• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dalam setiap gerakan mahasiswa yang mengedepankan moralitas jangan terjebak oleh kepentingan politik golongan, karena mahasiswa harus menjadi bagian kelompok yang diatas semua golongan tanpa harus memilih isu-isu. KM UIN Jakarta sebagai organisasi gerakan mahasiswa, menjadi

sebuah taruhan apabila gerakan-gerakannya menjadi kepentingan elit. Mahasiswa harus menjadi bagian kontol penguasa, gerakan sosial, gerakan moral dan pelopor perubahan.

Isu-isuh kerakyatan dan kebijakan pemerintah menjadi bagian yang harus dikontrol dan tugas sebagai gerakan mahasiswa menjadi bagian penting dalam proses perjalan bernegara. Sebagai kekuatan politik mahasiswa jangan sampai terpecah-pecah oleh kepentingan penguasa, kalau sampai terjadi gerakan mahasiswa menjadi arus kecil yang tidak besar dampaknya oleh kekuasaan.

Namun, walau bagaimanapun, gerakan mahasiwa mempunyai kontribusi besar terhahadap perkembangan demokrasi yang ada di Indonesia, sebagai pengawal reformasi menjadi tugas bersama dengan rakyat agar terciptanya negara yang sejahtera,berkeadilan dan berdaulat.

Dan akhirnya penulis menegaskan kekuasaan itu cenderung korup, maka gerakan mahasiswa harus menjadi kontrol bersama dengan rakyat agar tidak terjadi disalahgunakan oleh pejabat-pejabat penguasa.

Albach, Philip, G, Politik dan mahasiswa, Perspektif dan kecendrungan masa

kini, Jakarta: PT Gramedia, 1988.

Ali, Fachry, Mahasiswa, Sistem Politik di Indonesia dan Negara, Jakarta: Inti

Sarana Aksara, 1985.

Budiarjo, Miriam, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2001.

Clymer, Carlton, Rodee, dkk, Pengantar Ilmu politik, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2000. cet, keempat.

Effendi, Sofian dan Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, Jakarta:

LP3ES, 1989, cet pertama.

ELSAM, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Hak-hak Narapidana,

Jakarta: ELSAM, 1996, cet pertama.

Horton, Chester L. Hunt, Paul, B, sosiologi, Jakarta: Erlangga, 1999.

Hoffer, Eric, Gerakan Massa, Jakarta: Yayasan obor Indonesia, USIS, 1988.

Jabali, Fuad dan Jamhari, IAIN dan Modernisasi Islam di Indonesia, Jakarta:

Logos, 2002.

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Garamedia

Pustaka Utama, 1991

Mahardika, Timur, Gerakan Massa, Mengupayakan Demokrasi dan Keadialan

Secara Damai, Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama, 2000.

Nazir, Muhammad, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998

Sanit, Arbi, Mahasiswa dan Kekuasaan dan Bangsa, Jakarta: Lingkiran Studi

Indonesia dan YLBHI, 1989.

Sanit, Arbi, Pergolakan Melawan Kekuasaan, Gerakan Mahasiswa Antara Aksi

Moral dan Politik, Yogyakarta: Insist Press dan Pustaka Pelajar, 1999.

Singarinbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta:

LP3ES, 1989, cet pertama.

Siregar, Hariman, Gerakan Mahasiswa, Pilar Ke 5 Demokrasi Jakarta: Teplok,

Press, 2001.

Siregar, Hariman, Hati Seorang Demonsran, Jakarta, PT Mantika Media Utama, 1994), cet, pertama.

Susilo, Suko, Basrowi, Sukidun, Sosiologi Poltik, Surabaya: Yayasan Kampusina

Surabaya, 2003.

Raga, Rafael, Maran, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta, PT Rineka Cipta,

2001, cet, pertama.

Rahmat, Jallaludin, Sosiologi Komunikasi Massa, Bandung, CV, Remadja Karya,

1985.

Suharsih dan IGN mahendra K, Bergerak bersama rakyat, Yogyakarta Resist

book, 2007.

Sugiyono, MetodePenelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Bandung: Alfabeta, 2004.

