BAB IV. PENUTUP
B. Saran
Analisis mengenai maskulinitas kelas bawah dengan metode
semiotika Roland Barthes ini diharapkan mampu menambah variasi kajian
ilmu komunikasi khususnya analisis semiotik pada media. Penulis
menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Maka penulis
berharap agar penelitian selanjutnya dapat mengembangkan kembali
penelitian dengan metode yang sama, yaitu analisis semiotika mengenai
maskulinitas dan kaitannya dengan kelas sosial. Objek penelitian yang
digunakan tidak hanya dalam bentuk film atau media elektronik, akan
tetapi dapat juga menggunakan media cetak seperti majalah, buku dan
76
Daftar Pustaka
Chapman, Rowena & Rutherford, Jonathan (ed). (2014). Male Order: Menguak
Maskulinitas. Yogyakarta: Jalasutra
Connel, RW & Messerschmidt, James W. (2005). Hegemonic Masculinity:
Rethinking the Concept. Gender & Society, vol.19 No. 6, 829-859.
Darwin, Muhadjir. (1999). Posisi Laki-Laki dalam Masyarakat Patriarkis.
Diakses tanggal 27 April 2016 dari http://lakilakibaru.or.id/maskulinitas-
posisi-laki-laki-dalam-masyarakat-patriarkis/s281_muhadjir-
darwin_maskulinitas-posisi-laki-laki-dalam-masyarakat-patriarkis/
Demartoto, Argyo. (2010). Konsep Maskulinitas Dari Jaman Ke Jaman Dan
Citranya Dalam Media. Diakses tanggal 11 April 2016 dari
http://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/maskulinitas-ind1.pdf
Dinurriyah, Itsna Syahadatud. (2013). Analisa Tentang Konstruksi Gender Dalam
Pertarungan Simbolik Di Media Massa. Diakses tanggal 27 Mei 2016 dari
http://digilib.uinsby.ac.id/7164/
Effendi, Tadjuddin Noer. (1993). Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan
Kemiskinan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya
Eka Rini, Yunita. (2010). Representasi Maskulinitas Kaum Termajinalkan Dalam
Iklan : Analisis Semiotik Iklan Televisi Kuku Bima Ener-G Versi Laskar Mandiri I dan Laskar Mandiri II (Skripsi, Digilib UNS). Diakses tanggal
77
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/14781/Representasi-maskulinitas-
kaum-termajinalkan-dalam-iklan-analisis-semiotik-iklan-televisi-Kuku-
Bima-Ener-g-versi-laskar-mandiri-I-dan-laskar-mandiri-II
Fakih, Mansour. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:
Putaka Pelajar
Fiske, John. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Heryanto, Ariel. (2012). Budaya Populer di Indonesia Mencairnya Identitas
Pasca-Orde Baru. Yogyakarta: Jalasutra
Kriyantono, Rahmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Kurnia, Novi. (2004). Representasi Maskulin dalam Iklan. Jurnal Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, vol. 8 No. 1
Kurniawan, Aditya Putra. (2011, 24 November). Dinamika Maskulinitas Laki-
Laki (Bagian I). Diakses tanggal 14 Mei 2016 dari
http://lakilakibaru.or.id/dinamika-maskulinitas-laki-laki-bagian-i/
_____________________. (2011, 28 November). Dinamika Maskulinitas Laki-
Laki (Bagian 2). Diakses tanggal 14 Mei 2016 dari
http://lakilakibaru.or.id/dinamika-maskulinitas-laki-laki-bagian-ii/
Kusumajati, Toni Nur F. (2014). Dinamika Maskulinitas Pada TVC Di Era Orde
78 Bintang Versi Pekerja Lapangan, Gudang Garam Versi Action Train, Pepsodent Versi Ayah Dhika, Nivea Foam For Men, Dunhill Mild Versi Go Wherever Fine Taste Takes You), Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Moleong, Lexy J. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Mosse. Julia Cleves. (2002). Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Nilan, Pam. (2009). Contemporary Masculinities and Young Men In Indonesia.
