• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran mengenai Peran Pendampingan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Nasabah Pada Program Bank yaitu setelah adanya pendampingan yang dilakukan Pemerintah Desa, bank sampah dapat melakukan penimbangan dua kali dalam sebulan kemudian dapat memberikan informasi penimbangan melalui media sosial yaitu facebook agar kedepannya program bank sampah ini berjalan lebih maksimal lagi, dan nasabah dapat terus meningkat setiap bulannya.

75

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Adon, Skripsi: pengembangan masyarakat islam

Aprillia Theresia, Pembangunan Berbasis Masyarakat, Jakarta: Alfabeta, 2014 Aprillia Theresia, Pembangunan Berbasis Masyarakat, Jakarta: Alfabeta, 2014 Aziz Muslim, Metodologi Pengembangan Masyarakat,Yogyakarta: Penerbit

Teras, 2009

Azwar Asrul. Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1997 Bambang Suwerda, Bank Sampah Buku 1,Yogyakarta:Werda Press, 2010

Cik Hasan Basri, Model Penelitian Fiqih Jilid I:Paradigma Penelitian Fiqih dan Fiqih Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004

Direktorat Bantuan Sosial, Pedoman Pendamping Pada Tangga Dan Trauma Center, Jakarta : Separtemen Sosial, 2007

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Refika Aditama, 2005

Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, Solo: Cakra Books, 2014

Hartono, Metodologi Penelitian, Pekanbaru: LSFK P, 2003

Hasan Basri, Penuntun Penyusun Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001

Irayana, Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif, STSIN Serong: Ekonomi Syariah, 2019

J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto,Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Ketiga, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014

Kieth Davis, Jhon W. Newxtrom, Prilaku dalam Organisasi, Jakarta : Gelora Aksara Pratama

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta: Erlangga, 2009 Oos M. Aswan, Pemberdayaan Di Era Global, Bandung: Alfabeta, 2014

Panduan Bank Sampah Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru 2014 R. Bintarto,Desa-Kota, Bandung:Alumni, 1986

Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2017

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2012

Sumodiningrat, Pembangunan Daerah Dan Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta:

PT Bin Arena Pariwara, 1997

Taliziduhu Ndraha, Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Renika Cipat,1990 Tim redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Cer 1, Balai Pustaka, Jakarta Totok Mardikanto, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perperktif Kebijakan

Publik, Bandung:Alfabeta, 2015

Totok Mardikanto, Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: Alfabeta, 2015

Unilever Indonesia, Buku Panduan Sistem Bank Sampah Dan 10 Kisah Sukses, Jakarta:Unilever, 2014

Wahyudin Sumpeno, Menjadi Fasilitator Genius, Jakarta Selatan: Pimpinan Pusat Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, 2016

Wiboqo, Prilaku dalam Organisasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013 Yasril Yazid, Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2016

Jurnal dan Undang-Undang

Anisa Indah Kurnia dan Dandang Romansyah, Jurnal Akutansi dan Keuangan Islam 3, No. 1 2015

Muh. Firyal Akbar, “Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan DiDesa Jatimulya Kabupaten Boelemo”, Jurnal Ilmu Administrasi, Vol.

6, No 2, Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Septiani Putri Winata, Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Dalam Memberdayakan Masyarakat Di Kelurahan Sungai Pagar,Jurnal FISIP, Vol.5, No.1, Pekanbaru : Universitas Riau, 2018

Syaron Brigette Lantaeda dkk, Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusunan Rpjmd Kota Tomohon, Jurnal Administrasi, Vol.4, No.48, 2019

Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah dearah

Lampiran 1

INSTRUMEN PENELITIAN

Judul Variabel Indikator Sub Indikator Uraian Teknik

Pengump ulan Data Peran

Pendampingan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Nasabah Pada Program Bank Sampah Desa Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu

Peran

Pendampingan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Nasabah Pada Program Bank Sampah

