• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH DAN INTERPRETASI DATA

4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian

4.1.7. Profil Informan

4.1.7.1. Profil Informan Kunci ( Key Informan )

4.1.7.1.1. Fasilitator Kecamatan (FK)

Masyarakat dan pemerintahan lokal dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan mendapatkan pendampingan dari fasilitator. Peran pendampingan ditujukan bagi penguatan atau peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal dalam mengelola pembangunan secara mandiri di wilayahnya. Salah satu dari pendampingan dari fasilitator tersebut adalah Fasilitator Kecamatan (FK). Fasilitator Kecamatan (FK) yang bertugas dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung bernama Solahuddin Lubis. Bertugas sejak Tahun Anggaran 2010 menggantikan FK sebelumnya yang berhenti.

Beliau berumur sekitar 30 Tahun, lahir di sebuah kota kecil yaitu Padangsidimpuan. Pak Solahuddin beragama Islam dan bersuku Batak Mandailing. Fasilitator Kecamatan (FK) ini berpendidikan Starata-1 (S1) dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Medan. Kesehariannya mengabiskan waktu di Kecamatan untuk mengurusi PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Saipar Dolok Hole. Sebenarnya beliau berasal dan tinggal di Kota Padangsidimpuan, namun karena mendapat tugas di Kecamatan Saipar Dolok Hole, beliau berserta salah satu temannya menyewa sebuah rumah di Kelurahan Sipagimbar, tepatnya dekat dengan Kantor Kecamatan tempat beliau bekerja guna untuk menghemat biaya dan memanage waktu dengan baik. Selain bertugas di Kecamatan, beliau juga harus turun kelapangan yaitu ke desa-desa atau kelurahan untuk melakukan pengamatan, memfailitasi, memberi penjelasan, dan tugas-tugas lainnya.

4.1.7.1.2. Fasilitator Teknik Kecamatan (FT-Kec)

Fasilitator Teknik Kecamatan (FT-Kec) mempunyai peran yang sama dengan Fasilitator Kecamatan (FK) dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu ditujukan bagi penguatan atau peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal dalam mengelola pembangunan secara mandiri di wilayahnya. Fasilitator Teknik Kecamatan (FT-Kec) untuk Kecamatan Saipar Dolok Hole yang juga merupakan sebagai fasilitator untuk semua desa atau kelurahan, khususnya Kelurahan Aek Simotung adalah seorang pendatang dari Kota Padangsidimpuan bernama Edy Syaputra Hutasuhut, ST. Beliau berumur kurang lebih 29 Tahun dan belum menikah. Pak Edy beragama Islam dan bersuku Batak Angkola. Beliau adalah lulusan Sarjana Teknik dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri Swasta di Kota Medan.

Saat ini berdomisili di Kelurahan Sipagimbar dengan mengontrak sebuah rumah berserta teman kerjanya yaitu Pak Solahuddin Lubis yang bertugas sebagai Fasilitator Kecamatan (FK). Pak Edy ini sudah bertugas sebagai Fasilitator Teknik Kecamatan (FT-Kec) sejak tahun 2007 yaitu awal dari keluarnya program dan dilaksanakannya program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Saipar Dolok Hole. Selain banyak kegiatan di Kantor Camat, Pak Edy juga harus sering turun ke desa-desa atau kelurahan guna memantau, memfasilitasi, melakukan pengarahan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung, tugas FT-Kec ini menjadi sangat penting karena semua sarana dan prasarana yang akan dibangun atau diperbaiki harus melibatkan Fasilitator Teknik

Kecamatan (FT-Kec), sebagai petugas yang lebih mengetahui mengenai teknik dan pengerjaan sarana dan prasarana.

4.1.7.1.3. Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

Tim Pengelola Kegiatan (TPK) terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa sosialisasi yang mempunyai fungsi dan peran untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di desa dan mengelola administrasi, serta keuangan PNPM Mandiri Perdesaan. TPK sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Bendahara, dan Sekretaris. Di Kelurahan Aek Simotung, yang terpilih menjadi ketua TPK adalah Tamba Harahap, beliau bertugas dan berperan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan. Pak Tamba Harahap berumur sekitar 40 Tahun dan sudah berumah tangga, memiliki 3 (tiga) orang anak. Anak yang pertama sekarang duduk dibangku kelas II SLTP di salah satu SLTP Swasta di Medan, anak yang kedua duduk di kelas IV SD di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Aek Simotung, sedangkan anak terakhir saat ini belum memasuki bangku sekolah. Istri beliau bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), yakni sebagai pengajar di salah satu SLTP Negeri di Kelurahan Aek Simotung yang juga merupakan salah satu guru penulis saat masih duduk dibangku sekolah tingkat pertama.