Indonesia and the Malay World, 37
Nilan, Pam et al. (2013). Masculinity, Violence And Socioeconomic Status In
Indonesia. Culture, Society & Masculinities, Vol. 5 Issue 1, pp. 3–20 Nilan, Pam et al. (2014). Youthful Warrior Masculinities in Indonesia.
Masculinities in a Global Era, vol 4 p. 69-84
Prasetyo, Agung Budi. (2011). Maskulinitas dalam L’Men. Jurnal Komunikator, Vol. 3 No. 2
Perempuan Saudi Lawan Larangan Mengemudi dalam Permainan Video. (2015,
29 Mei). VOA Indonesia. Diakses pada tanggal 3 November 2016 dari
http://www.voaindonesia.com/a/perempuan-saudi-lawan-larangan-
79
Rusadi, Udi. 2015. Kajian Media: Isu Ideologis dalam Perspektif, Teori dan
Metode. Jakarta: Rajawali Pers
Sobur, Alex. (2001). Analisis Teks Media. Bandung : Remaja Rosdakarya
80
LAMPIRAN
1. Profil Sinetron Preman Pensiun 3
Poster Preman Pensiun III
Genre : Drama Komedi
Format : Sinetron
Jumlah Episode : 38 episode
Stasiun Televisi : RCTI
Produksi : MNC Pictures
Produser : Didi Ardiansah
Sutradara : Aris Nugraha
Penulis : Aris Nugraha
Pemain : Epy Kusnandar, Tya Arifin, Ikang Sulung dll
Durasi : 45 menit per episode
81
2. Sinopsis Preman Pensiun 3
Sinetron ini bercerita tentang kehidupan seorang preman dan
pilihan jalan hidup yang membuat mereka menjadi preman. Namun pada
akhirnya mereka tetap mempensiunkan diri mereka untuk menjadi preman.
Hal tersebut dikarenakan mereka menganggap bahwa profesi tersebut
tidak dapat menjamin masa depan meski sangat mudah dalam
mendapatkan uang dan mereka ingin hidup yang bahagia dan sejahtera
tanpa dihantui kegelisahan dan berbagai ancaman.
Selain bercerita mengenai keseharian preman, sinetron ini bercerita
juga tentang kisah cinta dan ambisi untuk mendapatkan kekuasaan. Kisah
cinta ditunjukan dengan adanya jalinan asmara antara Dikdik, pimpinan
preman dibagian pasar dengan Imas, pembantu rumah tangga Kang Bahar.
Keduanya ingin segera menikah namun Imas menginginkan Dikdik untuk
tidak bekerja sebagai preman lagi, karena Imas ingin rumah tangganya
aman tanpa ada kegelisahan. Selain mereka, intrik percintaan diwarnai
juga oleh kisah asmara Diza dan Ubed, mantan copet yang kini berjualan
cilok. Namun Dewi, teman Ubed tidak menyukai kedekatan Ubed dengan
Diza. Dewi sangat khawatir jika Diza tidak memiliki perasaan apapun
sementara Ubed merasa Diza menyukainya.
Dalam sinetron ini, tidak terlepas dari cerita mengenai keinginan
Jamal untuk menguasai Kota Bandung. Dari season satu hingga season
terakhir ini, Jamal menjadi sosok yang perlu diwaspadai karena ulahnya
82
satu Jamal tidak menyetujui bahkan melakukan pemberontakan karena
Kang Bahar menggantikan posisi dirinya dengan Muslihat yang
sebelumnya merupakan tangan kanan Kang Bahar. Situasi ini tidak
diterima oleh Jamal karena pemberhentian Kang Bahar tidak diketahui
banyak orang. Jamal pun melakukan aksi nya yang meresahkan warga
sampai pada akhirnya ia dijebloskan ke penjara.
Di season kedua, Jamal telah bebas dari penjara. Namun ia
melakukan aksi balas dendamnya kepada Muslihat yang telah
membuatnya terkurung dipenjara. Lagi-lagi Jamal membuat keonaran
dengan menyelipkan anak buahnya di pasar. Jamal masih tetap dengan
keinginannya yang kuat, yaitu menggeser posisi Muslihat agar bisa
berkuasa. Namun tetap saja Jamal belum bisa memiliki kekuasaan yang ia
inginkan tersebut.
