• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebaiknya pada saat praktikum lebih kondusif lagi agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancer dan asisten lebih lambat dalam menjelaskan langkah kerjanya.

16

DAFTAR PUSTAKA

Bafdal, N., Kharistya Amaru, dan Boy Macklin Pareira P. 2012. Petunjuk Praktikum Sistem Informasi Geografis. Jurusan TMIP FTIP Unpad. Bandung.

Budiharjo. 1995. Aplikasi SIG untuk Sumberdaya Alam. Informatika. Bandung. Harahap, S. A. dan Y. Iksal. 2012. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)

Untuk Zonasi Jalur Penangkapan Ikan di Perairan Kalimantan Barat. J. Aknatika. Vol 3(1).

Hartono. 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Citra Praya. Bandung. Husein, R. 2006. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Ilmu Komputer.

Yogyakarta.

Manongga, Danny. 2009. Sistem Informasi Geografis Untuk Perjalanan Wisata Di Kota Semarang. J. Informatika. Vol. 10(1).

OSEGEO. 2011. Berkenalan Dengan Quantum GIS.

Http://Osgeo.Ft.Ugm.Ac.Id/Quantum-Gis/ Diakses tanggal 10 Juni 2017. Ruhimat, Mamat dan Supriatna, Nana. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi,

Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). Grafindo Media Pratama. Bandung.

Saputra, Ragil. 2011. Sistem Informasi Geografis Pencarian Rute Optimum Obyek Wisata Kota Yogyakarta dengan Algoritma Floyd-Warshall. J. Matematika. Vol 14(1).

Widyawati, Sri. 2014. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Komoditas Hortikultura Berbasis Web pada Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo. J. Ilmiah Ilmu-ilmu Teknik. Vol 4(2).

Wijaya, A. and Ayundha, O. 2014. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Kantor Dinas Pemerintah Kota Palembang menggunakan ArcGIS. J. Semantik. Vol 4(1).

17

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ACARA II

INSTALASI DAN PENGENALAN QGIS

Oleh:

Atika Nur Solikhah A1L014029

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

18

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini teknologi merupakan salah satu unsur penting didalam kehidupan manusia. Teknologi telah menjadi bagian perkembangan hidup manusia. Teknologi mencerminkan modernisasi yang memicu pada persaingan untuk menjadi yang paling unggul. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat pesat sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan dalam melakukan berbagai aktifitas. Kehadiran teknologi ini dimaksudkan untuk mencapai hasil yang lebih baik dengan efesien efektifitas.

Salah satu bentuk teknologi yang saat ini tengah berkembang adalah teknologi komputer. Teknologi dalam komputer yang secara luas dikembangkan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkan, menganalisa, dan memetakan hasil. Data yang akan diolah dalam pada SIG merupakan data spasial.

Data spasial merupakan data yang memiliki system koordinat tertentu atau berorientasi geografis sebagai dasar referensinya, dalam data spasial memiliki dua tipe format/model data geografis yaitu format data raster dan data vector. Data-data tersebut nantinya akan diolah dalam suatu software. Praktikum ini akan dilakukan instalasi dan pengenalan software dalam SIG. Software yang akan digunakan pada praktikum ini adalah QGIS 2.18.

19 B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk: 1. Mengenal software QGIS 2.18.

20

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi. SIG dapat diasosiasikan sebagai peta yang berorde tinggi yang juga mengoperasikan dan menyimpan data non spasial. Disebutkan juga SIG telah terbukti kehandalannya untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menganalisa dan menampilkan data spasial baik biofisik maupun sosial ekonomi. Secara umum SIG menyediakan fasilitas-fasilitas untuk mengambil, mengelola, memanipulasi dan manganalisa data serta menyediakan hasil baik dalam bentuk grafik maupun dalam bentuk tabel, namun demikian fungsi utamanya adalah untuk mengelola data spasial (Rahmi, 2009).

SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi (ESRI, 1990 dalam Prahasta, 2004).

System Informasi Geografis terdiri dari 4 komponen utama. Keempat komponen tersebu adalah sebagai berikut.