Bapak Tamba Harahap bersuku Batak Angkola yang juga merupakan penduduk asli di Kelurahan Aek Simotung. Selain sibuk dengan urusan kemasayarakatan seperti bertugas sebagai Ketua TPK PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung, beliau juga menghabiskan waktu kesehariannya sebagai guru agama di Madrasah. Selain mengajari anak-anak mengaji, beliau juga sering

mengisi acara-acara keagamaan jika mendapat undangan dari masyarakat setempat. Meskipun tidak memiliki pendidikan tinggi, karena Bapak ini hanya bisa menamatkan pendidikannya sampai pada SLTA, beliau sangat aktif di masyarakat, masayarakat menganggap beliau sebagai tokoh masyarakat selain sebagai tokoh agama.

4.1.7.1.4. Sekretaris Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

Tugas sekretaris yaitu mengambil salah satu bagian tugas dan peran Tim Pengelola Kegiatan (TPK), yaitu mengelola bidang administrasi di desa dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan. Sekretaris yang terpilih dalam musyawarah desa untuk ambil bagian dalam Tim Pengelola Kegiatan (TPK) adalah Awal Simangunsong. Beliau bersuku Batak Toba namun beragama Islam padahal Batak Toba biasanya beragama mayorutas Kristen. Hal ini dikarenakan Orangtua Laki-laki beliau dulu menikah dengan penduduk asli Kelurahan Aek Simotung yang beragama Islam sehingga Ayah beliau menjadi Muallaf.

Saat ini beliau berumur kurang lebih 39 Tahun dan sudah mempunyai 3 (tiga) orang anak dari hasil pernikahannya dengan Ibu Rolia Simatupang. Anak pertama saat ini duduk dibangku sekolah tingkat pertama kelas I di salah satu SLTP Negeri di Kelurahan Aek Simotung, anak kedua duduk di kelas IV Sekolah Dasar di Kelurahan Aek Simotung, dan anak terakhir belum memasuki bangku sekolah karena masih berumur 3 (tiga) Tahun, dan rencananya baru akan memasuki bangku Taman Kanak-kanak (TK) setelah berumur 4 (empat) Tahun. Dengan bermodalkan lulusan SLTA, Pak Awal Simangunsong bekerja sebagai petani. Semua beliau kerjakan, selain ke

sawah beliau juga mempunyai ladang untuk bertani cabai, sayur, dan sebagainya. Beliau juga membuat gula merah, yang setiap harinya merupakan kegiatan rutin untuk mengambil air nira dari pohon aren untuk diolah menjadi gula merah.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, beliau lebih mengandalkan hasil dari pembuatan gula merah tersebut yang dijual setiap minggu, karena di daerah ini yakni Kelurahan Aek Simotung hanya ada satu kali pekan dalam seminggu, yaitu hari Selasa. Sedangkan hasil tani lainnya tidak menjadi sebagai penghasil utama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari karena tidak rutin seperti hasil dari gula merah. Namun selain mengabiskan waktunya sebagai petani dan pembuat gula merah, beliau juga aktif dalam kegiatan kemasyarakan, seperti pada saat sekarang beliau bersedia menjadi sekretaris TPK di Kelurahan.

4.1.7.1.5. Bendahara Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

Dalam pelaksanaan program PNPM Mnadiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung, selain ada Ketua dan Sekretaris Tim Pengelola Kegiatan (TPK), ada juga bendahara yang berperan sebagai pengelola keuangan di desa. Di Kelurahan ini, yang terpilih sebagai Bendahara TPK adalah Ibu Rasmiatina Siregar. Beliau berumur skitar 32 Tahun dan sudah menikah dengan seorang penduduk asli Keluraha Aek Simotung. Dari pernikahan tersebut, beliau memiliki seorang anak laki-laki yang masih berumur sekitar 5 (lima) Tahun dan belum memasuki bangku sekolah. Ibu ini bersuku Batak Angkola dan beragama Islam. Berhubung Ibu ini hanya menamatkan sekolah pada tingkat atas dan kurang memiliki keahlian khusus, kegiatan sehari-harinya adalah sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus merangkap sebagai petani untuk membantu

suaminya yang juga bekerja sebagai petani. Suami beliua juga membuat gula merah selain dari bekerja sebagai petani. Kebutuhan sehari-harinya diperoleh dari hasil pembuatan gula merah dan bertani.

