• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dari pemahaman yang penulis dapatkan, mengenai bimbingan Islam bagi lansia dalam meningkatkan kualitas ibadah di Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Penanggung jawab panti dapat menambah sumber daya manusia di bidangnya masing-masing terutama di bimbingan agamanya lebih ada yang membimbing lagi.

2. Kegiatannya lebih terprogram lagi, agar lansia tidak banyak waktu kosongnya.

3. Pembimbing lebih disiplin lagi melakukan kegiatan yang ada sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Lampiran 1

Pedoman pertanyaan

Tanggal Interview : 28 Maret 2011

Tempat : Kantor

Nama : Siti Murtofingah, S.AP

Data Demografi : Jln. Vila Jati Rasa, gang duku 4 kebantenan rt02/07 no.46

Jati Asih Bekasi

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 43 Tahun

Asal : Kebumen

Jabatan : Penanggung Jawab RPLU Jelambar

Gelar tertinggi : S.AP

Pukul : 10.35 WIB

Wawancara dengan penganggung jawab

1. Bagaimana latar belakang berdirinya RPLU ?

Jawab : latar belakang, karena banyak orang terlantar di provinsi DKI Jakarta, dan dengan keadaan seperti itu maka Dinas Sosial mendirikan panti yang khusus menangani permasalahan-permasalahan bagi orang-orang terlantar yah

Budi Mulia (Sasana Tresna Werdha) dan terakhir menjadi RPLU (Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar). Trus bu apa ada perbedaaan dari ke-3 nama tersebut? Jawab: iya, kalau awalnya PTW itu kan panti yang mana kalau panti itu ada pejabat strukturalnya tapi kalau untuk sekarang RPLU itu tidak ada pejabat strukturalnya hanya penanggung jawab saja. Kenapa bu namanya bisa berubah-ubah? Jawab: iya, itu sudah peraturan Gubernur No 57 2010. 2. Apa visi dan misi RPLU ini?

Jawab: visinya adalah memberikan pembinaan dan penyantunan kepada para lanjut usia terlantar agar dapat hidup layak. Sedangkan misinya adalah agar para lanjut usia trelantar dapat terbina dan tersantuni, sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya.

3. Bagaimana kondisi panti ?

Jawab: maksudnya kondisi apa nih? Maksudnya apakah panti ini aman dan nyaman dengan sarana dan prasarana yang ada? Jawab : oh... yah... aman-tentram yah sangat baguslah untuk keadaan lansia. Kalau untuk satpam atau penjaga disini memang tidak ada tapi disini sistemnya piket dari pegawai-pegawai yang ada saja. Oh begitu bu, ada berapa jumlah pegawai-pegawai disini bu? Jawab: ada 14 orang dan 9 orang PNS, 5 honorer.dan untuk sarana dan prasaranya disini ada mushala, aula, kantor, kamar, dsb.

Jawab : Bagus sekali yah,(sambil mengangguk-angguk), sangat mendukung untuk meningkatkan amal ibadah mereka kepada ALLAH SWT. Untuk yang sehat sangat bagus sekali mereka terbimbing dengan adanya bimbingan islam tersebut. Bagi yang sakit juga bisa koq bimbingan itu dilaksanakan. Dengan pendekatan individu dari pembimbing.

5. Materi apa yang disampaikan oleh Pembimbing ?

Jawab : seperti membaca Al-Qur’an, Dzikir, shalat berjamaah, dll 6. Waktu dan tempat Bimbingan kapan dan dimana bu /

Jawab : pelaksanaan bimbingan Islam dilaksanakan setiap hari selasa dan kamis dan di laksanakan di Aula.

7. Jawab : kalau penghambatnya itu WBS kita itu harus diingatkan, harus kita jemput, kadang-kadang sampai kita rayu-rayu dulu baru mau ke aula buat ikut bimbingan/ngaji kata mereka. Dan faktor pendukungnya tempat yah nyaman, pengeras suara juga ada, dan ustadz/pembimbingnya juga datang tepat waktu. Yang ikut serta dalam bimbingan tersebut banyak tidak bu? Jawab: yah, cukup banyak koq.

