• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN

5.2 SARAN

Dalam penentuan lokasi pendidikan ini disarankan :

 Penentuan Lokasi Pendidikan SMA Kompleks disarankan dekat dengan aksesbilitas, dekat dan mudah dijangkau oleh masyarakat

 Peletakan lokasi yang dekat dengan jalan raya sehingga mudah dilalui dan dilewati oleh angkutan umum yang akan memberikan kemudahan dalam mengakses fasilitas pendidikan tersebut.

 Dalam penentuan lokasi ini diperhatikan juga faktor lingkungan yaitu bebas dari kebisingan yang nantinya menciptakan ketenangan dan disarankan juga lokasi sekolah ini berada jauh dari pusat kegiatan seperti pasar maupun bengkel.

 Perlunya mengetahui pesebaran jumalh penduduk usia sekolah dalam penentuan penentuan lokasi baru dalam penentuan lokasi sekolah SMA dengan begitu membuat penyebaran sekolah merata.

 Kemudian untuk wilayah diperhatikan wilayah tersebut harus datar dan tidak berada pada kemiringan untuk menaggulangi atau meminimalisir terkena bencana

 Serta pentingnya penentuan tipe sekolah A, B dan C untuk mengetahui daya tampung sekolah tersebut.

LAMPIRAN Lampiran 1

Proses menganalisa menggunakan analisis data AHP dilakukan dengan beberapa langkah langkah diantaranya.

1. Langkah pertama masukkan faktor beserta faktor yang akan diolah

2. Selanjutnya tentukan jumlah responden dan tuliskan responde pada gamber berikut

3. Setelah menenttukan jumlah responden, pilih slah satu responden untuk dimasukkan input data mulai dari faktor hingga sub faktor

4. Setelah semua input data dimasukkan pada masing masing responden selanjutnya dilakukan combine agar semua data responden menjadi satu bagian utuh

5. Sehingga data yang didapatkan berupa data prioritas pada faktor utama dan masing masing faktor.

Lampiran 2

Penentuan Lokasi fasilitas Pendidikan

Studi Kasus : SMA KOMPLEKS KOTA SURABAYA Bapak/Ibu, Sodara/i yang kami hormati

Kami mahasiswa Program Sarjana (S-1) Perencanaan Wilayah dan Kota ITS mengadakan sebuah penelitian tentang penentuan lokasi fasilitas pendidikan studi kasus: SMA Kompleks Kota Surabaya. Dalam penentuan lokasi fasilitas pendidikan terlebih dahulu dilakukan perumusan kriteria-kriteria lokasi sehingga lokasi tersebut layak dan strategis.

Pembobotan kriteria dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk memecahkan maslah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hirarki. Alat ini

memerlukan suatu nilai numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relatif sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.

Dalam penelitian ini kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk berkenan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat/persepsi Bapak/Ibu, Saudara/i terhadap perbandingan tingkat kepentungan antara dua kriteria atau subkriteria yang disajikan dalam masing-masing pertanyaan.

Biodata Responden

Nama : Meilissa Imaniyah N. Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Lapangan Dharmawangsa No. 8, Surabaya Umur : 27

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga No. Hp : 08155006545

Petunjuk :

Dalam melakukan pembandingan tingkat kepentingan antara dua kriteria/subkriteria ditentukan nilai kepentingan 1 sampai 9. Jawaban perbandingan yang menurut Bapak/Ibu, Saudara/i paling tepat denan arti penilaian sebagai berikut :

Skala Matriks Perbandingan Berpasangan Intensitas

Kepentingan

Definisi Penjelasan

1 Elemen yang satu sama pentingnya dibanding dengan elemen yang lain (equal importance)

Kedua elemen menyumbang sama besar pada sifat tersebut

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lain (moderate more importance)

Pengalaman menyatakan sedikit memihak pada satu elemen

5 Elemen yang satu jelas lebih penting daripada elemen yang lain (essential strong more importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat memihak pada satu elemen

7 Elemen yang satu sangat jelas lebih penting daripada elemen yang lain (demonstrated importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat disukai dan didominasi oleh sebuah elemen yang tampak dalam praktek

daripada elemen yang lain (absolutely more importance)

satu elemen sangat jelas lebih penting

2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan (grey area)

Nilai ini diberikan bila diperlukan kompromi

Sumber : Saaty (1993) Contoh :

Manakah di dua daerah ini yang membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan?

Utara 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selatan

Hal ini berarti bahwa Daerah Utara lebih membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan daripada di Selatan (berdasarkan persepsi responden).

PERTANYAAN I

Pertanyaan I berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antara faktor kriteria penentuan lokasi fasilitas pendidikan.