Di season 3, Jamal belum menyerah. Ia tetap pada keinginannya,
yaitu kekuasaan ada di tangannya. Beragam cara ia gunakan untuk
membuat situasi menjadi berantakan. Di lingkungan pasar yang dipimpin
oleh Dikdik, Jamal menyelipkan anak buahnya Unang untuk ikut
beroperasi di pasar. Hal ini dilakukan oleh Jamal karena ia ingin membuat
situasi pasar menjadi gaduh, sehingga Dikdik bisa lengser dari jabatannya
karena dinilai tidak bisa menjaga keamanan pasar. Tingkah Unang begitu
tidak disukai oleh pedagang di pasar karena dinilai kurang ramah bahkan
tidak sopan. Selain itu, Unang pun menyewa pencopet, Saep, untuk
83
untuk beroperasi di pasar. Selain itu, Unang pun menyewa penjahat untuk
menghajar anak buah Dikdik lainnya karena dianggap mengganggu
jalannya peralihan kekuasaan. Uang yang semestinya disetorkan Unang
kepada Dikdik, ia gunakan untuk menyewa penjahat untuk menghajar
Taslim.
Hal demikian pun terjadi di daerah terminal yang dipimpin oleh
Gobang. Jamal berusaha membujuk Kemod, anak buah Gobang, agar dia
setuju dengan pernyataan dan keinginan Jamal. Kemod pun menyetujuinya
karena ia diiming-imingi kekuasaan terminal agar menjadi miliknya.
Meski demikian, Kemod tetap melakukan tugasnya yaitu beroperasi di
pasar. Namun beberapa kali Kemod izin dengan Gobang untuk tidak
bekerja. Padahal sebetulnya Kemod menemui Jamal untuk membicarakan
misi-misi yang akan dilakukan. Sejalan dengan itu, karena teman-teman
Kemod tidak menyukai jika suatu saat kemod lah yang akan menjadi
penguasa terminal, Kemod mengirim beberapa orang untuk menghajar
teman-temannya. Maka dengan begitu, anak buah Gobang tidak dapat
beroperasi di terminal. Dari situlah berbagai kekacauan muncul.
Situasi jalanan yang dipimpin oleh Murad dan Pipit pun sama
seperti situasi pasar dan terminal. Murad dan Pipit yang selalu bersama
ketika menarik iuran kepada pedagang di jalanan, dipisahkan oleh Jamal.
Cara Jamal memisahkan Murad dan Pipit adalah dengan mengirimkan
orang suruhannya berupa wanita cantik yang ingin mendekati Pipit. Pipit
84
meluangkan waktunya dengan wanita tersebut. Sementara untuk menarik
uang iuran Murad melakukannya sendiri. Kehadiran wanita tersebut
berdampak pada Pipit yang menjadi malas bekerja karena sudah
terperangkap oleh wanita tersebut.
Dikdik, Gobang dan Pipit berkumpul untuk membicarakan
keganjalan yang ada pada situasi saat tersebut. Mereka sudah menduga
bahwa kekacauan yang terjadi saat itu merupakan ulah Jamal yang belum
puas dengan apa yang ia inginkan. Ternyata betul saja, setelah diselidiki
kekacauan yang terjadi merupakan otak dari Jamal yang menginginkan
kekuasaan. Akhirnya para pimpinan pasar, jalanan, terminal serta para
mantan preman yang lain dikumpulkan oleh Muslihat. Tujuan
dikumpulkannya mereka adalah untuk memberitahu bahwa situasi kian
rumit dan ada baiknya bisnis ini ditinggalkan.
Ambisius merupakan salah dua dari sifat-sifat maskulinitas pada
laki-laki. Hal ini ditunjukan dengan Jamal yang melakukan beragam cara
untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan yaitu kekuasaan. Ia
menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkannya. Namun kerusuhan
yang ia buat tidak ia lakukan sendiri, tapi ia dibantu oleh suruhannya.
