• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PENUTUP

4.2. Saran

Penulis menyarankan, para pengarang yang berminat mengangkat tema konflik batin

tokoh dalam karya mereka hurus memahami dengan benar dan secara mendalam terlebih

dahulu watak tokoh dan konflik secara menyeluruh dalam karya. Jika tidak, pengarang akan

mengalami kesulitan dan hasilnya tidak maksimal. Sebuah karya sastra memiliki titik

kelemahan masing-masing, maka bagi penulis diharapkan lebih teliti dan kritis dalam

mengambil topik untuk penelitian karya ilmiah. Dalam novel Sintren memiliki kekurangan

yang tidak menjelaskan kemana kedua orang tua tokoh Saraswati dibagian akhir cerita.

Pembaca sastra Indonesia juga harus menggunakan daya kritis mereka dalam menghadapi

karya-karya yang tidak menyelesaikan alur cerita dari tokohnya. Oleh karena itu, sebaiknya

pembaca karya sastra mengenali lebih dulu isi sebuah karya tersebut untuk menghindari

90

DAFTAR PUSTAKA Buku

Atkinson. 1996. Psikologi dan Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Endaswara. 2003. Karya Sastra dan Psikologi. Yogyakarta: PT Andi Yogyakarta.

Fananie, Zainuddin. 2002. Perspektif Idiologi dalam Sastra Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Hendy, Zaidan. 1989. Pelajaran Sastra Program Studi Pengetahuan Budaya 1. Jakarta: PT Gramedia.

Ika Sugiarti. 2008. Skripsi. Analisis Struktur Genetik dalam Novel Sintren Karya Dianing Widya Yudhistira. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Koswara. 1991. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditana.

Luxemburg. 2002. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: PT Gramedia.

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra. Jakarta: PT Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Nurgiantoro, Burhan. 2000. Hubungan Bahasa, Pemikiran, dan Psikologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

________________. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakrta: Gadjah Mada University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semi, Atar. 1988. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Gramedia.

__________. 1998. Kritik Sastra. Bandung: PT Angkasa.

Singgih. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Lampung: PT Yayasan Bandar Lampung.

Teeuw. 2010. Pokok dan Tokoh dalam Kasusastraan Indonesia Baru. PT Yayasan sagang, Pekan Baru.

Walgito, Bimo. 1980. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: PT Andi Yogyakarta.

Wellek dan Werren. 1990. Teori Kasusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Yudhistira, Dianing Widya. 2007. Sintren. Jakarta: PT Grasindo.

Sumber Online

Jabrohim. 2003. Dalam Blog. Ronggeng Hukuh Paruh dan Sintren: http://qyu.blogspot.com/2007/04/sintren.html. Diunggah pada tanggal 2 Mei 2012.

Sumber Lain

Adji, Peni. 2007. Dalam Mata Kuliah Drama. Yogyakarta: Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

92

TENTANG PENULIS

Tika Agustina lahir di Semarang, pada tanggal 14 Agustus

1988. Semenjak SD sampai lulus SMU bersekolah di

Indramayu. Pada saat Sekolah Dasar, Tika bersekolah di

Negeri Pasir Jati, Indramayu, pada tahun 1996-2001. Tika

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP

Negeri 1 Lelea, Indramayu, pada tahun 2001-2003. Selama di SMP Tika

mengikuti ekstrakulikuler Pecinta Alam dan PMR (Palang Merah Remaja) selama

2 tahun, dari kelas 2 sampai lulus kelas 3 SMP. Lulus dari Sekolah Menengah

Pertama Tika melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Umum di SMU PGRI 2

Sindang, Indramayu, pada tahun 2003-2006.

Lulus SMU penulis sempat menganggur selama 6 bulan, pada tahun 2006

mendaftar di beberapa Universitas Negeri dan Swasta di Jakarta, namun tidak

lolos melalui jalur SPMB. Saat ini, penulis masih tercatat sebagai mahasiswi

Program Studi Sastra Indonesia di Universitas Sanata Dharma sambil

x

ABSTRAK

Agustina, Tika, 2013. “Konflik Batin Tokoh Saraswati dalam Novel Sintren Karya Dianing Widya Yudhistira: Pendekatan Psikologi Sastra” Skripsi pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Skripsi ini membahas konfik batin tokoh Saraswati dalam novel Sintren karya Dianing Widya Yudhistira. Tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini sebagai berikut: pertama, mendeskripsikan struktur novel dalam tokoh dan penokohan Saraswati yang membangun novel Sintren karya Dianing Widya Yudhistira. Kedua, mendeskripsikan konflik batin tokoh Saraswati yang terkandung dalam novel Sintren karya Dianing Widya Yudhistira.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode pengumpulan data, metode analisis data, dan metode penyajian hasil analisis data. Metode pengumpulan data dengan cara teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Teknik tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan referensi sastra dan novel Sintren. Studi pustaka juga dilakukan terhadap artikel atau tulisan-tulisan yang berkaitan dengan objek tersebut. Metode analisis data yang digunakan ialah, metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah isi yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi. Isi laten adalah isi yang dimaksudkan oleh pengarang. Penulis menggunakan metode deskriptif untuk menyajikan hasil analisis data, melalui metode ini penulis memaparkan bagaimana struktur tokoh dan penokohan dalam novel.