8. Upaya apa yang belum dilakukan dalam memajukan bimbingan Islam ?

Jawab : Alhamdulillah bimbingan yang ada memang sudah berjalan dengan lancar, apalagi dampaknya ada ya buat mereka. Kalau yang ingin kami lakukan ya bekerja sama, saling membantu untuk kemajuan semuanya, bukan bimbingan islamnya saja. Karena yang dari ibadahnya mereka itu seperti puasa, mereka kadang-kadang lupa kalau mereka puasa, ya kita perlu doong ingatkan mereka yah paling ga tidak harus dari pembimbing agamanya, tapi dari

9. Bagaimana respon lansia dari adanya bimbingan Islam tersebut?

Jawab : Semangat mba, kalau sudah tau jadwal, mereka nanya: “bu hari ini ngaji yah?

TTD

Lampiran 2

Tanggal Interview : 04 April 2011

Tempat : Kantor

Nama : Abdul Hakim

Data Demografi : Kp. Wadas rt 01/06 pegadungan kalideres

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 37 Tahun

Asal : Jakarta

Jabatan : Staf (bag. Bimbingan & Penyuluhan Islam)

Gelar tertinggi :

Pukul : 11.30

Wawancara dengan Pembimbing Agama

1. Apa yang di maksud dengan bimbingan Islam ?

Jawab : bimbingan yang mengajak dan menuntun manusia agar lebih baik, agar manusia bisa hidup bahagia dunia dan akhirat.

2. Materi apa yang Bapak berikan ?

Jawab : materi yang saya samapaikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan bimbingan mental dan spritual seperti: membaca Al-Qur’an, Dzikir, kegiatan

3. Kapan dan dimana pelaksanaan bimbingan dilakukan ?

Jawab : bimbingan dilakukan setiap hari selasa dan kamis pukul 09.00-10.00 WIB, di Aula.

4. Media yang digunakan dalam proses bimbingan apa saja pak ?

Jawab : media yang digunakan dalam proses bimbingan ini adalah ayat-ayat Al-Qur’an, Hadits Nabi dan pengetahuan umum yang berkaitan dengan pengetahuan agama.

5. Metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan Islam ?

Jawab : metodenya di sini kami lakukan 3 yaitu bimbingan secara Individu, kelompok dan metode Psikoanalisia. Yang mana untuk bimbingan individu kami melakukan assesment kepada lansia. Permasalahan apa yang sedang dialaminya mengenai ibadah mereka. Untuk bimbingan kelompoknya kami kumpulkan mereka di Aula bersama-sama mengikuti pengajian/bimbingan. Saya menekankan kepada mereka dengan materi yang mudah dimengerti yaitu dengan zikir, karena ibadah zikir itu adalah ibadah yang mudah dan praktis bisa dilakukan kapan saja dan dalam keadaan apapun. Karena lansia itu kan sudah tua butuh cara/metode yang khusus yang tidak membuat mereka merasa ribet sehingga nantinya timbul semangat pada mereka dalam menjalankan ibadahnya, akan tetapi saya juga tidak mengabaikan ibadah yang lain terutama shalat kami pun membimbing mereka.

6. Apa alasan metode tersebut digunakan ?

Jawab : agar mereka mengenal Tuhan dan dirinya, agar mereka melaksanakan ibadah dalam kehidupan sehari-hari, mereka dapat mengetahui bahwa gerak-gerik hidup kita itu ibadah, dapat menyederhanakan keinginan, dan agar mereka memiliki cita-cita meninggal khusnul khatimah.

7. Apakah ada pengaruhnya bagi lansia dengan metode yang diterapkan ?

Jawab : ada pengaruhnya contohnya pak shaleh itu yang saya kenalkan kepada kamu, dulunya dia itu dengan agama sangat jauh, dia mengerti tetapi tidak diamalkan. Ibadahnya sering bolong-bolong karena kesibukannya itu, terlalu banyak memikirkan pekerjaan/dunia sehingga lupa ibadah. Tetapi alhamdulillah dengan tinggal di sini dan dengan adanya bimbingan yang kami berikan memberikan pengaruh yang besar terhadap pak shaleh terutama dalam mengamalkan ibadahnya.

