• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, maka saran yang dapat penulis diberikan kepada pihak Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI agar bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak pengelola

Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI dalam hal motivasi kerja pustakawan non ilmu Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI, adalah sebagai berikut: 1. Pihak Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI sebaiknya memberikan

fasilitas yang memadai guna menunjang pekerjaan pustakawan dalam mengelola perpustakaan.

2. Pihak perpustakaan sebaiknya mengadakan kegiatan dalam bidang perpustakaan yang dapat diselenggarakan secara rutin seperti, pelatihan dan seminar bidang perpustakaan guna menambah pengetahuan pustakawan non ilmu perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

A Dale Timpe. Memotivasi Pegawai. Jakarta: Gramedia, 1991.

AA Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000.

Abi Sujak. Kepemimpinan Manajer: Eksistensi dalam Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali, 1990.

Adnan Mahdi dan Mujahidin. Panduan Penelitian Praktis Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung : CV ALFABETA, 2014.

Agus Sunyoto. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Badan Penerbit IPWI, 1994.

Anwar Arifin. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.

Ashar Sunyoto Munandar. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI Press, 2001.

B. Siswanto Sastrohadiwiryo. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Basyral Hamidy, dkk. Kiprah Pustakawan: Seperempat Abad Ikatan Pustakawan Indonesia 1979-1998. Jakarta: Pengurus Besar IKAPI, 1998.

Blasinus Sudarsono. Pustakawan Cinta dan Teknologi. Jakarta: Sagung Seto, 2009.

Erik Septian dan Elva Rahmah. “Motivasi Kerja Pustakawan di Perpustakaan Politeknik Pertanian Universitas Andalas Payakumbuh,” Jurnal ilmu

perpustakaan dan kearsipan Vol.1, No.1, 2012. diakses pada 12 Januari 2015 dari http://ejurnal.unp.ac.id.

Hadari Nawawi. Administrasi Personel untuk Peningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta, CV. Haji Masagung, 1990.

Hasbullah Husin. Manjemen Menurut Islamologi. Jakarta: Gema Insani Press, 1997.

Rachman Hermawan S. Etika Kepustakawanan. Jakarta: Sagung Seto, 2006. IG Wursanto. Manajemen Kepegawaian I. Yogyakarta: Kanisius, 2003. Irham Fahmi. Manajemen Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2012.

Irza Rasjid. “Motivasi Kerja Staf Perpustakaan di Lingkungan Universitas Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, 2009) diakses pada 25 Desember 2014 dari http://lontar.ui.ac.id.

J. Toding. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan artikel

diunduh pada 1 Maret 2015 dari

http://e-journal.uajy.ac.id/2672/3/2EM13860.pdf.

J. Winardi. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajeman. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

John Adair. Menjadi Pemimpin Eksekutif. Jakarta, Pustaka Pressindo, 1984. Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 1997.

Mestika Zed. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Moh. As’ad. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty, 1987.

Onong Uchyna Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

P. Adigusman. Peningkatan Motivasi Pegawai, artikel diunduh pada 1 Maret

2015 dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28976/4/Chapter%20II.pdf. Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta : STIA-LAN, 1999.

Pupu Saeful Rahmat. Penelitian Kualitatif, Jurnal EEQUILIBRIUM, Vol.5, No.9 (2009).

Ratih Rahmawati dan Blasius Sudarsono. Perpustakaan untuk Rakyat Dialog Anak dan Bapak. Jakarta: Sagung Seto, 2012.

Republik Indonesia. Undang-Undang RI No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007.

Sondang P Siagian. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Suharsimi Arikunto. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002. Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Tjuju Soendari. Penelitian Kualitatif. artikel diunduh pada 1 Maret 2015 dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA.

Studi Kasus Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI”

Informan : Dra. Siwi Wresniati, M.Si Tanggal Wawancara : Jum’at, 15 Mei 2015

Pukul : 11.00- 12.00 Wib

a. Latar Belakang Pustakawan

1. Apa latar belakang pendidikan ibu?

Latar belakang pendidikan saya dari Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia IKIP Jakarta dan Magiter Manajemen Publik Universitas Kristen Indonesia.

