Kelamin : Pria

Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 24 Februari 1990

Agama : Katholik

Alamat Rumah : Perumahan Benua Indah, Blok F2/3, RT 006/RW 008, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Tangerang, Banten

Alamat Kost : Jl. Paingan No. 134A, RT 06/RW 05, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta

No. Telp : 089636054666/021-55771078 E-mail : subono_highspeed@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

2009 – 2014 S1 Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma

Yogyakarta

2005-2008 SMA Cengkareng 1 Jakarta Barat

2002-2005 SMP Cengkareng 1 Jakarta Barat

1996-2002 SD Strada St. Aloysius 1 Tangerang

Yogyakarta, 25 Juli 2014

Dokumen terkait