• Tidak ada hasil yang ditemukan

 Overall, Praktikum Sistem Otomasi berjalan sesuai jadwal, hanya saja dari segi pewaktuan masih belum bisa terjadwal dengan baik. Seperti pembagian kapan pindah materi, kapan berganti praktikum dari PLC ke Mikrokontroler.

 Praktikum kalo bisa jangan di gabung dalam satu ruangan modul 1 dengan modul 2 karena menggangu konsentrasi dan tidak kondusif.

b. Asisten Laboratorium

 Pemahaman AsLab terhadap materi yang diberikan cukup baik, hanya intonasi suara dari tiap-tiap AsLab terlalu rendah, sehingga cukup mengganggu konsentrasi dan tidak dapat mendarkan dengan baik.

35

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/Downloads/1050-Article%20Text-3692-2-10-20200721%20jurnal%20praktek%202.pdf

file:///C:/Users/user/Downloads/1112-3565-1-PB%20jurnal%20praktek.pdf file:///C:/Users/user/Downloads/235684206%20JURNAL%20PRAKTEK%203.p df

http://eprints.ums.ac.id/

https://blog.klikmro.com/penggunaan-plc-dalam-sistem-otomasi-industri/

https://www.kelasplc.com/aplikasi-plc-di-industri-dan-manfaat-plc-untuk-industri/

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OTOMASI

MIKROKONTROLER

Disusun Oleh:

KELOMPOK XI

M. Dikrulloh 1970031013

Iksannudin 1970031006

Indy Faiza Aulia 1970031011

M. Iqbal 1970031003

Pebi Yanto Darmawan 1970031017 Risky Darmawansyah 1970031014 Yogi Kusuma Ramda 1970031010

LABORATORIUM SISTEM OTOMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA

2021

i

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Laporan Akhir Praktikum Sistem Otomasi Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Nama :

M. Dikrulloh 1970031013

Iksannudin 1970031006

Indy Faiza Aulia 1970031011

M. Iqbal 1970031003

Pebi Yanto Darmawan 1970031017 Risky Darmawansyah 1970031014 Yogi Kusuma Ramda 1970031010

Kelompok XI

(Diterima / Ditolak)

Jakarta, 19 Desember 2021

Menyetujui,

Asisten Laboratorium,

Dimas Yugimurcito NIM. 1970031108 Mengetahui,

Kepala Lab. Teknik Mesin dan Teknik Industri

Ir. Aries Abbas, ST, MM, MT, IPM, AER, Cand.Ph.D NIM. 1970031023

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan segala puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan praktikum ini dapat disusun dan di selesaikan tepat pada waktunya. Praktikum ini bertujuan sebagai syarat kelulusan dalam mengikuti mata kuliah Praktikum Sistem Otomasi. Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini, semua mahasiswa diharapkan menjadi calon tenaga kerja yang profesional, handal berwawasan industri serta mampu berdikari mandiri menyongsong era Industri 4.0 yang tidak terelakkan lagi. Artinya mampu menguasai dan mengimplementasikan semua apa yang didapat selama di bangku kuliah dan mengikuti praktikum ini, berhasil mewujudkan dalam dunia kerja nyata di lapangan. Pada kesempatan ini kami selaku penulis berterima kasih kepada :

1. Ibu Ir. Florida Butarbutar, MT selaku Kepala Prodi Teknik Industri Universitas Krisnadwipayana, Bekasi.

2. Bapak Ir. Aries Abbas, ST.,MM.,MT.,IPM.,AER.,Cand.ph.D selaku Kepala Laboratorium Teknik Mesin dan Teknik Industri.

3. Kepada seluruh Asisten Laboratorium Sistem Otomasi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.

4. Kepada semua rekan – rekan kelompok 11 yang telah membantu proses penyusunan laporan akhir praktikum Sistem Otomasi hingga selesai tepat dengan waktunya.