8. Apa tujuan diberikannya bimbingan Islam bagi lansia ?

Jawab : seperti yang telah saya jelaskan tadi bahwa tujuan adanya bimbingan islam ini adalah agar merubah pola hidup yang tadinya tidak ada aturan menjadi ada aturan dengan metode-metode yang diterapkan, dan kemudian agar mengangkat derajatnya lagi sebagai manusia. Dan berupaya mereka dapat mengamalkan ibadah mereka dengan baik dan benar dan kami berharap mereka memiliki cita-cita meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.

9. Apa hambatan-hambatan dari pelaksanaan metode bimbingan Islam tersebut ? Jawab : kalau untuk hambatan yah palingan hanya dari segi fisik saja yah, karena lansia sering sakit kemudian mereka tidak dapat mengikuti bimbingan,

10. Bisa Bapak jelaskan, materi yang bapak sampaikan kepada lansia ketika melaksanakan bimbingan ?

Jawab : pertama lansia harus mengenal dirinya terlebih dahulu untuk apa ia hidup dan kewajiban-kewajuban apa yang harus dijalankan sebagai manusia di muka bumi ini, setelah itu mereka harus bisa mengenal dirinya dan untuk apa mereka hidup yaitu mereka hidup hanya untuk beribadah kepada Allah. sehingga timbul rasa syukur didalam dirinya maka mereka bersyukur. Baru saya gali wudhu mereka karena wudhu sangat penting, sehingga dari wudhu banyak manfaat yang mereka dapat dan berdampak kepada adab dan akhlak mereka sehari-hari.

TTD

Lampiran 3

Tanggal Interview : 28 Maret 2011

Tempat : Kantor

Nama : Suwarso

Data Demografi : Jln. Hanila 1 no.21 rt 01/07 no.2 Tanggerang

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 47 Tahun

Asal : Jakarta

Jabatan : Staf (bag. Pembinaan & Perawatan PMKS)

Gelar tertinggi : A3 Ilmu sosial

Pukul : 13.30 WIB

Wawancara dengan Staf RPLU Jelambar

1. Berapa banyak Lansia yang berapa di RPLU Jelambar ?

Jawab : di sini kapasitas daya tampungnya 72 0rang, akan tetapi disini overloud mba, sampai 96 orang untuk bulan ini, dan itu akan bertambah untuk setiap bulannya.

2. Bagaimana prosedur untuk bisa masuk ke panti ini pak ?

Jawab : di sini lansia yang kebanyakan adalah lansia terlantar yang merupakan penertipan dari satpol-pp, sebelum di tempatkan disini, mereka di tempatkan di

mereka ada yang penyerahan dari keluarga atau masyarakat dan ada pula yang merupakan penyerahan dari rumah sakit. Setelah masuk kesini mereka di Identifikasi terlebih dahulu, dan memasuki tahap-tahap berikutnya, sebagaimana dijelaskan pula dalam buku panduan RPLU Jelambar.

3. Kegiatan apa saja yang ada di RPLU Jelambar ini ?

Jawab : kegiatan di sini meliputi kegiatan fisik seperti senam dan olahraga bersama, bimbingan keterampilan seperti membuat bunga, keset, bimbingan rohani Islam dan Check kesehatan.

4. Bagaimana dengan Bimbingan dan kegiatan yang diterapkan di sini ?

Jawab : Alhamdulillah lancar, karena memang sudah terjadwal WBS semangat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada, dari pada mereka bengong dan waktu luangnya sia-sia.

5. Bagaimana dengan Bimbingan Islam yang ada di RPLU Jelambar ?

Jawab : sangat mendukung untuk meningkatkan kualitas dan pengamalan ibadah lansia, dan perlu adanya bimbingan kepada mereka secara khusus. 6. Apa dampak yang ada dari kegiatan bimbingan Islam yang diterapkan ?

Jawab : kalau yang saya amati memang berdampak besar sekali, jika tidak ada bimbingan islam maka hidup mereka tidak terarah apalagi lansia sudah tua, daya tahan tubuhnya juga sudah berkurang, jadi perlu adanya bimbingan yang khusus kepada mereka.