1. Narasumber 1. Sumber Informasi 2. Mendesiminasikan 3. Mensosialisasikan

1. Memberikan informasi 2. Melakukan penyebar

luaskan informasi 3. Mengetahui kendala

dalam melalukan sosialisasi

Observasi Wawancara Dokumentasi

2. Pelatih 1. Pembimbing 2. Mengarahkan 3. Mendorong

1. Melakukan pelatihan khusus

2. Memberikan reward 3. Memberikan pemahaman 3. Mediator 1. Mediasi

2. Penghubung

3. Mengoptimalisasikan

1. Melakukan evaluasi 2. Memberikan solusi 3. Melakukan pertemuan 4. Penggerak 1. Memotivasi

Kelompok 2. Membangun

Kemandirian Anggota

1. Memberikan motivasi 2. Mengetahui kendala

dalam membangun

kemandirian anggota bank sampah

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA Nama :

Waktu : Jabatan : Lokasi :

a. Pendampingan sebagai narasumber

1. Informasi apa yang diberikan pemerintah desa kepada nasabah?

2. Apakah pemerintah desa menguasi materi yang disampaikan?

3. Bagaimana cara mendesiminasikan atau penyebar luasan informasi terkait tentang bank sampah oleh pemerintah desa?

4. Apakah ada narasumber yang lain menjadi pemateri?

5. Dimana kegiatan ini dilakukan?

b. Pendampingan dalam pelatih

1. Bagaimana pelatihan yang dilakukan pemerintah desa kepada nasabah?

2. Materi apa saja yang digunakan dalam pelatihan?

3. Kapan waktu pelatihan dilakukan?

4. Bagaimana pendampingan pemerintah desa dalam mengarahkan nasabah agar tetap berpartisipasi dalam program bank sampah

5. Dorongan seperti apa yang dilakukan pemerintah desa terhadap nasabah?

6. Bagaimana harapan setelah adanya dorongan yang diberikan oleh pemerintah desa kepada nasabah?

c. Pendampingan sebagai mediator nasabah

1. Bagaimana tahapan-tahapan mediasi dalam mengatasi permasalahan antara pihak bank sampah dan nasabah?

2. Bagaimana dampingan yang dilakukan pemerintah desa dalam menyelesaikan masalah?

3. Apakah pemerintah desa membantu menyelesaikan/ memberi solusi pada masalah antara bank sampah dan nasabah?

4. Apa tindakan pemerintah desa dalam mengoptimalisasikan masalah dengan pihak bank sampah dan nasabah agar terciptanya perdaiaman?

d. Pendampingan sebagai penggerak

1. Apa saja bentuk motivasi yang diberikan pemerintah desa terhadap nasabah?

2. Bagaimana pemerintah desa melakukan dampingan agar nasabah tetap berpastisipasi

3. Apa pengaruh dari pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi nasabah terhadap program bank sampah?

4. Apa kendala yang dihadapi pemerintah desa dalam membangun kemandirian anggota bank sampah dalam melaksanakan tugas yang dipercaya?

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA Nama : Dodi Candra, S.E

tanggal : 28 Juni 2022 Jenis Kelamin : laki laki Usia : 37 Tahun Jabatan : Kepala Desa

Lokasi : di Kantor Kepala Desa

a. Pendampingan sebagai Narasumber

1. Informasi apa yang diberikan pemerintah desa kepada nasabah?

Jawab : Tentang bank sampah, apa itu bank sampah, manfaat bank sampah dan tujuan dibentuknya bank sampah

2. Apakah pemerintah desa menguasii materi yang disampaikan?

Jawab : “Alhamdulillah karena sebelum adanya bank sampah kami sudah megikuti pelatihan yang diadakan di Bangkinang Kota terkait tentang menjaga lingkungan dan program bank sampah”

3. Bagaimana cara mendesiminasikan atau penyebar luasan informasi terkait tentang bank sampah oleh pemerintah desa?

Jawab : “Kami melakukan pengelompokan kecil setiap nasabah yang aktif kemudian memberikan pemahaman lebih dalam lagi tujuannya untuk mengajak juga dapat mempengaruhi nasabah yang kurang aktif menjadi aktif”

4. Apakah ada narasumber yang lain menjadi pemateri?

Jawab : “iya ada, kami mengundang ketua adiwiyata dan kepala puskesmas karena mereka juga paham dengan program bank sampah ini”

5. dimana kegiatan ini dilakukan?