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Fisik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi

PERTANYAAN II

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Aksesbilitas dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA

pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal mendapatkan sarana transportasi umum Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum PERTANYAAN III

Pertanyaan III berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek lingkungan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Keamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketenangan (tingkat polusi udara dan suara/kebisingan) PERTANYAAN IV

Pertanyaan IV berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Kependudukan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Kepadatan penduduk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persebaran Penduduk Usia 16 – 18 tahun PERTANYAAN V

Pertanyaan V berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Ekonomi dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hidrologi Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Tanah Hidrologi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Tanah

PERTANYAAN VI

Pertanyaan VI berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Sosial dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Luas

Sekolah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Daya tampung sekolah

Penentuan Lokasi fasilitas Pendidikan

Studi Kasus : SMA KOMPLEKS KOTA SURABAYA Bapak/Ibu, Sodara/i yang kami hormati

Kami mahasiswa Program Sarjana (S-1)Perencanaan Wilayah dan Kota ITS mengadakan sebuah penelitian tentang penentuan lokasi fasilitas pendidikan studi kasus: SMA Kompleks Kota Surabaya. Dalam penentuan lokasi fasilitas pendidikan terlebih dahulu dilakukan perumusan kriteria-kriteria lokasi sehingga lokasi tersebut layak dan strategis.

Pembobotan kriteria dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk memecahkan maslah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hirarki. Alat ini memerlukan suatu nilai numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relatif sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.

Dalam penelitian ini kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk berkenan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat/persepsi Bapak/Ibu, Saudara/i terhadap perbandingan tingkat kepentungan antara dua kriteria atau subkriteria yang disajikan dalam masing-masing pertanyaan.

Biodata Responden Nama : Sukaryo Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Jojoran 1 Block AC No. 20, Surabaya Umur : 47

Pekerjaan : Guru SMP No. Hp : 081333971266

Petunjuk :

Dalam melakukan pembandingan tingkat kepentingan antara dua kriteria/subkriteria ditentukan nilai kepentingan 1 sampai 9. Jawaban perbandingan yang menurut Bapak/Ibu, Saudara/i paling tepat denan arti penilaian sebagai berikut :

Skala Matriks Perbandingan Berpasangan Intensitas

Kepentingan

Definisi Penjelasan

1 Elemen yang satu sama pentingnya dibanding dengan elemen yang lain

Kedua elemen menyumbang sama besar pada sifat

(equal importance) tersebut 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting

daripada elemen yang lain (moderate more importance)

Pengalaman menyatakan sedikit memihak pada satu elemen

5 Elemen yang satu jelas lebih penting daripada elemen yang lain (essential strong more importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat memihak pada satu elemen

7 Elemen yang satu sangat jelas lebih penting daripada elemen yang lain (demonstrated importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat disukai dan didominasi oleh sebuah elemen yang tampak dalam praktek

9 Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada elemen yang lain (absolutely more importance)

Pengalaman menunjukkan satu elemen sangat jelas lebih penting

2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan (grey area)

Nilai ini diberikan bila diperlukan kompromi

Sumber : Saaty (1993) Contoh :

Manakah di dua daerah ini yang membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan?

Utara 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selatan

Hal ini berarti bahwa Daerah Utara lebih membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan daripada di Selatan (berdasarkan persepsi responden).

PERTANYAAN I

Pertanyaan I berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antara faktor kriteria penentuan lokasi fasilitas pendidikan.

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Fisik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi

PERTANYAAN II

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Aksesbilitas dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum PERTANYAAN III

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek lingkungan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Keamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketenangan (tingkat polusi udara dan suara/kebisingan) PERTANYAAN IV

Pertanyaan III berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Kependudukan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Kepadatan penduduk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persebaran Penduduk Usia 16 – 18 tahun PERTANYAAN V

Pertanyaan IV berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Ekonomi dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hidrologi Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Tanah Hidrologi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Tanah

PERTANYAAN VI

Pertanyaan III berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Sosial dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Luas

Sekolah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Daya tampung sekolah

Penentuan Lokasi fasilitas Pendidikan

Studi Kasus : SMA KOMPLEKS KOTA SURABAYA Bapak/Ibu, Sodara/i yang kami hormati

Kami mahasiswa Program Sarjana (S-1)Perencanaan Wilayah dan Kota ITS mengadakan sebuah penelitian tentang penentuan lokasi fasilitas pendidikan studi kasus: SMA Kompleks Kota Surabaya. Dalam penentuan lokasi fasilitas pendidikan terlebih dahulu dilakukan perumusan kriteria-kriteria lokasi sehingga lokasi tersebut layak dan strategis.

Pembobotan kriteria dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk memecahkan maslah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hirarki. Alat ini memerlukan suatu nilai numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relatif sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.

Dalam penelitian ini kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk berkenan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat/persepsi Bapak/Ibu, Saudara/i terhadap perbandingan tingkat kepentungan antara dua kriteria atau subkriteria yang disajikan dalam masing-masing pertanyaan.