1. Perangkat keras

Pada saat ini SIG sudah tersedia bagi berbagai platform perangkat keras; mulai dari kelas PC desktop, workstation, hingga multi-usershost yang bahkan dapat digunakan oleh orang secara bersamaan (simultan) dalam jaringan komputer

21

yang luas, tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruangan penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk aplikasi SIG adalah komputer (PC), mouse, monitor (plus VGA-card grafik) yang beresolusi tinggi, digitizer, printer, plotter, receiver GPS, dan scanner.

2. Peraangkat lunak

SIG bisa juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana sistem basis datanya memegang peranan kunci. Pada kasus perangkat SIG tertentu, setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program yang masing-masing dapat dieksekusi tersendiri.

3. Data dan Informasi Geografis

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung ataupun secara langsung dengan cara melakukan dijitasi data spasialnya dari peta analog dan kemudian memasukkan data atributnya dari table-tabel atau laporan dengan menggunakan keyboard. 4. Managemen

Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan (Wijaya dan Ayundha, 2014).

Quantum GIS (QGIS) merupakan sebuah perangkat lunak Sistem Informasi

22

vektor, raster, format basis data dan fungsi analisis dalam SIG lainnya (GIS Indonesia, 2013 dalam Saraswati, 2013). Data lain yang diperlukan adalah data SRTM (Shuttle Radar Topographic Mission) yang dapat diunduh gratis, selain itu diperlukan juga peta rupabumi (Geokov, 2013 dalam Saraswati, 2013).

23

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Sistem informasi geografis acara II yaitu instalasi dan pengenalan QGIS ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2017, bertempat di Laboratorium Pedologi, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah software QGIS 2.18. Alat yang digunakan dalam pengenalan software QGIS 2.18 adalah alat tulis, seperangkat komputer/ laptop, optical mouse.

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada acara Instalasi dan pengenalan QGIS adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi QGIS diberikan oleh asisten melalui flashdisk. 2. Aplikasi QGIS yang telag diberikan diinstal.

3. Prosedur dalam instalasi diikuti. 4. QGIS ditampilkan.

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1. Tampilan Software QGIS yang telah diinstal.

B. Pembahasan

Sistem Informasi Geografis adalah bentuk khusus dari system informasi yang diaplikasikan ke data geografis. Menurut Bafdal dkk (2011), Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis yang berbasis digital komputer.

25

Harahap (2012), menambahkan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia dan data yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan, memperbaiki, memperbarui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.

Sistem Informasi Geografis memiliki peranan yang cukup luas terutama dibidang pertanian. Menurut Indrawati (2002), aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebutterdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan. Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi. Berikut merupakan beberapa contoh pemanfaatan SIG.

1. Aplikasi SIG di bidang sumber daya alam (inventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perencanaan tataguna lahan, analisis daerah rawan bencana alam, dan sebagainya).

2. Aplikasi SIG di bidang kependudukan (penyusunan data pokok, penyediaan informasi kependudukan/sensus, dan sebagainya).

26

3. Aplikasi SIG di bidang perencanaan (perencanaan pemukiman transmigrasi, perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi dan relokasi industri, pasar pemukiman, dan sebagainya).

4. Aplikasi SIG di bidang lingkungan berikut pemantaunnya (pencemaran sungai, danau, laut; evaluasi pengendapan lumpur/sedimen baik di sekitar danau, sungai, atau pantai; pemodelan pencemaran udara, limbah berbahaya, dan sebagainya).

5. Aplikasi SIG di bidang pertanahan (manajemen pertanahan, sistem informasi pertanahan, dan sejenisnya).

6. Utility (inventarisasi dan manajemen informasi jaringan pipa air minum, sistem informasi pelanggan perusahaan air minum, perencanaan pemeliharaan dan perluasan jaringan pipa air minum, dan sebagainya).

Suatu proses dalam GIS untuk menghasilkan suatu informasi yang baru dibutuhkan software yang mendukung dalam proses yang akan dilakukan. Software GIS merupakan sekumpulan program aplikasi yang dapat memudahkan dalam melakukan berbagai macam pengolahan data, penyimpanan, editing, hingga layout. Menurut Supriharyono (2000), software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data geografis.

