1. Memperbanyak jumlah Input pada modul Input dan Jumlah Output pada modul Output.
2. Membuat agar sistem dapat berhubungan dengan alat PLC yang lain.
3. Peningkatan kapasitas data pada program ledder work.
4. Asisten Laboratorium dapat menerangkan secara men-detail, menerangkan software lebih baik mengajarkan kepada praktikan tidak dengan menggunakan shortcut agar praktikan dapat memahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail – (2010). 3. BAB II Tinjauan Pustaka.pdf. Diakses pada tanggal 20 Desember 2020 melalui
http://eprints.polsri.ac.id/389/3/3.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA .pdf
By klikmro – July 24, 2020. Penggunaan PLC dalam sistem otomasi industri.
Diakses pada tanggal 20 Desember 2020 melalui
https://blog.klikmro.com/penggunaan-plc-dalam-sistem-otomasi-industri/
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SISTEM OTOMASI
MODUL II
MIKROKONTROLLER
KELOMPOK 16
1. Andika Putra Lumbantoran
(1870031043)
2. Feri Hendrian (2170033002)
3. Mukhammad Ali Yafi (1970031045)
4. Erianto Sinaga (1870031039)
5. Yusuf Kurniawan (1870031035)
6. Ardilala (1870031113)
7. Kevin Christmanda (1870035007)
LABORATORIUM SISTEM OTOMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Laporan Akhir Praktikum Sistem otomasi. Jurusan Teknik Industri Universitas Krisnadwipayana.
kelompok 16
Dengan ini telah diperiksa untuk
DITERIMA / DITOLAK
Jakarta, 26 Desember 2021
Mengetahui, Menyetujui,
Ka. Lab Teknik Industri Asisten Laboratorium
Ir. Aries Abbas, ST, MM, MT Dimas Yugimurcito
NIDN: 0329056505 NIM : 1970031108
28
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Hidayah, Taufik sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan dari Tugas Praktikum nanti nya.
Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Jakarta, 26 Desember 2021
Penyusun Kelompok 16
28
29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah
Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi, dan merupakan alternatif untuk memperoleh sistem kerja yang cepat, akurat, efektif dan efisien, sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal (Dahlan, M. dkk. 2013). Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan.
Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan, misalnya dalam
merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut (Winasis, P. M. 2012).
Salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logic
Controller (PLC) dan Mikrokontroler. Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang, misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan. PLC sendiri merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral.
Dalam penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan sebagai sistem automasi. Mesin-mesin yang berada di perusahaan terutama dalam proses industri dan produksi sekarang ini banyak memanfaatkan pesawat pesawat pneumatik, seperti mesin-mesin pres, rem, buka tutup pintu, dan pelubangan. Pneumatik mulai digunakan untuk pengendalian maupun 2 penggerakan mesin- mesin dan alat-alat produksi. Saat ini dalam penggunaannya pneumatik banyak
dikombinasikan dengan sistem elektrik. Rangkaian elektrik berupa saklar, solenoid, dan limit switch digunakan sebagai penyusun sistem kendali katup. Kehandalan sistem pneumatik sudah tidak bisa diragukan lagi, kelebihannya adalah tidak mengotori lingkungan sekitar yang mengakibatkan licin dan sebagainya. Selain itu sistem ini tidak mahal, perawatan dan
perbaikannya tidak sulit jika dibandingkan dengan sistem hidrolik dan motor listrik. Penggunaan udara yang dimampatkan dalam sistim pneumatik memiliki beberapa keuntungan antara lain ketersediaan yang tak terbatas, mudah disalurkan, fleksibilitas temperatur, aman, bersih,
pemindahan daya dan kecepatan sangat mudah diatur, dapat disimpan dan mudah dimanfaatkan.
1.2 Rumusan Masalah
30
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang penulis teliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana mengukur dan menganalisa tentang materi Mikrokontroler.
2. Bagaimana cara mengaplikasikan software arduino.
3. Bagaimana cara mengaktifkan Mikrokontroler.
1.3 Maksud dan Tujuan Percobaan
Berdasarkan latar belakang seperti diatas maka akan timbul beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan minimal dan maksimal dari setiap part / komponen Mikrokontroler tersebut.
2. Melakukan analisa terhadap kemampuan alat secara keseluruhan pada Mikrokontroler sebagai alat material handling di laboratorium otomasi industri.
1.4 Peralatan yang digunakan
Berdasarkan identifikasi diatas maka peralatan yang diinginkan dalam penelitian ini adalah :
1. Laptop.
2. Software Mikrokontroler.
3. Mikrokontroler.
31
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan tugas akhir terbagi dalam bab-bab yang diuraikan secara terperinci.
Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang permasalahan dari tema yang diangkat dalam penelitian antara lain latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori yang akan mendukung penelitian dan tinjauan pustaka yang digunakan sebagai dasar dan pedoman pembahasan masalah.
BAB III PENGOLAHAN DATA/METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang tahap-tahap penelitian, mulai dari objek penelitian, identifikasi masalah, penentuan komponen-komponen yang dipakai dalam Mikrokontroler.
BAB IV ANALISIS DAN TUGAS
Membahas tentang desain, diskripsi kerja, rancangan Mikrokontroler, perhitungan pneumatik, dan juga pemrograman PLC.
BAB V PENUTUP
Membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil tugas akhir
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Mikrokontroler
32
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara sederhana
mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat/produk yang mempu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika
dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada
umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte. Meskipun kecepatan pengolahan data dan kapasitas memori pada mikrokontroler jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan komputer personal, namun kemampuan mikrokontroler sudah cukup untuk dapat digunakan pada banyak aplikasi terutama karena ukurannya yang kompak. Mikrokontroler sering digunakan pada sistem yang tidak terlalu kompleks dan tidak memerlukan kemampuan komputasi yang tinggi. Sistem yang menggunakan mikrokontroler sering disebut sebagai embedded system atau dedicated system. Embeded system adalah sistem pengendali yang tertanam pada suatu produk, sedangkan dedicated system adalah sistem pengendali 6 7 yang dimaksudkan hanya untuk suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh, printer adalah suatu embedded system karena di dalamnya terdapat
mikrokontroler sebagai pengendali dan juga dedicated system karena fungsi
pengendali tersebut berfungsi hanya untuk menerima data dan mencetaknya. Hal ini berbeda dengan suatu PC yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, sehingga mikroprosesor pada PC sering disebut sebagai general purpose
microprocessor (mikroprosesor serba guna). Pada PC berbagai macam software yang disimpan pada media penyimpanan dapat dijalankan, tidak seperti mikrokontroler hanya terdapat satu software aplikasi.
Penggunaan mikrokontroler antara lain terdapat pada bidang-bidang berikut ini.
1. Otomotif : Engine Control Unit, Air Bag, fuel control, Antilock Braking System, sistem pengaman alarm, transmisi automatik, hiburan, pengkondisi udara, speedometer dan odometer, navigasi, suspensi aktif.
33
2. Perlengkapan rumah tangga dan perkantoran : sistem pengaman alarm, remote control, mesin cuci, microwave, pengkondisi udara, timbangan digital, mesin foto kopi, printer, mouse.
3. Pengendali peralatan di industri.
4. Robotika.
Saat ini mikrokontroler 8 bit masih menjadi jenis mikrokontroler yang paling populer dan paling banyak digunakan. Maksud dari mikrokontroler 8 bit adalah data yang dapat diproses dalam satu waktu adalah 8 bit, jika data yang diproses lebih besar dari 8 bit maka akan dibagi menjadi beberapa bagian data yang masing-masing terdiri dari 8 bit. Masing-masing mikrokontroler mempunyai cara dan bahasa pemrograman yang berbeda, sehingga program untuk suatu jenis mikrokontroler tidak dapat dijalankan pada jenis mikrokontroler lain.
Untuk memilih jenis mikrokontroler yang cocok dengan aplikasi yang dibuat terdapat tiga kriteria yaitu:
1. Dapat memenuhi kebutuhan secara efektif & efisien. Hal ini menyangkut kecepatan, kemasan/packaging, konsumsi daya, jumlah RAM dan ROM, jumlah I/O dan timer, harga per unit. 8
2. Bahasa pemrograman yang tersedia.
3. Kemudahan dalam mendapatkannya. (Sulhan Setiawan,2008)
Gambar 2.1 Chip Mikrokontroler ((http://wikipedia.com/mikrokontroler)
Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer.
Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama.
34
Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan. Seperti umumnya komputer,
mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.
Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan 9 komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan
mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat. (elektronika dasar, 2010)
2.2. Mikrokontroler ATMEGA 128
Gambar 2.2 ATMEGA 128 (Futurlec.2011:04)
Mikrokontroler ATmega128 merupakan salah satu varian dari mikrokontroler AVR 8-bit. Beberapa fitur yang dimiliki adalah memiliki beberapa memory yang bersifat non-volatile, yaitu 128 Kbytes of In-System Self- Programmable Flash
35
program memory (128Kbytes memory flash untuk pemrograman), 4Kbytes memori EEPROM, 4Kbytes memori Internal SRAM, write/erase cycles : 10.000 Flash/
100.000 EEPROM (program dalam mikrokontroler dapat diisi dan dihapus berulang kali sampai 10.000 kali untuk flash memori atau 100.000 kali untuk penyimpanan program/data di EEPROM).