Meskipun beberapa kali ia dijebloskan ke penjara namun tetap saja ia
melakukannya.
Pada akhirnya, Jamal yang mendambakan kekuasaan Kota
Bandung harus merasakan kembali masuk ke dalam jeruji besi. Sebelum
85
tertangkap dan di tahan. Hanya Kemod yang akhirnya tidak mengikuti
jejak pimpinannya tersebut. Kemod akhirnya menjadi tukang sapu jalanan
di Kota Bandung. Pada akhirnya seluruh preman telah pensiun dari bisnis
yang diwariskan oleh Alm. Bahar untuk menghindari pertikaian dan
kekacauan yang pernah terjadi.
3. Tokoh dalam Sinetron Preman Pensiun III
No. Karakter Keterangan
1. Muslihat Muslihat merupakan
mantan pimpinan preman yang menguasai seluruh bagian yaitu jalanan, terminal, dan pasar. Namun akhirnya ia mempensiunkan diri dan membuat usaha baru, yaitu pembuatan
kecimpring (keripik
singkong).
2. Esih Istri dari Muslihat yang
membantu usaha
Kecimpring milik Muslihat.
3. Neng/Safira Anak dari Muslihat dan
Esih
4. Emak Ibu kandung dari Esih dan
mertua dari Muslihat yang turut serta dalam membantu usaha kecimpring Muslihat.
5. Edoh Karyawan usaha
86
awalnya menjadi pembatu rumah tangga Muslihat.
6. Komar Komar merupakan mantan
preman bagian pasar. Setelah pensiun dari preman, ia membuka usaha yaitu menjual kue balok.
6. Bebep Istri dari Komar
7. Dikdik Pimpinan preman bagian
pasar dan kekasih dari Imas.
8. Imas Pembatu rumah tangga
Bahar dan kekasih dari
Dikdik.
9. Gobang Pimpinan preman bagian
terminal
10. Nining Istri dari Gobang
11. Murad Pimpinan preman bagian
87
12. Pipit Partner dari Murad yang
beroperasi di bagian jalanan.
13. Joni Mantan preman yang telah
menjadi satpam atau
security.
14. Ujang Mantan preman yang
awalnya ikut Jupri untuk berjualan sepatu, kemudian menjadi karyawan dari Muslihat.
15. Jupri Mantan preman yang
menjadi penjual sepatu.
16. Junaedi Mantan bos copet yang
sibuk mencari pekerjaan yang halal.
17. Ubed Mantan copet di bawah
pimpinan Junaedi, kini menjual cilok.
88
18. Dewi Mantan copet di bawah
pimpinan Junaedi, teman dari Ubed, kini bekerja menjadi pegawai di sebuah kantor.
19. Diza Pelanggan cilok yang dijual
oleh Ubed. Paras cantiknya membuat Ubed terkagum pada Diza.
20. Jamal Orang yang mendambakan
kekuasaan, ia berharap Bandung dikuasai nya. Jamal merupakan orang yang sangat dihindari karena Jamal sangat licik, ia menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan
segalanya.
21. Kemod Anak buah Gobang, yang
terjerumus oleh permainan licik dari Jamal.
22. Unang Anak buah Jamal yang
menyusup ke bagian pasar,
dengan tujuan
mengacaukan situasi di pasar.
23. Resti Gadis penipu, dan anak
89
24. Uu Anak buah Gobang
25. Cecep Anak buah Gobang
26. Bohim Mantan preman bagian
terminal yang kini bekerja di percetakan.
27. Taslim Anak buah Dikdik
28. Kinanti Anak bungsu dari Bahar
90
30. Kinasih Anak sulung Bahar
31. Dirman Suami dari Kirani
32. Jessy dan Vonny Anak buah Saep
33. Prita Teman dari Kinanti
34. Ranty Teman dari Kinanti
35. Uyan Teman dari Kinanti
91
37. Yuyun Pedagang di Pasar
38. Marni Pedagang di Pasar
39. Bobby Penodong
40. Baba Penodong