Terdapat beberapa contoh software GIS diantaranya adalah Quantum GIS (QGIS) dan ArcGIS. Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah aplikasi Geographical Information System (GIS) sumber terbuka dan lintas platform yang dapat dijalankan di sejumlah sistem operasi termasuk Linux. QGIS juga memiliki kemampuan untuk

27

bekerjasama dengan paket aplikasi komersil terkait. QGIS menyediakan semua fungsionalitas dan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna GISs pada umumnya. Menggunakan plugins dan fitur inti (core features) dimungkinkan untuk menvisualisasi (meragakan) pemetaan (maps) untuk kemudian diedit dan dicetak sebagai sebuah peta yang lengkap. Penguna dapat menggabungkan data yang dimiliki untuk dianalisa, diedit dan dikelola sesuai dengan apa yang diinginkan. Menurut GIS Indonesia (2013) dalam Saraswati (2013), Quantum GIS (QGIS) merupakan sebuah perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) yang didukung dengan fitur-fitur pengolahan data spasial berupa vektor, raster, format basis data dan fungsi analisis dalam SIG lainnya.

ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu: ArcView (komponen yang focus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data spasial) dan ArcInfo lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untukkeperluan analisi geoprosesing (Siregar, 2010).

Ada dua faktor utama yang terkait dengan masalah keberhasilan implementasi SIG. Kedua hal tersebut yaitu masalah teknologi dan masalah kondisi pengoperasian SIG itu sendiri. Keduanya berhubungan erat dan tidak dapat

28

dipisahkan satu sama lain. Keberhasilan dari implementasi teknologi SIG sehingga sesuai seperti yang diharapkan akan memberikan dampak yang positif dalam sistem pengelolaan informasi yang menyangkut antara lain masalah efisiensi dan efektifitas, komunikasi yang tepat dan terarah, serta data sebagai aset yang berharga. Efisiensi dan Efektifitas sistem kerja sebagai dampak dari keberhasilan implementasi teknologi SIG akan semakin terasa. Pada era globalisasi, setiap institusi pada sektor swasta (private sector) dapat bergerak dengan efektif dan efisien setelah mereka menerapkan teknologi SIG untuk membantu pekerjaan mereka di berbagai sektor, bidang atau industri jasa yang mereka tekuni. Kunci kesuksesan bisnis pada sektor ini di masa depan, terutama dalam menghadapi persaingan bebas, adalah adanya sistem pengelolaan yang efisien dan sistem pelayanan yang baik untuk para pelanggan (Pardede dan Warnars, 2006).

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu instalasi dan pengenalan software GIS. Software yang dipakai saat praktikum SIG adalah Quantum GIS (QGIS). Menurut OSGEO (2011), QGIS merupakan software yang berbasis open source (tidak memerlukan lisensi). Pada quantum GIS dapat dilakukan proses pengolahan data baik itu spasial maupun non spasial. QGIS memiliki fitur-fitur yang pada umumnya terdapat di dalam ArcGIS, sehingga pada QGIS juga dapat dilakukan proses georeferensing, proses pembuatan peta tematik, menghitung luasan dari suatu daerah/wilayah, dan proses pengolahan pemetaan lainnya yang berhubungan dengan data spasial maupun non spasial. QGIS sendiri dapat dijalankan pada banyak Operating System, seperti Windows, Linuk, Ubuntu, maupun MAX.

29

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan adalah:

1. Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah aplikasi Geographical Information System (GIS) sumber terbuka dan lintas platform yang dapat dijalankan di sejumlah sistem operasi termasuk Linux.

2. Aplikasi QGIS diberikan oleh asisten melalui flashdisk, Aplikasi QGIS yang telagh diberikan diinstal, Prosedur dalam instalasi diikuti, QGIS ditampilkan.

B. Saran

Praktikum berjalan dengan baik dan lancar, akan tetapi sebaiknya asisten lebih fokus memantau praktikan dalam pengerjaannya.

30

DAFTAR PUSTAKA

Bafdal, N., Kharistya Amaru, dan Boy Macklin Pareira P. 2012. Petunjuk Praktikum Sistem Informasi Geografis. Jurusan TMIP FTIP Unpad. Bandung.

Harahap, S. A. dan Y. Iksal. 2012. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Zonasi Jalur Penangkapan Ikan di Perairan Kalimantan Barat. J. Aknatika. Vol 3(1).

Indrawati, 2002, Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS), http://rsandgis.com/. Diakses tanggal 13 Juni 2017.

OSEGEO. 2011. Berkenalan Dengan Quantum GIS.