Jawab : “tepat di gedung bank sampah atau gedung sekretariat pemuda Desa Sibiruang”

b. Pendampingan dalam pelatih

1. Bagaimana pelatihan yang dilakukan pemerintah desa kepada nasabah?

Jawab : “Memberikan edukasi, pengetahuan dan pehaman terkait tentang sampah hingga manfaat bank sampah”

2. Materi apa saja yang digunakan dalam pelatihan?

Jawab : “Tentu seputar sampah, dampak buruk dari sampah dan tujuan adanya program bank sampah”

3. Kapan waktu pelatihan dilakukan?

Jawab : “Biasanya dilakukan 2 bulan sekali karena keterbatasan kesibukan pengurus bank sampah dan juga itu yang mengakibatkan harinya jadi tak menentu”

4. Bagaimana pendampingan pemerintah desa dalam mengarahkan nasabah agar tetap berpartisipasi dalam program bank sampah?

Jawab : “Kami mengadakan reward atau penghargaan ini tujuannya agar nasabah tetap lebih gigih dalam mengumpulkan sampah-sampahnya”

5. Dorongan seperti apa yang dilakukan pemerintah desa terhadap nasabah?

Jawab : Dorongan yang diberikan pemerintah desa terhadap nasabah antara lain, memberikan pemahaman terlebih dahulu bahwasanya sampah tidak harus dibakar dan tidak harus dibuang melainkan sampah bisa berguna untuk didaur ulang atau dalam istilah 3R, sampah yang nasabah antarkan kebank sampah menjadi nilai ekonomis. Jadi bukan sekedar sampah biasa melainkan sampah yang berharga. Judulnya sampah tapi berharga, hal ini yang kami berikan dorongan terhadap nasabah.”

6. Bagaimana harapan setelah adanya dorongan yang diberikan oleh pemerintah desa kepada nasabah?

Jawab : Dengan adanya dorongan yang kami berikan diharapkan nasabah agar dapat lebih bijak lagi dalam mengelola sampah-sampahnya dan lebih berpartisipasi lagi pada program bank sampah ini.

c. Pendampingan sebagai mediator

1. Bagaimana tahapan-tahapan mediasi dalam mengatasi permasalahan antara pihak bank sampah dan nasabah?

Jawab : Dimana pemerintah melakukan evaluasi terhadap program bank sampah, pemerintah harus bisa melihat permasalahan yang terjadi jika program bank sampah tidak berjalan dengan semestinya. Tahapan pertama ada evaluasi, kemudian tahapan kedua adanya pertemuan atau rapat dan ketiga adalah solusi. Jadi itu tahapan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pada program bank sampah

2. Bagaimana dampingan yang dilakukan pemerintah desa dalam menyelesaikan masalah?

Jawab :“yaitu dengan melalui musyawarah desa dengan menghadirkan pihak bank sampah kemudian nasabah, disitu kami duduk bersama membahas tentang titik permasalahan kemudian evaluasi program-program yang tidak berjalan maupun yang sedang berjalan untuk peningkatan, solusi dan rancangan kedepannya bagaimana bank sampah ini jauh lebih baik dari pada masa sekarang”

3. Apakah pemerintah desa membantu menyelesaikan/ memberi solusi pada masalah antara bank sampah dan nasabah?

Jawab : “Iya tentu karena program bank sampah sudah dibawah naungan pemerintah Desa”

4. Apa tindakan pemerintah desa dalam mengoptimalisasikan masalah dengan pihak bank sampah dan nasabah agar terciptanya perdaiaman?