Selain memory, fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega128 ini adalah pada perangkat perihal interfacenya, yaitu memiliki 2 buah 8-bit Timer/Counter, 2 buah expand 16-bit Timer/Counter, RTC (Real Time Counter) dengan oscillator yang terpisah, 2 buah 8-bit chanel PWM, 6 PWM chanel dengan resolusi pemrograman dari 2 sampai 16 bits, output compare modulator, 8-chanel 10-bit ADC, 2 buah TWI (Two Wire Interface), 2 buah serial USARTs, Master/Slave SPI serial interface,
Programmable Watchdog Timer dengan On- chip Oscillator, On-chip analog comparator, dan memiliki 53 programmable I/O.
Sedangkan untuk pengoperasiannya sendiri, Miktrokontroler ATmega128 dapat dioperasikan pada catuan 2.7 – 5.5 V untuk ATmega128L (low voltage) dengan clock speed 0 – 8 MHz dan 4.5 – 5.5 V untuk ATmega128 dengan clock speed 0 – 16 MHz.
(Sugiarti, 2013).
Gambar 2.3 Mikrokontroler ATmega128 ((http://wikipedia.com/mikrokontroler-ATMEGA128)
Sistem minimum merupakan suatu rangkaian minimalis yang dirancang / dibuat agar suatu mikrokontroler dapat berfungsi dan bekerja dengan semestinya.
Sama seperti mikrokontroler atmega 8535, atmega 128 juga membutuhkan sistem minimum, namun pada sistem minimum pada mikrokontroler atmega128 memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan sistem minum mikrokontroler keluarga AVR yang lain. Perbedaan terletak pada konfigurasi pin pada ISP (In System
36
Progamming). Jika pada kebanyakan mikrokontroler jenis AVR konfigurasi pin untuk ISP-nya adalah mosi-mosi, miso-miso, sck-sck, reset-reset dan power supply. Maka pada mikrokontroler Atmega128 adalah Mosi-RX0, Miso-TX0, SCK-SCK, dan power supply.
Berikut adalah contoh rangkaian sistem minimum Mikrokontroler Atmega128 :
Gambar 2.4 Sistem Minimum ATmega128 (http://www.atmel.com/products/microcontrollers/avr/default.aspx
Desain sistem minimum tersebut merupakan rangkaian minimum yang terdiri dari beberapa led indikator dan 2 port I/O expansion, selain itu juga dilengkapi dengan rangkaian referensi clock, rangkaian reset, dan port pemrograman ISP. Pada rangkaian sistem minimum ini juga harus diperhatikan bahwa pin PEN harus pada kondisi pull up (pin PEN dihubungkan dengan catuan/vcc yang diberi tahanan).
Selain itu juga perlu diperhatikan bahwa untuk konfigurasi programing mikrokontroler atmega 128 ini menggunakan ISP, pin MOSI downloader terhubung dengan pin RX0
mikrokontroler, sedangkan pin MOSI downloader terhubung dengan pin TX0 mikrokontroler, sedangkan pin SCK dan pin Reset downloader masing masing terhubung dengan pin SCK dan pin Reset mikrokontroler. Port-port I/O dan peripheral interface pada Mikrokontroler
ATmega128 yang telah terhubung dengan sistem minimum dapat langsung dihubungkan ke
37
perangkat-perangkat atau komponen lainnya untuk diintegrasikan menjadi suatu sistem / rangkaian elektronika yang lebih kompleks. (Dunia Elektronika 2013:18)
Gambar 2.5 Data sheet ATMEGA 128
(http://www.atmel.com/products/microcontrollers/avr/default.aspx
2.3. Power Supply
Pengertian Power Supply adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan listrik yang lainnya. Power supply biasanya digunakan untuk komputer sebagai penghantar tegangan listrik secara langsung kepada komponen- komponen atau perangkat keras lainnya yang ada di komputer tersebut, seperti hardisk, kipas, motherboard dan lain sebagainya. Power supply memiliki input dari tegangan yang berarus alternating current (AC) dan mengubahnya menjadi arus direct current (DC) lalu menyalurkannya ke berbagai perangkat keras yang ada dikomputer kita. Karena memang arus direct current (DC)-lah yang dibutuhkan untuk perangkat keras agar dapat beroperasi, direct current biasa disebut juga sebagai arus yang searah sedangkan
alternating current merupakan arus yang berlawanan. Pengertian Power Supply secara umum dalam sebuah komputer adalah sebagai alat bantu konverter tegangan listrik pada komputer yang dapat mengubah tegangan listrik yang memiliki arus AC ke arus DC sehingga semua hardware yang membutuhkan tegangan listrik yang berarus DC mendapatkan tegangan listrik yang secara langsung diberikan oleh power supply ini. (Komponen Elektronika: 2012).