Biodata Responden Nama : Jenis Kelamin : Alamat : Umur : Pekerjaan : No. Hp : Petunjuk :

Dalam melakukan pembandingan tingkat kepentingan antara dua kriteria/subkriteria ditentukan nilai kepentingan 1 sampai 9. Jawaban perbandingan yang menurut Bapak/Ibu, Saudara/i paling tepat denan arti penilaian sebagai berikut :

Skala Matriks Perbandingan Berpasangan Intensitas

Kepentingan

Definisi Penjelasan

1 Elemen yang satu sama pentingnya dibanding dengan elemen yang lain

Kedua elemen menyumbang sama besar pada sifat

(equal importance) tersebut 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting

daripada elemen yang lain (moderate more importance)

Pengalaman menyatakan sedikit memihak pada satu elemen

5 Elemen yang satu jelas lebih penting daripada elemen yang lain (essential strong more importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat memihak pada satu elemen

7 Elemen yang satu sangat jelas lebih penting daripada elemen yang lain (demonstrated importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat disukai dan didominasi oleh sebuah elemen yang tampak dalam praktek

9 Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada elemen yang lain (absolutely more importance)

Pengalaman menunjukkan satu elemen sangat jelas lebih penting

2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan (grey area)

Nilai ini diberikan bila diperlukan kompromi

Sumber : Saaty (1993) Contoh :

Manakah di dua daerah ini yang membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan?

Utara 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selatan

Hal ini berarti bahwa Daerah Utara lebih membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan daripada di Selatan (berdasarkan persepsi responden).

PERTANYAAN I

Pertanyaan I berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antara faktor kriteria penentuan lokasi fasilitas pendidikan.

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Fisik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi

PERTANYAAN II

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Aksesbilitas dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum PERTANYAAN III

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek lingkungan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Keamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketenangan (tingkat polusi udara dan suara/kebisingan) PERTANYAAN IV

Pertanyaan III berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Kependudukan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Kepadatan penduduk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persebaran Penduduk Usia 16 – 18 tahun PERTANYAAN V

Pertanyaan IV berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Ekonomi dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hidrologi

Topografi Kondisi Tanah

Hidrologi Kondisi Tanah

PERTANYAAN VI

Pertanyaan III berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Sosial dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Luas

Sekolah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Daya tampung sekolah

Penentuan Lokasi fasilitas Pendidikan

Studi Kasus : SMA KOMPLEKS KOTA SURABAYA Bapak/Ibu, Sodara/i yang kami hormati

Kami mahasiswa Program Sarjana (S-1)Perencanaan Wilayah dan Kota ITS mengadakan sebuah penelitian tentang penentuan lokasi fasilitas pendidikan studi kasus: SMA Kompleks Kota Surabaya. Dalam penentuan lokasi fasilitas pendidikan terlebih dahulu dilakukan perumusan kriteria-kriteria lokasi sehingga lokasi tersebut layak dan strategis.

Pembobotan kriteria dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk memecahkan maslah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hirarki. Alat ini memerlukan suatu nilai numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relatif sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.

Dalam penelitian ini kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk berkenan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat/persepsi Bapak/Ibu, Saudara/i terhadap perbandingan tingkat kepentungan antara dua kriteria atau subkriteria yang disajikan dalam masing-masing pertanyaan.

Biodata Responden Nama : Jenis Kelamin : Alamat : Umur : Pekerjaan : No. Hp : Petunjuk :

Dalam melakukan pembandingan tingkat kepentingan antara dua kriteria/subkriteria ditentukan nilai kepentingan 1 sampai 9. Jawaban perbandingan yang menurut Bapak/Ibu, Saudara/i paling tepat denan arti penilaian sebagai berikut :

Skala Matriks Perbandingan Berpasangan Intensitas

Kepentingan

Definisi Penjelasan

1 Elemen yang satu sama pentingnya dibanding dengan elemen yang lain

Kedua elemen menyumbang sama besar pada sifat

(equal importance) tersebut 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting

daripada elemen yang lain (moderate more importance)

Pengalaman menyatakan sedikit memihak pada satu elemen

5 Elemen yang satu jelas lebih penting daripada elemen yang lain (essential strong more importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat memihak pada satu elemen

7 Elemen yang satu sangat jelas lebih penting daripada elemen yang lain (demonstrated importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat disukai dan didominasi oleh sebuah elemen yang tampak dalam praktek

9 Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada elemen yang lain (absolutely more importance)

Pengalaman menunjukkan satu elemen sangat jelas lebih penting

2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan (grey area)

Nilai ini diberikan bila diperlukan kompromi

Sumber : Saaty (1993) Contoh :

Manakah di dua daerah ini yang membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan?