Jawab : Untuk mengoptimalkan masalah dengan bank sampah ya simple saja, yang pertama tetap memberikan pemahaman kepada pihak bank sampah apa yang harus mereka lakukan dan memberikan pemahaman terhadap nasabah apa yang harus mereka lakukan, artinya mengoptimalisasikan masalah tersebut dengan secara duduk bersama bagaimana nasabah mampu atau memiliki dorongan yang kuat agar mau menjadi nasabah bank sampah yang pro aktif

kemudian pihak bank sampah mampu memberikan respon dengan yang kuat dan nasabah tersebut dan program yang menarik nasabah lebih banyak lagi dan lebih baik lagi

d. Pendampingan sebagai penggerak

1. Apa saja bentuk motivasi yang diberikan pemerintah desa terhadap nasabah?

Jawab : Motivasi yang diberikan bisa berupa reward, motivasi internal maupun eksternal, internal bearti didalam jiwa nasabah yaitu dengan memberikan pemahaman penjelasan sedetail mungkin agar mereka itu lebih bersemangat untuk menjadi nasabah pada bank sampah. Kemudian eksternalnya adalah pemerintah memberikan reward kepada nasabah agar nasabah merasa puas dan termotivasi untuk selalu jadi nasabah bank sampah

2. Bagaimana pemerintah desa melakukan dampingan agar nasabah tetap berpastisipasi?

Jawab : Tentu saja, dengan diberikannya fasilitas transportasi, pelatihan dan pemberian reward ini dapat meningkatkat partisipasi nasabah, setiap bulannya hampir seluruh nasabah rutin dalam menyetorkan sampah ke pengepul

3. Apa pengaruh dari pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi nasabah terhadap program bank sampah?

Jawab : Pengaruhnya sangat besar, karena apapun yang dilakukan oleh unsur-unsur yang terkait didesa khususnya terhadap program bank sampah ini dikelola oleh kelompok organisasi pemuda desa, desa tidak akan bisa lepas karena melalui dari masalah sosialisasi, pendanaan kemudian program-program yang akan dijalankan itu berasal dan bersumber dari desa kemudian baru dikelola oleh kelompok organisasi pemuda desa yang ditunjuk melalui musyawarah desa jadi pengaruhnya sangatlah besar

4. Apa kendala yang dihadapi pemerintah desa dalam membangun kemandirian anggota bank sampah dalam melaksanakan tugas yang dipercaya?

Jawab : Kendala dalam mandirikan kemandirian anggota bank sampah tidak lain dan tidak bukan yang pertama itu adalah waktunya dalam melaksanakan

program bank sampah tersebut. Kedua, terbatasnya dana desa yang digunakan dalam membatasi kemandirian anggota bank sampah dalam melaksanakan tugasnya. Ketiga, sumber daya manusia yang berpangruh karena tidak semua anggota bank sampah memiliki SDM yang sama. Artinya kualitas SDM yang berbeda-beda jadi butuh waktu dan dana yang lebih untuk mandirikan kemandirian bagi anggota bank samoah dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan

HASIL WAWANCARA Nama : Harjomi

tanggal : 28 Juni 2022 Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 35 Tahun Jabatan : LPM

Lokasi : di Kantor Kepala Desa

a. Pendampingan sebagai narasumber

1. Informasi apa yang diberikan pemerintah desa kepada nasabah?

Jawab : “Informasi terkait tentang bank sampah, terutama manfaat yang dapat dirasakan dari adanya bank sampah.”