7. Bagaimana dengan pengamalan ibadah lansianya pak ?

Jawab : sudah cukup bagus, ada yanag sudah mantap, dan ada juga yang perlu bimbingan khusus sehingga mereka lebih bisa mengamalkannya lebih mudah, jadi yah... tugas kami semua selaku pembimbing disini.

TTD

Hari/Tanggal : Senin, 04 April 2011

Pukul : 13.11

Interviewer : Nur Aprianti

Wawancara dengan Lansia

1. Bagaimana menurut bapak mengenai metode bimbingan Islam ?

Jawab : alhamdulillah bimbingan yang ada disini membuat saya banyak belajar tentang agama, mulai dari shalat, mengaji, zikir, puasa. Karena dulunya saya jauh dari agama sering meninggalkan shalat karena urusan dunia. Cari uang, cari uang lagi.

2. Metode apa yang diterapkan di RPLU ?

Jawab : metode individu dan kelompok mba, alhamdulillah cukup mengena, cukup terguga saya dengan bimbingan yang ada. Metode ibadah juga diterapkan disini, saya diajarkan cara-cara shalat, dan mengaji yang benar. 3. Kapan dan dimana bimbingan Islam dilakukan?

Jawab : di Aula setiap hari selasa dan kamis 4. Siapa yang melakukan bimbingan tersebut ?

5. Apa manfaatnya bagi bapak ?

Jawab : banyak mba, alhamdulillah shalat saya jalan trus, puasa senin dan kamis saya jalankan, tapi karena sekarang sering sakit-sakit yah kadang-kadang saja. pokoknya secara rohani dan jasmani banyak manfaatnya.

6. Adakah permasalahan atau keluhan yang pernah dialami oleh bapak ?

Jawab : permasalahan pada saya yah paling masa lalu saya saja yang dulunya saya hanya memikirkan kerja, kerja dan kerja sampai saya lupa ibadah. Tapi setelah saya masuk ke panti, saya banyak dapat bimbingan dan masukan terutama dari ustadz.

7. Bimbingan Islam apa saja yang sudah bapak dapatkan selama di RPLU ? Jawab : ibadah shalat, mengaji, zikir, puasa, zakat, dan banyak lagi mba. 8. Apakah dengan metode yang ada di panti, kualitas ibadah bapak meningkat ?

Jawab : alhamdulillah meningkat, karena saya dulu kurang sama ibadah, jadi dengan metode yang ada banyak pengaruhnya, saya juga zikir kalau lagi ada waktu senggang, karena ustadz yang mengajarkan saya.

9. Apa faktor penghambat bagi bapak dalam bimbingan tersebut ? Jawab : paling dari fisik saja, karena saya sakit mungkin.

TTD

Hari/Tanggal : Senin, 04 April 2011

Pukul : 13.34

Interviewer : Nur Aprianti

Wawancara dengan Lansia

1. Bagaimana menurut Ibu mengenai metode bimbingan Islam ?

Jawab : saya mengikutinya banyak manfaatnya, saya lebih serius lagi ibadahnya, karena sudah tua banyak-banyak ibadah saja. Bicara juga bisa lebih hati-hati lagi.

2. Metode apa yang diterapkan di RPLU ? Jawab : Individu, kejiwaan juga mba.

3. Kapan dan dimana bimbingan Islam dilakukan? Jawab : di Aula bareng-bareng hari selasa dan kamis 4. Siapa yang melakukan bimbingan tersebut ?

Jawab : Ustadz Abdul hakim 5. Apa manfaatnya bagi ibu ?

Jawab : lebih dari ada sudah bisa diamalkan dan motivasi buat saya. 6. Adakah permasalahan atau keluhan yang pernah dialami oleh Ibu ?

7. Bimbingan Islam apa saja yang sudah Ibu dapatkan selama di RPLU ? Jawab : ibadah shalat, mengaji, zikir, puasa, zakat, shalat sunah.

8. Apakah dengan metode yang diterapkan di panti, kualitas ibadah Ibu meningkat ?

Jawab : yah, kalau ada waktu senggang ibu zikir, habis shalat juga zikir. 9. Apa faktor penghambat bagi Ibu dalam bimbingan tersebut ?

Jawab : paling kalau lagi sakit aja.