38
2.4. Pemograman BASCOM AVR 2.4.1. Bahasa Basic Pada Bascom AVR
Bahasa Basic adalah salah satu bahasa pemprograman yang banyak digunakan untuk aplikasi mikrokontroler karena kemudahan dan kompatibel terhadap mikrokontroler jenis AVR dan didukung oleh compiler software berupa Bascom- AVR. Program penerjemah dari bahasa Assembly ke dalam bahasa mesin disebut assembler. Sedangkan kompiler menerjemahkan bahasa tingkat tinggi ke dalam bahasa assembly. Intrepter mempunyai pengertian yang mirip dengan kompiler.
Keuntungan interpreter adalah user dapat cepat memperoleh tanggapan. Dengan menulis satu baris perintah , lalu menulis run, pemakai bisa langsung mengetahui hasilnya. Pada saat kompilasi, kompiler tidak menerjemahkan semua perintah program sumber menjadi objek code , tetapi kompiler akan menyediakan
subroutine khusus yang hanya akan digunakan pada saat program hasil kompilasi dijalankan. Kumpulan subroutine tersebut dinamakan run time library. ( Eko Sediyono: 2007 : 3- 4 )
2.5. Arduino Mega 2560 DF ROBOT ARDUINO Mega USB
Microcontroller ( ATMEGA 2560) adalah suatu mikrokontroler pada ATMEGA 2560 yang mempunyai 54 input/ output digital yang mana 16 pin digunakan sebagai PWM keluaran, 16 masukan analog, dan di dalamnya terdapat16 MHZ osilator kristal, USB koneksi, power, ICSP, dan tombol reset. Kinerja arduino ini memerlukan dukungan mikrokontroler dengan
menghubungkannya pada suatu computer dengan USB kabel untuk menghidupkannya menggunakan arus AC atau DC dan bisa juga dengan mengunakan baterai.
Gambar 2.6.Arduino mega 2560
39
2.6. Komparator
Komparator adalah sebuah pembanding yang membandingkan tegangan sinyal pada suatu masukan tegangan acuan pada masukan lainnya.
2.7. Sensor
Sensor adalah suatu alat yang merubah dari besaran fisika menjadi besaran listrik.
1. Sensor proximity/ switch
Limit switch adalah suatu tombol atau katup atau indicator mekanik yang diletakan pada suatu tempat yang digerakan ketika suatu bagian mekanik berada di ujung sesuai dengan pergerakan yang dinginkan.
Gambar 2.7 Limit Switch 2. Soil moisture sensor
Soil mouisture sensor adalah sensor kelembapan bias juga digunakan untuk kelembaman tanah dan air disekitarnya.
Gambar 2.8 Soil Moisture Sensor 2.8. Aktuator
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah sistem yang biasa digunakan sebagai proses lanjutan dari keluaran suatu proses olah data yang dihasilkan oleh suatu sensor ataukontroller. 1. Aktuator hidrolik
2. Aktuator pneumatik 3. Aktuator elektrik
41
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1. Pengenalan Software Arduino
Arduino adalah pengendali mikro-single board yang bersifat open-source.
Diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan pengguna elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemograman sendiri.
Gambar 3.1 Arduino Trainer Kit
Cara menggunakan software Arduino IDE pada program Led Blink 1
41
1. Pertama kita masukkan kabel input dan outputnya untuk LED Array Common cathode pada arduino.
Gambar 3.2 skematik Led Array common cathode 2. Selanjutnya membuka software arduino
Gambar 3.3 software arduino
Setelah membuka software arduino akan muncul menu awal pada aplikasi tersebut.
Langkah awal untuk pemograman aplikasi arduino
42
Gambar 3.4 menu awal aplikasi arduino
3. Sambungkan arduino trainer kit ke software IDE menggunakan kabel USB portable.
Selanjutnya klik Tools pada menu toolbar pada aplikasi arduino.