Pada waktu-waktu tertentu seperti bulan puasa, keluarga ini membuat Kolang-Kaling sebagai sumber mata pencaharian. Hampir semua warga di Kelurahan Aek Simotung ini melakukan hal yang sama, yaitu membuat Kolang-Kaling pada saat bulan puasa. Selain harga yang cukup tinggi, mereka juga mempunyai bahan baku yang tidak sulit didapatkan karena banyak pohon aren di sekeliling tempat tinggal mereka.

4.1.7.1.6. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (KPMD/K)

Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Keluarahn (KPMD/K) merupakan warga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pemeliharaan. Sebagai kader masyarakat yang peran dan tugasnya membantu pengelolaan pembangunan di desa, diharapkan tidak terikat oleh waktu.

KPMD/K yang terpilih dalam pelaksanaan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan di Kelurahan Aek Simotung yaitu Ibu Esra Siregar. Ibu ini bersuku Batak Angkola dan beragama Islam. Pendidikan Terakhir beliau adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Beliau berumur kurang lebih 47 Tahun dan sudah memiliki keluarga besar. Namun, suami beliau sudah menghadap yang kuasa beberapa tahun yang lalu dan sekarang hanya tinggal sendiri dirumah tanpa anak dan suami. Padahal dari hasil

pernikahannya, beliau memiliki 5 (lima) orang anak namun tidak ada yang tinggal bersama beliau. Anak yang pertama, Ernida Harahap, sudah menikah dan ikut anak dan suaminya merantau. Anak yang kedua, Hendri Harahap, juga merantau meskipun belum menikah tetapi lebih memilih jauh dari orangtua untuk mencari kehidupan sendiri. Anak yang ketiga, Saripah Harahap, sudah mempunyai suami dan anak dan sekarang berdomisili di Kota Padangsidimpuan. Anak yang keempat, Andhika Harahap, juga merantau dan mempunyai kehidupan sendiri meskipun belum berumah tangga. Sedangkan anak yang terakhir, anak yang kelima, Hannum Harahap, masih duduk di Kelas III di salah satu Sekolah Kejuruan Negeri di Kota Padangsidimpuan, mengambil jurusan Ilmu Komputer, dan tinggal disana dengan menyewa rumah kost bersama teman-teman sekolahnya. Setiap awal bulannya pulang ke kampung untuk bertemu keluarga sekaligus mengambil uang bulanan untuk biaya sekolah. Jadi Ibu ini jarang bertemu dengan anak-anaknya.

Beliau menghabiskan waktu kesehariannya dengan bertani sebagai pengusir rasa bosan dan kesepiannya. Bertani tidak lagi menjadi sebagai sumber mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena anak-anaknya yang merantau mengirimkan uang belanja secara bergantian. Namun, meskipun sudah cukup berumur beliua masih aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Beliau masih sanggup menjadi sebagai Kader Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Hal ini dilakukannya demi kecintaannya terhadap kampungnya dan demi kemajuan daerah tempat beliau bertempat tinggal dan menghabiskan waktunya.

4.1.7.1.7. Kelompok Masyarakat (Kelompok Perempuan)

Kelompok Masyarakat (Pokmas) adalah kelompok masyarakat yang terlibat dan mendukung kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Dalam hal ini, penulis mewancari salah satu dari anggota Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (Kelompok SPP) sebagai salah satu informan biasa. Salah satu dari anggota Kelompok SPP tersebut adalah Suharni Rambe. Ibu ini berumur sekitar 38 Tahun dan sudah berkeluarga dan memiliki 3 (tiga) orang anak. Anak pertama, Saiful Hendra Siagian, saat ini baru lulus dari salah satu Sekolah Kejuruan Swasta di bidang Teknologi di Padangsidimpuan, dan saat ini juga sedang dalam pendaftaran untuk memasuki salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Medan. Anak yang kedua, Lia Siagian, baru memasuki Sekolah Kejuruan Swasta di bidang Bisnis dan Manajemen di Kota Padangsidimpuan. Sedangkan anak terakhir, saat ini sedang duduk dibangku kelas V Sekolah Dasar. Suami beliau, Malanta Siagian, bekerja sebagai Pengajar di salah satu Sekolah Dasar Negeri berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Meskipun hanya lulusan Sekolah Pendidikan Guru Agama (SPGA), beliau sangat aktif dalam kegiatan masyarakat, khusunya dalam kegiatan perempuan, seperti Kelompok SPP. Sebelumnya juga beliau pernah menjadi sekretaris pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebelum PNPM Mandiri Perdesaan hadir di pedesaan.

4.1.7.2. Profil Informan Biasa

Dokumen terkait