2. Apakah pemerintah desa menguasi materi yang disampaikan?

Jawab : “ iya tentu saja, karena pemerintah desa lebih dulu menguasi serta memehami tentang pengelolan bank sampah yang mana materi itu didapatkan lgsg melalui pelatihan oleh pihak terkait”

3. Bagaimana cara mendesiminasikan atau penyebar luasan informasi terkait tentang bank sampah oleh pemerintah desa?

Jawab : “Dengan melibatkan nasabah kemudian membentuk kelompok-kelompok kecil lalu adanya pembinaan secara kontinu, dari kegiatan tersebut maka akan ada informasi-informasi terbaru yang didapat oleh nasabah”

4. Apakah ada narasumber yang lain menjadi pemateri?

Jawab : “Ada, dari MTs Nurul Falah Bapak Yon Herizal selaku ketua adiwiyata kemudian Kepala Puskesmas Koto Kampar Hulu Bapak Muhammad Rafi sekaligus memberikan informasi terkait dengan program bank sampah dan juga dampak kesehatan dengan menjaga lingkungan dari sampah-sampah”

5. dimana kegiatan ini dilakukan?

Jawab : “Kegiatan dilakukan di Gedung bank Sampah Bersih Desa Sibiruang”

b. Pendampingan sebagai pelatih

1. Bagaimana pelatihan yang dilakukan pemerintah desa kepada nasabah?

Jawab : “Saya Bersama bapak Kepala Desa juga bekerja sama dengan anggota bank sampah mengadakan pelatihan tentang cara mengelola sampah rumah tangga, memilah sampah sampah yang bisa didaur ulang agar dapat menjadi ekonomis bagi masyarakat”

2. Materi apa saja yang digunakan dalam pelatihan?

Jawab : “Meteri yang digunakan adalah bagaimana nasabah mampu mengelola dan memanfaatkan sampah hingga menjadi barang yang bernilai ekonomis”

3. Kapan waktu pelatihan dilakukan?

Jawab :,”Hari nya tidak terntentu tetapi pasti dilakukan 2 bulan sekali”

4. Bagaimana pendampingan pemerintah desa dalam mengarahkan nasabah agar tetap berpartisipasi dalam program bank sampah?

Jawab : :“Kami memberikan reward atau penghargaan bagi setiap 3 orang nasabah yang aktif atau rajin mengumpulkan sampahnya pada setiap kali penimbangan”

5. Dorongan seperti apa yang dilakukan pemerintah desa terhadap nasabah?

Jawab : “Dorongannya sama seperti mengarahkan yaitu memberikan reward kepada setiap nasabah yang aktif menabung setiap kali penimbangan maka dia berhak mendapatkan uang sebesar Rp250.000.00”

6. Bagaimana harapan bapak setelah adanya dorongan dari pemerintah desa terhadap nasabah?

Jawab : “Semoga nasabah bank sampah setiap bulannya semakin bertambah dan program ini dapat berjalan dengan maksimal lagi.”

c. Pendampingan sebagai mediator nasabah

1. Bagaimana tahapan-tahapan mediasi dalam mengatasi permasalahan antara pihak bank sampah dan nasabah?

Jawab : “Melakukan pertemuan bersama Kepala Desa dan LPM yang melibatkan antara kedua belah pihak yaitu anggota bank sampah dan nasabah lalu mencari solusi atau jalan keluar dari permasalahan tersebut.”

2. Bagaimana dampingan yang dilakukan pemerintah desa dalam menyelesaikan masalah?

Jawab : “Sama seperti munyelesaikan persoalan apapun yang ada di Desa dengan bermusyawarah atau rapat di aula kantor kepala Desa”

3. Apakah pemerintah desa membantu menyelesaikan/ memberi solusi pada masalah antara bank sampah dan nasabah?

Jawab : “iya tentu, karena program bank sampah ini dibawah naungan pihak desa”

4. Apakah dengan adanya fasilitas penjemputan yang disediakan oleh pemerintah desa ini dapat memudahkan nasabah?

Jawab : “Iya karena nasabah tidak lagi merasa keberatan membawa sampahnya lagi setelah adanya penjemputan yang dilakukan oleh pihak bank sampah.”

5. Bagaimana tindakan pemerintah dalam mengoptimalisasikan masalah dengan pihak bank sampah dan nasabah agar terciptanya perdaiman?