2. Sudah berapa lama ibu bekerja di perpustakaan ini?

Saya bekerja di perpustakaan ini sejak Februari 2014 jadi sudah satu tahun di perpustakaan kementerian kesehatan RI.

3. Apa posisi ibu di perpustakaan ini?

Posisi saya di perpustakaan ini sebagai Kepala Perpustakaan.

4. Apakah penempatan kerja ini sudah sesuai dengan ilmu yang ibu miliki?

Iya sudah sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan ketika kuliah di jurusan pendidikan bahasa Indonesia, karena ilmu yang dipelajari di jurusan pendidikan bahasa Indonesia hampir mempunyai kemiripan. Pada saat kuliah saya juga diajarkan membuat abstrak, meresensi buku dan mempelajari materi-materi tentang perpustakaan juga.

5. Sebelum menjadi pustakawan, apakah profesi ibu?

Sebelum menjadi kepala perpustakaan di Kementerian Kesehatan RI ini saya menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI.

b. Motivasi Kerja Pustakawan Non Ilmu Perpustakaan

1. Apakah yang memotivasi ibu untuk bekerja di perpustakaan?

Yang memotivasi saya bekerja di perpustakaan ini yaitu untuk pengembangan karir saya dan untuk mengembangkan ilmu yang saya miliki.

2. Apakah ibu berminat bekerja di perpustakaan ini?

Iya saya berminat bekerja di perpustakaan ini karena saya melihat bahwa profesi pustakawan untuk penjenjangan karirnya lebih jelas dibandingkan dengan jabatan struktural ataupun jabatan fungsional umum.

3. Bagaimana sejarah atau cerita ibu bisa bekerja di perpustakaan ini?

Pada februari 2014 saya di pindahkan dari perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI untuk memimpin Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI ini. Sebelumnya saya memimpin Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI karena ada perintah dan tugas dari institusi jadi saya di pindahkan untuk memimpin perpustakaan ini.

4. Bagaimana cara ibu sebagai kepala perpustakaan dalam meningkatkan motivasi kerja pustakawan di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI?

Motivasi positif, motivasi jenis ini diberikan berupa insentif. Pemberian insentif di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI yaitu berupa material, pemberian insentif material ini bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pustakawan beserta keluarga. Insentif yang diterima pustakawan Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI meliputi bonus, komisi namun dalam frekuensi yang tidak menentu. Sedangkan, pemberian Insentif non material dengan pemberian pujian dan penghargaan yang merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja dan memacu semangat kerja. Motivasi negatif, selain motivasi positif ada juga motivasi negatif yang diberikan kepada pustakawan Kementerian Kesehatan RI. Motivasi negatif seperti hukuman atau teguran kepada pustakawan yang sering melanggar aturan dan kedisiplinan. Biasanya motivasi ini diberikan kepada

5. Hal-hal apa saja yang ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi ibu dalam bekerja di perpustakaan ini?

Yang saya lakukan yaitu menggali potensi yang ada dalam diri saya, serta memanfaatkan dan memaksimalkan fasilitas perpustakaan yang ada agar dapat digunakan oleh pemustaka.

6. Bagaimana cara pihak perpustakaan dalam hal pengembangan potensi pustakawan lulusan non ilmu perpustakaan?

Pihak perpustakaan mengikutsertakan pustakawan untuk seminar, lokakarya dan pada tahun ini saya lagi mengajukan untuk mengadakan diklat pustakawan.

7. Apakah manfaat yang ibu rasakan ketika bekerja di perpustakaan?

Manfaatnya bekerja di perpustakaan yaitu ikut serta mencerdaskan bangsa dan banyak mendapat ilmu pengetahuan dan wawasan bertambah.

8. Apabila ada pihak lain yang menawarkan posisi pekerjaan di luar bidang perpustakaan, apakah ibu akan tetap memilih bekerja di perpustakaan atau pindah ke bagian lain di Kementerian Kesehatan RI ini?

Kalo saya ada kesempatan untuk pindah, ya saya akan pindah untuk pengembangkan karir saya. Perpustakaan Kementerian Kesehatan ini adalah pusat perpustakaan bidang kesehatan yang menaungi beberapa perpustakaan yang ada di tiap daerah baik itu perpustakaan Depkes, Poltekes, dll jadi tanggung jawab yang saya pegang itu sangat besar.