Susan, Novri, Sosiologi Konflik dan Isuh-isuh Konflik Kontemporer, Jakarta,

Kencana Prenada Media Grup, 2009, cet, pertama.

Widjojo et al, Muridan, S, Penakluk Rezim Orde Baru, Gerakan Mahasiswa 98,

Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1999.

Yoedhanegara, Pradipa, Desentralisasi Gerakan Mahasiswa, Jakarta, DPP Aliansi

Wartawan Indonesia, 2005.

Zaman, Fadhly, Fahruz, Mahasiswa Menggugat, Potret Gerakan Mahasiswa

Indonesia 1998, Bandung, Pustaka Hidayah, 1999. Institusi dan Asosiasi (atau yang sejenis)

Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD ART), Kongres VII KM UIN Jakarta, Tugu, Puncak, Jawa barat, 5 Februari 2011, pukul, 21:08.

Berita Koran dan Internet

Giane, Survey Konversi Energi, Mengubah Kebiasaan Konsumsi Tidak Mudah,

Kompas, 31 Januari 2010.

Jahit Mulut, Tuntut Teman Dibebaskan, Warta Kota, kamis, 6 Desember 2007.

BBM, Tekan Spekulan, Kenaikan Harga BBM Jangan Ditunda, Kompas, Jumat, 9

Mei, 2008.

Ahmad Hadiyin, Ratusan warga demo di Jakarta, artikel diakses,

http://www.indosiar.com/focus/63911/ratusan-warga-berdemo-ke-istana, tgl, 01 juli 2011. Pukul, 16:00.

Imron, Gerakan jalan Menatap masa depan Indonesia Meretas baru, arikel diakses,

http//www.kammi.or.id/last.lihatphp?d=materi&do=view&id=739, tanggal 1 Agustus 2010, pukul 20:19.

Isfandiar, Penjara bagi seorang aktivis, artikel diakses,

http://www.resistbook.or.id/index.php?page=resensi&id=133&lang=en, tgl, 12 Agustus 2011, pukul 15:18.

Syukri Rahmatullah, Peserta jahit mulut hadiri sidang demo minyak tanah, artikel

diakses

http://news.okezone.com/read/2007/12/10/1/67042/peserta-jahit-mulut-hadiri-sidang-demo-minyak-tanah, tgl 8 juli 2011, pukul 21:30. Wawancara pribadi dengan mantan CC (Central Committe) aktivis KM UIN

Jakarta periode (2006-2008) angkatan 2001 Fakultas Ushulludin dan

Filsafat. Mustholih “Borang.” Pada 10 Agustus 2011.

Wawancara pribadi dengan aktivis KM UIN Jakarta. Eks tahanan politik terkait demonstrasi menolak kebijakan pemerintah konversi minyak tanah ke gas

2007 Fakultas Adab dan Humaniora. angkatan 2002 Hambali “Joey”. Pada

12 Agustus 2011.

Wawancara pribadi dengan CC (Central Committe) aktivis KM UIN Jakarta periode (20011-2012) angkatan 2007 Fakultas Syariah dan Hukum. Panden Pada 26 Agustus 2011

Jakarta periode (2006-2008) angkatan 2001 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Mustholih “Borang.” Pada 10 Agustus 2011.

1. Apa yang menjadi latar belakang organisasi KM UIN Jakarta menyikapi

konversi minyak tanah ke gas pada tahun 2007?

Jawab: Karena pada saat itu kita sebagai organisatoris melihat kebijakan tersebut yang dikeluarkan pemerintah menyusahkan masyarakat dan tidak ada sosialisasi yang maksimal yang di lakukan pemerintah. Kebijakan itu juga tidak populis, minyak tanah lebih terjangkau dan bisa diecer pembelianya, lain dengan LPG yang harganya mahal serta tidak bisa ecer.

2. Apa saja langkah-langkah yang di gunakan untuk menolak konversi minyak

tanah ke gas?

Jawab: Kami melakukan live in atau turun langsung ke wilayah sejabodetabek para pengguna minyak tanah dan agen-agenya. Kami melakukan diskusi terhadap warga dan mendengarkan apa saja yang menjadi keresahan di masyarakat, serta melakukan menyuluhan tentang konversi minyak tanah ke gas. Kita juga melakukan diskusi di kampus-kampus di Jakarta tentang konnversi minyak tanah ke gas.