Di dalam penulisan laporan ini kami selaku penulis merasa masih banyak kekurangan dan juga tidak terlepas dari segala kesalahan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang berisi membangun, sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Jakarta, 19 Desember 2021

Kelompok XI

iii 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN ... 2 1.4. PERALATAN YANG DIGUNAKAN ... 2 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN ... 2 BAB II ... 3 LANDASAN TEORI ... 3 2.1. Pengertian Mikrokontroller ... 3 Gambar 2-1 Mikrokontroler Chip ... 3 2.2. Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler ... 4 Gambar 2-2 Struktur Mikrokontroler ... 4 2.2.1. CPU ... 4 2.2.2. Memori (Penyimpanan) ... 4 2.2.3. Port INPUT / OUTPUT paralel ... 4 2.2.4. Port Serial (Serial Port)... 5 2.2.5. Pengatur Waktu dan Penghitung (Timer dan Counter) ... 5 2.2.6. Analog to Digital Converter atau Pengonversi Analog ke Digital .... 5 2.2.7. Digital to Analog Converter atau Pengonversi Digital ke Analog .... 5 2.2.8. Kontrol Interupsi (Interrupt Control) ... 5 2.2.9. Blok Fungsi Khusus (Special Functioning Block) ... 6 2.3. Ciri Khas Mikrokontroler ... 6 2.3.1 Kemampuan CPU Yang Tidak Terlalu Tinggi ... 6 2.3.2 Mikrokontroler Memiliki Memori Internal Yang Kecil ... 6 2.3.3 Mikrokontroler dibekali Memori Non-Volatile... 6 2.3.4 Perintah Relatif Sederhana ... 6 2.3.5 Program/Perintah Berhubungan Langsung Dengan Port I/O ... 7 2.4. Keunggulan dan Kelemahan Mikrokontroler ... 7 2.5. Fungsi Mikrokontroler ... 7 2.6. Arduino Mega 2560 ... 8

iv

2.7. Spesifikasi dari Arduino Mega 2560 ... 9 Table 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560 ... 9 Gambar 2-3 Pemetaan PIN Arduino Mega 2560 ... 10 2.8. Daya (Power) ... 10 2.9. Memori ... 12 Table 2-2 Nama – Nama Pin ... 12 Table 2-3 Pin Eksternal Interupsi... 13 Table 2-4 Pin SPI ... 14 Gambar 2-4 Tampilan Sketch di Arduino IDE ... 17 2.12. Perlindungan Beban Berlebih pada USB... 19 BAB III ... 20 PENGOLAHAN DATA ... 20 3.1. Membuat LED Blink selama 0,1 Detik Menyala dan 0,2 Mati ... 20 Gambar 3-1-2 Kabel USB ... 20 Gambar 3-1-1 : Airduino Board ... 20 Gambar 3-1-3 : Rangkaian kabel Program LED Blink ... 21 Gambar 3-1-4 : Software Airduino... 21 Gambar 3-1-5 : Tampilan Airduino ... 21 Gambar 3-1-6: Tampilan Tools ” Airduino/Genuino Mega or Mega 2560 “ ... 22 Gambar 3-1-7 : Tampilan Tools Processor “ATmega2560” ... 22 Gambar 3-1-8: Include Library ... 23 Gambar 3-1-9: Program 1 Led Blink ... 23 Table 3-1-1. : Program 1 Led Blink ... 24 Table 3.1.2 : Penjelasan Program 1 Led Blink... 25 Gambar 3-1-10: program setelah di verify ... 26 Gambar 3-1-11: Rangkaian kabel untuk program Led Blink ketika menyala ... 26 3.2. Wiring Led dan Push Button pada Airduino MEGA 2560 ... 27 Gambar 3-2-2 : Kabel USB ... 27 Gambar 3-2-1 : Airduino Board ... 27 Gambar 3-2-3 : Rangkaian kabel Wiring Led Common Cathode ... 28 Gambar 3-2-4: Software Airduino... 28 Gambar 3-2-5: Tampilan Airduino ... 29 Gambar 3-2-6: Tampilan Tools ” Airduino/Genuino Mega or Mega 2560 “ ... 29 Gambar 3-2-7: Tampilan Tools Processor “ATmega2560” ... 29 Gambar 3-2-8: Include Library ... 30 Gambar 3-2-9: Program 2 Menghidupkan LED dengan Push Button ... 30

v

Table 3-2-1: Program Wiring Led Common Cathode ... 31 Table 3-2-2: Penjelasan Program Wiring Led Common Cathode ... 32 Gambar 3-2-10: program setelah di verify ... 33 Gambar 3-2-11: Rangkaian kabel untuk program Led Blink ketika menyala ... 33 BAB IV ... 34 TUGAS ... 34 1. Sebutkan dan Jelaskan contoh Penerapan seperti Arduino di bidang industri! ... 34 1.1. Penerapan Metode Prototyping Dalam Perhitungan Hasil Produksi Menggunakan Arduino Uno R3 Dan Php Di Pt. Indonesia Epson Industry. ... 34