9. Kenapa ibu tidak memilih bekerja di bagian lain di Kementerian Kesehatan RI ini, kenapa ibu lebih memilih bekerja sebagai pustakawan di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI sedangkan latar belakang pendidikan ibu bukan dari lulusan non ilmu perpustakaan? alasannya?

Saya statusnya PNS jadi harus siap dan mau di tempatkan dimanapun sesuai dengan keputusan institusi dan memang dari awal saya adalah PNS pada tahun 1994 di Perpustakaan Badan litbang Kementerian Kesehatan RI. Pada waktu itu ada

tersebut dan akhirnya diterima sebagai staf perpustakaan.

10.Apakah profesi pustakawan ini akan dijadikan pekerjaan selamanya atau hanya untuk sementara waktu saja?

Saya akan menjadikan profesi pustakawan ini sebagai pekerjaan untuk selamanya karena banyak keuntungan yang di dapat dari seorang pustakawan .

11.Bagaimana ibu mendapatkan pengetahuan tentang ilmu perpustakaan?

Saya mengikuti seminar dan pelatihan perpustakaan yang diadakan di Perpustakaan Nasional.

c. Faktor Pendorong Motivasi Kerja Pustakawan Non Ilmu Perpustakaan

1. Faktor apakah yang mendorong motivasi ibu dalam bekerja di perpustakaan ini? Ya, tujuan saya bekerja salah satunya untuk memperoleh gaji untuk memenuhi kebutuhan.

2. Faktor apakah yang paling mempengaruhi motivasi kerja ibu di perpustakaan ini? (gaji, kondisi dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, penghargaan dan kesempatan untuk berkembang)

Ya, untuk memperoleh gaji dan adanya kesempatan saya untuk berkembang, kesempatan berkembang dalam hal ini yaitu untuk penjanjangan karir saya.

3. Bagaimana dengan gaji yang ibu terima?

Untuk masalah gaji disini sudah sesuai, kan disini lembaga/instansi pemerintah jadi gaji standar pegawai negeri sipil.

4. Bagaimana dengan kondisi dan keamanan kerja yang ibu rasakan di perpustakaan ini?

Setiap lembaga pemerintah sudah pasti menjamin keamanan pegawai nya dalam melaksanakan tugasnnya, jadi dari segi keamanan sudah terpenuhi.

Menurut saya fasilitas yang ada di perpustakaan ini masih kurang mendukung seperti, fasilitas komputer yang ada di perpustakaan ini ada yang tidak dapat digunakan.

6. Apakah ada kerjasama atau dukungan antar sesama pustakawan dalam bekerja? Disini kan kita kerja tim, jadi memberi dukungan dan kerjasama satu sama lain.

7. Bagaimana dengan respon yang diberikan sesama pustakawan kepada pustakawan non ilmu perpustakan mengenai hasil kerja dari pustakawan non ilmu perpustakaan seperti apa?

Untuk respon dari pustakawan lain lebih kepada saling menghargai satu sama lain.

8. Dalam hal akutalisasi diri dalam bekerja, hal apa yang mendorong ibu bekerja di perpustakaan ini?

Saya melihat kedepannya profesi pustakawan mempunyai jenjang karir yang bagus. 9. Bagaimana cara pihak perpustakaan dalam hal mengaktualisasi pustakawan non ilmu

perpustakaan?

Studi Kasus Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI”

Informan : drg. Ria Purwanti, M.Kes Tanggal : 15 Mei 2015

Pukul : 10.00- 11.00 Wib

a. Latar Belakang Pustakawan

1. Apa latar belakang pendidikan ibu?

Latar belakang pendidikan saya yaitu Sarjana Dokter Gigi dan Magiter Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia.

2. Sudah berapa lama ibu bekerja di perpustakaan ini?

Saya resmi menjadi pustakawan pada tahun 2012 dengan SK Menkes, bertugas sebagai Pustakawan pada Januari 2014 jadi di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI.

3. Apa posisi ibu di perpustakaan ini?

Pustakawan Muda bagian pelayanan pemustaka.