3. Wilayah mana saja yang menjadi target untuk di dampingi aktivis KM UIN

4. Pola apa saja yang organisasi KM UIN Jakarta untuk menolak kebijakan tersebut?

Jawab: Kami melakukan propaganda-proganda melalui selebaran, dan demonstrasi di DPR, Istana Negara, dan di depo plumpang Jakarta Utara.

5. Dalam melakukan demonstrasi terhadap pemerintah, bagaimana renspon dari

pemerintah dari aksi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat tersebut? Jawab: Kami sebagai demonstran mahasiswa dan masyarakat di anggap anarkis, menolak aksi yang kita tuntut, pemberangusan aksi dan represif, serta penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap demonstran dan tiga aktivis KM UIN Jakarta dan dua warga di pidanakan.

6. Dalam aksi 6 Agustus di depo plumpang Jakarta Utara kenapa terjadi bentrok

antara demonstran dan aparat kepolisian?

Jawab: Banyak penyusup-penyusup yang dilakukan polisi yang memakai baju preman untuk memprovokasi massa agar terjadi bentrok dengan aparat, pembubaran secara paksa serta represif yang di lakukan aparat hingga terjadinya bentrok antara demonstran dan aparat kepolisian

7. Aksi di depo plumpang terjadi penangkapan tiga KM UIN Jakarta dan dua

warga dan mempidanakanya, bagaimana sikap organisasi KM UIN Jakarta terhadap pemerintah?

Jawab: Mengutuk keras, menghujat habis-habisan terhadap pemerintah, karena dianggap inkonstitusional. Serta melakukan proganda melalui selebaran dan

pengadilan Jakarat utara untuk menuntut bebaskan kawan kami, karena yang patut di salahkan adalah pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla yang melakukan kebijakan tidak tepat pada saat itu.

demonstrasi menolak kebijakan pemerintah konversi minyak tanah ke gas 2007 Fakultas Adab dan Humaniora. angkatan 2002 Hambali “Joey”. Pada 12 Agustus 2011.

1. Bagaiman kronologis terjadinya penangkapan aktivis KM UIN Jakarta pada

aksi menolak konversi minyak tanah ke gas di depo plumpang Jakarta utara? Jawab: Pada saat itu beberapa beberapa aktivis KM UIN Jakarta bergantian berorasi diatas mobil komando massa tiap-tiap aktivis bergantian menyampaikan orasi dan yel-yelnya secara antusias massa demonstran menyambut dengan gegap gempita semangat yang dikobarkan dari mobil komando tersebut, namun para aparat keamanan yang terdiri dari berbagai kesatuan saat itu (brimob, sabara, reserse, polisi pamong praja dan lain-lain) secara arogan menuduh massa aksi berniat untuk melakukan kericuhan, dgn alas an tersebut aparat keamanan berkali-kali menembakan gas air mata, peluru karet, serta langsung merefresif barisan masssa aksi yang sama sekali tidak menduga bahwa aksi damai hari itu di respon dengan cara kekerasan oleh aparat, para mahasiswa dan warga ditangkapi satu persatu, seluruh demonstran yang ditangkapi tersebut dituding sebagai provokator dalam menggerakan massa khususnya mahasiswa, bahkan tak satu pun massa aksi yang dari kebrutalan aparat di lapangan.

Jawab: Aparat keamanan menuduh para aktivis tersebut sebagai provokator dalam pengroyokan massa aksi sehingga para aktivis di kenakan pasal 160 KUHP Pasal melakukan penghasutan didepan umum untuk melawan kebijakan penguasa.

3. Bagaimana pandangan para aktivis KM UIN Jakarta yang di penjara, terkait

aksi di depo plumpang Jakarta utara?

Jawab: Menilai bahwa penangkapan tersebut hanyalah skenario yang sudah di setting oleh aparat untuk melemahkan gerakan yang makin membesar dalam menolak konversi minyak tanah ke gas aparat nilai menerapkan pola lama dalam menghadapi demonstrasi-demonstrasi yang di motori oleh mahasiswa, karena telebih yang di lindungi oleh aparat adalah kebijakan pemerintah konversi minyak tanah ke gas.