Utara 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selatan

Hal ini berarti bahwa Daerah Utara lebih membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan daripada di Selatan (berdasarkan persepsi responden).

PERTANYAAN I

Pertanyaan I berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antara faktor kriteria penentuan lokasi fasilitas pendidikan.

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Fisik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi

PERTANYAAN II

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Aksesbilitas dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum PERTANYAAN III

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek lingkungan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Keamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketenangan (tingkat polusi udara dan suara/kebisingan) PERTANYAAN IV

Pertanyaan III berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Kependudukan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Kepadatan penduduk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persebaran Penduduk Usia 16 – 18 tahun PERTANYAAN V

Pertanyaan IV berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Ekonomi dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Topografi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hidrologi

Topografi Kondisi Tanah

Hidrologi Kondisi Tanah

PERTANYAAN VI

Pertanyaan III berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Sosial dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Luas

Sekolah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Daya tampung sekolah

Penentuan Lokasi fasilitas Pendidikan

Studi Kasus : SMA KOMPLEKS KOTA SURABAYA Bapak/Ibu, Sodara/i yang kami hormati

Kami mahasiswa Program Sarjana (S-1)Perencanaan Wilayah dan Kota ITS mengadakan sebuah penelitian tentang penentuan lokasi fasilitas pendidikan studi kasus: SMA Kompleks Kota Surabaya. Dalam penentuan lokasi fasilitas pendidikan terlebih dahulu dilakukan perumusan kriteria-kriteria lokasi sehingga lokasi tersebut layak dan strategis.

Pembobotan kriteria dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). AHP merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk memecahkan maslah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok kelompok, dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hirarki. Alat ini memerlukan suatu nilai numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relatif sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.

Dalam penelitian ini kami mengharapkan bantuan Bapak/Ibu, Saudara/i untuk berkenan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat/persepsi Bapak/Ibu, Saudara/i terhadap perbandingan tingkat kepentungan antara dua kriteria atau subkriteria yang disajikan dalam masing-masing pertanyaan.

Biodata Responden Nama : Jenis Kelamin : Alamat : Umur : Pekerjaan : No. Hp : Petunjuk :

Dalam melakukan pembandingan tingkat kepentingan antara dua kriteria/subkriteria ditentukan nilai kepentingan 1 sampai 9. Jawaban perbandingan yang menurut Bapak/Ibu, Saudara/i paling tepat denan arti penilaian sebagai berikut :

Skala Matriks Perbandingan Berpasangan Intensitas

Kepentingan

Definisi Penjelasan

1 Elemen yang satu sama pentingnya dibanding dengan elemen yang lain

Kedua elemen menyumbang sama besar pada sifat

(equal importance) tersebut 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting

daripada elemen yang lain (moderate more importance)

Pengalaman menyatakan sedikit memihak pada satu elemen

5 Elemen yang satu jelas lebih penting daripada elemen yang lain (essential strong more importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat memihak pada satu elemen

7 Elemen yang satu sangat jelas lebih penting daripada elemen yang lain (demonstrated importance)

Pengalaman menunjukkan secara kuat disukai dan didominasi oleh sebuah elemen yang tampak dalam praktek

9 Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada elemen yang lain (absolutely more importance)

Pengalaman menunjukkan satu elemen sangat jelas lebih penting

2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan (grey area)

Nilai ini diberikan bila diperlukan kompromi

Sumber : Saaty (1993) Contoh :

Manakah di dua daerah ini yang membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan?

Utara 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selatan

Hal ini berarti bahwa Daerah Utara lebih membutuhkan penambahan fasilitas pendidikan daripada di Selatan (berdasarkan persepsi responden).

PERTANYAAN I

Pertanyaan I berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antara faktor kriteria penentuan lokasi fasilitas pendidikan.

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Aksesbilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kependudukan Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Lingkungan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fisik

Kependudukan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi Fisik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pola Distribusi

PERTANYAAN II

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Aksesbilitas dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA Jarak lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA dengan tempat tinggal 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum Waktu capai dari lokasi tempat tinggal dengan lokasi pusat fasilitas pendidikan SMA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kemudahan mendapatkan sarana transportasi umum PERTANYAAN III

Pertanyaan II berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek lingkungan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Keamanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketenangan (tingkat polusi udara dan suara/kebisingan) PERTANYAAN IV

Pertanyaan III berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Kependudukan dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Kepadatan penduduk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persebaran Penduduk Usia 16 – 18 tahun PERTANYAAN V

Pertanyaan IV berisi tentang perbandingan tingkat kepentingan antar indikator kriteria Aspek Ekonomi dalam penentuan lokasi Fasilitas pendidikan.

Dalam dokumen MATA KULIAH ANALISIS LOKASI DAN KERUANGA (Halaman 25-53)

Dokumen terkait