4. Apakah penempatan kerja ini sudah sesuai dengan ilmu yang ibu miliki?

Iya sudah sesuai dengan ilmu yang saya miliki dengan mengikuti diklat CPTA yang dilakukan di Perpustakaan Nasional selama 3 bulan pada tahun 2010

5. Sebelum menjadi pustakawan, apakah profesi ibu?

Sebelum menjadi pustakawan saya menjabat sebagai Kepala Subbid Media Massa dan Opini Publik di Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI.

6. Apakah ibu mempunyai jabatan fungsional sebagai pustakawan?

Iya saya memiliki jabatan fungsional pustakawan setelah mengikuti diklat CPTA (calon pustakawan tingkat ahli) dan diangkat sebagai pustakawan muda pada tahun 2012.

Saya termotivasi untuk bekerja di perpustakaan karena hobi saya membaca buku, jadi ketika saya bekerja di perpustakaan saya merasa senang bisa menerapkan ilmu yang saya miliki selain itu juga saya juga memahami koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan Kementerian Kesehatan RI ini dikarenakan saya berlatar belakang dari bidang kesehatan.

2. Apakah ibu berminat bekerja di perpustakaan ini?

Iya saya berminat bekerja di perpustakaan ini karena pada saat ini saya meminta untuk di tempatkan di perpustakaan guna mengembangkan intelektual yang saya miliki.

3. Bagaimana sejarah atau cerita ibu bisa bekerja di perpustakaan ini?

Saya pertama kali kerja di perpustakaan ini pada tahun 2008 setelah saya mengalami kecelakaan dan harus menjalankan proses penyembuhan dan pada proses penyembuhan tersebut saya harus bekerja lalu saya meminta untuk di tempatkan di perpustakaan pada tahun 2009 setelah bekerja di perpustakaan saya mengajukan permohonan ke Perpustakaan Nasional untuk mengikuti diklat calon pustakawan tingkat ahli (CPTA). Permohonan saya dipenuhi dengan pemanggilan untuk ikut diklat CPTA angkatan 2010 dan mendapatkan sertifikat/ijazah CPTA dan meraih hasil sebagai 5 lulusan terbaik.

4. Hal-hal apa saja yang ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi ibu dalam bekerja di perpustakaan ini?

Saya pribadi sering mengikuti seminar seminar-seminar yang diadakan di LIPI, Perpustakaan Nasional dan membaca buku yang berkaitan dengan perpustakaan guna menambah pengetahuan dalam mengelola perpustakaan.

5. Bagaimana cara pihak perpustakaan dalam hal pengembangan potensi pustakawan lulusan non ilmu perpustakaan?

Dalam rangka mengembangkan potensi pustakawan lulusan non ilmu perpustakaan pihak perpustakaan mengirimkan pustakawan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan Perpustakaan Nasional, LIPI, seminar, lokakarya tentang perputakaan.

6. Apakah manfaat yang ibu rasakan ketika bekerja di perpustakaan?

bagian lain di Kementerian Kesehatan RI ini?

Saya akan tetap bekerja di perpustakaan karena saya yang meminta dari kementerian untuk di tempatkan di perpustakaan.

8. Bagaimana ibu mendapatkan pengetahuan tentang ilmu perpustakaan?

Dengan mengikuti diklat dan seminar tentang perpustakaan serta membaca buku mengenai ilmu perpustakaan.

9. Bagaimana dengan penempatan kerja dan keamanan kerja di perpustakaan?

Untuk penempatan kerja di perpustakaan ini saya yang minta kepada pihak Kementerian Kesehatan RI untuk ditugaskan bekerja di perpustakaan dan untuk segi keamanannya di perpustakaan ini menurut saya aman, ya.

10.Apakah profesi pustakawan ini akan dijadikan pekerjaan selamanya atau hanya untuk sementara waktu saja?

Karena di sini saya statusnya sebagai PNS jadi pekerja sebagai pustakawan ini akan saya jadikan sebagai pekerjaan sampai masa purnabakti/pensiun. Ini merupakan tanggung jawab dari seorang pegawai negeri sipil.

11.Apakah ada faktor lain yang mendorong ibu untuk bekerja di perpustakaan?