4. Apa saja aktivitas aktivis KM UIN Jakarta di dalam penjara?

Jawab: Dalam penjara, para aktivis KM UIN Jakarta banyak mengundang perhatian dari tahanan-tahanan yang lainya, karena tentunya para tahanan tersebut menganggap bahwa mahasiswa bukan tempatnya didalam penjara, hampir setiap kesempatan saat waktu luang para aktivis menghabiskan waktu dengan bercerita banyak apa yang latar belakang ketidaksetujuan mereka dalam menolak konversi minyak tanah ke gas, bahkan dibeberapa kesempatan kita juga sering berdiskusi dengan mantan para pejabat yang saat itu menjalani masa ditahanan di Rutan Salemba tersebut diantarnya adalah

5. Bagaimana renspon tahanan lain dengan para aktivis KM UIN Jakarta di dalam penjara?

Jawab: Renspon para tahanan terhadap aktivis yang ditahan memberikan sinyal-sinyal bahwa posisi para tahanan tersebut sangat mengapresiasi apa yang telah diperjuangkan oleh aktivis-aktivis KM UIN Jakarta tersebut.

6. Bagaimana prilaku para petugas Rutan Salemba terhadap aktivis KM UIN

Jakarta?

Jawab: Mereka memperlakukan kita dengan baik, tetapi mereka mengawasi aktivitas kita dengan ketat, karena menganggap bisa mempengaruhi tahanan lain untuk berbuat yang tidak diinginkan oleh penguasa pada saat itu.

periode (20011-2012) angkatan 2007 Fakultas Syariah dan Hukum. Panden Pada 26 Agustus 2011

1. Kapan anda menjadi anggota KM UIN Jakarta?

Jawab: saya bergabung dengan KM UIN Jakarta pada semester satu, dan mendaftar di stand KM UIN Jakarta.

2. Kenapa anda berbinat masuk KM UIN Jakarta?

Jawab: waktu saya melihat, aktivis KM UIN Jakarta dikampus sering sekali melakukan demonstrasi mengkritisi pemerintahan, maka dari itulah saya ingin mengetahui lebih jauh tentang KM UIN Jakarta, karena merasa disinilah ruang untuk belajar berorganisasi, yang bisa bilang, organisasi radikal karena aksi-aksinya itu.

3. Kapan anda terpilih sebagai CC (Centrall Comitte) KM UIN Jakarta?

Jawab: Saya terpilih sebagai CC KM UIN di Kongres ke tujuh (VII), di Tugu, Puncak, Jawa Barat, tanggal 5 Februari 2011.

4. Anda sebagai CC (Cental Committee) periode 2011-2012 apa saja kegiatan

yang dilakukan organisasi KM UIN pada saat ini?

Jawab: sekarang KM UIN Jakarta seperti apa yang dilakukan periode-periode sebelumya, tetap selalu mengkritisi kebijakan pemerintah menyikapi isu-isu kerakyatan, dan diskusi Mingguan.

Tinggi Manajemen Teknik Komputer Indonesia), Untirta Serang (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).

6. Mana saja yang menjadi jaringan sektoral rakyat yang dibangun KM UIN

Jakarta saat ini?

Jawab: kami sekarang mendampingi masyarakat petani didaerah Bandung, desa Pengalengan mayoritas mereka petani sayuran, petani menuntut agar mencabut perjanjian perdagangan bebas ACFTA (Asean-China Free Trade Agreement)

7. Sejak kapan mengadvokasi petani sayuran di daerah Bandung desa

Pengalengan?

Jawab: sebenarnya perjanjian perdaganga bebas ini diberlakukan 1 Januari 2010, tetapi KM UIN Jakarta mendampinginya dibulan September 2011 dan pernah melakukan aksi long marc di gedung Kementrian Perdagangan sampai Istana Negara menuntut mencabut perjanjian perdagangan bebas ACFTA (Asean-China Free Trade Agreement) dengan massa 600 orang.

Dokumen terkait