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, menjelaskan struktur novel Sintren yang berisi kata pengantar yang mengungkapkan pentingnya struktur sebuah novel. Alur yang bersifat progresif atau alur maju, menjelaskan dari tahap awal perkenalan tokoh utama yang disertai kelurganya dan berakhir dengan kematian tokoh Saraswati sebagai tokoh yang berpengaruh dalam jalannya cerita pada novel Sintren ini. Tokoh dan penokohan menjelaskan setiap tokoh yang terdapat di dalam novel Sintren, pengarang menjelaskan disertai dengan watak dari masing-masing tokoh yang diperankan. Tentang latar, pengarang menggambarkan latarnya di sebuah daerah pelosok di kota Batang dengan suasana pedesaan yang masyarakatnya masih awam dari segi pendidikan dan pemikirannya. Tema, pengarang memaparkan latar belakang dan semua yang mengenai kehidupan seorang penari sintren yang diperankan oleh tokoh Saraswati serta mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.

Kedua, mendeskripsikan konflik batin tokoh Saraswati dalam novel Sintren karya Dianing Widya Yudhistira. Konflik batin yang disebabkan kemiskinan kedua orang tuanya, konflik batin terhadap Tuhan, konflik batin akibat perasaan cintanya, konflik batin terhadap orang-orang kampung, dan konflik batin yang membuat Saraswati kesepian. Penulis mendeskripsikan konflik batin Saraswati yang terlahir dari kedua orang tua tidak punya, namun besar harapan agar dapat sekolah mencapai cita-citanya menjadi seorang guru. Konflik terhadap Tuhan, Saraswati

xi

merasa Tuhan selalu membedakan nasibnya dengan teman-teman yang lebih beruntung darinya. Konflik akibat perasaan cintanya, semenjak Saraswati menjadi sintren, ia tidak dapat memiliki Sinur. Lelaki yang ia cintai tidak dapat bersamanya karena karma sintren beresiko, atau ia akan kehilangan orang yang ia cintai untuk selamanya. Konflik akibat pernikahan paksa oleh orang tua dan para isteri di kampungnya. Perjodohan yang dilakukan oleh ibunya, menikahkannya dengan Kirman, namun pernikahannya gagal. Setelah Saraswati lulus SMEA, ia dipaksa menikah dengan seorang duda kaya. Di hari kedua usia pernikahannya, Dharma meninggal dunia. Kejadian yang sama terjadi di pernikahannya yang kedua, ketiga, dan keempat, yaitu para suami Saraswati meninggal dengan tragis. Konflik terhadap orang-orang di kampung akibat para isteri marah terhadap Saraswati, sebab suami mereka tergila-gila dengan kecantikan yang dimilikinya. Konflik yang menyebabkan Saraswati kesepian, ia ditinggalkan satu-persatu oleh orang yang ia sayangi. Saraswati mulai mengurung diri, sendiri membuatnya terasa kesepian. Di akhir hayatnya Saraswati hanya seorang diri tanpa ada satu orangpun yang menenami.

xii

ABSTRACT

Agustina, Tika, 2013. “The Inner Conflict of Saraswati Character in the Novel Sintren by Dianing Widya Yudhistira: a Literature Psychology Approach” a Thesis of Indonesian Literature Study Program, Faculty of Letters, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This thesis discusses the inner conflict of Saraswati character in the Novel

Sintren, an artwork by Dianing Widya Yudhistira. The objectives to be

accomplished in this thesis are firstly, describing novel structure in the character and Saraswati characterization which establish the novel Sintren by Dianing Widya Yudhistira. Secondly, describing the inner conflict of Saraswati character which embodied in Sintren novel by Dianing Widya Yudhistira.

The methods applies in this research include data collection method, data analysis method, and data analysis result presentation method. The data analysis method applies consists of two types which are namely latent content and communication content. Latent content is the content contained in document and script, while communication content is the content which emerged as a result of the communication occurred. Latent content is the content meant by the author. The researcher utilizes descriptive method in data analysis result presentation; through this method the researcher elaborates on how the character structure and characterization in the novel are.

The research results are as follow: first, it describes Sintren novel structure which consists of a prologue which reveals on how importance a structure in a novel is. The novel plot is progressive or chronological plot, describing from early stage of the main character introduction along with her family and ends with the death of Saraswati character as an influential character of this novel Sintren. The character and characterization are illustrated by every character in Sintren novel, along with the character illustration from each character played, as said by the author. As for the background, the author described it at a remote area in Batang city with rural atmosphere where the community is less sophisticated in terms of education and thoughts. For the theme, the author described the background and all about the life of sintren dancer which is played by Saraswati character and revealed in depth human aspects which was presented delicately.

Secondly, describe inner conflict of Saraswati character in Sintren novel by

Dianing Widya Yudhistira which consists of an inner struggle due to her parent’s

poverty condition, inner conflict to god, inner conflict due to her suppressed love, inner conflict due to the suburban society, and due to her loneliness feeling. The

author writes about her inner conflict due to her parent’s financial condition.

Saraswati was born in a poor family, while she has high hope to be able to finish school and become a teacher. For conflict to the god, Saraswati has always perceived that god differentiate her fate with her friend who they more lucky than her. She has romance conflict, since became a sintren, Saraswati realized that she cannot have Sinur. The man she loves cannot be with her, because became a sintren is very risky, or she could lose her love forever. Her inner conflict is due to forced

xiii

marriage from her parents and wives from her village. The matchmaking which was conducted by her mother has left her to marry Kirman. Her marriage with Kirman fails, Saraswati, after she graduated from SMEA, she was forced marry with a wealthy widower who died at the second day of her wedding. In the same conditions was happened from her second, third, and fourth marriage. All of her husbands has died tragically. For the conflict from her society, it was due to Wati’s

evil attitude who have always been nosy as her jealousy. Therefore she locked herself up, which made her lonely. The loneliness kept on increasing as she had to reject the love from the man she loved. At the end of her life, Saraswati was single, without any spouse, without anyone she loves, without happiness aside from her loneliness in her time.

Dokumen terkait