Jawab : “Dengan memberi pemahaman cara bagaimana bertanggung jawab dengan tugas sebagai pihak bank sampah kemudian cara menyampaikan dan menjelaskan hal-hal yang tidak dimengerti oleh nasabah”

d. Pendampingan sebagai penggerak

1. Apa saja bentuk motivasi yang diberikan pemerintah desa terhadap nasabah?

Jawab : “Disini kami memberikan pengetahuan tentang memanfaatkan sampah kepada nasabah kemudian memberikan penghargaan atau reward.”

2. Bagaimana pemerintah desa melakukan dampingan agar nasabah tetap berpastisipasi?

Jawab : “Dengan menyediakan fasilitas jemputan disetiap rumah nasabah yang mempunyai kendalanya dalam membawa sampahnya pada setiap kali penimbangan”

3. Apa pengaruh dari pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi nasabah terhadap program bank sampah?

Jawab : “Pengaruh dari pemerintah desa sangat kuat, karena program ini membutuhkan dana dan tempat maka dari itu pemerintah desa lah yang memfasilitasikannya.

4. Apa kendala yang dihadapi pemerintah desa dalam membangun kemandirian anggota bank sampah dalam melaksanakan tugas yang dipercaya?

Jawab : “Dari segi keterbatasannya dana desa yang digunakan membatasi anggota bank sampah dalam melaksanakan tugas.”

HASIL WAWANCARA Nama : Fitria Rahmadania

tanggal : 28 Juni 2022 Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 30 Tahun

Jabatan : Ketua Bank Smpah

Lokasi : di Kediaman Ketua Bank Sampah

a. Pendampingan sebagai narasumber

1. Informasi apa yang diberikan pemerintah desa kepada nasabah?

Jawab : “Informasi tentang bank sampah kemudian sampah-sampah yang dapat didaur ulang, lalu dampak dari adanya bank sampah bagi lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat”

2. Apakah pemerintah desa meenguasi materi yang disampaikan?

Jawab : “Alhamdulillah tentu saja, karena pandamping mengikuti pelatihan yang diadakan di Bangkinang Kota terkait tentang manfaat program bank sampah bagi masyrakat dan lingkungan”

3. Bagaimana cara mendesiminasikan atau penyebar luasan informasi terkait tentang bank sampah oleh pemerintah desa?

Jawab : “Kami bersama pendamping mengelompokkan nasabah-nasabah yang aktif setiap sekali dalam sebulan kemudian kami memberikan informasi-informasi terbaru agar tujuannya dapat mengajak nasabah yang kurang aktif kedepannya menjadi rajin mengumpulkan sampahnya untuk ditabung”

4. Apakah ada narasumber yang lain menjadi pemateri?

Jawab : “Ada, dari MTs Nurul Falah Bapak Yon Herizal selaku ketua adiwiyata kemudian Kepala Puskesmas Koto Kampar Hulu Bapak Muhammad Rafi”

5. Dimana kegiatan ini dilakukan?

Jawab : “Gedung bank sampah Bersih Desa sibiruang”

b. Pendampingan dalam pelatih

1. Bagaimana pelatihan yang dilakukan pemerintah desa kepada nasabah?

Jawab : “Nasabah dikumpulkan kemudian pendamping dan pengurus bank sampah memberikan edukasi, pengetahuan dan pemahaman terkait tentang sampah lalu cara mengelola sampah secara mandiri, kemudian sampah-sampah yang dapat didaur ulang kembali menjadi barang yang bernilai ekonomis”

2. Materi apa saja yang digunakan dalam pelatihan?

Jawab : “Iya seperti yang saya jelaskan tadi, materi yang digunakan dalam kegiatan pelatihan terkait tentang sampah yang dapat didaur ulang dan diolah secara mandiri”

3. Kapan waktu pelatihan dilakukan?

Jawab : “Setiap 2 bulan sekali, tujuannya agar pengetahuan nasabah terkait tentang sampah dan program bank sampah lebih kuat dan lebih dalam lagi kemudian secara otomatis keinginannya akan terus mau mengumpulkan sampaj-sampahnya”

4. Bagaimana pendampingan pemerintah desa dalam mengarahkan nasabah agar tetap berpartisipasi dalam program bank sampah

Jawab : “Mengarahkan dengan mengadakan reward sebesar Rp. 200.000,00.