1.2. Implementasi Otomatisasi Mesin Grating Menggunakan

Mikrokontroler Arduino Mega 2560. ... 35 2. Sebutkan dan jelaskan 3 macam airduino! ... 35 2.1. Arduino Uno ... 35 Gambar 4-2-5 : Arduino Leonardo ... 39 BAB V ... 40 KESIMPULAN DAN SARAN ... 40 5.1. Kesimpulan ... 40 5.2. Saran ... 40 5.2.1. Praktikum ... 40 5.2.2. Asisten Laboratorium ... 41 DAFTAR PUSTAKA ... 42

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Mikrokontroler yang merupakan “sebuah sistem komputer yang fungsional dalam sebuah chip”. Dalam bangunan Arduino telah tersedia prosesor, memory, input output, dan bisa dibilang bahwa mikrokontroler ini adalah komputer dalam versi mini yang disertai perangkat lunak pendukung untuk melakukan pemograman yang disebut dengan Arduino IDE (Integrated Development Environment).

Arduino menganut sistem open hardware, menggunakan Atmel AVR processor dan memiliki I/O onboard. Contoh sederhana apa yang dapat kita lakukan terhadap Arduino, kita dapat mengatur kedipan LED setiap 1 detik sekali atau melakukan pengendalian terhadap putaran rotasi motor servo dan lainnya. Arduino muncul dengan banyak sekali variannya, mulai dari Arduino Uno, Arduino MEGA 2560, Arduino Nano, dan sebagainya. Semua varian Arduino tersebut dibangun dengan dasar yang sama yaitu menggunakan mikrokontroler Atmel AVR yang memiliki perbedaan di banyaknya pin yang bisa digunakan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Penggunaan peralatan otomatisasi di industri merupakan hal yang telah lama diketahui. Tujuan penggunaan perangkat otomatisasi tersebut adalah agar dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi di bagian produksi.

Pada era digital dan komputer saat ini, mikrokontroler merupakan salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebelum dikenalnya perangkat tersebut, otomatisasi pada mesin-mesin tekstil cenderung banyak yang menggunakan prinsip mekanis, seperti contohnya prinsip otomatisasi pakan putus pada mesin tenun dengan menggunakan garpu peraba, namun tentunya sistem tersebut memiliki banyak sekali kekurangan.

Sehingga penerapan perangkat mikrokontroler merupakan salah satu solusi pada masalah tersebut, dengan cara mengaplikasikan perangkat

2

fotosensor dengan sebuah mikrokontroler, maka peralatan mekanis tersebut dapat dibuat pada mekanisme dan ukuran yang lebih sederhana.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN

• Mempelajari dasar cara mengaplikasikan perangkat mikrokontroler Arduino Mega 2565 pada sebuah sensor push button serta aktuator LED.

• Mempelajari dasar cara untuk merangkai suatu rangkaian listrik pada sebuah rangkaian mikrokontroler.

1.4. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

• Arduino mega 2565 board, dan.

• Software Arduino.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penelitian ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Bab 1. Pendahuluan

Membahas tentang latar belakang pengambilan judul penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab 2. Landasan Teori

Menjelaskan tentang dasar teori Mikrokontroler.

Bab 3. Pengolahan Data

Mengenai perancangan keseluruhan sistem, dan sistem kontrol menggunakan Arduino Mega 2565 Board dan Software Arduino, yang meliputi perancangan perangkat lunak maupun perangkat keras.

Bab 4. Tugas

Tugas dalam perancangan.

Bab 5. Kesimpulan dan saran.

3

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Mikrokontroller

Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah Integrated Circuit (IC). Dimana didalam IC terdapat komponen-komponen penting yang ada pada komputer pada umumnya seperti komputer Central Processing Unit (CPU), RAM, ROM, Port IO. Berbeda dengan PC yang umumnya dirancang untuk digunakan secara umum, mikrokontroler sendiri biasanya dirancang hanya untuk mengerjakan tugas atau fungsi yang khusus saja (special purpose) yaitu mengontrol sistem tertentu.