TTD

Hari/Tanggal : Senin, 04 April 2011

Pukul : 14.01

Interviewer : Nur Aprianti

Wawancara dengan Lansia

1. Bagaimana menurut Bapak mengenai metode bimbingan Islam ?

Jawab : bagus, ceramah, shalat, zikir, keyakinan kepada Allah itu yang diajarkan ustadz

2. Metode apa yang diterapkan di RPLU ? Jawab : individu, kelompok, dan psikoanalisis 3. Kapan dan dimana bimbingan Islam dilakukan?

Jawab : di Aula hari selasa dan kamis 4. Siapa yang melakukan bimbingan tersebut ?

Jawab : Ustadz Abdul hakim 5. Apa manfaatnya bagi Bapak ?

Jawab : yang lupa jadi ingat lagi.

6. Adakah permasalahan atau keluhan yang pernah dialami oleh bapak ? Jawab : tidak ada

7. Bimbingan Islam apa saja yang sudah bapak dapatkan selama di RPLU ? Jawab : ibadah shalat, mengaji, zikir, puasa, zakat, shalat sunah.

8. Apakah dengan metode yang diterapkan di panti, kualitas ibadah bapak meningkat ?

Jawab : yah, alhamdulillah ada peningkatannya.

9. Apa faktor penghambat bagi bapak dalam bimbingan tersebut ? Jawab : sakit saja, jadi ga bisa ke masjid, shalat di kamar.

TTD

73

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2002. Abyan, Amir dkk, Fiqih, Semarang: Toha Putra, 1994.

Ahmadi, Abu dan Noor Salimi, Dasar-dasar Penndidikan Agama Islam, Jakarta : Grafika Offset, 2004.

Akhmadi, Permasalahan Lanjut Usia, http:///G:/326-permasalahan-lanjut-usia-lansia.html, di akses pada tanggal 01 Mei 20011.

Alfat, Masan, Aqidah Akhlak, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1997.

Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998.

Al- Maududi, Abul A’la, Prinsip-prinsip Islam, Bandung: PT. Alma’arif,1988. Arifin, M, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT

Golden Terayon Press, 1994.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Bulan Bintang, 2003), Cet. Ke-9, h.11.

Ash Shiddieqy, T.M. Hasbi, Kuliah Ibadah, Jakarta: Bulan bintang, 1987.

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2010. Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2008. Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro, 2003.

Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, edisi ke. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2002. Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, Bandung: CV ILMU, 1975. Hurlock, Elizabeth B, Psikilogi Perkembangan, Jakarta : Erlangga, 1998. Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Lutfi, M, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling) Islam, Jakarta:Uin Syarif Hidayatullah, 2008.

Maleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rasta Karya, 2000.

Marbun, B. N, Kamus Manajemen, Jakarta : Pustaka Harapan, 2005.

Mu’awanah, Elfi, Bimbingan dan Konseling islami (di sekolah dasar). Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. ke-1.

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Prayitno, dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-1.

Rochmah, Elfi Yuliani, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: STAIN Ponorogo Press, 2005, Cet. Ke-1.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 2001.

Subana, M, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung : Pustaka Setia, 2005.

Umar, M, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung : CV Pustaka Setia, 2001. Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : Bumi Aksara, 2000. Walgito, Bimo, Bimbingan dan Koseling (studi & karier, Yogyakarta: CV ANDI

OFFSET, 2010, Cet. Ke- 3.

Yazid bin Abdul Qadir Jawas, “Pengertian Ibadah dalam Islam”,

http://salafiunsri.blogspot.com/2009/06/pengertian-ibadah-dalam-islam1, diakses pada 15 Juni 2011

Yulian Mirza, Makna ibadah dalam Islam, http:///G:/makna-ibadah-dalam-islam.html, diakses pada tanggal 11 April 2011.

Z, Zurinal, Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008, Cet. Ke-1.

75

Zahrotun, Psikologi Perkembangan ( Tinjaun Psikologi Barat dan Psikologi

Islam, Jakarta: UIN Jakarta press, 2006, Cet. Ke-1

Zahra, Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Pengaruhnya terhadap Tingkat

Kematangan Emotional Anak : Studi pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat. Skripsi, Ciputat; 2009.

Dokumen terkait