5. Dorongan seperti apa yang dilakukan pemerintah desa terhadap nasabah?

Jawab : “Dorongannya dilakukan melalui pengetahuan dan pemahaman, bahwa sampah tidak harus dibakar dan dibuang tetapi dapat menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan dapat dimafaatkan kembali.

6. Bagaimana harapan setelah adanya dorongan yang diberikan oleh pemerintah desa kepada nasabah?

Jawab : “Semoga kedepannya nasabah lebih paham lagi dengan adanya bank sampah, dan lebih bijak dalam memanfaatkan sampah-sampahnya, dan semoga nasabah semakin meningkat setiap bulannya”

c. Pendampingan sebagai mediator nasabah

1. Bagaimana tahapan-tahapan mediasi dalam mengatasi permasalahan antara pihak bank sampah dan nasabah?

Jawab : “Kami diberikan tahapan melalui evaluasi antara pihak bank sampah dengan nasabah, setelah itu membicarakan letak permasalahan yang ada tujuannya untuk mencari solusi dari persoalan tersebut”

2. Bagaimana dampingan yang dilakukan pemerintah desa dalam menyelesaikan masalah?

Jawab : “ Dengan mengadakan rapat atau pertemuan”

3. Apakah pemerintah desa membantu menyelesaikan/ memberi solusi pada masalah antara bank sampah dan nasabah?

Jawab : “Iya sama dengan yang saya jelaskan tadi, sudah pasti pendamping memberikan solusi atas permasalahan yang ada di bank sampah bersih Desa Sibiruang”

4. Apa tindakan pemerintah desa dalam mengoptimalisasikan masalah dengan pihak bank sampah dan nasabah agar terciptanya perdaiaman?

Jawab : “Memberikan pehaman kepada kami sesuai dengan tugas sebagai pengurus bank sampah apa yang seharusnya kami lakukan agar nasabah menjadi makin aktif dan makin meningkat setiap bulannya”

d. Pendampingan sebagai penggerak

1. Apa saja bentuk motivasi yang diberikan pemerintah desa terhadap nasabah?

Jawab : “Dengan diadakannya reward secara otomatis sudah memotivasi nasabah dan juga melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan insyallah nasabah mengerti dan paham maka dari pemahamannya mereka dapat menjadi termotivasi dalam mengumpulkan sampah-sampahnya”

2. Bagaimana pemerintah desa melakukan dampingan agar nasabah tetap berpastisipasi?

Jawab : “Bank sampah menyediakan fasilitas jemputan untuk nasabah yang terkendala dalam membawa sampahnya ke gedung bank sampah, dan juga

umumnya nasabah disini adalah ibu-ibu jadi mereka kerepotan membawa sampahnya. Jadi solusi terbaik dengan sistem jemputan sampah disetiap rumah nasabah”

3. Apa pengaruh dari pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi nasabah terhadap program bank sampah?

Jawab : “Sangatlah pengaruh, karena apapun yang dibutuhkan dalam menjalankan program ini tentu ada ikut campur tangan pemerintah desa, maka itu dari awal pembentukan program ini kami pengurus meminta langsung bapak kepala desa dengan LPM menjadi pendamping agar lebih mudah berunding jika ada kendala atau hal yang dibutuhkan.

4. Apa kendala yang dihadapi pemerintah desa dalam membangun kemandirian anggota bank sampah dalam melaksanakan tugas yang dipercaya?

Jawab : “Waktu, karena kami pengurus mempunyai kesibukan dan kerjaan masing-masing, maka dari itu juga bank sampah tidak rutin tiap bulannya buka, dan juga keterbatasan SDM masing-masing dari pengurus.

Dokumen terkait