Faktor lain yang mendorong saya untuk bekerja di perpustakaan ini adalah dari hobi saya membaca buku dan akhirnya saya tertarik untuk bekerja di perpustakaan selain itu untuk buku-buku baru yang diterbitkan Kementerian Kesehatan kita dapat langsung membacanya. Senang dapat membantu mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi, karya ilmiah, penelitian di bidang kesehatan sehingga dapat terus menambah pengetahuan.

c. Faktor Pendorong Motivasi Kerja Pustakawan Non Ilmu Perpustakaan 1. Faktor apakah yang memotivasi ibu untuk bekerja di perpustakaan?

Salah satu faktor yang memotivasi saya bekerja yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik saya dan keluarga.

2. Faktor apakah yang paling mempengaruhi motivasi kerja ibu di perpustakaan ini? (gaji, kondisi dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, penghargaan dan kesempatan untuk berkembang)

Adanya pelatihan perpustakaan, dengan pelatihan tersebut saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya dalam bekerja.

Selain gaji kita juga ada tunjangan fungsional pustakawan.

4. Bagaimana dengan fasilitas yang ada di perpustakaan ini dalam menunjang pekerjaan pustakawan?

Dari segi fasilitas disini masih ada kendala dalam jaringan internet, jaringan internetnya sering off.

5. Apakah ada kerjasama atau dukungan antar sesama pustakawan dalam bekerja? Dorongannya lebih kepada kerjasama satu sama lain.

6. Apakah ada perhatian dari kepala perpustakaan dalam hal memotivasi kerja pustakawaan non ilmu perpustakaan di perpustakaan Kementerian Kesehatan RI? Perhatian dari kepala perpustakaan kepada para pustakawan non ilmu perpustakaan dengan memberikan arahan dalam mengerjakan pekerjaan, disini kan kepala perpustakaannya juga dari lulusan non ilmu perpustakaan jadi kita sama-sama belajar mengaplikasikan ilmu yang kita miliki dan kepala perpustakaan juga menerima masukan dari pustakawan lain.

7. Bagaimana hubungan kerja antar sesama pustakawan di perpustakaan ini?

Sering terjadi miskomunikasi antara bagian pengolahan bahan pustaka dengan pelayanan pemustaka dalam menyelesaikan pekerjaan, terkadang bagian pelayanan yang bertugas labeling pada hal seharusnya itu tugas dari bagian pengolahan.

8. Apakah ada pemberian tanggung jawab dari setiap pustakawan dalam menjalankan pekerjaannya dan pemberian penghargaan atas hasil kerja baik itu lisan maupun tulisan?

Ya, kita sama dengan pustakawan lain yang diberi tanggung jawab untuk menjalankan tugas sebagai pustakawan.

9. Bagaimana dengan respon yang diberikan kepala perpustakaan maupun sesama pustakawan kepada pustakawan non ilmu perpustakan mengenai hasil kerja dari pustakawan non ilmu perpustakaan?

Saya ingin mengembangkan intelektual saya dalam bidang perpustakaan.

11.Bagaimana cara pihak perpustakaan dalam hal mengaktualisasi pustakawan non ilmu perpustakaan?

Studi Kasus Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI”

Informan : Jeni Helen Sitorus CS, SH Tanggal Wawancara : 15 Mei 2015

Pukul : 13.00- 13.45 Wib

a. Latar Belakang Pustakawan

1. Apa latar belakang pendidikan ibu?

Latar belakang pendidikan saya dari Sarjana Hukum Universitas Kristen Indonesia.

2. Sudah berapa lama ibu bekerja di perpustakaan ini? Saya bekerja di perpustakaan ini sejak tahun 1998.

3. Apa posisi ibu di perpustakaan ini?

Posisi saya di perpustakaan ini sebagai Pustakawan Bagian Pengolahan Bahan Pustaka dengan jabatan fungsional Pustakawan Ahli Tingkat Muda.

4. Apakah penempatan kerja ini sudah sesuai dengan ilmu yang ibu miliki?

Iya sudah sesuai, saya mendapatkan ilmu ini dari diklat penyetaraan jabatan fungsional pustakawan di Perpustakaan Nasional.

5. Sebelum menjadi pustakawan, apakah profesi ibu? Staf di Direktorat Kesehatan Gigi

6. Apakah ibu mempunyai jabatan fungsional sebagai pustakawan?

Motivasi saya bekerja di perpustakaan ini yaitu karena tugas dan kewajiban yang harus saya lakukan sebagai PNS.