Orang-orang juga menyebut Mikrokontroler sebagai Embedded Mikrokontroler, hal ini tidak terlepas dari posisi mikrokontroler yang embedded system atau menjadi satu bagian dengan perankat sistem atau suatu sistem yang lebih besar.

Secara sederhana Mikrokontroler dapat diartikan sebagai suatu sistem komputer yang dikemas dalam IC, dimana sebelum digunakan harus diisi suatu program atau perintah terlebih dahulu sehingga mikrokontroler hanya dapat berjalan bila telah diisi suatu perintah atau programer lebih dahulu.

Gambar 2-1 Mikrokontroler Chip

4

2.2.Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler

Berikut ini adalah Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler beserta penjelasan singkat tentang bagian-bagian utamanya.

Pengertian Mikrokontroler (Microcontroller) serta Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler

2.2.1. CPU

CPU adalah otak mikrokontroler. CPU bertanggung jawab untuk mengambil instruksi (fetch), menerjemahkannya (decode), lalu akhirnya dieksekusi (execute). CPU menghubungkan setiap bagian dari mikrokontroler ke dalam satu sistem. Fungsi utama CPU adalah mengambil dan mendekode instruksi. Instruksi yang diambil dari memori program harus diterjemahkan atau melakukan decode oleh CPU tersebut.

2.2.2. Memori (Penyimpanan)

Fungsi memori dalam mikrokontroler sama dengan mikroprosesor. Memori Ini digunakan untuk menyimpan data dan program. Sebuah mikrokontroler biasanya memiliki sejumlah RAM dan ROM (EEPROM, EPROM dan lain-lainnya) atau memori flash untuk menyimpan kode sumber program (source code program).

2.2.3. Port INPUT / OUTPUT paralel

Port Input / Output paralel digunakan untuk mendorong atau menghubungkan berbagai perangkat seperti LCD, LED, printer, memori dan perangkat Input/Output lainnya ke mikrokontroler.

Gambar 2-2 Struktur Mikrokontroler

5 2.2.4. Port Serial (Serial Port)

Port serial menyediakan berbagai antarmuka serial antara mikrokontroler dan periferal lain seperti port paralel.

2.2.5. Pengatur Waktu dan Penghitung (Timer dan Counter)

Timer dan Counter adalah salah satu fungsi yang sangat berguna dari Mikrokontroler. Mikrokontroler mungkin memiliki lebih dari satu timer dan counter.

Pengatur waktu dan Penghitung menyediakan semua fungsi pengaturan dan penghitungan di dalam mikrokontroler.

Operasi utama yang dilakukan di bagian ini adalah fungsi jam, modulasi, pembangkitan pulsa, pengukuran frekuensi, osilasi, dan lain sebagainya. Bagian ini juga dapat digunakan untuk menghitung pulsa eksternal.

2.2.6. Analog to Digital Converter atau Pengonversi Analog ke Digital (ADC)

Konverter ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog ke bentuk digital. Sinyal input dalam konverter ini harus dalam bentuk analog (misalnya Output dari Sensor) sedangkan Outputnya dalam bentuk digital. Output digital dapat digunakan untuk berbagai aplikasi digital seperti layar digital pada Perangkat pengukuran.

2.2.7. Digital to Analog Converter atau Pengonversi Digital ke Analog (DAC)

DAC melakukan operasi pembalikan konversi ADC. DAC mengubah sinyal digital menjadi format analog. Ini biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat analog seperti motor DC dan lain sebagainya.

2.2.8. Kontrol Interupsi (Interrupt Control)

Kontrol interupsi atau Interrupt Control digunakan untuk menyediakan interupsi (penundaan) untuk program kerja. Interrupt dapat berupa eksternal (diaktifkan dengan menggunakan pin interrupt) atau internal (dengan menggunakan instruksi interupsi selama pemrograman).

6

2.2.9. Blok Fungsi Khusus (Special Functioning Block)

Beberapa Mikrokontroler yang hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi khusus (misalnya sistem Robotik), pengontrol ini memiliki beberapa port tambahan untuk melakukan operasi khusus tersebut yang umumnya dinamakan dengan Blok Fungsi Khusus.