Http://Osgeo.Ft.Ugm.Ac.Id/Quantum-Gis/ Diakses tanggal 11 Juni 2017. Pardede, F. A., dan Warnars, S. 2006. Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi

Geografis Untuk Menunjang Pembangunan Daerah. Universitas Budi Luhur, Jakarta.

Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi dan Geomatika). Penerbit Informatika. Bandung. Rahmi, Julia. 2009. Hubungan Kerapatan Tajuk dan Penggunaan Lahan

Berdasarkan Analisis Citra Satelit dan Sistem Informasi Geografis di Taman Nasional Gunung Leuser (Studi Kasus Kawasan Hutan Resort Tangka Han, Cinta Raja, Sei Lepan Dan Kawasan Ekosistem Leuser). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara Hal. 23.

Saraswati, Ratna. 2013. Peta Interaktif Untuk Peraga Pembelajaran Geografi SMA. Peta Interaktif untuk Peraga Pembelajaran Geografi. J. Ilmiah Geomatika Volume 19(2). Desember 2013: 159 – 165.

Siregar, Sabrina. 2010. Pengenalan Sofware ArcGIS. Jurusan TMIP FTIP Unpad. Bandung.

Wijaya, A. and Ayundha, O. 2014. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Kantor Dinas Pemerintah Kota Palembang menggunakan ArcGIS. J. Semantik. Vol 4(1).

31

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ACARA III

SUPERVISED CLASSIFICATION

Oleh:

Atika Nur Solikhah A1L014029

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

32

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Citra atau Image adalah gambaran obyek permukaan bumi atau dekat permukaan dalam suatu bidang datar. Gambaran obyek fisik permukaan bumi atau dekat permukaan bumi yang terkait dengan teknologi Inderaja berupa fisiografi daerah, bentuk lahan, vegetasi, tubuh air (sungai, danau, waduk, rawa, laut), tanah, batuan, awan, bangunan, jalan, pola jalan, pola aliran air dan sebagainya. Citra diperoleh melalui suatu teknologi penginderaan jauh yang dapat divisualisasikan pada layar monitor sebagai data raster maupun data vektor, atau dapat ditampilkan dalam suatu hasil cetak (hardcopy).

Informasi yang terdapat pada permukaan bumi dapat diliput dalam suatu citra yang dilakukan melalui interpretasi secara visual dan atau digital. Secara digital, interpretasi dilakukan menggunakan komputer yang dilengkapi software pengolah citra menggunakan metode klasifikasi spektral. Citra digital yang telah terekam oleh sensor dan disimpan dalam format yang dapat dibaca oleh program pengolah citra akan dapat ditampilkan pada layar monitor. Melalui layar monitor tersebut, akan dapat dilihat dengan jelas kualitas citranya apakah baik atau buruk.

Citra-citra yang telah didapat kan kemudian diklasifikasikan terbimbing. Klasifikasi terbimbing dilakukann menggunakan kunci area yang sudah dikenali oleh seorang interpreter kebenarannya di lapang. Praktikum ini akan di lakukan klasifikasi terbimbing terhadap kode area 6 5 dan 2.

33 B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk: 1. Mengenal tentang citra.

34

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistem informasi geografis (SIG) adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan dan mengupdate, memenipulasi, menganalisa dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis. Banyaknya pemahaman tenteng informasi geografis yang ada tergantung dari segi mana sistem informasi geografis itu dilihat. Di pengertian lain, sistem informasi geografis adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang terinferensi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan khusus dalam menangani data yang terinferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut (Widyawati, 2014).

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi. SIG dapat diasosiasikan sebagai peta yang berorde tinggi yang juga mengoperasikan dan menyimpan data non spasial. Disebutkan juga SIG telah terbukti kehandalannya untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menganalisa dan menampilkan data spasial baik biofisik maupun sosial ekonomi. Secara umum SIG menyediakan fasilitas-fasilitas untuk mengambil, mengelola, memanipulasi dan manganalisa data serta menyediakan hasil baik dalam bentuk grafik maupun dalam bentuk tabel, namun demikian fungsi utamanya adalah untuk mengelola data spasial (Rahmi, 2009).