Gambar 3.5 tampilan tools pada menu toolbar
Ketika port sudah terhubung, selanjutnya klik COM3 (Arduino/Genio Mega or Mega 2560)
43
Gambar 3.6 tampilan COM3 (Arduino/Genio Mega or Mega 2560)
4. Selanjutnya klik tools lagi pada menu toolbar arduino dan pilih Board kemudian pada tampilan board ada menu Arduino Yun kemudian diubah menjadi Arduino/Genuino Mega or Mega 2560 yang sesuai dengan arduino trainer kit yang sudah disediakan.
Gambar 3.7 tampilan board pada menu tools Hasil dari Arduino/Genio Mega or Mega 2560
44
Gambar 3.8 hasil dari board Arduino Mega or Mega 2560
5. Selanjutnya klik Sketch pada tampilan menu tollbars untuk mencari program arduino selanjutnya klik Include Library dan pilih Manage Libraries, ditahap ini harus menggunakan jaringan internet.
Gambar 3.9 tampilan menu sketch
Selanjutnya klik Include Library pilih Add Zip Library untuk mencari program arduino.
45
Gambar 3.10 tampilan Add Zip Library
Selanjutnya klik yang sudah didownload program_1_Led_Blink.
Gambar 3.11 Program_1_Led_Blink Ini adalah tampilan dari program 1 Led Blink
46
Gambar 3.12 program 1 Led Blink
6. Selanjutnya klik tanda ceklis untuk verifikasi sampe ada tampilan done compling pada comand awal menu aplikasi arduino.
Gambar 3.13 Tampilan Verifikasi program 1 Led Blink
7. Selanjutnya Klik Upload untuk mengetahui bahwa program aktif pada mikrokontroler arduino.
47
Gambar 3.14 Hasil program 1 Led Blink
48
Step By Step Program Led Blink 2
1. Pertama kita masukkan kabel input dan outputnya untuk LED Blink 2
Gambar 3.15 rancangan Led Blink2
2. Selanjutnya membuka software arduino
Gambar 3.16 tampilan aplikasi arduino
Setelah membuka software arduino akan mncul menu awal pada aplikasi tersebut.
Langkah awal nntuk pemograman aplikasi arduino
49
Gambar 3.17 menu awal aplikasi arduino
3. Sambungkan arduino trainer kit ke software IDE menggunakan kabel USB portable.
Selanjutnya klik Tools pada menu toolbar pada aplikasi arduino.
Gambar 3.18 tampilan tools pada menu tolbar Ketika port sudah terhubung, selanjutnya klik COM3 (Arduino/Genio Mega or Mega 2560)
50
Gambar 3.19 COM3 (Arduino/Genio Mega or Mega 2560)
4. Selanjutnya klik tools lagi pada menu toolbar arduino dan pilih Board kemudian pada tampilan board ada menu Arduino Yun kemudian diubah menjadi Arduino/Genuino Mega or Mega 2560 yang sesuai dengan arduino trainer kit yang sudah disediakan.
Gambar 3.20 tampilan board pada menu tolbar Hasil dari Arduino/Genio Mega or Mega 2560
51
Gambar 3.21 hasil dari board Arduino Mega or Mega 2560
5. Selanjutnya klik Sketch pada tampilan menu tollbars untuk mencari program arduino selanjutnya klik Include Library dan pilih Manage Libraries, ditahap ini harus menggunakan jaringan internet.
Gambar 3.22 Tampilan menu sketch
Selanjutnya klik Include Library pilih Add Zip Library untuk mencari program arduino.
52
Gambar 3.23 Tampilan Add Zip Library
Lalu kita klik kembali Program_2_Led_Blink berikut.
Gambar 3.24 hasil program led blink2 Dan seperti inilah bentuk dari program 2 Led Blink.
53
Gambar 3.25 Program Led blink2
6. Selanjutnya klik tanda ceklis untuk verifikasi sampe ada tampilan done compling pada comand awal menu aplikasi arduino.
Gambar 3.26 verifikasi program arduino
7. Selanjutnya Klik Upload untuk mengetahui bahwa program aktif pada mikrokontroler arduino.
54
Gambar 3.27 Hasil upload program arduino
32
Dan pada percobaan yang kami buat seperti memindahkan kabel penghubung ke LED BUILTIN lain ternyata ada kendala yaitu; lampau LED redup setelah di analisa
Dan pada percobaan yang kami buat seperti memindahkan kabel penghubung ke LED BUILTIN lain ternyata ada kendala yaitu; lampau LED redup setelah di analisa