2. Apakah ibu berminat bekerja di perpustakaan ini?

Kalo untuk minat bekerja di perpustakaan sebenarnya saya kurang berminat, karena saya ingin melanjutkan ilmu yang saya miliki sebagai sarjana hukum.

3. Bagaimana sejarah atau cerita ibu bisa bekerja di perpustakaan ini?

Pada tahun 1990 saya PNS di Direktorat Kesehatan Gigi dengan pendidikan SMA dan sedang kuliah di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia. Lalu setelah saya lulus sebagai Sarjana Hukum pada waktu itu perpustakaan Kementerian Kesehatan RI berada di bawah Biro Hukum dan Organisasi. Jadi saya diminta untuk bekerja di perpustakaan Kementerian Kesehatan RI ini untuk penyetaraan ijazah saya sebagai sarjana hukum. Dan sebagai sarjana hukum saya tidak mungkin bekerja di bawah direktorat kesehatan gigi lalu saya pindah ke perpustakaan. Lalu saya yang diminta untuk diklat penyetaraan jabatan fungsional pustakawan.

4. Hal-hal apa saja yang ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi ibu dalam bekerja di perpustakaan ini?

Motivasi itu mengalir dengan berjalannya waktu saja lalu saya mengikuti diklat pengelolaan perpustakaan.

5. Bagaimana cara pihak perpustakaan dalam hal pengembangan potensi pustakawan lulusan non ilmu perpustakaan?

Mengikutsertakan pustakawan dengan seminar-seminar sehari.

6. Apakah manfaat yang ibu rasakan ketika bekerja di perpustakaan?

Dapat membantu pemustaka serta lebih banyak mengetahui ilmu yang ada dibidang perpustakaan.

7. Kenapa ibu tidak memilih bekerja di bagian lain di kementerian kesehatan RI ini, kenapa ibu lebih memilih bekerja sebagai pustakawan di perpustakaan kementerian

Penempatan kerja di perpustakaan ini saya di tugaskan dari pihak Kementerian Kesehatan RI jadi saya akan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi

8. Apakah profesi pustakawan ini akan dijadikan pekerjaan selamanya atau hanya untuk sementara waktu saja?

Saya akan menjalankan tugas pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh instansi.

9. Bagaimana ibu mendapatkan pengetahuan tentang ilmu perpustakaan?

Dengan mengikuti diklat penyetaraan jabatan fungsional pustakawan, diklat pengelolaan minat baca, diklat pengelolaan perpustakaan, diklat penyuluhan perpustakaan, dan diklat tim jabatan fungsional pustakawan.

c. Faktor Pendorong Motivasi Kerja Pustakawan Non Ilmu Perpustakaan 1. Faktor apakah yang memotivasi ibu untuk bekerja di perpustakaan?

Iya gaji salah satu hal yang mendorong saya untuk bekerja

2. Faktor apakah yang paling mempengaruhi motivasi kerja ibu di perpustakaan ini? (gaji, kondisi dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, penghargaan dan kesempatan untuk berkembang)

Kalo saya pribadi hal yang sangat berpengaruh dalam motivasi kerja yaitu adanya gaji dan tunjangan fungsional pustakawan

3. Bagaimana dengan gaji yang ibu terima?

Kalo untuk gaji sudah sesuai dengan standar Pegawai Negeri Sipil.

4. Bagaimana dengan penempatan kerja dan keamanan kerja di perpustakaan ini?

Penempatan kerja di perpustakaan ini saya di tugaskan dari pihak Kementerian Kesehatan RI.

Tanggung jawabnya kita disini diberikan kepercayaan dalam melaksanakan pekerjaan.

6. Apa respon yang diberikan kepala perpustakaan maupun sesama pustakawan kepada pustakawan non ilmu perpustakan mengenai hasil kerja dari pustakawan non ilmu perpustakaan?

Untuk penghargaan hasil kerja dari atasan disini kita mendapat pujian.

7. Dalam hal aktualisasi diri atau kesempatan untuk berkembang pustakawan di

Dokumen terkait