35

Quantum GIS (QGIS) merupakan sebuah perangkat lunak Sistem Informasi

Geografis (SIG) yang didukung dengan fitur-fitur pengolahan data spasial berupa vektor, raster, format basis data dan fungsi analisis dalam SIG lainnya (GIS Indonesia, 2013 dalam Saraswati dkk, 2013). Data lain yang diperlukan adalah data SRTM (Shuttle Radar Topographic Mission) yang dapat diunduh gratis, selain itu diperlukan juga peta rupabumi (Geokov 2013 dalam Saraswati dkk, 2013).

Citra adalah gambaran suatu obyek dari pantulan atau pancaran radiasi elektromagnetik obyek yang direkam dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik atau elektrik. Data non citra dapat berupa grafik, diagram, dan numerik. Citra pengindraan jauh merupakan gambaran yang mirip dengan wujud aslinya. Sehingga citra merupakan keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optic, analog, dan digital (Purwadhi, 2001). Interpretasi citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut (Susanto, 1979).

Landsat 8 merupakan kelanjutan dari misi Landsat yang untuk pertama kali menjadi satelit pengamat bumi sejak 1972 (Landsat 1). Landsat 1 yang awalnya bernama Earth Resources Technology Satellite 1 diluncurkan 23 Juli 1972 dan mulai beroperasi sampai 6 Januari 1978. Generasi penerusnya, Landsat 2 diluncurkan 22 Januari 1975 yang beroperasi sampai 22 Januari 1981. Landsat 3 diluncurkan 5 Maret 1978 berakhir 31 Maret 1983; Landsat 4 diluncurkan 16 Juli 1982, dihentikan 1993. Landsat 5 diluncurkan 1 Maret 1984 masih berfungsi sampai dengan saat ini namun mengalami gangguan berat sejak November 2011, akibat gangguan ini, pada tanggal 26 Desember 2012, USGS mengumumkan bahwa

36

Landsat 5 akan dinonaktifkan. Berbeda dengan 5 generasi pendahulunya, Landsat 6 yang telah diluncurkan 5 Oktober 1993 gagal mencapai orbit. Sementara Landsat 7 yang diluncurkan April 15 Desember 1999, masih berfungsi walau mengalami kerusakan sejak Mei 2003. Satelit landsat 8 memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 buah. Diantara kanal-kanal tersebut, 9 kanal (band 1-9) berada pada OLI dan 2 lainnya (band 10 dan 11) pada TIRS. Sebagian besar kanal memiliki spesifikasi mirip dengan landsat 7 (Purwanto, 2015).

37

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Sistem informasi geografis acara III yaitu Supervised Classification ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2017, bertempat di Laboratorium Pedologi, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah software QGIS 2.18, band 1 sampai band 7, citra Landsat. Alat yang digunakan dalam Supervised Classification adalah alat tulis, seperangkat komputer/ laptop dilengkapi software QGIS 2.18, dan optical mouse.

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada acara ini adalah sebagai berikut: 1. Pada bagian sebelah menu bar diklik kanan.

2. Scp dock diklik.

3. Citra yang telah dipotong dimasukkan dalam aplikasi QGIS. 4. Scp input diklik kemudian input image dan di refresh. 5. Training input diklik kemudian dipilih folder klasifikasi. 6. Buat polygon ada beberapa area.

7. Open macroclass diklik kemudian diklik tanda +.

38

9. Open classification algoritm diklik kemudian C ID diklik kemudian diklik spectral angel.

39

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 2. Hasil Klasifikasi Terbimbing dari Band 6 5 dan 2 (Agriculture)

B. Pembahasan

Sistem Informasi Geografis adalah kumpulan proses yang dieksekusi pada data mentah untuk menghasilkan informasi baru. Menurut Bafdal dkk (2011), Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis yang berbasis digital

40

komputer. Harahap (2012), menambahkan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia dan data yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan, memperbaiki, memperbarui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.

Salah satu bahan yang digunakan dalam SIG adalah citra. Citra merupakan gambaran objek yang terekam. Menurut Purwadhi (2001), citra adalah gambaran suatu obyek dari pantulan atau pancaran radiasi elektromagnetik obyek yang direkam dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik atau elektrik. Data non citra dapat berupa grafik, diagram, dan numerik. Citra pengindraan jauh merupakan

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGR (Halaman 25-127)

Dokumen terkait