2.3.Ciri Khas Mikrokontroler

Suatu peralatan atau perangkat elektronik tentunya memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dengan perangkat lain. lalu apa saya ciri Mikrokontroler ? Berikut beberapa ciri mikrokontroler yang dapat yang kami rangkum

2.3.1 Kemampuan CPU Yang Tidak Terlalu Tinggi

Berbeda dengan CPU, umumnya mikrokontroler sederhana hanya dapat melakukan atau memproses beberapa perintah saja, meskipun saat ini telah banyak dibuat mikrokontroler dengan spesifikasi yang lebih canggih tapi tentunya belum dapat menyamai kemmapuan CPU dalam memproses data dari perangkat lunak.

2.3.2 Mikrokontroler Memiliki Memori Internal Yang Kecil

Tentu bagi Anda yang sering melihat mikrokontroler, maka dapat melihat jumlah memori internal dari mikrokontroler terbilang kecil. Umumnya sebuah mikrokontroler hanya berisikan ukuran Bit, Byte atau Kilobyte.

2.3.3 Mikrokontroler dibekali Memori Non-Volatile

Dengan adanya memori non-volatile pada mikrokontroler maka perintah yang telah dibuat dapat dihapus ataupun dibuat ulang, selain itu dengan penggunaan memori non-volatile maka memngkinkan data yang telah disimpan dalam mikrokontroler tidak akan hilang meskipun tidak disuplai oleh power supply (Catu daya).

2.3.4 Perintah Relatif Sederhana

Dengan kemampuan CPU yang tidak terlalu tinggi maka berimbas pada kemampuan dalam melakukan pemrosesan data yang tidak tingi pula. Meskipun begitu, mikrokontroler terus

7

dikembangkan menjadi canggih contohnya mikrokontroler yangdigunakan untuk melakukan pengolahan sinyal dan sebagainya.

2.3.5 Program/Perintah Berhubungan Langsung Dengan Port I/O Salah satu komponen utama mikrokotroler adalah Port I/O, Port input maupun output I/O memiliki fungsi utama sebagai jalan komunikasi. Sederhanya Port I/O membangun komunikasi antara piranti masukan dan piranti keluaran.

2.4.Keunggulan dan Kelemahan Mikrokontroler

Keunggulan atau Kelebihan utama dari mikrokontroler :

a. Mikrokontroler bertindak sebagai mikrokomputer tanpa harus ada komponen digital tambahan lainnya

b. Dapat mengurangi biaya dan ukuran sistem karena integrasi yang lengkap dalam sebuah mikrokontroler.

c. Penggunaan mikrokontroler sederhana dan mudah untuk memecahkan masalah dan pemeliharaan sistem.

d. Sebagian besar pin dapat diprogram oleh pengguna untuk melakukan berbagai fungsi.

e. Mudah menghubungkan port RAM, ROM dan I / O tambahan.

f. Waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi rendah.

Kekurangan dari Mikrokontroler :

a. Mikrokontroler memiliki arsitektur yang lebih kompleks daripada mikroprosesor.

b. Hanya melakukan eksekusi dalam jumlah terbatas dalam waktu yang bersamaan.

c. Kebanyakan hanya digunakan dalam peralatan-peralatan mikro.

d. Tidak dapat terhubung dengan perangkat yang berdaya tinggi secara langsung.

2.5.Fungsi Mikrokontroler

Berikut ini beberapa fungsi penting Mikrokontroler yaitu : a. Mikrokontroler Sebagai Timer / Pewaktu

b. Mikrokontroler Sebagai Pembangkit Osilasi

8

c. Mikrokontroler Sebagai Flip – Flop

d. Mikrokontroler Sebagai ADC ( Analog Digital Converter ) e. Mikrokontroler Sebagai Counter

f. Mikrokontroler Sebagai Decoder dan Encoder 2.6.Arduino Mega 2560

Arduino Mega 2560 adalah papan microcontroller berbasiskan Atmega 2560.

Arduino Mega 2560 memiliki 54 pin digital input / output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset.

Ini semua yang diperlukan untuk mendukung microcontroller.

Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC – DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya.

Arduino Mega 2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega 2560 adalah versi terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega.

Arduino Mega 2560 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi terbaru sudah tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Tapi, menggunakan chip Atmega 16U2 (Atmega 8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Arduino Mega 2560 Revisi 2 memiliki resistor penarik jalur HWB 8U2 ke Ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.

Arduino Mega 2560 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:

a. Pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan. Di masa depan, shield akan kompatibel baik dengan papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5 Volt dan dengan Arduino Due yang beroperasi

9

dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin yang tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.

b. Sirkuit RESET.

c. Chip ATmega16U2 menggantikan chip Atmega 8U2.

2.7.Spesifikasi dari Arduino Mega 2560

Table 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560 Microcontroller ATmega 2560

Tegangan Operasi 5V

Inputvoltage (disarankan) 7-12V

InputVoltage (limit) 6-20V

Jumlah pin I/O digital 54 (15 pin digunakan sebagai output PWM)

Jumlah pin input analog 16

Arus DC tiap pin I/O 40 mA

Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA

Flash Memory 256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader)

SRAM 8 KB

EEPROM 4 KB

Clock Speed 16 MHz

10 2.8.Daya (Power)

Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai.

Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal positif ke ke jack sumber tegangan pada papan.

Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor POWER.

Papan Arduino ATmega 2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan

Gambar 2-3 Pemetaan PIN Arduino Mega 2560

11

mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt.

Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:

a. VIN: Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’

tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.

b. 5V: Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3,3V secara langsung tanpa melewati regulator.

c. 3V3: Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt.

Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.

d. GND: Pin Ground atau Massa.

e. IOREF: Pin pada papan Arduino berfungsi memberikan tegangan yang beroperasi pada microcontroller. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.

12 2.9. Memori

Arduino ATmega 2560 memiliki 256 KB flash memory untuk menyimpan kode (8 KB digunakan untuk bootloader), 8 KB SRAM dan 4 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM).

2.9.1 Input dan Output

Masing-masing dari 54 digital pin pada Arduino Mega dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Arduino Mega beroperasi pada tegangan 5 volt.

Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up (yang terputus secara default) sebesar 20–50 kilo ohms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, antara lain:

• Serial yang digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL.

Table 2-2 Nama – Nama Pin Nomor

Pin Nama Pin Peta Nama Pin

2

PE0

(RXD0/PCINT8) Digital pin 0 (RX0)

3 PE1 (TXD0) Digital pin 1 (TX0)

12 PH0 (RXD2) Digital pin 17 (RX2)

13 PH1 (TXD2) Digital pin 16 (TX2)

45 PD2 (RXDI/INT2) Digital pin 19 (RX1)

13

46 PD3 (TXD1/INT3) Digital pin 18 (TX1)

63

PJ0

(RXD3/PCINT9) Digital pin 15 (RX3)

64

PJ1

(TXD3/PCINT10) Digital pin 14 (TX3)

• Eksternal Interupsi:

Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubah nilai.

Table 2-3 Pin Eksternal Interupsi Nomor

14

Mendukung komunikasi SPI library, juga terhubung dengan header ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Arduino Uno.

21 PB2 (MOSI/PCINT2)

Digital pin 51 (MOSI)

22 PB3 (MISO/PCINT3)

Digital pin 50 (MISO)

• LED:

Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino ATmega LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset

15

bernilai HIGH, maka LED menyala (ON), dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam (OFF).

• TWI:

Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Yang mendukung komunikasi TWI menggunakan Wire library. Perhatikan bahwa pin ini tidak di lokasi yang sama dengan pin TWI pada Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila.

Arduino Mega 2560 memiliki 16 pin sebagai analog input, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan pin AREF dan fungsi Analog Reference().

Ada beberapa pin lainnya yang tersedia, antara lain:

▪ AREF: Referensi tegangan untuk input Digunakan dengan fungsi Analog Reference().

▪ RESET: Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) microcontroller, jalur ini biasanya untuk menambahkan reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.

▪ Komunikasi

Arduino Mega 2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan microcontroller lainnya.

Arduino ATmega 328 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5 Volt). Sebuah chip ATmega 16U2 (ATmega 8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang terdapat pada papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer, untuk sistem operasi Windows masih tetap memerlukan file inf, tetapi untuk sistem operasi OS X dan Linux akan mengenali papan

16

sebagai port COM secara otomatis. Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau

sebagai port COM secara otomatis. Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OTOMASI (Halaman 41-90)

Dokumen terkait